
Melewatkan setiap posisi yang meregangkan otot perut terlalu banyak , ini penting untuk terlalu meregangkan sendi Anda karena selama kehamilan sendi lebih longgar dan dengan demikian risiko cedera semakin banyak.
Tidak pernah memaksa tubuh anda, bekerjasamalah dengannya, apalagi Anda dalam kondisi hamil sekarang ini; lakukan sesuai kapasitasnya, “TUJUAN Yoga adalah kesehatan tubuh, janin dan ketentraman serta ketenangan pikiran”, hindari resiko cedera dengan memahami betul bahwa yoga ini bukan untuk kompetisi dan ‘sirkus’ (unjuk kelenturan dan kekuatan), lakukan setiap pose secara perlahan (mengalir) –
Penuh perhatian dan tidak terburu-buru (maksimum dan nyaman). Tunggu hingga ritme nafas dan degup jantung anda kembali natural sebelum melakukan pose selanjutnya dengan cara melakukan relaksasi. Jika anda dapat langsung istirahat (relaksasi) atau tidur selama ±30 menit, maka manfaat yoga akan jauh lebih terasa.
Anda mungkin bisa saja berkeringat yang dikarenakan meningkatnya aktifitas otot dan pernafasan, tapi jika tidak berkeringatpun tidak jadi masalah, karena sekali lagi tujuan dari yoga ini adalah bukan untuk mengeluarkan keringat dan atau kelenturan semata.
Latihan yoga harus diperoleh dari pengajar yang memiliki pengetahuan mengenai subjek ini, melakukan gerakan yoga apalagi untuk ibu hamil, tanpa mengetahui teknik yang tepat terkadang bisa menimbulkan cedera. Selain itu, berlatih bersama-sama rekan dan teman juga memiliki manfaat rekreasi, relasi dan komunitas yang positif.
Untuk mengetahui seberapa efektif dan efisien manfaat dari yoga pada kehamilan dan pada kesehatan tubuh serta ketentraman mental, maka silahkan uji dengan latihan secara teratur pagi dan sore (30-60 menit) setiap hari dengan benar selama 30 hari lengkap dengan relaksasi dan meditasinya. Kemudian ukur-rasakan secara objektif perubahan, kebugaran, kesehatan, dan ketenangan pikiran Anda
Ada tiga tahap yang perlu diperhatikan dalam melakukan latihan asanas (gerakan yoga), yaitu: tahap untuk menuju ke postur tersebut, tahap ketika sedang, atau dalam menahan (holding) postur tersebut, serta tahap keluar atau menyudahinya.
Semuanya idealnya dilakukan dengan dalam dan penuh perhatian, dengan kesadaran yang penuh, termasuk menyadari akan keterbatasan pada kemampuan tubuhnya sendiri-sendiri. Dengan disertai latihan pernafasan, prana, atau energy yang vital yang ada dalam tubuh akan ikut diaktifkan, yang pada akhirnya, akan juga membersihkan nadis, saluran atau system saraf sebagai jalan darah yang akan menghantarkan oksigen atau energi ke seluruh sel-sel dan jaringan tubuh.
Jika peredaran darah atau energi ke seluruh tubuh berjalan dengan sebagaimana mustinya dan semua fungsi organ-organ bekerja dengan maksimal, maka kita akan mendapatkan kesehatan, kebahagiaan, senantiasa terjaga kesadarannya setiap saat (mindfulness).
Budhe, saya bingung kalimat terakhir yang ini “Usahakan selalu buang napas melalui mulut karena otot rahang (pipi) bisa menjadi tegang (lelah) dan mulut juga bisa menjadi kering”. Terasa bertentangan antara himbauan melepas napas lewat mulut, tetapi menyebabkan ketegangan otot rahang.
kurang tidak disitu