
Manfaat Fisik
-
Meningkatkan elastisitas jaringan perineum
Perineum adalah jaringan otot dan kulit yang harus meregang saat kepala bayi keluar. Pijatan rutin membantu meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan jaringan ini.
Beckmann & Garrett (2013, Cochrane Review) menunjukkan bahwa perineum massage menurunkan angka robekan derajat sedang-berat pada ibu yang belum pernah melahirkan sebelumnya. -
Melancarkan sirkulasi darah ke area perineum
Peningkatan aliran darah akan membantu jaringan menjadi lebih sehat, lebih siap menerima peregangan, dan mendukung penyembuhan lebih cepat pasca lahir.
Labrecque et al. (1999) mencatat bahwa pijatan ringan membantu mengoptimalkan aliran darah dan mengurangi edema lokal pada perineum. -
Mencegah robekan atau mengurangi tingkat keparahannya
Studi Sripichyakan et al. (2023) menemukan bahwa ibu yang melakukan perineum massage secara teratur memiliki kemungkinan lebih kecil mengalami robekan derajat 3 dan 4, terutama bila dikombinasikan dengan teknik pernapasan dan posisi aktif saat lahir. -
Mendukung penyembuhan lebih cepat pasca melahirkan
Karena jaringan sudah lebih lentur dan tidak terlalu trauma saat lahir, maka proses pemulihan setelahnya juga cenderung lebih cepat dan tidak menimbulkan nyeri berkepanjangan.
Manfaat Emosional
-
Membantu ibu lebih terhubung dengan tubuhnya sendiri
Pijatan ini bukan hanya soal otot, tapi soal perhatian. Saat ibu menyentuh perineumnya dengan sadar dan lembut, ia membangun hubungan penuh hormat dengan tubuhnya sendiri.
Lothian (2009) menekankan pentingnya body awareness dalam menciptakan pengalaman persalinan yang positif dan penuh kendali. -
Mengurangi rasa takut akan robekan dan dijahit
Banyak ibu yang melaporkan bahwa setelah melakukan perineum massage secara rutin, mereka lebih tenang menghadapi proses persalinan karena merasa tubuhnya sudah “latihan” dan tahu apa yang akan dirasakan.
Aasheim et al. (2017) menyebutkan bahwa perineum massage membantu ibu mengenali sensasi regangan sebelum hari H, sehingga lebih siap saat crowning. -
Melatih kontrol napas dan respons tubuh terhadap tekanan
Saat melakukan pijatan bagian dalam, ibu bisa belajar untuk “tidak menegang” ketika ada sensasi tidak nyaman. Ini sangat membantu untuk mempraktikkan napas sadar, melepaskan ketegangan, dan menjaga oksigenasi janin. -
Menumbuhkan rasa kendali dan kepercayaan diri
Ketika ibu tahu bagaimana tubuhnya bekerja, tahu cara menanganinya, dan tahu bahwa dia bisa mempersiapkannya—maka muncul kepercayaan diri bahwa tubuhnya dirancang untuk melahirkan.
Manfaat Spiritual
-
Membantu ibu menghormati tubuhnya sebagai bagian dari proses sakral
Perineum bukan sekadar “kulit yang bisa dijahit”—ia adalah gerbang tempat kehidupan keluar ke dunia. Melalui pijatan lembut dan penuh kesadaran, ibu dapat menghidupi makna tersebut secara spiritual. -
Membuka ruang untuk momen kontemplasi dan syukur
Banyak ibu menjadikan perineum massage sebagai waktu doa, afirmasi, dan refleksi pribadi:“Tuhan, tubuh ini aku rawat dengan penuh cinta.”
“Aku percaya Engkau merancangku sanggup melahirkan.”
“Tubuhku bukan tempat rasa takut, tapi tempat keajaiban.” -
Menciptakan ritual kasih dan doa dalam bentuk sentuhan
Bagi pasangan yang membantu, momen perineum massage bisa menjadi ritual spiritual berdua—di mana cinta diwujudkan dalam perhatian, bukan hanya kata-kata.
Olza et al. (2014) menyebutkan bahwa hormon oksitosin (hormon cinta) meningkat bukan hanya saat menyusui, tapi juga melalui sentuhan penuh kasih yang bebas dari ketegangan dan tekanan.
Perineum massage adalah bentuk kecil dari cinta yang bersar:cinta pada tubuh, pada bayi yang akan lahir, dan pada pengalaman sakral menjadi ibu. Sentuhan lembut ini bukan hanya menyelamatkan jaringan dari robek, tapi juga membuka ruang agar ibu bisa menyambut kelahiran dengan tenang, sadar, dan penuh penghormatan terhadap dirinya sendiri.
Kapan Dilakukan?
- Mulai usia kehamilan 34 minggu atau 36 minggu
- Lakukan 3–4 kali seminggu hingga setiap hari saat mendekati hari HPL, selama 5–10 menit
- Bisa dilakukan sendiri, bersama pasangan, atau dibantu bidan
✋ Jenis-Jenis Perineum Massage
Perineum massage tidak hanya bisa dilakukan dengan satu cara. Ada berbagai bentuk pendekatan—baik dari luar maupun dari dalam—yang bisa disesuaikan dengan kenyamanan, kesiapan, dan kondisi masing-masing ibu. Yang terpenting, semua dilakukan dengan kesadaran penuh, kelembutan, dan rasa hormat terhadap tubuh sendiri.
Berikut ini adalah pembagian perineum massage berdasarkan metode yang bisa dilakukan secara mandiri maupun dengan bantuan pasangan atau provider.
1. Perineum Massage Bagian Luar (Eksternal)
Perineum massage eksternal adalah pijatan ringan yang dilakukan pada permukaan kulit perineum, termasuk sekitar area selangkangan, paha bagian dalam, dan labia. Tujuannya untuk menghilangkan ketegangan, meningkatkan sirkulasi, dan membiasakan sensasi sentuhan lembut pada area ini.
Namun selain itu, ada juga cara non-tradisional tapi efektif untuk melakukan stimulasi eksternal perineum, seperti:
Teknik Lontong & Balance Ball
-
Lontong handuk: Gulung handuk bersih membentuk silinder (±10 cm diameter) seperti lontong, lalu duduki dengan nyaman. Tekanan lembut ini memberi stimulasi pada perineum dari bawah.
-
Balance ball (dipompa separuh): Duduk di atasnya sambil goyang pelan ke kanan-kiri atau maju-mundur. Ini menstimulasi area perineum secara ritmis dan alami.
Pijatan manual di luar area perineum:
-
Gunakan jari tangan dengan minyak alami (zaitun/kelapa murni) atau jelly khusus buat perineum yang berbasis air, HINDARI penggunaan baby OIL.
-
Lakukan gerakan memijat area antara vagina dan anus dengan pola:
-
V-shape (menuju ke kanan dan kiri ke arah paha),
-
Zig-zag atau naik-turun,
-
Gerakan melingkar ringan
-
-
Lanjutkan dengan pijat ringan di paha bagian dalam dan selangkangan, karena area ini terhubung langsung dengan ketegangan di dasar panggul.
♀️ Pijatan luar ini sangat efektif jika dilakukan sambil bernapas dalam dan dilakukan sebagai ritual relaksasi harian, misalnya setelah mandi sore.
2. Perineum Massage Bagian Dalam (Internal)
Perineum massage internal dilakukan dengan memasukkan jari atau alat ke dalam vagina sejauh 3–5 cm, lalu menekan ringan ke arah anus. Teknik ini lebih intens dan ditujukan untuk melatih elastisitas jaringan dalam, serta mengenalkan sensasi regangan mirip saat kepala bayi akan lahir (crowning).
Langkah Praktis:
-
Cuci tangan & potong kuku
-
Berikan kompres hangat dulu di area perineum untuk meningkatkan sirkulasi dan merilekskan otot selama 2-3 menit
-
Oleskan pelumas berbasis air (hindari penggunaan minyak untuk pemijatan area dalam agar tidak mengganggu flora vagina)
-
Masukkan ibu jari (sendiri atau pasangan) ±2-5 cm ke dalam vagina
-
Tekan area perineum dengan agak kuat sehingga di ibu merasakan ada rasa ketekan, perih, pedes, panas. tahan tekanannya mulai dari 30 detik bertahap meningkat menjadi 60-90 detik tiap pijatan. arah tekanannya mulai dari jam 6-3-5-6-7-9 dan tiap titik tersebut anjurkan ibu tetep napas perut dan merilekskan otot dasar panggulnya.
-
setelah dirasa area perineum lebih lentur. mulai tekan dan gerakkan jari sembari tetep menekan dan membentuk huruf “U”
- dan terakhir, tekan ke arah jam 6 dan buat gerakan seperti mengait dan keluar “seperti orang nyolek sambal” supaya klien punya sensasi rasa seperti kepala crowning.
-
Rasakan sensasi peregangan dan latih napas tenang sambil membiarkan otot dasar panggul rileks
- lalu akhiri dengan memberikan kompres dingin di area perineum 3-5 menit . kenapa kompres dingin? karena kadang setelah di lakukan perineum massage ibu merasakan rasa panas, tebal dan rasanya kayak bengkak, maka di kasih kompres dingin supaya rasa rtebal dan tidak nyaman tadi segera hilang.
Ingat: sensasi ini tidak harus nyaman di awal. Justru dengan latihan ini, ibu bisa belajar mengenali, tidak menolak, dan melatih respons tubuh saat tekanan nyata datang di hari persalinan.
Menggunakan Alat Bantu yang Aman:
Jika ibu merasa lebih nyaman dengan alat, bisa gunakan:
-
EPINO
-
DIVA Birth Trainer
Keduanya dirancang khusus untuk membantu perineum secara bertahap menyesuaikan tekanan dan elastisitas, dengan sistem pengukuran agar ibu tahu sejauh mana peregangan yang bisa dicapai secara bertahap.
bagaimana cara penggunaan Epino atau Diva Birth akan di jelaskan di artikel lain ya.
Menurut Beckmann et al. (2013), latihan rutin dengan teknik internal ini mampu: