1.     Infeksi yang dapat ditularkan melalui kulit dan darah
2.     Infeksi dan demam pada ibu
3.     Herper genitalis. Herpes sangat mudah ditularkan lewat air.
4.     Denyut jantung abnormal
5.     Perdarahan pervaginan abnormal
6.     HIV, Hepatitis
7.     Makrosomia
8.     Mekoneum. Meconeum yang ringan atau sedang dapat dikatakan normal ada pada persalinan. Jika meconeum tampak pada air, hendaknya petugas segera membersihkannya atau membantu pasien keluar darri kolam water birth.
9.     Bayi dalam posisi sungsang
10. Bayi kembar
11. Bayi yang sudah diperkirakan lahir secara prematur ( 2 minggu atau lebih sebelum waktu persalinan)
12. Kondisi yang memerlukan monitoring secara terus menerus kecuali terdapat suatu kondisi dimana tersedia waterproof tranducers.
ASPEK TEHNIS WATER BIRTH
Penyediaan sarana dan prasarana water birth pada umumnya dapat disesuaikan dengan tempat water birth akan dilaksanakan. Klinik, rumah sakit bahkan di rumah tinggal pun dapat dilaksanakan asalkan tetap memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku dan terutama guide line pelaksanaan dan pemeliharaan sarana prasarana tersebut. Berdasarkan hal tersebut secara tehnis pengadaan water birth dibagi menjadi sarana yang harus dimiliki dan sebaiknya dimiliki:16
Sarana yang mutlak harus dimiliki
1.     Kolam bersalin
2.     Pompa air : pompa air elektrik lebih cepat kerjanya dibandingkan pompa air tangan
3.     Pipa air: pilihlah pipa air yang cukup panjang agar dapat menjangkau sumber air dan kolam bersalin.
4. Adaptor Faucet hose: pilihlah adaptor yang gampang dilepas dan tidak merupakaan rangkaian dari sirkuit lain
Sarana yang sebaiknya dimiliki:
1.     Debris removel Net dalam segala ukuran. Ketika bayi diangkat dari kolam ada kemungkinan feses keluar dari anus bayi dan masuk ke kolam . Gunakan debris removal net untuk mengambil dan membuang kotoran tersebut
2.     Adaptor pipa bentuk ” Y” dan End Cap untuk penghubung antara adaptor Faucet dan pipa air.
3.     Hand-held Mirror. Sebagian besar wanita saat bersalinan mulai mengejan dalam posisi taangan dan lutut. Posisi ini membuat ibu tidak bisa melihat bayinya saat kepala bayi dilahirkan. Dengan meletakkan cermin di bawah kaki ibu dan sinar kea rah cermin, ibu dapat melihat proses kelahiran bayi dengan mudah.
4.     Lampu yang bisa diletakkan didalam air untuk diarahkan pada cermin di atas sehingga ibu dapat melihat proses persalinan dengan mudah.
5.     Termometer dalam air . Perangkat ini sangat penting untuk melihat konstan atau tidaknya susu dalam kolam.
6. Penghisap air yang submersible.pipa penghisap yang portable berarti pipa tersebut dapat digunakan untuk mengeringkan kolam tanpa harus mencari sumber listrik..
7.     Sarung tangan sepanjang bahu. Sarung tangan sepanjang ini akan menjamin petugas agar dapat selalu kering saat mendengarkan jantung bayi, mengecek proses dilatasi dan memimpin persalinan.
Sebagai tambahan dari peralatan standar, beberapa peralatan di bawah juga sebaiknya tersedia di tempat layanan water birth:12
1.     Termometer ibu
2.     Doppler tahan air
3.     Pakaian kerja yang tahan air
4.     Sebuah alat yang dapat membantu ibu keluar dari kolam jika diperlukan
5.     Bantalan lutut, alas duduk, tempat duduk rendah dan birthing balls sebaiknya sebaiknya disediakan untuk menjamin kesehatan dan keamanan penyedia jasa water birth (Burn & Kitsinger 2001)