Bidan Kita

Home Testimonial Singaraja – Klaten Demi Gentle Birth

Singaraja – Klaten Demi Gentle Birth

0
Singaraja – Klaten Demi Gentle Birth

Seharusnya aku sudah berada di bidankita. Namun karena masih awam dengan kota klaten dan bertepatan dengan HUT Klaten, kamipun tersesat dan terjebak macet.hiiii..namun suamiku hebat, dengan GPS nya puji syukur kamipun berbalik arah dan mencari route lain. Huffffhh dengan tidak enak hati, kami tiba jam 17.15. Beruntung kami bisa bertemu dengan mba yesie yang sudah siap berangkat ke jogja karena ada keperluan pribadi. Setelah dilakukan pengecekan kondisi kandungan, ternyata ketubanku sedikit, pengaruh kurang minum selama perjalanan. Dan di uk 37 w tsb, posisi kepala janin belum masuk panggul.

 

Sepulang dari bidankita,aku berjanji pada diri sendiri untuk minum 2liter perhari, dan goyang di birthball. Meski berefek sering pipis, الْحَمْدُ للّهِ رَبّالْعَالَمِي berkat target minum air putih tsb aku kuat puasa. Biasanya aku minum 5 gelas ketika sahur dan 5 gelas sepanjang malam dari buka hingga bangun sahur.

 

Agenda kedua sesampai di jogja adalah mengikuti kelas prenatal yoga. Sebenarnya lokasi kelas ada di jogja, namun keraguanku adalah meninggalkan kakak hanya bersama mbak dan eyangkung di rumah itu mengganjal sekali. Kakak nampaknya kesepian sekali, dan terlebih suami prefer untuk ku tidak meninggalkan kakak untuk mengikuti kelas yoga. Kalaupun diajak nampaknya tidak memungkinkan. Akhirnya di-skip deh agenda kedua. Meski sedih, namun aku harus tetap menjaga kebugaran badan. Aku harus tetap beryoga meski di rumah. Bermodal musik relaksasi ‘purepeace’ yang ada di hp dan buku GB nya mba yesie serta donlotan dari youtube, aku tetap bisa beryoga. Biasanya aku sempatkan pagi setelah mandi sekitar setengah jam untuk beryoga. Meski sebentar namun badan menjadi rileks dan bugar.

Disamping yoga,keseharianku adalah goyang di birthball. Menjelang buka ketika kakak dan orang rumah sudah berangkat ta’jil rumah sepi, jadinya aku bebas berekspresi diatas birthball. Kustel lagunya astrid ‘tentang rasa’ kubayangkan kepala dedek masuk panggul, kemudian kubayangkan nantinya dedek memberikan tanda entah kontraksi atau flek ketika abi sudah berada di jogja, dan kami akan menunggu kontraksi intens lima belas menit untuk kemudian berangkat ke klaten. Sesampai disana bukaan sudah diatas 8, dan aku akan goyang diatas birthball sambil berdua dengan abi menyanyikan lagu ‘astrid’ . Kemudian kubayangkan habis ashar dedek sudah launching. Rasanya lewat aktivitas tsb aku bisa berkomunikasi dengan dedek. Menyampaikan apa yang aku inginkan. Beautifull moment!!

Karena di jogja aku hanya bertiga dengan kakak dan mbak pengampu, tanpa suami, sehingga aktivitas malam biasanya kami stay diu rumah. Disaat orang rumah shalat tarawih, dan rafif sudah tertidur, saat itulah aku mulai mendengarkan musik relaksasi hypnobirth.Namun biasanya sebelum musik tsb selesai,aku sudah tertidur pulas..hahaha..

 

Di uk 39 w, mulai ada presure dari keluarga untuk konsul rutin ke dsog seminggu sekali. Hal itu membuatku galau. Karena aku yakin semuanya sehat hanya tinggal menunggu waktu launching saja.

Setelah dipertimbangkan, akhirnya aku akan menjadwalkan konsul dengan DSOG, dr nurhadi rahman, menjadi pilihanku. Akupun menghubungi beliau lewat dan membuat apointment kapan dan dimana aku bisa konsul. Kesempatan juga untuku mencari sopir taksi yang bisa diandalkan untuk mengantarkan kami nanti ke klaten. Karena di jogja tidak ada mobil yang bisa standby siap dipakai. Sehingga kami harus menggunakan moda transport taksi yang standby 24 jam.

Kamis 26 juli, pukul 17.30 di JIH.

Terlambat setengah jam dari jadwal, akhirnya dokter yang ditunggu tiba. Pemeriksaan kandunganku lumayan lama dan menyenangkan,penjelasan beliau sangat memuaskan. Bahkan dokter mencoba untuk hypnobirth, namun gagal, aku tidak tembus terlelap.hihihi..beruntung sekali aku bisa konsul, aku dihubungkan dengan tenaga kesehatan beliau yg bisa mengajarkan padaku lebih dalam lagi teknik hypnobirth dan melakukan pijat perineum..wah pucuk dicinta ulam tiba.Aku sangat ingin belajar pijat perineum. Kusambut tawaran beliau, malamnya langsung aku buat janji dengan nakes beliau yaitu bu lutfie.

Sabtu, 28 juli jam 11

Aku sangat antusias sekali belajar pijat perineum dan teknik hypnbirth. Dan ternyata banyak sekali yang belum aku ketahui. Biasanya aku hanya mendengarkan saja relaksasi hypnobirth. Ternyata kita harus memasukan afirmasi ketika relaksasi tsb. Krn saat kita berada di kondisi dalam relaks, afirmasi lbh kuat untuk terwujud. di sesi tersebut aku ungkapkan kepada dedek ‘ngrayu’ supaya lahir setelah abi datang kemudian diimaginasikan sampai di klaten pembukaan sudah banyak. Selama menunggu aku akan goyang diatas birthball sambil diiringi lagunya ‘astrid’ Setelah pembukaan lengkap aku akan masuk kolam, dan 2 kali mengejan dedek keluar. Mukanya dedek merah, rambutnya hitam. Ada abi kakak dan mbak yg menemani peralinan 🙂 Dan ada rangkaian bunga segar serta aromaterapi melati menyambut kehadiran dedek. Setelah dedek keluar dan berada di didekapanku, kakak mencium adeknya. Dan bu luthfie memintaku untuk segera membuat birthplan, plan A untuk apa yg kita inginkan. Plan B untuk kemungkinan lain. Dan plan C untuk kemungkinan emergency situasi.

Namun malas sekali diriku ini. Merasa sudah yakin bisa lahiran di Plan A(jangan ditiru) he..:D

 

Beberapa kali aku mengalami his palsu. Sampai saking semangatnya supaya dedek cepat keluar, aku mulai melakukan induksi alami. Mulai makan tape ketan. Makan pepaya mangkal. Jus nanas. Jalan jauh. Naik turun tangga. Tapi sampai HPL tiba,dedek belum mau keluar. Tapi ada yang unik, ketika suamiku tiba di jogja tg 4, kakak membisikan kepada adeknya, ‘adek abi sudah datang’ Aku tersenyum heran mungkin ikatan batin kakak dengan adek sudah terjalin. Bahkan tiap kali ditanya, kakak kapan adek lahir? Sang kakak pun menjawab ‘hari minggu’

 

Minggu, 5 agustus 02.30

Aku terbangun spt biasanya untuk menyiapkan makan sahur. Karena merasa gerah aku mandi sebelum mulai memasak.

Jam 3.30

Masakan sudah siap, tinggal menyiapkan kopi untuk suamiku. Dan aku mulai merasakan sakit di tulang ekorku untuk pertama kali. Kuanggap itu his palsu, paling sebentar lagi hilang. Tapi..lima menit kemudian aku merasakan nyeri kembali. Kali ini aku perhatikan jeda waktu dan durasinya.

03.45

Sudah 3 kali nyeri tulang ekor ini terasa. Aku sms mba yesie untuk menanyakan apakah aku harus kesana skr..Tak terlalu berharap mendapat balasan sms krn beliau mungkin masih tertidur. Tapi ternyata beliau balas smsku.

4.15

makan sahurku tidak habis,pikiranku sudah tak karuan antara menahan nyeri tulang ekor dan belum menyiapkan baju aku,kakak, dan suami..

Setengah jam sambil menunggu suami shalat subuh, kusiapkan apa yang mau dibawa.Dan kuhubungi sopir taksi yang sudah sanggup akan mengantarkan ke klaten. Untung aku punya 2 nomor sopir taksi. Karena sopir taksi yang pertama ternyata nomor hp nya tidak aktif. Yahh mungkin jodohnya memang dengan sopir taksi kedua.