
2. Penundaan pengekleman tali pusat, lakukan penanganan dengan lembut, bahkan ketika bayi tersebut harus dilakukan resusitasi. karena resusitasi tetap bisa dilakukan tanpa harus menjepit dan memotong talipusat terlebih dahulu. Ingat tali pusat tetap berdenyut bahkan selama 10 menit setelah bayi lahir, dan denyutan itulah yang menjadi “dewa penyelamat” sang bayi karena dia masih mendapatkan pasokan oksigen dari plasentanya(6).
3. Penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat serta tidak adanya penyedotan (suction) pada bayi baru lahir juga tidak adanya pemisahan antara ibu dan bayinya tidak hanya bisa dilakukan pada proses persalinan yang normal alami saja, namun bisa juga dilakukan dalam:
- Proses persalinan dengan induksi
- Setelah di lakukan forceps atau vaccum
- Pada bayi dengan distosia bahu maupun lilitan tali pusat
- Bahkan saat SC
Penting bagi Anda sebagai Klien untuk belajar tentang fisiologi kala III dalam persalinan, lalu mendiskusikan preferensi Anda dengan bidan dan dokter Anda, dan mengkomunikasikan pilihan Anda dalam hal yang sangat jelas. Misalnya, “menolak untuk menyetujui tali pusar disentuh, dijepit atau dipotong tanpa persetujuan lisan” (menyatakan secara tertulis juga) mungkin akan jauh lebih efektif daripada “meminta untuk menunda pemotongan tali pusat”. karena dadalam beberapa kasus penjepitan dan pemotongan segera pada tali pusat setelah bayi lahir bisa berakibat fatal. Pada referensi di artikel ini menunjukan bahwa tindakan ini dapat meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan global, cerebral palsy atau kematian bahkan Ada komplikasi dan kecelakaan lainnya yang dapat dikaitkan dengan waktunya penjepitan tali pusat saat lahir, misalnya:
1. Kegagalan untuk menjepit kabel yang dipotong sebelum terjadi penutupan pembuluh darah pada tali pusat secara alami (buka: disini )
2. Bidan atau ayah yang memotong talipusat terlalu dekat dengan perut sehingga resiko perdarahan semakin besar.
Ada banyak praktek atau intervensi rutin yang mengganggu dan berbahaya bagi ibu dan bayi pada saat lahir. Sebagai Orangtua Anda mungkin harus sangat jelas dalam menegosiasi-kan praktek tersebut kepada provider Anda. (6) nah sedangkan Praktek yang dapat mendukung kesehatan bayi Anda sehingga bayi lebih sehat dan minim trauma dapat meliputi:
1. Memberikan waktu untuk bahu bayi untuk memutar selama kelahiran (tanpa menerapkan traksi),
2. Melakukan manuver Somersault jika terdapat lilitan tali pusat di sekitar leher,
3. Membersihkan cairan di saluran pernafasan bayi dan sekitar mulut hidung tanpa penyedotan menggunakan suction yang panjang (bisa menggunakan bubble syringe, dan itupun hanya 3-4 sm saja masuk ke mulut bayi, serta dilakukan dengan sangat lembut dan hati-hati, dan di hentikan ketika tangisan bayi kuat dan nafasnya sudah teratur)
4. Membiarkan tali pusat tetap utuh dan tidak menjepit,
5. menggunakan gravitasi untuk membantu dengan transfusi darah plasenta jika perlu, (6).
nah Anda bisa membandingkan video-video yang sudah saya unggah di atas, dengan video ini, lihat perbedaan perlakuan dan bahkan perbedaan sikap dan perilaku antara bayi yang minim trauma dengan bayi yang lahir dengan penuh traumatik .
Antara bayi yang ketika lahir ditunda intervensinya dan ketika melakukan intervensipun dilakuakn di dada ibunya dibandingkan dengan bayi yang begitu lahir langsung dipisahkan dengan ibunya dab diperlakukan dengan “kasar”.
nah mari renungkan….
berdayakan diri Anda, dan ketahui secara detail prosedur yang akan diberlakukan kepada Anda dan buah hati.