Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Retensi Urin Setelah Persalinan

Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Retensi Urin Setelah Persalinan

0
Yang Perlu Anda Ketahui Mengenai Retensi Urin Setelah Persalinan

Retensi urin setelah persalinan berarti tidak adanya keinginan untuk buang air kecil secara langsung selama lebih dari 6 jam setelah persalinan, atau dalam operasi caesar setelah kateter dilepas (lebih dari 24 jam setelah persalinan). Kondisi ini memang dapat menjadi kondisi yang sementara (1-3 hari pertama setelah persalinan) dan jika segera diatasi, kondisi ini dapat sembuh dengan mudah tanpa menimbulkan efek jangka panjang. Namun, bila dibiarkan, retensi urin dapat mengakibatkan kerusakan saraf di kandung kemih dan melemahnya otot detrusor (otot yang berada di dinding kandung kemih), membuat kondisi ini menjadi permanen atau Anda harus menggunakan bantuan kateter untuk buang air kecil.

Apa penyebabnya?

Ada banyak hal yang terjadi pada tubuh Anda selama persalinan, dan kandung kemih bukanlah pengecualian. Terkadang, tekanan yang timbul ketika si kecil keluar dapat menciderai kandung kemih Anda (berujung pada kelumpuhan sementara), selain itu obat bius seperti epidural juga dapat mengurangi sensitivitas kandung kemih. Faktor lain seperti rasa takut untuk buang air keci (buang air kecil setelah persalinan dapat terasa perih) serta pembengkaan dan sakit pada perineum (termasuk sobekan) juga dapat menyebabkan terjadinya retensi urin.

Retensi urin setelah persalinan juga dapat disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kandung kemih selama kehamilan. Kapasitas kandung kemih wanita pada umumnya mencapai sekitar 350 hingga 450 ml, sedangkan keinginan untuk buang air kecil biasanya timbul ketika kapasitas urin dalam kandung kemih telah mencapai 150 hingga 200 ml, dan keinginan maksimal timbul ketika kapasitas cairan telah mencapai 450 sampai 550 ml. Namun, mulai dari umur kehamilan 3 bulan, otot-otot di kandung kemih melemah, dan kapasitas kandung kemih meningkat secara perlahan dan puncaknya adalah di umur kehamilan 38 minggu. Para peneliti menduga bahwa hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Maka dari itu, ibu hamil pada umumnya merasakan keinginan untuk buang air kecil ketika kapasitas urin dalam kandung kemih mencapai 250 ml hingga 400 ml, dan keinginan maksimal untuk buang air kecil biasanya akan timbul hanya jika kapasitas urin dalam kandung kemih telah mencapai 1000 sampai 1200 ml. Perubahan yang terjadi pada kandung kemih ini biasanya masih akan Anda alami hingga beberapa hari atau bahkan beberapa minggu setelah persalinan. Meningkatnya kapasitas kandung kemih yang tidak diimbangi dengan adanya tekanan dari bayi rahim untuk membatasi kapasitas kandung kemih ini dapat menyebabkan retensi urin setelah persalinan.

Apa yang dapat dilakukan?