Kepada semua Klien saya selalu menganjurkan untuk menyusun birth plan. karena ini sangat penting untuk menghindari adanya pengalaman negatif, bahkan hingga Mal Praktek.
Memang agak “belum biasa” hal ini di lakukan di INDONESIA. tapi ingat ini Bayi Anda, Tubuh Anda, jadi Anda berhak untuk mengajukan Birth Plan. yang penting adalah coba komunikasikan dengan bahasa yang santun agar tidak ada mis komunikasi.
Sudah Saatnya Para ibu dan bapak lebih “SMART”.
Ini adalah Contoh dari Birth Plan yang bisa Anda Adopsi.
Â
Monggo di modifikasi sesuai dengan harapan Bunda dan Panda.
BIRTH PLAN
Â
Nama :…………………………………………………………………………………….
Umur : …………………………………………………………………………………….
Nama Suami : …………………………………………………………………………………….
Umur : …………………………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………………………….
G.P.A : …………………………………………………………………………………….
HPL : …………………………………………………………………………………….
Proses persalinan adalah sebuah peristiwa yang sakral dan tentunya merupakan sebuah pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang hidup Saya. Saya menginginkan proses persalinan menjadi sebuah momen indah yang layak untuk dikenang. Saya dan suami telah mengetahui proses persalinan seperti apa yang ideal bagi keluarga kami, Untuk itu Kami merasa perlu membuat rencana persalinan sehingga setiap orang baik bidan dan dokter yang merawat saya tahu apa yang saya inginkan dalam proses persalinan nanti.
Siapa saja yang harus memiliki salinan rencana persalinan saya?
1. Saya, suami/pasangan, dan keluarga.
2. Bidan atau dokter yang merawat, baik nanti di ruang bersalin maupun ruang nifas.
3. Rumah sakit/klinik bersalin/bidan praktik swasta (BPS) tempat Anda memutuskan untuk bersalin nanti (agar di tempel di status).
Berikut ini beberapa point yang ingin saya tanyakan sebelumnya :
� Mobilitas selama persalinan (kala 1).
� Mencukur rambut pubis (ini sudah jarang dilakukan, namun beberapa rumah sakit masih mempunyai kebijakan ini).
� Pemasangan infus secara rutin (ini sudah jarang dilakukan, namun beberapa rumah sakit masih mempunyai kebijakan ini).
� Enema (baik di rumah atau tempat kelahiran) atau biasa disebut huknah atau lavement yaitu ibu bersalin diberikan cairan khusus melalui anus untuk merangsang agar buang air besar.
� Tindakan pemecahan ketuban.
� Kebebasan untuk memilih posisi persalinan (ingat posisi persalinan lithotomy atau telentang adalah posisi persalinan TERBURUK bagi ibu bersalin).
� Episiotomi.