Banyak Hal yang saya dapatkan saat menolong persalinan dan mendampingi ibu melahirkan.
Saya dapat belajar tentang:
– Ketakutan
– Kekuatan
– Semangat
– Tekad
– Pemberdayaan diri
– Kesabaran
– Dan juga keberserahan diri kepada Tuhan
Saya merasa sangat beruntung menjadi bidan yang selalu Tuhan ijinkan untuk belajar dan belajar lagi setiap saat.
Malam ini setelah selesai mengedit video tentang kisah persalinan klien, tiba- tiba saya ingin menuliskan kisahnya untuk Anda.
Sebut saja mbak Tya dan mas Astro, pasangan suami istri yang begitu lama menantikan kehadiran seorang buah hati. Lima Tahun! Ya, lima tahun mereka menantikan kehadiran buah hati ini.
Setelah mbak Tya hamil, pasangan ini benar benar berupaya untuk belajar dan mempersiapkan diri sebaik mungkin demi buah hati tercinta. Berbagai upaya mereka lakukan, mulai dari rutin mengikuti prenatal Yoga setiap hari selasa pagi di Studio Yoga Balance Jogja, mengikuti workshop gentle birth balance, berlatih nafas, relaksasi, dan segala hal yang menunjang kesiapan mereka untuk persaliann normal alami.
Nah, proses kehamilan mbak tya begitu menyenangkan, selain mbak Tya terlihat semakin cantik, dia juga sangat energik sehingga di usia kehamilan 39minggu masih sempat saya ajak untuk berfoto ria untuk menjadi model di buku saya.
40 minggu sudah umur kehamilannya, saat itu mbak Tya sempat mengalami flek dan merasakan kontraksi walaupun belum teratur. Setelah saya periksa ternyata mbak Tya sudah mengalami pembukaan dua, namun posisi kepala masih sangat tinggi dan serviksnya masih tebal dan belum terlalu matang.
Karena masih pembukaan 2cm dan kontraksi belum terasa intens, maka saya masih menganjurkan mbak Tya untuk pulang terlebih dahulu supaya tidak merasa terlalu lama sehingga memungkinkannya untuk merasa “terintimidasi” oleh waktu.
Dan ternyata kontraksi tetap tidak teratur bahkan cenderung jarang dan itu berlangsung selama dua minggu lebih. Selama dua minggu lebih banyak hal yang dilakukan mbak Tya untuk mengupayakan terjadinya kontraksi alami yang intens dan kuat. Mulai dari jalan tiap pagi, jongkok berdiri, relaksasi, akupunktur tiga hari sekali, akupresure, moxa, minim jus nanas, makan buah kiwi dan masih banyak lagi. Namun kontraksi tetap saja belum teratur dan pembukaan serviks bertahan di dua centimeter.
Selama proses tersebut tekanan yang dialami mbak Tya sangat luar biasa, mulai dari pertanyaan pertanyaan dari teman dan sahabat terdekat, kemudian pertanyaan dari mertua dan ibu, bahkan berbagai desakan dari orang terdekat untuk segera dilakukan induksi ataupun operasi SC mengingat ini adalah “anak mahal”. Namun karena kondisi janin tetap stabil dan detak jantung pun stabil bahkan ketuban masih utuh, maka mbak Tya dan mas Astro tetap bertahan pada penderiannya yaitu bersabar menunggu “waktu” yang dipilih oleh janinnya.
Nah Akhirnya tepat di usia kehamilan 42 minggu +2 hari, akhirnya kontraksi yang intens tersebut muncul. Dan semuanya bersuka karena inilah yang mereka tunggu. Dan prosespun berlanjut hingga akhirnya di usia 42 minggu+3 hari, Yuel anak mereka lahir dalam kondisi masih terbungkus selaput ketuban dan lahir dengan sangat nyaman dan lancar.
Puji Tuhan.
Nah apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa proses persalinan mbak Tya berlangsung begitu lama? Padahal seharusnya proses pembukaan serviks pada ibu yang pertama kali melahirkan rata rata sekitar 18 hingga 24 jam saja. Sedangkan mbak Tya?! Pembukaan dua centimeter saja berlangsung dua minggu. Walaupun begitu memasuki fase aktif, pembukaan serviksnya lumayan cepat dan lancar.
Nah mari kita bahas: Apa definisi distosia persalinan alias “persalinan yang lama” kita tahu bahwa sebuah kemajuan persalinan dikatakan “normal” adalah apabila proses persalinan tersebut menunjukkan adanya pola kemajuan yang stabil. Nah sebuah proses persalinan dikatakan lama atau mengalami “distosia” adalah apabila proses tersebut tidak stabil dan seolah olah “mengulur-ulur” proses dilatasi serviks atau pembukaan dan penipisan serviks.
Apa yang bisa menyebabkan terhadinya distosia tersebut? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan persalinan menjadi lama?
Ada beberapa macam distosia menurut pengamatan yang saya lakukan:
1. Kala 1 Fase Laten (fase pembukaan 0-4 cm) yang lama atau memanjang
Ini sama halnya dengan kasus mbak Tya yang saya ceritakan di atas, dimana dia mengalami pembukaan 2 cm selama dua minggu, ada juga yang mengalaminya selama empat hari, ataupun satu minggu.
Nah mengapa kala 1 fase laten bisa berlangsung begitu lama?
Sebelumnya kita harus memahami bahwa di fase laten ini ada namanya fase “Pre Labor” atau “Pro dormal labor”. Ini adalah fase dimana ada proses enggagement, lightening, dilatating.
Dimana kepala janin mulai melakukan putaran paksi dalam ke dalam panggul dan atau bisa saja memasuki pintu atas panggul, kemudian adanya proses hormonal yang menyebabkan servik yang semula tebalnya berukuran sekitar 3,4-4 cm menjadi menipis bahkan bisa setipis selembar kertas di fase aktif nanti, dan serviks yang semula kaku seperti pucuk hidung Anda berubah menjadi lunak seperti bagian dalam bibir Anda. Belum lagi proses dimana posisi serviks yang semula menghadap ke bawah (posterior) atau keatas (Anterior) harus berubah menjadi medial (tengah) menghadap jalan lahir. Dan proses tersebut memakan waktu yang cukup lama dan beragam, Ya beragam karena anatomi fisiologi tiap wanita berbeda.