
Setelah 24 jam, masalah buang air kecil yang terlalu sedikit biasanya berubah menjadi buang air kecil yang terlalu banyak. Hampir semua ibu baru biasanya mulai lebih sering dan lebih banyak buang air kecil ketika kelebihan cairan selama masa kehamailan dikeluarkan. Jika masih kesulitan buang air kecil, atau jika air seni anda masih terlalu sedikit selama beberapa hari berikutnya, anda mungkin menderita infeksi saluran kemih.
“Tampaknya saya tidak dapat mengendalikan desakan untuk buang air kecil.”
Stres fisik akibat melahirkan dapat mengakibatkan banyak hal tidak berfungsi untuk sementara, termasuk kandung kemih, entah dalam bentuk kesulitan buang air kecil, seperti kasus yang menimpa anda.
Ketidakmampuan menahan keluarnya air seni (disebut inkontinensi urine) timbul akibat hilangnya kelenturan otot di daerah perineum. Latihan Kegel yang dianjurkan bagi setiap ibu yang baru melahirkan, dapat membantu mengembalikan kelenturan tersebut dan kendali anda atas aliran seni anda. Jika gejala ini berlanjut, hubungi dokter atau bidan anda.
Buang Air Besar Pertama Setelah Melahirkan
“Saya melahirkan dua hari yang lalu dan belum merasa ingin buang air besar. Sebenarnya, ada keinginan untuk buang air besa, tetapi saya takut jahitan saya terbuka jika mencobanya ”.
Keluarnya tinja untuk pertama kalinya setelah melahirkan adalah kejadian penting yang enggan dibicarakan oleh setiap ibu yang baru melahirkan (biasanya demikian). Semakin ingin menghindarinya, semakin gelisah anda dibuatnya.
Mungkin, terdapat beberapa faktor psikologis yang menghalangi anda untuk buang air besar setelah melahirkan. Pertama, otot-otot perut yang membantu proses buang air besar telah mengalami peregangan selama proses melahirkan, sehingga otot menjadi lebih lemah dan terkadang tidak efektif untuk sementara.
Kedua, usus mungkin telah “babak belur” akibat proses melahirkan sehingga membuatnya lamban bekerja. Selain itu, usus mungkin telah dikosongkan sebelum atau selama proses melahirkan (masih inget pada diare yang anda alami sebelum persalinan? Tinja yang anda keluarkan selama mengejan?), dan mungkin masih tetap kosong karena anda tidak makan makanan padat selama proses persalinan.
Namun, hal yang mungkin menjadi penghambat utama untuk buang air besar setalah melahirkan adalah faktor psikologis: kekhawatiran akan rasa sakit ketakutan tidak beralasan bahwa jahitan anda akan terbuka; kekhawatiran akan rasa sakit ketakutan tidak beralasan bahwa jahitan anda akan terbuka; khawatir wasir anda akan bertambah parah; rasa malu yang wajar karena kurangnya privasi di rumah sakit atau rumah bersalin; dan “kewajiban” untuk buang air besar .
Kendati sembelit pasca-persalinan adalah hal yang lumrah, bukan berarti anda tidak dapat melawannya. Berikut ini langkah-langkah yang dapat anda tempuh agar segala sesuatunya berjalan kembali seperti biasa:
Jangan cemas. Hal terbesar yang menghambat anda buang air besar adalah besarnya kekhawatiran anda sendiri. Jangan khwatir jahitan anda akan terbuka, itu tidak akan terjadi. Jangan pula khawatir jika diperlukan waktu beberapa hari sebelum anda berhasil, itu juga tidak apa-apa.
Mintalah makanan berserat. Jika anda masih berada di rumah sakit/rumah bersalin, mintalah biji-bijian utuh (terutama sereal kulit gandum), buah-buahan segar, dan sayur-sayuran untuk disertakan sebanyak mungkin ke dalam menu anda. Karena makanan-makanan tersebut tidak mengenyangkan, lengkapilah dengan makanan yang merangsang buang air besar, seperti apel, pir, kismis, buah-buahan yang dikeringkan, dan kacang-kacangan.
Jika anda sudah berada di rumah, makanlah dengan baik dan teratur, serta perbanyaklah konsumsi serat. Sedapat mungkin, jauhilah makanan yang menyumbat usus (seperti sekotak cokelat yang menumpuk di meja kamar anda-memang menggiurkan, tetapi sayangnya mengakibatkan sembelit).
Jagalah asupan cairan. Anda tidak hanya perlu mengganti cairan yang hilang selama proses persalinan dana melahirkan, tetapi juga perlu meminum cairan tambahan untuk membantu melunakkan kotoran yang menyumbat. Air selalu yang terbaik, tetapi jus apel, plum (gunakan air hangat) juga dapat membantu.
Kunyah, kunyah, kunyah. Bagi beberapa orang, mengunyah permen karet dapata merangsang reflex pencernaan dan dapat menormalkan kerja tubuh anda, jadi ambillah permen karet.
Jangan berbaring saja. di dalam tubuh yang malas , terdapat usus yang malas. Anda tidak perlu berlari, tetapi anda mungkin dapat berjalan-jalan sebentar. Latihan Kegel dapat dilakukan di temapt tidur segera setelah melahirkan, maka lakukanlah untuk membuat otot perineum dan dubur anda lentur kembali. Di rumah, berjalan-jalanlah dengan bayi anda.
Jangan mengejan. Mengejan tidak akan membuat jahitan anda terbuka, tetapi dapat menimbulkan wasir atau memperburuk wasir, cobalah sitz bath(duduk berendam di dalam air hangat sebatas pinggul), obat bius local yang dioleskan, supositoria, atau kompres panas atau dingin.
Gunakan pelunak tinja. Banyak rumah sakit member bekal pelunak tinja dan obat pencahar kepada para wanita yang akan pulang ke rumah setelah melahirkan. Kedua bekal tersebut dapat membantu anda buang air besar.
Beberapa kali buang air besar pertama akan terasa sakit. Namun, jangan takut. Setelah tinja anda kembali lunak dan anda sudah buang air besar lebih teratur, rasas tidak nyaman itu akan berkurang hingga akhirnya hilang, dan anda akan dapat buang air besar seperti dahulu lagi.
Banyak Berkeringat
“Saya terbangun pada tengah malam dalam keadaan basah kuyup oleh keringat. Apakah ini normal?”
Memang menyebalkan, tetapi normal. Para ibu baru memang banyak berkeringat karena dua alasan yang baik. Alasan pertama, kadar hormon menurun-mencerminkan fakta bahwa anda tidak lagi hamil, seperti yang anda ketahui. Alasan lain, keringat adalah salah cara tubuh untuk membuang kelebihan cairan (selain dengan cara buang air kecil), tetapi hal itu mungkin membuat anda merasa tidak nyaman.
Keringat beberapa orang wanita mengucur deras selama beberapa minggu atau lebih. Jika anda berkeringat pada malam hari sebagaimana hampir semua ibu baru, lapisilah bantal anda dengan handuk penyerap. Cara ini dapat membantu anda tidur lebih nyenyak (dan membantyu melindungi bantal anda).
Tidak perlu merisaukan keringat sebab hal itu merupakan peristiwa yang wajar. Pastikan saja anda mencukupi asupan cairan untuk menggantikan cairan yang hilang.
Demam
“Saya baru saja pulang dari rumah sakit dan mengalami demam hingga 380 C. Haruskah saya menghubungi dokter? ”
Selalu menyampaikan kepada dokter atau bidan jikalau kondisi anda kurang sehat setelah melahirkan adalah gagasan yang baik. Demam pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan boleh jadi merupakan gejala infeksi pasca persalinan, tetapi juga dapat disebabkan oleh penyakit yang tidak berkaitan dengan masalah pasca-persalinan.
Terkadang, demam dapat disebabkan oleh gabungan antara kegembiraan dan kelelehan yang lumrah terjadi pada beberapa hari setelah melahirkan. Demam ringan yang singkat (kurang dari 37,80 C) biasanya menyertai pembengkakan saat ASI anda pertama kali keluar, dan hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, sebagai tindakan pencegahan, laporkan kepada dokter atau bidan jika anda mengalami demam apa pun diatas 37,80 C yang berlangsung lebih dari beberapa jam jika disertai dengan gejala pilek atau muntah-muntah-sehingga penyebabnya dapat dipastikan dan perawatan yang diperlukan dapat segera dimulai.
Pembengkakan Payudara
“ASI saya akhirnya keluar, tetapi ukuran payudara saya menjadi tiga kali lebih besar daripada ukuran normal, serta terasa keras dan sakit sehingga saya tidak bisa memakai bra. Apakah saya akan terus begini hingga bayi saya disapih?”
Jika menurut anda, payudara anda tidak akan membengkak lebih besar lagi, anda salah. Setelah ASI keluar, payudara anda akan membengkak, perih, nyeri, berdenyut-denyut, keras, dan terkadang sangat besar sehingga mungkin agak menakutkan.
Masalah ini akan semakin terasa tidak nyaman dan tidak menyenangkan ketika pembengkakan yang dapat meluas hingga ketiak ini membuat aktivitas menyusui menjadi menyakitkan bagi anda dan, jika puting susu anda menjadi rata karena pembengkakan itu, bayi anda merasa frustasi. Semakin lama waktu yang anda dan bayi anda perlukan untuk saling menyesuaikan diri saat mulai menyusui, semakin parah pembengkakan payudara anda.
Namun untungnya, hal ini tidak berlangsung lama. Pembengkakan dan semua dampaknya yang menyengsarakan itu sedikit demi sedikit akan berkurang setelah produksi ASI dapat disesuaikan dengan permintaan bayi, biasanya dalam beberapa hari.
Rasa nyeri pada puting susu umumnya juga menghilang dengan cepat setelah puting susu menjadi lebih kuat. Dengan perawatan yang tepat, luka dan perdarahan pada puting susu yang dialami oleh beberapa orang wanita pun akan segera sembuh.
Sambil menunggu payudara anda terbiasa menyusui-dan tidak lagi terasa nyeri ketika melakukannya-ada beberapa langkah yang dapat anda tempuh untuk meredakan rasa tidak nyaman akibat pembengkakan payudara dan mempercepat kelancaran pasokan ASI.
Wanita yang dapat menyusui dengan mudah (terutama yang sudah pernah menyusui) mungkin sama sekali tidak mengalami pembengkakan. Sepanjang bayi mendapatkan pasokan ASI yang cukup, tidak munculnya gejala tesebut pun normal.
Pembengkakan jika anda Tidak Menyusui
“Saya tidak menyusui. Saya dengar mengeringkan ASI terasa menyakitkan”.
Payudara anda diprogram untuk terasa ASI pada hari ketiga atau keempat setelah melahirkan, baik anda berencana untuk menggunakan ASI itu untuk menyusui bayi anda maupun tidak. Pembengkakan ini mungkin terasa tidak nyaman, bahkan menyakitkan, tetapi hanya sementara.
ASI dihasilkan oleh payudara anda hanya jika diperlukan. Jika ASI tidak digunakan, produksinya akan berhenti. Meskipun kebocoran ASI akan berlanjut selama beberapa hari, atau bahkan beberapa minggu, pembengkakan yang parah tidak akan berlangsung lebih dari 12-24 jam.
Selama kurun waktu tersebut, penggunaan kompres es, pereda rasa sakit ringan, dan bra penyangga dapat membantu. Hindarilah aktivitas yang merangsang puting susu, memerah susu, atau mandi dengan pancuran air panas sebab akan merangsang produksi ASI sehingga siklus yang menyakitkan itu akan berlangsung lebih lama.
ASI tidak Keluar
“Dua hari yang lalu, saya melahirkan, dan tidak ada yang keluar dari payudara saya ketika saya meremasnya, kolostrum juga tidak. Apkah saya tidak akan bisa menyusui? ”
Bayi anda tidak akan kelaparan, ia bahkan belum merasa lapar. Bayi tidak lahir dengan selera makan yang besar atau kebutuhan gizi yang harus segera dipenuhi. Ketika bayi anda mulai ingin menyusu (pada hari ketiga atau keempat setealah melahirkan), tidak diragukan lagi bahwa anda pasti sudah dapat memenuhi permintaannya.
Akan tetapi, payudara anda saat ini tidak kosong. Kolostrum yang memenuhi kebutuhan gizi bayi anda untuk saat ini dan memberikan antibodi penting yang belum dapat diproduksi sendiri oleh tubuhnya (serta membantu mengosongkan saluran pencernaan bayi dari lendir yang berlebihan dan mekonium), pasti sekarang sudah tersedia dalam jumlah yang sedikit sesuai dengan kebutuhan bayi anda.
Pada saat ini, bayi hanya memerlukan sekitar satu sendok teh kolostrum setiap kali menyusu., sampai hari ketiga atau keempat setelah melahirkan, payudara anda akan sulit diperah dengan tangan. Selama rentang waktu ini, bayi berusia satu hari yang sangat ingin menyusu lebih mampu mengisap kolostrum daripada anda. Payudara anda baru akan membengkak dan terasa penuh setelah hari ketiga atau keempat. Pembengkakan itu menunjukan bahwa payudara anda telah terasa ASI.
Menjalin Ikatan
“Saya ingin segera menjalin ikatan dengan bayi segera setelah ia lahir, tetapi saya tidak merasakan apapun. Apakah ada yang salah dengan diri saya?”
Beberapa saat setelah melahirkan, sesosok makhluk mungil yang sudah lama anda nantikan dibawa ke dalam dekapan anda, dan ia lebih cantik dan lebih sempuran dari yang pernah anda bayangkan. Ia menengadahkan memandang mata anda dan mata anda terkunci dalam tatapan yang melenakan pada saat itu terbentuklah ikatan antara ibu dan anak.
Saat anda menimang sosok mungilnya, bernapas dalam keindahan napasnya, dan menghujani wajah lembutnya dengan kecupan, anda merasakan sesuatu yang tidak pernah anda rasakan sebelumnya, dan perasaan-perasaan itu memenuhi batin anada sepanjang waktu. Anda adalah ibu yang sedang jatuh cinta.
Adegan-adegan seperti ini adalah khayalan yang cocok menjadi bahan iklan produk bayi, tetapi tidak banyak terjadi pada ibu yang benar-benar baru melahirkan. Skenario yang mungkin dan lebih realistis: setelah proses persalinan yang sulit dan panjang hingga membuat anda lelah secara fisik dan kejiwaan, hadirlah sosok asing yang keriput, bengkak, dan bermuka merah di lengan anda yang kaku. Pertama, ia tidak tampak seperti bayi montok yang selama ini anda bayangkan.
Kedua, ia tidak henti nangis. Ketiga, anda tidak tahu bagaimana menghentikan tangisnya. Anda berjuang untuk menyusuinya, tetapi ia tidak mau bekerja sama; anda mencoba bersosialisasi dengannya, tetapi ia lebih tertarik untuk menangis daripada tertidur. Sejujurnya, pada saat ini, anda juga ingin menangis dan tidak berhenti bertanya-tanya, “Apakah saya tidak bisa menjadi ibu yang baik baginya?”