Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Bila Operasi Caesar Berulang-ulang

Bila Operasi Caesar Berulang-ulang

0

Seperti halnya pembedahan perut lain, maka caesar juga akan menimbulkan jaringan parut atau adhesi. Beberapa perempuan ada yang merasakan sakit akibat adhesi tersebut, tapi ada juga yang menjadi lumpuh akibatnya. Adhesi yang luas bisa menimbulkan komplikasi lain yang menimbulkan rasa sakit sehingga menyebabkan ketidaknyamanan.

3. Plasenta previa

Risiko melahirkan secara caesar berkali-kali membuat letak plasenta terlalu dekat dengan leher rahim, sehingga jika leher rahim terbuka bisa menyebabkan keguguran dan perdarahan hebat. Jika perdarahan yang terjadi sangat banyak dapat mengakibatkan anemia atau ibu memerlukan transfusi darah.

4. Placenta accrete

Placenta acreta terjadi jika tempat menempel plasenta terlalu dalam ke dalam dinding rahim, dan bekas luka caesar dapat meningkatkan risiko ini. Kondisi ini kemungkinan bisa melibatkan kerusakan pada rahim atau organ lainnya serta perdarahan.

Data dibawah ini perlu dicermati juga:

Data statistik dari 1990-an menyebutkan bahwa kurang dari 1 kematian dari 2.500 yang menjalani bedah caesar, dibandingkan dengan 1 dari 10.000 untuk persalinan normal [1]. Akan tetapi angka kematian untuk kedua proses persalinan tersebut terus menurun sekarang ini. Badan kesehatan Britania Raya menyebutkan risiko kematian ibu yang menjalani bedah caesar adalah tiga kali risiko kematian ketika menjalani persalinan normal [2]. Bayi yang lahir dengan persalinan bedah sesar seringkali mengalami masalah bernafas untuk pertama kalinya. Sering pula sang bayi terpengaruh pengaruh obat bius yang diberikan kepada sang ibu. Salah satu ilustrasi dicetak awal bedah caesar. Konon kelahiran Julius Caesar. Seorang bayi yang hidup pembedahan dari seorang wanita mati. Dari Lives Suetonius ‘dari Caesars Dua Belas, 1506 ukiran kayu.

Pada 1316, Robert II dari Skotlandia dilahirkan dengan bedah caesar, ibunya Marjorie Bruce, kemudian meninggal.

Bukti pertama mengenai ibu yang selamat dari bedah sesar adalah di Siegershausen, Swiss tahun 1500: Jacob Nufer, seorang pedagang babi, harus membedah istrinya setelah proses persalinan yang lama.  Prosedur bedah sesar di waktu lampau mempunyai angka kematian yang tinggi. Di Britania Raya dan Irlandia, angka kematian akibat bedah sesar pada 1865 adalah 85%. Beberapa penemuan yang membantu menurunkan angka kematian antara lain:

Ø Pengembangan prinsip-prinsip asepsis.

Ø Pengenalan prosedur penjahitan rahim oleh Max Sänger pada 1882.

Ø Bedah sesar extraperitoneal dilanjutkan dengan sayatan mendatar rendah (Krönig, 1912).

Ø Perkembangan teknik anestesi.

Ø Transfusi darah.