Bidan Kita

Home Blog Page 49

Informasi Yang Sering Terlewatkan Dalam Proses Menjadi Ibu

0

IMG_6831+

Berikut ini adalah beberapa hal yang sering kali terlewatkan untuk di informasikan kepada para ibu :

1. Gelombang Rahim/ kontraksi tidak berakhir ketika bayi lahir. Rahim akan berkontraksi selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah bayi lahir.

Dan tekanan yang dirasakan atau rasa kontraksi itu akan semakin kuat selama Anda menyusui pada minggu pertama atau kedua, beberapa wanita menggambarkannya sebagai perasaan seperti rahim mereka akan jatuh keluar!

Tenang saja ini penting dan memang haruslah demikian karena ini adalah proses involusio dimana rahim Anda berusaha untuk kembali ke dalam ukuran semula. Yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana mampu memenejemen “rasa” tersebut dengan nafas, dan tetap tersenyum bahagia.

2. Hal yang perlu Anda ketahui adalah Vagina akan terlihat berbeda … bukan hanya dari bekas luka sobek atau episitomony (jika hal ini terjadi) tetapi warna vagina Anda akan sedikit berbeda, bentuknya pun berbeda.

Vagina Anda warnanya akan menjadi lebih gelap dari warna aslinya dan bentuknya pun lebih besar dan sedikit melebar. Jadi jangan kaget jika ada perubahan bentuk secara fisik terjadi pada vagina anda terutama ketika menjelang masa-masa mendekati persalinan. Konsistensi dari vagina Anda pun akan berubah, lebih empuk dan lebih lembut.

Ngumpulin ilmu tapi tidak diterapkan

IMG_7010+

menjadi Admin di salah satu group facebook yaitu Gentle Birth Untuk Semua (Closed group) membuat saya semakin belajar dan belajar lagi, trimakasih kepada para member yang selalu memberi pelajaran kepada saya 😉 (saat ini member GBUS sudah mencapai 12.610 orang)

dan kebetulan ada postingan dari salah saru member yaitu bunda Trias Julia Siska yang sangat saya sukai. nah mari kita simak pelajaran yang di dapat dari bunda Trias:

NGUMPULIN ILMU TAPI TIDAK DITERAPKAN, mungkin itu judul yang pas untuk proses persalinan saya bundas dan bubid :’)

Rahasia Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Sakit dalam Proses Persalinan

fooder

Saya termasuk wanita yang beruntung karena proses persalinan saya Normal, Lancar, dirumah dan tanpa rasa sakit. Dan saya merasa lebih beruntung lagi karena saya mendalami Gentle Birth dan hypnobirthing sehingga Klien-klien yang melahirkan di Bidan Kita-pun jarang sekali bahkan hampir tidak ada yang menjerit-jrit penuh kesakitan atua merasa tersiksa karena proses persalinan, mereka sbagian besar merasakan nyaman, bahkan merasakan nikmat saat melahirkan, Sehingga Mind Set saya tentang proses persalinan normal adalah nyaman dan menyenangkan. Dan inipun dirasakan oleh bidan-bidan yang bekerja di Bidan Kita. Bahkan ada kejadian lucu karena hal ini. Suatu hari ada seorang ibu melahirkan yang kebetulan ibu ini baru sekali periksa kehamilan di bidan kita dan belum pernah mengikuti kelas hypnobirthing di bidan kita. Nah karena si ibu ini belum memberdayakan diri secara optimal maka ketika proses persalinan si ibu ini menjerit lumayan keras. Nah, Anggun, bidan Asisten saya tiba-tiba lari tergopoh-gopoh dari luar dan masuk ke ruang bersalin sambil bertanya kebingungan “Siapa yang jerit-jerit tadi bu? Kok ada yang jerit-jerit?” hahah sontak kamipun tertawa, dan akhirnya sang ibu gak jerit-jerit lagi. Dan akhirnya seorang bayi mungil cantik lahir memecah pagi. Puji Tuhan.

 

Ya senyum memang obat mujarap untuk kurangi rasa sakit terutama pada proses persalinan.

Dan semakin ke sini saya semakin belajar tentang bagaimana meningkatkan rasa nyaman saat melahirkan dan itu saya dapatkan dari klien-klien saya, jadi saya merasa saya wajib berterimakasih kepada mereka juga para bayi yang memberikan pelajaran kepada saya untuk semakin memahami bahwa tubuh wanita itu luar biasa hebat.

Nah dari berbagai pengalaman mendampingi ibu melahirkan di Bidan kita, ijinkan saya memberitahu Anda bahwa ada langkah-langkah dan teknik yang sangat sederhana untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri persalinan.

Ayo definisikan ulang Nyeri dan keluarkan itu dari mind set Melahirkan Alami Anda Anda akan mengalami apa yang Anda harapkan untuk Anda alami, Artinya adalah jika Anda mengharapkan rasa sakit maka itulah yang akan Anda dapatkan. Saya tahu dan sangat paham bahwa selama kita hidup, sedari kita masih kecil pun orang tua kita mengajarkan bahwa proses persalinan itu sakit, sehingga mengubah ini dalam pikiran kita mungkin sedikit rumit, tetapi bisa dilakukan! Bagian dari masalah dengan keyakinan bahwa melahirkan normal diisi dengan rasa sakit benar-benar hanya berasal dari kurangnya kata yang lebih baik atau lebih positof untuk itu. Bahasa kita terlalu sempit, kita hanya memiliki satu kata (nyeri atau sakit) untuk menggambarkan hampir segala sesuatu yang kita anggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Padahal sebenarnya kata nyeri dan sakit adalah kata yang tidak tepat dalam segala situasi.

Definisi Nyeri: “Sebuah perasaan yang tidak menyenangkan yang sering disebabkan oleh rangsangan yang intens atau bersifat merusak, seperti mematahkankan jari kaki, membakar jari, meletakkan/menempelkann alkohol pada luka, dan tulang yang patah “[2]. Sebuah Asosiasi Internasional yang mempelajari khusus tentang kata Nyeri menyatakkan bahwa definisi Nyeri, “Nyeri/ Sakit adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial [3] Nyeri memotivasi individu untuk menarik diri dari situasi yang merusak tersebut, untuk melindungi bagian tubuh yang rusak dan untuk menghindari pengalaman serupa di masa mendatang. ” Jadi, rasa sakit adalah cara tubuh kita untuk berkomunikasi dengan Anda. Ketika tubuh kita mengalami sesuatu yang bukan merupakan bagian alami dari proses yang sehat itu maka mereka mengirimi kita sinyal yang memberitahu kita, “Hei jangan lakukan itu lagi atau itu akan menyebabkan kerusakan!” nah, bagaimana dengan persalinan? Bukankah persalinan adalah proses yang paling alami di sepanjang sejarah kehidupan manusia? Jadi, Definisi nyeri/sakit tidak berlaku untuk melahirkan normal. Karena melahirkan bukanlah cedera atau penyakit. Ini bukanlah sesuatu yang harus di hindari oleh tubuh anda. ini sebenarnya justru sebaliknya, dimana ketika proses persalinan tubuh Anda bekerja dengan sempurna untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Yaitu melahirkan bayi Anda.

Petunjuk &Tips agar berhasil VBAC

Saat pertama kali saya posting artikel tentang VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) atau melahirkan normal setelah Operasi Sesar Sebelumnya, Saya bersyukur banyak sekali para ibu yang akhirnya semakin termotivasi untuk melakukan VBAC dan mau memberdayakan diri untuk mencapai “Goals” tersebut. Nah artikel berikut ini adalah beberapa petunjuk atau tips yang dapat membantu menghindari masalah dengan bekas luka di rahim saat proses persalinan, dan membantu mensukseskan “planning VBAC” Anda:

 

1. Jika memungkinkan, Tunggu setidaknya 9 bulan sebelum mencoba hamil lagi: penelitian menunjukkan kemungkinan terjadinya ruptura uteri akan meningkat ketika jarak persalinan kurang dari 18 bulan.

2. Hindari induksi persalinan, bila memungkinkan: Para ahli tidak setuju tentang beberapa alasan umum yang diberikan untuk induksi (misalnya, kehamilan telah melampaui 41 minggu), dan lain-lain tidak didukung oleh penelitian (misalnya, induksi untuk dugaan bayi besar). Karena induksi dapat meningkatkan risiko pecahnya bekas luka dan meningkatkan kemungkinan bahwa proses persalinan akan berakhir dengan SC kembali. Dalam banyak kasus, menunggu proses persalinan berjalan sealami mungkin merupakan pilihan paling aman.

3. Jika Anda mengalami induksi persalinan, hindari obat untuk pematangan serviks: Misoprostol, juga disebut prostaglandin E1, kandungan ini ditemukan di Cytotec, tampaknya menjadi pilihan paling berisiko dan sekarang dianggap kontra-indikasi (para ahli sepakat sebaiknya tidak digunakan) dalam VBAC.

4. Percaya pada Diri Sendiri:kunci dari keberhasilan VBAC adalah PeDe, beberapa pasien yang berhasil VBAC pun menyatakan bahwa mereka berniat untuk VBAC karena sesuatu dalam dirinya “tahu” bahwa dia bisa melakukannya. Percayalah Anda bisa melakukannya dan dan berarti Anda sudah 90% berhasil!

5. DUKUNGAN DUKUNGAN DUKUNGAN! Pilih pengasuh (bidan & dokter) Anda dengan bijak

6. Cari Rumah Sakit yang mendukung walaupun agak sulit untuk menemukan RS yang mendukung VBAC namun jangan langsung putus asa, berupayalah dahulu.

7. Jika Anda memiliki kenangan yang sangat traumatis di rumah sakit sebelumnya- sembuhkan trauma itu dulu, apapun traumanya, sembuhkan akar masalah dari trauma itu. mungkin Anda akanmempertimbangkan untuk melahirkan di rumah? Namun pastikan ada bidan atau dokter yang dapat mendampingi Anda untuk melakukan VBAC!

8. Ambillah kelas Gentle Birth Balance, minimal kelas Hypnobirthing: Kelas ini membantu saya untuk mempelajari teknik-teknik relaksasi dan meditasi positif. Ini benar-benar membantu Anda belajar tentang fokus pada pernapasan dan memahami aspek fisiologis sebenarnya untuk rasa sakit dan bagaimana memerangi rasa sakit membuat proses persalinan Anda lebih nyaman.

9. Jaga dirimu.Jaga pikiran Anda … meluangkan waktu, terutama selama trimester terakhir. Saya merekomendasikan kepada Anda untuk rajin melakukan yoga prenatal  untuk menyiapkan fisik dan mental menghadapi VBAC

10. Carilah Chiropractor ini akan membantu mengurangi keluhan-keluhan Anda dan menyelaraskan energi Anda.

11. Upayakan Posisi janin agar Optimal: Teori ini didasarkan pada rute termudah bayi mengeluarkan diri dari tubuh anda!  Hal ini sangat penting selama kehamilan, jaga posisi tubuh saat duduk, berdiri dan bersalin agar proses persalinannya lancar. Dan saya membahas nya dalam beberapa artikel di www.bidankita.com silahkan di baca untuk meningkatkan pengetahuan Anda.

12. Baca Kisah Inspiratif tentang keberhasilan VBAC, baik di dalam negeri maupun darluarnegeri karena ini benar-benar penting dan inspiratif! Mengetahui bahwa ada banyak wanita yang telah berhasil sebelum Anda Akan membuat Anda merasa dikuatkan dan termotivasi, selain itu ini bisa menjadi bahan pembelajaran Anda tentang apa yang telah mereka lakukan dan apasaja upaya mereka sehingga mereka berhasil melakukan VBAC.

13. Atur pola makan Anda, jangan sampai bayi Anda lebih besar dari anak sebelumnya, menciptakan kebiasaan pola makan yang sehat dan seimbang itu perlu sekali, untuk menciptakan “habit”. sehingga Anda tidak kelabakan ketika di suruh untuk diet.

14. Latihlah NAFAS Anda. Nafas adalah Kuncinya. ikuti kelas Gentle Birth Balance di Bidan Kita maka Anda akan di ajari banyak hal , KNOWLEDGE is POWER.

 

Apakah ada beberapa praktek/tindakan/perlakuan di lapangan yang digunakan dalam proses VBAC yang mungkin/harus menghindari?

1. larangan makan dan minum saat proses persalinan: rasa takut adalah bahwa jika ibu makan dan minum, maka seandainya nanti terjadi “sesuatu” yang mengharuskan ibu untuk segera di lakukan tindakan operasi dengan anestesi umum, maka dia mungkin bisa mendapatkan risiko infeksi serius oleh muntah dan menghirup muntahan ke dalam paru-parunya. Tapi bedah caesar jarang dilakukan dengan anestesi umum. Ketika anestesi umum digunakan, tabung dimasukkan untuk melindungi jalan napas. Jika staf rumah sakit enggan untuk mengizinkan makanan padat, kompromi kan untuk makan makanan cair yang dengan cepat diserap ke dalam aliran darah.

2. Pemasangan infus secara rutin: pemasangan infus tanpa indikasi yang jelas akan sangat merugikan Anda, karena secara otomatis ini akan membatasipergerakan Anda,jadi kompromikan hal ini dengan provider Anda.

 

Jika tujuan saya adalah VBAC, bagaimana saya bisa meningkatkan kemungkinan melahirkan melalui vagina?

Salah satu kuncinya adalah PILIH PROVIDER /Dokter yang PRO NORMAL dan Pro VBAC. Memang ini akan terasa rumit dan mungkin sulit menemukan provider yang benar-benar Pro VBAC, namun jangan putus Asa karena ketika Anda Niat dan berusaha untuk mencari pasti Alam semesta akan membantu. Optimis dan Positif adalah Modal utama.

 

Apa saja Ciri-ciri Provider yang pro VBAC:?

1. Dokter atau bidan tersebut harus percaya bahwa SETIAP Perempuan BISA Melahirkan Normal. Kecuali ada alasan kuat dan indikasi yang jelas bahwa dia tidak mampu melahirkan normal. Bahkan dalam kasus ini, provider harus menghormati hak perempuan untuk membuat keputusan akhir.

Mana Diary Kehamilan & Persalinan Anda?

0

IMG_7010+

Khusus bagi Anda di era sebelum tahun 1980 atau 1990 an, ingatkah Anda pada jaman dahulu? Semasa kita SMP? Saat lagi “in” nya DIARY….hampir setiap cewek dan bahkan cowokpun menulis diary sebagai teman curhat. Saya ingat pada jaman itu saya menyebut diary saya dengan kata sayang = Day. Dan setiap hari tak lupa saya menyapa Si Day dengan kalimat begini …”Dear Day…..hari ini aku merasa gembira sekali, hatiku merasa berbunga-bunga, tau gak? Tadi pagi habis upacara sekolah si Dia memalingkan wajahnya kepadaku lalu memberikan senyuman yang maniiiissss sekali…Aduh Day…rasanya aku mau pingsan saking deg-deg an nya….” Bla…..Bla….Bla….Nah Ingatkah Anda? Mungkin dahulu Andapun melakukan hal yang sama seperti apa yang saya lakukan. Diary adalah sahabat tempat saya mencurahkan segala uneg-uneg di hati saat itu, ada sukacita, ada cinta, ada sedih, ada kesal, ada amarah…semua bercampur jadi satu dan hanya si Day yang mampu menampung semua isi hati. Bahkan saking nge-in nya saat itu, saya ingat sekali ada sebuat stasiun radio di Solo namanya (SAS-FM) dengan pembawa acaranya mas Awang Heksawang (**Lupa-lupa ingat saya) yang membawakan sebuah acara dengan tajuk “DIARY” dimana setiap orang bisa share diarynya untuk mengungkapkan isi hati nya kepada orang yang mereka cintai. So Sweet saat itu…apalagi ketika saya mengirimkan kisah diary saya ke radio itu dan akhirnya di bacakan. Wow rasanya deg-deg an sekali.

 

 

Nah Hari ini saya tidak akan bahas tentang diary saya pada masa SMP itu tetapi saya ingin bahas tentang Diary dalam masa kehamilan, Persalinan dan Menyusui .

Pertanyaannya adalah apakah Anda sudah membuatnya?

Mengapa sebaiknya Anda membuat diary itu?

Saat seorang wanita dalam keadaan hamil sering sekali terjadi perubahan emosi dan perasaan hal ini sangatlah wajar mengingat dalam kehamilan terdapat berbagai perubahan secara hormonal yang dapat mempengaruhi kondisi emosi dan perasaan seseorang. Namun kondisi emosional seorang wanita hamil juga sangat dipengaruhi oleh budaya di lingkungannya, banyak sekali seorang wanita yang tiba-tiba merasakan keluhan-keluhan yang berlebihan hanya gara-gara mengetahui dirinya hamil, padahal minggu-minggu sebelumnya dia baik-baik saja. Namun karena di lingkungannya selalu menyatakan bahwa hamil muda identik dengan lemah, letih, lesu, mual, muntah di pagi hari, dan itu sudah tertanam sejak puluhan tahun maka tanpa sadar hal itu terekam di alam bawah sadarnya sehingga begitu menyadari dirinya hamil langsung keluhan-keluhan yang sebenarnya tidak perlu terjadi tiba-tiba timbul dan benar-benar dirasakan sebagai sebuah penderitaan semasa hamil.

Melahirkan TANPA MENGEJAN?

Promo 1

“Masak iya sih seseorang bisa melahirkan tanpa mengejan? Yang ku tahu kalau orang melahirkan harusnya mengejan kuat dan kuat sekali serta berkali-kali agar bayinya bisa segera keluar! Lha wong saya saja kemarin saat persalinan pertama saja 2 tahun yang lalu saja saya harus mengejan berkali-kali sampai kehabisan tenaga hingga akhirnya di bantu di dorong sama bidannya kok?” Kata seorang ibu muda saat mengikuti kelas persiapan persalinan di Bidan Kita tempo hari yang lalu.

 

Dan sayapun tersenyum, lalu saya tunjukkan beberapa video proses persalinan yang terjadi di Bidan Kita dan salah satunya adalah video persalinan Bunda Atha yang prosesnya sangat lancar bahkan nyaris tanpa mengejan sama sekali bahkan Mars (nama bayinya) di terima oleh sang Ayah juga saat lahir. Dan selama menonton video proses persalinan Bunda Atha, ibu ini menangis tersedu-sedu bahkan sang suamipun ikut menangis saat itu.

apalagi kalau saya tunjukkan Video Bunda Nur dari Singaraja yang tanpa mengejan sama sekali dan disaksikan oleh sang kakak….(sayangnya belum saya tunjukkan karena saat itu saya belum kantongi ijin share dari bunda Nur) Saat saya tanyakan apa perasaan mereka saat melihat proses persalinan yang sangat lembut tersebut? Mereka menyatakan bahwa mereka sangat terharu dan mereka baru menyadari bahwa proses persalinan nya 2 tahun yang lalu sangat traumatik dan membuat mereka diliputi ketakutan dan kekuatiran.

Nah hari ini saya akan sharing tentang Tubuh seorang wanita yang mempunyai reflek spontan yang luar biasa saat proses persalinan. Namun sebelumnya saya akan mengajak Anda semua untuk merenungkan dan merefleksikan sebuah cerita yang ada di bawah ini.

Pernah tidak Anda mendengar berita tentang seorang bayi yang dibuang oleh ibunya dan ditinggalkan di kebun tebu, kebun jagung ? Lalu apa yang Anda pikirkan saat itu? Apakah saat melihat, mendengar berita tersebut yang Anda lakukan hanya marah dan menghujat sang ibu yang telah membuang bayinya tersebut? Ataukah sebaliknya? (**tanpa harus menghakimi perbutan wanita itu) Anda justru berfikir bahwa sang ibu itu sangat kuat! Ya ibu tersebut sangatlah kuat karena dia bisa melahirkan bayinya tanpa bantuan siapapun, bahkan di malam yang sunyi sang ibu melahirkan di kebun jagung atau kebun tebu dengan sangat tenang tanpa ada suara sedikitpun sehingga para pendudukpun tidak menyadari bahwa malam itu ada seorang wanita yang sedang melahirkan.

Mengapa sang wanita itu bisa sedemikian kuat dan persalinanyapun bisa sedemikian lancar? Bahkan tanpa pertolongan siapapun? Padahal ini adalah persalinan perdananya! Dan coba Anda bayangkan sekali lagi, bagaimana cara ibu tersebut mengejan? Padahal tidak ada seorangpun yang mendampinginya untuk memberi aba-aba kapan harus mulai mengejan dan kapan harus berhenti mengejan, dan apakah wanita tersebut posisi melahirkannya dengan terlentang ditanah dengan kedua kaki dan lutut di buka dan di tekuk seperti yang sering kita lihat di rumah sakit-rumah sakit selama ini?

Nah sangatlah berbeda kondisinya ketika seorang wanita melahirkan anak pertamanya di sebuah Rumah Sakit. Bisa jadi sepanjang proses persalinan sang ibu menangis, mengeluh, menjerit bahkan berteriak hingga suaranya terdengar dari luar ruangan. Bahkan ketika mengejan , sang ibu harus mengejan hingga energinya terkuras habis untuk mengeluarkan bayinya.

Mari kita merenung sejenak, lalu tanyakan kepada diri Anda sendiri, orang yang melahirkan di kebun tebu tersebut seorang wanita bukan? Dan Andapun seorang wanita! Lalu apa bedanya!

Mengapa saat melahirkan Anda harus sedemikian sakit dan sedemikian bersusah payah saat mengejan? Apa yang salah?

Nah mari kita bahas semua pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Sejak mendalami proses persalinan Gentle Birth dan menerapkannya dalam pertolongan persalinan di Bidan Kita, Saya sangat tertarik dengan deskripsi Michel Odent tentang “refleks ejeksi janin.” atau “Refleks kelahiran spontan.” Pada dasarnya, refleks ini melibatkan kelahiran spontan bayi tanpa pembinaan atau upaya sadar dari ibu. Dan Hal ini paling mungkin terjadi ketika ibu merasa sangat aman dan sangat pribadi (privat). Dalam sebuah artikelnya Odent menulis bahwa: “Selama kontraksi kuat berakhir seorang ibu tampaknya menjadi tiba-tiba penuh energi, dengan kebutuhan untuk memahami sesuatu. Tubuh ibu memiliki kecenderungan tiba-tiba menjadi tegak dan condong ke depan. Sehingga refleks ejeksi janin biasanya dikaitkan dengan postur membungkuk ke depan. ”

Nah untuk memahami dan mengerti apa itu “refleks ejeksi janin.” silahkan simak sebuah proses persalinan penduduk primitif yang terjadi. Amati gerak tubuh wanira tersebut. Amati nafasnya.

Yuk Pahami Perubahan Bentuk Tubuh dan Mulai Dengarkan Bayi Anda!

0

SONY DSC

prosedur rutin yang merupakan bagian dari setiap kunjungan antenatal setelah sekitar 12 minggu kehamilan adalah PALPASI. Palpasi adalah Istilah medis untuk meraba. Tujuan mereka melakukan palpasi pada perut Anda adalah untuk memonitor perubahan ukuran rahim Anda dan pertumbuhan dan posisi bayi Anda untuk menilai sesuai dengan perkembangan dan “kemanuan” kehamilan. Tindakan palpasi ini tidak menyakiti bayi Anda karena mereka dikelilingi oleh bantalan yaitu cairan ketuban. CATATAN: sebenarnya Anda tidak perlu membuka baju untuk diraba/dipalpasi tapi memang dengan membuka pakaian di bagian perut akan memudahkan bidan dan dokter melakukan prosedur ini.

 

apa yang bidan atau dokter cari atau periksa saat meraba perut Anda sangatlah bervariasi tergantung pada berapa minggu umur kehamilan Anda. Berikut ini adalah panduan informasi yang mereka coba dapatkan melalui palpasi perut selama berbagai tahap kehamilan.

Ketika Anda hamil…lalu memeriksakan diri ke Bidan atau Dokter, apa yang biasanya mereka lakukan pertama kali setelah melakukan anamnese? Biasanya mereka melakukan palpasi yaitu

Dari konsepsi sampai kurang dari 12 minggu kehamilan, ukuran rahim masih sangat kecil dan sebagian besar masih berada di dalam tulang panggul dan tidak dapat dirasakan melalui perut luar/agak sulit di waba melalui perabaan di perut. Setelah sekitar 12 minggu, rahim cukup besar dirasakan di atas panggul oleh bidan/dokter Anda (dan Anda), biasanya mereka hanya mampu menyentuh bagian paling atas dari rahim atau fundus.

Beberapa ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya biasanya rahim mereka sedikit lebih besar dibanding dengan ukuran rahim di kehamilan sebelumnya, sehingga mungkin sekitar 10 atau 11 minggu sudah bisa diraba dan dirasakan. Ini juga terjadi jika Anda memiliki bayi kembar. Jadi Jika Anda merasa telah hamil 12 minggu atau lebih namun rahim Anda tidak dapat dirasakan oleh bidan/dokter Anda, maka Anda harus waspada, bisa jadi penghitungan umur kehamilan yang salah atau mungkin kehamilan Anda belum mencapai 12 minggu, bisa jadi janin tumbuh lambat, atau bisa jadi ada kemungkinan yang lain.

Dari 12 sampai 20 minggu kehamilan bidan/dokter Anda akan melakukan palpasi secara rutin di setiap kunjungan. Selama fase ini bayi belum cukup besar untuk terdeteksi posisi mereka, sehingga tujuan utama palpasi sebelum 20 minggu hanya untuk memastikan bahwa rahim tumbuh dan berkembang sehat.

sekitar 16 minggu kehamilan bagian atas rahim atau fundus akan tumbuh menjadi sekitar pertengahan antara garis rambut kemaluan dan pusar (terasa ketika berbaring). Dengan sekitar 20 minggu kehamilan fundus harus mendekati tingkat pusar. bidan Anda mungkin mulai menggunakan pita pengukur untuk mengukur Anda tinggi fundus.

Dari 20 sampai 34 minggu bayi Anda jauh lebih besar dan sekarang cukup besar bagi bidan/dokter Anda untuk mengetahui di mana kepala bayi berada. Bidan/dokter Anda bahkan mungkin dapat membimbing tangan Anda selama pemeriksaan ini sehingga Anda dapat merasakan kepala bayi Anda sendiri. Atau bahkan bisa mengajari patner/suami Anda untuk melakukan palpasi untuk mengetahui posisi bayi Anda. Namun jika belum dapat dilakukan, Tanyakan kepada bidan/dokter apakah mereka dapat mengajarkan Anda tentang hal ini pada kunjungan kehamilan berikutnya.

mulai umur kehamilan 34 minggu sebagian besar posisi kepala janinsudah berada di bawah atau bahkan sudah turun ke panggul, namun ada kalanya posisi kepala bjanin masih di atas nah itu disebut sungsang. Tak perlu terlalu khawatir jika Anda menemukan bahwa posisi janin Anda masih sungsang, karena Anda tetap mempunyai waktu untuk mengupayakan merubah posisi kepala janin menjadi vertek (kepala di bawah) coba buka link ini: https://www.bidankita.com/joomla-overview/monthly-guide/175-cara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala. Jika Anda hamil kembar, sering kali bidan/dokter menemukan bahwa satu janin kepalanya di bawah, sementara saudara mereka sungsang.

Ukuran rahim Anda harus terus tumbuh, hingga mencapai dasar tulang dada atau sternum di umur kehamilan sekitar 36-37 minggu. Dari 37 minggu hingga masa menjelang kelahiran, Janin Anda posisi kepalanya harus di bawah sekarang. Meskipun jarang, namun beberapa janini dapat mengubah posisi nya bahkan pada tahap akhir kehamilan.

Nah ketika posisi kepala sudah berada dibawah, maka bidan/dokter akan meraba perut Anda untuk mengetahui apakah kepala janin Anda sudah masuk kedalam panggul atau belum.

Kepala janin dapat masuk panggul kapan saja dari 1 sampai 4 minggu sebelum kelahiran. Meskipun sebenarnya masih normal bagi janin pada beberapa ibu hamil dimana kepalanya belum masuk panggul hingga proses persalinan dimulai, namun hal ini yang sering dijadikan “alasan” bagi para dokter/bidan untuk melakukan intervensi. Padahal sebenarnya hal ini masih bisa di upayakan, entah dengan mobilisasi, pengaturan posisi tubuh dan pengoptimalan posisi janin. Bidan/dokter Anda juga biasanya mencoba untuk menentukan bagaimana posisi tubuh janin menghadap atau bagaimana posisi berbaring janin Anda. Apakah mereka berada dalam posisi anterior (dengan punggung bayi ke arah depan perut Anda) atau posterior (ke arah belakang Anda), atau lateral (ke arah sisi Anda). Setelah kepala janin Anda masuk ke panggul, Bayi masih bisa bergerak dari anterior ke posisi posterior dan sebaliknya dengan cukup mudah sebelum persalinan dimulai. Nah untuk mengupayakan agar posisi janin tetap baik dan optimal silahkan buka link: https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/566-posisi-terbaik-bayi-dalam-kandungan

Ukuran rahim Anda tidak tumbuh ke atas, karena tidak ada lebih banyak ruang untuk melakukan hal ini. Namun, perut Anda sekarang tumbuh keluar atau menonjol. Jika kepala bayi Anda bergerak, ketinggian fundus biasanya turun lebih rendah, meskipun pengukuran fundus umumnya tidak digunakan selama minggu-minggu terakhir kehamilan.

 

Mengukur tinggi fundus Anda

Melakukan pengukuran, Menggunakan pita ukur untuk menentukan tinggi fundus selama kehamilan pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an. Ini semakin populer di akhir 1980-an dan karena sederhana dan murah, dan ini banyak digunakan oleh bidan, meskipun tidak semua menggunakannya. Tujuan utama dari pengukuran tinggi fundus selama kehamilan adalah untuk mendeteksi kemungkinan:

– Bayi luar biasa kecil

– Bayi luar biasa besar

– Berapa kemungkinan umur kehamilan & tafsiran berat janin, meskipun mungkin lebih relevan penggunaan USG.

Pengukuran tinggi fundus diadopsi karena diyakini lebih akurat dari sekedar perasaan bidan/dokter saat melakukan palpasi dengan tangan mereka. Melakukan pengukuran dasarnya,. Cara Mengukur tinggi fundus adalah dengan meminta sang ibu untuk berbaring lalu bidan/dokter menempatkan ujung dari pita ukur pada tulang kemaluannya (simfisis pubis). Simfisis pubis tulang terletak tepat di bawah garis rambut kemaluan di tengah. Lalu ukur hingga batas Fundus dan ketahui ukurannya dalam cm.

CATATAN: tinggi Fundus dapat diukur walaupun Anda masih mengenakan pakaian,sehingga Anda tidak perlu melepaskan celana Anda untuk melakukannya. Jika Anda ingin, Anda bisa merasakan sendiri tulang simfisis pubis Anda maka letakkan tangan Anda di atas pinggul Anda, kemudian memindahkan mereka ke depan dan ke bawah, mengikuti lengkungan tulang pinggul ke bawah hingga lengkungan tersebut berakhir di tengah di bawah garis rambut kemaluan Anda. Rasanya seperti benjolan keras di bawah rambut kemaluan.

Ketinggian fundus cenderung digunakan dari 16 sampai 37 minggu kehamilan, dengan keakuratan terbesar diyakini antara 22 sampai 34 minggu. Sebuah buku teks tentang pengukuran tinggi fundus menyatakan bahwa tinggi fundus seharusnya sama dengan jumlah minggu kehamilan. Sebagai contoh, hamil 20 minggu = 20 cm dan sebagainya (sampai sekitar 36-37 minggu). Namun, pengukuran tinggi fundus dapat berfluktuasi 2 sampai 4 cm lebih tinggi atau lebih rendah dari norma yang diharapkan karena berbagai alasan, dengan bayi masih sangat normal dan sehat. Alasan tinggi fundus lebih kecil atau lebih besar dapat meliputi:

Wharton Jelly “Si Jelly Ajaib” dalam Tali Pusat

warton jelly

Plasenta dan tali pusat bukan hanya bagian dari sistem reproduksi—mereka adalah ciptaan yang luar biasa, dirancang secara sempurna untuk menjadi penghubung kehidupan antara ibu dan bayi selama kehamilan. Salah satu struktur paling penting, namun sering diabaikan dalam pembahasan awam, adalah Wharton’s Jelly—gel pelindung yang menyelimuti pembuluh darah dalam tali pusat.

✝️ “Aku memuji Engkau oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat…”
Mazmur 139:14a

Plasenta adalah salah satu organ yang paling ajaib. Di dalam tali pusar manusia adalah dua arteri dan satu vena. Vena membawa darah beroksigen dari plasenta ke bayi, dan arteri membawa produk-produk limbah dan darah terdeoksigenasi keluar dari tubuh bayi, kembali ke plasenta. Sirkulasi janin sangat kompleks dan melibatkan pembukaan antara kedua sisi jantung, dan pencampuran darah yang mengandung oksigen dan terdeoksigenasi. Ini adalah proses yang cukup sederhana tetapi penting sekali untuk pengembangan bayi yang sehat.

Tali pusat adalah kehidupan-hubungan antara ibu dan bayi, menjembatani kesenjangan antara sirkulasi ibu dan sirkulasi bayi. Di saat-saat pertama setelah lahir, perubahan fisiologis yang sangat besar terjadi pada bayi, tali pusat, dan plasenta untuk memastikan bayi bernafas, pertukaran gas, dan beredar darah sendiri untuk pertama kalinya. Bagian dari pergeseran yang melibatkan Wharton Jelly.

MY EDUCATIONAL BIRTH, SYAFIQA IS MY LITLE “GURU” (BORN IN CAUL)

0

 

Trimakasih untuk bunda Chandra yang kirim Inbok tentang “perjalanan cinta” dalam proses persalinannya semoga bisa menginspirasi Bunda semuanya.

Sangat bahagia ketika akhirnya hamil lagi di usia anak pertama kami, tsaqif masih 2 tahun 4 bulan. Kehamilan kedua ini memang kami rencanakan dengan harapan agar nantinya bisa lebih lama mendampingi, dan mengamati perkembangan mereka sampai dewasa nanti dalam usia kami yang belum terlalu tua.. Morning sickness saya alami dari trimester pertama sampai awal trimester ketiga saya anggap masih bisa dikendalikan.. Dari teman yang bernama ratri, saya mengenal hypnobirthing, gentle birth, ibu bidan yessie aprillia dan team bidan kita, dan bagi saya merupakan anugrah yang sangat kami syukuri.

 

Sebagai langkah awal saya mengikuti kelas gentle birth hypnobirthing di bidan kita. Pertemuan pertama saat umur kehamilan di akhir trimester kedua, dengan bu bidan yessie, sangat teringat di dalam ingatan saya, ketika beliau bertanya “apa yang sudah anda persiapkan untuk kehamilan anda ini?” , spontan saja saya jawab “belum ada”. Kemudian ditanggapi sama bu bidan yesie “sembrono”.. buat saya yang saat itu belum tau apa2, terasa bingung juga..tapi justru kata itulah yang menyadarkan saya.. Dari kalimat bu bidan itu akhirnya kuanalisa, “kalau ingin mempersembahkan yang terbaik (bayi minim trauma,ramah jiwa, lahir nyaman, aman, dan tenang) untuk syafiqa (nama calon adik bayi) seharusnya akupun harus memberdayakan diri, bagaimana aku bisa hanya bergantung pada nakes tanpa tahu apa-apa”. Seakan teringat lagi dengan pengalaman kelahiran anak pertama di -rumah sakit bersalin pemerintah- dengan proses pembukaan yang lama sehingga harus dilakukan intervensi oksitosin (induksi)-pemecahan selaput ketuban-episiotomi-non rooming in-tanpa IMD-pemberian susu formula-akhirnya berimbas pada jahitan obras lengkap dengan masa pulih yang lumayan lama kalo gak salah sebulan lamanya. Waktu yang saya rasa sangat lama karena tidak bisa merawat si kecil sendiri dengan bergerak leluasa.

 

Akhirnya dengan semangat pagi, saya niatkan dalam hati untuk menjalani dan menikmati “pe er” itu. Berbekal CD Hypnobirthing, CD Taichi for pregnancy, CD materi, dan ilmu saat mengikuti kelas hypnobirthing saya mulai semua peer itu. Tiap hari saya sempatkan untuk baca dan baca artikel-artikel kehamilan. Maunya sih ikutan yoga balance di jogja, tapi karena jarak yang tidak dekat maka saya ganti dengan latihan taichi kurang lebih 40 menit tiap hari. Saya rasakan latihan-latihan ini sangat berguna jika dilakukan rutin setiap hari (frekuensi menyesuaikan dengan kekuatan tubuh) terbukti dapat menghilangkan keluhan kram betis, dan nyeri perut di kanan atas selama kehamilan saya. Tiap malam sebelum tidur saya sempatkan untuk relaksasi hypnobirthing. Pernafasan perut saya pilih untuk latihan persalinan nanti, karena saya anggap mempunyai teknik yang paling sederhana dan mudah diingat, apalagi saat persalinan kemungkinan buyar sangat tinggi… Memang tidak mudah, harus rajin latihan tiap hari biar nafasnya bisa panjang. Memasuki umur kehamilan 36 minggu, setelah mendapat training dari bu bidan yessie,hampir tiap malam perineum massage dibantu suami tercinta. Sabar banget suami saya ini, tiap hari setelah pulang dari bekerja di temanggung (jarak magelang-temanggung pp sekitar 80 km), dalam kondisi terkantuk-kantuk menjelang tidur malam, masih bersedia untuk memasage perineum istri tercinta demi hasil terbaik nantinya.. Untuk menyemangatinya, selalu saya bilang “kan untuk ayah juga too hasilnya,hehehe..” Agar lebih relaks saat perineum massage sekalian aku pasangkan headset di

telinga sambil mendengarkan relaksasi hypnobirthing, jadi massage selesai, relaksasi juga selesai. Di kantor saya juga menyempatkan diri untuk berlatih di atas gym ball dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, hehe.. Visualisasi terhadap proses persalinan saya lakukan dengan rajin melihat video-video persalinan waterbirth. Salah satu video yang sering saya lihat adalah “Waterbirth Baby Born Underwater in the Sac”. Saat itu dibenak saya hanya ada rasa sangat kagum tentang kebesaran tuhan ini, tidak ada pikiran sedikitpun nantinya untuk melahirkan dengan bayi masih terbungkus selaput ketuban seperti ini. Oiya, saat itu saya sempat membuat kartu afirmasi positif,ide ini terinspirasi dengan cerita bu bidan yesi, berupa gantungan kunci dari potongan kertas kecil yang ada gambar dan afirmasi positif lalu ku laminating kupotong kecil-kecil kulubangi pake perforator dan kupasang di dompet hp, jadilah terbaca dimana-mana dan menyemangatiku. Kalimat afirmasi positif juga kupasang di wallpaper di laptop, semakin sering buka laptop, mata bakal sering kirim kalimat positif ke otak, dan semakin kuat terpatri di otak.

 

Sampai usia kehamilan 38 minggu saya join grup Gentle Birth Untuk Semua (GBUS), merupakan hal yang buat saya sangat berguna karena dalam rentang waktu 38 sampai 42 minggu saya merasa lumayan galau juga. Jika sering sharing atau sekedar jadi silent reader di grup GBUS rasanya seperti ada teman yang mendukung, menemani, rasa senasib sepenanggungan intinya jauh dari merasa sendiri! Dari grup itu saya juga terinspirasi untuk mencoba berbagai cara induksi alami, dan memilih cara yang enak-enak lah.. Saat itu kira kira udah 40 minggu, saya mencoba memakan buah kiwi, buah durian, buah nanas, buah papaya mengkal, buah mangga muda, dengan tetap relaksasi, taichi, jalan-jalan pagi, dan akhirnya.. masih harus SABAR menanti…hehe…Teringat kata bu bidan yesie “Setiap bayi punya waktu dan caranya sendiri untuk lahir…. mencoba memahami apa maunya bayi adalah satu hal yang perlu di pahami dan di pelajari dengan benar…karena pada dasarnya apapun proses seorang wanita menjadi ibu itu adalah sebuah keajaiban”..

 

Menikmati hari demi hari setelah HPL terlewati benar-benar tidak mudah.. Apalagi dalam perjalanannya bertemu dengan beberapa orang yang justru menceritakan hal-hal yang menakutkan, seakan-akan menyakitkan saat persalinan nanti. Terlebih ada juga yang sudah memberikan pandangan bahwa kakak akan jeoalous sama adiknya.. Tapi benar-benar saya buang jauh pikiran negatif itu, sejak awal saya sudah memberitahu si kakak, bahwa ketika adiknya lahir nanti, dia akan mendapat teman, dan berulang kali saya teringat kata mba yessie “hukum pikiran bawah sadar:

Tentang Si Hormon Cinta!

0

Berulang kali saya menyebut hormon cinta, nah apa itu hormon cinta dan mengapa seorang ibu sangat membutuhkannya?

 

Hormon cinta adalah sebutan dari hormon Oksitosin, sebuah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis. Kadar tertinggi oksitosin dilepaskan selama persalinan, dan semakin meningkat ketika bayi membuat jalan atau bergerak melalui jalan lahir. Dan puncak kadar oksitosin terjadi ketika kelahiran plasenta setelah bayi lahir lalu bagaimana Oksitosin dilepaskan?  Oksitosin akan dengan mudah dilepaskan dan diproduksi didalam tubuh jika ada perasaan tenang, merasa nyaman, pasrah, dan mencintai terhadap bayi Anda

 

Mengapa kita perlu Oksitosin?

Nah berikut ini beberapa alasan mengapa kita perlu oksitosin:

1. merangsang rahim untuk berkontraksi untuk melahirkan bayi

2. memfasilitasi proses menyusui

3. pelepasan oksitosin membawa pada perasaan cinta antara ibu dan bayi

4. merangsang payudara untuk memancarkan ASI nya

5. ketika Anda memiliki kadar oksitosin yang tinggi. Maka Anda akan selalu merasa bahagia, sedikit kesempatan untuk jatuh dalam kondisi depresi postpartum

6. mengurangi peluang seorang wanita mengalami perdarahan postpartum akhir setelah bayi lahir melalui vagina