Bidan Kita

Home Childbirth Cara Melakukan Gentle Birth Meditation

Cara Melakukan Gentle Birth Meditation

0
Cara Melakukan Gentle Birth Meditation

Gunakan pakaian yang nyaman. Salah satu tujuan utama meditasi adalah untuk menenangkan pikiran dan menghalangi faktor-faktor dari luar, tapi hal ini akan terasa sulit jika Anda merasa tidak nyaman secara fisik karena pakaian yang ketat atau membatasi gerakan. Cobalah memakai pakaian yang longgar selama praktik meditasi dan pastikan melepas sepatu.

  • Pakailah baju hangat atau kardigan (baju tanpa kerah, berlengan panjang, berkancing depan, terbuat dari benang wol) jika Anda berencana untuk meditasi di tempat yang dingin. Jika tidak, maka sensasi rasa dingin akan memengaruhi pikiran sehingga Anda tergoda untuk mempercepat latihan.
  • Jika Anda sedang berada di kantor, atau tempat di mana Anda kesulitan berganti baju, lakukan sebaiknya untuk membuat diri Anda merasa senyaman mungkin. Tanggalkan sepatu dan jaket, buka kerah kemeja atau baju bagian atas, dan lepaskan ikat pinggang.
  •  Tentukan berapa lama Anda ingin bermeditasi. Sebelum mulai, tentukan berapa lama Anda akan bermeditasi. Meskipun banyak orang yang berpengalaman dalam meditasi menyarankan dua sesi masing-masing selama dua puluh menit sehari, para pemula dapat memulai dari lima menit, sekali sehari.

    • Anda harus mencoba melakukan meditasi pada waktu yang sama setiap hari, baik selama lima belas menit sebagai hal yang dilakukan pertama kali di pagi hari, atau selama lima menit pada jam makan siang. Kapan pun waktu yang Anda pilih, usahakan menjalankan meditasi sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian Anda.
    • Setelah menentukan waktunya, usahakan tetap melakukannya pada waktu tersebut. Jangan menyerah hanya karena Anda merasa tidak akan berhasil, hal ini membutuhkan waktu dan latihan agar meditasi berhasil. Saat ini, yang paling penting adalah terus berusaha.
    • Meskipun Anda ingin terus mengetahui waktu meditasi Anda, tapi terus menerus memeriksa jam tidak akan bermanfaat. Lebih baik aturlah alarm dengan suara pelan untuk memberi tahu Anda ketika waktu latihan sudah berakhir, atau akhiri latihan Anda bersamaan dengan suatu kejadian, misalnya ketika pasangan bangkit dari tempat tidur, atau sinar matahari mengenai titik tertentu pada dinding.
  • Lakukan peregangan. Meditasi dilakukan dengan duduk di satu tempat selama jangka waktu tertentu, jadi penting untuk meminimalkan ketegangan atau kekakuan sebelum memulai. Melakukan peregangan ringan selama beberapa menit dapat sangat membantu mengendurkan tubuh dan mempersiapkan baik tubuh maupun pikiran untuk meditasi. Peregangan juga akan mencegah Anda memusatkan perhatian pada bagian tubuh yang sakit, sehingga Anda akan memusatkan perhatian pada pikiran yang santai.
    • Ingatlah untuk meregangkan leher dan pundak, terutama jika Anda telah lama duduk di depan komputer, dan jangan lupa regangkan punggung bawah Anda. Meregangkan kaki, terutama paha bagian dalam, dapat membantu ketika bermeditasi dalam posisi duduk bersila
  • Duduklah dengan posisi yang nyaman. Seperti yang disebutkan di atas, sangat penting bahwa Anda merasa nyaman ketika bermeditasi, dan itulah sebabnya mengapa sangat penting untuk menemukan posisi terbaik bagi Anda sendiri. Secara tradisional, meditasi dilakukan dengan duduk di alas duduk di tanah, dalam bersila. Kecuali kaki, pinggul dan punggung bawah Anda sangat fleksibel, postur tubuh bersila cenderung melengkungkan punggung bawah dan mencegah Anda menyeimbangkan tubuh melalui tulang belakang. Pilihlah postur yang membuat tubuh Anda tetap seimbang
    • Tapi Anda juga dapat duduk tanpa menyilangkan kaki pada alas duduk, kursi, atau bangku meditasi. Panggul Anda harus cukup miring ke depan bagi tulang belakang untuk berada di tengah dari dua tulang yang agak menonjol di pantat, yaitu bagian yang menopang berat tubuh Anda. Untuk memiringkan panggul ke posisi yang tepat, duduklah pada sisi depan dari alas duduk yang tebal, atau tempatkan sesuatu dengan ketebalan sekitar delapan atau sepuluh sentimeter di bawah bagian belakang kursi. Bangku meditasi biasanya dibuat dengan tempat duduk agak miring. Jika tidak, taruhlah sesuatu di bawahnya untuk memiringkannya ke depan antara satu hingga tiga sentimeter.
    • Yang terpenting, Anda merasa nyaman, santai, dan badan seimbang sehingga tulang belakang menopang seluruh berat badan dari pinggang ke atas.
    • Miringkan panggul ke depan. Lalu, mulai dari badan bagian bawah, tumpuk ruas tulang dari tulang belakang Anda, sehingga tulang belakang seimbang di atas satu sama lain dan menopang seluruh berat badan dari tubuh, leher, dan kepala. Hal ini membutuhkan latihan untuk mencari posisi yang membuat seluruh badan Anda santai nyaris seluruhnya, dan hanya sedikit usaha yang diperlukan untuk memelihara keseimbangan badan. Ketika Anda merasa tegang, rilekskan bagian itu. Jika bagian tubuh tersebut tidak dapat rileks tanpa tubuh merosot, periksa kelurusan postur tubuh dan seimbangkan lagi tubuh Anda agar daerah tersebut rileks.
    • Penempatan tangan secara tradisional meliputi mengistirahatkan kedua tangan di pangkuan, kedua telapak tangan mengarah ke atas, dengan tangan kanan berada di atas tangan kiri. Tapi, Anda juga dapat mengistirahatkan tangan di lutut atau membiarkannya tergantung di samping, terserah pilihan Anda.
  • Tutup mata. Meditasi dapat dilakukan dengan mata terbuka atau tertutup, tapi sebagai pemula mungkin lebih baik mencoba lebih dahulu meditasi dengan mata tertutup. Hal ini akan menghalangi rangsangan penglihatan dari luar dan mencegah perhatian Anda teralih selama memusatkan diri untuk menenangkan pikiran.
    • Setelah terbiasa bermeditasi, cobalah berlatih dengan mata terbuka. Hal ini akan berguna jika Anda tertidur atau sulit berkonsentrasi dengan mata tertutup, atau jika Anda mengalami gambaran mental yang mengganggu (terjadi pada sebagian kecil orang).[1]
    • Ketika Anda menjaga mata tetap terbuka, Anda harus tetap membiarkan mereka “lunak”, artinya tidak fokus secara khusus pada hal tertentu. Tapi jika Anda juga tidak ingin memasuki keadaan tak sadar, maka tujuannya menjadi merasa santai tapi tetap sadar.[2]
  • Praktik Meditasi

    1.  Ikuti napas Anda. Hal paling dasar dan umum dari semua teknik meditasi, yaitu meditasi pernapasan, merupakan hal yang bagus untuk memulai latihan Anda. Pilihlah sebuah titik di atas pusar dan pusatkan pikiran pada titik tersebut di dalam pikiran Anda. Rasakan naik dan turunnya perut ketika Anda menghirup dan mengeluarkan napas. Jangan berusaha secara sengaja mengubah pola napas, tapi bernapaslah secara normal.

      • Cobalah untuk fokus pada pernapasan dan hanya pada pernapasan Anda. Jangan memikirkan pernapasan Anda atau sesuatu tentang pernapasan Anda (misalnya, napas saat ini lebih pendek dibanding yang terakhir), tapi usahakan saja untuk mengetahui dan merasakannya.
      • Beberapa gambaran-gambaran mental yang dapat membantu Anda meliputi: membayangkan sebuah uang logam berada pada titik di atas pusar Anda yang mengalami naik dan turun bersama dengan napas, membayangkan pelampung mengambang di lautan yang muncul dan tenggelam tiba-tiba bersamaan dengan mengembang dan mengempisnya pernapasan Anda, atau membayangkan bunga teratai di pusar Anda yang membentangkan daun bunganya pada setiap hirupan napas.
      • Jangan cemas jika pikiran Anda mulai mengembara, karena Anda masih pemula, dan seperti semua hal lainnya, menjadi ahli dalam meditasi membutuhkan latihan. Usahakan saja untuk memusatkan pikiran kembali pada pernapasan Anda dan cobalah tidak memikirkan hal-hal lain. Lenyapkan suara orang bercakap-cakap dan usahakan membersihkan pikiran Anda.
    2.  Ulangi mantra. Meditasi mantra merupakan bentuk umum lain dari meditasi, yang melibatkan pengulangan mantra (suara, kata atau frasa) berulang-ulang, hingga Anda mengheningkan pikiran dan memasuki keadaan meditasi yang dalam. Mantranya dapat berupa apa saja sesuai pilihan Anda, asalkan mudah diingat.

      • Beberapa mantra yang bagus sebagai latihan awal termasuk kata-kata seperti satu, damai, tenang, hening, dan sunyi. Jika Anda ingin memakai mantra-mantra yang lebih tradisional, pakailah kata “Om” yang melambangkan kesadaran yang hadir di segala tempat, atau frasa “Sat, Chit, Ananda” yang artinya “Keberadaan, Kesadaran, Kebahagiaan”.
      • Dalam bahasa Sansekerta, kata “mantra” berarti “alat dari pikiran”. Mantra adalah alat yang menciptakan getaran di pikiran, yang membuat Anda terbebas dari pemikiran Anda dan memasuki keadaan kesadaran yang lebih dalam.
      • Dengan hening, ulangi mantra berulang-ulang pada diri sendiri ketika bermeditasi, dengan membuat kata atau frasa dibisikkan melalui pikiran Anda. Jangan cemas jika pikiran Anda mengembara, pusatkan lagi perhatian Anda dan kembalilah mengulangi mantra.
      • Ketika telah memasuki tingkat kesadaran yang lebih tinggi, tidak perlu lagi mengulangi mantra.
    3. Berkonsentrasilah pada objek visual yang sederhana. Dengan cara yang sama seperti memakai mantra, Anda dapat memakai objek visual sederhana untuk memenuhi pikiran dan mencapai tingkat kesadaran yang lebih tinggi. Hal ini merupakan bentuk meditasi mata-terbuka, di mana banyak orang merasa lebih mudah melakukannya ketika mereka memusatkan pandangan pada sesuatu.

      • Objek visualnya dapat berupa apa saja yang Anda inginkan, meskipun banyak orang merasa cocok dengan api dari lilin yang menyala. Objek lainnya termasuk kristal, bunga, dan gambar atau patung-patung dari orang suci, seperti Buddha.
      • Tempatkan objek pada ketinggian mata, agar Anda tidak perlu menggerakkan kepala dan leher untuk melihatnya. Pandanglah objek itu dan bukan objek lain, hingga sekeliling penglihatan Anda mulai kabur dan objek itu dilihat sepenuhnya oleh penglihatan Anda.
      • Setelah memusatkan perhatian pada objek tersebut tanpa ada rangsangan lain yang mencapai otak, maka seharusnya Anda dapat merasakan ketenangan yang amat dalam.
    4.  Praktikkan visualisasi. Visualisasi merupakan teknik meditasi populer lainnya, yang meliputi menciptakan tempat yang damai di dalam pikiran dan menjelajahinya, hingga Anda mencapai keadaan tenang sepenuhnya. Tempat itu dapat berada di mana saja yang Anda inginkan, tapi seharusnya tidak seluruhnya nyata, harus unik dan dibuat khusus untuk Anda.

      • Tempat yang Anda visualisasikan dapat berupa pantai yang hangat dan berpasir, padang rumput yang penuh bunga, hutan yang sunyi atau ruang duduk yang nyaman dengan perapian yang berkobar. Apa pun tempat yang Anda pilih, biarkan tempat itu menjadi tempat perlindungan Anda.
      • Setelah memasuki tempat perlindungan, jelajahi tempat itu. Tidak perlu “menciptakan” keadaan sekitar, karena sudah ada di sana. Biarkan tempat sekitar muncul sendiri di pikiran Anda.
      • Bawalah pemandangan, suara dan bau dari sekeliling Anda, rasakan angin yang berembus mengenai wajah, atau panasnya api yang menghangatkan tubuh Anda. Nikmati tempat tersebut selama jangka waktu yang Anda inginkan, biarkan meluas secara alami dan menjadi lebih nyata. Ketika Anda siap meninggalkan tempat itu, hiruplah napas dalam-dalam beberapa kali, lalu bukalah mata Anda.
      • Ketahui bahwa Anda dapat kembali ke tempat yang sama tersebut ketika lain kali Anda bermeditasi tentang visualisasi, atau Anda dapat menciptakan tempat baru. Sembarang tempat yang Anda ciptakan akan unik bagi Anda dan merupakan refleksi kepribadian individu Anda.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here