Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Fear and Pain (Takut dan Nyeri) Dalam Persalinan (Birth Story)

Fear and Pain (Takut dan Nyeri) Dalam Persalinan (Birth Story)

0
Fear and Pain (Takut dan Nyeri) Dalam Persalinan (Birth Story)

Gentle Birth Adalah Pencapaian Terbaik

“Giving birth should be your greatest achievement not your greatest fear.”

~ Jane Weideman

_MG_2517Saya menikah di usia 20 tahun. Usia yang masih belia, saat itu saya adalah perawat. Sejak hamil tua, setiap hari saya melihat VCD lagu India yang bintangnya adalah artis Bollywood idola saya Shahrukh Khan, tiap sore saya menari india menirukan mereka menari. Yang saya rasakan adalah happy dan happy. Keluhan sakit pinggang di masa hamil tua hampir tidak pernah saya rasakan. Hingga suatu sore, Sabtu tanggal 24 Maret 2001 yang lalu saking gembiranya karena akan bertemu suami yang pulang dari kantor (kebetulan suami pulang satu minggu sekali karena dia kerja di Ungaran, sedangkan saya tinggal di Klaten) saya menari sepanjang sore. Jam 20;00 suami pulang dan kami makan malam, jam 22;00 saat kami hendak beranjak tidur, dan suami mencium perut saya, tiba-tiba “mak plethuq” ketuban saya pecah. Dan kami terkejut sekali. Saya langsung beranjak dari tempat tidur lalu pindah ke kamar ibu saya dis ebelah. Masih sempat menggelar perlak di atas tempat tidur, akhirnya jam 22;30 bidan baru datang lalu jam 23;00 sayapun menjadi Ibu. Sebuah proses yang sangat singkat, dan tidak menyakitkan sama sekali. Dan saya beruntung karena saya bisa melahirkan lancar dan nyaman tanpa rasa sakit di persalinan pertama saya.

Itulah sebabnya mengapa saya selalu mengatakan kepada klien saya bahwa melahirkan itu nyaman, asal Anda menikmatinya.

Mengapa kita percaya dan meyakini bahwa persalinan adalah menyakitkan? Karena sebenarnya proses persalinan adalah suatu proses yang bisa dilalui dengan tenang, nyaman dan membahagiakan.

Melahirkan Itu Menakutkan

Hingga detik ini, melahirkan dianggap sebagai hal yang harus ditakuti. Ada banyak sekali kecemasan yang muncul di benak setiap ibu hamil, apalagi ibu hamil tua atau ketika menjelang proses persalinan.

Dan sebagian besar ibu hamil takut akan rasa nyeri saat kontraksi dan bahkan sanksi pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan mampu mengelola dan melewati rasa sakit dari semua proses itu.

Apalagi pada ibu yang hamil anak pertama. karena mereka sama sekali tidak ada gambaran tentang rasa saat kontraksi.

Dalam program kelas Balance in Gentle Birth yang saya adalah di Bidan Kita, saya berusaha untuk merubah mind set para ibu dan ayah Bahwa rasa nyeri dalam proses persalinan adalah rasa yang istimewa karena rasa itu sangat bisa di nikmati.

Karena pada dasarnya Tuhan menciptakan kelahiran menjadi proses yang indah, untuk kemuliaan-Nya. Dia telah menciptakan tubuh seorang wanita sempurna untuk dapat melahirkan normal alami.

Mengapa Harus Menakutkan?

Lalu mengapa pada kenyataannya yang terjadi di kehidupan sehari-hari, proses melahirkan adalah proses yang menyakitkan bahkan menakutkan?

Pertama, Rasa sakit sebenarnya diakibatkan dari rasa takut dan kecemasan dan ketakutan disebabkan karena ketidak tahuan Anda dalam fase-fase persalinan dan bagaimana caranya memanajemen rasa nyeri dalam persalinan.

Menurut Christine Northrup, M.D dalam bukunya yang berjudul “Women Bodies, Women Wisdom” proses persalinan adalah sebuah proses alami yang mampu merubah hidup seorang wanita. Saat wanita bersalin dengan penuh dukungan dari orang-orang terdekatnya, maka dia akan mendapatkan kekuatan dan pengalaman yang sangat luar biasa.

Dalam bukunya, Christine Northrup,M.D juga mengungkapkan bahwa proses kelahiran bayi dirancang secara alami dan sedemikian rupa agar ibu dan keluarga mengalami puncak kegembiraan, kepuasan dan rasa penuh kasih.

Pada saat proses persalinan, di dalam tubuh seorang wanita secara otomatis memproduksi dan mengeluarkan hormon alami yang mampu memberikan rasa nyaman dan kepuasan.

Sedangkan menurut Dr. Dick-Read, rahim pada perempuan yang ketakutan secara kasat mata memang tampak putih. Rasa cemas dan takut menyebabkan rasa nyeri dan membuat rahim semakin keras kontraksinya

  • Kecemasan dan ketakutan memacu keluarnya adrenalin dan menyebabkan cerviks kaku dan membuat proses persalinan lebih melambat.
  • Kecemasan dan ketakutan menyebabkan pernafasan tidak teratur, mengurangi asupan sirkulasi oksigen bagi tubuh dan bagi bayi.

Suatu hari di sebuah acara seminar kesehatan, seorang nara sumber kami seorang dokter kandungan menegur saya, berkaitan dengan sebuah judul buku yang saya tulis yaitu “Gentle Birth melahirkan nyaman tanpa rasa sakit” beliau mengatakan kepada saya bahwa melahirkan itu memang sakit dan saya tidak boleh melakukan pembohongan publik dimana saya mengatakan bahwa melahirkan itu nyaman.

Sebuah klaim dari penelitian beliau ungkapkan bahwa Tubuh manusia dapat menanggung rasa sakit hanya sampai 45 del (unit). Padahal saat melahirkan, seorang ibu merasakan rasa sakit hingga 57 Del (unit). Jadi bisa digambarkan bahwa melahirkan ini mirip dengan 20 tulang yang retak pada waktu yang bersamaan.

Dan saat itu saya hanya tersenyum simpul, di dalam hati saya bernyata apakah saya yang salah? Karena 13 tahun yang lalu saya melahirkan dan tidak sakit, lalu banyak klien yang saya dampingi saat melahirkan juga tidak sakit bahkan ada juga yang melahirkan sambil tertidur bahkan bernyanyi saat kepala bayi crowning?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here