
Rasa sakit atau nyeri adalah subyektif. Apa yang saya rasakan sakit, belum tentu Anda merasakan hal yang sama. seberapa intens rasa sakit yang saya rasakan, belum tentu sama dengan seberapa intens rasa sakit yang Anda rasakan.
Karena rasa sakit adalah persepsi. Bahkan ketika seorang wanita melahirkan, mereka tidak semua selalu mengalami rasa sakit yang sama, karena ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap keseluruhan ketidaknyamanan, seperti ukuran bayi, posisi itu di, ambang nyeri ibu, emosi atau kondisi psikologis, sampai ke jumlah rasa sakit yang menumpulkan hormon yang tubuh ibu produksi saat kelahiran anak.
Bahkan saya selalu mengatakan bahwa rasa sakit dalam kontraksi adalah rasa sakit yang sangat SOPAN. sehingga sangat memungkinkan bagi Anda untuk menikmati nya
Lalu mengapa dokter tersebut dengan tegas mengatakan kepada saya bahwa melahirkan itu sakit. Dan tidak mungkin melahirkan tanpa rasa sakit? Inilah yang akan saya bahas di faktor kedua penyebab rasa sakit.
Kedua, sejak kecil sudah tertanam sebuah paradigma bahwa melahirkan itu menyakitkan.
Ketika saya berusia sembilan tahun, ibu saya melahirkan. Dan saat itu ibu saya melahirkan di rumah. Karena tidak ingin direpotkan oleh saya dan kakak saya, saat itu ibu saya mengungsikan saya di rumah nenek yang kebetulan hanya berjarak seratus meter dari rumah.
Malam itu perasaan saya tidak enak, sehingga saya nekat pulang kerumah dan saya dapati banyak orang berkerumun di rumah saya, saat itu saya baru tahu dan menyadari bahwa ibu saya sedang melahirkan adik saya. Saat itu saya di suruh duduk di balik tirai kamar tempat ibu saya melahirkan.
Dan sayup saya dengar ibu saya menangis dan mengaduh kesakitan. Saat itu diusia saya yang masih sembilan tahun, benar-benar terekam suara tangisan dan rintihan ibu saya yang menandakan bahwa dia kesakitan saat melahirkan adik saya. Dan satu hal yang tertanam dalam benak saya bahwa melahirkan itu sakit.
Ketika beranjak dewasa, dan garis hidup membawa saya untuk terjun di dunia kesehatan, membawa kapada sebuah keyakinan bahwa melahirkan memang menyakitkan.
Selama di bangku sekolah (sekolah perawat kesehatan) guru saya selalu mengatakan bahwa sakitnya melahirkan itu ibarat tangan kita terluka lalu luka di tangan kita di bubuhi air perasan jeruk nipis dan sakit melahirkan itu seribu kali lipatnya dengan rasa sakit yang ditimbulkan akibat luka yang dibubuhi perasan air jeruk nipis tersebut.
Wow! Saya tidak bisa membayangkan rasa sakitnya. Buku diktat atau buku pedoman yang saya gunakanpun hingga detik ini masih menyatakan bahwa melahirkan itu sakit dan nyeri. Tidak pernah saya temui kalimat di dalam buku pedoman ilmu kebidanan dan kandungan bahwa melahirkan itu nyaman atau bahkan melahirkan itu nikmat.