Bidan Kita

Home News How to Be a Gentle Birth Coach

How to Be a Gentle Birth Coach

0
How to Be a Gentle Birth Coach

Bagaimana Menjadi Pelatih Gentle Birth

12250099_10205442400685503_2327578896860852328_n

Sabtu, 21 November 2015 yang lalu, dalam rangka Ulang tahun Hypno-Birthing Indonesia, kami mengadakan workshop dan kelas birth partner di Jakarta. Acaranya cukup sukses dan menyenangkan. Banyak pembelajaran yang bisa kami petik dari acara ini. dan kali ini saya akan mengulasnya untuk Anda.

Day 1st , 21 November 2015 di hari pertama ini, kami di suguhi sebuah ilmu baru yang cukup menarik, dan cukup menantang ternyata. Judulnya adalah : “How To Be a Gentle Birth Coach” Istilah Coaching saat ini cukup marak di masyarakat. ada Life Coaching, ada Bussiness coaching dan masih banyak lagi ragamnya.

Nah apa sebenarnya coaching itu? arti kata coach adalah suatu kendaraan yang berfungsi membawa penumpangnya dari satu lokasi ke lokasi lain yang menjadi tujuannya. yang artinya bahwa tugas coach adalah seseorang yang berperan untuk membantu memperbaiki kehidupan atau kinerja orang lain. Karena kalau kita analogikan, tugas dari coach adalah sebagai ‘kendaraan’ juga, kendaraan dalam kehidupan seseorang. Coach mengantar coachee (orang yang di-coach) dari tahap kehidupan yang sekarang ke tahap kehidupan yang diinginkan, melampaui rintangan yang menghambat kemajuannya hingga tercapai cita-citanya.

Contohnya seorang coach dalam dunia olah raga. Tugasnya adalah meningkatkan ketrampilan yang sudah dimiliki menjadi maksimal sehingga bisa mencapai peringkat yang lebih tinggi. atau jika dalam proses persalinan, maka tugas coach adalah meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri sang ibu agar berhasil mendapatkan pengalaman persalinan sesuai dengan yang diinginkan.

Coaching bermanfaat untuk membantu seseorang mencapai tujuan dalam kehidupannya. Caranya? Coaching  memegang prinsip bahwa coachee secara alamiah kreatif, penuh sumber daya, dan merupakan manusia yang utuh. Karena itu dialah yang paling tahu jawabannya terhadap kebutuhannya sendiri.

Dalam hal ini coachee dilihat sebagai guru maupun murid. Dengan pendekatan ini coach tidak dilihat sebagai expert (serba tahu dan mempunyai jawaban terhadap semua masalah) dalam kehidupan coachee. Tugasnya adalah mengajukan pertanyaan yang tepat di saat yang tepat agar coachee bisa memulai suatu perjalanan menuju self discovery dan awareness (pemahaman dan kesadaran mengenai keadaan diri sendiri) dari perspektif baru yang berbeda.

Pemahaman dan kesadaran diri ini menghantarkan coachee pada kepercayaan diri dan pemberdayaan dari perspektif yang baru, sehingga timbul keberanian untuk melakukan tindakan-tindakan baru, sehingga bisa mencapai hasil yang sebelumnya tidak pernah diraih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here