Bidan Kita

Home Breastfeeding Basic Breastfeeding Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui

STOP! Hindari Makanan Ini

Seringkali, kehamilan menjadi saat dimana Anda dapat mengkonsumsi berbagai makanan untuk memuaskan Anda ketika Anda mengidam. Namun, saat Anda sudah menginjak ke fase menyusui, Anda sudah tidak dapat makan sepenuhnya menurut dengan keinginan Anda. Di masa menyusui, beberapa ibu mempunyai kekhawatiran mengenai apa yang dapat dan tidak dapat ia makan serta efek makanan tersebut pada si kecil. Pada umumnya, ibu menyusui akan disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai makanan yang dapat meningkatkan produksi ASI, klik disini.

Apa Saja Makanan Yang Harus Dihindari Saat Menyusui?

Namun, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dibatasi atau dihindari untuk sementara waktu selama menyusui. Berikut ini adalah beberapa daftar makanan yang sebaiknya Anda batasi atau hindari selama masa menyusui.

  1. Ikan tinggi merkuri

Ikan merupakan sumber DHA (docosahexaenoic acid) dan EPA (eicosapentaenoic acid) yang merupakan dua tipe asam lemak Omega-3 dan merupakan kandungan yang bermanfaat bagi perkembangan otak si kecil namun sulit ditemui di makanan lain. Namun, beberapa ikan dan seafood dapat mengandung tingkat merkuri yang tinggi. Merkuri dapat menjadi berbahaya pada anak-anak karena mereka lebih rentan terkena keracunan merkuri yang dapat berdampak sampai ke sistem saraf pusat si kecil, menyebabkan penurunan atau keterlambatan dalam sistem gerak, kognisi, kemampuan berbicara, dan kesadaran visual. Beberapa ikan yang tinggi merkuri adalah, king makarel, marlin, hiu, ikan todak, tilefish, dan tuna.

Pada umumnya, Anda tidak disarankan untuk mengkonsumsi lebih dari 170 gram ikan sebanyak dua kali seminggu. Apabila Anda memutuskan untuk mengkonsumsi ikan karena kandungan Omega-3nya yang tinggi, Anda dapat mengkonsumsi ikan rendah merkuri seperti salmon dan trout. Selain itu, ikan-ikan mentah seperti sushi dan sashimi juga tidak disarankan karena kemungkinan adanya parasit dan bakteri. Namun jangan khawatir, Anda masih dapat mengkonsumsi sushi sekali-kali selama Anda mengkonsumsinya di restoran yang baik dan terkemuka.

  1. Minuman berkafein

Kopi, soda, teh, dan cokelat merupakan sumber kafein yang sering kita temui. Ketika Anda mengkonsumsi makanan berkafein, beberapa kafein tersebut juga terdapat pada ASI Anda. Hal ini dapat menyebabkan masalah mengingat tubuh si kecil masih mempunyai kesulitan untuk memecah dan menyingkirkan kafein. Akibatnya, kafein kafein tersebut dapat menumpuk di tubuh si kecil, menyebabkan si kecil rewel dan mengalami masalah tidur. Selain minuman diatas, ingatlah bahwa kafein juga dapat ditemui di obat-obatan dan minuman energi.

Apabila Anda suka meminum kopi, teh, atau cokelat dan Anda sedang menyusui, hal ini bukan berarti Anda dilarang keras meminum minuman tersebut selama menyusui. Anda masih dapat meminumnya, namun Anda harus mengkontrol dan membatasi konsumsi kafein Anda menjadi kurang dari 300 mg per hari, atau setara dengan 150-300 ml kopi. 

  1. Alkohol

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), hal terbaik yang dapat dilakukan selama menyusui adalah menjauhkan diri dari alkohol. Namun, apabila Anda ingin meminum alkohol, maka Anda harus mengkontrolnya dan membatasi jumlah alkohol yang Anda minum serta waktu Anda meminumnya. Pada umumnya, tubuh Anda memerlukan waktu 2-3 jam untuk mengeluarkan alkohol dari sistem tubuh Anda. Ketika alkohol tersebut telah keluar dari aliran darah Anda, maka alkohol tersebut juga akan hilang dari ASI Anda. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan alkohol dalam ASI Anda akan memuncak 30-60 menit setelah Anda meminumnya.  Jika Anda ingin meminum alkohol, minumlah tepat setelah Anda menyusui, sehingga tubuh Anda mempunyai waktu untuk mengeluarkannya dari aliran darah Anda.

CDC merekomendasikan untuk membatasi alkohol menjadi 1 porsi standar setiap harinya dan menunggu sekurangnya 2 jam sebelum menyusui. 1 porsi standar alkohol sama dengan 335 ml untuk beer, 125 ml untuk wine, dan 45 ml untuk minuman alkohol tingkat tinggi. 

  1. Makanan ber”gas”

Ketika Anda menyusui, cobalah untuk membatasi makanan yang dapat menghasilkan gas dalam tubuh Anda, contohnya membuat Anda kembung, kentut, atau bersendawa. Selain menimbulkan masalah bagi Anda, makanan-makanan ini juga dapat menimbulkan masalah bagi si kecil, apalagi apabila si kecil sudah mengalami sakit perut. Beberapa makanan yang dapat menghasilkan gas contohnya adalah kacang-kacangan, brokoli, brussel sprout, kubis, bunga kol, timun, dan bawang bombay. Namun bagaimanapun juga, belum ada cukup penelitian yang mendukung teori ini. Kuncinya adalah membatasi konsumsi makanan tersebut dan mengamati respons si kecil setelah Anda mengkonsumsinya. 

  1. Buah Jeruk

Buah jeruk dan sejenisnya (lemon, jeruk nipis, jeruk bali) merupakan sumber vitamin C, namun kompenen asam dalam buah ini terkadang dapat mengiritasi perut si kecil dan menyebabkan beberapa masalah seperti rewel, ruam, dan muntah. Namun hal ini bukan berarti Anda harus 100% menghilangkan buah ini dari menu Anda. Anda masih dapat mengkonsumsi 1-2 buah jeruk setiap hari. Namun apabila Anda memutuskan untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali, Anda dapat menggantikannya dengan makanan kaya vitamin C yang lain seperti pepaya, nanas, strawberries, mangga, atau sayur-sayuran hijau. 

  1. Makanan yang dapat menimbulkan alergi

Kunci dalam mengkonsumsi makanan-makanan yang berpotensi menimbulkan alergi adalah dengan mengamati renspons si kecil setelah Anda mengkonsumsinya. Anda juga dapat mengamati riwayat alergi Anda dan keluarga. Beberapa makanan yang berpotensi untuk menyebabkan alergi adalah susu sapi, susu kedelai, produk susu, kacang, jagung, gluten, ikan, seafood, dan telur. Namun, apabila Anda merasa khawatir, Anda dapat memeriksakan si kecil untuk mencari tau alergi yang kemungkinan ia punyai. 

  1. Bawang putih

Walaupun mempunyai banyak manfaat, namun rasa dan bau bawang putih yang kuat juga dapat terkandung pada ASI Anda. Beberapa bayi menyukainya, namu ada pula bayi yang tidak menyukainya dan akan menjadi rewel ketika mendapati bahwa ASI Anda berbau bawang. Jika Anda melihat bahwa si kecil menjadi rewel saat menyusui, pastikan apakah bawang putih penyebabnya. 

  1. Parsley, peppermint, dan sage

Parsley, peppermint, dan sage merupakan beberapa rempah rempah yang apabila dikonsumsi dalam jumlah banyak justru dapat mengurangi produksi ASI Anda. Apabila Anda mengkonsumsi rempah-rempah tersebut, amatilah persediaan ASI Anda, terutama apabila si kecil sedang berada di puncak pertumbuhan (fase dimana si kecil membutuhkan lebih banyak ASI daripada biasanya). 

  1. Makanan pedas

Makanan pedas terkadang dapat membuat si kecil menjadi rewel atau mengalami masalah pencernaan. Namun adapula beberapa bayi yang baik-baik saja setelah Anda mengkonsumsi makanan pedas. Beberapa lada biasanya cukup untuk membuat beberapa bayi rewel. Amatilah si kecil dan kurangilah konsumsi makanan pedas apabila makanan tersebut membuat si kecil rewel. 

  1. Junk food

Saat Anda menyusui, kebutuhan nutrisi Anda akan meningkat. Maka dari itu sangatlah penting bagi Anda untuk mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi seimbang. Karena junk food seringkali mengandung banyak kalori, lemak tak sehat, dan gula, namun rendah serat, vitamin, dan mineral, maka Anda direkomendasikan untuk membatasi konsumsi junk food. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa pola makan Anda selama menyusui dapat mempengaruhi pola makan anak Anda di kemudian hari, termasuk selera dan makanan kesukaan. Hal ini menyebabkan kekhawatiran bahwa paparan junk food selama menyusui dan selama masih kecil dapat mengarah ke pola makan yang tidak sehat dan obesitas pada si anak di kemudian hari. 

Tips untuk menghindari makanan selama menyusui

Berikut ini adalah beberapa reaksi yang mungkin dapat terjadi pada si kecil yang perlu Anda amati setelah Anda mengkonsumsi suatu makanan:

  • Eczema (ruam merah dan gatal pada tubuh)
  • Sembelit
  • Kerewelan yang tidak normal atau tidak biasa
  • Gas berlebih
  • Diare
  • Muntah
  • Gatal-gatal
  • Terdapat darah saat buang air besar
  • Bunyi napas mengi (wheezing)
  • Anaphylaxis (walaupun kondisi ini cukup langka, anaphylaxis merupakan reaksi alergi parah yang mengancam dan membutuhkan perhatian medis secara secepatnya)

Gejala di atas bisa jadi merupakan tanda bahwa si kecil alergi atau tidak tahan terhadap makanan tertentu yang Anda konsumsi. Apabila si kecil mengalami gejala di atas, Anda dapat pergi ke dokter anak agak mereka dapat membantu Anda mengindentifikasi sumber masalahnya. Untuk beberapa alergi makanan, Anda akan diinstruksikan untuk tidak mengkonsumsi makanan yang dicurigai menimbulkan alergi tersebut selama 2-4 minggu dan mengamati apakah gejala-gejala tersebut berkurang. Ingatlah bahwa walaupun si kecil mempunyai intoleransi atau alergi terhadap makanan tertentu, intolerensi dan alergi tersebut dapat hilang ketika ia sudah lebih besar. Konsultasikanlah terlebih dahulu dengan dokter anak Anda sebelum menambahkan makanan tersebut ke menu Anda atau si kecil.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.babycenter.com/404_are-there-any-foods-to-avoid-while-breastfeeding_8906.bc
  • https://www.healthline.com/nutrition/breastfeeding-foods-to-avoid#2.-Some-herbal-supplements
  • https://insured.amedadirect.com/foods-to-avoid-while-breastfeeding/
  • https://www.momjunction.com/articles/foods-to-avoid-while-breastfeeding_002898/