Bidan Kita

Home Childbirth Gentle Birth MELAHIRKAN Nyaman Minim Trauma (Gentle Birth)

MELAHIRKAN Nyaman Minim Trauma (Gentle Birth)

0
MELAHIRKAN Nyaman Minim Trauma (Gentle Birth)

Gentle birth membutuhkan persiapan sejak masa kehamilan. Baik persiapan fisik maupun mental calon ibu. Persiapan fisik meliputi latihan pernapasan, olahraga ringan, pijat, dan konsumsi makanan sehat.

Mental ibu pun perlu disiapkan dengan rutin melakukan relaksasi hypno-birthing, meditasi, afirmasi positif, dan menjaga ketenangan jiwanya. Persiapan mental ibu menjadi hal penting yang akan memengaruhi kesuksesan gentle birth ini.

Prinsip-Prinsip Persalinan Holistik Gentle Birth)

Menurut Kuswandi (2014) dan Aprillia dan Ritchmond (2013), ada beberapa prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam persalinan holistik (Gentle Birth), yaitu 1) Melahirkan dipandang sebagai momen yang harus “dirayakan” dengan penuh rasa hormat, damai, dan sakral oleh semua yang terlibat di dalamnya, 2) Adanya peran serta keluarga, terutama suami, untuk memberikan dukungan mental dan spiritual, 3) Rasa mulas dan nyeri menjelang melahirkan dipandang sebagai mekanisme alamiah tubuh untuk membantu melahirkan bayi, 4) Tidak harus di rumah. Gentle Birth tetap bisa diberlakukan pada ibu yang menjalani operasi caesar atau menjalani prosedur medis lainnya, selama prinsip-prinsipnya dipenuhi.

Andriana (2013), mengungkapkan bahwa Gentle Birth memandang 1) proses melahirkan adalah proses terindah, penuh cinta kasih, dan sudah selayaknya dilakukan dengan nyaman, 2) memberikan kebebasan pada ibu untuk memilih cara bersalinnya, selama ibu dan bayi nyaman, 3) pertimbangan secara medis dan kondisi ibu-janin sudah diketahui dengan jelas, 4) meminimalisasi intervensi medis yang terjadi, terutama pada penggunaan obat bius karena mengandalkan reaksi alami tubuh ibu, 5) ibu memberdayakan dirinya selama hamil, 6) kehamilan ibu diupayakan sehat, normal dan tenang untuk kelancaran proses Gentle Birth, 7) kondisi pikiran dan mental ibu adalah penentu utama kelancaran proses melahirkan, 8) kehadiran doula membantu ibu nyaman secara batin untuk Gentle Birth, 9) menyiapkan suasana ruang persalinan (di rumah ataupun RS) sesuai dengan keinginan ibu agar terasa nyaman, 10) percaya bahwa bayi mengetahui kapan harus lahir dan akan memberi respon alaminya kepada ibu, 11) masa-masa persalinan dinikmati dengan tenang, rileks, bahagia dan sabar, 12) ibu bebas menentukan apa yang ingin dilakukan tanpa perlu khawatir terhadap prosedur, baik sebelum, selama dan setelah proses persalinan 13) bayi baru lahir bebas menikmati proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD) sampai puas, 14) bayi tetap bersama ibunya dan tidak dipisahkan atau dibawa pergi.

Selain itu menurut Aprillia dalam Noorastuti dan Saraswati (2012), prinsip-prinsip lain persalinan holistik alami (Gentle Birth) yaitu 1) cahaya lampu dalam ruang bersalin harus redup, 2) menangkap dan memindahkan bayi baru lahir lebih lembut, 3) membuat suasana tenang di ruang bersalin, 4) kebebasan bergerak bagi ibu bersalin, 5) membiarkan tali pusat utuh atau menunda pemotongan tali pusat segera, 6) bayi harus segera berada di pelukan ibu, 7) membiarkan bayi merangkak di atas dada ibu untuk menyusu (Inisiasi Menyusu Dini), 8) menyediakan air hangat mendekati suhu rahim untuk persalinan waterbirth, 9) pemegang kendali persalinan adalah ibu, bukan bidan atau dokter.

Dari paparan di atas terlihat bahwa untuk mendapatkan persalinan Gentle Birth ada babarepa kunci dan prinsip yang harus di jalani, Aprillia (2014) menyatakan bahwa kunci persalinan Gentle Birth:

  1. High Knowledge
  2. Mindulness & Awareness
  3. Healing Birth Trauma
  4. Breathe
  5. Relaks Mind
  6. Mind, baby & body Balance
  7. Mobility and gravity during labor
  8. Gentle Birth Provider & support

Aprillia (2015) juga menyampaikan Berbagai Tips untuk untuk gentle Birth

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here