Bidan Kita

Home Childbirth Gentle Birth Mengapa dan Apakah Tuhan Membuat proses melahirkan itu menyakitkan?

Mengapa dan Apakah Tuhan Membuat proses melahirkan itu menyakitkan?

0

 

Beberapa hari yang lalu saya “ngerumpi” dengan klien saya yang kebetulan lagi hamil. Waktu itu usia kehamilannya sekitar 32 minggu. Ditengah-tengah ngrumpi ibu As ini crita bahwa dia saat ini lagi ketakutan karena baru saja kemaren (4 hari yll) temennya tepatnya sahabat dekatnya meninggal pada saat bersalin, gara-gara perdarahan dan kebetulan saat itu dia yang mendampingi sahabatnya itu bersalin karena alkisah sahabatnya tadi MBA (Merried By Accident) dan ditinggal pergi sang suami. Nah 1 minggu sebelumnya tetangganya pun bersalin dan saat dia besuk, tetangganya tersebut cerita dengan semangad dan panjang lebar tentang “penderitaan dan perjuangannya” saat bersalin, yang intinya serba mengerikan. Nah ironisnya lagi dua hari yang lalu saat dia periksa ANC (Ante Natal care) ke Bidan (temenku) didekatnya eh, bidannya juga menjelaskan bahwa bersalin itu ya sakit dan dengan tegas bidan itu berstatment bahwa begini: “Kalau tidak sakit ya namanya bukan bersalin mbak!” Hhhhhh……akhirnya ibu As ini datang kerumah kemaren, kebetulan dia tau saya dari mantan klien saya yang berhasil bersalin nyaman dan lancar. Dan saat ngerumpi setelah dia cerita panjang lebar tentang kekhawatirannya dia akhiri dnegan kalimat seperti ini ; ” mbak yesie, mengapa Tuhan membuat proses persalinan itu harus menyakitkan? Berarti rasa sakit ini akibat kutukan Tuhan pada kaum Hawa ya?”. Waduh! ada tantangan nich.saya mau gak mau harus searching lagi di Alkitab (kebetulan klien saya ini kristiani) tentang ayat di Alkitab yang dapat menjelaskan dan memberi jawaban atas pertanyaan ibu As ini.

Sebuah Kutukan atau bukan?

Apakah Anda ingat pernah membaca dalam Kejadian bahwa Hawa memakan buah pengetahuan baik dan buruk yang pertama? Apakah Anda ingat apa yang Tuhan akan terjadi kepada Hawa karena ia makan buah itu? Anda mungkin anda juga berpendapat sama dengan kebanyakan orang, karena ini telah menjadi pengetahuan umum bahwa Allah mengutuk wanita sehingga memiliki rasa sakit di saat bersalin karena Hawa berdosa.

Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Beberapa ahli menyatakan bahwa adegan ditaman itulah alasa/ yang jadi penyebab tentang mengapa setiap wanita harus memiliki rasa sakit saat bersalin  untuk membayar dosa besar ini, dan beberapa aliran bahkan percaya bahwa pemberian obat nyeri saat persalinan adalah sebuah dosa lebih buruk karena menghilangkan hukuman wanita itu.

Namun Anda dapat bernapas lega sekarang, karena saya tidak salah satu dari para ahli itu hehehe. Saat ini saya telah menemukan tiga Fakta besar yang nyata bertentangan/ menyanggah pernyataan dan keyakinan bahwa bersalin seharusnya menyakitkan adalah sebagai kutukan. Pertama, tidak semua wanita mengalami proses persalinan yang menyakitkan! Contohnya saya!!! Disiini Saya tidak hanya berbicara tentang wanita-wanita yang menggunakan obat untuk mematikan rasa sakit. Ada juga wanita yang bersalin alami, spontan pervaginam namun dnegan jujur menyatakan bahwa prosesnya tidaklah menyakitkan. Bahkan ada wanita yang menggambarkan bahwa bersalin itu sangat menyenangkan (yang kini popular dengan sebutan “Orgasmic Birth”)! Jika nyeri persalinan adalah kutukan pada semua wanita, tidaklah mungkin ada yang merasa sakit tapi ada yang merasa nikmat. Masak Tuhan pilih-pilih sich / dirandom? (kayak penelitian ajah).

Kedua adalah bahwa Allah menganggap anak-anak untuk menjadi berkat, bukan kutukan. Alkitab berulang kali mengatakan kepada kita bahwa anak-anak adalah hadiah dan menjadi berkat bagi orang yang dicintainya. Saya tidak menyatakan bahwa semua berkat akan menjadi nyaman dan menyenangkan sepanjang waktu, karena ada kalanya saat-saat yang sangat sulit dalam membesarkan anak-anak. Namun, berkat harus menjadi sumber kegembiraan. Bagaimana mungkin seorang anak akan, pada saat yang sama menjadi berkat dan kutukan? Bukankah ini tidak masuk akal?

Mazmur 127:3-5 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang

Ul 7:13 Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu, gandum dan anggur serta minyakmu, anak lembu sapimu dan anak kambing dombamu, di tanah yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.. Ul 28:11 Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu–di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu Ketiga Saya tidak percaya pernyataan bahwa nyeri persalinan itu adalah kutukan yang harus dijalani. Karena makna sebenarnya dari kata Ibrani yang digunakan jika diterjemahkan adalah “untuk meningkatkan” dalam Kejadian 3:16, meskipun artinya peningkatan, ini juga sebuah kata yang berarti berada atas otoritas. Kata yang diterjemahkan sebagai rasa sakit adalah juga sebuah kata yang berarti kerja, tenaga kerja atau kerja keras. Kata yang diterjemahkan sebagai berahi sebenarnya berarti konsepsi atau kesuburan.

Sebenarnya, kata yang digunakan pada kalimat tersebut adalah kata yang sama persis yang diterjemahkan sebagai kerja keras ketika Allah berbicara kepada Adam. Jadi, adalah mungkin bahwa “kutukan” dapat berarti:

– Aku akan mempunyai kuasa atas persalinan dna juga kesuburanmu. Dengan (bekerja keras) Anda akan memiliki anak.

Terjemahan ini jauh lebih masuk akal dengan pernyataan yang memberitahu wanita bahwa dia harus patuh akan keinginan suaminya. Mungkin maksud Tuhan yang terkenal “kutukan” itu sebenarnya bukan kutukan, melainkan sebuah pernyataan dari otoritas perempuan sekarang akan berada di bawah suaminya.

Ini selaras dengan 1 Timotius 2:12-15 yang menyatakan wanita harus tetap berada di bawah otoritas suami. 1 Timotius 2:12-15 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri. Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa. agipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa. Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.

ayat pada kitab Kejadian dan 1 Timotius tampaknya berkaitan satu sama lain. Di Ayat Kejadian dikatakan, ” Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Sedangkan Ayat 1 Timotius mengatakan, “ Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.”

Beberapa ahli telah mencoba untuk mengatakan bahwa keselamatan itu diungkapkan dalam 1 Timotius yang mana semua umat manusia menerima keselamatan melalui Kristus yang dilahirkan dari seorang wanita. dari ayat ini kita juga bisa tahu bahwa seorang wanita akan menjadi lebih nyaman saat bersalin, asal bersedia untuk menerima Kristus dan mau diselamatkan.

Sederhananya, Tuhan tidak mengutuk wanita lebih daripada dia mengutuk laki-laki. Untuk informasi lebih lanjut tentang konsep sakit saat persalinan dalam Alkitab, anda dapat membaca buku yang berjudul “The Joy of Natural Childbirth” karya Helen Wessel

Jika bukan kutukan, mengapa menjadi Sakit?

Jika nyeri persalinan bukan kutukan, mengapa beberapa wanita bahkan sebagian besar wanita yang bersalin mengalami kesakitan dan kesulitan? Apakah tampak tidak adil bahwa beberapa wanita memiliki persalinan yang mudah, sementara wanita lainnya mengalami kesulitan, dan lain-lain bahkan ada yang berakhir dengan operasi besar untuk memiliki bayi?

Hal pertama yang harus diingat adalah bahwa “Adil” bagi kita belum tentu “Adil” pula menurut Allah. Ada banyak alasan Allah. Kadang-kadang Ia mengijinkan orang menjadi sakit atau cacat untuk menyatakan kemuliaan-Nya, seperti dalam Yohanes 9:1-3.

Yohanes 9:1-3 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.. Ada kemungkinan bahwa dengan membawa seorang wanita melalui masa sulit seperti rasa sakit dan kerja keras saat bersalin, Allah menunjukkan kuasaNya untuk memberikan kekuatan padanya.

Pikirkan tentang kisah Ayub. Berikut adalah orang yang, dengan kesaksian Allah sendiri, manusia terbesar. Tuhan berkata, “Tidak ada seorang pun di dunia seperti dia, dia bersalah dan tegak, seorang pria yang takut akan Allah dan menjauhi yangs jahat.” Namun Tuhan mengijinkan segala sesuatu yang akan diambil dari Ayub, dan untuk tubuh Ayub harus dimenderita dalam bisul. Mengapa Tuhan membiarkan hal ini? Tuhan tidak pernah mengatakan kepada Ayub. Tetapi kita lihat dari cerita bahwa Tuhan mengijinkan Ayub untuk diuji untuk menunjukkan bahwa ia akan terus percaya kepada Allah apa pun yang terjadi.

Bisa saja saat ini Tuhan mengizinkan wanita untuk diuji untuk melihat apakah mereka akan tetap setia padanya? Hal ini sangatlah memungkinkan. Tapi saya tidak bisa percaya bahwa pernyataan itu benar untuk semua situasi. Karena beberapa perempuan tidak merasakan sakitnya bersalin.bahkan pada wanita yang sama proses persalinan yang sekarang dengan yang lalu pun bisa berbeda rasanya.

mungkin juga tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada orang lain yang melihat proses persalinan. Karena kadang ada wanita yang diijinkan bersalin dengan susah payah bahkan hingga meninggal saat bersalin. Bagi wanita lain, mungkin Allah mengijinkan perempuan untuk memiliki tenaga kerja menyakitkan untuk menguji hatinya, untuk melihat apakah ia akan tetap setia kepadanya. Kita harus menerima dan meyakini bahwa Tuhan sedang bekerja dan bahwa pada akhirnya, Rencana-Nya sangat baik.

Dapatkah saya mencegah rasa sakit saat melahirkan?

Kemungkinan lain untuk rasa sakit saat bersalin terletak pada ayat Timotius 1. Ingat dalam ayat itu dikatakan bahwa seorang perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” Ayat ini tidak hanya membantu Anda mengatasi rasa sakit saat bersalin, tetapi dapat membantu Anda melalui persoalan apapun.

Anda mungkin bertanya-tanya, “bagaimana ciri-ciri ini membantu saya melalui segala macam ujian dalam hidup?” Iman, kasih, kekudusan dan kontrol diri adalah tema dasar dari kehidupan Kristen. Ketika Anda semakin dekat kepada Kristus, Anda harus meningkatkan sifat masing-masing. Galatia 5:22-23 menyatakan:”Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”

Dengan sifat seperti itu maka Anda akan datang untuk bergantung padaNya. Ini adalah kekuatan-Nya yang akan membawa Anda melalui proses persalinan yang nyaman.

Bagaimana dosa menyebabkan nyeri di proses persalinan?

Sampai saat ini beberapa orang percaya bahwa seorang wanita merasakan sakit saat bersalin karena dosanya (bukan karena dosa Hawa tetapi dosa karena perbuatannya dalam kehidupan sehari-hari). Salah satu dokter yang meneliti masalah nyeri pada persalinan adalah Dr Grantly Dick-Read. Dia tertarik pada mengapa beberapa wanita memiliki sejumlah besar rasa sakit sementara wanita lain sepertinya melahirkan dengan hampir mati. Melalui penelitian, ia menemukan apa yang ia sebut TAKUT itu – KETEGANGAN – siklus PAIN.

“Pada dasarnya, Dr Dick-Read menyadari bahwa rasa takut yang berlebih pada seorang wanita ketika ia bersalin, menyebabkan ketegangan yang berlebih pada otot-ototnya. Ketegangan ini adalah penyebab dari rasa sakit. Ketika wanita itu merasa sakit, ia akan menjadi lebih takut dan siklus akan terus memburuk menyebabkan rasa sakit semakin menjadi-jadi. Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana ketegangan otot menyebabkan rasa sakit. Cara paling mudah untuk menjelaskannya adalah bahwa leher rahim dan rahim tidak memiliki kemampuan yang sangat banyak untuk merasakan sakit. Mereka tidak dirancang untuk mengirim sinyal rasa sakit ke otak. Tapi, selama kontraksi, rahim mengencangkan dan menarik ke depan sedikit. Ketika ini terjadi, rahim dapat menarik atau mendorong pada otot di dekatnya. Jika otot-otot yang tegang, tekanan dari rahim kontraktor menyebabkan otot merasa sakit.

Dr Grantly Dick-Read mengatakan bahwa jika seorang wanita mampu mengatasi rasa takutnya itu akan membantu mengurangi ketegangan di tubuhnya, dan jika ia mengurangi ketegangan, dia bisa mengurangi nyeri yang dirasakannya. Teori ini adalah dasar yang digunakan untuk sebagian besar kelas kelahiran alami akhir-akhir ini. Seorang wanita dididik untuk membuat mereka tidak takut tentang apa yang akan terjadi, dan diajarkan untuk aktif mengendurkan otot mereka untuk mencegah rasa sakit yang sebenarnya tidak perlu.

Ketakutan memicu apa yang dikenal sebagai respon “Fight or Flight”. rahim i memiliki dua kelompok otot yang berlawanan, satu arahnya naik turun, dan yang lain “dari timur ke barat.”/ samping kiri dan kanan. Otot-otot ini harus bekerja sama untuk mendorong bayi keluar. Namun, ketika tubuh Anda memproduksi hormon dari rasa takut, kelompok-kelompok otot bekerja melawan satu sama lain, membuat persalinan Anda tidak efektif, atau disfungsional. Hal ini diyakini bahwa ini adalah mekanisme keamanan yang mencegah tubuh bayi Anda tidak lahir di suatu tempat yang berbahaya. Jadi, bagaimana dosa menyebabkan rasa sakit? Pada dasarnya, ketika Anda terpisah dari Allah oleh dosa-dosa Anda, Anda tidak bersandar pada Tuhan sebagai kekuatan Anda seperti yang seharusnya. Karena rasa bersalah Anda, Anda tidak dapat membuang kekhawatiran Anda padanya, dan akan rentan terhadap khawatir dan ketakutan. Dan sekarang kita tahu bahwa rasa takut dapat menyebabkan rasa sakit.

Tapi yang lebih penting, ketika Anda tidak menyerahkan semua kecemasan yang Anda rasakan kepada Allah, maka Anda tidak damai. Bahwa kurangnya kedamaian dalam diri anda terakumulasi sebagai ketegangan pada tubuh Anda yang menyebabkan persalinan Anda lebih menyakitkan. Atau, bahwa kurangnya kedamaian dalam diri Anda dapat menyebabkan Anda mulai kehilangan kepercayaan Anda pada saat-saat paling sulit.

Saya melihat adanya hubungan yang pararel antara siklus KETAKUTAN-TEGANGAN-PAIN dari Dr Dick-Read dan cara dosa-dosa kita dapat menyebabkan kurangnya damai menimbulkan rasa nyeri yang berlebihan. Tapi, bukan TAKUT-TEGANGAN-NYERI bisa PEMISAHAN – KURANGNYA KEDAMAIAN – NYERI.

Cara untuk memutus lingkaran ketakutan-ketegangan-sakit adalah untuk mendidik diri sendiri untuk menghilangkan rasa takut, dan secara aktif membuat tubuh Anda rileks untuk mengurangi ketegangan tersebut. Filipi 4:6-7 berkata Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Sekali lagi, saya percaya bahwa seorang wanita akan mendapatkan manfaatnya saat sejak awal kita beriman dan libatkan Allah dalam segala hal. Seorang wanita dapat mencapai beberapa hasil karena mereka bisa bersantai tubuh mereka dan telah menghapus sebagian besar rasa takut mereka. Untuk mencapai relaksasi total durasi persalinan normal membutuhkan konsentrasi mental dan fokus. Anda akan melihat, bahwa adalah rahasia kekuatan Allah. Beristirahat dalam Allah, dan didukung oleh kekuatan-Nya tidak berarti bahwa Anda tidak akan mengalami masalah, kesulitan atau nyeri. Jika Anda mengalami hari yang menyenangkan, dan semuanya menyenangkan dan menyenangkan, Anda mungkin tidak perlu kekuatan Allah! Tidak, kekuatan Tuhan tidak ada untuk mengambil yang buruk, tetapi untuk memberikan Anda kekuatan untuk menjalaninya.

Ingat ayat ini akan sangat menguatkan anda yaitu Filipi 4:13 Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku

Apakah Ada Penyebab lain dari Pain/ Nyeri?

Dalam beberapa proses persalinan, posisi bayi atau kesehatan yang buruk dari ibu dapat meningkatkan sensasi rasa sakit yang ibu rasakan. Kadang-kadang rasa sakit adalah indikator bahwa ada masalah dengan proses persalinan yang seharusnya. Kontraksi yang tidak putus, pendarahan vagina dan nyeri perut tajam semua dapat menjadi indikator masalah potensial. Dr Grantley Dick-Read menjelaskan ketakutan merupakan penyebab utama nyeri selama persalinan. Hal ini karena rasa takut menyebabkan tubuh melepaskan zat kimia yang mengubah kemajuan dan proses persalinan.

Nah untuk itu kurangi rasa takut dan kekhawatiran anda, percayai kekuatan tubuh Anda dan percayalah bahwa bersama Allah anda dapat menanggung semuanya.

Tuhan memberkati

Salam Hangat dan Sukses Selalu

Yesie Aprillia S.Si.T, M.Kes

www.bidankita.com