Bidan Kita

Home Blog Page 93

Hypnoparenting

0

Anak merupakan karunia terbesar yang diberikan Tuhan kepada pasangan suami istri. Setiap pasangan mengharapkan hadirnya seorang anak sebagai penerus keturunan dan pelengkap kebahagiaan dalam kehidupan berumah tangga. Namun demikian, banyak pasangan seeringkali lupa bahwa memiliki anak memerlukan kesiapan dari berbagai sisi, baik dari sisi materi maupun mental.

Bagi pasangan muda, hal memiliki anak merupakan hal baru yang sangat wajar karena mereka sama sekali belum memiliki pengalaman dalam mengasuh anak. Namun lain halnya apabila ada orang tua yang telah memiliki anak yang sudah dewasa, tetap tidak mengerti cara mendidik yang baik. Mereka tetap saja heran apabila melihat sang anak melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan orang tua, terlebih lagi apabila sang anak melakukan hal yang menyimpang dari kebiasaan. Menurut penelitian dari psikolog anak, disimpulkan bahwa lebih dari 90% permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan atau ketidaktahuan orang tua akan cara komunikasi dan penyampaian nilai yang baik terhadap sang anak. Bagi kebanyakan orang tua, sadar maupun tidak sadar, anak seringkali diperlakukan sebagai “robot” yang bisa diperintah dan harus menjalankan setiap perintah yang diberikan kepadanya. Mereka melupakan bahwa seorang anak juga merupakan suatu individu dalam bentuk lebih kecil yang memiliki pikiran, perasaan, keinginan, dan tindakan. Seorang anak membutuhkan perhatian dan kesabaran orang tua dalam menghadapinya.

Dalam hal inilah hypnoparenting hadir untuk menjembatani masalah komunikasi antara orang tua dan anak yang kerap kali terjadi. Hypnoparenting berasal dari kata Hypnosis dan parenting. Hypnosis berarti upaya mengoptimalkan pemberdayaan energy jiwa bawah sadar (dalam hal ini untuk berkomunikasi) dengan mengistirahatkan energi jiwa sadar pada anak (komunikasi mental) maupun pada pembinanya (komunikasi astral). Parenting berarti segala sesuatu yang berurusan dengan tugas-tugas orang tua dalam mendidik, membina, dan membesarkan anak. Pembinaan anak ini terdiri dari tiga bidang, yakni fisik, mental, dan spiritual sejak merencakan kehamilan sampai masa remaja oleh orang-orang di sekitarnya (orang tua, wali, guru, dsb).

Dengan demikian, hypnoparenting dapat diartikan sebagai pembinaan anak dengan memperhatikan pengaruh hypnosis untuk menanamkan rekaman / sugesti positif dan menetralkan rekaman / sugesti pada jiwa bawah sadar anak. Tentu saja pembina (orang tua, wali, guru, dsb) sangat diharapkan dalam keadaan sehat dan dewasa jiwanya; paling tidak mengetahui keterbatasan dirinya.

Hypnoparenting ini dapat diterapkan kepada anak sehat, cacat, sakit, maupun pada anak dengan kebutuhan khusus atau anak dengan keistimewaan.

Jenis-jenis hypnoparenting adalah sebagai berikut:

1. Promotive hypnoparenting

Digunakan untuk meningkatkan pembinaan anak sehat.

2. Preventive hypnoparenting

Digunakan untuk mencegah anak sehat dari gangguan kesehatan.

3. Curative hypnoparenting

Digunakan untuk menyehatkan anak yang mengalami gangguan kesehatan.

4. Habilitative & Rehabilitative hypnoparenting

Digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak yang belum optimal (Habilitative Hypnoparenting) dan mempertahankan serta meningkatkan kemampuan penyandang cacat (Rehabilitative Hypnoparenting).

Hal penting yang perlu diperhatikan dalam hypnoparenting :

1. Who am I as a parent:

Giving birth should be your greatest achievement not your greatest fear.~ Jane Weideman

0

“Giving birth should be your greatest achievement not your greatest fear.” ~ Jane Weideman

Ketakutan hanya bisa di atasi dengan IMAN. Ingat melahirkan itu Nyaman, karena Tuhan sudah mendesain tubuh wanita sedemikian rupa untuk melahirkan normal alami

0

Ketakutan hanya bisa di atasi dengan IMAN. Ingat melahirkan itu Nyaman, karena Tuhan sudah mendesain tubuh wanita sedemikian rupa untuk melahirkan normal alami.

Tips untuk tetap SURVIVE di Kehamilan Lewat Waktu

Perut semakin besar, pinggang dan punggung semakin sering terasa tidak nyaman, tulang kemaluan dan selakangan udah sering nyut-nyutan, Tanggal dan Hari perkiraan Lahir sudah terlampui atau sudah lewat, BBM dan Hp (SMS), FB dan Twitter semua isinya menanyakan Kapan lahir? atau Kok Lama Amat? Kok belum lahir-lahir?, tiap kali jalan kaki di pagi hari dan bertemu dengan tetangga atau saudara selalu yang didengar adalah pertanyaan yang sama yaitu itu perutnya udah terlihat turun lho, sepertinya sudah waktunya, kapan lahir mbak?

Galau, Gundah Gulana, Khawatir, itu yang Anda rasakan ketika Umur kehamilan Anda sudah melewati Hari Perkiraan Lahirnya.

Nah berikut ini akan saya ceritakan beberapa kasus yang terjadi dengan klien saya di Bidan Kita. Namun beberapa hal yang perlu di catat adalah, bahwa hamil dan melahirkan itu unik, sehingga antara ibu yang satu dengan ibu yang lainnya belum tentu sama, berikut juga Antara Anda dengan ibu-ibu yangs aya ceritakan disini belum tentu juga sama. Namun harapan saya, cerita ini bisa menjadi referensi bagi Anda.

** Kasus A.

Ny Fransiska, umur 25 tahun, Hamil pertama. Saat itu sengaja Mengeram di Bidan Kita karena saking Galau-nya atau Gundah perasaannya karena umur kehamilannya saat ini sudah menginjak 41 minggu lebih 2 hari. Dimana semua anggota keluarga besar dan sanak saudara sudah ribut menanyakan kapan cucu atau keponakannya lahir. Saking gundahnya hingga Ny fransiska-pun selalu sedih dan enggan melihat Hp. Apalagi menerima telephone dari saudara atau teman yang diduganya paling hanya menanyakan persalinannya yang tak kunjung tiba ini.

Saat itu Bidan Kita belum mempunya USG sehingga saya menganjurkan Ny Fransiska Untuk memeriksakan kondisi dan kesejahteraan janinnya ke dokter spesialis kandungan di daerah saya. 3 jam kemudian ketika Ny Fransiska pulang dari DSOG A. Wajahnya sangat murung dan terlihat sedih karena DSOG A langsung memberikan surat rujukan untuk di induksi atau SC di RS dan melarang kembali ke Bidan Kita. jangan main-main lho bu, ini sudah pengapuran plasentanya dan ketubannya sudah mau habis! Hari ini atau malam ini tetap harus segera di keluarkan. Ini saya berikan surat rujukannya! kata sang DSOG.

Melihat Ny Fransiska yang begitu kacau kondisi emosinya, saya mengusulkan untuk malam itu juga memeriksakan diri lagi ke DSOG yang lain. Namun catatannya adalah saya meminta Ny Fransiska memalsu hari haid mens terakhir sehingga saat periksa itu hitungannya umur kehamilannya masih 39 5 atau 40 minggu-an. (jangan di tiru) mengapa saya mengusulkan demikian karena sebenarnya hanya untuk chross check hasil pemeriksaan by USG saja Antara dokter yang satu dengan dokter yang lain dalam waktu yang berdekatan. Komitmen saat itu adalah jika DSOG B hasilnyapun sama dengan DSOG A, maka induksi atau Sc adalah pilihan yang tepat.

Nah ketika tiba di tempat praktek DSOG B, dan mengaku umur kehamilannya belum genap 40 minggu, ternyata saat di USG, sang dokter mengatakan: Sehat bu, plasenta normal, bagus, ketuban juga cukup, seminggu lagi kontrol lagi ya?

Nah! 2 dokter di waktu yang berdekatan hasilnya beda.!

Akhirnya Ny Fransiska memutuskan untuk tetap stay di Bidan Kita dan relaksasi. Alhasil esok harinya kontraksi menjadi intens, dan persalinan terjadi dalam waktu yang singkat dan dengan proses normal yang nyaman sekali.

**Kasus 2

Ny Kumala, hamil ke tiga, dengan umur kehamilan 40 minggu 4 hari, sama seperti perasaan Ny Fransiska, inipun juga Ny Kumala alami. Hampir tiap hari ibu dan mertuanya menanyakan kok belum?. Hingga kadang Ny Kumala pun merasa engan untuk keluar dari kamarnya. Tiap hari minum jus nanas, makan buah durian, kiwi dan pepaya, tapi kontraksi tidak juga kunjung datang, hingga akhirnya keluarganya pun memaksanya untuk ke rumah sakit untuk periksa. Walaupun hasilnya adalah kondisi bayinya semuanya sehat, tetapi tetap saja keluarga merasa tak sabar. Akhirnya begitu umur kehamilan 41 minggu, keluarga Ny Kumala Memutuskan untuk membawa nya ke Rumah sakit untuk di Induksi. Sudah berbagai upaya dilakukan ny Kumala untuk menolak, namun dia tidak mendapatkan dukungan bahkan dari suaminya sendiri yang ternyata juga panik. takut terjadi apa-apa

Setelah ke rumah sakit dan di induksi, singkat cerita, ternyata proses induksi gagal. Karena bayinya mengalami Distres di induksi botol infus syntocinon ke dua. Ny Kumala pun merasakan kontraksi yang luar biasa sakit. Akhirnya Operasi Sesar adalah pilihan satu satunya saat itu.

Nah tentunya Anda tidak ingin kejadian-kejadian yang seperti kasus-kasus tersebut terjadi dalam kehamilan Anda bukan? Nah cobalah tips terbaik kami untuk bertahan dan tetap tenang ketika bayi Anda tidak kunjung lahir padahal hari perkiraan lahirnya sudah terlewati:

1. Bicaralah dengan dokter atau bidan Anda.

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika tangan ini menjadi tangan yang pertama kali menyentuh seorang manusia suci yaitu BAYI baru lahir

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika melihat matanya terbuka dan diapun tersenyum serta mencari ibunya

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika sang ibu dan ayah menangis dan tertawa bahagia saat melihat bayi baru lahirnya

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika saya bisa mengucapkan “hai selamat datang cinta…” kepada malaikat mungil itu

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika saya diijinkan untuk menjadi bagian dari perjalanan ajaib menjadi seorang ibu

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika saya bisa bantu seorang ibu mengalami pengalaman persalinan yang happy