Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Panduan Visual Sebuah Persalinan

Panduan Visual Sebuah Persalinan

0

Artikel ini saya tulis sebagai pedoman bagi para ibu, ayah bahkan para bidan serta teman sejawat. Semoga bisa bermanfaat.

Persalinan adalah suatu peristiwa yang sangat unik, dan pasti berkesan bagi kehidupan sebuah keluarga. Untuk itu sudah selayaknya proses persalinan memberikan pengalaman yang positif dan indah bagi keluarga tersebut terutama bagi IBU.

Proses persalinan dan kemajuan proses persalinan seringkali di tandai dari seberapa besar dan lebarnya pembukaan jalan lahir (Cervix Dilatation) dan untuk mengetahui pembukaan jalan lahir tentunya seorang bidan atau dokter harus melakukan pemeriksaan dalam atau sering disebut VT (Vagina Thoucher) dan perlu diketahui, proses VT ini sangat tidak menyenangkan dan sangat tidak nyaman bagi ibu, apalagi jika si bidan atau dokter melakukannya dengan sangat kasar. Akan terasa sakit sekali. VT juga tidak boleh dilakukan terlalu sering dalam persalinan apalagi jika ketuban sudah pecah duluan karena ini akan menjadi sumber infeksi.

Pernah tersirat dalam batin saya bagaimana caranya untuk mengetahui kemajuan persalinan tanpa melakukan VT? Karena terus terang VT sangat tidak nyaman bagi si ibu. Dan saya juga pernah mendengar ada seorang bidan di Bali yaitu bidan MIRA (semoga saya bisa bertemu dengannya suatu saat nanti), beliau seorang spiritual midwife yang intuisinya sangat kuat sehingga beliau mampu mengetahui seberapa lebar pembukaan yang terjadi pada ibu bersalin tanpa melakukan VT (hebat bukan?).

Akhirnya saya mulai terdorong untuk melakukan pengamatan pada ibu bersalin yang saya tolong maupun yang ada di RS. Juga saya coba untuk mewawancarai beberapa bidan senior tentang apa dan bagaimana body language dari ibu bersalin, dan saya coba analisa bagaimana korelasinya dengan kemajuan pembukaan persalinan.

Nah kita akan belajar dulu mengenali definisi dari persalinan

– Dalam Persalinan /inpartu = keadaan dimana saat kontraksi terjadi secara teratur dan dengan intensitas yang semakin lama semakin kuat, dimana kontraksi ini bias menlebarkan atau membuka leher rahim. Ini biasanya terjadi setelah pembukaan 3-4 cm. kontraksi yang terjadi sebelumnya (jarang, tidak terlalu intens) akan dianggap sebagai tanda awal persalinan (fase laten) atau jika terjadi di minggu terakhir kehamilan sering dianggap kontraksi palsu. Namun saya kurang suka menyebutnya sebagai kontraksi palsu, karena bagi saya setiap kontraksi memeilki tujuan bahkan jika itu hanya untuk menarik perhatian ibu kepada bayinya

– Lendir darah (Gloppies)– sebuah istilah untuk menunjukkan bahwa si ibu sudah mengeluarkan lendir berdarah sedikit atau bahkan banyak. Lendir darah dapat dimulai sejak sebelum persalinan atau sebelum terjadi pembukaan dan ini bisa juga berlangsung hingga proses persalinan berlangsung. Gumpalan besar lendir dan darah yang khas (Merah darah dan pekat) biasanya ada pada pembukaan sekitar 6-8 cm. Jika Anda melihat ini dan Anda tidak melakukan VT, ini akan menjadi waktu yang tepat untuk mempertimbangkan datang ke rumah sakit, rumah bersalin atau ke bidan praktek swasta. Atau jika anda memilih homebirth inilah waktu yang tepat untuk menyiapkan segala perlengkapan dan peralatan yang anda butuhkan nanti.

Sikap dan Tingkah Laku

Seorang wanita yang berada di awal persalinan dapat agak cerewet. Artinya dia masih bisa tersenyum, tertawa, ngerumpi atau ngobrol. Namun ketika memasuki fase aktif yaitu lebih dari 5 cm atau bahkan 6 cm biasanya mereka mulai berubah menjadi pendiam, focus pada tubuhnya bahkan kadang menjadi sangat emosional.

Berbeda dengan klien yang sudah sering melakukan relaksasi hypnobirthing atau pada saat itu dilakukan pendampingan persalinan dengan hypnobirthing, biasanya ibu yang berasa dalam konsisi hypnosisi akan tetap nyaman dan tenang hingga pembukaan 6-7 cm bahkan karena dia sering berlatih klien bisa tetap tenang dan santai hingga pembukaan lengkap.

 

 

Memang akan terasa agak sulit menentukan pembukaan jika hanya dilihat dari tingkah laku klien karena sikap dan tingkah laku klien dalam menghadapi persalinan sangatlah bervariasi. Bagi ibu yang sudah siap secara fisik, mental dan spiritual apalagi dia sangat rajin melatih dirinya melakukan relaksasi hypnobirthing biasanya akan menunjukkan sikap yang tenang, ceria bahkan tetap tersenyum dan tertawa sampai pembukaan lengkap. Namun bagi klien yang tidak pernah melakukan latihan relaksasi hypnobirthing apalagi mereka yang belum siap untuk melahirkan, akan menunjukkan sikap yang sangat dramatis sekali. Seperti mulai menangis, merengek , mengeluh, menjerit, atau bahkan tidak mau bergerak sama sekali.

Dan bagi klien yang cengeng bisa dipastikan akan memakan waktu lebih lama untuk masuk ke persalinan aktif, karena seperti kita ketahui ketika klien mulai cemas, takut, menangis dan khawatir maka yang terjadi adalah pembukaan serviks justru akan melambat bahkan terhenti saat itu juga.

Sebagian besar pola lebih khas dari persalinan adalah klien yang masih mampu-ke-berkomunikasi biasanya pembukaannya sekitar 0-4 cm sedangkan yang sudah mulai tidak bisa berkomunikasi adalah pembukaan setelah 4 cm hingga lengkap.

Seorang ibu di awal persalinan cenderung tersenyum, cerewet, dan bersemangat. Saya sering melihat ibu di awal persalinan cekikikan dengan kontraksi pertama, dan mengatakan (dengan senyum di wajahnya) berapa menyatakan mereka merasa sakit! Saat ia berkembang menjadi persalinan fase aktif (secara kasar dari dilatasi 4-7 cm, meskipun hal ini dapat bervariasi banyak), dia menjadi lebih serius. Dia tidak ingin tertawa dan mengobrol selama atau antara kontraksi. Dia menjadi sangat fokus pada setiap kontraksi dan menarik napas panjang ketika melewati fase  itu. Menjelang akhir persalinan atau pembukaan hampir lengkap (masa transisi), dia kesulitan memutuskan apa yang dia inginkan. Pertama dia terlalu panas, lalu terlalu dingin, kemudian ia ingin kembali dielus-elus, tapi kadang dia tidak ingin disentuh. Dia mungkin membentak orang-orang yang mencoba untuk membantu, atau meminta musik dimatikan atau kamera disingkirkan. Dia mungkin menangis, berteriak, atau mengatakan bahwa dia tidak bisa melakukannya lagi, tidak kuat, atau tidak tahan lagi. Ini adalah tanda-tanda yang baik bahwa fase mendorong/mengejan sudah dekat.

Anda dapat mengamati ibu akan gemetar tak terkendali tidak lama sebelum dorongan mendorong dimulai. Pipi memerah biasanya muncul pada sekitar pelebaran 6 sentimeter. Sebuah tanda bahwa mendorong dekat adalah ketika ibu tanpa sengaja memiliki “menangkap” napas atau tahan napas sebentar selama kontraksi.

 

Scent / aroma khas

Scent /aroma adalah cara lain untuk mengatakan di mana seorang wanita dalam persalinan. Beberapa bidan bisa mencium aroma khas pada ibu yang akan melahirkan dan berada dalam fase aktif, aroma ini sangat samar dan ini adalah “petunjuk kuno”. Aroma ini bias saja hanya tercium sekilas lalu lenyap lagi.

Perasaan ingin Poop

Tekanan yang terjadi pada rectal akan menimbulkan perasaan “ingin mendorong” tanpa tanda-tanda spontan mendorong. Sang ibu akan melaporkan ingin BAB.  Hal ini sering datang pada pembukaan sekitar 6 sentimeter, begitu bayi turun di jalan lahir. Ini juga dapat terasa terus-menerus apabila posisi bayi posterior. Namun ketika ibu merasakan hal ini, usahakan untuk mengajak dan menotivasi dia mengambil nafas panjang dan menahannya. Tenang saja ketika si ibu benar-benar sudah pembukaan lengkap, dorongan untuk poop tersebut tidak akan mampu dia tahan. Jika si ibu masih bisa menahan dorongan tersebut, ajaklah dia sambil berkomunikasi dengan janin dan memvisualisasikan kepala atau bagian terendah janin membuka jalan lahir lebih mudah dan lancar.

Muncul Garis ungu.

Gembala, dkk, dalam penelitiannya di : http://www.biomedcentral.com/1471-2393/10/54 mempelajari sebuah ‘garis ungu’ yang dilaporkan naik dari batas anus, memperluas antara bokong saat persalinan berlangsung dan pembukaan berjalan. Para peneliti menegaskan bahwa ada korelasi positif antara panjang dan dilatasi serviks / stasiun kepala janin. Penelitian Gembala juga di konfirmasi oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh LANCET dalam : http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/014067369090600A dengan temuan serupa. Sementara penelitian tambahan diperlukan, bukti bersifat anekdot para bidan tradisional menunjukkan bahwa metode ini telah lama digunakan untuk menilai kemajuan persalinan tanpa melakukan VT atau pemeriksaan dalam.

Nah semoga artikel ini bermanfaat sehingga kita sebagai bidan atau dokter tak perlu sering-sering melakukan VT atau pemeriksaan dalam, karena itu sangat tidak nyaman bagi si ibu.

Salam hangat

Bidan Kita