Berawal dari Quote menarik dari bu Robin Lim, yang akan saya cantumkan di buku terbaru saya dan saya posting di Fanpages Bidan Kita di https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 yaitu:
“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”-Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011.
Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya…
Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin “jendela” bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar!
Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.
Tidak ada rasa kecewa karena di caci banyak orang, di marah-marahin ibu-ibu yang merasa di rendahkan oleh postingan saya itu. Tapi justru saya bersyukur, karena dari sinilah saya bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih.
Mengapa saya seringkali memposting di media dengan hal-hal yang sedikit “kontroversial” seperti itu? Dan mengapa kemaren saya memilih untuk memposting pernyataan ibu Robin Lim yang menyatakan bahwa Tuhan hanya menciptakan Vagina bukan menciptakan “Jendela” di perut. Sederhana, pedas, tetapi dalam sekali maknanya. Mari kita telaah bersama.
Pada hakikatnya Tuhan menciptakan Rahim untuk tempat bayi-kita dan itu bukan sekedar tempat lho dan bukan sekedar wadah. RAHIM adalah tempat dimana kita sebagai orang tua harusnya melimpahkan kasih dan sayang kepada anak-anak kita, ingat rahim adalah dari bahasa Arab yang berarti kasih dan sayang, artinya bahwa harapan Tuhan adalah “bakal” manusia ini berada dan dikenalkan kasih dan sayang juga damai oleh kedua orang tuanya, supaya bumi ini nanti juga menjadi damai an dipenuhi oleh manusia-manusia yang berhati damai. Ingat arti kata manusia dalam filosofi jawa? Manusia = Manungso = Manunggaling Roso. (Manunggaling = Bersatunya, Roso = Rasa yang berhubungan dengan perasaan, dnegan hati) artinya secara filosofis manusia adalah tempat bersatunya segala macam rasa..dan Tuhan pasti berkehendak bahwa rasa itu adalah rasa kasih, damai, cinta. Bukan rasa benci, dengaki, amarah, dendam. Bukankah begitu?
Tuhan juga ciptakan Vagina, di dalam bahasa jawa Vagina= Dalan Lair (Dalan= Jalan, Lair = Lahir) artinya melalui vagina itulah seorang manusia berproses untuk dilahirkan “kembali” menjadi Manusia baru yang jauh lebih baik di bumi ini. Atau itu juga ada maksudnya adalah supaya bayi yang di kandung dalam limpahan kasih sayang tersebut bisa keluar melalui vagina dengan segala “prosesnya” yang ajaib dan akhirnya disambut dengan limpahan kasih sayang dan penerimaan secara utuh oleh orang-orang yang mencintai bayi ini dan mengakui bayi ini sebagai pribadi yang utuh..sebagai MANUNGSO.
Tak habis anugrah Tuhan dimana Tuhan menciptakan payudara pada wanita (bukan pada Pria lho) ini juga di ciptakan bukan untuk hiasan, bukan untuk pamer mana yang paling indah…tapi untuk memberi makanan pada bayi kita ini, (jadi semua ibu yang punya payudara PASTI bisa menyusui dan kasih ASI Eksklusif)
Nah artinya apa? Artinya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna lho. Tubuh manusia sudah di kreasikan sedemikian rupa sempurnanya oleh Tuhan untuk kebaikan. nah kembali ke proses persalinan, proses persalinan itu adalah proses yang sangat sakral, dan proses yang sangat dan paling alami di dalam rantai kehidupan manusia, dan saking alaminya sejak jaman Adam dan Hawa proses persalinan itu ya begitu itu…melalui vagina, walaupun manusia berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun, walaupun konon ceritanya Adam dan Hawa itu tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 3 meter (bayangkan betapa besarnya) dan sekarang manusia berevolusi menjadi hanya satu meter lebih tapi proses persalinan tetap sama lho yaitu melalui vagina, bukan lewat perut atau lewat telinga seperti cerita di pewayangan dan mahabarata.
Sedari jaman primitif sampai jaman yang canggih dan bertehnologi tinggi, proses persalinan tetaplah sama dan proses persalinan adalah peristiwa yang paling alami, paling primitif di dalam rantai kehidupan seorang manusia.
nah artinya apa? …artinya adalah bahwa SETIAP wanita normal (punya rahim dan punya vagina)PASTI bisa melahirkan Normal alami! Karena Anda diciptakan untuk itu! nah kok ada yang akhirnya SC? Ada yang normal tapi harius di vaccum, harus di forceps harus di induksi? Kenapa? berarti ada “sesuatu” nah “sesuatu” itu apa? musti di cari akar masalahnya bunda.
selama ini dalam kehidupan seringkali kita salah kaprah. Saking alaminya dan tidak berubah prosesnya sampai ribuan bahkan jutaan tahun, kelahiran bayi yang harusnya menjadi moment perayaan sebuah keluarga justru seringkali di abaikan. Masyarakat lebih suka merayakan proses pernikahan. Cobalah Anda ingat kembali berapa lama Anda semua merencanakan pesta perayaan pernikahan? berapa budget yang di keluarkan? apa yang di persiapkan? Mulai dari pihak laki-laki, pihak perempuan dan semua keluarga besar sangat sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari uang yang mana pernikahan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit, kadang malah harus hutang sana hutang sini hanya untuk merayakan pesta ini. Persiapan Tubuh, pihak perempuan menyiapkan sebaik-baiknya mulai dari perawatan wajah, tubuh, sampai diet ketat dll, persiapan gedung, konsumsi dan thethek bengeknya berharap di hari “H” semua bersukacita dan tak ada yang kecewa terutama para tamu. Padahal pernikahan yang semegah apapun dengan budget bermilyar-milyar pun suatu saat bisa saja terjadi PERCERAIAN!
Nah bagaimana dengan proses persalinan dan kelahiran? apakah bisa di CERAIKAN? Apakah bisa anak bercerai dengan ibunya? anak bercerai dengan bapaknya? Jawabannya adalah TIDAK bunda. Tidak ada kata CERAI dalam hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan ini akan terus menerus seumur hidup. Lalu pertanyaannya sekarang adalah …SUDAHKAH ANDA SEBAGAI CALON ORANG TUA MEMPERSIAPKAN INI?
Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang transformasional dan dramatis di dalam kehidupan manusia. Wanita yang semula jomblo berubah menjadi ibu dengan segala konsekuensinya. Laki-laki yang semula lajang berubah menjadi bapak dengan segaka tanggung jawabnya. Bayi yang semula tenang nyaman aman di dalam rahim harus keluar ke dunia yang penuh dengan kericuhan dan beraneka peristiwa. APA yang SUDAH ANDA SIAPKAN?
dan padahal Tuhan kasih kita waktu 40 minggu buat siapin semuanya, SENGAJA Tuhan kasih waktu sepanjang itu…kira-kira ada maksudnya tidak? Yo pasti ada…salah satunya adalah supaya Anda sebagai calon ibu dan bapak bisa menjaga dan menyambut dengan damai dan kasih Amanah itu.