
Artikel ini adalah lanjutan dari artikel ini (silahkan baca)
Anda Wajib Tahu
Ketika saya share di web dan sosial media tentang hal hal yang bisa diupayakan untuk menghindari intervensi dalam proses persalinan, dan juga bercerita tentang birth trauma dan efek jangka panjangnya, beberapa ibu protes dan menghubungi saya dengan berbagai kalimat demikian:
- “terus kalau ternyata harus operasi , gimana dong?”
- atau, ada cerita bahwa si ibu sudah berupaya sebaik mungkin agar bisa persalinan normal alami namun endingnya ternyata harus operasi Caesar.
- Atau ada crita juga,seorang ibu belajar dan mempersiapkan untuk persalinan alami, dan ternyata saat persalinan, si ibu masih panic dan epidural menenangkan ibu yang tegang sehingga leher rahim nya membuka dari 6 cm menjadi 10 cm dalam hitungan menit. (artinya mungkin epidural pada kasus si ibu ini nyata nyata membantunya melahirkan dengan nyaman)
Nah! Mari kita bahas, kenapa tetap saja kita harus mengupayakan persalinan alami dulu, sebelum memutuskan untuk melakukan intervensi.
Karena pada dasarnya, kenapa harus di intervensi dan di lakukan operasi jika memang bisa di upayakan untuk normal alami?
Tentang Operasi Caesar!
Banyak yang tidak benar-benar membicarakan hal ini tetapi operasi caesar sebenarnya termasuk dalam kategori bedah besar seperti operasi bypass jantung. Proses persiapan sebelum operasi caesarpun tidak selalu nyaman, apalagi ibu ibu yang harus operasi Caesar karena gawat janin atau kondisi tertentu, dimana dia harus ditusuk punggungnya (kadang lebih dari 1 kali) untuk di masukin obat bius.
Belum lagi ketika si ibu mau gak mau harus tidur terlentang untuk beberapa lama, dan ini rasanya tidak nyaman.
Belum lagi setelah operasi, ibu membutuhkan waktu yang jauh lebih lama untuk bisa sembuh dari luka bekas operasinya.
lebih dari itu, operasi Caesar juga meningkatkan kemungkinan infeksi, dan kemungkinan untuk masuk kembali harus di rawat di rumah sakit berkaitan dengan berbagai komplikasi terkait pembedahan, pembekuan darah, dan masalah medis lainnya.
Dan tragisnya lagi, ibu yang sudah pernah operasi caesar dengan anak pertama mereka jauh lebih kecil kemungkinannya mengalami kelahiran vagina pada anak-anak berikutnya (kecuali jika Anda menemukan OB yang sangat pro-VBAC).
Bayi yang lahir melalui operasi caesar berisiko mengalami “pemotongan yang tidak disengaja”, komplikasi pernapasan, kemungkinan alergi (perlu diketahui bahwa penelitian menunjukkan anak anak yang lahir melalui operasi Caesar resiko mempunyai penyakit alergi jauh lebih banyak/tinggi di banding dengan anak anak yang lahir pervaginam silahkan buka disnin: https://www.medbriefnamibia.com/c-section-children-run-increased-risk-of-developing-food-allergies/,
Kemungkinan peningkatan resiko obesitas (5x lebih beresiko untuk obesitas= bisa di baca di sini: http://allergen-nce.ca/c-sections-and-gut-bacteria-increase-risk-of-childhood-obesity/)bahkan diabetes. Seringkali, operasi cesar yang dijadwalkan melahirkan bayi sebelum mereka cukup bulan, juga menciptakan berbagai komplikasi menempatkan mereka di NICU.
Masalah Yang Akan Anda Hadapi
Komplikasi termasuk masalah pernapasan, infeksi, penyakit kuning, masalah pencernaan, dan masalah makan.