Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth CEGAH Robekan Perineum Secara Holistik

CEGAH Robekan Perineum Secara Holistik

0
CEGAH Robekan Perineum Secara Holistik

Setelah membaca artikel sebelumnya tentang apa itu perineum, jenis robekan, dan berbagai faktor risiko yang bisa meningkatkannya, banyak ibu mulai berkata,

“Ternyata bisa saja melahirkan pervaginam tanpa ada robekan… tapi banyak hal yang harus dipersiapkan sejak awal.

Dan memang benar. Tubuh perempuan itu bukan rapuh—tapi butuh dipahami dan didukung. Ketika kita tahu apa saja yang bisa menjadi penyebab robekan, maka langkah selanjutnya adalah bertanya: “Apa yang bisa aku lakukan untuk menjaganya tetap utuh?”

Nah, di sinilah pentingnya pembahasan kali ini. Karena pencegahan robekan tidak cukup hanya berharap ‘tidak digunting’. Ia perlu pendekatan menyeluruh: dari dalam (kesiapan tubuh dan jaringan), dari luar (lingkungan dan posisi bersalin), hingga ke dalam jiwa—bagaimana ibu mempersiapkan diri secara sadar, lembut, dan penuh kepercayaan.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah alami dan ilmiah untuk membantu ibu:

  1. menjaga perineum tetap lentur,
  2. mengurangi risiko intervensi medis,
  3. serta memfasilitasi kelahiran yang lebih lembut dan minim trauma.

*Kalau Anda belum baca artikel sebelumnya, yuk cek dulu bagian awalnya di:
“Takut Perineum Robek Saat Lahiran? Ini yang Wajib Ibu Tahu dari Awal” — karena di sana kita kupas dasar-dasarnya secara mendalam.

Dan sekarang… kita akan mulai perjalanan baru:
Menjaga Perineum Sejak Hamil – dengan Cara yang Alami, Fisiologis, dan Penuh Kesadaran.

Sebenarnya ada banyak cara yang bisa dilakukan, untuk mempersiapkan diri supaya menjaga perineum tetap utuh. dan berikut ini penjelasannya silahkan di baca dengan teliti ya:

‍1. Prenatal Gentle Yoga & Biomekanika: Melatih Kelenturan Perineum Sejak Hamil

Kalau kita ingin melahirkan dengan lembut, kita perlu mulai dari tubuh yang lentur—terutama bagian panggul dan perineum atau otot dasar panggul. Dan ini bukan tentang jadi fleksibel seperti penari balet, ya. Tapi tentang melatih tubuh agar punya ruang, stabilitas, dan sirkulasi yang baik sejak kehamilan. Di sinilah prenatal yoga, khususnya yang berbasis biomekanika seperti Prenatal Gentle Yoga (PGY), memainkan peran penting.

Prenatal yoga membantu ibu mengurangi ketegangan otot panggul, membuka ruang bagi janin untuk berada di posisi optimal, serta melatih jaringan perineum agar lebih siap meregang saat proses lahiran. Beberapa pose seperti Bound Angle Pose (Baddha Konasana), Goddess Pose (Utkata Konasana), atau Hip Circling on Birth Ball, terbukti dapat meningkatkan aliran darah ke area perineum dan dasar panggul.

Penelitian oleh Field (2011) dalam Journal of Perinatal Education menunjukkan bahwa ibu hamil yang rutin melakukan prenatal yoga memiliki risiko robekan lebih rendah, melaporkan lebih sedikit nyeri perineum, dan lebih siap secara emosional menghadapi proses lahir. Selain itu, studi sistematis oleh Curtis et al. (2012) mencatat bahwa praktik yoga pada trimester ketiga berkontribusi terhadap improved perineal flexibility dan pelvic floor awareness yang lebih tinggi saat melahirkan.

Di Prenatal Gentle Yoga, kita juga belajar tentang prinsip ruang dan gravitasi (SPACE): bagaimana menciptakan ruang di dalam tubuh (khususnya panggul), mengaktifkan kelenturan jaringan di area pelvic floor / pintu dasar panggul melalui napas, dan menyadari postur yang selama ini membuat perineum terlalu tegang atau tertarik sepihak.

“Tubuh yang kita ajak bekerja sama sejak awal, akan bekerja sama juga saat proses lahir.”

Maka, melatih tubuh bukan hanya soal olahraga. Tapi soal hadir, menyatu, dan mempercayai tubuh kita sendiri. Latihan ini bukan cuma untuk bayi bisa lahir dengan lancar—tapi juga untuk menjaga perineum tetap utuh dan dihormati.

Anda bisa mengikuti kelas ONLINE Prenatal gentle yoga bersama bidan kita karena gerakan yang di lakukan dan di ajarkan akan berfokus pada area panggul dan pelvic floor yang akan mempersiapkan area tersebut supaya kuat namun elastis.

2. Pijat Perineum: Sentuhan Lembut untuk Persiapan Besar

Kata siapa pijat cuma buat relaksasi? Dalam konteks persalinan, pijat perineum bisa jadi “senjata rahasia” untuk mempersiapkan jaringan tubuh agar lebih lentur dan siap menerima regangan saat bayi lahir. Teknik ini sederhana, bisa dilakukan sendiri di rumah, tapi dampaknya sangat besar—asal dilakukan dengan benar dan konsisten.

Apa Itu Pijat Perineum?

Pijat perineum adalah teknik memijat jaringan antara vagina dan anus menggunakan ibu jari dan minyak alami, untuk:

  • Melatih elastisitas jaringan,
  • Mengurangi sensitivitas rasa nyeri,
  • dan mengenalkan sensasi peregangan sebelum persalinan terjadi.

Biasanya mulai dilakukan pada usia kehamilan 34 minggu, sekitar 3–4 kali seminggu, selama 5–10 menit. untuk pelumasnya sebaiknya cari pelumas yang BERBASIS AIR dan TIDAK MENGANDUNG ZAT yang bisa MENGIRITASI. hindari menggunakan MINYAK, apalagi BABY OIL. untuk memudahkan, Anda bisa menggukana lubrikan yang biasanya di jual di market place. 

Apa Kata Penelitian?

Menurut Beckmann & Garrett (Cochrane Review, 2006), pijat perineum menurunkan risiko robekan derajat sedang hingga berat dan mengurangi kebutuhan episiotomi, terutama pada ibu yang akan melahirkan pertama kali. Studi ini juga mencatat bahwa ibu yang melakukan pijat perineum lebih kecil kemungkinannya mengalami nyeri perineum berkepanjangan setelah melahirkan.

Penelitian lain oleh Labrecque et al. (1999) dalam Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa pijat perineum secara signifikan mengurangi trauma perineum dan meningkatkan persepsi kontrol saat melahirkan, terutama pada ibu primipara.