Bidan Kita

Home Pregnancy HAMIL DENGAN SCOLIOSIS

HAMIL DENGAN SCOLIOSIS

0
HAMIL DENGAN SCOLIOSIS

Pagi ini saya membaca sebuah artikel tentang Skoliosis dan komunitasnya di Majalah Nirmala edisi XIII-Meret 2012, dan baru menyadari bahwa penting untuk berbagi masalah kehamilan pada penderita skoliosis karena sayapun penderita skoliosis. Sejak SMP klas 2 saya menderita skoliosis, itu karena posisi duduk yang salah sejak kelas 6 SD. Saat itu mengetahui kalau saya menderita skoliosis rasanya adalah menyesal sekali karena saya ingin punya tubuh yang ideal dan saya yakin semua orang ingin memiliki postur tubuh yang ideal. Nah bagaimana dengan para penderita skoliosis dan mereka hamil? Semoga artikel ini bisa membantu Anda.

Scoliosis merupakan suatu kelainan pada tulang belakang dimana poros tengah tulang belakang agak menyimpang kearah luar, sehingga terlihat lebih berat ke satu sisi tubuh. Kelainan struktur ini biasanya membentuk seperti huruf S atau C.

Pada skoliosis terjadi kelaianan tulang belakang dimana tulang belakang bengkok atau melengkung ke kiri atau ke kanan dan ada sendi yang berputar. Sebagian besar (90%) ganguan ini tidak diketahui penyebabnya.Ada dugaan diturunkan, tapi belum jelas penurunannya. Untuk mengecek skoliosis, lihat dari tulang belakang punggung. Susunan tulang belakang yang normal akan membentuk garis lurus dari leher sampai ke tulang ekor. Sementara, pada penderita skoliosis, akan tampak adanya lengkungan ke samping. Selain bentuknya menyimpang, punggungnya juga tidak sama tinggi atau ada tonjolan, ini karena tulang belakang merupakan tempat melekatnya iga, sehingga bila tulangnya terputar, iga juga akan ikut berputar, sehingga tulang belikat akan terlihat menonjol pada satu sisi. Namun untuk memastikannya perlu pemeriksaan dokter.

Berat ringannya skoliosis tergantung besar kecilnya derajat lengkungan. Skoliosis ringan (lengkungan di bawah 20 derajat), sedang (lengkung antara 20-40 derajat), berat (lengkung di atas 40 derajat), sangat berat (lengkungannya sekitar ratusan derajat)

Scoliosis dapat disebabkan oleh multifaktorial antara lain faktor struktural dan faktor non struktural. Penyebab scoliosis dari sisi non struktural dapat disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang kurang baik, nyeri pada tulang belakang ataupun karena tungkai bawah yang tidak sama panjang. Scoliosis jenis ini bersifat dapat berubah kembali seperti sedia kala apabila penyebabnya diatasi. Sedangkan dari sisi struktural, penyebabnya kelainan bawaan dari lahir ataupun yang didapat pada masa perkembangan tubuh. Kelainan tersebut dapat berasal dari kelainan tulang, kelainan pada saraf, kelainan pada otot, ataupun scoliosis yang tidak diketahui penyebabnya (idiopathic scoliosis).

Gejala-gejala yang paling umum dari scoliosis adalah suatu lekukan yang tidak normal dari spine. Seringkali ini adalah suatu perubahan yang ringan dan mungkin pertama kali diperhatikan oleh seorang teman atau anggota keluarga. Ia dapat juga ditemukan pada suatu pengujian penyaringan sekolah yang rutin untuk scoliosis. Mereka yang terpengaruh mungkin mencatat bahwa pakaian-pakaian mereka tidak cocok seperti yang mereka lakukan sebelumnya atau bahwa celana-celana panjang adalah lebih panjang pada satu sisi daripada yang lainnya.

Scoliosis mungkin menyebabkan kepala nampaknya bergeser dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi berlawanannya. Jika scoliosis adalah lebih parah, ia dapat membuatnya lebih sulit untuk jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik. Ini dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.

Pada kebanyakan kasus-kasus, scoliosis adalah tidak menyakitkan, Pada tahap awal scoliosis tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga si penderita cenderung tidak menyadarinya. Bahkan orang tua pun dapat tidak menyadarinya, karena pada kondisi tahap awal kelainan tersebut tidak terlalu terlihat. Namun ada tipe-tipe tertentu dari scoliosis yang dapat menyebabkan sakit punggung. Rasa sakit mulai terasa setelah mencapai tingkatan kerusakan yang cukup parah, dimana bahu akan terlihat tinggi sebelah, tonjolan tulang belikat yang tidak sama atau pinggul yang tidak sama. Pada keadaan ini, baisanya derajat pembengkokan kurva pada tulang belakang lebih dari 30 derajat. Scoliosis pada umumnya menyerang pada masa pertumbuhan anak diusia 10-14 tahun , baik pada remaja perumpuan atau laki-laki.

Deteksi dini pada scoliosis dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dilihat dari tulang belakang si anak. Bebaskan anak dari pakaian, posisi orang tua tepat dibelakang anak, perintahkan anak untuk membungkukkan badan secara perlahan-lahan dari posisi berdiri tegak. Kemudian paerhatikan bagian tulang punggung anak, antara lain :

  1. posisi kedua bahu simetris atau asimetris
  2. posisi tulang belikat adakah salah satu sisi yang menonjol ke luar
  3. raba tulang punggung anak apakah dalam garis lurus atau tidak
  4. posisi panggul simetris atau asimetris

jika setelah hasil pemeriksaan didapati ciri-ciri diatas segeralah berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapi yang lebih mengerti akan keadaan tersebut, untuk mendapatkan penanganan dan latihan yang lebih lanjut, sehingga keadaan scoliosis akan cepat terkoreksi.

Merawat Scoliosis

Perawatan dari scoliosis didasarkan pada keparahan dari lekukan dan kesempatan-kesempatan dari lekukan menjadi lebih buruk. Tipe-tipe tertentu dari scoliosis mempunyai suatu kesempatan yang lebih besar untuk memburuk, jadi tipe dari scoliosis juga membantu menentukan perawatan yang tepat. Ada tiga kategori-kategori utama dari perawatan: pengamatan, penunjang (bracing), dan operasi.

Functional scoliosis disebabkan oleh suatu kelainan ditempat lain didalam tubuh. Tipe scoliosis ini dirawat dengan merawat kelainan itu, seperti suatu perbedaan pada panjang kaki. Tidak ada perawatan langsung dari spine karena spine adalah normal pada orang-orang ini.

Neuromuscular scoliosis disebabkan oleh suatu perkembangan yang abnormal dari tulang-tulang spine. Tipe-tipe dari scoliosis ini mempunyai kesempatan paling besar untuk menjadi lebih buruk. Pengamatan dan penunjang (brace) secara normal tidak bekerja dengan baik untuk orang-orang ini. Kebanyakan dari orang-orang ini akan akhirnya memerlukan operasi untuk menghentikan lekukan menjadi memburuk.

Perawatan dari idiopathic scoliosis didasarkan pada umur ketika ia berkembang.

Pada banyak kasus-kasus, infantile idiopathic scoliosis akan membaik tanpa perawatan apapun. X-rays dapat diperoleh dan pengukuran-pengukuran dibandingkan pada kunjungan-kunjungan masa dean untuk menentukan apakah lekukan memburuk. Penunjang (brace) secara normal tidak efektif pada orang-orang ini.

Juvenile idiopathic scoliosis mempunyai risiko yang paling tinggi untuk memburuk dari semua tipe-tipe idiopathic dari scoliosis. Menunjang bracing) dapat dicoba secara dini jika lekukan tidak sangat parah. Tujuannya adalah untuk mencegah lekukan memburuk sampai orang itu berhenti untuk tumbuh. Karena lekukan mulai secara dini pada orang-orang ini, dan mereka mempunyai banyak waktu yang disisakan untuk tumbuh, ada suatu kesempatan yang lebih tinggi untuk memerlukan perawatan yang lebih agresif atau operasi.

Adolescent idiopathic scoliosis adalah bentuk yang paling umum dari scoliosis. Jika lekukan adalah kecil ketika pertama kali didiagnosis, ia dapat diamati dan diikuti dengan X-rays dan pengukuran-pengukuran yang rutin. Jika lekukan tetap dibawah 25 derajat, tidak ada perawatan lain diperlukan. Jika lekukan adalah antara 25-40 derajat, suatu penunjang (brace) mungkin direkomendasikan. Jika lekukan adalah lebih besar dari 40 derajat, maka operasi mungkin direkomendasikan.

Seperti yang diterangkan diatas, scoliosis adalah tidak secara khusus dihubungkan dengan nyeri punggung. Pada kasus-kasus dengan nyeri punggung, gejala-gejala dapat dikurangi dengan terapi fisik, massage, dan latihan-latihan, termasuk yoga. Ini dapat membantu menguatkan otot-otot dari punggung. Mereka bukanlah, bagaimanapun, suatu penyembuhan untuk scoliosis dan tidak akan mampu untuk mengoreksi lekukan yang abnormal.

Braces untuk perawatan skoliosis

Ada beberapa tipe-tipe yang berbeda dari penunjang-penunjang (braces) yang tersedia untuk scoliosis. Beberapa perlu dipakai hampir 24 jam per hari dan dilepaskan hanya untuk mandi. Yang lain-lain dapat dipakai hanya waktu malam. Kemampuan dari suatu penunjang (brace) untuk bekerja tergantung pada orang yang mengikuti instruksi-instruksi dari dokter dan memakai brace seperti yang diarahkan. Penunjang-penunjang (Braces) tidak diciptakan untuk mengoreksi lekukan. Mereka digunakan untuk membantu memperlambat atau menghentikan lekukan menjadi memburuk.