
ini adalah beberapa lebih info dan link mengenai tingkat/kadar cairan ketuban:
1. Minum air akan meningkatkan kadar cairan ketuban. Berikut adalah abstrak dari sebuah studi yang menunjukkan bahwa minum banyak air selama seminggu dapat meningkatkan kadar air ketuban. Jadi, ketika bidan / dokter atau siapa pun yang menyuruh atau menganjurkan Anda untuk minum air lebih banyak dan tetap terhidrasi untuk meningkatkan tingkat cairan ketuban Anda, mereka tidak bercanda. Sebuah Review oleh Cochrane menemukan bahwa, “Penilaian akurat volume cairan ketuban dengan ultrasonografi dapat dipengaruhi oleh operator berpengalaman, posisi janin, kemungkinan perubahan sementara, dan kriteria diagnostik USG yang berbeda volume dari normal.” Jadi, pembacaan yang Anda dapatkan, jika dilakukan melalui USG, dapat bervariasi tergantung pada keahlian yang melakukan USG ATAU perubahan yang terjadi sementara akibat kelalian Anda (seperti, Anda tidak minum cukup air hari itu). Dr Roger Harms di situs Mayo Clinic menyebutkan bahwa, “Cairan amniotik biasanya berkurang pada minggu-minggu terakhir kehamilan.” Hal ini penting untuk Anda ketahui karena beberapa penurunan pada akhir kehamilan adalah normal dan tidak berbahaya.
2. Oligohidramnion terjadi pada 4% dari kehamilan, menurut Medscape. Ini berarti merupakan kondisi yang cukup langka. Namun, mengapa kita seringkali mendengar bahwa seorang ibu harus segera di lakukan induksi atau SC karena air ketubannya sudah berkurang banyak atau bahkan kering? Padahal kondisi ini sangat langka? Mengapa justru terlihat seperti kondisi yang umum terjadi? Rachel Reed, seorang bidan yang menulis Blog midwife thingking menyebutkan dalam postingnya bahwa, “Cairan ketuban terus-menerus diproduksi oleh tubuh dan selalu baru – Bayi menelan cairan, melainkan melewati usus ke dalam sirkulasi bayi; kemudian dikirim keluar melalui plasenta proses ini terus berlanjut bahkan jika selaput ketuban telah pecah Jadi, bahkan ketika.. selaput ketuban telah ‘pecah’ masih ada cairan. Jadi tidak ada ketuban kering itu
Jadi, pada dasarnya, beberapa hal yang perlu diingat:
1. Jumlah Cairan ketuban akan menurun di akhir kehamilan. Dan itu normal tinggal di ukur saja berapa indeks nya.
2. Banyak Minum air dapat meningkatkan kadar cairan ketuban, cairan elektrolit dan isotonik bisa membantu mempercepat peningkatan kadar ketuban.
3. Sesungguhnya penurunan cairan ketuban hingga drastis sehingga terdiagnosa oligohydramnion relatif jarang (sekitar 4%).
4. Tes untuk menentukan tingkat cairan ketuban dalam rahim tidak sangat mudah. Tergantung dengan alat serta ketrampilan dokter
5. Cairan ketuban tetap diproduksi oleh tubuh jadi jangan khawatir
6. Yang terpenting adalah ayo berdayakan diri, bagaimana Anda peduli untuk diri sendiri dalam masalah kehamilan.
7. Siapa yang Anda pilih untuk merawat Anda selama kehamilan ini, ini sangatlah penting bunda.
8. Sangat penting untuk ANDA tahu apa berapa batas normal dan batas berbahaya setiap diagnosis selama kehamilan Anda.
Ketuban Pecah Dini
Disebut ketuban pecah dini atau premature rupture of membrane, jika ketuban pecah sebelum benar – benar masuk dalam tahap persalinan. Ada juga yang disebut preterm premature rupture of membrane, yakni ketuban pecah saat usia kehamilan belum masa aterm atau kehamilan di bawah 38 – 42 minggu.
Insidensi Insidensi KPD mendekati 10% dari semua persalinan, dan pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu, angka kejadiannya sekitar 4%. Sebagian dari KPD mempunyai periode lama melebihi satu minggu.
Ada beberapa faktor yang membuat ketuban pecah sebelum waktunya:
1. Serviks inkompetcn
2. Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda, hi-dramnion
3. Kelainan letak janin dalam rahim seperti letak sungsang, letak lintang
4. Kelainan bawaan dari selaput ketuban