3. Rahim yang terhalang untuk berkontraksi (karena kelainan penanaman plasenta/perlengketan plasenta seperti plasenta akreta, atau kandung kemih penuh/ bengkak)
penting sekali bagi kita untuk baik tenaga kesehatan maupun orang awam untuk mengetahui bahaimana caranya mencegah perdarahan post partum. Dan saat ini saya ingin berbagi tentang beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah perdarahan postpartum secara alami. Saya tidak dapat menjamin hal-hal ini akan bekerja, tapi saya yakin bahwa masing-masing dapat berkontribusi setidaknya untuk pencegahan.
1. Minimalkan faktor risiko Anda
Ini sangatlah jelas, Lakukan apa yang Anda bisa lakukan untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan, cegah preeklamsia, hindari induksi dalam persalinan bila mungkin (jika bidan atau dokter Anda mendiagnosa bahwa persalinan Anda harus di Pacu/di Induksi, carilah second ataupun third opinion dahulu lalu gunakan BRAIN. Baca: https://www.bidankita.com/joomla-license/natural-childbirth/262-gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan , tetap tegak dan mobile untuk mempersingkat proses persalinan dan melahirkan, pastikan untuk mengosongkan kandung kemih Anda sesering mungkin selama persalinan dan sesudahnya.
2. Cegah Obesitas dan kurangi kadar kolesterol
Ada beberapa bukti bahwa kadar kolesterol tinggi dapat mengganggu kemampuan rahim untuk berkontraksi secara efisien. Demikian pula, obesitas dapat menyebabkan kontraktilitas uterus melemah:Â Â Â Â Wanita gemuk yang melahirkan normal per vaginam mengalami peningkatan risiko tahap pertama / kala I yang berkepanjangan saat persalinan dan kehilangan darah yang berlebihan. Kontraksi Jaringan otot rahim dari wanita gemuk kurang kuat dan frekuensi kontraksipun kurang efektif karena kadar Kalsium dalam tubuhnya lebih sedikit dibanding dengan wanita hamil yang berat badannya normal. (Sumber: )
3. Optimalkan kadar kalsium dalam tubuh Anda
Rahim (seperti semua otot) tidak bisa berkontraksi dengan baik dan benar tanpa kalsium. Kalsium dan magnesium harus tetap berada dalam level yang seimbang pada wanita hamil dan melahirkan. Terlalu sedikit magnesium dapat menyebabkan persalinan prematur, tetapi ibu bersalin yang mengalami pre eklamsia yang diberikan dosis magnesium yang tinggi melalui intra vena dapat mengalami perdarahan postpartum yang berlebihan jika mereka tidak diberikan kalsium untuk menetralkan efek santai pada otot rahim akibat magnesium
(Sumber: http://www.ihs.gov/MedicalPrograms/MCH/M/Cfaqs.cfm#calcPH)
Darah juga tidak dapat benar mengental (untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan) tanpa kalsium (Sumber: http://www.fi.edu/learn/heart/blood/platelet.html ). Tampaknya sangat tepat untuk memastikan bahwa tubuh Anda memiliki kalsium yang cukup, sebelum, selama dan sesudah melahirkan.
Beberapa sumber makanan yang mengandung tinggi kalsium adalah: yoghurt, biji wijen, susu, bayam (dan sayuran berdaun berdaun hijau gelap lainnya), dan keju, (Sumber: http://whfoods.org/genpage.php?tname=nutrient&dbid=45 ). Antasida bukan merupakan sumber kalsium yang baik karena mereka menetralisir asam lambung yang diperlukan untuk penyerapan kalsium. Cara sederhana untuk meningkatkan penyerapan kalsium meliputi:
· Olahraga cukup dan teratur (Sumber: http://www.springerlink.com/content/n8v9bpt73bftx44b/?MUD=MP)
· Mendapatkan cukup vitamin D melalui paparan sinar matahari atau konsumsi suplemen yang aman. Hal ini juga penting karena rendahnya kadar vitamin D telah dikaitkan dengan kelemahan otot (ingat rahim adalah otot), kinerja otot terganggu, dan kemungkinan peningkatan operasi caesar (Sumber: http://www.webmd.com/baby/news/20081223/vitamin-d-may-lower-csection-risk).
· Mengurangi konsumsi makanan dan minuman yang dapat mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh anda: minuman ringan, protein hewani berlebihan, alkohol, kafein, dan karbohidrat olahan.
4. Meningkatkan konsumsi makanan dan minuman yang banyak mengandung vitamin K selama minggu-minggu terakhir kehamilan
Sama seperti kalsium yang sangat berguna untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan, vitamin K-pun juga memunyai peranan yang sangat penting dalam hal perdarahan. Vitamin K merupakan Anti koagulasi dan perannya yang penting dalam “menjaga kemampuan pembekuan darah pada tingkat yang tepat” (Sumber: http://www.whfoods.com/genpage.php?tname=nutrient&dbid=112). Gejala rendahnya kadar vitamin K termasuk anemia dan perdarahan. Untuk alasan ini, banyak bidan merekomendasikan suplemen vitamin K selama minggu-minggu terakhir kehamilan. Mereka memahami bahwa meningkatkan kadar vitamin K dapat membantu mencegah perdarahan. Semakin tingginya tingkat vitamin K juga akan menguntungkan bayi dan meningkatkan kandungan vitamin K dari kolostrum ibu, sehingga secara alami mengurangi risiko bayi mengalami perdarahan akibat vitamin defisiensi K. Beberapa sumber makanan yang sangat baik dari vitamin K antara lain: kangkung, bayam