Bidan Kita

Home Featured Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Bell’s Palsy dalam Kehamilan

0
Bell’s Palsy dalam Kehamilan

Pengobatan bell’s palsy dilakukan oleh fisioterapis. Anda sangat tidak dianjurkan untuk mencoba latihan-latihan wajah yang Anda temukan di Internet tanpa pengawasan ahli. Anda juga tidak dianjurkan untuk menggunakan stimulasi elektrik karena saraf Anda masih dalam tahap pemulihan dan over-stimulasi justru dapat menyebabkan komplikasi seperti synkinesis.

Mengapa ibu hamil lebih rentan terkena Bell’s Palsy?

Ibu hamil lebih rentan untuk terkena Bell’s palsy. Seringkali kondisi ini menyerang di trimester ketiga dan awal pasca melahirkan. Para peneliti berspekulasi bahwa preeklampsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy dalam kehamilan. Ditambah lagi, HELLP syndrome (haemolysis, tingginya enzim hati,dan rendahnya trombosit) juga diduga dapat menjadi penyebab Bell’s Palsy.

Namun apakah jika Anda tidak terkena HELLP atau preeklampsia Anda tetap dapat terkena Bell’s palsy?

Jawabannya adalah “ya”. Beberapa teori mengungkapkan bahwa hal ini disebabkan karena saat Anda hamil, kandungan air di tubuh meningkat, menyebabkan pembengkaan dan penekanan pada saraf wajah. Selain itu, pada semester tiga, sistem daya tahan tubuh melemah, membuat Anda lebih rentan untuk terkena virus. Perubahan hormon seperti meningkatnya hormon kortisol dan perubahan produksi hormon esterogen dan progesteron juga diduga dapat menjadi salah satu faktor terjadinya Bell’s palsy.

Apa efek Bell’s Palsy dalam kehamilan?