Bidan Kita

Home Blog Page 56

MARI MERENUNG

Mari menganalisa sebuah kasus yang seringkali terjadi dilapangan seputar proses persalinan dan intervensi dalam persalinan.

Kasus 1:

– Ny A adalah seorang ibu muda, hamil pertama

Selama masa kehamilannya dia pernah periksa ke dua SpOG yaitu dr. SpOG “U” dan dr SpOG “D” dan ternyata dari ke dua SpOG tersebut terdapat perbedaan penentuan Hari Perkiraan Lahir.

Ø Dr SpOG “U” menyatakan bahwa HPL Ny A adalah 20 Maret 2012.

 

Ø Dr SpOG “D” menyatakan bahwa HPL Ny A adalah 05 April 2012.

 

Tgl 20 Maret 2012, Ny A melakukan pemeriksaan kehamilan rutin ke dr SpOG “U” karena hingga hari itu Ny A tidak merasakan tanda-tanda persalinan. Padahal menurut dr SPOG “U” ini adalah hari HPL nya. Ny A merasa cemas serta panik karena menurut dokter kandungan di tempat Ny A tersebut periksa (dr. SpOG “U”)menyatakan bahwa dia harus di induksi karena umur kehamilannya sudah melampaui batas hari perkiraan lahirnya (due date), dan Ny A diberikan batas kelonggaran hingga tgl 25 Maret 2012. Selain itu berdasarkan hasil pemeriksaan by USG menurut dr. SpoG “U” tersebut ketubannya sudah hampir habis dan plasentanya sudah pengapuran. Mendengar penjelasan dokter yang seperti itu terus terang Ny A sangat syok dan khawatir karena hingga detik itu belum ada tanda-tanda akan mulai persalinan. Atas anjuran Ny C yang kebetulan kakak ipar dari Ny A dan Ny C tersebut adalah ibu yang sukses melakukan Home Birth dan Gentle Birth 6 bulan yang lalu, Ny A di anjurkan untuk menemui Bidan Y untuk berkonsultasi dan mencari solusi atas kasus yang dia alami.

Tgl 22 Maret 2012, Ny A dan Ny C datang ke Bidan Y untuk berkonsultasi. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam ditemukan hasil bahwa:

– Posisi kepala sudah masuk panggul

– Penurunan kepala (cm dari spina iskiadika) masih -2 cm

– Penurunan Kepala (dengan palpasi abdominal menurut system perlimaan) masih 2/5

– Belum ada pembukaan serviks

– Panjang serviks sekitar 3-4 cm

– Posisi serviks masih Posterior

– Kondisi dan konsistensi Serviks masih kaku dan tebal

Jadi skore bishop Ny A ini masih < 4

Sedangkan Detak Jantung Janin saat itu adalah 143 x/menit (normal)

Saat itu yang Bidan Y lakukan adalah memberi pengertian kepada Ny A supaya tenang, rileks dan menghindari stres serta berupaya dengan melakukan induksi alami seperti yang ada di = https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=191:cara-alami-untuk-menginduksi-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Setelah 2 jam berkonsultasi akhirnya Ny A dan keluarganya Tenang dan pulang.

Tgl 29 Maret 2012, Ny A merasakan tanda-tanda persalinan, dimana kontraksi sudah mulai teratur setiap 5 menit dengan durasi sekitar 30 detik dan kontraksi ini semakin teratur dan kuat. Dari awal Ny A ingin melahirkan di Bidan Y karena Ny A ingin merasakan proses persalinan yang alami dan Gentle Birth seperti yang dialami Ny C kaka iparnya. Namun karena jarak antara rumah dan klinik Bidan Y berjauhan (1 jam perjalanan) maka keluarga tidak menyetujui dan memaksa Ny A untuk periksa ke Rumah Bersalin S yang notabenenya dekat dengan rumah mereka.

Sampai di RB S, Ny A di sambut di lobi dan sudah disiapkan kursi roda (**padahal Ny A masih mampu berjalan dan merasa sehat) setelah dibawa ke ruangan Ny A dilakukan berbagai pemeriksaan yaitu:

– Pengambilan sample darah

– Pemeriksaan tanda vital dan semua hasilnya normal

– Pemeriksaan dalam dan ternyata didapati hasil bahwa sudah terjadi pembukaan 3 cm, dan Ny A langsung dianjurkan untuk mondok di RB tersebut.

Tips Untuk Ayah Baru, Penting Untuk Anda Ketahui !

0

Beberapa minggu pertama di rumah dengan bayi baru sering merupakan tantangan yang sangat besar. Keraguan, kurang tidur, dan frustrasi, bercampur aduk dengan momen sukacita saat bayi mulai tidur.

Tips Untuk Ayah Baru, Penting Untuk Anda Ketahui !

Perasaan emosional yang naik turun seperti roller coaster yang dirasakan oleh sang ibu baru, dimana hari-hari pertama bayinya lahir adalah hari yang terkadang bisa membuat frustrasi dimana bayi menangis kelaparan, ingin menyusui namun ASI belum lancar keluar, bahkan sang ibu masih kesulitan menggendong bayinya.

Masih kesulitan dan belum tahu cara menyusui yang benar, apalagi jika sang ibu melahirkan melalui operasi SC dimana dia masih harus menahan rasa sakit bekas operasi yang seringkali tertendang oleh kaki sang bayi saat menyusu.

Sungguh sebuah perjuangan yang sangat melelahkan dan membingungkan. Walaupun disisi lain ada sukacita besar karena malaikat kecil yang dinantikan sudah lahir dan hadir ditengah keluarga.

Perasaan inipun seringkali dirasakan oleh ayah baru, dimana sang ayah seringkali kebingungan dan ragu ketika hendak menenangkan sang bayi, karena si ayah belum tahu cara menggendong bayinya yang kecil. Dan disisi lain ingin meringankan beban sang istri.

Jadilah pendukung bagi pasangan Anda selama kehamilan dan setelah melahirkan. Beberapa wanita melewati masa pasca melahirkan dengan tidak mudah, perubahan hormon-hormon dalam tubuhnya dapat membawa pada perubahan suasana hati yang kurang menyenangkan.

Meskipun Anda mungkin tidak memahami suasana hatinya, ingat bahwa hal tersebut bersifat sementara. Sikap dan perhatian sederhana seperti memberikan hadiah kecil, memberikan massage ringan, atau bahkan secangkir teh sangat mereka hargai.

Bagaimana menanggulangi stres sebagai ayah baru?

Beberapa modifikasi gaya hidup bisa dimasukkan untuk mengurangi stres yang dialami oleh ayah baru dan penuh harap. Kita akan melihat beberapa sumber stres dan tips untuk menguranginya.

1. Tanggung jawab baru. Sukacita menyambut bayi baru juga mempunyai tanggung jawab banyak bagi ayah seperti waktunya menyusui, mengganti popok, yang kadang sulit mereka atasi. Tambah lagi, tangisan bayi yang terus-menerus dan gangguan lain di rumah.

Tips: Ide yang baik untuk membantu di rumah sejak awal kehamilan. Mulailah mengambil alih tanggung jawab rumah tangga dan kegiatan sehari-hari lainnya seperti mencuci, membantu pasangan memasak, membersihkan rumah, dll.

Dengan cara ini, saat bayi lahir, maka ayah akan terbiasa melakukan tugas-tugas di rumah. Bisa juga dengan meminta bantuan kerabat selama bulan-bulan awal atau pembantu untuk menjaga agar rumah tetap bersih.

2. Ketidakmampuan menghabiskan waktu dengan bayi baru lahir. Ayah mungkin merasa sulit menghabiskan banyak waktu dengan bayi baru lahir saat mereka menginginkannya.

Tips: Saat ini, beberapa perusahaan menawarkan cuti untuk ayah baru. Manfaatkanlah itu. Atau cobalah mengambil pekerjaan paruh waktu atau “bekerja dari rumah” merupakan pilihan jalan keluar mengatasinya.

3. Beban keuangan. Bayi baru lahir tentunya membutuhkan seluruh hal yang harus dibeli. Mengambil pengasuh juga menambah biaya. Bisa saja Anda sudah memutuskan bahwa pasangan tidak akan bekerja selama 2 3 tahun dan Anda menjadi pencari nafkah tunggal. Tentunya ini akan menambah stres.

Tips: Perencanaan kapan harus punya bayi dan menjaga kesehatan membantu meringankan ketegangan ini.

CARA MEMBEDAKAN KONTRAKSI DALAM PERSALINAN

Kontraksi atau saya lebih suka menyebutnya sebagai “gelombang rahim” adalah suatu hal yang memegang peranan penting dalam proses persalinan. Tanpa kontraksi maka proses persalinan tidak akan terjadi. Dan dalam proses persalinan, kontraksi inilah yang seringkali menjadi momok bagi para ibu karena kontraksi inilah yang seringkali menyebabkan rasa yang tidak nyaman.

Ada berbagai jenis kontraksi persalinan. Kontraksi yang diperlukan untuk membantu Anda mendorong bayi Anda keluar sangat berbeda dengan kontraksi yang dibutuhkan untuk membuka serviks. Jika umur kehamilan Anda kurang dari 37 minggu dan Anda mengalami kontraksi, hubungi dokter anda untuk menghindari persalinan yang prematur.

Namun jika umur kehamilan Anda telah melewati hari perkiraan lahir dan Anda belum merasakan kontraksi, maka Anda bisa membuka link:https://www.bidankita.com/cara-alami-untuk-meng-induksi-persalinan/   untuk melakukan induksi alami.

Berikut adalah cara untuk membedakan kontraksi persalinan selama kehamilan.

Kontraksi Braxton-Hicks Beberapa ahli menyebut “kontraksi palsu”. kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi pra persalinan. Kontraksi Braxton-Hicks sangat membantu Mereka membantu rahim anda berkontraksi dan belajar untuk memulai proses pelunakan dan dilatasi serviks. Beberapa wanita mengalami kontraksi Braxton-Hicks sejak usia kehamilan 28 minggu, sementara wanita lainnya bahkan tidak memperhatikan bahkan merasakan kontraksi ini.

Dengan kontraksi Braxton-Hicks hanya sebagian dari perut Anda mungkin mengeras, atau kontraksi mungkin berlalu tanpa anda sadari. Kontraksi ini tidak menyakitkan, meskipun mereka mungkin sedikit tidak nyaman dan kontraksi ini biasanya terjadi dan Anda rasakan jika Anda stres, kelelahan atau lapar. Kontraksi Braxton-Hicks tidak memiliki irama dan biasanya hilang jika Anda mengubah posisi. Jika anda tidak yakin apakah yang Anda rasakan adalah kontraksi persalinan atau kontraksi Braxton-Hicks, cobalah minum segelas besar air dan merubah posisi.

Kontraksi Awal Persalinan. Jika setelah minum air dan mengubah posisi, kontraksi tetap ada, dan justru lebih kuat, lebih panjang, Anda mungkin mengalami kontraksi awal persalinan. Kontraksi awal persalinan dapat berlangsung berjam-jam atau bahkan berhari-hari. Kontraksi ini harus hampir teratur dan terasa tidak nyaman meskipun mungkin tidak terlalu menyakitkan.

Bagaimana Cara Mengejan Yang Baik saat melahirkan?

0

Bagaimana cara mengejan yang baik saat melahirkan? Ini adalah pertanyaan yang hampir selalu diungkapkan oleh klien saya di kelas hypnobirthing terutama mereka yang baru pertama kali hamil atau belum mempunyai pengalaman sama sekali tentang melahirkan pervaginam. Bahkan ada beberapa ibu yang notabenenya sudah berkali-kali melahirkna-pun masih kebingungan dengan cara mengejan yang baik karena mereka merasa selalu salah saat mengejan di persalinan yang lalu.

Nah lalu apakah ketika melahirkan si ibu harus mengejan dengan sekuat tenaga? Jawabannya adalah Tidak. Karena bahkan beberapa klien saya ada yang melahirkan tanpa mengejan padahal bayinya lumayan besar yaitu 4 kg. Wow, bagaimana rahasianya? Nah di artiikel ini saya akan mencoba share tentang cara mengejan yang baik saat melahirkan.

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=268&Itemid=1

Mengejan adalah tahap akhir dalam persalinan sebelum Anda bertemu bayi Anda. Ini mungkin adalah Periode persalinan yang paling menyakitkan atau sumber terbesar dari ketakutan dan kekhawatiran seorang wanita karena seringkali mereka merasakan tidak apa yang harus dilakukan saat itu. Sulit untuk menggambarkan sensasi dan usaha yang terkait dengan mendorong janin atau mengejan dalam proses persalinan tetapi ada banyak teknikyang dapat dicoba kelahiran bayi Anda. Bidan, dokter dan pendamping akan memberikan bimbingan kepada Anda selama mengejan bila diperlukan.

Langkah 1

Tunggu sampai dokter atau bidan menegaskan bahwa pembukaan serviks Anda benar-benar sudah sempurna. Ini berarti serviks telah membuka sekitar 10 centimeter. Memang terkadang Anda akan merasakan sensasi seperti ingin mengejan atau seperti hendak Buang Air Besar padahal pembukaan serviks belum sempurna. Nah jika Anda mengalami hal ini, usahakan untuk tidak meng-hejankan atau menuruti sensasi itu dengan berusaha untuk tetap tenang, rileks dan berusaha menarik nafas panjang dan dalam. Karena apabila Anda mengejan sebelum pembukaan serviks sempurna yang terjadi justru akan ada pembengkakan di serviks Anda dan itu justru dapat menyulitkan dan menghalangi proses persalinan Anda nanti

Langkah 2

Carilah posisi yang paling nyaman untuk tubuh Anda. Berbagai posisi dianggap lebih efektif daripada yang lain, seperti jongkok, duduk bukannya terbaring di tempat tidur. Posisi yang dapat Anda lakukan sangatlah beragam, tergantung pada penggunaan epidural atau fasilitas persalinan.

Langkah 3

Memanfaatkan kontraksi Anda ketika Anda mengejan. karena ini lebih efektif untuk mengejan selama kontraksi bukannya mengejan secara terus-menerus. Kontraksi dapat terjadi setiap lima menit bahkan tujuh menit untuk beberapa ibu dan dengan durasi antara 45 dan 90 detik. Sehingga ketika tidak ada kontraksi Anda justru bisa istirahat bahkan tertidur untuk sejenak, atau minum untuk memulihkan dan menyusun kembali energi Anda.

Langkah 4

Dorong seperti jika Anda buang air besar, Ketika usaha ini diberikan, bayi dapat ditekan jalan lahir dan keluar vagina.

Langkah 5

Bersantai di akhir kontraksi, duduk atau berbaring. Bahkan Anda juga bisa mengubah posisi Anda ketika kontraksi berakgir. Ini sangat penting untuk membantu mengoptimalkan posisi janin. Dan akan sangat membantu jika Anda memilih untuk mengambil posisi yang vertikal atau tegak karena gaya gravitasi bumi akan membantu janin lebih turun lagi ke jalan lahir. Memang akan terasa sangat susah bahkan terasa berat ketika Anda harus mengubah posisi misalnya dari posisi setengah duduk ke posisi jongkok ketika Anda berada atau bersalin di atas tempat tidur. Namun hal ini tidak berlaku bagi Anda yang emmilih untuk melahirkan di dalam air atau waterbirth karena dengan waterbirth Anda bisa bebas untuk mobilisasi dan merubah posisi selama persalina dan ini sangat membantu memperlancar proses persalinan Anda.

HAMIL DENGAN SCOLIOSIS

0

Pagi ini saya membaca sebuah artikel tentang Skoliosis dan komunitasnya di Majalah Nirmala edisi XIII-Meret 2012, dan baru menyadari bahwa penting untuk berbagi masalah kehamilan pada penderita skoliosis karena sayapun penderita skoliosis. Sejak SMP klas 2 saya menderita skoliosis, itu karena posisi duduk yang salah sejak kelas 6 SD. Saat itu mengetahui kalau saya menderita skoliosis rasanya adalah menyesal sekali karena saya ingin punya tubuh yang ideal dan saya yakin semua orang ingin memiliki postur tubuh yang ideal. Nah bagaimana dengan para penderita skoliosis dan mereka hamil? Semoga artikel ini bisa membantu Anda.

Scoliosis merupakan suatu kelainan pada tulang belakang dimana poros tengah tulang belakang agak menyimpang kearah luar, sehingga terlihat lebih berat ke satu sisi tubuh. Kelainan struktur ini biasanya membentuk seperti huruf S atau C.

Pada skoliosis terjadi kelaianan tulang belakang dimana tulang belakang bengkok atau melengkung ke kiri atau ke kanan dan ada sendi yang berputar. Sebagian besar (90%) ganguan ini tidak diketahui penyebabnya.Ada dugaan diturunkan, tapi belum jelas penurunannya. Untuk mengecek skoliosis, lihat dari tulang belakang punggung. Susunan tulang belakang yang normal akan membentuk garis lurus dari leher sampai ke tulang ekor. Sementara, pada penderita skoliosis, akan tampak adanya lengkungan ke samping. Selain bentuknya menyimpang, punggungnya juga tidak sama tinggi atau ada tonjolan, ini karena tulang belakang merupakan tempat melekatnya iga, sehingga bila tulangnya terputar, iga juga akan ikut berputar, sehingga tulang belikat akan terlihat menonjol pada satu sisi. Namun untuk memastikannya perlu pemeriksaan dokter.

Berat ringannya skoliosis tergantung besar kecilnya derajat lengkungan. Skoliosis ringan (lengkungan di bawah 20 derajat), sedang (lengkung antara 20-40 derajat), berat (lengkung di atas 40 derajat), sangat berat (lengkungannya sekitar ratusan derajat)

Scoliosis dapat disebabkan oleh multifaktorial antara lain faktor struktural dan faktor non struktural. Penyebab scoliosis dari sisi non struktural dapat disebabkan oleh kebiasaan postur tubuh yang kurang baik, nyeri pada tulang belakang ataupun karena tungkai bawah yang tidak sama panjang. Scoliosis jenis ini bersifat dapat berubah kembali seperti sedia kala apabila penyebabnya diatasi. Sedangkan dari sisi struktural, penyebabnya kelainan bawaan dari lahir ataupun yang didapat pada masa perkembangan tubuh. Kelainan tersebut dapat berasal dari kelainan tulang, kelainan pada saraf, kelainan pada otot, ataupun scoliosis yang tidak diketahui penyebabnya (idiopathic scoliosis).

Gejala-gejala yang paling umum dari scoliosis adalah suatu lekukan yang tidak normal dari spine. Seringkali ini adalah suatu perubahan yang ringan dan mungkin pertama kali diperhatikan oleh seorang teman atau anggota keluarga. Ia dapat juga ditemukan pada suatu pengujian penyaringan sekolah yang rutin untuk scoliosis. Mereka yang terpengaruh mungkin mencatat bahwa pakaian-pakaian mereka tidak cocok seperti yang mereka lakukan sebelumnya atau bahwa celana-celana panjang adalah lebih panjang pada satu sisi daripada yang lainnya.

Scoliosis mungkin menyebabkan kepala nampaknya bergeser dari tengah atau satu pinggul atau pundak lebih tinggi daripada sisi berlawanannya. Jika scoliosis adalah lebih parah, ia dapat membuatnya lebih sulit untuk jantung dan paru-paru untuk bekerja dengan baik. Ini dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.

Pada kebanyakan kasus-kasus, scoliosis adalah tidak menyakitkan, Pada tahap awal scoliosis tidak menimbulkan rasa sakit, sehingga si penderita cenderung tidak menyadarinya. Bahkan orang tua pun dapat tidak menyadarinya, karena pada kondisi tahap awal kelainan tersebut tidak terlalu terlihat. Namun ada tipe-tipe tertentu dari scoliosis yang dapat menyebabkan sakit punggung. Rasa sakit mulai terasa setelah mencapai tingkatan kerusakan yang cukup parah, dimana bahu akan terlihat tinggi sebelah, tonjolan tulang belikat yang tidak sama atau pinggul yang tidak sama. Pada keadaan ini, baisanya derajat pembengkokan kurva pada tulang belakang lebih dari 30 derajat. Scoliosis pada umumnya menyerang pada masa pertumbuhan anak diusia 10-14 tahun , baik pada remaja perumpuan atau laki-laki.

Deteksi dini pada scoliosis dapat dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dilihat dari tulang belakang si anak. Bebaskan anak dari pakaian, posisi orang tua tepat dibelakang anak, perintahkan anak untuk membungkukkan badan secara perlahan-lahan dari posisi berdiri tegak. Kemudian paerhatikan bagian tulang punggung anak, antara lain :

  1. posisi kedua bahu simetris atau asimetris
  2. posisi tulang belikat adakah salah satu sisi yang menonjol ke luar
  3. raba tulang punggung anak apakah dalam garis lurus atau tidak
  4. posisi panggul simetris atau asimetris

jika setelah hasil pemeriksaan didapati ciri-ciri diatas segeralah berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapi yang lebih mengerti akan keadaan tersebut, untuk mendapatkan penanganan dan latihan yang lebih lanjut, sehingga keadaan scoliosis akan cepat terkoreksi.

Merawat Scoliosis

Perawatan dari scoliosis didasarkan pada keparahan dari lekukan dan kesempatan-kesempatan dari lekukan menjadi lebih buruk. Tipe-tipe tertentu dari scoliosis mempunyai suatu kesempatan yang lebih besar untuk memburuk, jadi tipe dari scoliosis juga membantu menentukan perawatan yang tepat. Ada tiga kategori-kategori utama dari perawatan: pengamatan, penunjang (bracing), dan operasi.

Functional scoliosis disebabkan oleh suatu kelainan ditempat lain didalam tubuh. Tipe scoliosis ini dirawat dengan merawat kelainan itu, seperti suatu perbedaan pada panjang kaki. Tidak ada perawatan langsung dari spine karena spine adalah normal pada orang-orang ini.

Neuromuscular scoliosis disebabkan oleh suatu perkembangan yang abnormal dari tulang-tulang spine. Tipe-tipe dari scoliosis ini mempunyai kesempatan paling besar untuk menjadi lebih buruk. Pengamatan dan penunjang (brace) secara normal tidak bekerja dengan baik untuk orang-orang ini. Kebanyakan dari orang-orang ini akan akhirnya memerlukan operasi untuk menghentikan lekukan menjadi memburuk.

Perawatan dari idiopathic scoliosis didasarkan pada umur ketika ia berkembang.

Pada banyak kasus-kasus, infantile idiopathic scoliosis akan membaik tanpa perawatan apapun. X-rays dapat diperoleh dan pengukuran-pengukuran dibandingkan pada kunjungan-kunjungan masa dean untuk menentukan apakah lekukan memburuk. Penunjang (brace) secara normal tidak efektif pada orang-orang ini.

Juvenile idiopathic scoliosis mempunyai risiko yang paling tinggi untuk memburuk dari semua tipe-tipe idiopathic dari scoliosis. Menunjang bracing) dapat dicoba secara dini jika lekukan tidak sangat parah. Tujuannya adalah untuk mencegah lekukan memburuk sampai orang itu berhenti untuk tumbuh. Karena lekukan mulai secara dini pada orang-orang ini, dan mereka mempunyai banyak waktu yang disisakan untuk tumbuh, ada suatu kesempatan yang lebih tinggi untuk memerlukan perawatan yang lebih agresif atau operasi.

Adolescent idiopathic scoliosis adalah bentuk yang paling umum dari scoliosis. Jika lekukan adalah kecil ketika pertama kali didiagnosis, ia dapat diamati dan diikuti dengan X-rays dan pengukuran-pengukuran yang rutin. Jika lekukan tetap dibawah 25 derajat, tidak ada perawatan lain diperlukan. Jika lekukan adalah antara 25-40 derajat, suatu penunjang (brace) mungkin direkomendasikan. Jika lekukan adalah lebih besar dari 40 derajat, maka operasi mungkin direkomendasikan.

Seperti yang diterangkan diatas, scoliosis adalah tidak secara khusus dihubungkan dengan nyeri punggung. Pada kasus-kasus dengan nyeri punggung, gejala-gejala dapat dikurangi dengan terapi fisik, massage, dan latihan-latihan, termasuk yoga. Ini dapat membantu menguatkan otot-otot dari punggung. Mereka bukanlah, bagaimanapun, suatu penyembuhan untuk scoliosis dan tidak akan mampu untuk mengoreksi lekukan yang abnormal.

Braces untuk perawatan skoliosis

Ada beberapa tipe-tipe yang berbeda dari penunjang-penunjang (braces) yang tersedia untuk scoliosis. Beberapa perlu dipakai hampir 24 jam per hari dan dilepaskan hanya untuk mandi. Yang lain-lain dapat dipakai hanya waktu malam. Kemampuan dari suatu penunjang (brace) untuk bekerja tergantung pada orang yang mengikuti instruksi-instruksi dari dokter dan memakai brace seperti yang diarahkan. Penunjang-penunjang (Braces) tidak diciptakan untuk mengoreksi lekukan. Mereka digunakan untuk membantu memperlambat atau menghentikan lekukan menjadi memburuk.

Kuning/Jaundice Pada Bayi Baru Lahir

Apa Itu Jaundice?

 

Kuning dalam istilah dunia kedokteran disebut dengan jaundice atau ikterus. Istilah jaundice (berasal dari bahasa Perancis jaune, yang berarti “kuning”) atau ikterus (berasal dari bahasa Yunani icteros) menunjukkan pewarnaan kuning pada kulit, sklera atau membran mukosa sebagai akibat penumpukan bilirubin yang berlebihan pada jaringan. Kuning sering ditemukan pada sekitar 60% bayi baru lahir yang sehat dengan usia gestasi > 35 minggu.

 

Bilirubin dibuat ketika tubuh melepaskan sel-sel darah merah yang sudah tua. Ini merupakan proses normal yang terjadi seumur hidup kita. Setelah itu bilirubin menuju ke usus dan ginjal lalu keseluruh tubuh. Jika terlalu banyak bilirubin yang dilepaskan ke seluruh tubuh bayi maka itu menyebabkan warna kuning yang disebut Jaundice. Jaundice umum terjadi pada bayi dan biasanya bukan merupakan hal yang berbahaya.

Bilirubin merupakan zat hasil pemecahan hemoglobin (protein sel darah merah yang memungkinkan darah mengangkut oksigen). Hemoglobin terdapat dalam eritrosit (sel darah merah) yang dalam waktu tertentu selalu mengalami destruksi (pemecahan). Proses pemecahan tersebut menghasilkan hemeglobin menjadi zat heme dan globin. Dalam proses berikutnya, zat-zat ini akan berubah menjadi bilirubin bebas atau bilirubin indirect.

Dalam kadar tinggi, bilirubin bebas ini bersifat racun; sulit larut dalam air dan sulit dibuang. Untuk menetralisirnya, organ hati akan mengubah bilirubin indirect menjadi direct yang larut dalam air. Masalahnya, organ hati sebagian bayi baru lahir belum dapat berfungsi optimal dalam mengeluarkan bilirubin bebas tersebut. Barulah setelah beberapa hari, organ hati mengalami pematangan dan proses pembuangan bilirubin bisa berlangsung lancar.

Masa “matang” organ hati pada setiap bayi tentu berbeda-beda. Namun umumnya, pada hari ketujuh organ hati mulai bisa melakukan fungsinya dengan baik. Itulah mengapa, setelah berumur 7 hari rata-rata kadar bilirubin bayi sudah kembali normal. Tapi ada juga yang menyebutkan organ hati mulai bisa berfungsi pada usia 10 hari.

Kadar bilirubin serum total (BST) > 5 mg/dL (86 μmol/L) disebut dengan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia umumnya normal, hanya 10% yang berpotensi menjadi patologis (ensefalopati bilirubin). Hiperbilirubinemia yang mengarah ke kondisi patologis antara lain : (1) timbul pada saat lahir atau pada hari pertama kehidupan, (2) kenaikan kadar bilirubin berlangsung cepat (> 5mg/dL per hari), (3) bayi prematur, (4) kuning menetap pada usia 2 minggu atau lebih, dan (5) peningkatan bilirubin direk > 2 mg/d atau > 20 % dari BST.

Ketakutan yang berlebihan dalam menghadapi hiperbilirubinemia dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan, seperti meningkatnya kecemasan ibu, menurunnya aktivitas menyusui, terapi yang tidak perlu, dan biaya yang berlebihan. Oleh karena itu, tata laksana hiperbilirubinemia harus sesuai dan efektif.

Metabolisme bilirubin pada neonatus

Sel darah merah pada neonatus berumur sekitar 70-90 hari, lebih pendek dari pada sel darah merah orang dewasa, yaitu 120 hari. Secara normal pemecahan sel darah merah akan menghasilkan heme dan globin. Heme akan dioksidasi oleh enzim heme oksigenase menjadi bentuk biliverdin (pigmen hijau). Biliverdin bersifat larut dalam air. Biliverdin akan mengalami proses degradasi menjadi bentuk bilirubin. Satu gram hemoglobin dapat memproduksi 34 mg bilirubin. Produk akhir dari metabolisme ini adalah bilirubin indirek yang tidak larut dalam air dan akan diikat oleh albumin dalam sirkulasi darah yang akan mengangkutnya ke hati . Bilirubin indirek diambil dan dimetabolisme di hati menjadi bilirubin direk. Bilirubin direk akan diekskresikan ke dalam sistem bilier oleh transporter spesifik. Setelah diekskresikan oleh hati akan disimpan di kantong empedu berupa empedu. Proses minum akan merangsang pengeluaran empedu ke dalam duodenum. Bilirubin direk tidak diserap oleh epitel usus tetapi akan dipecah menjadi sterkobilin dan urobilinogen yang akan dikeluarkan melalui tinja dan urin. Sebagian kecil bilirubin direk akan didekonjugasi oleh β-glukoronidase yang ada pada epitel usus menjadi bilirubin indirek. Bilirubin indirek akan diabsorpsi kembali oleh darah dan diangkut kembali ke hati terikat oleh albumin ke hati, yang dikenal dengan sirkulasi enterohepatik.

Bayi baru lahir dapat mengalami hiperbilirubinemia pada minggu pertama kehidupannya berkaitan dengan: (1) meningkatnya produksi bilirubin (hemolisis) (2), kurangnya albumin sebagai alat pengangkut (3) penurunan uptake oleh hati, (4) penurunan konjugasi bilirubin oleh hati, (5) penurunan ekskresi bilirubin, dan (6) peningkatan sirkulasi enterohepatik.

Kenapa Bayi bisa terkena penyakit Jaundice?

Siklus sel darah merah pada bayi lebih pendek daripada orang dewasa. Ini berarti lebih banyak bilirubin yang dilepaskan melalui organ hati bayi anda. Kadang-kadang hati bayi belum cukup matang untuk mengatasi jumlah birubin yang berlebih.

Jaundice terjadi ketika organ hati bayi tidak bisa menghilangkan bilirubin dari darah secara cepat. Bilirubin yang berlebih yang tidak dapat keluar dari tubuh kemudian berkumpul pada kulit bagian putih bola mata.

Kejadian ini umum terjadi pada bayi dengan keadaan berikut:

·         Bayi yang lahir prematur

·         Bayi yang memiliki golongan darah yang berbeda dengan ibunya

·         Bayi yang memiliki kelainan pada hati dan gangguan kesehatan lainnya.

·         Bayi yang kekurangan cairan.

Bagaimana ciri-ciri bayi yang terkena Jaundice?

Anda harus melihat perubahan warna pada kulit bayi anda. Anda juga harus cek bagian putih bola mata bayi dan bagian dalam mulut bayi anda yang berwarna merah muda. Jika itu berwarna kekuningan mungkin bayi anda terkena Jaundice.

Untuk bayi yang lahir cukup bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 12,5 mg/dl (miligram perdesiliter darah). Sedangkan bayi yang lahir kurang bulan, batas aman kadar bilirubinnya adalah 10 mg/dl

Berikut beberapa gejala bila bayi anda terkena Jaundice:

· Kulit bayi dan bagian putih bola mata berwarna kekuningan. Bayi juga mungkin mengalami kekuningan pada membrane mukosa, seperti pada gusi dan lidah atau pada kuku tangan dan kaki.

· Urine yang berwarna kuning pekat

· Kelihatan lelah dan agak rewel

· Bayi anda kurang cairan/minum

Hiperbilirubinemia yang berhubungan dengan pemberian ASI

Trauma Lahir Pada Bayi, Yang Harus Anda Ketahui

sebelum membaca artikel ini silahkan melihat video di bawah ini:

Trauma lahir merupakan trauma mekanik yang disebabkan karena proses persalinan/kelahiran, dalam beberapa buku ada yang menyebutkan sebagai jejas persalinan dan cedera lahir.

Macam-macam trauma lahir yaitu caput succedenaum, cephal hematoma, perdarahan intracranial, trauma pada fleksus brachialis, fraktur clavikula dan humerus.

Trauma lahir yang paling sering adalah trauma kepala, dalam hand out ini akan dibahas caput succedenaum, cephalhematoma, trauma pada fleksus brachialis dan fraktur clavikula dan humerus.

Penatalaksaannya sama dengan sebagaimana bayi normal, tidak ada tindakan khusus. Intervensi khusus dilakukan bila ukurannya bertambah besar.

Akan dijelaskan juga sejauh mana bidan turut berperan serta dalam memberikan asuhan kebidanan, sehingga setelah mahasiswa menyelesaikan perkuliahan ini dapat membedakan asuhan kebidanan pada neonatus dengan jejas pada persalinan.

A. CAPUT SUCCEDDANEUM

151329540832863

1. Pengertian

a. Pembengkakan pada suatu tempat di kepala karena adanya timbunan getah bening di bawah lapisan aponerose di luar periostenum.

b. Caput suksedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak kepala yang dapat melampaui sutura garis tengah.

2. Etiologi

Karena adanya tekanan pada kepala oleh jalan lahir, partus lama (Caput Succedaneum) dan persalinan dengan vakum ekstraksi (Caput Succedaneum artificiale)

3. Gambaran klinis

Kelainan ini sebagai akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang dalam 2-4 hari setelah lahir.

Gejala dan Tanda :

a. Adanya oedema di kepala

b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak.

c. Oedem melampaui sela-sela tulang tengkorak

d. Batas tidak jelas.

e. Biasanya menghilang dalam waktu 2-4 hari tanpa pengobatan

Suction dari vacuum ekstractor dapat menyebabkan bengkak berbentuk lingkaran dan berwarna ungu “chignon” di atas kulit kepala bayi. Tepi dari kulit kepala dapat terjadi ekskoriasi dan kulit kepala yang terkoyak, yang mana dapat menyebabkan pengelupasan jaringan.

Ketika suction yang berlebihan dihasilkan dari bagian vacuum atau saat seluruh lingkaran dari kulit kepala dapat terkelupas dari kepala. Hal ini selalu berbahaya terhadap infeksi. Dimana ada laserasi dan agen antiseptic diberikan, bedah plastic mungkin diperlukan.

4. Penatalaksanaan

Tidak diperlukan tindakan dan ada gejala sisa yang dilaporkan.

a. Bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal

b. Awasi keadaan umum bayi

c. Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi, masuk sinar matahari

d. Pemberian ASI yang adekuat, ajarkan ibu cara menetekkan dengan tiduran untuk mengurangi anak jangan sering diangkat, agar benjolan tidak meluas

e. Mencegah terjadi infeksi dengan cara :

1. Perawatan tali pusat dengan baik

2. Personal hygiene yang baik

f. Memberikan penyuluhan kepada orangtua tentang :

1. Keadaan trauma pada bayi, tidak usah cemas karena benjolan akan menghilang 2-4 hari

2. Perawatan bayi sehari-hari

3. Manfaat dan cara pemberian ASI

Kesimpulan:

1. Caput Succedaneum merupakan bengkak di kepala oleh timbunan-timbunan getah bening di bawah lapisan aponerose di luar periosteum yang dapat melampaui sutura garis tengah.

2. Etiologi :

Partus lama dan persalinan dengan vakum ekstraksi.

3. Tanda dan gejala :

a. Adanya oedema di kepala

b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak.

c. Oedem melampaui sela-sela tulang tengkorak

d. Batas tidak jelas.

e. Biasanya menghilang dalam waktu 2-4 hari tanpa pengobatan

4. Penatalaksanaan : tidak diperlukan tindakan khusus.

tmp34d621_thumb2

 

Kontrasepsi Implan

0

 

1. Pengertian dan Cara Kerja Kontrasepsi Implan

Pengertian Kontrasepsi Implan

a. Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita (Speroff & Darney, 2005).

 

b. Kontrasepsi Implan adalah sistem norplant dari implan subdermal levonorgestrel yang terdiri dari enam skala kapsul dimethylsiloxane yang dibuat dari bahan sylastic, masing-masing kapsul berisi 36 mg levonorgestrel dalam format kristal dengan masa kerja lima tahun (Varney, 1997). Cara Kerja Kontrasepsi Implan :

 

a. Lendir serviks menjadi kental

Kadar levonorgestrel yang konstan mempunyai efek nyata terhadap terhadap mucus serviks. Mukus tersebut menebal dan jumlahnya menurun, yang membentuk sawar untuk penetrasi sperma.

b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi.

Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap maturasi siklik endometrium yang diinduksi estradiol, dan akhirnya menyebabkan atrofi. Perubahan ini dapat mencegah implantasi sekalipun terjadi fertilisasi; meskipun demikian, tidak ada bukti mengenai fertilisasi yang dapat dideteksi pada pengguna implan.

c. Mengurangi transportasi sperma

Perubahan lendir serviks menjadi lebih kental dan sedikit, sehingga menghambat pergerakan sperma.

d. Menekan ovulasi

Levonorgestrel menyebabkan supresi terhadap lonjakan luteinizing hormone (LH), baik pada hipotalamus maupun hipofisis, yang penting untuk ovulasi.

2. Jenis – jenis Kontrasepsi Implan

a. Norplant

Dipakai sejak tahun 1987. Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm , dengan diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun. Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 – 85 mcg pada tahun pertama penggunaan, kemudian menurun sampai 30 – 35 mcg per hari untuk lima tahun berikunya. Saat ini norplant yang paling banyak dipakai.

b. Implanon

Terdiri dari satu batang putih lentur yang berisi progestin generasi ketiga, yang dimasukkan kedalam inserter steril dan sekali pakai/disposable, dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, terdiri dari suatu inti EVA (Ethylene Vinyl Acetate) yang berisi 68 mg 3-keto-desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Pada permulaannya kecepatan pelepasan hormonnya adalah 60 mcg per hari, yang perlahan-lahan turun menjadi 30 mcg per hari selama masa kerjanya.

c. Jadena dan Indoplant

Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgestrel dengan lama kerja 3 tahun.

d. Uniplant

Terdiri dari 1 batang putih silastic dengan panjang 4 cm, yang mengandung 38 mg nomegestrol asetat dengan kecepatan pelepasan sebesar 100 μg per hari dan lama kerja 1 tahun.

e. Capronor

Terdiri dari 1 kapsul biodegradable. Biodegradable implan melepaskan progestin dari bahan pembawa/pengangkut yang secara perlahan-lahan larut dalam jaringan tubuh. Bahan pembawanya sama sekali tidak perlu dikeluarkan lagi misal pada norplant. Tetapi sekali bahan pembawa tersebut mulai larut, ia tidak mungkin dikeluarkan lagi. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan dapat diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan terhadap pengangkatan secara bedah. Kapsul ini mengandung levonorgestrel dan terdiri dari polimer E-kaprolakton. Mempunyai diameter 0,24 cm, terdiri dari dua ukuran dengan panjang 2,5 cm mengandung 16 mg levonorgestrel, dan kapsul dengan panjang 4 cm yang mengandung 26 mg levonorgestrel. Lama kerja 12 – 18 bulan. Kecepatan pelepasan levonorgestrel dari kaprolakton adalah 10 kali lebih cepat dibandingkan silastic.

Jenis – jenis implan mempengaruhi lama kerja alat kontrasepsi tersebut. Lama kerja ini dipengaruhi oleh jenis hormon yang digunakan serta dosis hormon yang terkandung dalam kapsul implan.

Implan yang dapat mengalami biodegradasi menghantar progestin dalam kadar konstan untuk suatu periode waktu yang bervariasi dari sebuah wahana yang larut dalam jaringan tubuh. Tingkat penggunaan kontrasepsi implan dapat diperbaiki dengan menghilangkan kebutuhan terhadap pengangkatan secara bedah.

3. Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Implan

1) Keuntungan Kontrasepsi Implan, meliputi :

a. Daya guna tinggi

Kontrasepsi implan merupakan metode kontrasepsi berkesinambungan yang aman dan sangat efektif. Efektivitas penggunaan implant sangat mendekati efektivitas teoretis. Efektivitas 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan.

b. Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

Prosedur dan pemeriksaan diawal persalinan

Dalam beberapa hari ini saya mewawancarai beberapa ibu tentang pengalaman mereka ketika pertama kali memasuki proses persalinan dalam hidup mereka. Ada yang menyatakan takut, ngeri dan tidak mengerti apa saja yang terjadi dan dilakukan terhadap tubuh dan bayinya. Dan ada pula yang terkaget-kaget dangan semua prosedur yang di berikan yang mana belum pernah terbayangkan sebelumnya olehnya. Nah dalam artikel ini saya akan mencoba memberikan gambaran kepada Anda tentang apa dan bagaimana prosedur yang biasanya dilakukan di dalam awal proses persalinan

 

Ketika Anda tiba di rumah sakit yang akan Anda temui biasanya bidan. Dan bidan tersebut yang akan menilai tentang persalinan Anda dan kemajuannya. Dan sebelum melakukan pemeriksaan awal bidan Anda akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang apa yang telah terjadi sejauh ini, seperti:

– Berapa minggu usia kehamilan Anda?

– Apakah Anda memiliki masalah selama kehamilan Anda?

– Apakah Anda sudah mengalami flek dan keluar lendir atau darah?

– Apakah ketuban Anda pecah, jika iya, berapa banyak dan warna apa?

– Apakah Anda merasa bayi Anda bergerak hari ini?

– Apakah Anda sudah merasakan  kontraksi , dan seberapa sering kontraksi itu terjadi berikut durasinya?

Setelah mencatat semua data yang dibutuhkan, Selanjutnya, bidan akan melakukan pemeriksaan pada Anda:

APGAR Score, Apakah Itu ?

Peralihan dari janin yang terendam dalam cairan ketuban dan sepenuhnya bergantung pada plasenta (ari-ari) untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan oksigennya, menjadi bayi yang menangis keras dan bernafas menghirup udara, merupakan suatu keajaiban. Bayi baru lahir yang sehat memerlukan perawatan yang baik agar dapat tumbuh secara normal dan sehat.

Sesaat setelah bayi lahir, penolong persalinan biasanya langsung melakukan penilaian terhadap bayi tersebut. Perangkat yang digunakan untuk menilai dinamakan Skor APGAR.

Kata APGAR diambil dari nama belakang penemunya, yaitu Dr. Virginia Apgar. Virgnia Apgar adalah seorang ahli anak sekaligus ahli anestesi. Skor ini dipublikasikannya pada tahun 1952.

Pada tahun 1962, seorang ahli anak bernama Dr. Joseph Butterfield membuat akronim dari kata APGAR yaitu Appearance (warna kulit), Pulse (denyut jantung), Grimace(respon refleks), Activity (tonus otot), and Respiration (pernapasan). (Wikipedia,2007)

Skor Apgar biasanya dinilai pada menit pertama kelahiran dan biasanya diulang pada menit kelima. Dalam situasi tertentu, Skor Apgar juga dinilai pada menit ke 10, 15 dan 20. (MedicineNet,2007)

Hal yang dinilai pada Skor Apgar adalah :

Appearance (warna kulit)

0 : Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau pucat

1 : Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan

2 : Warna kulit seluruh tubuh normal

Pulse (denyut jantung)

0 : Denyut jantung tidak ada

1 : Denyut jantung kurang dari 100 kali per menit

2 : Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menit

Grimace (respon refleks)

0 : Tidak ada respon terhadap stimulasi

1 : Wajah meringis saat distimulasi

2 : Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi

Activity (tonus otot)

0 : Lemah, tidak ada gerakan

1 : Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan

2 : Bergerak aktif dan spontan

Respiration (pernapasan)

0 : Tidak bernapas