Bidan Kita

Home Blog Page 61

Melewati kehamilan dan persalinan yang nyaman dengan Endorphin Massage

 

Endorphin massage merupakan suatu metode sentuhan ringan yang dikembangkan pertama kali oleh Constance Palinsky yang digunakan untuk mengelola rasa sakit. Teknik ini bisa dipakai untuk mengurangi rasa tidak nyaman selama proses persalinan dan meningkatkan relaksasi dengan memicu perasaan nyaman melalui permukaan kulit. Teknik sentuhan ringan juga menormalkan denyut jantung dan tekanan darah. Sentuhan ringan ini mencakup pemijatan yang sangat ringan yang bisa membuat bulu –bulu halus pada permukaan kulit berdiri. Riset membuktikan bahwa teknik ini meningkatkan pelepasan endorphin dan oksitosin.

Melatih ibu dan pasangannya untuk melakukan pijatan ini sebaiknya dilakukan pada saat umur kehamilan lebih dari 36 minggu, dengan alasan, karena hormon oksitosin yang keluar bisa merangsang timbulnya kontraksi. Teknik endorphin massage ini juga sangat mendukung teknik relaksasi yang dalam dan membantu membentuk ikatan antara ibu, suami dan janin dalam kandungannya.

 

Endorphine berasar dari kata Endogenous + Morphine yang merupakan Molekul protein yang diproduksi sel-sel dari sistem syaraf dan beberapa bagian tubuh yang berguna untuk bekerja bersama reseptor sedativa untuk mengurangi rasa sakit. Reseptor analgesik ini diproduksi di spinal cord dan ujung syaraf Endorphin merupakan polipeptida-polipeptida yang terdiri dari 30 unit asam amino. Opioid-opioid hormon-hormon penghilang stress seperti kortikotrofin, kortisol dan katekolamin (adrenalin-Noradrenaline) yang dihasilkan tubuh untuk mengurangi stress dan menghilangkan rasa nyeri.

Tubuh menghasilkan sedikitnya 20 endorphin yang berbeda manfaat dan kegunaannya (masih diteliti). Beta-endorphin muncul sebagai endorfin yang kelihatannya untuk memiliki pengaruh yang paling di otak dan tubuh selama latihan; itu adalah satu jenis hormon peptida yang dibentuk sebagian besar oleh Tyrosine, satu asam amino. Struktur yang molekular adalah sangat serupa dengan morfin hanya dengan kekayaan kimia yang berbeda Dan berikut kegunaan dari endorphin:

1.    Mengendalikan rasa saikit yang persisten/ menetap

Thalasemia dan Kehamilan

0

Thalassemia adalah salah satu kondisi kolektif disebut hemoglobinopathies. Nama ini berdasarkan fakta bahwa masalahnya adalah ada pada si haemoblobine yang membawa oksigen ke tubuh. Hemoglobinopati lain yang umum adalah penyakit sel sabit. Kelainan darah ini membuat Anda harus ekstra hati-hati menjalani kehamilan. Wanita dengan thalasemia, memiliki tingkat kesuburan yang lebih rendah. Namun tak sedikit pula yang bisa hamil dan melahirkan anak-anak yang sehat.

 

Thalasemia terjadi akibat kehilangan satu atau lebih gen pengatur perintah produksi protein jenis globin. Protein ini adalah pembentukan hemoglobin (komponen sel darah merah pembawa oksigen), sehingga tubuh si pengidap tidak mampu memproduksi sel darah merah secara normal. Selain itu, hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah mengandung zat besi (Fe). Pada pengidap thalasemia, zat besi yang ditinggalkan sel darah merah yang rusak itu menumpuk dalam organ tubuh seperti jantung dan hati. Hemoglobin yang diproduksi dalam kondisi rusak. Hal ini menyebabkan kondisi kronis yang ditandai oleh anemia dan masalah kesehatan lainnya, untuk berbagai tingkat, tergantung pada tingkat keparahan atau kecacatan haemoglobin itu sendiri. Hemoglobinopathies adalah kondisi genetik maka penting bagi ibu hamil untuk mengetahui prospek anak mereka kelak.

Darah manusia terdiri atas plasma dan sel darah yang berupa sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Seluruh sel darah tersebut dibentuk oleh sumsum tulang, sementara hemoglobin merupakan salah satu pembentuk sel darah merah. Hemoglobin terdiri dari 4 rantai asam amino (2 rantai amino alpha dan 2 rantai amino beta) yang bekerja bersama-sama untuk mengikat dan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Rantai asam amino inilah yang gagal dibentuk sehingga menyebabkan timbulnya thalassemia. Berdasarkan rantai asam amino yang gagal terbentuk, thalassemia dibagi menjadi thalassemia alpha (hilang rantai alpha) dan thalassemia beta (hilang rantai beta). Sementara itu, hilangnya rantai asam amino bisa secara tunggal (thalassemia minor/trait/heterozigot) maupun ganda (thalassemia mayor/homozigot).

Thalassemia alpha disebabkan karena adanya mutasi dari salah satu atau seluruh globin rantai alpha yang ada. Thalassemia alpha dibagi menjadi :

– Silent Carrier State (gangguan pada 1 rantai globin alpha). Pada keadaan ini mungkin tidak timbul gejala sama sekali pada penderita, atau hanya terjadi sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat (hipokrom).

– Alpha Thalassemia Trait (gangguan pada 2 rantai globin alpha). Penderita mungkin hanya mengalami anemia kronis yang ringan dengan sel darah merah yang tampak pucat (hipokrom) dan lebih kecil dari normal (mikrositer).

– Hb H Disease (gangguan pada 3 rantai globin alpha). Gambaran klinis penderita dapat bervariasi dari tidak ada gejala sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan perbesaran limpa (splenomegali).

– Alpha Thalassemia Major (gangguan pada 4 rantai globin alpha). Thalassemia tipe ini merupakan kondisi yang paling berbahaya pada thalassemia tipe alpha. Pada kondisi ini tidak ada rantai globin yang dibentuk sehingga tidak ada HbA atau HbF yang diproduksi. Biasanya fetus yang menderita alpha thalassemia mayor mengalami anemia pada awal kehamilan, membengkak karena kelebihan cairan (hydrops fetalis), perbesaran hati dan limpa. Fetus yang menderita kelainan ini biasanya mengalami keguguran atau meninggal tidak lama setelah dilahirkan.

Thalassemia beta terjadi jika terdapat mutasi pada satu atau dua rantai globin yang ada. Thalassemia beta dibagi menjadi :

– Beta Thalassemia Trait. Pada jenis ini penderita memiliki satu gen normal dan satu gen yang bermutasi. Penderita mungkin mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).

– Thalassemia Intermedia. Pada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita biasanya mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.

– Thalassemia Major (Cooley”s Anemia). Pada kondisi ini kedua gen mengalami mutasi sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Biasanya gejala muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat.

Berbeda dengan thalassemia minor (thalassemia trait/bawaan), penderita thalassemia mayor tidak dapat membentuk haemoglobin yang cukup di dalam darah mereka, sehingga hampir tidak ada oksigen yang dapat disalurkan ke seluruh tubuh, yang lama-lama akan menyebabkan asfiksia jaringan (kekurangan O2), edema, gagal jantung kongestif, maupun kematian. Oleh karena itu, penderita thalassemia mayor memerlukan transfusi darah yang sering dan perawatan medis demi kelangsungan hidupnya.

PENYEBAB :

Thalassemia bukan penyakit menular melainkan penyakit yang diturunkan secara genetik dan resesif. Penyakit ini diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta yang terletak pada kromosom 11. Pada manusia kromosom selalu ditemukan berpasangan. Gen globin beta ini yang mengatur pembentukan salah satu komponen pembentuk hemoglobin. Bila hanya sebelah gen globin beta yang mengalami kelainan disebut pembawa sifat thalassemia-beta. Seorang pembawa sifat thalassemia tampak normal/sehat, sebab masih mempunyai 1 belah gen dalam keadaan normal (dapat berfungsi dengan baik).

Seorang pembawa sifat thalassemia jarang memerlukan pengobatan. Bila kelainan gen globin terjadi pada kedua kromosom, dinamakan penderita thalassemia (Homozigot/Mayor). Kedua belah gen yang sakit tersebut berasal dari kedua orang tua yang masing-masing membawa sifat thalassemia. Pada proses pembuahan, anak hanya mendapat sebelah gen globin beta dari ibunya dan sebelah lagi dari ayahnya. Bila kedua orang tuanya masing-masing pembawa sifat thalassemia maka pada setiap pembuahan akan terdapat beberapa kemungkinan. Kemungkinan pertama si anak mendapatkan gen globin beta yang berubah (gen thalassemia) dari bapak dan ibunya maka anak akan menderita thalassemia. Sedangkan bila anak hanya mendapat sebelah gen thalassemia dari ibu atau ayah maka anak hanya membawa penyakit ini. Kemungkinan lain adalah anak mendapatkan gen globin beta normal dari kedua orang tuanya.

Mekanisme penurunan penyakit thalassemia :

– Jika kedua orang tua tidak menderita Thalassemia trait/bawaan, maka tidak mungkin mereka menurunkan Thalassemia trait/bawaan atau Thalassemia mayor kepada anak-anak meraka. Semua anak-anak mereka akan mempunyai darah yang normal

Suntikan Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir

Apa itu Suntikan Vit K?

Di Indonesia, praktek pemberian suntikan vitamin K pada bayi baru lahir telah menjadi sebuah protap (prosedur tetap) pada setiap ppenanganan persalinan. Namun, prosedur rutin pada bayi yang baru lahir ini ternyata masih kontroversial di negara-negara lain. Vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak alami yang diperlukan untuk produksi protrombin, faktor pembekuan darah.

Mengapa ini dilakukan?

Alasan bagi bayi suntikan vitamin K saat lahir adalah adanya anggapan bahwa bayi yang baru lahir, dilahirkan dengan “kekurangan” vitamin K. kekurangan Ini berdasarkan perbandingan tingkat/kadar vitamin K pada tubuh bayi baru lahir dibandingkan dengan nilai-nilai yang terkadnung pada orang dewasa normal.

Rendahnya tingkat vitamin k dapat menyebabkan penurunan kemampuan pembekuan darah, yang dapat mengakibatkan bayi baru lahir lebih rentan terhadap perdarahan. Risikonya cukup kecil, hanya sekitar 5 dibanding 100.000.

Faktor Risiko Perdarahan serebral

  • Persalinan lama atau persalinan tak maju
  • Adanya molding yang signifikan atau berlebihan pada kepala Janin
  • Trauma Lahir
  • Persalinan dengan Forsep &Ekstraksi Vakum
  • Deselerasi detak Jantung di Akhir persalinan
  • Khitan

Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko perdarahan pada bayi baru lahir:

Sebenarnya, kekuatan alam yang begitu terfokus pada sebuah proses kelahiran yang sukses sepertinya tidak membenarkan pernyataan bahwa semua bayi kekurangan vitamin K.

Karena sebenarnya secara fisiologis resiko kekurangan faktor pembekuan darah bisa di minimalisasi apabila para provider tidak memberikan intervensi pada bayi baru lahir yang dapat mengganggu proses kelahiran normal fisiologis yang berkaitan dengan faktor pembekuan darah.

Intervensi yang paling jelas adalah pemotongan tali pusat yang prematur atau segera setelah bayi dilahirkan, tindakan ini menghilangkan volume darah fisiologis bayi yang baru lahir dari 25% sampai 40%, dan dengan demikian 25% sampai 40% dari faktor pembekuan fisiologis yang alami yang dimaksudkan untuk hadir dalam darah bayi baru lahir hilang.

Meskipun ada yang berpendapat bahwa vitamin K tidak bisa melewati dengan mudah dari aliran darah ibu ke bayi melalui plasenta dan juga melalui ASI. Namun jika seorang ibu mengonsumsi banyak sayuran segar berdaun hijau, maka vitamin K tersebut akan tetap dialirkan dengan lebih mudah ke bayi mereka dan melindungi mereka dari kemunginan penyakit akibat kekurangan vitamin K. Jadi, sebenarnya adalah benar jika kita mendukung kesehatan fisiologis dengan menunggu minimal 5 menit setelah kelahiran untuk memotong tali pusat dan dengan mendorong serta memotivasi ibu yang sedang menyusui untuk makan banyak sayuran hijau segar atau mengonsumsi suplemen vitamin K.

Praktek menyuntikkan vitamin K ke bayi yang baru lahir segera setelah lahir dimulai pada hari dimana seorang ibu bersalin yang begitu banyak mendapatkan obat dan intervensi selama persalinan dan kelahiran sehingga mereka tidak bisa mendorong bayi keluar, sehingga sebagian besar bayi ditarik keluar oleh forsep. Persalinan dengan menggunakan forsep ini sering menyebabkan trauma kepala bayi atau wajah dan sering meninggalkan memar yang signifikan. Biasanya, akan ada faktor-faktor pembekuan yang cukup dalam darah bayi untuk mengontrol jumlah yang sederhana pendarahan internal.

Namun, praktek medis yang umum kemudian, seperti sekarang, adalah untuk memotong tali pusat segera setelah lahir; praktek ini menghilangkan jumlah darah bayi secara signifikan hingga 40% dari volume darah normal bayi, dan dengan demikian sampai dengan 40 % dari trombosit dan faktor pembekuan lain yang alam sediakan untuk membantu mengontrol perdarahan menjadi hilang.

Kemampuan bayi untuk memproduksi faktor pembekuan juga dibatasi karena kesempatan menyusui terbatas. Jadi bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif sejak awal, atau bayi yang tidak dilakukan Inisiasi Menyusu Dini dimana terdapat Cairan emas ASI yang juga disebut kolostrum, yang tinggi vitamin K –pun terbatas. Karena hati membutuhkan vitamin K dalam rangka untuk mensintesis faktor pembekuan, kekurangan vitamin K disebabkan oleh kurangnya konsumsi ASI dapat mengakibatkan ketidakmampuan darah untuk membeku dengan waktu yang tepat. Tubuh bayi mampu memproduksi vitamin K tambahan setelah usus dicemari dengan bakteri penghasil Vitamin-K, tapi ini tidak bertahan sampai bayi berusia sekitar 8 hari.

Selain itu, anak laki-laki baru lahir banyak yang disunat segera setelah lahir (ini dilakukan sebagian besar di Amerika), sebelum faktor-faktor pembekuan mereka telah secara alami meningkat; dicatat bahwa kebudayaan Yahudi memahami kenaikan alam di faktor pembekuan dan menunda sunat ritual mereka sampai delapan hari setelah dilahirkan.

Gentle Birth Klien VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)

Terimakasih kepada bunda Irma Kurnia Sari yang sudah mau share tentang kisah suksesnya menjalani Gentle VBAC (Vaginal Birth After Caesarean)

kisahnya menarik karena bercerita tentang 3 kehamilan dan 3 persalinannya.

ceritanya Panjang, detail tapi menyenangkan

So Cekidot…..

Cerita Tiga Kelahiran

Tiga kali hamil, tiga kali melahirkan, tiga pengalaman yang ternyata memiliki keunikan tersendiri. Saya jadi tersadar, memang betul bahwa setiap kehamilan dan kelahiran itu unik, jarang sekali ada yang sama. Mengalami tiga kali kehamilan dan tiga kali kelahiran dengan cara yang berbeda membuat saya bersyukur, bisa mendapatkan pengalaman yang membuat saya menyadari beberapa hal.

Kehamilan dan Kelahiran Pertama

Kehamilan pertama saya termasuk lancar, tidak terlalu mual di trimester pertama, rajin periksa ke dokter setiap bulan, selalu mengkomsumsi obat dan vitamin yang diresepkan dokter, posisi dan berat badan bayi Alhamdulillah selalu terkontrol dan berada posisi yang tepat. Belajar mengenai kehamilan dan kelahiran saya lakukan melalui internet. Tidak ada olahraga khusus selain jalan kaki rutin setiap hari kerja dari rumah ke kantor dan dari kantor ke rumah selama masing-masing 30 menit. Asupan makanan cukup saya jaga, buah-buahan menjadi makanan favorit saya karena cukup menyegarkan, dan setelah mencoba minum hampir semua merk susu ibu hamil saya memutuskan untuk tidak mengkonsumsinya kembali dan beralih ke susu murni, karena pasokannya cukup melimpah di Bandung, dan saya suka rasanya J. Puasa ramadhan saya jalani di bulan ke-7 dan bolong 5 hari 😀 Waktu itu saya tidak membuat birth plan secara tertulis, hanya membuat scenario global saja, jika kehamilan saya tidak ada masalah, saya akan melahirkan di kampong dibantu oleh bidan yang kebetulan rumahnya hanya 500m dari rumah orang tua.

HPL anak pertama 11 Januari 2006, dan saya putuskan untuk mulai mengambil cuti mulai 7 Januari 2006, mudik ke kampong untuk melahirkan sekaligus merayakan Idul Adha bersama keluarga. Hari selasa, 10 Januari 2006, sebelum berangkat sholat Ied saya mendapat flek coklat dan sedikit lendir darah. Selepas sholat saya memeriksakan diri ke bidan dan beliau mengatakan kemungkinan sekitar 1-2 hari lagi saya akan melahirkan. Beliau mengajari saya senam dan pernafasan yang bermanfaat untuk persiapan nanti melahirkan. Beliau juga berpesan untuk datang ke tempat bersalin jika sudah tidak kuat menahan nyeri kontraksi, selama masih bisa menahan nyeri kontraksi sebaiknya tetap di rumah saja.  Malamnya saya merasakan sedikit kontraksi namun jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari.

Keesokan paginya, saya diajak ibu saya jalan kaki dengan jarak tempuh yang agak jauh, kontraksi masih sesekali saya rasakan. Dan malam itu mulai pukul 21.00 saya merasakan kontraksinya mulai berbeda, sudah mulai teratur, dan saya pun mulai menghitung jarak antar kontraksi dan lama kontraksi. Pukul 3 saya merasa sudah harus membangunkan orang tua, dan meminta bersiap-siap berangkat ke Bidan. Pukul 4 saya sudah ditempat bu Bidan dan setelah VT … dinyatakan sudah pembukaan lengkap!!. Turun dari tempat tidur pemeriksaan VT, tiba-tiba refleks lutut saya menekuk kemudian ketuban pecah. Segera saya naik ke tempat tidur persalinan dengan posisi tidur/litotomi, dan mulai mengejan sesuai dengan irama kontraksi. Rasanya beberapa kali mengejan tapi bayi belum keluar juga, yang terasa adalah kepala bayi mulai muncul kemudian masuk kembali, namun akhirnya pukul 5 dengan nafas yang cukup panjang akhirnya putri pertama saya lahir juga :D. Tali pusat diklem kemudian dipotong, dan saya disuntikkan sesuatu, kata bidan untuk merangsang plasenta keluar.

Hari-hari pasca kelahiran kondisi fisik saya cepat pulih, walaupun ASI keluar namun si kecil jarang minum dan tidak mau bangun kalau dibangunkan, kebetulan saat itu musim penghujan sehingga tidak ada sinar matahari pagi untuk menjemur si kecil. Akhirnya bayi saya kuning dan dirawat selama 3 hari di rumah sakit.

Kehamilan dan Kelahiran Kedua

Kehamilan kedua saya menyimpan kenangan dan pembelajaran buat saya. Trimester pertama lolos dengan mulus, trimester kedua juga termasuk mulus, hanya saja di bulan ke-6 saya pindah kota ke Yogya dan mulailah ada sedikit gangguan. Saat itu saya berpikir bahwa semua dokter kandungan adalah sama, jadi tidak menjadi masalah kita akan memeriksakan ke dokter kandungan mana. Bulan ke-6 saya memeriksakan diri ke dokter kandungan yang terdekat dari rumah mertua, dan analisa beliau membuat saya cukup terganggu. Janin saya dinyatakan sungsang, dan beliau memberi peringatan jika itu tidak dibenahi maka akan membuat proses persalinan saya sulit bahkan bisa berakhir ke SC.

Gentle Birth Klien pada Tali Pusat Pendek

new-born-baby

ini adalah sharring dari bunda Ratri, klien Bidan Kita dari Purwakarta.

terimakasih untuk sharringnya:

“Pada awal kehamilan saya yang kedua, Maret 2011saya banyak gugling di inet ttg segala sesuatu yg berhubungan dg kehamilan dan persalinan.Hal itu saya lakukan salah satu alasannya karena saya mengalami keguguran di kehamilan pertama saya pada akhir bulan Mei 2010, sesaat setelah saya tiba di Purwakarta krn mutasi turut suami yg telah saya ajukan beberapa bulan sebelumnya.Pengalaman keguguran yang cukup membuat saya trauma karena pelayanan dari RS tempat saya dirawat yang sangat tidak membuat nyaman & menyakitkan.Kehamilan  pertama saya yang memang tidak direncanakan (unplaned pregnancy) , mengalami flek setiap hari selama 2 minggu.

 

Berbeda dg kehamilan pertama, kehamilan kedua saya adalah kehamilan yang sangat di rencanakan/ diprogram.Selain konsul dg obgyn, saya jg konsul dg terapis thybbun Nabawy / bekam, herbal& akupunktur.Alhamdulillah meskipun sempat ngeflek selama sehari di awal kehamilan saya, tapi ternyata tidak berlanjut dg gangguan lain.Dari artikel yg saya baca itu mungkin  proses nidasi/ implatansi embrio ke rahim yg pd beberapa kasus mengakibatkan flek.

 

Saya sempat mengalami morning sickness yg cuku parah di kehamilan ini.Bahkan saya susah sekali makan nasi.Akhirnya saya siasati dg makan buah,sayur roti atau minuman manis yg bisa memberi energy dan nutrisi utk janin saya.Saya konsul ke obgyn dg sangat excited.Bahkan jika ibu2 lain memeriksakan diri sebulan sekali, saya bisa 2 minggu sekali periksa ke obgyn langganan di RS Ibu dan Anak di kota saya Purwakarta.Alhamdulillah saya bertemu dengan obgyn yang muda, menarik, ramah dan sangat komunikatif.Beliau selalu sabar menanggapai pertanyaan 2 saya , berbekal dr artikel yang saya baca di beberapa situs kehamilan dan forum2 bumil.

 

Hingga pada suatu hari, saya membaca Kisah Kelahiran Dewi Lestari di Forum Kantor saya yang diambil dari www.gentlebirthindonesia.Hati saya  tergugah dan begitu tersentuh.Tiba2 terlintas di pikiran saya, ya, saya juga menginginkan proses kelahiran yg indah, aman dan nyaman seperti ini.Pesan yg saya dapat dari Gentle Birth adalah Proses kelahiran yg tidak hanya utk kenyamanan ibu tapi terutama memberi persembahan bagi bayi.Proses kelahiran yg minim intervensi medis dan tidak meninggalkan pengalaman yg traumatis utk bayi.Di situ saya juga membaca kisah kelahiran Joserizal Zam Zam nya mbak Dyah Pratitasari dan  kisahnya Sula.

 

Saya makin tertarik utk tahu lebih jauh ttg Gentle Birth yang salah satu metodenya dg Water Birth.Saya juga mengajak suami utk membaca, belajar ttg GB ini.PAda awalnya suami menolak.Tapi saya terus meyakinkan, mengeprintkan artikel, ‘memaksa’ nya utk membaca situs tsb dll.Alhamdulillah suami makin terbuka dan mau mendukung saya utk GB WB.

 

Kami pun belajar bersama  ttg gentle birth, cari tau bidan/dokter yg melayani water birth atau bidan yg mau bantu homebirth.Dlm proses pencarian yg sulit & menurut saya nyaris mustahil waktu itu,smpt terbersit saya mau homebirth didampingi suami saja.Tp suami keberatan krn keterbatasan ilmu, pengalaman dll.Harapan saya utk GB waktu itu nyaris punah.Namun dlm doa sehabis sholat,saya hampir selalu mohon kpd Allah agar saya bisa berjodoh dg GB.

 

Ya ,kami tau utk mencapai suatu cita2 memang tidak mudah.Tak sedikit teman , relasi, teman kuliah yg agak meragukan atau memandang sebelah mata ttg niatan kami utk GB WB ini.Tapi itu toidak menyurutkan langkah saya utk mewujudkan keinginan saya GB WB.ITu krn kecintaan kami yg begitu besarnya kpd calon anak kami nanti yang sudah kami jaga jauh sejak sebelum saya hamil.

 

Ternyata Allah Mengijinkan saya utk tau&kenal dg mbak Yesie dr situs www.bidankita di usia kehamilan 35w, lalu add FB nya dan ALhamdulillah langsung di approve.Saya mengirim pesan melalui FB Mbak Yesie dan jga langsung di balas.Dari percakapan kami tsb, mbak Yesie menyarankan saya jika memanag mau melahirkan GB WB, saya sebaiknya mempersiapkan diri dg belajar hypno birthing, yoga, birthing ball dll.

Pada 30 Oktober 2011, di usia kehamilan 35 w, saya dan suami masih sempat mengikuti Seminar water birth yang diselenggarakan oleh sebuah Rumah Sakit  Swasta ternama di Jakarta yang bekerjasama dengan sebuah Spa Ibu Hamil yang juga terkenal.Pembicara dalam seminar tersebut adalah obgyn yang pertama kali melakukan Water Birth di Indonesia tahun 2006.Dari Seminar tersebut kami berkenalan dengan beberapa ibu hamil lain dengan usia kehamilan berbeda beda dan di antaranya dengan pengalaman persalinan yang traumatis.Dari penuturan mereka , saya bisa menyimpulkan bahwa mereka melirik Water Birth karena beberapa keuntungan yang ditawarkan metode ini.Salah satunya yaitu mengurangi nyeri persalinan karena fungsi air hangat yang bisa membuat organ-organ jadi lebih rileks dan elastis.

Pada usia kehamilan 36 w,saya mengajukan cuti bersalin dari kantor dan mengajak suami untuk berkunjung ke Klinik Bidan Kita Mbak Yesie Aprilia di Klaten Jawa Tengah. Secara kebetulan beberapa hari sebelum keberangkatan,saya dihubungi oleh teman kuliah yang baru saja menjalani mutasi dari kantornya ke Klaten.Saya  meminta ijin untuk menginap di rumahnya selama kami berada di Klaten.Teman saya pun mengiyakannya. Tepatnya 2 November 2011, kami  menempuh perjalanan dengan kereta api malam hari dari Stasiun Bandung ke Klaten.Perjalanan tersebut meskipun tidak nyaman mengingat usia kehamilan saya yang sudah tua, dengan kondisi tangan dan kaki bengkak dan kram, akan tetapi saya berusaha menikmatinya demi keinginan kuat saya untuk bisa bertemu mbak Yesie.Pagi hari sekitar jam 04.30 kami menginjakkan kaki di Stasiun Klaten dengan disambut oleh udara pagi yang berembun.Alhamdulillah dalam keadaan sehat wal “afiat.Rasanya seperti mimpi, tiba2 saya berada di Klaten.Saya dan suami menyempatkan untuk sholat Subuh dulu dan berdoa mohon kelancaran kpd Allah dlm rencana kami ini.

Kunci Untuk Mencapai Relaksasi

Sesungguhnya relaksasi Hypno-birthing merupakan tehnik lama yang dahulu sering diajarkan dan dilakukan oleh orang-orang  tua kita. Dan saat ini dijelaskan dengan penjelasan ilmiah dan dilengkapi dengan berbagai riset/penelitian, sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga  hasil yang diperoleh menjadi lebih optimal. Metode relaksasi Hypno-birthing merupakan salah satu tehnik swasugesti, dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit).  Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.

Metode relaksasi Hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang holistic/menyeluruh (Body, Mind and Spirit) maka di saat persalinan, wanita dan juga pendampingnya (suami), akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, nyaman, tenang dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Dengan kata lain, jika pikiran dan tubuh mencapai kondisi harmoni, maka alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua mahluk lainnya Melalui latihan-latihan yang diberikan oleh bidan/dokter, wanita hamil bisa mengkondisikan tubuh dan jiwa/pikiran secara harmonis selama kehamilan hingga mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Dengan demikian, tercipta rasa tenang dan rasa yakin bahwa tubuhnya akan mampu berfungsi secara alami dalam proses tersebut. Sebab setelah belajar memasuki kondisi relaksasi yang dalam, wanita hamil akan mampu menetralisir rekaman negatif yang ada di alam/jiwa bawah sadarnya serta menggantinya dengan memasukkan program positif/ reprogamming

Untuk mencapai kondisi relaksasi, ada dua kunci.

Relaksasi di antara Kontraksi pada saat bersalin

Salah satu hal yang menjadi momok bagi ibu pada saat bersalin adalah kontraksi. Padahal kontraksi sebenarnya sangat berguna bagi proses persalinan. Namun karena seringkali kontraksi yang dirasakan ibu merupakan suatu perasaan yang tidak nyaman bahkan nyeri, maka berbagai metode di kembangkan untuk mengatasi rasa nyeri pada saat terjadi kontraksi tersebut.

 

Salah satu yang harus dikuasai ibu pada saat bersalin adalah melakukan relaksasi disela kontraksi. Pada saat inilah perlu peran dari pendamping persalinan atau suami, biarkan ibu berbaring denagn posisi yang paling nyaman menurutnya teliti dan yakinkan bahwa posisi ibu benar-benar nyaman. Suami bisa menambahkan beberapa bantal untuk menyangga bagian tubuh ibu agar ibu merasa nyaman. Yakinkan dan anjurkan ibu untuk menutup keduamatanya karena ini membuat ibu dapat lebih berkonsentrasi dengan sensasi yang akan dia rasakan.

Tujuan utama dari latihan ini adalah membantu ibu bersalin yang memasuki kala I persalinan merasa nyaman dan aman walaupun ibu tersebut mengalami kontraksi.

Langkah-langkahnya antaralain:

1. Rilekskan seluruh tubuh anda

2. Letakkan dan rebahkan kepala anda di atas bantal dan biarkan kepala dan leher anda rileks

3. Rilekskan otot-otot di daerah wajah anda, rasakan semakin lama otot-otot di wajah anda semakin rileks

Relaksasi dasar pencapaian harmonisasi tubuh dan pikiran

Bayangkan Anda bersalin tanpa rasa takut bayangkan anda dan janin anda bekerja sama secara harmoni, damai dan tenang … suara pendamping anda membuat anda lebih tenang dan yakin bahwa anda bisa melampaui semua proses ini dengan nyaman. Hypno- birthing adalah cara sederhana dan mudah untuk menciptakan proses persalinan yang nyaman dan mampu menciptakan harmonisasi hormone-hormon di dalam tubuh yang memungkinkan otot-otot untuk rileks begitu dalam sehingga proses persalinan berlangsung nyaman dan lancar.

Relaksasi adalah teknik untuk mencapai kondisi rileks. Metode relaksasi hypno-birthing akan sangat bemanfaat bagi mereka selama proses melahirkan. Pada saat ibu hamil beristirahat dalam keadaan duduk atau terbaring rileks, otot-otot dinding perut dan rahim juga dalam keadaan rileks. Ini akan meningkatkan aliran darah ke rahim dan meningkatkan jumlah oksigen dan zat-zat gizi yang dibutuhkan bayi. Selain itu, akan memberikan bayi lebih banyak ruang gerak. Umumnya bayi akan mengetahui hal ini dan menyukainya.

Menurut penelitian, wanita yang mengikuti kelas relaksasi sebelum dan selama hamil, mengalami lebih sedikit komplikasi dan lebih kecil risikonya melahirkan bayi dengan berat badan rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak terbiasa relaksasi secara teratur selama kehamilannya relaksasi adalah suatu kondisi istirahatnya jiwa raga. Untuk mengetahui apakah calon ibu sudah relaks atau belum, salah satunya dapat menggunakan pemeriksaan EEG (Electro Ensepahalo Grafi). Dalam pemeriksaan tersebut akan terlihat perbedaan irama otak pada saat otak bekerja (kondisi beta) di atas 12 Hz perdetik, sedangkan otak pada saat istirahat (kondisi alfa) 8-12 Hz perdetik.

Berikut ini Tahapan Relaksasi yang dapat dilakukan:

1. Siapkan ruangan yang tenang dan nyaman dengan lampu redup, putar gunakan musik yang tenang.

2. Relaksasi otot.

Otot adalah bagian yang paling luas di tubuh manusia dan banyak digunakan untuk beraktivitas. Pada saat kita berpikir, yang seharusnya menggunakan kemampuan otak saja, otot juga ikut berpikir alias mengalami ketegangan. Awalnya rasakan ketegangan otot mulai dari telapak kaki sampai ke wajah. Rasakan beberapa saat kemudian lepaskan ketegangan sambil mengendurkan seluruh otot, mulai dari wajah sampai telapak kaki.

3. Tahap kedua adalah relaksasi napas.

Perhatikan napas yang keluar masuk lewat hidung, napas yang rileks adalah napas perut, perlahan-lahan dan dalam sambil diniatkan setiap embusan napas membuat diri saya semakin tenang.

4. Relaksasi pikiran.

Pikiran perlu dilatih agar dapat mencapai ketenangan. Sarana yang digunakan adalah indra mata. Pada saat berbaring, pandang/fokus pada satu titik terus-menerus. Terasa kelopak mata semakin santai, mulai berkedip, dan biarkan kedua mata terpejam. Nikmati santainya jiwa dan raga.

5. Setelah mencapai kondisi rileks yang dalam, lakukan swasugesti (subconcous reprogramming) atau dalam bahasa sederhana masukkan niat atau program positif. Beberapa yang diingat dalam menanamkan program positif adalah:

  • Selalu menggunakan kata-kata positif. Contohnya, kalau ingin sehat katakan “sehat” bukan “tidak sakit”
  • Programkan mulat saat ini dan seterusnya.
  • Lakukan secara persisten.

Untuk Ibu hamil dalam keadaan santai yang dalam, masukkan niat atau program positif yang terekam di jiwa bawah sadar/disket dan terealisasi dalam kehidupan kita. Contoh program positif: “Mulai sekarang dan selanjutnya semakin tenang dalam menghadapi kehidupan, terutama dalam menghadapi persalinan, persalinan yang alami, nyaman, dan lancar.” Inilah teknik relaksasi hypno-birthing..

Bayi Anda menangis?

Apakah menangis normal?

Seberapa banyak menangis dikatakan normal?

Alasan umum mengapa bayi menangis

Bagaimana kami dapat membantu!

 

Bayi tidak tahu bagaimana perasaan orang lain ketika mendengar suara tangisan mereka. Mereka tidak menangis karena mereka manja dan mereka tidak menangis untuk mengganggu Anda. Mereka hanya mencoba untuk berkomunikasi bahwa mereka membutuhkan sesuatu.

 

Apakah menangis itu normal?

Terasa menyedihkan bagi Anda ketika mendengar tangisan bayi Anda, itu normal untuk semua bayi menangis. Menangis tidak berarti ada sesuatu yang salah dan tentu saja tidak berarti Anda orangtua yang buruk.

Menangis adalah salah satu cara bayi berkomunikasi dengan Anda. Sebagai bagian dari naluri kelangsungan hidup, menangis menjamin terpenuhnya kebutuhan dasar untuk makanan dan kenyamanan.  Untuk bayi yang lelah dan overstimulted menangis adalah cara mereka bersantai dan melepaskan ketegangan.

Seberapa banyak menangis dikatakan normal?

Selama beberapa minggu pertama kehidupan bayi Anda akan tidur banyak, tapi ketika terjaga ia akan menangis keras dan sering, biasanya tanpa air mata. Pada bayi yang baru lahir rata-rata menangis selama sekitar 1 ½ jam sehari.

Ketika umurnya mencapai 6 minggu, jumlah waktu bayi Anda yang sehat menangis dapat meningkat sampai 3 jam sehari. Ini adalah normal! Pada usia ini, juga akan ada beberapa periode terjaga tanpa menangis. Saat bayi Anda lebih tua, dia akan belajar cara-cara lain untuk berkomunikasi dan jumlah menangis perlahan-lahan berkurang.

pada umur 6 bulan, bayi Anda mungkin menghabiskan sekitar 3 jam sehari bermain dan menggelegak tanpa menangis. Namun, itu masih umum untuk bayi usia ini menangis selama 1 atau 2 jam setiap hari.

Semua bayi yang berbeda, bahkan bayi yang sehat bisa menangis lebih atau kurang dari biasanya. Jumlah waktu bayi Anda menangis setiap hari seringkali dapat terasa lebih lama daripada sebenarnya – terutama ketika Anda lelah.

BELUM TENTU KOLIK

Bayi yang terus-terusan menangis pasti kolik? Zaman dulu, orang mengatakan bayi menangis terus-menerus karena perutnya sakit. Nama kolik berasal dari bahasa Yunani, yaitu kolikos, kata sifat dari kolon yang berarti usus.

Sebagian besar orang tua mengasumsikan bayinya sakit perut sebab mereka suka menendang-nendang kakinya kala menangis. Padahal, bayi akan melakukan hal demikian jika ada bagian tubuhnya yang sakit. Terlebih, bayi juga belum dapat melokalisasi sakitnya. Di bagian mana pun sakitnya, bayi akan mengatakan berasal dari perutnya.

Mari Menyendawakan bayi Anda!

Kemarin Ny Te curhat di Bidan Kita dan bercerita bahwa sampai sekarang (1 bulan) dia belum bisa menyendawakan bayinya si Gendhis Manis. Dan beliau sangat sedih ketika nduk Gendhis gumoh dan muntah gara-gara gak bisa bersendawa. Nah semoga artikel ini bisa membantu bagi Bunda yang mempunyai maslaah yang hampir sama dengan bunda Te.

 

Sendawa merupakan upaya alami untuk mengosongkan lambung dari udara berlebihan. Udara ini umumnya turut tertelan masuk bersamaan dengan ASI saat bayi menyusu. Makin banyak udara yang masuk makin kembunglah perut bayi. Si kecil pun jadi rewel, bahkan muntah karena udara dan makanan sudah banyak bercampur di dalam lambung.

 

 

Itulah perlunya menyendawakan si kecil seusai menyusu. Untuk bayi yang pencernaannya kurang bagus, sendawakan kembali seusai 10-20 menit atau setengah jam kemudian. Umumnya menyendawakan bayi perlu dilakukan hingga usia 9 bulan. Di atas 9 bulan, kebanyakan bayi sudah bisa bersendawa sendiri. Posisi badannya sudah banyak bergerak dan berubah. Jadi, misalnya, dia tidur tengkurap, maka perut tertekan oleh berat badannya sehingga angin dari perut kemudian turun ke dubur dan keluarlah udaranya dengan cara kentut. Hal lain yang perlu diperhatikan, lakukan teknik menyusui dengan benar. Sebab, posisi menyusui yang kurang tepat akan membuat volume udara bertambah banyak.

Kapan Bayi Perlu Disendawakan:

1. Setiap saat setelah selesai menyusui. Setelah si kecil merasa cukup kenyang menyusui, perlahan sendawakanlah.

2. Jika si kecil mulai terlihat tidak nyaman atau rewel saat disusui, berhentilah untuk sejenak (sekitar 10-20 menit). Lalu, cobalah untuk menyendawakannya terlebih dulu.

3. Jika anda memberikan susu botol, sebaiknya bayi disendawakan setiap 60-90 ml. Tetapi, jika si kecil disusui dengan ASI sebaiknya ia disendawakan setiap kali akan berganti posisi/peralihan dari satu payudara ke payudara lainnya.

4. Adakalanya bayi terbangun dalam tidurnya karena kembung. Sendawankanlah si kecil agar ia dapat kembali melanjutkan tidurnya dengan nyaman.

5. Jika bayi minum tergesa-gesa. Tunggulah sampai ia mulai slowdown, lalu perlahan sendawakan si kecil. Setelah itu, Anda mulai dapat menyusui lagi.

Bagaimana cara menyendawakan bayi Anda?

Bayi Anda mungkin merasa sedikit tidak nyaman jika ia menelan banyak udara selama minum ASI. Bersendawa dapat membantu dia untuk mengusir beberapa udara yang ia telan.

Bila dilakukan dengan posisi yang tepat, setelah tiga menit, umumnya bayi bersendawa. Masing-masing bayi memiliki posisi favorit bersendawa. Karena itu, kenali posisi favorit bayi Anda. Dengan demikian, bayi cepat bersendawa dan merasa nyaman. Itulah mengapa, sendawa merupakan kenikmatan terbesar bagi si kecil. Bayi senang, ibu pun tenang. Siapkan kain /handuk lembut untuk alas.

Ada sejumlah cara yang dapat Anda lakukanmembantu bayi Anda untuk bersendawa.

1. Pegang bayi Anda dalam posisi tegak atau semi-tegak, dan Pada saat yang sama menerapkan tekanan lembut di perutnya.

Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk bagian lambungnya. Bayi sering membawa sedikit susu saat bersendawa, jadi siapkan kain atau tissue untuk membantu membersihkan sisa susu. Dan ini sangat bermanfaat bagi bayi yang sering kali gumoh dalam jumlah yang banyak (gumoh dan muntah sampai keluar dari hidung juga)

2. Menaruh di Pundak (over your shoulder).

Inilah posisi favorit dan mudah menyendawakan. Caranya, bayi digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang bagian pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan mengeluarkan bunyi khas sendawa.

Agar berhasil sebaiknya: