Bidan Kita

Home Blog Page 75

Keputihan Saat Hamil

Ketika Anda hamil tubuh Anda akan mengalami berbagai perubahan. Salah satu perubahan adalah pada cairan vagina Anda. Sangatlah penting untuk menyadari perubahan normal selama kehamilan dan kapan mulai abnormal dan harus diberikan pengobatan. Keputihan berlebihan sangat umum dan cukup mengejutkan bagi perempuan yang belum pernah mengalaminya. Keputihan dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina.

Wanita lebih rentan mengalami keputihan pada saat hamil karena pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang salah satu dampaknya adalah peningkatan jumlah produksi cairan dan penurunan keasaman vagina serta terjadi pula perubahan pada kondisi pencernaan. Semua ini berpengaruh terhadap peningkatan terjadinya keputihan.

 

Keputihan dapat bersifat normal (fisiologis) dan tidak normal (patologis). Dalam keadaan normal, cairan yang keluar cenderung jernih atau sedikit kekuningan dan kental seperti lendir serta tidak disertai bau atau rasa gatal. Namun bila cairan yang keluar disertai bau, rasa gatal, nyeri saat buang air kecil atau warnanya sudah kehijauan atau bercampur darah, maka ini dapat dikategorikan tidak normal.

 

Sebagian wanita hamil tidak pernah mengeluhkan keputihan yang tiba-tiba dideritanya. Hal ini karena merasa tidak merasa terganggu. Padahal, jika dibiarkan berlarut-larut keputihan tersebut bisa membahayakan kehamilannya. Tak hanya dapat menyebabkan persalinan prematur(prematuritas), keputihan pada kehamilan juga dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran bayi dengan berat lahir rendah (kurang dari 2500 gram). Itu sebabnya, sangat diajurkan pada ibu hamil agar segera melakukan pemeriksaan kehamilan tatkala mendapatkan dirinya mengalami keputihan. Apalagi jika keputihan tersebut mulai timbul gejala gatal yang sangat hingga cairan berbau

 

Kapan leucorrhea atau keputihan dikatakan Abnormal?

Setiap cairan/lendir memiliki warna dan bau yang berbeda, apabila cairan/lendir tersebut berbau busuk darah- dengan warna biruan, dengan rasa terbakar atau gatal maka gejala ini harus dibicarakan dengan dokter/bidan Anda sehingga bidan/dokter dapat mengetahui penyebab dari vagina infeksi.

Leukorrhea Abnormal biasanya disebabkan oleh infeksi vagina atau leher rahim, untuk menandainya sangat mudah. Jika lendir berwarna kuning tebal dengan rasa gatal biasanya ini berarti terdapat jamur pada vagina dan vulva.

Peningkatan produksi lendir selama kehamilan terutama karena adanya perubahan tingkat hormon dalam tubuh ibu hamil itu. Selama kehamilan, produksi hormon estrogen meningkat dan ini merupakan salah satu penyebab utama.

Peningkatan cairan vagina selama awal kehamilan biasanya merupakan hasil dari proses implantasi. lendir dapat disertai dengan bercak dan ini normal.

 

Setiap perubahan tekstur atau kuantitas keputihan selama kehamilan, terutama jika disertai dengan sakit perut atau kram, tidak boleh diabaikan karena mungkin menunjuk ke arah komplikasi pada kehamilan. Keputihan yang menyerupai keju dan disertai oleh sensasi gatal atau terbakar bisa menjadi akibat dari infeksi jamur. Jika cairan vagina mengeluarkan bau yang tidak sedap atau warna kekuningan atau kehijauan ini bisa merupakan sinyal infeksi vagina lain yang bisa mengancam keselamatan bayi yang belum lahir Anda.

Produksi lendir selama kehamilan – pada trimester pertama terutama dipicu oleh perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh selama kehamilan dan keluarnya lendir tebal adalah tanda kehamilan. Hal ini terutama akibat peningkatan kadar estrogen. Peningkatan hormon estrogen juga menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah panggul. Hal ini semakin meningkatkan kuantitas lendir selama kehamilan.  Lendir pada awal kehamilan mungkin sisertai bercak darah terjadi pada saat implantasi. Hal ini terjadi karena telur yang dibuahi menempel di dinding rahim.

Home Birth, Aman kah?

Apa Sich Homebirth itu?

Home birth artinya persalinan yang dilakukan di rumah, bukan di rumah sakit, bukan di rumah bersalin atau di tempat praktek bu bidan. Di Indonesia masih banyak home birth apalagi di pedesaan dimana di daerah itu untuk pergi ke RS atau ke tempat pelayanan kesehatan sulit. Biasanya bidan atau dukun di panggil untuk membantu pertolongan persalinan. Nah biasanya metode yang digunakan adalah persalinan alami. Tentu saja begitu karena biasanya yang menolong adalah bidan dan dukun, bagaimana caranya mereka akan berusaha mengupayanan proses persalinan berlangsung sealami mungkin.

Di  Negara berkembang , di mana perempuan mungkin tidak mampu membayar biaya perawatan medis atau tidak dapat mengaksesnya, melahirkan di rumah mungkin satu-satunya pilihan yang tersedia, dan bahkan wanita itu mungkin atau tidak dapat dibantu oleh tenaga professional, dan mungkin yang ada hanya dukun atau bahkan menolong sendiri tanpa bantuan siapapun.

Saat ini di luarnegeri dan di perkotaan yang notabenenya akses ibu terhadap pelayanan kesehatan mudah dan terjangkau justru menginginkan untuk mendapatkan pelayanan homebirth. Hal ini terjadi mungkin karena mereka menyadari bahwa banyak sekali intervensi yang akan mereka terima ketika mereka memutuskan untuk bersalin di pelayanan kesehatan. Dan mereka merasa akan lebih nyaman apabila bersalin dirumah sendiri dan didukung oleh orang-orang tercintanya. Memang hal ini sah-sah saja karena proses persalinan adalah free will fre choice hanya saja untuk mendapatkan pelayanan home birth yang baik dan berkualitas tinggi mustinya harus tetap disiapkan, diupayakan dan didampingi oleh tenaga medis professional yang sudah terlatih.

Keamanan melahirkan di rumah telah menjadi subyek kontroversi, terutama antara kelompok dokter professional. Namun sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa keselamatan melahirkan di rumah bagi perempuan berisiko rendah adalah sama dengan risiko melahirkan di rumah sakit atau klinik bersalin(1,2). The American Medical Association And American College of Obstetricians And Gynecologists menentang   melahirkan di rumah atas dasar bahwa tampaknya melahirkan dirumah sangatlah rumit dan masih bisa berpotensi menjadi darurat medis, dan mereka menyatakan bahwa melahirkan di rumah lebih memprioritaskan untuk membuat pengalaman melahirkan lebih besar dari keselamatan (3,4).

Namun, di Eropa melahirkan dirumah dengan didampingi tenaga professional justru didukung. Selain itu mayoritas semua bayi di Negara-negara berkembang yang lahir dirumah dihadiri oleh bidan, perawat atau anggota keluarga tetapi karena miskin dan terbatasnya perawatan medis dan alasan-alasan budaya dan sosio-ekonomi lainnya, maka risiko  kematian perinatal dan kematian maternal masih sangat tinggi. Jenis Persalinan di rumah/ Home Birth

1. Persalinan di rumah dengan dihadiri dan dibantu tenaga kesehatan profesional, biasanya bidan.

2. Persalinan di rumah yang hanya   dihadiri oleh orang awam, mungkin pasangan, keluarga, teman, atau penolong persalinan non-profesional (dukun).

Faktor-faktor dalam memilih untuk melahirkan di rumah

1. Banyak perempuan memilih melahirkan di rumah karena melahirkan seorang bayi di di lingkungan yang akrab dan nyaman penting bagi mereka (5).

2. Lainnya memilih melahirkan di rumah karena mereka tidak menyukai rumah sakit atau klinik bersalin, mereka merasa prihatin karena begitu banyaknya intervensi medis yang tidak perlu yang sering dilakukan oleh pusat pelayanan kesehatan dengan berbagai kepentingan di balik itu semua, mereka tidak ingin bayinya terekspos dengan bakteri pathogen yang ada di RS/RB, atau mereka tidak suka kehadiran orang asing pada saat kelahiran(6).

3. Yang lain lebih memilih melahirkan di rumah karena mereka merasa lebih alami dan stresnya berkurang (6).

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Midwifery and Women’s Health, ketika seorang perempuan ditanya, Mengapa Anda memilih melahirkan di rumah? Ternyata ada 5 alasan yang diberikan yaitu :

1. Keselamatan,

2. Menghindari intervensi medis yang tidak perlu di rumah sakit atau rumah bersalin ketika proses kelahiran

3. Mempunyai trauma atau pengalaman yang tidak menyenangkan sebelumnya ketika bersalin di tempat pelayanan kesehatan.

4. Merasa mempunyai kontrol atau otonomi yang lebih besar terhadap dirinya

5. Lingkungan yang nyaman dan akrab.

Satu studi menemukan bahwa wanita yang bersalin dirumah justru mengalami rasa sakit yang sangat berkurang, pengalaman persalinan yang positif(7). Dalam proses persalinan di rumah, seorang bidan yang melayani homebirth biasanya sudah terlatih dalam membantu ibu dan bayi baru lahir apabila mengalami kegawatdaruratan seperti dilatih untuk memberikan resusitasi neonatal, memasang infuse, mengelola oksitosin dan obat-obatan lain yang diperlukan untuk menghentikan pendarahan postpartum. Mereka membawa persediaan yang dibutuhkan dan dilatih untuk mejahit luka perineum. Sedangkan proses persalinan yang memerlukan intervensi lain harus dirujuk ke rumah sakit. Persalinan homebirth tidak menawarkan akses penghilang nyeri secara farmasi atau induksi persalinan menggunakan obat-obatan. Dan Mereka tidak menyediakan akses untuk peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk operasi Caesar(8).

Tren HomeBirth

1. Negara-negara maju

Di banyak negara maju, kejadian melahirkan di rumah menurun drastis selama abad ke-20. Di Amerika Serikat melahirkan di rumah menurun dari 50% pada 1938 menjadi kurang dari 1% pada tahun 1955; di Inggris kecenderungan yang sama tetapi lebih lambat terjadi dengan sekitar 80% kelahiran terjadi di rumah pada tahun 1920 dan hanya 1% pada tahun 1991. Di Jepang perubahan lokasi kelahiran terjadi lama kemudian, tetapi jauh lebih cepat: adalah kelahiran dirumah 95% pada tahun 1950, tetapi hanya 1,2% pada tahun 1975 (10).

Penurunan ini karena sebagian besar untuk cakupan /klem asuransi perusahaan swasta di Amerika Serikat adalah melahirkan di tempat pelayanan kesehatan dan hanya perawatan medis yang didanai dari pembayar pajak di Eropa dan Kanada, perubahan inilah yang akhirnya merubah kebijakan tentang dimana proses persalinan harus dilakukan. Selain itu, ada migrasi penduduk besar dari pedesaan ke daerah perkotaan, aksesibilitas di rumah sakit yang meningkat serta keengganan seorang dokter untuk hadir dan mendampingi seorang ibu bersalin dirumah juga menjadi factor menurunnya angka kejadian persalinan di rumah.

Salah satu dokter pada tahun 1920 menjelasan alasannya untuk enggan menolong ibu yang melahirkan dirumah karena:

– Anda akan tidak hanya menemukan tempat tidur yang telah ditiduri sebelumnya oleh suami, istri dananak-anak mereka, tetapi juga sering menemui tempat tidur yang sudah terendam dengan air kencing/ompol, seprai kotor, dan pakaian pasien yang kotor, atau si ibu yang tidak mandi. Alih-alih kondisinya menjadi sangat tidak bersih dan jauh dari kata steril (11):p156.

Nah tentu saja ini akan berbeda kondisinya dengan keadaan atau kondisi sekarang. Apalagi apabila Anda mempersiapkan proses homebirth degan sebaik-baiknya.

Praktek kebidanan di Amerika Serikat pada 1970-an mendukung pendekatan alami untuk melahirkan, meskipun terjadi peningkatan tajam dalam persalinan yang dibantu bidan antara 1975 sampai 2002 (dari kurang dari 1,0% menjadi 8,1%), namun sebagian besar kelahiran tetap terjadi di rumah sakit. Home birth di Inggris juga telah mengalami peningkatan permintaan terutama di Wales, Antara 2005 dan 2006, terjadi peningkatan sebesar 16%. Sedangkan Di Australia, meningkat sebanyak 2,5% (14).

Di Belanda, sebuah tren sebaliknya telah terjadi mulai tahun 1965, dua pertiga dari persalinan di Belanda dilakukan di rumah, Di Korea, Aktris terkenal Kim Se-ah- menjadi berita utama pada Januari 2010 ketika dia melahirkan seorang bayi perempuan di rumah. Karena Kurang dari satu persen dari bayi korea yang dilahirkan di rumah (16).

Sedangkan di Indonesia walaupun masih banyak kejadian melahirkan dirumah/homebirth terutama di pedesaan, namun di perkotaan hal ini jarang sekali dilakukan karena tempat pelayanan kesehatan ada dimana-mana dan sangat terjangkau. Namun Dewi Lestari seorang artis dan penulis terkenal memilih untuk melakuakn Homebirth dan waterbirth bahkan tanpa dudampingi oleh tenaga kesehatan professional. Hanya didampingi suaminya yang kebetulan artis dan penyembuh holistic Reza Gunawan saja.

Penelitian tentang keselamatan Home Birth

Data yang tersedia tentang keamanan homebirth di negara maju masih terbatas dan sulit untuk menginterpretasikan karena studi ini terlalu kecil ruang lingkupnya. Dengan desain retrospektif dalam penelitian mereka, sulit untuk membandingkan dengan penelitian lain selain itu sulit untuk membandingkan persalinan yang terjadi di rumah sakit karena hanya perempuan sehat dan berisiko rendah cenderung melahirkan di rumah. Sebuah masalah tambahan adalah bahwa waktu transportasi merupakan faktor penting dalam keselamatan, dan data berasal dari banyak berbeda negara, yang memiliki tingkat kepadatan penduduk rata-rata rumah sakit yang berbeda dan jarak yang berbeda itu(2).

Setelah melakukan peninjauan komprehensif dari berbagai literatur, seorang ibu harus diberi pilihan dalam perencanaan persalinna apakah mau dirumah atau di unit kebidanan yang tersedia di rumah saikit maupun tempat pelayanan kesehatan lain dan informasi mengenai potensi risiko dan manfaat dari setiap perencanaan persalinan

British Journal of Obstetri dan Ginekologi pada tahun 2009 meneliti 529.688 ibu bersalin dengan risiko rendah yang lahir di rumah ternyata tidak meningkatkan risiko kematian perinatal dan kesakitan perinatal di kalangan wanita berisiko rendah, ketersediaan bidan terlatih dengan baik dan melalui transportasi yang baik dan sistem rujukan baik membuat resiko itu sangat rendah dibandingkan dengan yang ibu yang melahirkan di rumah sakit. “penelitian lebih lanjut mencatat bahwa wanita dengan resiko rendah yang melahirkan di rumah sakit menjadi jarang dirujuk, dan mempunyai pengalaman yang memuaskan dalam persalinan serta sedikit intervensi (19). Dan beberapa penelitian menyatakan homebirth sangat aman dilakukan pada ibu dengan resiko rendah.

Jadi jika Anda ingin Homebirth, persiapkan sebaik-baiknya

TANDA PERSALINAN

 

Inilah masa-masa yang paling mendebarkan bagi seorang ibu hamil. Melahirkan dapat menjadi hal yang sangat menyakitkan, dan juga membutuhkan banyak waktu. Namun apabila Anda rileks dan sudah siap mental, spiritual proses persalinan akan berlangsung lebih lancar. Yang pasti Walaupun proses persalinan berbeda pada setiap wanita tapi tanda-tanda dari persalinan adalah sama. Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan anda akan mengerti kapan saat yang tepat untuk pergi kerumah sakit dan apa saja yang dapat dilakukan bila tanda-tanda persalinan ini ada pada anda. Dibawah ini anda akan menemukan hal-hal apa saja yang perlu diketahui. Berikut ini adalah tanda-tanda dan gejala-gejala awal persalinan. Bersiaplah, sebentar lagi anda akan melahirkan dan akan memiliki seorang anak! 

Tanda-Tanda Awal Persalinan – Apakah Persalinan Sudah Dekat?

Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini adalah sinyal tubuh atau alarm yang memberitahukan anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan diri. Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya, tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:

 

Engagement  atau Turunnya Bayi ke Panggul

Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih lega. Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini, maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang dimulai. Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.

 

Tekanan Panggul (Pelvic)

Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda. S elain itu, kaki anda mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan tanda-tanda awal persalinan ini.

 

Vaginal Discharge / Keputihan

Jangan kaget jika vagina anda lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut keputihan. Hal ini merupakan akibat dari melunaknya rahim anda. Cairan dapat berwarna putih, dan kadang berwarna merah muda. Ini adalah salah satu dari tanda awal persalinan yang tidak nyaman bagi anda. Keputihan yang berwarna kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami perubahan warna, beritahukanlah dokter anda.

 

Accupresure untuk induksi alami

Akupresur telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai penyakit. Ada tekanan poin/titik yang dapat merangsang kontraksi atau menginduksi persalinan. Akupresur adalah seni penyembuhan kuno yang telah efektif digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia selama lebih dari 5000 tahun. Ini didasarkan pada ide-ide dan prinsip yang sama seperti akupunktur, namun menggunakan tekanan jari bukan jarum. Ini melibatkan aplikasi tekanan ke spesifik, titik sensitif di sepanjang tubuh. Tidak ada pil, obat, perangsang atau jarum yang terlibat – itu aman bagi ibu dan bayi. Menggunakan akupresur untuk menginduksi tenaga kerja merupakan salah satu metode yang alami dan obat gratis. Bukti menunjukkan bahwa merangsang titik akupresur tertentu membawa pada tenaga kerja di 93 persen perempuan dalam waktu 48 jam

Akupresur melibatkan tekanan menerapkannya dengan menggunakan jari-jari Anda dan ibu jari pada titik-titik tertentu. Menggunakan akupresur merupakan cara alami untuk menginduksi persalinan dengan membantu leher rahim menjadi matang, melebar dan melebar. Ini adalah cara yang benar-benar aman untuk induksi persalinan bagi ibu dan bayi.

Akupresure prinsip kerjanya sama seperti akupunktur, Ada titik-titik di seluruh tubuh yang diidentifikasi ribuan tahun yang lalu oleh dokter China untuk merangsang respon dalam tubuh untuk kondisi kesehatan tertentu. Menginduksi secara alami proses persalinan merupakan salah satu hal yang dapat Anda lakukan akupresur.

Akupresure untuk menginduksi persalinan dengan merangsang kontraksi, leher rahim membantu membesar dan mendorong bayi untuk turun. Wanita yang menggunakan akupresur selama persalinan cenderung memiliki proses persalinan hingga dua jam lebih pendek dari wanita-wanita yang tidak menggunakan teknik tersebut. Ini adalah ide yang baik untuk berlatih menemukan titik-titik sebelum hari H: ingat lokasi, tetapi tidak tekan.

Kapan menekan titik tersebut untuk Menginduksi persalinan?

Ada tiga situasi utama saat Anda dapat menggunakan titik-titik tekanan untuk menginduksi persalinan.Yang pertama dan situasi yang paling umum adalah ketika kehamilan Anda sudah melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir)/ “Due Date”. Kedua, sudah dalam persalinan dan ingin memperkuat kontraksi dan membuat kontraksi lebih efektif. Ketiga, cairan ketuban telah pecah sebelum dimulainya persalinan fase aktif. Pastikan bahwa Anda menggunakan akupresur hanya bila kondisi Anda cocok dengan salah satu situasi yang disebutkan di atas.

Anda akan tahu ketika Anda telah menemukan tempat yang akupresur karena daerah tersebut akan sedikit memar dan sakit ketika tekanan diterapkan.Saat ini banyak dokter dan bidan yang menjadi sadar akan efektivitas penggunaan akupresur untuk menginduksi persalinan..

Salah satu kegunaan terbaik dari akupresur tenaga kerja adalah dengan menggunakan titik-titik tekanan untuk memperkuat kontraksi atau ketika ketuban sudah pecah, tetapi proses persalinan belum dimulai. Tekanan poin juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit selama kontraksi ada beberapa titik-titik akupresur persalinan pada bagian tubuh yang dapat dimanipulasi oleh pasangan Anda.

Tintik akupresur tenaga kerja berlokasi di seluruh tubuh wanita dari pergelangan kaki ke pantatnya ke tangannya. Belajar di mana titik-titik ini dan bagaimana untuk memanipulasi mereka secara efektif dapat menawarkan seorang wanita untuk bersalin lebih cepat dan dengan cara yang benar-benar alami dan aman.

Selama persalinan, akupresur dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan. Menerapkan tekanan pada titik-titik tertentu dapat mengurangi ketidaknyamanan kontraksi dan membantu seorang wanita dalam tenaga kerja untuk bersantai. Akupresur tenaga kerja telah terbukti untuk melepaskan endorfin, yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami bagi wanita dalam tenaga kerja. Akupresur untuk tenaga kerja paling baik digunakan selama tahap pertama dan kedua tenaga kerja.

Persalinan dengan akupresur telah terbukti efektif dalam memicu persalinan alami dengan membantu dalam bayi turun, pematangan dan melebarkan leher rahim, dan membuat kontraksi lebih sering dan sukses. Ini adalah salah satu induksi persalinan alami yang paling efektif saat ini.

Manfaat Menggunakan akupresur Bersalin

Menggunakan akupresur dapat membantu Anda:

1. Menginduksi persalinan alami tanpa semua obat yang biasa

2. Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan bersalin

3. Memperkuat kontraksi

4. Membantu leher rahim membuka dan melebar lebih baik

5. Membuat Anda lebih tenang dan santai

6. Memicu persalinan alami dari dalam rumah Anda sendiri, aman dan tanpa rasa sakit.

7. Metode terbaik untuk menenangkan kegelisahan dan kecemasan selama proses persalinan.

8. Membantu menghentikan muntah dan mual yang berhubungan dengan persalinan

9. Teknik efektif mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa sakit pada persalinan Anda.

10. membantu mengubah posisi bayi posterior.

11. Memperkuat kontraksi untuk proses persalinan lebih cepat, yang mengarah ke persalinan singkat dan sedikit kesempatan intervensi medis.

DISTOSIA BAHU & Penatalaksanaannya

Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sacrum (tulang ekor). Lebih mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.

Salah satu kriteria diagnosis distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervagina untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus.

Spong dkk (1995) menggunakan sebuah kriteria objektif untuk menentukan adanya distosia bahu yaitu interval waktu antara lahirnya kepala dengan seluruh tubuh. Nilai normal interval waktu antara persalinan kepala dengan persalinan seluruh tubuh adalah 24detik, pada distosia bahu 79 detik. Mereka mengusulkan bahwa distosia bahu adalah bila interval waktu tersebut lebih dari 60 detik.

Insidensi

American College of Obstetrician and Gynecologist (2002) menyatakan bahwa angka kejadian distosia bahu bervariasi antara 0.6 – 1.4% dari persalinan normal.

Menurut The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists tahun 2005 : Insiden keseluruhan adalah 2-3% dari kelahiran dengan; 48% kasus terjadi pada bayi berat badan normal, 0,3% pada bayi dengan berat 2500-4000gram, 5-7% pada bayi dengan berat 4000-4500gram

Posting ini akan membahas bagaimana menghindari distosia bahu dan menangani situasi ini jika terjadi. Ada banyak informasi yang yang tersedia di internet tentang distosia bahu. Jadi, saya akan menikmati beberapa link blog untuk memudahkan Anda agar semakin mengerti.

Apa yang terjadi selama distosia bahu?

Pada dasarnya bahu bayi tertangkap di pinggir panggul

Gambaran urutan kejadian distosia bahu dapat dilihat di video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=j_bibDLPW98

Patofisiologi

Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis sehingga bahu tidak bisa lahir mengikuti kepala.

Etiologi

Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul.

Penilaian Klinik

1. Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva

2. Kepala bayi tidak melakukan putaran paksi luar

3. Dagu tertarik dan menekan perineum

4. Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina.

5. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symphisis.

Faktor Risiko

1. Ibu dengan diabetes, 7 % insiden distosia bahu terjadi pada ibu dengan diabetes gestasional (Keller, dkk)

2. Janin besar (macrossomia), distosia bahu lebih sering terjadi pada bayi dengan berat lahir yang lebih besar, meski demikian hampir separuh dari kelahiran doistosia bahu memiliki berat kurang dari 4000 g.

3. Riwayat obstetri/persalinan dengan bayi besar

4. Ibu dengan obesitas

5. Multiparitas

6. Kehamilan posterm, dapat menyebabkan distosia bahu karena janin terus tumbuh setelah usia 42 mingu.

7. Riwayat obstetri dengan persalinan lama/persalinan sulit atau riwayat distosia bahu, terdapat kasus distosia bahu rekuren pada 5 (12%) di antara 42 wanita (Smith dkk., 1994)

8. Cephalopelvic disproportion

The American College of Obstetrician and Gynecologist (1997,2000) meninjau penelitian-penelitian yang diklasifikasikan menurut metode evidence-based yang dikeluarkan oleh the United States Preventive Sevice Task Force, menyimpulkan bahwa :

1. Sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat diramalkan atau dicegah karena tidak ada metode yang akurat untuk mengidentifikasi janin mana yang akan mengalami komplikasi ini.

2. Pengukuran ultrasonic untuk memperkirakan makrosomia memiliki akurasi yang terbatas.

3. Seksio sesarea elektif yang didasarkan atas kecurigaan makrosomia bukan merupakan strategi yang beralasan.

4. Seksio sesarea elektif dapat dibenarkan pada wanita non-diabetik dengan perkiraan berat janin lebih dari 5000 g atau wanita diabetik yang berat lahirnya diperkirakan melebihi 4500 g.

Komplikasi pada Ibu

Distosia bahu dapat menyebabkan perdarahan postpartum karena atonia uteri, rupture uteri, atau karena laserasi vagina dan servik yang merupakan risiko utama kematian ibu (Benedetti dan Gabbe, 1978; Parks dan Ziel, 1978)

Komplikasi pada Bayi

Distosia bahu dapat disertai morbiditas dan mortalitas janin yang signifikan. Kecacatan pleksus brachialis transien adalah cedera yang paling sering, selain itu dapat juga terjadi fraktur klavikula, fraktur humerus, dan kematian neonatal

Bagaimana Cara Menghindari distosia bahu?

Banyak sumber dari ilmu kebidanan dan obstetri berfokus pada bagaimana mengelola komplikasi tertentu atau masalah. Namun saya lebih suka untuk menghindari situasi ini daripada mengelola komplikasinya. Meskipun di beberapa kasus distosia bahu tidak dapat dihindari, namun ada sejumlah cara untuk mengurangi kesempatan itu terjadi kasus tersebut:

Proses Persalinan Alami yang Terganggu

Ketika seorang perempuan dapat melahirkan secara naluriah (tanpa arah) dan alami atau tanpa intervensi mereka mereka akan lebih lancar saat bersalin. Saya telah melihat beberapa posisi persalinan yang aneh dan gerakan yang masuk akal setelah bayi muncul/keluar. Dan dalam kasus terjebak nya bahu di pinggiran tulang panggul (distosia bahu), gerakan panggul naluriah dapat melepaskan dan membebaskan bahu bayi tanpa intervensi. Dan itu alami ada di naluriah seorang ibu. Dan dulu saya tidak pernah menyadarinya.

What Babies Want

0

What Babies Want, sebuah Video dokumenter yang sarat akan makna tentang pentingnya pendidikan dan pembangunan sejak awal pada masa anak-anak dan dampaknya terhadap kesejahteraan sebagai individu dan masyarakat pada umumnya. Meskipun dokumenter ini penuh dengan informasi tentang persalinan, perkembangan bayi, dan kesadaran pada bayi, hal itu juga menunjukkan bagaimana pengalaman sebagai bayi dapat memiliki dampak sepanjang kehidupan kita.

 

Ini berarti bahwa kita akhirnya memiliki bukti ilmiah bahwa otak dan bahkan seluruh bentuk tubuh bayi, berkembang dan tumbuh sebagai akibat dari tanggapan terhadap lingkungan yang dia hadapi. Jika lingkungan adalah penuh dengan perseteruan tubuhnya dengan cara yang defensive akan semakin waspada, semua sistem syaraf dan sistem endokrin dirancang untuk defensif untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang tidak bersahabat seperti yang selalu dia temukan selama bayi bahkan selama dalam kandungan

Di sisi lain Jika, bayi lahir dalam lingkungan yang penuh cinta, kehangatan dan penerimaan maka seseorang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sistem saraf yang kreatif dan lebih fleksibel. Jika bayi dipenuhi dengan cinta dan perasaan diakui sebagai seseorang, mereka akan lebih sepenuhnya mampu mengembangkan kasih dan damai pada dirinya sendiri maupun lingkungan.  Nah sebenarnya apa yang bayi Anda inginkan terangkum dalam synopsis ini:

Bab Satu: Dimulai dari Kandungan

Bab Satu berfokus pada perawatan sebelum melahirkan, bukti mengatakan bahwa bayi merespon kejadian di dunia sejak di dalam rahim. USG tdigunakan untuk mengamati berbagai respon dan bahkan komunikasi yang terlihat pada bayi sebelum melahirkan dari tahap awal perkembangan mereka. Pengalaman awal kehamilan berisi kesan kita tentang dunia di mana kita akan hidup, dan menyajikan kesempatan pertama untuk menyambut bayi dengan perhatian, komunikasi dan perawatan serta kepedulian

Bab Dua: Penyambutan

Bab Dua membahas tentang kebiasaan tradisional yang ditemukan di kebudayaan kuno yang dirancang untuk menyambut kelahiran bayi sebelumnya. Berikut ini ritual dipimpin oleh Sobonfu yang dipraktekkan selama ribuan tahun di tanah asalnya di banding dengan dalam konteks modern pada ibu hamil di Amerika Serikat.

Pillow Talk dalam Positif Parenting (Healing Birth Trauma)

0

 

Parenting adalah ilmu pengasuhan Anak , bagaimana mendidiknya, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar.

Positif parenting adalah memberikan pola asuh dengan cara yang positif.

Birth trauma adalah gangguan fisik maupun psikologis yang disebabkan adanya trauma sejak dalam kandungan maupun saat proses persalinan dan ini akan berefek sampai usia dewasa. Ini biasanya terjadi pada ibu yang stress selama proses kehamilan dan persalinan, maupun ibu yang bersalin dengan tindakan entah itu SC, Induksi, persalinan tindakan maupun persalinan normal yang traumatic. Selama dua puluh tahun, Dr Emerson telah mengamati dan merawat bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar. pengamatan klinisnya menunjukkan bahwa melahirkan caesar menyebabkan lebih banyak trauma, daripada melahirkan vagina, dan bahwa lebih dari sembilan puluh persen dari semua bayi yang lahir sesar menderita trauma psikologis dengan derajat yang bervariasi Persalinan Sc memiliki dampak fisik dan psikologis yang tidak diinginkan. Efek-efek fisik dan psikologis yang halus namun kuat, dan terjadi di tingkat bawah sadar dari jiwa bayi.

Efek gejala langsung yang mudah dikenali misalnya seperti bangun dan menangis tengah malam, menangis menjerit dan histeris, kesulitan makan, kesulitan pencernaan, kolik, dan lain-lain. Ada juga efek gejala jangka panjang seperti perasaan rendah diri, penampilan yang tidak konsisten, kesulitan dalam penyelesaian tugas, rasa bersalah kompleks, sering menunda pekerjaan, kesulitan bicara dan disfungsional perilaku dan perasaan, Autis bahkan hyperaktif.

Birth trauma memang benar-benar Ada dan banyak yang mengalaminya tanpa kita menyadarinya karena semuanya terekam di bawah sadar Anda.

Apa yang ditanyakan secara spontan seketika saat bayi anda baru saja lahir….pertanyaan pertama yang sering keluar dari mulut sang bunda adalah “Sehat tidak dok/bu bidan?”…dan saat itu jawaban dokter/ bu bidan adalah “sehat,,,,,,,”

kalimat sehat yang terlontar sebenarnya masih koma….belum titik!!! karena sehat yang dilihat saat itu adalah sehat secara fisik saja…sedangkan bagaimana konsidi kesehatan bayi itu secara mental dan spiritual??? semua baru bisa kita lihat dan amati setelah > 1 tahun kemudian.

dan sebagai orang tua apalagi ibu pastilah menginginkan anaknya sehat secara fisik, mental maupun spiritual. kenapa saya mengangkat tema ini dalam artikel saya, karena sampai saat ini banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata trauma persalinan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan spiritual seorang anak.

Seorang bayi adalah suci adanya, saat itu sebagian besar irama otaknya adalah alfa, dimana apapun yang dia dengar dan dia rasakan dapat menjadi rekaman dalam pikiran bawah sadarnya yang dapat mempengaruhi kondisi mentasl dan spiritual nya di usia yang akan datang. trauma persalinan dapat disebabkan karena:

1. Persalinan yang lama dan menyakitkan

2. Proses Induksi persalinan

3. Rasa sakit yang menyiksa ibu saat proses persalinan

4. Perasaan hilangnya kendali /kontrol saat proses persalinan

5. Tingginya Tingkati intervensi medis

6. Secio Cesarea

7. Perlakuan yang kasar/kurang menyenangkan dari penolong persalinan (bidan, dokter/ paramedis)

Gambaran Tentang Sebuah Persalinan

Gambar ini … seorang dokter menolong proses kelahiran bayi dan dengan menangkap bayi dengan kepala dan menarik dia keluar dari vagina, sehingga dia tergantung dengan lehernya. Dapatkah Anda membayangkan reaksi ibu dan orang di sekitarnya? Namun tak seorang pun tenaga medis disana yang mengangkat alis ketika hal ini terjadi selama kelahiran/persalinan.

Jika kita setuju dengan sebuah pendapat bahwa bayi adalah manusia dan memiliki perasaan (baik fisik dan emosional) mengapa ketika menyambut bayi lahir dan menolongnya kita seringkali memperlakukannya secara sangat kasar? Lalu Menurut Anda bagaimana sudut pandang/pandangan/gambaran/bayangan si bayi tentang proses kelahirannya? kira-kira bisa menimbulkan trauma tidak? Nah Ini adalah contoh-contoh ekstrim yang ada dalam pelayanan persalinan. Namun pendekatan pelayanan atau perlakuan seperti ini sangat umum dilakukan di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

 

Pendekatan medis untuk menyambut bayi lahir ke dunia

{youtubejw}C0QIAZJ_CuE{/youtubejw}

 

 

 

 

Kami Memilih untuk Melahirkan Scr Alami Karena Kami Tahu Apa yg Sebenarnya Terjadi Di Rumah Sakit

0

 

Beberapa minggu yang lalu saya membaca artikel ini di sebuah website http://mynaturalchildbirth.org yang terus terang sangat menggelitik pikiran saya. Artikel tersebut berjudul We Choose Natural Childbirth Because We Know What Goes On in the Hospital yang dibuat April 18th, 2011 yang lalu.

Dan saat ini saya akan mencoba untuk merangkumkan bagi Anda dan mungkin ini bisa menjadi bahan perenungan kita bersama setidaknya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Artikel ini bercerita dan berusaha mengungkapkan fakta yang terjadi di rumah sakit pada umumnya dan artikel ini adalah akumulasi dari sebuah keprihatinan atas semakin tingginya angka SC dan semakin banyaknya intervensi yang sebenarnya tidak perlu yang dilakukan dalam pertolongan persalinan di rumah sakit dan juga keprihatinan atas lemahnya posisi kita sebagai seorang klien.

Artikel ini juga mengungakapkan keprihatinan tentang betapa sedikitnya orang yang tahu dan mau tahu tentang persalinan secara alami. Dan satu-satunya cara untuk mengubah itu adalah untuk membuat semuanya menjadi pengetahuan umum dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah menyebarkan berita. Dan dilakukan dalam artikel ini.

Artikel ini bercerita tentang keadaan di Rumah Sakit di Amerika, tapi setelah saya membaca berulang-ulang tidak menutup kemungkinan juga ini terjadi de Negara kita, mengingat saat ini di Negara kita pun, apalagi di kota besar angka kejadian SC meningkat dari tahun ketahun. Teori yang menyatakan 90% wanita bersalin normal dan 10% bersalin patologis ternyata terbantahkan dengan keadaan dimana kondisi tersebut sudah terbalik, yaitu 90% pasien bersalin secara SC dan 10% bersalin secara normal. Sungguh ironis kan. Walaupun dari berbagai organisasi kesehatan mulai dari WHO, IDI, POGI, HOGSI sll sudah berupaya memberikan “warning” tapi tetap saja ada alasan pembenaran untuk semua tindakan SC yang dilakukan.

Di artikel ini dikatakan bahwa selama ini masyarakat tidak pernah diberikan informasi yang benar-benar benar atau informasi yang baik (apa adanya)tentang proses persalinan. Dan seringkali tindakan yang dilakukan RS dengan dalih untuk keselamatan dan kesejahteraan diri pasien dan bayinya sebenarnya hanya pemanis, artinya sebenarnya bukan itu tetapi sebenarnya ada unsure politik di dalamnya.

Dalam menawarkan sebuah pilihan dan pengambilan keputusan pun tanpa disadari seorang klien tidak bisa memilih dengan paling bijak karena secara tidak langsung berbagai pihak sebenarnya sudah mengkondisikan pasien tersebut untuk memilih pilihan yang dipilihkan oleh pihak RS. Jadi apa gunanya inform choice disini? Saya gak tahu.

Beberapa fakta yang diungkapkan dalam artikel ini antara lain:

 

 

 

 

 

FAKTA # 1 – Persalinan direkayasa menjadi peristiwa Medis

Di Negara AS, persalinan diperlakukan seolah-olah sebuah peristiwa yang sangat darurat dan membutuhkan penanganan medis segera. (sepertinya ini juga tidak jauh beda terjadi di Negara kita ya?)

Dimana proses persalinan harus terjadi di rumah sakit dengan segala intervensi yang harus di berlakukan. Dengan dalih untuk meningkatkan keselamatan ibu dan bayi dan seolah-olah seorang proses ini lebih baik dan lebih aman dibandingkan dengan bersalin secara alami. Padahal ternyata metode ini sangat mengganggu dan berbahaya. Lebih dari setengah dari wanita yang melahirkan di rumah sakit merasa dilecehkan, dianiaya dan trauma. Dan ini adalah sebuah kegagalan besar dari tubuh seorang wanita seutuhnya

*** Kami Memilih untuk Melahirkan secara alami karena ini tubuh kami, Bayi kami, Pengalaman kami dan Pilihan Kami***

 

 

 

 

 

FAKTA # 2 – “Perkosaan Kelahiran” adalah nyata dan ini sering sekali terjadi

Ternyata di Amerika pun ketika seseorang berbondong-bondong ke rumah sakit untuk melahirkan kemudian saat mereka keluar dari RS ternyata mereka benar-benar trauma dengan apa yang terjadi! Mereka mengatakan bahwa mereka dimanipulasi oleh sistem rumah sakit dan diintimidasi untuk menerima intervensi yang tidak perlu dan bahkan terpaksa harus SC tanpa alasan medis yang benar. Beberapa wanita memiliki pengalaman negatif yang luar biasa tentang persalinan. Banyak yang mengklaim penyalahgunaan dan beberapa bahkan mengatakan adanya”perkosaan” terutama jika mereka dilakukan intervensi tanpa persetujuan.

VARISES VAGINA

0

Banyak wanita menderita varises vulva atau vagina dan tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang mereka. Nah semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang mengalaminya.

Apakah varises vagina dan varises vulva?

VARISES adalah pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) yang melebar dan berkelok/melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah balik tersebut. Biasanya varises terjadi pada tangan dan kaki, namun pada beberapa orang dapat terjadi di tempat-tempat lain seperti pada lambung, rectum (usus besar dekat anus), vagina, skrotum, dan vulva (bibir kemaluan). Sekira 20-30% wanita mengalami varises, terutama pada kehamilan

Varises vagina adalah pembuluh darah yang terlihat menggembung di dinding vagina atau terasa menggembung di dalam vagina itu sendiri.

varises vulva adalah tonjolan vena yang melalui kulit vulva atau “bibir” vagina baik kulit atau mukosa di pintu masuk vagina.

Kadang-kadang varises vagina / vulva bisa sangat besar, membuat kulit vulva terlihat sangat abnormal. Pada umumnya varises tidak menyebabkan gejala yang terlihat hanyalah penonjolan pembuluh darah di bawah kulit atau mukosa. Pada varises vagina, pelebaran pembuluh darah akan terlihat di bawah lapisan selaput lendir vagina. Pada sebagian penderita varises, terutama varises pada kaki, kaki akan terasa berat, lelah dan nyeri yang bertambah apabila ia banyak berdiri atau duduk. Gatal-gatal atau perubahan warna kulit menjadi kebiruan juga merupakan ciri-ciri varises.

Pada kebanyakan wanita hamil yang mengalami varises vagina, persalinan normal masih dapat dilakukan, kecuali pada varises vagina yang sangat berat, dokter akan menganjurkan operasi sesar. Dokter akan dapat mengetahuinya ketika memeriksa panggul saat kehamilan atau pemeriksaan persalinan. Setelah persalinan, dengan sendirinya varises akan mengecil dan seringnya tidak mengganggu lagi. Apabila ibu hamil lagi, pada umumnya varises akan datang kembali.

Pendarahan karena varises vagina, pada umumnya terjadi saat persalinan karena pecahnya dinding pembuluh darah akibat trauma/laserasi jalan pada saat bayi lahir. Sangat jarang perdarahan akibat varises biasanya terjadi lama setelah persalinan

Seberapa banyak wanita yang menderita varises vagina ?

Tidak ada yang tahu berapa banyak perempuan menderita vagina / varises vulva karena tidak pernah ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan berapa orang yang menderita.

Namun fakta yang terjadi di lapangan adalah:

  • Saya jarang melihat varises pada vagina atau vulva pada wanita yang belum hamil atau belum pernah hamil dan melahirkan sebelumnya.
  • Hampir semua wanita dengan varises vagina atau vulva sebelumnya telah pernah bersalin secara normal/ persalinan pervagina.
  • Satu dari 5 wanita dengan varises kaki memiliki beberapa varises vagina atau vulva – walaupun sebagian besar masih terlalu kecil untuk dilihat atau tidak terlalu menyebabkan masalah
  • Banyak wanita dengan varises vagina atau vulva tidak punya varises kaki

Apa penyebab dari varises vagina dan vulva?

Hampir semua varises vagina atau vulva (penderita varises) berasal dari varises dalam panggul. Ada 2 indung telur di dalam panggul namanya ovarium Masing-masing memiliki urat yang sangat panjang disebut vena ovarium – ada satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri.Vena ovarium harus mengambil darah dari ovarium kembali ke vena besar sehingga dapat dipompa kembali ke jantung.

Jika katup berhenti bekerja dalam pembuluh darah, pembuluh darah di sekitar ovarium menjadi sanga besart – suatu kondisi yang disebut “varikokel ovarium” – atau sindroma kongesti pelvis.

Ada dua pembuluh darah lainnya di panggul yang bisa juga – disebut vena iliaka internal. terletak di panggul bagian bawah dan dapat menyebabkan masalah yang sama. Namun, jika cabang dari pembuluh darah ini terpengaruhi, dapat menyebabkan wasir atau varises di sekitar pantat dan anus.

Penyebab varises vagina dan vulva ini terutama karena tekanan dari uterus pada vena hipogastrikus dan iliaka. Usus besar yang terlalu penuh akibat sembelit juga merupakan faktor penting dalam timbulnya masalah ini.