Bidan Kita

Home Blog Page 91

Berbagai Alasan untuk Melakukan SC

 

 

DSC_2012

Entah mengapa….saat ini semakin banyak saja wanita yang melahirkan dengan cara operasi Caesar. bahkan saat ini, semakin banyak ibu yang melahirkan di tanggal yang sesuai dengan keinginan orang tuanya. Bukan saat hari perkiraan lahir, namun di jadwalkan di tanggal tertentu dengan berbagai alasan. Ada orang tua yang beralasan agar hoki si anak nanti bagus, ada juga yang beralasan mumpung HPL(Hari Perkiraan Lahir) sekitar bulan Agustus jadi mending sekalian di lahirkan pas tanggal 17 supaya pas dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia, Ada juga yang dengan alas an karena bapaknya di sekitar menjelang HPL harus berlayar, pergi keluar kota atau ada uurusan pekerjaan sehingga nanti kalau bersalin normal yang kita tak tahu kapan terjadinya justru tidak bisa di tungguin bapaknya. Atau macam-macam alasan.

Alasan alasan diatas adalah alasan dari pihak orang tua atau keluarga besar. Nah di dunia kedokteran atau dari pihak dokter juga ternyata ada juga alasan-alasan yang yang sebenarnya tak masuk akal namun menjadi seolah-olah sangat masuk akal sehingga dengan sukarela ataupun terpaksa kedua orangtua memutuskan untuk melakukan SC. Ingin tahu apa saja alasannya?

Ini adalah beberapa alasan paling gila dan paling tidak masuk akal yang pernah kudengar. Dan Berikut ini adalah alasan lain yang pernah saya jumpai yang memiliki sedikit atau tidak ada validasi dan bukti ilmiah. Karena seperti kita ketahui bersama sebenarnya Induksi dan bedah caesar berisiko dan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup. Alasan tersebut Antara lain:

1. Anda sudah hampir masuk ke tanggal HPL tetapi belum ada tanda persalinan.

2. Anda berada di tanggal HPL dan belum ada tanda persalinan

3. Posisi Bayi Anda masih terlalu tinggi/belum masuk panggul

4. Leher rahim Anda terlalu jauh tersembunyi ke belakang (posisi mulut rahim jauh di belakang)

5. Leher rahim Anda terlalu jauh menghadap ke depan

6. Leher rahim Anda terlalu pendek

7. Leher rahim Anda terlalu panjang

8. Dokter tidak dapat menemukan serviks (dari hasil pemeriksaan dalam)

9. Air Ketuban Terlalu Banyak

10. Posisi Bayi Anda posterior

11. Anda gemuk

12. Kepala bayi besar berdasarkan pemeriksaan terakhir

13. Lilitan tali pusat (indikasi ini sering digunakan senjata untuk melakukan SC, padahal sebenarnya dengan melakukan komunikasi dengan janin liltan tersebut bisa di lepaskan)

14. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda besar

15. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda kecil

16. Suami atau dokter yang menganjurkan dengan alasan supaya bayi lebih pintar.

17. Anda memiliki riwayat keguguran sebelumnya

18. Cuti hamil Anda hendak habis dan tanda-tanda persalinan belum kunjung datang

19. Dokter yang merawat Anda punya rencana rapat, konggres, ataupun liburan di sekitar hari HPL Anda

20. Anda memiliki riwayat keluarga yang sebagian besar mereka melahirkan dengan cara induksi / bedah caesar

21. Anda tidak tahan sakit dan ketakutan jika harus menahan rasa sakit saat persalinan (padahal SC justru akan melipat gandakan rasa nyeri bukan?)

22. Ini adalah bayi mahal, bayi hasil in vitro (bayi tabung)

23. Anda ingin bayi yang akan lahir pada hari ulang tahun Anda / Hari Ibu

24. Anda harus melahirkan di RS dan SC karena asuransi perusahaan Anda hanya menanggung biaya melahirkan di RS dan jika SC maka diganti penuh oleh asuransi.

25. Anda memiliki banyak Braxton Hicks dan Anda tidak tahan ingin segera mengakhiri semuanya

26. Anda tidak ingin mengambil risiko terbangun di malam hard an merasa kerepotan gara-gara n kontraksi

27. Air ketuban Anda pecah

Selain alasan diatas sebenarnya masih ada alasan-alasan lain yang mungkin terselubung yang ini sulit untuk di deteksi karena bersangkut paut dengan moral seorang dokter atau bidan.

Untuk alasan yang inilah yang Anda harus hati-hati sekali, mulai sekarang pilihlah dokter yang Pro Normal. Jika Anda pergi ke RS dan RS tersebut Angka kejadian SC lebih tinggi daripada Normal, sudah bisa dipastikan dokter tersebut Hobi SC. Segeralah cari dokter lain.

Orang kadang berfikir yang penting bayinya lahir selamat dan sehat, iya secara fisik, bukan mental dan spiritualnya. Tanpa kita sadari ternyata ketika Anda memutuskan untuk SC apalagi dengan indikasi yang tidak jelas atau gila seperti yang sudah saya tuliskan diatas berarti Anda sudah berinvestasi BIRTH Trauma pada bayi Anda. Dan perlu diketahui birth trauma ini dapat dibawanya atau berpengaruh hingga dia dewasa nanti.

Untuk mengetahui birth trauma Anda bisa membuka link ini: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=251:birth-trauma-is-real&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Seksio sesarea dianjurkan ketika persalinan pervagina diperkirakan dapat menimbulkan risiko bagi ibu atau bayi. Tidak semua kondisi yang tercantum ini merupakan indikasi wajib, dan dalam banyak kasus dokter kandungan harus menggunakan kebijaksanaan untuk memutuskan apakah operasi Caesar diperlukan. Beberapa indikasi untuk melahirkan dengan cara SC adalah:

Adanya Komplikasi persalinan dan faktor menghambat pengiriman vagina seperti

1· Persalinan dengan kala 2 l;ama (prolong labor) atau kegagalan kemajuan persalinan

2· Janin mengalami distress yang ditandai detak jantung tidak teratur lebih dari 160 x/menit atau kurang dari 120 x/menit, gerakan janin berkurang dan air ketuban berwarna hijau tanda janin poop di dalam rahim

3· Prolaps tali pusat (saat ketuban pecah tali pusat ikut menumbung dan keluar, ini biasanya terjadi ketika kepala belum masuk pangul sehingga saat pecah ketuban maka tali pusat ikut aliran air)

4· Rupture uteri atau adanya pecah rahim

5· Peningkatan tekanan darah ( hipertensi ) pada ibu atau bayi setelah ketuban pecah

6· Peningkatan denyut jantung ( takikardia) pada ibu atau bayi setelah pecah ketuban

7· Adanya masalah pada plasenta ( Plasenta Previa atau Plasenta Akreta )

8· Posisi janin melintang atau sungsang (walaupun sebenarnya sungsang bisa juga dilahirkan dengan normal pervaginam)

9· Gagal induksi persalinan (penelitian menunjukkan bahwa ibu yang sudah di induksi lebih dari 50% akan berakhir ke SC)

10· Gagal melahirkan dengan bantuan instrument seperti forceps atau vaccum

12· Bayi terlalu besar > 4kg (makrosomia)

13· CPD (Cevalo Pelvix disproportion) tidak ada kesesuaian antara besar janin dengan panggul ibu

Kondisi lainnya yang terjadi akibat komplikasi dalam kehamilan atau kondisi yang sudah ada sebelumnya dan penyakit penyerta seperti:

14· Pre-eklampsia

15· Hipertensi selama kehamilan

16· Audah melahirkan terlalu banyak

17· Ibu terinfeksi HIV.

Infeksi menular seksual seperti herpes kelamin (yang dapat ditularkan kepada bayi jika bayi lahir lewat vagina, tetapi biasanya dapat diobati dengan obat-obatan dan tidak memerlukan operasi caesar)

RESIKO? APA RESIKO?

Penjadwalan pada kelahiran bayi anda dapat memiliki konsekuensi yang sangat berat seperti prematuritas, masalah kerusakan pada saluran pernapasan, kematian dan bahkan masalah kelainan dan kerusakan pada otak – belum lagi pemulihan rasa sakit dan nyeri yang lebih lama dan lebih sakit dibandingkan dengan jika Anda melahirkan secara normal melalui vagina.

Tetapi mengingat semua risiko, saya harus berasumsi bahwa sebagian besar perempuan tidak mendapat informasi dari provider, atau mendapatkan informed consent. Saya sangat menyadari bahwa kondisi psikologis ibu hamil sangat labil dan seringkali berada dalam kondisi emosi yang intent dia akan lebih mudah stress apalagi menyangkut kesejahteraan bayi yang dikandungnya. Ketika si dokter mengatakan harus SC (padahal indikasinya tak masuk akalpun) orang tua terutama si ibu akan mengiyakan dan mengamininya.

Ini seperti contoh kasus di bawah ini:

1. Seorang ibu G1 P0 A0 (Hamil Pertama) denan umur kehamilan 28 minggu datang ke dokter untuk periksa ANC (kehamilan) dan ketika di USG ternyata posisi janinnya sungsang atau melintang. Secara spontan si dokter mengatakan rencana SC. Anda tau apa perasaan si Ibu? Secara emosional dia akhirnya memilih untuk mengiyakan. Karena takut terjadi apa-apa. Da sampai rumahpun secara tidak sadar dia mensugesti dirinya bahwa bayi saya sungsang dan saya harus SC padahal sebenarnya umur 28 minggu masi sangat sangat mungkin untuk dilakukan reposisi silahkan baca link ini: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=175:cara-mengubah-bayi-sungsang-menjadi-letak-kepala&catid=40:monthly-guide&Itemid=34

2. Seorang ibu G1 P0 A0 sudah 2 hari melewati tanggal HPL nya. Berbagai upaya sudah dia lakukan seperti sering jalan kaki, jongkok berdiri dan berhubungan intim. Namun si janin belum juga menunjukkan tanda-tanda dia mau keluar. Seluruh keluarga sudah panic, handphone berbunyi terus karena ada SMS dan BBM yang menanyakan sudah lahir belum?, Kok belum Lahir-lahir sich, si Anu sudah melahirkan lho, hamilnya kan bareng sama kamu? , dll. Setiap kali bertemu orang Anda selalu mendengar pertanyaan yang sama. Dan akhirnya orangtua dan keluarga mendesak Anda untuk Sc saja mengingat selain sudah melewati tanggal HPL, ternyata teman-teman Anda bahkan saudara Anda sebagian besar melahirkan dengan SC juga. Bahkan kadang ada ancaman dan Anda seperti di takut-takutin dengan cerita-cerita yang intinya bahwa janin harus segera di lahirkan. Akhirnya dalam kondisi panic Andapun menyerah. SC! Padahal jika Anda mau bersabar bisa saja 2 hari lagi Anda bisa melahirkan dengan normal dan nyaman.

3. Seorang ibu G1 P0 A0 dengan umur kehamilan 39 minggu dan sudar terjadi kontraksi, karena selama hamil dia jarang olahraga dan jarang berlatih relaksasi sehingga ketika merasakan kontraksi dia panic dan tak mau makan. Paling juga ngemil. Tak mau minum juga yang ada hanya mengeluh mengeluh dan mengeluh. Ketika ada kontraksi segera dia ke RS dan ketika di periksa dalam ternyata baru pembukaan 1 cm. karena panic Anda bukannya pulang dan menunggu pembukaan bertambah sambil bersantai dirumah tapi dengan alasan tak mau repot Anda memutuskan untuk tetap tinggal di RS. Padahal pada primigravida pembukaan pada fase laten bisa saja berlangsung lebih dari 24 jam. Namun karena Anda di RS maka pihak RS punya SOP (Standart Operating Prosedures) sendiri sehingga ketika 6 jam tidak ada kemajuan pembukaan langsung saja Anda dibujuk untuk melakukan induksi. Seperti kita ketahui induksi meningkatkan kemungkinan untuk kejadian SC. Dan selain itu ketika dalam persalinan si ibu harusnya tetap terehidrasi denganmakan dan minum karena jika tidak maka dia akan kelelahan dan energinya terkuras.

Masih banyak lagi sebenarnya kasus lain yang setelah diruntut sebenarnya tidak perlu SC. Namun akhirnya harus SC karena berbagai sebab yang harusnya bisa diatasi sebelum seorang ibu berada dalam kondisi terburuknya.

Artikel ini saya tulis bukan berarti ingin menghakimi semua pihak baik orang tua maupun dokter tetapi dari artikel ini harapannya adalah sebagai orang tua tolong perluas wawasan Anda ketahui apa saja tentang seluk beluk persalinan, selalu cari second opinion atau bahkan third opinion sebelum mengambil keputusan penting. Jangan mau dan jangan mudah terintimidasi oleh beberapa pihak yang tak bertangungjawab. Pengetahuan adalah kuncinya.

Dan bagi Anda yang terlanjur sudah SC dengan berbagai alasan gila diatas, Maaf saya tidak menghakimi Anda. Karena saya tahu apapun cara Anda melahirkan itu adalah cara yang ajaib untuk menjadi seorang ibu. Walaupun banyak trauma, tugas Anda sekarang adalah ayo lakukan healing untuk Anda sendiri terutama untuk bayi Anda. Salah satu healing yang termudah adalah dengan CINTA dan KASIH. Seperti memberikan sugesti positif, memancarkan energy positif dan yang penting adalah memberikan FULL ASI kepada bayi Anda karena ASI mempunyai EFEK menyembuhkan.

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Referensi:

http://www.birthtraumaassociation.org.uk

http://www.osteodoc.com/birthtrauma.htm

http://www.eheart.com/cesarean/emerson.html

Posisi Melahirkan

tidur

bercerita tentang posisi melahirkan, pasti bayangan Anda adalah Anda harus tidur terlentang dengan kedua kaki di sangga menggunakan “sunggurdi” atau penyangga kaki dan itu sangat terlihat mengerikan. seperti gajah bengkak yang disuruh tidur terlentang seperti gambar di bawah ini pasti:

padahal SEBENARNYA posisi yang TERBAIK untuk melahirkan adalah posisi tegak. nah ada banyak alasan ilmiah mengapa tetap tegak selama persalinan atau melahirkan adalah ide yang baik dan membuahkan banyak manfaat

Pertama, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang, uterus yang berat akan menekan pembuluh darah utama yang memasok oksigen ke bayi. Hal ini dapat menyebabkan ‘gawat janin’ dan intervensi seperti persalinan dengan vakum, forceps atau caesar.

Kedua, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang ketika melahirkan, sakrum dan koksigis dikompresi terhadap permukaan yang keras yaitu tempat tidur, sehingga lebih sulit bagi sendinya untuk lebih fleksibel dan untuk kepala janin turun ke jalan lahir. Bahkan, ketika seorang ibu bersalin berada dalam psosisi tegak selama proses persalinan maka, ukuran jalan lahir dapat ditingkatkan sampai 30%. Ini bisa berarti kemungkinan adanya gawat janin akan semakin kecil.

Ketiga, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang maka kontraksi rahim melawan gaya gravitasi.  ini dapat memperlambat kecepatan dan kekuatan mengejan saat persalinan. Dengan kata lain, proses persalinan bisa memakan waktu lebih lama dan menyebabkan kelelahan pada ibu.

Keempat, ketika seorang ibu bersalin dalam posisi tidur terlentang selama tahap mendorong/mengejan, dia mendorong bayi melawan gaya gravitasi, sehingga diperlukan waktu lebih lama untuk mendorong bayi keluar. Baik ibu dan bayi dapat menjadi kelelahan.

Ketika seorang ibu bersalin mengadopsi posisi yang lebih tegak selama persalinan, maka tekanan pada panggul dan punggung akan berkurang sehingga mereka akan merasa lebih nyaman dan merasa lebih mampu memegang kendali. Tekanna pada bayi juga berkurang.

Bidan dapat menyentuh dengan lembut untuk memberi kesenangan dan kenyamanna bagi ibu, seperti ‘Effleurage’, sebuah belaian lembut pada kulit pada perut ibu.

Rekomendasi ini didukung oleh penelitian yang dikumpulkan oleh Cochrane Collaboration, tinjauan sistemik artikel penelitian database global. Profesor Justus Hofmeyr, ahli kandungan Afrika Selatan, melakukan review dari Cochrane Collaboration pada ‘Posisi ibu saat melahirkan “dan menemukan bahwa posisi tegak lebih nyaman untuk ibu, mempersingkat waktu lahir, lebih baik untuk bayi dan tidak membahayakan.

Jadi mengapa masih juga banyak ibu bersalin yang berada dalam posisi berbaring terlentang atau posisi setengah- berbaring?

Nyaman untuk siapa? Untuk si ibu atau si penolong persalinan?

Sejarah Kelahiran

Secara historis, gambar dan artefak dari peradaban kuno menggambarkan seorang perempuan melahirkan di bangku kelahiran, atau jongkok dan berlutut untuk melahirkan. Engelman, ahli kandungan abad ke-19, mendokumentasikan bahwa posisi tegak lahir digunakan oleh perempuan di seluruh dunia dari berbagai bangsa dan kelompok suku.  Museum artefak menunjukkan banyak wanita dalam melahirkan dalam postur tegak.

Namun royalti Inggris tampaknya sudah mulai tren modern dengan meminta ibu untuk berbaring saat melahirkan pada abad ke 17, ketika Raja Louis XIV ingin menonton gundiknya melahirkan dari balik tirai.  Forceps, diciptakan oleh saudara Chamberlain untuk ibu bersalin yang berada dalam posisi berbaring telentang di tempat tidur. Ratu Victoria kemudian memperkenalkan penggunaan kloroform selama kelahiran. Ini berarti bahwa wanita kelas atas menggunakan kloroform sebagai metode penghilang rasa sakit selama proses kelahiran harus berbaring terlentang.

Posisi berbaring terlentang itu juga lebih menguntungkan bagi bidan dan dokter kandungan untuk menolong persalinan dan melakukan intervensi jika diperlukan.

Di negara-negara barat perempuan didorong untuk melahirkan di rumah sakit di atas tempat tidur yang tingginya sepinggang staf keperawatan dan medis. Ini menguntungkan bagi mereka untuk dengan mudah ‘melihat’ dan mengelola persalinan dan kelahiran. Di Afrika Selatan, tren ini diikuti baik dalam pelayanan maternitas, publik dan swasta oleh bidan dan dokter kandungan.

Robbie Davis-Floyd, seorang antropolog budaya, mengungkapkan itu dalam kutipannya di sebuah artikel ia menulis sebagai berikut: “Dalam proses melahirkan, salah satu pilihan dokter yang paling menguntungkan adalah posisi litotomi (berbaring terlentang), tidak karena secara fisiologis itu menguntungkan, namun karena dengan posiis ini akan memungkinkan mereka (dokter red) untuk menolong persalinan sambil berdiri atau duduk dengan nyaman, dan dengan bidang yang jelas untuk melakukan manuver.

Kita tahu betul bahwa bersalin atau melahirkan dengan posisi tegak akan sangat menyulitkan bagi bidan dan dokter untuk menolong (butuh ketrampilan khusus untuk ini), tetapi banyak alasan fisiologis yang baik untuk memungkinkan seorang perempuan untuk melahirkan di posisi tegak (termasuk suplai darah dan oksigen ke bayi meningkat, lebih efektif saat mendorong/mengejan, dan outlet panggul yang lebih luas).

Posisi Sehat untuk mengejan dan melahirkan

Semestinya seorang ibu bersalin harus diperbolehkan dan berhak untuk bergerak bebas selama persalinan.  Berjalan, berdiri, duduk, berlutut, berjongkok atau didukung jongkok semua posisi ini sangat bermanfaat selama persalinan dan kelahiran yang bekerja sama dengan kekuatan gravitasi, bukan melawannya.

Melahirkan di Masa Depan

Tenaga medis mungkin ragu-ragu untuk membantu ibu melahirkan ke dalam posisi alternatif – mungkin hal ini disebabkan kurangnya praktek. salah satu dokter kandungan mengatakan, mahasiswa kedokteran belajar tentang patologi, bukan kelahiran alami!

Menolong ibu melahirkan itu melibatkan ilmu pengetahuan dan seni kebidanan, sehingga wanita diberdayakan dan bayi lahir sehat.

Saya sempat mewawancarai beberapa ibu yang melahirkan di rumah sakit dengan posisi berbaring terlentang dengan kaki mereka di sanggurdi.

Ria (bukan nama sebenarnya) mengatakan dia begitu kelelahan oleh rasa sakit (sensasi nyeri meningkat ketika seorang wanita berbaring). Ria merasa sulit untuk mendorong bayi keluar, dan akhirnya dokter menggunakan forsep untuk menarik bayi keluar. Dia merasa sakit sangat karena dia di episiotomi dan lemah. Tutik (bukan nama sebenarnya) lain lagi, saat melahirkan dia harus tidur terlentang atau miring kekiri padahal setiap kali kontraksi dia merasa lebih sakit ketika posisinya berbaring. Ketika dia berusaha duduk untuk meringankan rasa sakitnya, perawat dan bidan langsung memarahinya dan mengancamnya dengan kata-kata, “ibu harus menurut! Kalau enggak nanti malah di Sc lho!” dan ketika akhirnya si ibu Tutik merasa kelelahan, mereka langsung menawarkan Sc dengan alas an agar bayinya pintar!

Inilah kenyataan yang terjadi di lapangan, Tampaknya bahwa ibu ketika dalam proses persalinan akan rentan terhadap saran dan pemaksaan dan bahkan ketika seorang wanita sangat yakin bahwa kelahiran alami adalah yang terbaik bias saja akhirnya menyerah pada keputusan dan arah dari bidan dan / atau dokter.

Lalu bagaimana cara menghindari kejadian ini? Rahasianya adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di awal kehamilan: Apa mungkin saya melahirkan dengan posisi tegak? Bagaimana kebijakan di RS tentang pertolongan proses persalinan? Siapa yang akan mendampingi saya? atau beberapa pertanyaan lain sesuai dengan “Birth Plan” Anda.

Salam Hangat

Semoga Bermanfaat

Referensi:

1. Kitzinger S. Sheila Kitzinger letter from Europe: The Clock, the Bed and the Chair.Birth Issues in Perinatal Care. March 2003.

2. Caldeyro-Barcia R. The influence of maternal position on time of spontaneous rupture of the membranes, progress of labor and fetal head compression.Birth1979;6:10-18.

3. Gupta JK, Hofmeyr GJ. Position in the second stage of labour for women without epidural anaesthesia. The Cochrane Database of Systemic Review 2006 issue 1. The Cochrane Collaboration. John Wiley and Sons, Ltd.

4. Gaskin IM.Ina May Guide to Childbirth. New York: Bantam Dell, Random House, 2003.

5. Davis-Floyd R. The technocratic, humanistic, and holistic paradigms of childbirth. International Journal of Gynecology and Obstetrics 2001; 75: S5-S23.

6. Brown H, Nikoderm C, Garner P, Hofmeyr J. Evidence based maternity care and labour support.International Journal of Childbirth Education, 2000.

Pilihan dalam Melahirkan

 

Kehamilan adalah waktu yang ideal bagi ibu untuk merencanakan masa depan dan perubahan yang harus mereka buat dalam hidup mereka ketika anak mereka lahir. Ini juga merupakan waktu untuk mengeksplorasi pilihan Anda dan memutuskan bagaimana dan di mana Anda ingin membawa anak Anda ini ke dunia.

 

Hal lain yang Pertimbangkan

Saat ini, ada beberapa pilihan yang tersedia untuk persalinan .  Anda dapat memilih untuk bersalin normal per vagina, bersalin dalam air (waterbirth), bersalin dengan SC, atau bahkan bersalin dengan hypnobirthing jika Anda ingin. Demikian juga, Anda dapat memilih untuk melahirkan bayi Anda di rumah sakit, klinik swasta, bidan praktek swasta atau rumah Anda. Apa yang harus diingat adalah apakah pilihan Anda memenuhi kebutuhan Anda, dan bayi Anda.

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:

  • Jika ini kehamilan pertama Anda
  • Pengalaman Anda ada dalam persalinan sebelumnya
  • Jika Anda mengharapkan kembar
  • Anda mempunyai kebutuhan khusus
  • Usia Anda dan perawatan khusus yang diperlukan dengan itu
  • Jika ada kemungkinan komplikasi
  • Jenis perawatan antenatal dan postnatal yang Anda ingin memiliki
  • Lokasi untuk melahirkan

Berbagai pilihan yang Anda miliki untuk melahirkan adalah:

Kelahiran/melahirkan di Rumah Sakit

ini merupakan pilihan terbaik jika Anda ingin teknologi medis terbaik yang tersedia untuk merawat Anda dan bayi Anda sepanjang Anda melahirkan. Rumah sakit memiliki akses mudah ke mesin-mesin, perawat dan dokter terlatih dan mempunyai fasilitas untuk menangani keadaan darurat.

Sementara memikirkan opsi ini, Anda harus mempertimbangkan hal-hal seperti jarak rumah sakit dari rumah Anda, kebijakan dan praktek institusi, baik bidan atau dokter konsultasi akan mudah tersedia di sana dan biaya.

Ini adalah ide yang baik untuk bertanya tentang pengalaman teman-teman dan kerabat yang telah melahirkan di rumah sakit, dan jika seseorang pada khususnya telah menggunakan fasilitas di rumah sakit yang ingin Anda gunakan. Ini akan membantu Anda mendapatkan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik.

melahirkan di rumah sakit kadang-kadang terasa terlalu klinis, tetapi jika ada risiko komplikasi, rumah sakit mungkin pilihan terbaik.

Melahirkan di rumah

Pengalaman melahirkan di rumah adalah salah satu hal yang khusus. Di sana Anda memiliki kenyamanan dengan kamar Anda sendiri dan wajah-wajah yang akrab. Anda juga lebih terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melahirkan. Jika tidak ada kemungkinan adanya komplikasi, dan kehamilan Anda telah bebas masalah, melahirkan di rumah dapat aman seperti kelahiran di rumah sakit dan masih biasa dilakukan di banyak Negara, di Indonesia ini biasa dilakukan di daerah atau pedesaan.

Untuk melahirkan di rumah, Anda harus merencanakan terlebih dahulu. Bicaralah dengan dokter atau bidan tentang pilihan dan memastikan bahwa semua fasilitas baik disediakan. Sebagian besar kelahiran di rumah yang cocok untuk kelahiran vagina saja, sehingga jika diperlukan untuk SC darurat, bidan harus siap untuk merujuk Anda ke rumah sakit terdekat.

Kelahiran di rumah tidak cocok untuk mereka rentandengan tekanan darah tinggi, masalah jantung, atau diabetesÂ, seperti komplikasi mungkin timbul selama persalinan.

Melahirkan di Rumah Bersalin

Untuk tingkat yang lebih personal dengan perhatian dikombinasikan dengan teknologi modern, melahirkan di rumah bersalin adalah pilihan yang baik.

Di sana, Anda akan mempunyai kekuasaan lebih besar membuat keputusan daripada di rumah sakit. Biasanya mereka juga menganggap persalinan sebagai peristiwa hidup yang sehat, daripada pengobatan atau operasi, penekanannya adalah pada persalinan alami. Anda harus periksa dari awal untuk memastikan bahwa Anda memiliki kehamilan berisiko rendah.

Meskipun rumah bersalin mungkin dilengkapi untuk menangani kasus-kasus darurat, bidan harus siap untuk merujuk Anda ke rumah sakit jika diperlukan. Rumah Bersalin adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin intervensi medis yang kurang, tetapi tidak ingin melahirkan di rumah.

Pastikan untuk mengecek bagaimana RB di daerah Anda dijalankan, fasilitas apa yang tersedia dan bagaimana sikap para pegawainya sebelum menyelesaikan pilihan Anda.

Klinik Bidan atau Bidan Praktek Swasta (BPS)

Ini diJalankan oleh bidan, klinik ini nyaman dan memiliki suasana yang lebih santai daripada instansi medis. Beberapa BPS, Bidannya juga akan dapat berhubungan dengan dokter untuk instruksi mengenai obat, tes atau operasi, jika perlu. Dan jika Anda memeilih melahirkan di Bidan Praktek Swasta Anda merasa lebih Hommy dan biasanya para bidan jauh lebih sabar dan selalu mengupayakan untuk Anda supaya dapat melahirkan secara alami.

Metode melahirkan.

Banyak ibu hamil yang bersedia untuk mencoba sesuatu yang baru dan bereksperimen dengan pilihan yang berbeda untuk melahirkan. Beberapa pilihan tradisional dan lebih modern untuk melahirkan adalah:

Melahirkan Normal Melalui Vagina

Praktek ini merupakan metode yang paling umum melahirkan. Wanita yang melahirkan dengan cara ini dapat menyusui dengan lebih mudah, tidak harus tinggal di rumah sakit atau klinik untuk waktu yang lama dan dapat menghindari risiko dengan operasi besar, seperti SC.

Tentu saja, sekarang ada obat yang tersedia untuk mengurangi rasa sakit , tetapi Anda masih bisa memilih untuk tidak menggunakannya. Jika Anda memiliki pengetahuan yang cukup tentang berbagai metode alternatif manajemen nyeri, Anda dapat dengan mudah menghindari epidural dan memiliki kelahiran alami. Bahkan di rumah sakit, keputusan Anda akan dihormati jika Anda menginformasikan ke dokter Anda terlebih dahulu.

Jika Anda memilih untuk menggunakan pembunuh rasa sakit, seperti epidural, mereka akan membantu Anda sambil menjaga Anda cukup waspada untuk secara aktif berpartisipasi dalam proses melahirkan.

Melahirkan Dalam Air (Waterbirth)

Saat ini melahirkan dalam air (waterburth) belum terlalu banyak yang menyediakan. Tapi akhir-akhitr ini Metode ini cukup popular. Terutama di BALI, sudah ada beberapa klinik dan rumah sakit yang menyediakan layanan ini. Sedangkan di beberapa daerah masih sangat jarang Dan saat ini banyak ibu yang lebih memilih melahirkan dalam air karena kenyamanan yang disediakan.

Ketika Anda sudah memasuki persalinan aktif, Anda akan diminta oleh dokter atau bidanAnda untuk memasukkan bak air, Setelah masuk, Anda kondisi bayi Anda akan dipantau menggunakan perangkat Doppler khusus.

Pada tahap akhir persalinan, Anda mungkin memiliki pilihan untuk melahirkan bayi di dalam bak atau di atas permukaan air. Melahirkan di air adalah pengalaman sangat lembut (gentle) untuk ibu dan bayi, yang telah mengambang di kantung ketuban selama sembilan bulan terakhir dan akan merasa seperti masih di dalam ketuban ketika dia dilahirkan di dalam air. Begitu bayi keluar, dia akan keluar dari air dan mulai bernapas.

Melahirkan di air sangat baik untuk mengurangi kecemasan, relaksasi otot dan memungkinkan lebih banyak kebebasan bergerak untuk ibu.

Jika Anda menemukan opsi ini menarik, cobalah mencari tahu apakah prosedur ini tersedia di daerah sekitar Anda, dan jika ada, apakah bidan dan dokternya telah terlatih untuk menolong persalinan di dalam air. Metode ini tidak cocok untuk melahirkan dengan posisi sungsang (walaupun beberapa bidan berani & berpengalaman dalam hal ini) , kehamilan ganda, atau jika ada risiko komplikasi.

Melahirkan dengan Hypnobirthing

Seperti namanya, opsi ini adalah melahirkan menggunakan hipnosis untuk membantu menangani ibu dengan rasa sakit. Menurut praktisi metode ini, melahirkan merupakan proses normal dimana tidak ada bagian tubuh sebenarnya yang rusak. Oleh karena itu, rasa sakit Anda merasa lebih berkaitan dengan efek psikologis dari kontraksi pada tubuh Anda.

Untuk menghadapi situasi ini, ibu diajarkan beberapa metode self-hypnosis dan pengendalian pernapasan. Proses mengendalikan pikiran Anda dapat membantu untuk mendapatkan kontraksi yang lebih baik dan menciptakan pengalaman melahirkan lebih menyenangkan.

Jika Anda tertarik, cobalah untuk mencari praktisi yang berpengalaman di daerah Anda. Metode ini pasti dapat membantu Anda dalam mengatasi rasa sakit, santai dan menghindari obat penghilang rasa sakit jika Anda inginkan.

Melahirkan dengan Sectio Caesar (SC)

Ini adalah metode melahirkan bedah di mana dokter membuat sayatan di perut dan rahim untuk melahirkan bayi. SC memiliki waktu pemulihan lebih lama dari persalinan normal, dan bahkan beberapa minggu dan bulan setelah kelahiran, dan mungkin ada pembatasan tertentu yang Anda harus ikuti seperti puasa, pembatasan gerak dll.

Metode ini biasanya disarankan untuk perempuan yang beresiko komplikasi atau cacat lahir, beberapa bayi mengalami atau yang memiliki kondisi kesehatan tertentu yang dapat menimbulkan masalah selama kelahiran per vagina. Akhir-akhir ini, banyak rumah sakit menggunakan SC sebagai metode melahirkan yang lebih cepat sehingga memeriksa apakah Anda benar-benar membutuhkan operasi caesar sebelum menyetujui operasi. Dan untuk mengambil keputusan ini Anda harus mempertimbangkan masak-masak. Karena selain ini traumatic bagi Anda, SC juga sangat traumatic bagi bayi Anda terutama pada masalah psikologisnya kelak.

Nah keputusan Ada di tangan Anda, persiapkan matang-matang dan buatlah keputusan yang paling bijak karena ini akan mempengaruhi seluruh kehidupan Anda dan keluarga Anda.

Semoga Bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

Malaikat di dalam Rumah

Puisi ini sangat indah..entah kapan saya menemukan puisi  ini, entah siapa yang membuatnya. tapi yang jelas…saya mengucapkan banyak terimakasih kepada di pencipta puisi ini,tiap kali saya bacakan di pelatihan-pelatihan dan kelas ibu hamil. selalu saja semuanya meneteskan air mata. dan akhirnya menyadari betapa mereka adalah malaikat bagi sang buah hati.

Tya

 

Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan kedunia. Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan.Para malaikat di sini mengatakan bahwa besok engkau akan mengirimku kedunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah?kata si bayi.

Tuhan menjawab, Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu

Tapi di surga, apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia. Demikian kata si bayi.

Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari ,dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia

Si bayipun bertanya lagi,dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara jika saya tidak mengerti bahasa mereka ?Lagi  lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar , dan dengan penuh kesabaran dan perhatian dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara.

Si bayipun bertanya kembali, Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada- Mu?Sekali lagi Tuhan menjawab, Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.

Si Bayipun masih belum puas,ia pun bertanya lagi,Saya mendengar bahwbumi banyak orang jahat,a di siapa yang akan melindungi saya?Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab ,malaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.

Si Bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.

Dan Tuhanpun menjawab, Malaikatmu akan menceritakan Kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada disisimu.

Saat itu surga begitu tenangnya ,sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya, Tuhan jika saya harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?

Tuhanpun menjawab,Kamu dapat memanggil malaikatmu ..I B U

Bersalin dengan Hypno-birthing

Pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan alamiah yang luarbiasa untuk melahirkan seorang anak di bumi ini, dan pada jaman dahulu persalinan adalah sebuah urusan domestic yang sangat dihormati dan sangat sacral dan merupakan awal dari sebuah perjalanan spiritual bagi suatu keluarga. Namun dengan berkembangnya jaman, persalinan sudah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi konsumsi public, penuh intervensi dan yang paling ironis adalah telah dilupakannya atau diabaikan dan kekuatan alami yang perempuan itu miliki(dan telah sejak awal waktu) untuk kenyamanan dokter dan staf medis.

poto

Namun untungnya ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk mempersiapkan diri dalam persalinan. Pada artikel ini saya akan memberikan gambaran dari pilihan metode persiapan persalinan yang terkenal dan Melahirkan dengan teknik Hypnosis adalah salah satu yang terbaik dari semua pilihan.

Bagaimana sebuah kepercayaan yang sederhana dapat membuat sulit pada saat melahirkan?

Apa gambar yang diciptakan dan apa perasaan yang Anda miliki ketika Anda mendengar kata “Melahirkan? Bagaimana tentang proses persalinan atau Rumah Sakit? ” Apakah “menyakitkan, Menyiksa, bahkan bayangan hidup dan mati atau yang serupa muncul dalam pikiran anda seketika itu juga?

Beberapa decade terakhir ini banyak pesan budaya menjelaskan bahwa proses persalinan/ melahirkan sebagai suatu peristiwa yangluar biasa menyakitkan, yang dapat menyebabkan stres besar dan ketakutan pada ibu. Seberapa sering seorang wanita mendengar cerita tentang proses persalinan yang damai atau tenang? Sangay jarang sekali, justru yang terjadi adalah sebagian besar ibu baru dibombardir dengan cerita-cerita horor tentang kelahiran. Padahal Seorang ibu yang pertama kali hamil dan hendak bersalin tidak tahu apa yang diharapkan, mereka sangat rentan terhadap komentar-komentar atau cerita-cerita negatif tersebut. Meskipun orang lain tidak menyadarinya, mereka membantu untuk mengabadikan mitos bahwa kelahiran HARUS pengalaman yang menyakitkan dan menakutkan. Acara TV dan film menunjukkan bahwa melahirkan adalah periwtiwa yang dramatis atau super menyakitkan, dan  jarang sekali dikemas sebagai peristiwa yang indah dan ajaib.

Bagaimana jika pemikiran tentang persalinan tidak seharusnya seperti itu? Bagaimana jika tubuh wanita sebenarnya diciptakan dengan cara yang hampir menjamin bahwa dia akan memiliki kelahiran lembut dan nyaman, apakah ia hanya akan percaya tubuhnya untuk mengetahui secara naluriah cara melahirkan? Bagaimana jika wanita mempercayai bahwa alam adalah bijaksana, dan kemudian meyakini pada kebijaksanaan bahwa dia dapat melahirkan dengan cara alami dan nyaman?

Luar biasa bukan?

Di pedesaan sekitar 80% dari bayi dilahirkan dengan bantuan bidan, perawat, atau dukun. Sedangkan di perkotaan apalagi kota besar banyak sekali yang melahirkan di RS dengan segala SOP-nya Akibatnya, ia telah menciptakan banyak prosedur untuk kenyamanan dan manfaat dari dokter, bukan untuk keselamatan dan kenyamanan ibu dan bayi. Hasilnya adalah pendekatan agresif lebih sering, daripada pendekatan yang lembut, pasif yang memungkinkan alam untuk berperan dalam proses persalinan tersebut.

Bukankah ini cara yang lebih baik?

Seorang ibu yang telah memiliki pengalaman melahirkan yang indah akan memiliki asosiasi positif dalam pikiran dan emosi kepada bayi mereka, persalinannya lebih mudah, non-traumatik, tidak menyakitkan dan lembut dan ini akan menciptakan hubungan yang sangat positif untuk orangtua. Ini awal yang positif untuk hubungan mereka yang akan meningkatkan interaksi orangtua-anak selamanya. Banyak psikolog percaya bahwa bayi yang lahir dengan lembut tumbuh menjadi orang dewasa lebih lembut, dan memiliki kemampuan lebih besar untuk menangani masalah-masalah dengan non-kekerasan. Melahirkan adalah suatu peristiwa harus dirayakan!

Inilah apa yang akan anda dapatkan apabila anda Melahirkan dengan Hypnosis. Sebuah perayaan kehidupan baru yang nyaman, tenang, dan santai.

Mengapa saya mempelajari dan mendalami hypnobirthing? Karena saya juga mengalami proses persalinan yang nyaman, dan tanpa rasa sakit. dan untuk itu Saya ingin berbagi teknik-teknik sederhana dengan setiap calon sehingga ia dapat memilih bagaimana bayinya lahir ke dunia. Melahirkan dengan teknik Hypnosis memungkinkan ibu untuk mengendalikan pikiran tenang dan pikirannya menempatkan dia dalam keadaan pikiran yang indah dan dia dapat mengkontrol reaksi tubuhnya.

Berikut ini adalah beberapa metode lain yang populer untuk melahirkan:

Metode Bradley

Metode ini diciptakan oleh Robert Bradley, seorang dokter kandungan Amerika juga dikenal sebagai suami-dilatih sebagai pendamping persalinan yang aktif. Pendekatan ini menekankan diet dan latihan untuk membantu mengatasi rasa tidak nyaman kehamilan. Metode ini mencakup tentang kehamilan dan persalinan, relaksasi yang mendalam, fokus ke dalam, dan pernapasan perut lambat. Pasangan/pendamping persalinan diajarkan untuk menjadi peserta aktif dalam proses persalinan. Mereka belajar untuk mengidentifikasi ketika ibu hamil berada dalam ketidaknyamanan, dan apa yang harus dilakukan untuk mengurangi rasa ketidaknyamanan tersebut dalam persalinan. Metode ini menghambat penggunaan obat, kecuali dalam kasus-kasus ekstrim. 86% dari ibu-ibu yang menggunakan teknik Bradley dapat bersalin normal per vaginam tanpa obat. Kelas umumnya dilakukan mingguan selama dua belas minggu.

Metode Lamaze

Metode ini di ciptakan oleh seorang dokter kandungan Perancis, bernama Dr Ferdinand Lamaze dan dikembangkan pada tahun 1940 dan menjadi populer di Amerika Serikat karena buku yang diciptakan oleh Marjorie Karmel, Thanks to Dr Lamaze. Teknik Lamaze mendukung kelahiran sebagai proses alami dan sehat. Ini menekankan bahwa wanita memiliki hak untuk memiliki proses persalinan yang bebas dari intervensi medis, tetapi mereka tidak menganjurkan intervensi medis terhadap rasa nyeri selama persalinan. Metode ini juga sangat pendukung proses menyusui. teknik pernapasan khusus digunakan untuk relaksasi. Penggunaan posisi melahirkan yang berbeda, bola melahirkan atau orgasme untuk mengejan, atau segera saat proses persalinan. Penelitian ini didasarkan pada prinsip respon terkondisi dari praktek dan pengulangan. Pasangan dididik tentang proses persalinan dan dilatih untuk melakukan latihan tertentu. Latihan termasuk mekanika tubuh yang tepat, pengkondisian tubuh untuk persalinan dan melahirkan, relaksasi, dan teknik pernapasan dikendalikan. relaksasi aktif dan pola pernapasan yang fundamental untuk metode ini. Pasangan didorong untuk menetapkan tujuan mereka sendiri untuk sukses. Sebuah kelas selama 10-12 jam ditawarkan dalam berbagai format (akhir pekan, empat minggu, lima minggu, enam minggu, dll) Sistem ini didasarkan pada keyakinan bahwa melahirkan adalah suatu proses yang alamiah, bukan peristiwa medis. Ini mengajarkan orang tua melahirkan kekuatan-kesadaran diri. terdapay empat perspektif: Ibu, Ayah, Bayi dan Budaya. Membantu membangun sebuah pola pikir mengatasi rasa sakit sepenuhnya sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam perjalanan persalinan.

Birthworks

Metode ini mencakup filsafat yang mengembangkan diri wanita-keyakinan dan kepercayaan pada kemampuan bawaan untuk melahirkan. Kelas adalah pengalaman, persiapan fisik dan emosional. pola pernapasan tapi lambat, bernapas dalam-dalam untuk menciptakan relaksasi. Kepercayaan bahwa pengetahuan tentang kelahiran sudah ada dalam setiap wanita dan itu sebuah proses

Waterbirth

Penggunaan kolam air hangat untuk melahirkan adalah sebuah tren yang relatif baru dalam Budaya Barat. Selama tahun 1960-an, peneliti Rusia Igor Charkovsky melakukan penelitian yang cukup besar dalam keselamatan dan manfaat dari waterbirth di Uni Soviet. Pada akhir 1960-an, dokter kandungan dari Perancis Frederick Leboyer mengembangkan praktek merendam bayi yang baru lahir dalam air hangat untuk membantu memudahkan transisi dari rahim ke dunia luar, dan untuk mengurangi dampak dari setiap trauma lahir mungkin terjadi. Dokter kandungan lain dari Perancis, Michel Odent, mengambil pekerjaan Leboyer lebih jauh ketika beberapa wanita menolak untuk keluar dari air untuk melahirkan. Odent menggunakan kolam air hangat untuk penghilang rasa sakit untuk ibu, dan sebagai cara untuk menormalkan proses kelahiran. Odent mulai meneliti manfaat waterbirth bagi bayi yang dilahirkan dan potensi masalah dalam kelahiran tersebut. Pada akhir 1990-an, ribuan wanita telah melahirkan di pusat persalinan-nya Odent di Pithiviers, dan gagasan melahirkan di dalam air telah menyebar di banyak negara-negara Barat lainnya bahkan sampai ke Indonesia, dan sampai saat ini BALI adalah salah satu Center waterbirt di Indonesia.

Para pendukung percaya metode ini memiliki banyak manfaat bagi ibu dan bayi. Berikut ini adalah daftar manfaat potensial.

1. Memberikan kenyamanan yang lebih pada ibu dan mobilitas. Sang ibu memiliki kemudahan yang jauh lebih besar dan kebebasan untuk bergerak secara spontan untuk mengubah posisi untuk membantu turunnya bayi.

2. Penurunan tekanan pada perut. Saat ibu berendam/ mengapung di air hangat kontraksi rahim lebih efisien dan sirkulasi darah menjadi lebih baik, sehingga oksigenasi lebih baik di otot rahim, nyeri lebih sedikit untuk ibu, dan lebih banyak oksigen untuk bayi.

3. Membantu ibu menghemat tenaganya. Perendaman mengurangi oposisi terhadap gravitasi; mendukung berat badan ibu sehingga energinya dapat digunakan untuk mengatasi kontraksi.

4. Air melemaskan otot-otot dasar panggul.

5. Air meminimalkan rasa sakit sehingga secara efektif yang bagi kebanyakan wanita lain metode pengendalian rasa sakit tidak lagi diperlukan.

6. Air merangsang sentuhan dan suhu serat saraf di kulit. Ia memblok impuls dari serat nyeri, yang dikenal sebagai Teori Pain Gateway.

7. Memfasilitasi kala 2 peralinan. Air hangat akan melembutkan otot-otot di vagina, vulva, dan perineum, menyebabkan cedera lebih sedikit pada jaringan tersebut.

Hypno-birthing

Hypno-birthing adalah teknik yang menyenangkan, santai dan bebas stres. Ini merupakan metode dari melahirkan yang didasarkan pada keyakinan bahwa ketika seorang ibu benar siap untuk melahirkan secara fisik, mental dan spiritual, ibu dapat mengalami sukacita dan mampu melahirkan bayinya dengan lebih mudah, lebih nyaman. Selanjutnya, kelahiran sering bebas rasa sakit. Hypno-birthing mengajarkan seni melahirkan dengan cara yang memungkinkan untuk memanfaatkan naluri alamiah untuk melahirkan.

Hypno-birthing menekankan menggunakan pikiran untuk mencapai keadaan relaksasi dan menghilangkan rasa takut, ketegangan dan nyeri selama persalinan dan kelahiran. Konsep Hypno-birthing bukanlah hal yang baru, tetapi adalah “kelahiran kembali” dari filsafat melahirkan sebagaimana yang ada ribuan tahun yang lalu.

Dr Grantly Dick-Read adalah seorang dokter Inggris yang percaya bahwa perempuan mengalami rasa sakit melahirkan adalah psikologis dan karena kekhawatiran tentang proses persalinan. Hal ini disebabkan apa yang disebut sindrom ketakutan-ketegangan-sakit. Dia percaya bahwa jika takut dapat dikurangi, akan mengurangi ketegangan dan rasa sakit bisa diperkecil. Dia adalah salah satu dokter pertama yang membawa suami ke ruang persalinan dan dokter pertama yang menganjurkan “melahirkan normal” pada 1020 itu. Dalam bukunya Melahirkan tanpa Rasa takut yang diterbitkan pada 1944, ia menjelaskan Hypno-birthing sebagai relaksasi nyata — keadaan ini, biasanya dialami sebelum jatuh tertidur. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa hampir tidak mungkin untuk mengkhawatirkan sesuatu. jika ibu benar-benar santai, maka termasuk otot rahim pun juga akan santai. Dr Dick-Read setuju dengan Dr Odent bahwa tanpa rasa takut dan ketegangan, sakit parah tidak harus terjadi dan mengiringi dalam proses melahirkan.

Pikiran / Tubuh aspek metode Hypno-birthing berasal dari Mind / Body program untuk penyembuhan penyakit dikembangkan oleh Carl O. MD Simonton Dr Leclaire O’Neill PhD, RN bekerja dengan Dr Simonton selama 10 tahun. kemudian dikembangkan oleh Marie F. Mongan pada tahun 1989 juga dikenal sebagai Hypno-birthing, yang menggabungkan karya Dr Dick-Read dengan metode Leclaire. Dan di Indonesia pertama kali di kembangkan oleh seorang bidan bernama Lanny Kuswandi.

kelas Hypno-birthing adalah biasanya dikemas dalam seri 3-5 kelas dan mengikuti pola dasar melahirkan kelas-kelas lain, dengan bagian dari program yang ditujukan untuk pendidikan dan bagian lain yang ditujukan untuk demonstrasi dan praktek latihan. Meskipun belum tersedia di beberapa daerah, kelas menjadi semakin populer di seluruh negara. Sebagaimana dengan semua metode, pendidikan tentang melahirkan disertakan. Penekanan dari kelas-kelas adalah pada teknik self-hypnosis untuk mencapai relaksasi yang mendalam, fokus pada pernapasan perut, dan latihan dengan kondisi tubuh untuk melahirkan. kelas ini ditawarkan dalam berbagai format (mis. akhir pekan, kelas mingguan, dll) Saat anak Anda lahir dengan Hypno-birthing, Anda akan terjaga dan waspada dalam keadaan pikiran relaks. Anda tidak akan tertidur, tapi Anda akan benar-benar santai, tetapi dalam kontrol penuh. Anda akan mengalami persalinan dalam suasana relaksasi tenang, bebas dari rasa takut dan ketegangan yang dinyatakan akan menghalangi Anda dari otot berfungsi secara bebas dan alami. Dalam keadaan tenang, anestesi alami tubuh Anda, endorfin, menggantikan hormon terkait stres yang menyebabkan penyempitan dan nyeri. Anda akan menyadari sensasi tubuh Anda dan lonjakan, namun akan dapat menentukan sejauh mana Anda merasa gelora.

Bagian lain dari kelas mengajar teknik hypnosis diri dan rasa takut teknik rilis, untuk mengatasi ketakutan atau kekhawatiran bahwa orang tua baik dapat memegang, dan membantu mereka untuk melepaskan rasa takut yang tidak didasarkan pada realitas. Hypno-birthing membantu Anda untuk melepaskan semua ketakutan akan melahirkan. Anda akan belajar bagaimana untuk mempercayai tubuh Anda dan untuk bekerja dengannya.

Apa yang Anda Pelajari:

– Relaksasi dan teknik self-hypnosis untuk menghilangkan rasa takut dan ketegangan yang menyebabkan proses persalinan yang panjang dan rasa sakit, menggantikannya dengan kepercayaan diri, tenang dan nyaman.

– teknik lain untuk menghasilkan proses persalinan yang lebih pendek, lebih nyaman.

– Penciptaan anestesi alami tubuh.

– Bagaimana tubuh ibu dirancang untuk bekerja secara harmonis dengan alam neuromuskuler seluruh proses persalinan.

– Praktek di relaksasi yang mendalam

– Diajarkannya caranya bonding pralahir, ikatan perinatal dan postnatal.

– Bagaimana pikiran menentukan apa dan ketika tubuh merasa sesuatu.

– relaksasi dan visualisasi

– Relaksasi dan ideomotor respon

– Mempersiapkan tubuh untuk melahirkan

– Menghindari untuk berurusan dengan keadaan khusus

– Bagaimana mempersiapkan rencana melahirkan

– Peran pendamping selama persalinan

– Seluruh tahapan proses kelahiran.

Beberapa audio / visual alat yang digunakan serta rekaman self-hypnosis.

instruktur Hypno-birthing menggunakan bahasa yang menggambarkan pengalaman melahirkan adalah dengan cara yang lembut, sehingga menciptakan citra positif yang lebih dalam pikiran. Beberapa contoh adalah:

“kontraksi menjadi gelombang alami rahim”

“sakit vs nyaman”

“Tekanan / Sensasi vs Nyeri”

“Keadaan Khusus vs Komplikasi”

Kelahiran menggunakan hipnoterapi tidaklah senbuaah proses Kelahiran yang  bebas dari sensasi-. Mungkin ada perasaan tekanan, pengetatan atau pembakaran – namun akan melakukan sesuatu untuk Anda. Dengan membiarkan tubuh untuk mengikuti jalan yang ditetapkan dari awal waktu, bayi lahir lebih waspada; ibu lebih dienergik, dan memulihkan lebih cepat.

Manfaat Hypnobirthing selama kehamilan, persalinan dan seterusnya

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1990 dalam Journal of Konseling dan Klinis Psikologi, peneliti mengamati dua kelompok ibu hamil. Satu kelompok dilatih di napas teratur dan teknik relaksasi sementara kelompok kedua adalah dilatih dalam teknik Hypno-birthing. Temuan menunjukkan perbedaan statistik yang signifikan antara kelompok perempuan. Para wanita Hypno-birthing memiliki persalinan yang lebih pendek, lebih sedikit permintaan untuk obat-obatan, laporan lebih sedikit rasa sakit, dan bayi mereka menunjukkan skala yang lebih tinggi pada pembacaan Apgar setelah lahir. Selain itu, ibu Hypno-birthing melaporkan insiden lebih sedikit depresi dan periode pemulihan lebih cepat setelah melahirkan “.

Menghilangkan sindrom Fear-Tension-Pain sebelum, selama, dan setelah melahirkan.

Takut merangsang produksi hormon stres dalam tubuh (katekolamin), hormon ini menyebabkan rahim untuk menegangkan dan darah mengalir ke kaki meninggalkan uterus dan organ lain dengan oksigen tidak cukup, ini pada gilirannya menyebabkan rahim menjadi kekurangan oksigen menyebabkan untuk bekerja tidak efektif dan menyebabkan rasa sakit. Ketika kita berada dalam ketakutan, kita bereaksi dan rasa sakit akan yang lebih kita rasakan. Pada dasarnya, rahim anda tidak hanya mempunyai satu otot besar saja, namun rahim terbuat dari dua lapisan otot dengan dua arah yang berbeda.

Satu lapisan dari atas ke bawah dan satu lapisan lagi dari sisi samping. Selama proses persalinan otot yang mengarah ke atas dan bawah bertugas untuk mendorong bayi kebawah dan menarik leher rahim keatas. Dan setelah bayi Anda lahir ma otot di masing-masing sisi menarik otot di leher rahim. dengan adanya hormone adrenalin akibatnya satu sisi otot mencoba membuka leher rahim, sementara satu lapisan otot mencoba untuk menutup leher rahim. Hal ini membuat proses persalinan menjadi sangat panjang, menyakitkan dan tidak produktif.

pengalaman rasa sakit seorang wanita saat bersalin akan menambah semakin stress wanita tersebut, dan akhirnya dia merasa lebih takut dan lebih sakit lagi. Ini adalah lingkaran setan yang sulit untuk diputuskan, padahal sebenarnya tubuh seorang wnita dirancang sempurna untuk proses melahirkan bayi dengan mudah, lembut dan nyaman. Hipnosis memberdayakan kita untuk menghilangkan rasa takut, ketegangan, nyeri dan siklus kecemasan, yang pada gilirannya melemaskan otot-otot rahim, sehingga mengurangi rasa sakit. Akhirnya, hypnosis memungkinkan seorang wanita untuk melahirkan lebih nyaman dan memungkinkan ikatan yang lebih baik dengan bayi menjadi lebih santai, menyenangkan dan berenergi.

Melahirkan dengan Hypnobirthing

Memperpendek Kala I

Abramson dan Heron melakukan penelitian terhadap 100 ibu hamil yang dilatih hypno-birthing dan ternyata temuan yang diperoleh mereka mengalami pemendekan durasi kala I persalinan (3,23 jam) dibandingkan dengan kelompok control sebanyak 88 ibu hqamil. 45 ibu yang pertama kali menggunakan hypno-birthing saat bersalin memiliki rata-rata 4,5 jam untuk kala I fase Aktif. Abramson, M., & Heron, Sebuah evaluasi obyektif WT ‘hipnosis dalam kebidanan: Laporan Pendahuluan.

Jenkins dan Pritchard, Journal Obstetri dan Ginekologi American, 1950. Melakukan penelitian juga tentang Hypnosis untuk Melahirkan: pendidikan prenatal dan output proses persalinannya. diterbitkan, Juni 2001. Dalam studinya dari 262 subyek dengan 600 kontrol yang dilakukan oleh, ditemukan bahwa lama kala I berkurang hingga 3 jam untuk ibu yang pertama kalinya melahirkan (primigravida) dan 1 jam untuk wanita yang sudah berpengalaman dalam melahirkan (Multigravida). Studi lain di Inggris oleh Mellegren, A. menemukan pengurangan yang signifikan secara statistik kali durasi/ panjangnya lama kala I untuk ibu primi dan secundi gravida:

70 pasien dengan hipnosis: 6 jam 21 menit

70 pasien dengan relaksasi: 9 jam 28 menit

70 kelompok kontrol: 9 jam 45 menit

Menghilangkan atau sangat mengurangi kebutuhan akan anestesi dan obat kimia untuk menghilangkan rasa nyeri.

Dalam sebuah penelitian di Inggris, 55% dari 90 pasien (ibu primi & secundi) tidak membutuhkan obat untuk menghilangkan rasa sakit. Sedangkan pada kelompok-kelompok non-hipnosis lain, hanya 22% dari 90 pasien tidak diperlukan pengobatan. Dua buah penelitian yang dilaporkan pada 1.000 kelahiran berturut-turut: dari 850 wanita yang dilakukan hypnoanesthesia didapatkan hasil bahwa 58 % tidak memerlukan obat. Sedangkan dipenelitian lain pada pasien yang dilakukan hypnoanesthesia didapatkan hasil bahwa 79%  persalinan tanpa obat anesthesia.

Review bukti dari Hypnosis untuk menghilangkan nyeri persalinan dan melahirkan: Sebuah review sistematik dari British Journal of Anaesthesia, dirilis pada bulan Juli / Agustus 2005. Review ini dinilai merupakan penelitian terbaik yang tersedia tentang efek hipnosis untuk nyeri persalinan. dari 4 percobaan acak terkontrol dan 2 perbandingan non-acak dengan 1102 perempuan untuk menilai hipnosis. kelompok Hipnosis mengalami penurunan penggunaan obat nyeri dan co-intervensi, lebih baik, jika dibandingkan dengan perawatan biasa. Studi tersebut juga melaporkan bahwa tidak ada efek yang merugikan/ negative dari penggunaan hypnosis saat melahirkan.

Posisi bayi sungsang dapat diubah dengan menggunakan hipnosis

Seorang peneliti di University of Vermont, Burlington, Amerika Serikat, digunakan hipnosis pada 100 wanita hamil yang bayinya berada dalam posisi sungsang antara 37 dan 40 minggu kehamilan. Para wanita menerima hipnosis dengan saran-saran untuk relaksasi umum dan pelepasan ketakutan dan kecemasan. 81% dari bayi di kelompok hypnosis ternyata bayinya berubah ke posisi verteks, sedangkan pada kelompok control hanya 48%. Hypnosis paling efektif untuk perempuan yang termotivasi untuk menggunakan teknik ini. Selain melibatkan teknik visualisasi , relaksasi hipnosis dapat membantu Anda untuk merilekskan otot-otot di rahim dan sekitar perut sehingga cukup atau memungkinkan bayi untuk mengubah posisinya. Lewis E. Mehl, MD, PhD (1994) Archives Kedokteran Keluarga, Vol. 3, Oktober 1994. Para ahli juga mengatakan hipnosis ibu membantu meringankan kecemasan dan ketakutan saat bersalin dan

Sebuah studi oleh Mehl (1994) menunjukkan hypnosis memiliki tingkat keberhasilan 86% dalam mengubah presentasi sungsang: 69% lebih tinggi daripada menjalani perawatan kebidanan standar

Kebutuhan prosedur invasif seperti induksi, episiotomy, epidural dan operasi berkurang drastis.

Menurut penelitian penggunaan hipnosis untuk membantu dalam persiapan pasien obstetrik untuk persalinan. Pengurangan komplikasi, operasi, dan lama rawat di rumah sakit selain itu hypnosis menunjukkan manfaat kesehatan langsung kepada ibu dan anak.

Harmon, Hynan dan Tirus melaporkan persalinan lebih spontan, Apgar skor yang lebih tinggi dan menggunakan obat-obatan minimal dalam penelitian mereka dari 60 perempuan.

Hypno-birthing mencegah morning sickness.

Waxman (1989) menyatakan bahwa hipnosis dapat “sangat berguna” dalam mengurangi mual pagi hari, Sebuah studi oleh Fuchs et al (1980) dilakukan pada 138 wanita yang menderita dari “muntah sangat parah” diobati dengan hipnosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 87 perempuan dari 138 diobati dengan hipnosis:

– 61 ibu bebas dari muntah-muntah dan mual

– 24 ibu bebas dari mual muntah meskipun beberapa tahap.

– 1. Ibu gagal.

Simon & Schwartz (1999) merekomendasikan penggunaan hipnosis dalam morning sickness menyebabkan kehamilan lebih nyaman dan janin sehat serta mencegah hiperemesis gravidarum.

Hypno-birthing dapat digunakan untuk mengurangi resiko SC

-Hypnosis dalam persalinan/ hypno-birthing membantu menurunkan hipertensi hingga 50%

-Membuat kala I lebih pendek 2-4 jam

-Menurunkan resiko SC

Hypnosis membantu mencegah dan menyembuhkan Depresi Post partum

Banyak ibu yang tenyata tidak siap untuk perubahan, beberapa penelitian menunjukkan hasil yang signifikan bahwa dengan hypnosis dapat mencegah dan mengobati depresi post partum.

Hypnosis membantu meningkatkan Fertilitas

Hasil penelitian dari Poehl et al (1999) menyatakan 56,4% wanita yang menerima terapi psikologis (hipnoterapi, psikoterapi, dan relaksasi) merekomendasikan bahwa terapi psikologis harus menjadi aspek “penting dari IVF.” Gravitz (1995) menemukan tingkat keberhasilan 100% pada sebuah studi terbatas menggunakan hipnosis pada ‘infertilitas fungsional’.

Selain manfaat-manfaat hypnosis seperti yang diungkapkan sebelumnya diatas, berikut ini manfaat lain dari penggunaan hypno-birthing:

1. Hipnosis dapat memfasilitasi proses ikatan ibu-bayi

2. Pengembalian pengalaman melahirkan yang indah dan damai.

3. Melibatkan pendamping persalinan menjadi bagian integral dari proses kelahiran, bukan penonton.

4. Mempercepat pemulihan

5. Keadaan umum bayi lebih baik

6. Mengurangi resiko hiperventilasi

7. APGAR Score lebih tinggi pada bayi

8. Bayi dapat tidur dengan lebih baik.

9. Mengurangi kelelahan pada ibu bersalin

10. Meningkatkan produksi ASI

Ketika Klien Bertutur

Anakku lahir pada tahun 2009. Selama kehamilan kami menghadiri kelas Hypno-birthing. Saat mengikuti kelas hypno-birthing kami merasa mendapatkan banyak sekali informasi yang berharga, di kelas ini kami diajarkan untuk focus dan dapat menikmati persalinan menjadi nyaman dan bebas dari rasa sakit.

Dan suami sayapun diajarkan bagaimana cara mendampingi saya saat bersalin. Setiap hari kami berlatih relaksasi dan mendengarkan cd dari instruktur. Dan ternyata itu sangat berguna sekali pada saat hari H saya mampu mengubah sensasi rasa sakit itu menjadi perasaan Nyaman, kalaupun ada tekanan saya merasa itu tekanan yang ringan dan saya masih bisa menikmati tekanan itu suami sayapun sangat mendukung saya dan benar-benar melakukan tugas-nya dengan baik saat saya bersalin. Saya hanya merasakan tekanan yang agak intens selama ½ jam, kemudian pembukaan saya lengkap dan bayi saya meluncur hanya dengan dua kali mengejan.

Pengalaman persalinan ini adalah  pengalaman yang sangat indah, nyaman, damai dan tenang. Harapan saya untuk anak yang kedua nanti kami akan belajar dan berlatih hypnobirthing lagi.

(Shinta, 28th, Klaten)

menerapkan hipnosis selam kehamilan dan persalinan  memberikan manfaat Âyang terbaik dari semua metode. Menghilangkan ketakutan-ketegangan-sakit . Kelahiran seorang anak ke dunia ini adalah hal yang indah dan harus dirayakan. Seorang ibu harus memberdayakan diri mereka untuk membuat pilihan dan berada dalam kontrol penuh dari kehamilan dan kelahiran bayi mereka.

Lets Keep Spirit Of Natural Childbirth

Salam Hangat dan sukses selalu

Bidan Kita

 

Siap mental menjelang menyusui

0

Dag dig dug di kehamilan anak pertama? Bingung rasanya menyusui si kecil nantinya? Ketegangan ini sebetulnya tak perlu terjadi karena akan berpengaruh pada kemampuan seorang ibu dalam menyusui buah hatinya. Sebagai calon ibu yang mengandung anak pertama, tak jarang diselimuti perasaan tak karuan saat menjalani kehamilan. Rasa galau bisa jadi muncul tanpa diundang. Apakah bayinya nanti tumbuh kembangnya seperti yang diinginkan dan apakah lahir normal. Selanjutnya, bagaimana merawatnya nanti?

Berkecamuknya deretan kekuatiran itulah yang menjadikan ibu hamil menjadi tegang selama menjalani kehamilan dan proses melahirkan nanti. Jika tak teratasi, perasaan tegang ini akan berefek negatif dan akan berpengaruh pada kemampuan seorang ibu saat menyusui buah hatinya kelak. Karena ASI yang keluar bukan hanya diakibatkan oleh isapan bayi tapi juga refleks-refleks yang saling berkaitan.

Refleks merupakan gerakan otomatis yang tidak dirancang oleh suatu organ atau bagian tubuh yang terkena rangsangan dari luar. Agar refleks ini terjadi, ibu harus santai dan merasakan adanya rangsangan yang tepat. Bila ibu dipengaruhi ketegangan, rasa cemas, takut dan kebingungan, air susunya tidak akan turun dari alveoli (sekelompok bulatan di cabang-cabang saluran air susu) menuju puting. Jadi, tidak sekadar persiapan fisik saja, tapi persiapan mental dan emosional pun tidak boleh diabaikan calon ibu dan pasangannya.

Persiapkan sejak dini dalam rangka meraih keberhasilan menyusui. Perlu percaya diri. Faktor paling efektif agar sukses menyusui adalah memupuk kepercayaan diri sang ibu bahwa ia pasti bisa menyusui. Itulah sebabnya seorang ibu yang berkeinginan kuat untuk menyusui akan lebih berhasil usahanya ketimbang ibu yang dari semula enggan menyusui bayinya dan kerap cemas tidak menentu. Hal yang sangat positif jika sang ibu dan suami membekali diri dengan pengetahuan tentang liku-liku menyusui. Secara psikologis, si ibu akan merasa lebih siap dalam melewati masa sulit jika mungkin terjadi pada saat menyusui.

Dukungan lingkungan. Rasa percaya diri sang ibu akan semakin menebal jika memperoleh dukungan dari suami, keluarga dan lingkungan selama masa kehamilan. Semisal kerap berdiskusi dan tukar pengalaman seputar kehamilan dan menyusui. Sang calon ibu pikirannya akan semakin ringan dan merasa tidak sendiri saat menyongsong masa menyusui. Bagi calon ayah, wujud dukungan bagi sang istri bisa beragam. Semisal mengambilalih pekerjaan rumah tangga saat istrinya kurang enak badan, rajin menemani istri saat konsultasi ke dokter dan bahu-membahu dalam menyiapkan semua keperluan si kecil nantinya. Berbekal kestabilan emosi, rasa percaya diri dan dukungan dari keluarga, sangat besar artinya bagi sang ibu saat menyusui bayinya agar berlangsung dengan lancar.

Salam Hangat

Bidankita

10 Cara Membantu Ibu Bersalin Lebih Rileks

prima 5Banyak hal yang belum diketahui oleh para pendamping persalinan tentang apa yang harus dan mustinya mereka lakukan guna mendukung si ibu saat menjalani detik-detik persalinan. Banyak pendamping yang justru ikut bingung dengan apa yang harus dia lakukan untuk meringankan keluhan dan penderitaan mereka. Walaupun sebenarnya bersalin tidak membuat seseorang menderita. Sangat membantu apabila Anda mengetahui beberapa hal yang benar untuk dilakukan dan dikatakan, serta mengetahui beberapa tips tentang apa yang tidakharus dilakukan

Berikut adalah beberapa ide, yang mungkin bisa Anda lakukan untuk membantu meningkatkan rasa nyaman pasangan Anda saat melahirkan malaikat kecil!

 

massage face

1. Pijat wajahnya untuk membantu melepaskan stres dan membantu wajah menjadi lebih rileks.

Gender-Neutral-Toilet-Sign-Black-2000

2. Ingatkan dia untuk pergi ke kamar mandi setiap jam. Kandung kemih yang penuh tidak hanya membuat ibu kurang nyaman tetapi juga dapat menghambat proses penurunan bagian terendah janin.

compress

3. Cobalah kompres dingin di leher dan wajah nya agar terasa lebih segar

drinking-water

4. Mendorong dia untuk minum cairan dan makan cemilan. Makan dan minum akan membantu memulihkan energi yang digunakan untuk mengejan .

SONY DSC

5. Bantulah dia  mengubah posisi untuk mendorong kemajuan persalinan. Beberapa posisi akan mengurangi rasa sakit, yang lain mungkin membuat dia merasa lebih menyakitkan. Lakukan apa yang dirasa paling nyaman untuk dia.

Birth Massage Chart

6. Jika punggung terasa sakit beri tekanan atau pijatan dengan tangan Anda di punggungnya (atau di mana pun dia meminta Anda untuk melakukannya)

SONY DSC

7. Bahkan ketika ia mungkin mengatakan bahwa dia tidak ingin disentuh, ya Lakukan!jangan menyentuhnya. Cukup hanya berdiri di dekatnya sehingga ia dapat merasakan kehadiran Anda dan secara lisan berikan sugesti dan kalimat-kalimat positif yang mendorong dia tetap semangat.

Jenn-bath-23

8. Cobalah mandi atau berendam sebentar (jika ada). Air sangat baik untuk menghilangkan rasa sakit dan merilekskan otot-otot pada tubuh.

blue-compress-for-pain

9. Gunakan pad panas/WWZ/Buli-Buli Panas atau selimut hangat, letakkan di pinggang bawah atau di perineum untuk membantunya merasa lebih nyaman.

IMG_2037

10. Ingatkan selalu dan beri motivasi agar tetap semangat karena akan bertemu dengan Bayi nya.

Selamat mencoba dan Semoga bermanfaat

Salam Hangat

Bidan Kita

 

Prenatal Yoga

Yoga balance Januari

Prenatal Yoga adalah program yoga khusus untuk kehamilan dengan teknik dan intensitas yang telah disesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikis ibu hamil dan janin yang dikandungnya. Program ini menekankan pada teknik – teknik postur yoga, olah napas, rileksasi, teknik – teknik visualisasi dan meditasi yang berguna sebagai media self help yang akan memberi kenyamanan, ketentraman, sekaligus memperkuat diri saat menjalani kehamilan. Dengan kata lain, program ini akan membantu mempersiapkan calon ibu secara fisik, mental, dan spiritual untuk menghadapi masa persalinan.

Beberapa manfaat berlatih yoga selama kehamilan diantaranya:

IMG_1814

Manfaat fisik :

1.Melatih postur tubuh yang baik, tegap, dan kuat di sepanjang kehamilan.

2.Melancarkan aliran darah. Memperlancar supply oksigen, nutrisi dan vitamin dari makanan ke janin.

3.Menguatkan otot punggung, membuatnya lebih kuat untuk menyangga beban kehamilan dan menghindarkan dari cedera punggung atau sakit pinggang.

4.Melatih otot otot dasar panggul “ perineum “ yang berfungsi sebagai otot kelahiran, untuk kuat menyangga beban kehamilan dan juga menyangga kandung kemih dan usus besar. Semakin elastis otot dasar panggul, semakin mudah untuk menjalani proses kelahiran dan semakin cepat pula proses pemulihan pasca melahirkannya.

5.Membantu mengurangi/mengatasi ketidaknyamanan fisik selama kehamilan seperti morning sickness, sakit punggung, sakit pinggang,weak bladder, heartburn, konstipasi/sembelit, dll.

Manfaat mental :

1.Menggunakan teknik teknik pernapasan yoga untuk menenangkan diri dan memusatkan pikiran. Sebagai media self help yang akan membantu saat dilanda kecemasan dan ketakutan, atau saat perhatian tercerai berai atau saat perhatian terjebak dalam kemacetan lalu lintas pikiran.

2.Menggunakan teknik  teknik pernapasan yoga untuk beristirahat sejenak di saat jeda antara dua kontraksi, untuk mengumpulkan energi dan prana.

3.Menggunakan teknik  teknik relaksasi untuk menginduksi rasa nyaman dan rileks di sepanjang kehamilan dan saat melahirkan. Menjaga otot  otot tubuh tetap rileks saat melahirkan.

Manfaat spiritual :

1.Menggunakan teknik teknik pemusatan pikiran dan meditasi yang bermanfaat untuk berkomunikasi dengan sang buah hati dan meningkatkan keterikatan/bonding dengannya.

2.Meningkatkan ketenangan dan ketentraman batin selama menjalani kehamilan.

3. Memandang segala sesuatu secara apa adanya, membantu saat ketakutan melanda untuk tidak terkuasai oleh rasa takut.

4.Meningkatkan inner peace, penerimaan diri dan kepasrahan saat melewati semua kesulitan dalam proses kehamilan dan kelahiran.

5.Meningkatkan kemampuan untuk merasa bahagia.

Ikuti Prenatal Yoga di Bidan Kita

Info selengkapnya ada di 0272 3111884

 

Nyeri Persalinan

Konsep Nyeri Persalinan

1. Definisi Nyeri Persalinan

inilah beberapa teori tentang Rasa Nyeri :

Rasa Nyeri merupakan salah satu mekanisme pertahanan alami dari tubuh manusia, yaitu suatu peringatan akan adanya bahaya.

Association for the Study of pain mendefinisikan bahwa nyeri merupakan pengalaman emosional dan sensori yang tidak menyenangkan yang muncul dari kerusakan jaringan secara aktual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan (NANDA, 2006). Nyeri merupakan mekanisme protektif bagi tubuh dan menyebabkan individu bereaksi untuk menghilangkan rangsang nyeri tersebut (Guyton, 1995).

Berikuti ini beberapa definisi nyeri:

a. Suatu pengalaman pribadi, subjektif, yang dipengaruhi oleh budaya, persepsi seseorang, perhatian dan variabel-variabel psikologis lain, yang mengganggu perilaku berkelanjutan dan memotivasi setiap untuk mencoba untuk menghentikan rasa sakit tersebut (Melzack dan Wall, 1988).

b. Nyeri adalah suatu pengalaman secara emosional dan berhubungan dengan perasaan yang tidak enak yang dihubungkan dengan kerusakan jaringan secara nyata atau potensial ( Merskey, 1996)

c. Nyeri di definisikan sbg pengalaman yg tdk menyenangkan baik sensori maupun emosional yang berhubungan dengan resiko dan aktualnya kerusakan jaringan tubuh (Tournaire&Theau-Yonneau, 2007)

d. Nyeri adalah suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat subyektif dan berbeda antara masing-masing individu karena dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin seseorang, sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter&Perry, 2005).

Pada kehamilan dan persalinan rasa nyeri diartikan sebagai sebuah sinyal untuk memberitahukan kepada ibu bahwa dirinya telah memasuki tahapan proses persalinan.

Menurut Cunningham (2004), Nyeri persalinan sebagai kontraksi miometrium, merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing-masing individu.

Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya, persiapan persalinan dan dukungan (Perry&Bobak, 2004).

Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan servik ini maka akan terjadi persalinan.

2. Fisiologi Nyeri Persalinan

Beberapa teori telah menjelaskan mekanisme nyeri:

a. Murray (1998) & Stabels (1999)

Rasa Nyeri yang dialami selama persalinan memiliki dua jenis menurut sumbernya, Yaitu nyeri VISERAL dan nyeri SOMATIK.

Nyeri Viseral Rasa nyeri yang dialami ibu karena perubahan serviks dan iskemia uterus pada persalinan kala I

Kala I fase Laten lebih banyak penipisan di serviks sedangkan pembukaan serviks dan penurunan daerah terendah janin terjadi pada fase aktif dan transisi

( Winkjosastro, 2005).

Ibu akan merasakan nyeri yang berasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke paha.

Ibu biasanya mengalami nyeri hanya selama kontraksi dan bebas rasa nyeri pada interval antar kontraksi (Cunningham, 2005; Jansen, 2004)

Nyeri SOMATIK Nyeri yang dialami ibu pada akhir kala I dan kala II persalinan.

Nyeri disebabkan oleh :

– Peregangan perineum, vulva

– Tekanan uteri servikal saat kontraksi

– Penekanan bagian terendah janin secara progresif pada fleksus lumboskral, kandung kemil, usus dan struktur sensitif panggul yang lain (Bobak 2004)

b. Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)

Berdasarkan teori ini serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke spinal cord, yang hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord sebelum di transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak atau membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak.

Teori Gate Control menyatakan bahwa selama proses persalinan impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar kea rah uterus ke substansia gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak. Adanya stimulasi (seperti vibrasi, mengisok-gosok atau massage) mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan berjalan sepanjang serat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini menutup gate di substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut (Murray, 1998).

Mekanisme secara intrinsik pada nyeri persalinan kala I seluruhnya terjadi pada uterus dan adnexa selama kontraksi berlangsung. Beberapa penelitian awal menyatakan nyeri disebabkan karena:

a. Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus fundus uterus.

b. Adanya iskemik miomerium dan serviks karena kontraksi sebagai konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari saraf simpatis.

c. Adanya proses peradangan pada otot uterus

d. Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa takut yang memacu aktivitas berlebih dari system saraf simpatis.

e. Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala I terutama disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim oleh karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan jaringan selama kontraksi.

Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh segmen syaraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala satu terutama berasal dari uterus (Marjono, 1999).

3. Tingkat Nyeri Dalam Persalinan

Menurut Bustan (1997), Nyeri persalinan merupakan pengalaman subyektif akibat timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir.

Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang dipersepsikan olah ibu saat roses persalinan. Intensitas nyeri tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri (Kozer, 2000).

Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan dengan cara menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Hal ini dilakukan ketika ibu tidak dapat menggambarkan rasa nyeri. Contohnyaq, skala 0-10 (skala numeric), skala deskriptif yang menggambarkan intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak tertahankan, skala dengan gambar kartun profil wajah dan sebagainya.

Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I fase aktif digambarkan dengan skala VAS sebesar 6,7 sejajar dengan intensitas berat pada skala deskriptif (Ocviyanti, 2002).

4. Penyebab Rasa Nyeri

Rasa nyeri persalinan muncul karena:

a. Kontraksi otot rahim

Kontraksi rahim menyebabkan dilatasi dan penipisan servikm serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral. Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada organ lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered pain). Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada punggung bagian bawah dan sacrum. Biasanbya ibu hanya mengalami rasa nyeri ini hanya selama kontraksi dan babas dari rasa nyeri pada interval antar kontraksi.

b. Regangan otot dasar panggul

Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri visceral, nyeri in terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar anus. Nyeri kenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan peregangan struktur jalan lahir bagian bawah akibat penirunan bagian terbawah janin.

c. Episiotomy

Ini dirasakan apabila ada tindakan episiotomy, laserasi maupun rupture pada jalan lahir

d. Kondisi Psikologis

Nyeri dan rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut, cemas dan tegang memicu produksi hormone prostatglandin sehingga timbul stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon terhadap Nyeri Persalinan

a. Budaya

Persepsi dan ekspresi terhadap nyeri persalinan dipengarui oleh budaya individu. Budaya mempengaruhi sikap ibu pada saat bersalin (Pilliteri, 2003). Menurut Mulyati (2002) menjelaskan bahwa budaya mempengaruhi ekspresi nyeri intranatal pada ibu primipara. Penting bagi perawat maternitas untuk mengetahui bagaimana kepercayaan, nilai, praktik budaya mempengaruhi seorang ibu dalam mempresepsikan dan mengekspresikan nyeri persalinan.

b. Emosi (cemas dan takut)

stres atau rasa takut ternyata secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi uterus menjadi terasa semakin nyeri dan sakit dirasakan. Karena saat wanita dalam kondisi inpartu tersebut mengalami stress maka secara otomatif tubuh akan melakukan reaksi defensif sehingga secara otomatis dari stress tersebut merangsang tubuh mengeluarkan hormon stressor yaitu hormon Katekolamin dan hormon Adrenalin, Katekolamin ini akan dilepaskan dalam konsentrasi tinggi saat persalinan jika calon ibu tidak bisa menghilangkan rasa takutnya sebelum melahirkan, berbagai respon tubuh yang muncul antara lain dengan “bertempur atau lari”(fight or flight). Dan akibat respon tubuh tersebut maka uterus menjadi semakin tegang sehingga aliran darah dan oksigen ke dalam otot otot uterus berkurang karena arteri mengecil dan menyempit akibatnya adalah rasa nyeri yang tak terelakkan.

Maka dari itu, ketika ibu yang sedang melahirkan ini dalam keadaan rileks yang nyaman, semua lapisan otot dalam rahim akan bekerja sama secara harmonis seperti seharusnya. Dengan begitu persalinan akan berjalan lancar, mudah dan nyaman.

Apabila ibu sudah terbiasa dengan latihan relaksasi, jalan lahir akan lebih mudah terbuka. Sebaliknya, apabila ibu dalam keadaan tegang, tekanan kepala janin tidak akan membuat mulut rahim terbuka. Yang dirasakan hanyalah rasa sakit dan sang ibu pun bertambah panic dan stress.

Pada saat tubuh dalam keadaan stres, hormon stres yaitu katekolamin akan dilepaskan, sehingga tubuh memberikan respon untuk “bertempur atau lari”. Namun sebaliknya dalam kondisi yang rileks justru bisa memancing keluarnya hormon endorfin, penghilang rasa sakit yang alami di dalam tubuh. Menurut para ahli, endorfin ini efeknya 200 kali lebih kuat daripada morfin.

c. Pengalaman Persalinan

Menurut Bobak (2000) pengalaman melahirkan sebelumnya juga dapat mempengaruhi respon ibu terhadap nyeri. Bagi ibu yang mempunyai pengalaman yang menyakitkan dan sulit pada persalina sebelumnya, perasaan cemas dan takut pada pengalaman lalu akan mempengaruhi sensitifitasnya rasa nyeri.

d. Support system

Dukungan dari pasangan, keluarga maupun pendamping persalinan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin,juga membantu mengatasi rasa nyeri (Martin, 2002).

e. Persiapan persalinan

Persiapan persalinan tidak menjamin persalinan akan berlangsung tanpa nyeri. Namun, persiapan persalinan diperlukan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut akan nyeri persalinan sehingga ibu dapat memilih berbagai teknik atau metode latihan agar ibu dapat mengatrasi ketakutannya.

B. Penatalaksanaan Nyeri Persalinan

Nyeri pada saat melahirkan memiliki derajat yang paling tinggi diantara rasa nyeri yang lain seperti patah tulang atau sakit gigi. Banyak perempuan yang belum siap memiliki anak karena membayangkan rasa sakit yang akan dialami saat melahirkan nanti.

Berikut ini penatalaksanaan Nyeri persalinan:

1. Metode Farmakologis

Berbagai agen farmakologi digunakan sebagai manajemen nyeri. Biasanya untuk menghilangkan nyeri digunakan analgesik, yang terbagi menjadi dua golongan yaitu analgesik non narkotik dan analgesik narkotik, pilihan obat tergantung dari rasa nyeri (Kee dan Hayes, 1997). Namun penggunaan obat sering menimbulkan efek samping dan kadang obat tidak memiliki kekuatan efek yang diharapkan (Burroughs, 2001)

Penatalaksanaan farmakologis pada nyeri persalinan meliputi analgesia yang menurunkan dan mengurangi rasa nyeri dan anesthesia yang menghilangkan sensasi bagian tubuh baik parsial maupun total (Piliteri, 2003)

Berbagai pilihan pernatalaksanaan farmakologis antara lain:

Analgesia narkotik (Mereperidine, Nalbuphine, Butorphanol, Morfin Sulfate Fentanyln)

Analgesia regional (Epidural, spinal dan kombinasinya)

ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia )

Tujuan utama tindakan ILA ( Intra Thecal Labor Analgesia ) ialah untuk menghilangkan nyeri persalinan tanpa menyebabkan blok motorik, sakitnya hilang tapi mengedannya bisa, yang dapat dicapai dengan menggunakan obat-obat anestesia

Keuntungan yang di perdapat dengan program ILA

a. Cepat dan memuaskan. Mula kerja cepat, memberikan analgesia penuh, blok bilateral, serta ketinggian blok dapat diatur.

b. Keamanan. Dosis yang digunakan sangat kecil, sehingga resiko toksisitas karena anestetik lokal, seperti total spinal, tidak berarti atau tidak ada sama sekali.

c. Fleksibel. Pasien dalam fase laten persalinan dapat diberikan fentanil atau sulfentanil intrathecal ( single shot ) dan dibiarkan bejalan-jalan. Pada multipara dengan pembukaan serviks diatas 8 cm dapat diberikan dosis tunggal petidin atau gabungan narkotik dan anestetik lokal intrathecal untuk menghasilkan analgesia yang cepat dan penuh selama fase aktif persalinan dan kelahiran.

Anestesia local (infiltrasi local dengan injeksi lidochaine pada perineum dan blok syaraf pudendal)

Anesthesia umum (Thiopental intravena)

2. Metode Nonfarmakologis

Intervensi bukan manual:

Transcutaneus elektrical nerve stimulation ( TENS).

Elektroda dipasang 2 cm dari dermatom T10-L1 pada kedua sisi dari prosesus spinosus untuk memberikan efek analgetik pada kala I. Sepasang elektroda lain dipasang pada dermatom S2-4 untuk menghilangkan nyeri pada kala II. Secara teoritis, transmisi rasa nyeri lewat serabut A dan pelepasan endorfin dapat diblok dengan cara ini. Namun belum terdapat bukti yang menyatakan bahwa metode ini lebih baik dibandingkan plasebo.

  • Musik.
  • Hidro terapi.
  • Homeo pati.
  • Posisi, postur dan ambulasi.

Posisi-posisi yang dipilih ibu dalam menghadapi persalinan kala I dan II sangatlah penting. Posisi persalinan, perubahan posisi dan pergerakan yang tepat akan membantu meningkatkan kenyamanan/ menurunkan rasa nyeri, meningkatkan kepuasan akan kebebasan untuk bergerak, dan meningkatkan kontrol diri ibu. Selain itu, posisi ibu juga dapat mempengaruhi posisi bayi dan kemajuan persalinan. Perubahan posisi secara adekuat akan dapat merubah ukuran dan bentuk pelvic outlet sehingga kepala bayi dapat bergerak pada posisi optimal di kala I, berotasi dan turun pada kala II. Bergerak dan posisi tegak (upright position) dapat mempengaruhi frekuensi, lama dan efisiensi kontraksi. Grafitasi membantu bayi bergerak turun lebih cepat. Perubahan posisi membantu meningkatkan asupan oksigen secara berkelanjutan pada janin, yang berbeda jika ibu berbaring horizontal karena dapat menyebabkan terjadinya hipotensi. Berbagai perubahan posisi bisa dilakukan ibu dengan atau tanpa bantuan pasangan/ keluarga atau bidan.

Berbagai studi ilmiah tentang pergerakan dan posisi persalinan pada kala I dilakukan yang membandingkan dampak berbagai posisi tegak (upright position) dengan posisi horizontal (supine) terhadap nyeri dan kemajuan persalinan. Berdasarkan review yang dilakukan oleh Simkin & Bolding (2004) dalam penelitiannya ” Update on nonpharmacologic approaches to relieve labor pain and prevent suffering pada Journal of Midwifery & Women Health” terhadap 14 studi intervensi terkait, menunjukkan bahwa:

1) tidak ada ibu yang menyatakan bahwa posisi horizontal lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan posisi lainnya,

2) berdiri lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring atau duduk,

3) duduk lebih meningkatkan kenyamanan dibandingkan berbaring jika dilatasi serviks kurang dari 7 cm,

4) posisi tegak -duduk, berdiri atau berjalan- menurunkan nyeri dan meningkatkan kepuasan ibu,

dan 5) posisi tegak tidak memperpanjang masa persalinan dan tidak menyebabkan cedera pada ibu yang sehat.

Sedangkan Review sistematis terhadap sembilan studi intervensi tentang posisi ibu di kala I persalinan yang dilakukan oleh Souza et al (2006) dalam penelitiannya ” Maternal position during the first stage of labor: a systemic review. Reproductive Health,” menunjukkan bahwa mengadopsi posisi tegak atau ambulasi aman bagi ibu dan memberikan kepuasan karena adanya kebebasan untuk bergerak. Tetapi dikarenakan kurangnya bukti yang signifikan dan keterbatasan penelitian-penelitian yang ada, maka keuntungan poisisi tegak belum dapat direkomendasikan untuk memperpendek durasi persalinan dan meningkatkan kenyamanan ibu.

Berbagai studi intervensi juga dilakukan guna mengetahui efektifitas dan efisiensi berbagai posisi ibu pada Kala II. Hasil studi-studi tersebut menunjukkan bahwa posisi tegak (upright) selama kala II persalinan memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan posisi dorsal (supine), antara lain: menurunkan ketidaknyamanan/ nyeri persalinan dan kesulitan mengedan sehingga memperpendek kala II, menurunkan trauma perineum/ vagina dan infeksi pada luka persalinan, dan menurunkan jumlah bayi dengan Apgar score yang kurang dari 7. Walaupun demikian, terdapat satu studi yang menunjukkan bahwa posisi tegak (dengan atau tanpa kursi persalinan) dapat meningkatkan kejadian robekan labium/bibir vagina dan meningkatkan perdarahan post partum. (Gupta & Nikdem, 2003; Francais, 1997).

Lingkungan persalinan.

Acupressure

Akupresur merupakan pengembangan dari teknik akupuntur. Pada prinsipnya, tujuan kedua perawatan ini tidak berbeda, tergantung dan jenis keluhan. Keduanya dipakai untuk merangsang titik-titik yang ada di tubuh, menekan hingga masuk ke sistem saraf. Jika dalam penerapan

akupuntur harus memakai jarum, maka dengan hanya memakai gerakan dan tekanan jari yaitu jenis tekan putar, tekan titik, dan tekan lurus akupresur dapat dilakukan (Harper, 2006).

Prinsip dari akupresur ini dikenal sebagai adanya aliran energi vital di tubuh ( dikenal dengan nama Chi atau Qi ( Cina ) dan Ki ( Jepang). Aliran energi ini sangat mempengaruhi kesehatan.

Ketika aliran ini terhambat atau berkurang maka anda akan sakit dan ketika aliran ini bebas/ baik maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan , yang disebut ” meridian”. Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup, lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif.

Maka jelaslah bahwa pendekatan seseorang agar tetap sehat harus melihat pada banyak faktor ini. Salah satu teknik untuk melancarkan energi vital adalah dengan akupresur , yaitu : menekan titik tertentu (yang dikenal dengan nama acupoint ) dengan menggunakan telunjuk maupun ibu jari untuk menstimulasi aliran energi di meridian (Turana,2004).

Daerah atau lokasi yang dilakukan penekanan ini disebut acupoint. Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem tubuh, atau organ

tertentu. Menstimulasi dan memijat secara lembut titik tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional (Turana, 2004).

Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi ditemukan titik “titik tambahan. Beberapa acupoints terletak di dekat organ target yang diaturnya seperti halnya Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh dapat mengurangi nyeri pinggang bawah, sedangkan beberapa terletak jauh dari organ target. Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral / di dua sisi tubuh, oleh sebab itu akupresur dilakukan

pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint yang terletak di bagian tengah tubuh (Turana, 2004).

Penekanan dilakukan dengan ujung jari. Penekanan pada saat awal harus dilakukan dengan lembut, kemudian secara bertahap kekuatan penekanan ditambah sampai terasa sensasi yang ringan , tetapi tidak sakit. Pada individu yang sensitif seperti bayi , maupun orang tua maka tekanan dapat dibuat lebih lembut. Penekanan dapat dilakukan 30 detik sampai 2 menit (Turana, 2004) .

Nyeri persalinan dapat dikontrol dengan memberikan stimulus, salah satu stimulus tersebut adalah akupresur, yang mana dalam penjelasan simkin (1989) bahwa akupresur merangsang produksi endorphin lokal, selain itu akupresur menutup gerbang terhadap rangsang nyeri yaitu dengan mempertimbangkan tempat masase/penekanan dalam mengontrol nyeri persalinan yang mana teknik akupresur ini juga dikenal sebagai masase shiatsu (Mander,2003)

Acupuncture

Jarum akupunktur dimasukkan sedalam 2,5-3 cm dan diberikan arus listrik aliran rendah sebesar 2-3 Hz. Efek analgetik didapatkan melalui pelepasan endorfin atau serotonin dan metensefalin. Namun metode ini tidak dapat menghilangkan seluruh rasa nyeri dan tidak dapat diprediksi serta tidak konsisten.

Aromatherapy

Aroma therapy memang benar benar mampu mengurangi rasa sakit dan juga memberikan ketenangan.

Hypno-birthing

Metode hypno-birthing merupakan salah satu tehnik otohipnosis (selfhypnosis) atau swasugesti, dalam menghadapi kehamilan dan persiapan melahirkan yang berfungsi membantu para wanita hamil melalui masa persalinannya dengan cara yang alami, lancar, dan nyaman (tanpa rasa sakit). Dan yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang dikandungnya.

Sesungguhnya hypno-birthing merupakan tehnik lama yang saat ini dapat dijelaskan dengan penjelasan ilmiah sehingga dapat dilakukan secara terprogram sehingga hasilnya jadi lebih optimal.

Metode hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh (Body, Mind and Spirit) maka di saat persalinan, wanita dan juga pendampingnya (suami), akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Dengan kata lain, jika pikiran dan tubuh mencapai kondisi harmoni, maka alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua mahluk lainnya.

Melalui latihan-latihan yang diberikan, wanita hamil bisa mengkondisikan tubuh dan jiwa/pikiran secara harmonis selama kehamilan hingga mempersiapkan diri menghadapi proses persalinan. Dengan demikian, tercipta rasa tenang dan yakin bahwa tubuhnya akan mampu berfungsi secara alami dalam proses tersebut. Sebab setelah belajar memasuki kondisi relaksasi yang dalam, wanita hamil akan mampu menetralisir rekaman negatif yang ada di alam/jiwa bawah sadarnya serta memasukkan program positif.

Bukan itu saja, dalam latihan hypno-birthing ini wanita hamil juga akan terlatih untuk peka terhadap janinnya, sehingga akan mampu berkomunikasi dengan janin, bahkan bekerjasama ketika menjalani proses persalinan.

Proses Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Klien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan. Bisa dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat pelangi, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) maupun dengan mengunakan gerakan idio motor untuk mencapai relaksasi.

Teknik hypno-birthing sangatlah sederhana dan mudah. Dan kunci untuk mencapai keberhasilan dari metode ini adalah praktek baik di kelas antenatal maupun di rumah sehingga teknik-teknik dalam hypno-birthing bisa menjadi kebiasaan bagi ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan. Untuk mencapai keberhasilan yang lebih optimal, dalam mempraktekkan metode ini, ibu memerlukan seseorang yang mampu membimbingnya untuk selalu berlatih, disinilah perlunya peran pendamping. Pendamping disini adalah mitra/patner ibu entah itu suami atau orang terdekat ibu. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mengajak dan melibatkan suami/ patner ibu saat memberikan pelatihan hypno-birthing selama antenatal. Sehingga suami bisa menjadi motivator bahkan pembimbing bagi ibu untuk selalu berlatih teknik relaksasi hypno-birthing.

Massage

Strategi dan intervensi lain

Berteriak.

Pembatasan waktu

 

Semoga bermanfaat

Salam hangat

Bidan Kita

 

LOTUS BIRTH Gentle Way To Gentle Birth & Gentle Mothering

lotus a

Sudah lama saya ingin menulis dan berbagi ilmu tentang Lotus Birth.   Sejak tahun 2007 saya belajar tentang Lotusbirth dan Waterbirth. Bali..yach di Bali saya bertemu dengan ibu Robin Lim dan Brenda yang akhirnya memberi saya inspirasi tentang bagaimana seharusnya ibu bersalin dan bayi baru lahir diperlakukan.   Lotus Birth / Nonseverance umbilical Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong, adalah membiarkan tali pusat yang tidak diklem dan lahir  secara utuh (jadi setelah bayi lahir, tali pusat tidak dilakukan pengekleman dan setelah plasenta lahir, plasenta beserta talipusatnya dibiarkan saja hingga nanti saatnya puput.) Segera setelah bayi lahir ada sebuah proses fisiologis normal dalam perubahan Wharton’s jelly yang menghasilkan pengkleman internal alami pada plasenta (sisi maternal) dalam 10-20 menit pasca persalinan.   lotus

Dalam lotus birth plasenta dibiarkan dan Tali pusat kemudian Kering dan akhirnya lepas dari umbilicus. Pelepasan tersebut umumnya terjadi 3-10 hari setelah lahir. Organisasi Kesehatan Dunia(WHO) menekankan pentingnya penyatuan atau penggabungan pendekatan untuk asuhan ibu dan bayi, dan menyatakan dengan jelas (dalam Panduan Praktis Asuhan Persalinan Normal:, Geneva, Swiss, 1997) “Penundaan Pengkleman (atau tidak sama sekali diklem) adalah cara fisiologis dalam perawatan tali pusat, dan pengkleman tali pusat secara dini merupakan intervensi yang masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.” SONY DSC

Lotus Birth jarang dilakukan di rumah sakit tetapi umumnya dilakukan di klinik dan rumah bersalin, sampai saat ini di Indonesia baru BALI (Yayasan Bumi Bali Sehat, Nyuh Kuning, Ubud, BALI) yang sudah menerapkan Lotus birth. Lotus birth memungkinkan terjadinya proses bonding attachment antara ibu dan bayi, hal ini tentunya bermanfaat bagi ibu dan bayi yang baru lahir.

Gambaran mekanismenya adalah, Sementara segera setelah bayi lahir penolong persalinan langsung melakukan penilaian APGAR Score, membersihkan /menghisap lendir dan mengeringkan tubuh bayi (kecuali kaki dan tangan), lalu melakukan IMD (inisiasi Menyusu Dini) peran ayah disini adalah ayah/pendamping persalinan menjadi bayi dan membantu melakukan rangsangan putting susu atau melakuakn pemijatan di beberapa titik di tubuh si ibu untuk merangsang oksitosin alami keluar sehingga membantu mencegah pendarahan dan membantu pelepasan plasenta. Hanya dengan memegang tali pusat, penolong mencoba untuk melakukan penegangan tali pusat terkendali untuk menilai apakah plasenta udah lepas atau belum. sedangkan prosedur yang lebih lanjut ditunda terlebih dahulu sampai satu jam setelah melahirkan.

Pada Lotus Birth, kelebihan cairan yang dikeluarkan plasenta  disimpan dalam mangkuk atau waskom terbuka atau dibungkus kain, lalu didekatkan dengan bayi. Kain yang digunakan untuk  menutupi plasenta atau wadah yang digunakan harus memungkinkan terjadinya pertukaran udara, sehingga plasenta mendapatkan udara dan mulai mengering serta tidak berbau busuk.

Garam laut sering digunakan untuk mempercepat proses pengeringan plasenta. Kadang-kadang minyak esensial, seperti lavender, atau bubuk tumbuh-tumbuhan seperti goldenseal, neem, bersama dengan lavender  juga digunakan untuk  tambahan antibacterial. Apabila tindakan pengeringan plasenta tidak diterapkan dengan baik plasenta akan memiliki bau yang berbeda, bau tersebut dapat diatasi  dengan penanaman plasenta secara langsung atau didinginkan setelah minggu pertama pasca persalinan. Sampai sekarang belum ada penelitian lebih lanjut mengenai adanya kehilangan berat badan bayi dan penyakit kuning karena tindakan  Lotus Birth.

Referensi mengenai Lotus Birth ini terdapat dalam ajaran Budha, Hindu, serta Kristen dan Yahudi. Karena adanya praktek budaya yang berbeda maka proses pengawetan plasenta dilakukan dalam berbagai cara yang berbeda. Beberapa orang lebih memilih untuk menyimpan plasenta sehingga dapat menguburkannya dengan anak di akhir kehidupan anak tersebut. Sedangkan yang lainnya membiarkan plasenta sampai mengerut dan mengering secara alami dan kemudian dikuburkan. Salah satu contohnya adalah Orang-orang Igbo di Nigeria, mereka menguburkan plasenta setelah lahir dan sering menanam pohon diatas kuburan plasenta tersebut. Berbicara tentang budaya, di Bali memiliki berbagai tradisi dan ritual mengenai proses kelahiran. Setiap kelahiran membawa cerita yang baru dan  berbeda untuk dijadikan sebuah pelajaran. Setiap wanita menyanyikan lagu kelahiran sendiri untuk bayinya. Ada banyak sukacita dan perayaan pada saat kelahiran. Para peneliti kebidanan di Bali mempraktekkan  pendekatan hands-off  yaitu praktek yang meminimalisir intervensi yang dilakukan terhadap ibu hal tersebut memungkinkan seorang ibu untuk mampu meyakinkan dirinya dengan didukung oleh suami atau anggota keluarganya, dengan terus-menerus menentramkan hati bahwa ia mampu melahirkan bayinya dengan tubuhnya yang sebenarnya telah  dirancang untuk mampu melahirkan secara alami. Setiap anak Hindu lahir, orang-orang bali menyanyikan mantra gayatri untuk menyambut kelahiran bayi ke dunia. Seperti halnya orang muslim menyambut kelahiran bayi dengan pujian kepada Allah SWT. Selain menyayikan mantra gayatri, aspek kelahiran yang indah dan menyentuh yang dilakukan orang Bali adalah Lotus Birth. Ini adalah ketika tali pusat utuh setelah lahir dari satu jam sampai beberapa hari. Bayi dan plasenta tetap satu unit sampai orang tua memutuskan untuk memotong tali pusatnya. Tali pusat merupakan organ tubuh bayi, dan pemotongan secara tiba-tiba dapat mengejutkan bayi secara fisik, dan emosi, oleh karena itu dilakukan Lotus Birth. Lotus Birth juga merupakan cara agar ibu dan bayi untuk  beristirahat bersama-sama, skin-to-skin kontak, menyusui dan bonding attachment, sejak bayi bergerak. Salah satu cara yang kadang-kadang dilakukan untuk memisahkan plasenta dari bayi adalah dengan cara pembakaran tali pusat (burning cord). Menurut kepercayaan orang Bali, pembakaran tali pusat menarik semua energi daya hidup dari plasenta ke bayi, sehingga memungkinkan bayi untuk merasa lengkap walaupun kehilangan organ penting. Selama proses pembakaran tali pusat orang Bali tetap menyanyikan mantra gayatri sampai tali pusat habis dibakar. Setelah lepas plasenta kemudian segera diambil oleh ayah untuk dikubur di halaman rumah keluarga, sehingga anak akan selalu dapat menemukan cara atau jalan ke rumah keluarga tersebut. Praktek penundaan pengekleman dan pemotongan tali pusat serta burning cord selain di Bali juga dilakukan di BidanKita yang mana setiap persalinan selalu dilakukan penundaan pengekleman dan pemotongan talipusat atau burning cord tentunya sebelumnya selalu ada informed coice dan inform consent nya ke klien dan keluarga. Penghormatan terhadap integritas pikiran, jasmani dan rohani dari ibu dan bayi, adalah penting untuk perdamaian di bumi. Bila hal tersebut dillakukan maka akan memperkuat kasih sayang yang sangat diperlukan untuk manusia bertahan hidup.

Mengapa Lotus Birth? Setiap ibu memiliki alasan sendiri. Berikut ini adalah beberapa alasan ibu untuk memilih Lotus Birth:

1. Tidak ada keinginan ibu untuk  memisahkan plasenta dari bayi dengan cara memotong tali pusat.

2. Supaya proses transisi bayi terjadi secara lembut dan damai, yang memungkinkan penolong persalinan untuk memotong tali pusat pada waktu yang tepat.

3. Merupakan suatu penghormatan terhadap bayi dan plasenta.

4. 100% menjamin bahwa bayi mendapatkan volume darah optimal dan spesifik yang diperlukan bagi bayi.

5. Mendorong ibu untuk menenangkan diri pada minggu pertama postpartum sebagai masa pemulihan sehingga bayi mendapat perhatian penuh.

6. Mengurangi kematian bayi karena pengunjung yang ingin bertemu bayi. Sebagian besar pengunjung akan lebih memilih untuk menunggu hingga plasenta telah lepas.

7. Alasan rohani atau emosional.

8. Tradisi budaya yang harus dilakukan.

9. Tidak khawatir tentang bagaimana mengklem, memotong atau mengikat tali pusat.

10. Kemungkinan menurunkan risiko infeksi (Lotus Birth memastikan sistem tertutup antara plasenta, tali pusat, dan bayi sehingga tidak ada luka terbuka)

11. Kemungkinan menurunkan waktu penyembuhan luka pada perut (adanya luka membutuhkan waktu untuk penyembuhan.sedangkan jika tidak ada luka, waktu penyembuhan akan minimal)

 

Hanya karena tali pusat telah berhenti berdenyut  tidak berarti tali pusat menjadi tidak berguna lagi. Ada yang masih mengalir ke dalam darah bayi. Setelah mencapai volume darah optimal pada bayi, sisa dari jaringan akan menutup secara aktif. Penutupan semua jaringan TIDAK terjadi ketika tali pusat tampak berhenti berdenyut. Tali pusat dapat terus berdenyut sekitar 2 hingga 3 jam.

Langkah dilakukannya Lotus Birth.

Beberapa hal yang dilakukan dalam Lotus Birth diantaranya :

1. Bila bayi lahir, biarkan tali pusat utuh. Jika tali pusat berada sekitar leher bayi, cukup angkat tali tersebut.

2. Tunggu lahirnya plasenta secara alami.

3. Ketika plasenta lahir, tempatkan pada mangkuk di dekat ibu.

4. Tunggu transfusi penuh darah dari pusat ke bayi sebelum menangani plasenta.

5. Hati-hati dalam mencuci plasenta yaitu dengan menggunakan air hangat dan tepuk-tepuk sampai kering.

6. Tempatkan plasenta di tempat yang kering.

7. Letakkan plasenta pada bahan yang menyerap seperti sebuah popok atau kain kemudian letakkan dalam tas plasenta. Permukaan plasenta akan berubah setiap hari bahkan lebih cepat  jika sering terjadi rembesan. Alternatif lain untuk mempercepat pengeringan plasenta yaitu dengan menaburkan garam pada bagian plasenta.

8. Gendong bayi dan beri makan sesuai kebutuhannya.

9. Pakaikan bayi menggunakan pakaian yang longgar.

10. bayi dapat dimandikan seperti biasa, biarkan plasenta bersamanya.

11. Meminimalisir pergerakan bayi.

 

Pastinya seru kan?

Coba dan rasakan manfaatnya

Salam hangat

BidanKita