Sebagian pasangan memperoleh kehamilan tanpa disadari dan sebagian lagi butuh usaha yang lebih keras. Berikut adalah hal-hal yang harus anda ketahui mengenai awal mula kehamilan.
Â
Dasar Kehamilan
Kehamilan disebabkan oleh beberapa rangkaian kejadian.
Setiap bulan, hormon dari kelenjar dibawah otak merangsang indung telur untuk melepaskan sel telur (ovulasi). Kejadian ini biasanya terjadi sekitar hari ke 14 pada siklus haid, namun hal tersebut tidaklah selalu sama dari satu wanita dengan wanita lain ataupun dari suatu bulan ke bulan berikutnya.
Pada saat sel telur tersebut dikeluarkan dari indung telur, sel telur tersebut akan bergerak melalui “fallopian tube” (saluran/pembuluh telur ke kandungan rahim). Jika anda ingin hamil, ini adalah saat yang sangat tepat untuk berhubungan. Dalam waktu sekitar 24 jam, sel telur tersebut harus bertemu dengan sperma. Oleh karena sperma dapat bertahan di dalam saluran reproduksi wanita sekitar 2-3 hari, alangkah baiknya apabila hubungan dilakukan secara teratur beberapa hari sebelum dan hingga ovulasi
Apabila sel telur bertemu dengan sperma (fertilisasi), sel telur tersebut akan bergerak menuju rahim sekitar 2-4 hari kemudian. Kemudian sel telur akan menempel pada dinding rahim. Pada saat inilah anda dapat dibilang hamil. Haid akan berhenti pada saat janin mulai tumbuh.
Apabila sel telur tidak bertemu dengan sperma maka sel telur tersebut akan rusak dan anda akan mengalami haid seperti biasanya.
Pengertian Masa Subur Anda
Untuk mengetahui kapan anda dalam masa subur adalah sesuatu yang tidak mudah.
Penggunaan kalender
Gunakan kalender untuk menandai awal mula masa haid setiap bulannya. Pada saat mulai haid, lingkari tanggal tersebut. Teruskan menandai hingga paling sedikit 7-8 bulan. Kemudian hitung jumlah siklus masa haid anda
Apabila anda mempunyai siklus 28 hari yang teratur, maka kemungkinan besar ovulasi akan terjadi pada hari ke 14 setelah hari pertama menstruasi terakhir.
Apabila siklus haid anda tidak teratur maka perhatikan catatan siklus masa haid pada bulan-bulan sebelumnya, temukan siklus terpendek dan kurangi dengan 18 dari total jumlah hari.
Sebagai contoh, apabila siklus terpendek adalah 26 hari, kurangi 18 dari 26, sehingga menghasilkan 8 hari . Bermula dari awal mula masa haid, tambahkan 8 hari dan tandai “O” (Ovulasi) pada tanggal tersebut. Hari tersebut adalah hari dimana anda mempunyai kemungkinan besar dalam masa ovulasi.