
Pengertian Teething
Teething adalah ketika gigi bayi Anda mulai tumbuh. Di masa masa ini, bayi Anda menjadi lebih rewel dari biasanya dan seringkali tidak bisa tidur. Hal ini dapat menjadi masalah tersendiri terutama bagi para orangtua baru. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai teething.
Kapan teething dimulai?
Teething dapat dimulai ketika bayi Anda berumur dari mulai 3 bulan sampai 6 bulan. Bayi Anda dapat mulai teething lebih awal ataupun lebih telat. Faktor seperti genetik juga dapat mempengaruhi kapan bayi Anda akan mulai teething, selain itu, apabila bayi Anda lahir secara prematur atau memiliki berat badan lahir yang rendah, teething bayi Anda mungkin akan lebih lama dari bayi lainnya. Secara umum, bayi Anda akan memilik 4 gigi di umur 11 bulan, 8 gigi di umur 15 bulan, 12 gigi di umur 19 bulan, dan 16 gigi di umur 23 bulan. Apabila gigi bayi Anda tidak kunjung tumbuh di umur 18 bulan, konsultasikanlah dengan dokter gigi atau dokter anak karena terkadang penundaan tersebut disebabkan oleh kondisi medis seperti gizi buruk, kekurangan vitamin, dan hipotiroidisme.
Apa gejalanya?
Setiap bayi memiliki pengalaman teething yang berbeda-beda. Ada beberapa bayi yang tidak mengalami gejala apapun ketika teething, tapi ada pula bayi yang melewati periode teething dengan penuh kerewelan dan rasa sakit. Berikut ini adalah beberapa gejala teething:
-
Meneteskan air liur
Teething dapat menstimulasi produksi air liur. Ketika bayi Anda mulai teething, bayi Anda akan mulai menghasilkan banyak air liur, dan hal ini mungkin akan berlanjut sampai semua gigi itu muncul. Apabila Anda menemukan bahwa baju bayi Anda basah karena air liur, Anda dapat menggunakan baby bib agar si kecil lebih nyaman dan bersih. Karena banyaknya air liur yang diproduksi, sekitar mulut bayi Anda dapat terus menerus dalam keadaan lembab. Hal ini dapat menyebabkan kemerahan atau lecet. Untuk mencegahnya, ingatlah untuk menyeka area mulut bayi Anda dengan lembut sepanjang hari.
-
Batuk atau refleks muntah
Air liur yang berlebih dapat membuat bayi Anda seperti ingin muntah dan batuk. Hal ini biasanya tidak menjadi masalah selama bayi Anda tidak menunjukkan gejala alergi, flu, dan batuk tersebut masih dalam batas wajar.
-
Menggigit-gigit
Sensasi yang dialami si kecil ketika gigi mulai menekan gusi dan tumbuh dapat menjadi sangat tidak nyaman, dan sensasi tersebut dapat menjadi lebih baik dengan memberikan tekanan di area gigi, seperti dengan mengunyah dan menggigit. Ketika bayi Anda mulai teething, ia akan menggigit dan mengunyah apapun yang ada di dekatnya, termasuk mainan, tangannya, dan lainnya.
-
Menangis atau merengek
Beberapa bayi dapat melewati periode teething dengan tenang, namun ada pula bayi-bayi yang menderita akibat teething karena gusi yang bengkak saat teething sehingga mereka akan mulai menangis atau merengek. Pada umumnya, gigi pertama dan gigi geraham lebih menyakitkan daripada yang lain karena ukuran mereka yang lebih besar. Kabar baiknya, sebagian besar bayi akan terbiasa dengan sensasi teething dan akan lebih tenang setelahnya.
-
Rewel
Bayi Anda akan merasakan sakit ketika giginya mulai tumbuh dan menekan gusi. Hal ini dapat membuat si kecil menjadi lebih rewel dari biasanya. Untuk beberapa bayi, hal ini hanya berlangsung ebberapa jam, namun untuk yang lainnya hal ini dapat berlangsung untuk berhari-hari atau bahwa berminggu-minggu.
-
Tidak mau makan
Biasanya, Anda dapat menenangkan bayi yang rewel dengan memberinya makanan, namun saat teething, menyusu justru dapat membuat gusi si kecil menjadi lebih sakit. Hal inilah yang membuat bayi yang sedang teething tidak mau makan. Biasanya mereka juga akan menolak makanan padat ketika teething.
-
Terbangun di malam hari
Teething terkadang dapat membuat bayi Anda merasa tidak nyaman dan terkadang dapat mengganggu tidur bayi Anda di malam hari.
-
Menarik telinga atau mengusap pipi
Di periode teething, bayi Anda mungkin akan menarik telinga atau menggosok gosok area pipi atau dagu. Hal ini karena rasa sakit pada gusi dapat dirasakan di tempat lain. Selain itu, gusi, telinga, dan pipi memiliki jalur saraf yang sama. Selain teething, ingatlah bahwa menarik telinga dapat menjadi tanda bahwa bayi Anda kelelahan atau terkena infeksi telinga, jadi cobalah untuk mencari tahu penyebabnya.
-
Hematoma gusi
Apabila Anda menyadari adanya benjolan kebiruan di gusi bayi Anda, mungkin itu adalah hematoma gusi (darah yang terjebak dibawah gusi karena gigi yang akan muncul). Hal ini biasanya tidak menyebabkan maasalah. Apabila bayi Anda memiliki hematoma gusi, gunakan kompres dingin di area gusi untuk meredakan rasa sakitnya dan membantu hematoma tersebut untuk sembuh lebih cepat. Namun, konsultasikanlah dengan dokter gigi apabila hematoma tersebut tidak kunjung sembuh dan bertambah besar.
Ingatlah untuk mengkonsultasikannya dengan dokter anak pabila bayi Anda memiliki gejala demam yang lebih tinggi dari 38°C, atau demam ringan (37,2°C) yang berlangsung lebih dari 3 hari, muntah, diare, ruam di tubuh, gusi berdarah, atau pembengkaan di wajah ketika teething. Konsultasikan juga dengan provider Anda apabila bayi Anda tidak mau makan untuk berhari hari.