
Selama ini, mungkin Anda mendengar mitos bahwa ketika Anda hamil, Anda harus berhenti menyusui demi kesehatan Anda dan bayi Anda yang belum lahir. Namun ternyata, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Family Physicians, Anda dapat menyusui selama kehamilan selagi kehamilan Anda normal dan Anda berada dalam kondisi sehat. Anda juga dapat mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan provider Anda sebelum memutuskan untuk menyusui selama kehamilan.
Menyusui selama kehamilan dapat menjadi pengalaman spesial baik bagi Anda maupun si kakak. Selama kehamilan, tubuh Anda akan mengalami berbagai perubahan hormon dan perubahan hormon ini terkadang dapat membuat puting Anda menjadi lebih sensitif dan mungkin akan membuat pengalaman menyusui Anda menjadi cukup menyakitkan. Jika hal ini terjadi pada Anda, Anda dapat meminta si kakak untuk menyusu secara perlahan. Selain itu, perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan mungkin akan membuat produksi ASI Anda berkurang serta mengalami perubahan rasa dan komposisi. Perubahan ini mungkin dapat membuat intensitas menyusu si kakak berkurang atau bahkan berhenti sepenuhnya.
Pada trimester ketiga, Anda mungkin menyadari bahwa ASI Anda menjadi kekuningan, menandakan bahwa Anda mulai mengeluarkan kolostrum, yang merupakan makanan istimewa yang didesain untuk hari-hari pertama ketika bayi Anda lahir di dunia. Di saat-saat ini, si kakak juga ikut mendapatkan bonus kolostrum. Namun, dihari hari pertama ketika si adik lahir, mungkin Anda ingin membatasi waktu menyusu si kakak, membiarkan si adik menyusu terlebih dahulu, dan membuat si kakak dan si adik untuk menyusu di puting yang berbeda untuk memastikan bahwa si adik mendapatkan semua jatah kolostrum yang ia perlukan. Setelah itu, ketika ASI Anda sudah matang, Anda dapat menyusui si kakak seperti biasa.
Apa si adik mendapatkan cukup ASI?
Setelah si kecil lahir dan Anda mulai melakukan tandem nursing, terkadang mungkin muncul kekhawatiran apakah si adik mendapatkan cukup ASI atau tidak, mengingat bahwa ASI merupakan satu satunya sumber nutrisi si adik sampai si adik berusia 6 bulan. Berikut ini adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan bahwa si adik telah mendapat cukup asupan ASI:
-
Peningkatan berat badan
Kenaikan berat badan bayi secara konstan merupakan salah satu tanda yang menunjukkan bahwa bayi tersebut telah memperoleh cukup asupan ASI, namun pada umumnya, dalam 3-4 hari setelah lahir, berat badan bayi akan turun 7-10% dari berat badan lahir. Contohnya, bila si adik lahir dengan berat badan 3 kg, penurunan berat badan hingga 2,7 kg di minggu pertama merupakan hal yang normal. Beberapa minggu kemudian biasanya berat badan si adik akan terus mengalami peningkatan.
-
Buang air kecil dan buang air besar secara teratur
Jika bayi Anda tidak menggunakan popok, mungkin agak sulit untuk mengecek intensitas BAK dan BAB si adik, namun bila si adik menggunakan popok, berikut ini adalah panduan yang dapat membantu Anda untuk memastikan bahwa si adik telah mendapat cukup ASI.
- Umur 1-2 hari: buang air kecil 1-2 kali selama 24 jam dan buang air besar berwarna hitam kehijauan.
- Umur 2-6 hari: buang air kecil sebanyak 5-6 kali selama 24 jam dan buang air besar berwarna kehijauan sebanyak minimal 3 kali.
- Umur 6 hari dan seterusnya: buang air kecil 5-6 kali selama 24 jam dan buang air besar lembek dan kuning sebanyak minimal 3-5 kali.
- Umur 6 minggu keatas: buang air kecil5-6 kali selama 24 jam dan frekuensi buang air besar mulai berkurang.
-
Terlihat tenang dan nyaman
Mood si adik yang meningkat setelah menyusu juga dapat menjadi tanda bahwa ia telah mendapat cukup ASI. Setelah disusui, bayi biasanya akan nampak kenyang, tenang, dan terkadang langsung tertidur pulas.
Manfaat tandem nursing
Berikut ini adalah beberapa manfaat tandem nursing:
-
Meningkatkan produksi ASI
Konsepnya cukup mudah, lebih banyak ASI yang dikeluarkan, lebih banyak pula ASI yang diproduksi. Oleh karena itu, tandem nursing dapat meningkatkan produksi ASI Anda hingga dua kali lipat untuk mengakomodasi kebutuhan dua anak.
-
Mengurangi pembengkakan dan ASI tersumbat
Si kakak dapat membantu untuk mengurangi pembengkaan dan penyumbatan ASI, sehingga mencegah mastitis dan membuat si adik dapat menyusu lebih mudah.
-
Mempercepat bonding si kakak dengan si adik
Menyusui si kakak selama kehamilan dan setelah si adik datang dapat membantu menyediakan transisi yang lebih lembut secara psikologis bagi si kakak. Terkadang, kedatangan anggota baru dalam keluarga dapat menjadi pengalaman yang cukup sulit bagi si kakak. Dalam kasus ini, tandem nursing dapat membantu meringankan masa transisi tersebut serta mempercepat bonding antara si kakak dengan si adik dengan memberi mereka suatu aktivitas yang dapat mereka lakukan bersama. Dengan cara ini, di hari hari pertama dimana si adik memerlukan banyak perhatian dan terus menerus meminta untuk disusui, si kakak dapat ikut ke dalam proses tersebut dan tidak merasa tersingkirkan, bahkan si kakak juga dapat membantu untuk menenangkan adiknya ketika adiknya rewel. Selain mempercepat bonding, hal seperti ini juga dapat mencegah kecemburuan antara si kakak dan si adik.
-
Si kakak turut mendapat manfaat dari ASI
Dengan melakukan tandem nursing, si kakak dapat terus mendapat manfaat ASI hingga si kakak berumur 2 tahun, dan tentunya juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh si kakak.