Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Tandem Nursing? Kenapa tidak?

Tandem Nursing? Kenapa tidak?

0
Tandem Nursing? Kenapa tidak?

Tips untuk tandem nursing

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat Anda lakukan bila Anda memutuskan untuk melakukan tandem nursing:

  1. Meminumi banyak cairan dan mengkonsumsi cukup kalori

Tetap menyusui selama kehamilan dan melakukan tandem nursing setelahnya bukanlah sesuatu yang mudah. Baik kehamilan maupun menyusui membutuhkan tambahan kalori, nutrisi, dan cairan. Pada umumnya, menyusui membutuhkan kalori tambahan sebanyak 500 kalori setiap harinya, dan kehamilan membutuhkan 300 kalori tambahan setiap harinya. Untuk melakukan keduanya, Anda memerlukan prenatal vitamin, dan mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi dan gizi seimbang. Selain itu, Anda juga memerlukan sekurangnya 2,5 liter air setiap hari untuk memenuhi kebutuhan Anda selama kehamilan dan menyusui.

  1. Biarkan si adik menyuu terlebih dahulu

Di minggu-minggu pertama, tubuh Anda akan memproduksi kolostrum, cairan yang mengandung antibodi dan sangatlah penting bagi si adik yang baru lahir. Pada saat-saat ini, selalu biarkan si adik menyusu terlebih dahulu, lalu tawari si kakak untuk menyusu di payudara yang sama setelah si adik selesai menyusu. Setelah ASI Anda matang, kira kira seminggu setelahnya, Anda terkadang juga dapat membiarkan si kakak menyusu terlebih dahulu untuk mengurangi pembengkaan atau bahkan membiarkan si kakak dan si adik menyusu secara bersamaan. 

  1. Siapkan diri Anda untuk meningkatnya intensitas menyusu si kakak

Walaupun pada awalnya si kakak hanya menyusu sekali atau dua kali sehari selama kehamilan, Anda mungkin akan merasakan bahwa setelah si adik datang, si kakak mungkin akan ingin menyusu setiap si adik menyusu. Pada awalnya, mungkin Anda akan merasa kewalahan, terutama karena Anda juga sedang menyesuiakan diri dengan adanya si adik yang baru lahir, tidur yang kurang, perubahan hormonal, dan pemulihan postpartum. Namun jangan khawatir, perilaku si kakak ini hanya terjadi pada fase transisi dan nantinya akan kembali seperti semula. 

  1. Berempatilah

Adanya tambahan anggota keluarga di rumah dapat menjadi pengalaman emosional bagi semua orang, bahkan bagi si kakak. Ketika melakukan tandem nursing, si kakak tiba-tiba harus belajar untuk menunggu sampai si adik selesai menyusu dan berbagi sesuatu yang tadinya hanya miliknya. Di saat ketika Anda mulai merasa kewalahan, cobalah untuk berempati dengan si kakak dan diri Anda sendiri.

  1. Perhatikan diri Anda

Tandem nursing dapat menjadi suatu hal yang cukup melelahkan, baik secara fisik maupun emosional. Mungkin ada saat dimana Anda merasa sebal dan tidak ingin diganggu akibat perubahan hormon selama postpartum, dan tandem nursing bukanlah pengecualian. Jika Anda memutuskan untuk melakukan tandem nursing, Anda juga perlu memperhatikan kebutuhan Anda. Hal ini berarti memprioritaskan kebutuhan tidur dasar, nutrisi, dan hidrasi Anda. Ingatlah bahwa bagi anak Anda, kesehatan Anda lebih penting daripada ASI Anda.

Ketika Anda merasa kelelahan atau frustasi, katakan pada pasangan Anda dan manjakan diri Anda. Lakukan hal yang Anda sukai dan sisakan sedikit waktu untuk menyendiri dan bersantai sehingga Anda dapat kembali dengan lebih segar dan rileks.

Tips untuk menyapih si kakak

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk menyapih si kakak. Namun, tips ini hanya bekerja bagi balita yang berumur 18 bulan keatas, yang sudah dapat memahami Anda dan diajak bernegoisasi. Jika Anda memutuskan untuk menyapih si kakak lebih awal, Anda mungkin masih dapat menerapkan beberapa tips berikut, namun yang terpenting adalah cobalah untuk menyaih secara perlahan dan bertahap.

  1. Jangan tawari dan jangan tolak si kakak untuk menyusu. Hindari menawari si kakak untuk menyusu, namun Anda dapat membiarkannya untuk menyusu apabila ia meminta. 
  1. Alihkan perhatian si kakak. Tawari si kakak makanan kecil, minuman, mainan kesukaannya, atau ajaklah ia pergi ke ruangan yang berbeda. Diskusikanlah terlebih dahulu dengan pasangan Anda sehingga pasangan Anda juga dapat membantu Anda untuk mengalihkan perhatian kakak ketika ia meminta untuk menyusu. 
  1. Kurangi waktu menyusu si kakak secara bertahap. Pilihlah waktu khusus untuk menyusui si kakak dalam sehari, seperti di pagi hari, waktu tidur siang, dan waktu tidur malam. Lalu, secara bertahap, kurangilah waktu menyusu si kakak hingga akhirnya si kakak hanya menyusu sekali dalam sehari, seperti saat sebelum kakak tidur malam. 
  1. Diskusikanlah dengan si kakak. Cobalah untuk mendiskusikannya dengan si kakak ketika Anda memutuskan untuk mengurangi waktu si kakak. Hal ini dapat membuat si kakak merasa bahwa ia mempunyai peran dalam mengambil keputusan tersebut. Contohnya, “Gak boleh nyusu sekarang dong, kan kemarin kesepakatannya cuma boleh nyusu pas mau tidur sama pagi-pagi, iya kan?”. Jelaskan pula bahwa Anda akan lebih jarang menyusui si kakak, dan beri ia alasan.
  1. Batasi waktu menyusu si kakak. Buatlah rutinitas yang membuat si kakak hanya dapat menyusu beberapa menit sebelum tertidur. Contohnya seperti ajak ia bermain terlebih dahulu sebelum tidur, atau ijinkan si kakak menyusu hanya setelah Anda selesai membacakan buku pengantar tidur si kakak. 
  1. Ubah rutinitas Anda. Ubahlah rutinitas Anda dan hindarilah tempat tempat dimana si kakak biasa menyusu. Anda juga dapat meminta pasangan Anda untuk mengajak si kakak bermain di waktu-waktu dimana si kakak biasa menyusu.
  1. Peluk si kakak. Berikan si kakak banyak perhatian dan temukan cara lain untuk tetap dekat dan bonding dengan si kakak setelah Anda menyapih si kakak. 
  1. Jaga payudara Anda! Ingatlah bahwa semakin pelan proses Anda untuk menyapih si kakak, semakin kecil pula resiko Anda untuk terkena mastitis dan puting tersumbat. Produksi ASI Anda akan berkurang seiring dengan berkurangnya waktu menyusu si kakak. Jika payudara Anda terasa penuh, susui si kakak sampai Anda merasa lebih baik. Sisihkanlah ASI di payudara Anda sebagai cara untuk memberi tahu otak Anda untuk mengurangi produksi ASI Anda. Anda juga dapat menggunakan kompres es dan ibuprofen untuk mengurangi pembengkaan dan ketidaknyamanan.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://aimi-asi.org/layanan/lihat/tandem-nursing-why-not
  • https://www.laleche.org.uk/tandem-nursing/
  • https://www.mamanatural.com/tandem-nursing/
  • https://www.parents.com/baby/breastfeeding/tips/tandem-nursing-toddler-and-newborn-how-i-make-it-work/