Bidan Kita

Home Childbirth All About Childbirth Varices Vagina Tips dan Trik kurangi keluhannya

Varices Vagina Tips dan Trik kurangi keluhannya

0
Varices Vagina Tips dan Trik kurangi keluhannya

Yang Wajib Anda Ketahui

Sebelum nya saya pernah menulis artikel tentang varises vagina disini. Silahkan di baca dulu ya? Supaya Anda bisa mendapatkan gambaran tentang apa itu varises vagina.

Nah, kebetulan beberapa minggu terakhir ini saya mendapatkan klien ibu hamil dengan kasus varises vagina juga. Yang satu sudah 38 minggu anak ke 4 dengan riwayat varices vagina sejak anak ke 3 dengan derajat yang masih sangat ringan. Sedangkan klien satunya, beliau adalah bidan peserta pelatihan prenatal gentle yoga saat saya mengajar di Jakarta, sedang hamil 30 minggu, ini kehamilan ke -4 , varices vagina sudah ada sejak anak ke 3, namun untuk kehamilan kali ini derajat varices vaginanya lumayan parah sehingga mengganggu mobilitas tubuh ketika “kumat”

Varicesnya hanya ada di kaki kanan menjalar hingga labia kanan, sehingga ketika si ibu ini berdiri atau duduk terlalu lama, maka varises bisa sangat besar dan membuat labia kanan bengkak dan sakit sekali.

Ini adalah kasus yang cukup menarik bagi saya, apalagi ketika beberapa Dm muncul di Instagram @bidankita yang mulai bertanya tentang varises vagina.

Seperti yang sudah saya bahas pada artikel sebelumnya, varises vagina adalah dimana vena pada area  panggul, labial, atau vulva wanita membesar dan melebar selama kehamilan dan berlanjut setelah bayi dilahirkan.

PENYEBAB varises vagina

 

Meskipun tidak sepenuhnya jelas mengapa varises terjadi dengan wanita hamil, namun para ahli percaya bahwa penyebab yang paling mungkin adalah:

  • Penambahan Berat Badan: Menambahnya berat badan tidak dapat dihindari selama kehamilan. Terjadi penambahan berat sekitar 10-20 kg selama masa kehamilan. Sayangnya, penambahan berat ini dapat memiliki beberapa efek samping, seperti adanya banyak tekanan pada pembuluh darah dan katup, terutama di daerah panggul dan vagina. Apalagi ketika si ibu tidak “aware” dengan kebiasan “gesture” sehari hari yang salah.
  • Retensi Cairan: Ini terkait erat dengan penambahan berat badan. Cairan yang tertahan dan tidak lancar akibat tekanan berat badan menyebabkan penambahan berat badan lebih lanjut dan memperburuk tekanan pada vena dan katup, kadang-kadang menyebabkan satu atau lebih vena menjadi membesar.
  • Peningkatan kadar Estrogen: Selama kehamilan, kadar estrogen dalam tubuh wanita naik. Karena diketahui bahwa estrogen dapat membuat dinding vena lebih lemah, diyakini bahwa peningkatan kadar hormon ini juga dapat menempatkan lebih banyak tekanan pada vena.
  • Anatomi: Beberapa ahli percaya bahwa terbentuknya vena dan pembuluh darah tambahan pada labial dan panggul sebagian besar disebabkan oleh perubahan sederhana dalam struktur anatomi vena yang terjadi selama kehamilan. Keyakinannya adalah bahwa perubahan ini membuat pembuluh darah di daerah panggul dan vagina lebih rentan terhadap timbulnya varises.

GEJALA Varises vagina

Beberapa keluhan yang seringkali dirasakan ibu hamil dengan varises vagina antara lain:

  • Nyeri tumpul yang bervariasi dalam derajat tergantung pada keadaan
  • Nyeri selama atau setelah hubungan intim
  • Vulva bengkak
  • Sakit punggung bagian bawah
  • Kaki sakit, pegal dan terasa nyut nyutan terutama yang varisesnya banyak
  • Kelelahan fisik secara umum
  • Depresi / kecemasan

Cara untuk mencegah supaya kondisinya tidak memburuk antara lain:

  • Menghindari duduk atau berdiri dalam waktu lama, Olahraga ringan yang membuat kaki Anda bergerak membantu mencegah penggumpalan darah. Cobalah untuk bangkit dan bergerak setiap 30 menit atau lebih.
  • Anda bisa melakukan beberapa gerakan yoga yang membantu melancarkan peredaran darah. Silahkan ikuti rangkaian sequence yoga di bawah ini

ingat lakukan gerakan gerakan di atas dengan pelan dan lembut. tidak perlu memaksa diri dan harus menyesuaikan dengan kondisi tubuh Anda

  • Usahakan sering berganti posisi
  • Menghindari mengenakan sepatu hak tinggi atau sepatu apa pun yang tidak nyaman dan memberi tekanan pada tubuh bagian bawah
  • Tidur dengan pinggul sedikit terangkat untuk mencegah darah menggenang di daerah tersebut
  • Minum banyak air
  • Kenakan stoking khusus yang bisa memberikan kompresi untuk mengatasi gejalanya. Ada model untuk ibu hamil, dimana kompresi dirasakan lebih ketat pada betis dan vulva, namun ini sedikit mahal dan agak susah di cari. Anda bisa juga menggunakan Celana pendek yang biasa digunakan oleh atlit sepeda untuk memberikan kompresi serupa di area itu dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Berikan kompres es atau panas ke daerah tersebut

Pada masa kehamilan, biasanya Dokter tidak merekomendasikan untuk melakukan operasi  varises vulva karena mereka biasanya hilang sendiri. Namun Jika vena tidak hilang beberapa bulan setelah melahirkan, prosedur bedah dapat digunakan.

Dua prosedur yang paling umum adalah:

  • Embolisasi vena. Prosedur ini menggunakan kateter untuk menutup pembuluh darah yang rusak
  • Prosedur ini melibatkan menyuntikkan solusi ke dalam vena yang menghalangi aliran darah, menghilangkan rasa sakit dan pembengkakan.

Kedua prosedur biasanya dapat dilakukan secara rawat jalan dengan anestesi umum, yang berarti orang tersebut akan tertidur dan tidak akan merasakan sakit.

Risiko dan komplikasi

Sirkulasi yang buruk dapat menyebabkan darah menggenang di dalam pembuluh darah, menyebabkan pembekuan darah yang berbahaya yang disebut deep vein thrombosis (DVT).

Gumpalan darah di pembuluh darah terdalam dapat terlepas dan bergerak ke tempat lain di tubuh. DVT adalah komplikasi yang mengancam jiwa.

DVT sangat jarang dengan varises vulva. Namun, dokter akan memantau pembuluh darah untuk memastikan bekuan darah tidak berkembang. Tanda-tanda gumpalan darah termasuk vena menjadi sangat menyakitkan, merah, bengkak, dan keras. Wanita harus segera melaporkan gejala ini ke dokter.

Pada beberapa wanita, varises vulva menyebabkan kondisi nyeri kronis yang disebut sindrom kongesti panggul. Kerusakan beberapa vena di vulva dan alat kelamin dapat menyebabkan banyak varises, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan aliran darah tersumbat ke daerah tersebut.

Apakah jika saya mengalami varises, maka harus operasi SC?

Pada dasarnya penderita varises vagina tidak selalu harus melahirkan secara Sc, karena akan sangat tergantung dengan derajat keparahannya.
namun ada baiknya Anda konsultasi terlebih dahulu kepada bidan atau dokter yang merawat Anda.

Pada beberapa kasus, ini menjadi dilemma karena sebagian besar ibu yang mengalami varises vagina, biasanya varises ini juga ada pada jalan lahir dan otot Rahim, yang mana jika melahirkan normal pervagionam maupun operasi SC pun tetap ada resiko perdarahan /pecahnya pembuluh darah. Itu;ah kenapa sebaiknya Anda konsultasi dengan provider yang merawat Anda.

 

Apakah varises hilang begitu saya melahirkan?

Biasanya varises akan kembali hilang setelah Anda melahirkan, penampilan yang tidak sedap dipandang dan gejala yang mengganggu biasanya hilang setelah enam minggu. Tapi seperti banyak perubahan tubuh setelah kehamilan, varises mungkin juga tetap bertahan secara permanen.

Jika Anda pernah mengalami varises pada kehamilan sebelumnya, biasanya akan “kumat” lagi dan bahkan bisa lebih buruk pada kehamilan berikutnya, itulah kenapa butuh perawatan lebih lanjut setelah Anda melahirkan.

 

Reference:

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5033155/#!po=16.6667
  • https://new.hindawi.com/journals/criog/2018/2394695/