Bidan Kita

Home Childbirth Bagaimana Rasanya Setelah Operasi Caesar (SC)?

Bagaimana Rasanya Setelah Operasi Caesar (SC)?

9
Bagaimana Rasanya Setelah Operasi Caesar (SC)?

Apakah SC Selalu Jadi Pilihan?

Saat ini, Jumlah ibu yang menjalani bedah caesar terus meningkat di setiap tahun, saya kurang tahu apa alasan dan indikasinya sebenarnya, namun kenyataan di lapangan yang saya amati adalah di sana sini semakin banyak bayi yang lahir melalui operasi SC.

Sampai saat ini saya belum mendapatkan data real secara statistik berapa jumlah ibu yang melahirkan dengan operasi SC di Indonesia namun di Amerika, menurut data yang di lansir oleh badan pusatstatistik disana di tahun 2013 ada sekitar 37%  ibu di AS melahirkan dengan operasi SC.

Nah, Operasi Sectio Caesarea (SC) pada dasarnya tidak boleh dianggap enteng – karena sebenarnya itu adalah operasi perut besar – yang mana seharusnya di lakukan HANYA ATAS DASAR INDIKASI untuk menyelamatkan nyawa ibu, bayi atau keduanya.

Ada banyak hal yang dirasakan oleh seorang ibu bersalin paska operasi SC…dan Anda merasakan satu di antara beberapa poin yang saya sebutkan ini:

Merasa Sendiri: Setiap RS punya standart prosedur sendiri sendiri. ada beberapa RS yang mengijinkan suami atau salah satu pendamping dari keluarga klien ataupun pendamping persalinan yang di sewa oleh klien (doula/bidan) yang diperbolehkan mendampingi ibu pada saat berada di ruang operasi.

Namun sebagian besar RS di indonesia saat ini masih banyak yang tidak mengijinkan seorang ibu yang sedang di lakukan operasi SC di temani oleh orang lain di ruang operasi. Merasa sendiri…ya inilah yang sering dirasakan oleh ibu. bahkan seringkali setelah proses operasi selesai dan sang ibu di pindahkan ke ruangan RR (recovery room) atau ruang pemulihan, ibu pun sendirian di ruangan tersebut dan keluarga tidak boleh menemani. saya kurang tahu apa alasan mereka, namun ini terjadi di sebagian besar RS di Indonesia.

Dan bagi ibu, merasa sendirian adalah perasaan yang seringkali dirasakan dan sangat tidak nyaman. bagaimana dengan pengalaman Anda?

Sulit berjalan: Setelah operasi – dan bahkan sampai 3 hari setelahnya – berjalan mungkin menjadi perjuangan yang berat. Anda mungkin harus membungkukkan badan Anda dan menyeret kaki Anda tertatih tatih hanya untuk sekedar pergi ke kamar mandi.

Dan untuk beberapa hari Anda mungkin harus meminta bantuan orang lain untuk sekedar memapah atau menuntun Anda untuk bangkit dari tempat tidur dan berjalan.

Merasakan Beberapa ketidaknyamanan: Aduuhh? ya kalimat/jeritan spontan ini yang sering terdengar di kamar perawatan setelah  ibu menjalani operasi SC. bersin dan batuk bahkan tertawa terbahak bahak pun bisa membuat Anda meringis dengan rasa sakit yang tak terduga.

Untuk meringankan ketidaknyamanan Anda, seringkali Anda harus menempatkan telapak tangan Anda di perut atau bantal kecil di perut Anda ketika Anda bersin, batuk, atau bahkan tertawa untuk menyangga perut Anda agar tidak banyak bergerak, karena kalau bergerak Anda merasa kurang nyaman.

Jika dokter Anda menggunakan staples untuk menutup sayatan Anda, Anda mungkin merasa tidak nyaman ketika kulit di perut Anda teregang, misalnya bergerak dari duduk ke berdiri, atau bersin dan batuk. Apakah Anda juga merasakan hal yang sama?

Kesulitan menyusui: ya banyak sekali ibu yang merasa kesulitan saat menyusui anaknya, dan banyak sekali alasannya, bisa jadi karena pengaruh obat yang diberikan selama proses SC dan sesudahnya yang ternyata bisa mempengaruhi produksi ASI, atau karena keterbatasan untuk bergerak, karena ada rasa kurang nyaman di perut ibu karena ada luka bekas operasi, atau karena adanya “interupsi” di deti dan hari pertama setelah bayi lahir, dimana biasanya bayi langsung dipisahkan dari ibunya yangini membuat sistem hormonal di dalam otak ibu yang mempengaruhi produksi ASI menjadi kacau.

Bagaimana dengan Anda?

Panik: Apalagi ketika melihat bekas sayatan di perut Anda untuk pertama kalinya. seringkali ada kekhawatiran tentang estetika. bagaimana jika muncul keloid? bagaimana jika bekas luka tidak menutup dengan sempurna? dan banyak kepanikan lainnya.

Takut kamar mandi: Setelah kateter Anda dilepas, perawat Anda akan mendorong Anda untuk berjalan ke kamar mandi sendiri dan mencoba untuk berkemih. ya… kencing pertama setelah operasi dapat menjadi hal yang menakutkan. Anda mungkin merasa seperti Anda sudah lupa bagaimana cara berkemih.

Tinggal di RS lebih Lama: Bagi Anda yang berhasil melahirkan secara normal, ketika selesai melahirkan, paling tidak setelah 12 sampai 24 jam Anda sudah bisa dan diijinkan pulang oleh pihak RS. namun untuk Anda yang menjalaini operasi SC, rata rata Anda harus tinggal lebih lama di RS sekitar 4 s.d 6 hari. apalagi jika Anda mempunyai komplikasi, tentu akan lebih lama lagi stay di RS.

Proses Menyusui bisa mendapatkan rumit: Jika Anda berencana menyusui, sebenarnya ini aman untuk memulainya segera – bahkan tepat di ruang pemulihan! Namun, memegang bayi baru lahir dengan nyaman untuk menyusui dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Anda setelah operasi, sehingga sebaiknya Anda meminta konsultan laktasi jika Anda mengalami kesulitan menemukan posisi yang bebas rasa sakit.

csection_2009_taraleee-2-days-staples

Pengangkatan jahitan bukan masalah yang besar: Dokter dapat melepaskan staples atau jahitan Anda saat di rumah sakit – atau anda harus kembali lagi ke RS untuk beberapa hari kedepan untuk melepas jahitan. Apapun situasi Anda, hal ini mungkin bukan masalah yang besar. paling Anda merasakan sedikit saja tarikan di kulit. jadi bukan masalah yang besar sepertinya.

Nah…kira kira apa lagi ya yang Anda rasakan setelah operasi SC?

silahkan tulis di komentar di bawah ini.

salam hangat

Yesie

9 COMMENTS

  1. aku secar karen pre eksklampsia….sebenarnya pengin lahiran normal,,,sejah hamil udah ikut banyak kelas,,,relaksasi, prenatal yoga, persiapan persalinan normal dll….tapi mau gimna lagi demi si buah hati,,,lahiran secar dech,,,butuh perjuangan dan kesabaran yang ekstra untuk pemulihan pasca SC….semoga nanti yang kedua bisa normal…

  2. Klo ada informasi dokter spog yg pro VBAC bisa minta infony
    Sm tulisan2 semua tentang VBAC tolong di share ya

  3. Aku baru saja mengalami proses sc pada tanggal 10september 2019. @bidankita aku mau cerita pengalaman aku kenapa aku bisa di sc. Jadi pada tanggal 9 september pagi hari aku sudah merasakan kontraksi, nah aku sebenernya santai menghadapinya karena dr awal kehamilan aku sudah berupaya berdayakan diri dengan mencari pengetahuan dan bertemulah aku dengan dengan bidankita, mulai dr IG,fb, situ web,youtube. Singkatnya aku optimis bahwa diriku ini bisa lahir normal karna aku cukup rajin gerak dengan tubuhku ini rajin berbicara dengan sang buah hati di dlm perut, dan kehamilan aku pun tidak ada masalah baik aku dan si utun nya . keyakinan aku semakin kuat dengan dukungan dr suami yg selalu support berkata bahwa kamu bisa lahir normal di kala datang rasa khawatir tentang persalinan. Sampai tiba saatnya usia kandungan ku susah masuk 36 minggu dan aku pun usg dr hasil usg, dokter berkata aku sudah bisa untuk lahiran karena baby ku sudah cukup berat 3kg. Nah dr situ lah aku mulai worry banget,kepikiran . seiring berjalan nya waktu aku makin mendekati hpl dan aku sering bicara dengan untk ku hal yg baik². Dan akhirnya mules itu pun datang saat tanggal 9 september itu rasanya cukup intens dan sebelumnya saat aku bangun pagi agak sedikit keluar cairan nah aku bilang dengan suamiku, dia langsung ingin membawa ku ke bidan biasa aku kontrol, aku awalnya ga mau, dan aku tanyakan kepada mamah ku ternyata itu hal yh normal untuk awal ingin melahirkan, tp di sisi lain kontraksi ku makin sering tp tdk teratur, nah suami ku mulai memaksa untuk mengecek keadaan aku karna dia juga khawatir takut aku kenapa², Yaudah akupun nurut karna aku juga mau tu apa sebenernya yg aku alami ini . tiba di bidan aku langsung di vt, kara bidan pun itu baru bukaan satu, Alhamdulillah berarti ga lama lagi aku akan lahirina nak aku dengan normal,aman nyaman dan sehat. Kami pun di perbolehkan untuk pulang. Dr situ aku sering merasakan kontraksi itu sampai tiba malam hari aku semakin merasa kontraksi saat kontrakan datang rasa nya udh ga karuan, sampai aku ingin pipis setelah pipis kelar lalu aku heran ko ada air ngucur ternyata itu adalah air ketuban pecah. pukul 11 malam Langsung kami semua bergegas ke bidan dan sampai bidan masih bukaan satu, dan benae saja ketuban ku udah pecah. Di situ aku harus menunggu hingga bukaan lengkap atau bukaan nambah hingga ke 3/4 agar bisa induksi. Aku berusaha tenang,nilai badrest juga tetap berfikir positif, termaksud suami dan orangtua. Hingga tiba pukul 4subuh tiba cek vt lgi masih stuck di satu . yaallah kontrakan makin kuat tp bukaan ga nambah udh panik dan kepikiran juga bingung harus gimana. Tp di dlm hati tetap menyakini diri sendiri agar pembukaan nambah di jam 7 pagi, alhsil di cek lah pukul 7 pagi tanggal 10 september. Dan finaly masih ga nambah, hingga aku dirujuk ke RS, sampai rs langsung tindakan expres karna ketuban ku sudah kering tapi bukaan hanya nambah satu cm (bukaan 2) . di situ ku nangis , aku kecewa, ku ga rela rsa kalau harus jalani sc, karna apa yg udh aku upayakn selama hamil rasa nya runtuh begitu aja . yang hingga kini jujur aku trauma dengan tindakan sc , masuk ruangan sc sendiri, suntik anastesi, proses pembedahan yang buat aku mau, belum lgi efek suntik anastesi yg membuat menggigil . Aku berharap sekarang ini luka, rasa ngilu ini segera pulih sedia kala, dan aku bisa jlani vbac di kehamilan berikutnya dengan semangatt berdayakan diri saat kehamilan anak pertama dan juga provider yg cepat tanggap.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here