Bidan Kita

Home Childbirth Hypnobirthing Essential Oil yang Aman untuk Ibu Hamil &Melahirkan (part-1)

Essential Oil yang Aman untuk Ibu Hamil &Melahirkan (part-1)

0
Essential Oil yang Aman untuk Ibu Hamil &Melahirkan (part-1)

jasmine (7)

Berbicara tentang essential oil atau biasa disebut minyak atsiri atau minyak aromatherapy, ternyata ada beberapa jenis yang aman dan yang harus di hindarkan bagi ibu hamil dan ibu melahirkan. Ya karena hamil dan melahirkan adalah moment spesial tentunya minyak essential nya juga harus yang spesial dan aman (bukan berarti yang lain tidak spesial lho ya?)

Dahulu saya hanya tahu bahwa minyak Lavender lah yang paling aman untuk ibu hamil dan bersalin, bahkan sebelum saya mempelajari tentang minyak essential secara khusus, saya sudah sering menggunakan minyak lavender untuk kompres kepala dan wajah ibu saat dalam proses melahirkan dan itu cukup membuat sang ibu menjadi tenang. Dan ternyata masih banyak lagi jenis jenis essential oil yang bagus untuk ibu hamil dan melahirkan dan ada juga yang harus di hindarkan selama masa kehamilan dan persalinan antara lain:

1. Minyak yang beracun atau berbahaya dan harus dihindari setiap saat, bahkan ketika tidak hamil. Ini termasuk almond pahit/ bitter almond, arnica, Boldo, sapu, buchu, Calamus, kapur barus, cassia, seledri, kulit kayu manis, Costus, deertongue, Elecampane, adas pahit, lobak, Jaborandi, melitotus, mugwort, mustard, oregano, pennyroyal, pinus kerdil, sage, Santolina, sassafras, Savin, southernwood, tansy, thuja, tonka, wintergreen, wormseed, wormwood.

2. Minyak lainnya yang hati hati penggunaannya untuk siapa saja yang menggunakan (tidak hanya selama kehamilan) termasuk ajowan, adas manis dan star anise, beberapa jenis basil, bay, kamper putih, biji wortel, beberapa jenis cedarwood, daun kayu manis, cengkeh (daun dan tunas ), ketumbar, jintan, kayu putih, adas manis, hops, hisop, juniper, serai, pala, peterseli, lada hitam, claryl sage, Tagetes, tarragon, thyme, tuberose, kunyit, terpentin, valerian.

3. Minyak yang umum digunakan yang biasanya aman tetapi mungkin memiliki efek samping saat hamil. Ini termasuk angelica, kemangi, birch, calamintha, cedarwood, biji seledri, citronella, clary sage, cemara, melati, labdanum, lovage, marjoram, melissa, mur, pala, peterseli, peppermint, rosemary, yarrow.

Selain itu ada beberapa minyak yang biasanya harus dihindari pada trimester pertama, terutama jika ada riwayat atau risiko keguguran, seperti chamomile, geranium, lavender dan mawar. Kategori pertama selalu harus dihindari, Yang kedua hanya harus dipertimbangkan atau penggunaannya harus atas pertimbangan ahli aromatherapist profesional atau bidan dan dokter yang telah menguasai tentang aromatherapy dan umumnya ini digunakan dalam jumlah yang sangat terbatas dan/atau untuk jangka waktu terbatas.

Beberapa minyak essential memiliki efek merangsang rahim, dan beberapa juga dapat mempengaruhi hormon atau memiliki efek terlalu kuat pada organ tertentu atau sistem tubuh. Kami juga belum tahu apa minyak yang digunakan oleh ibu dapat mempengaruhi janin yang sedang berkembang, sehingga setiap minyak yang mungkin terlalu kuat bagi anak harus dihindari. Dan itulah mengapa penggunaan minyak essential sebaiknya setelah kehamilan di atas 3 bulan / diatas 12 minggu.

Jumlah tetesan yang digunakan pada setiap minyak essential jga bervariasi, ini juga di pengaruhi oleh karena  kualitas minyak esensial dapat sangat bervariasi di pasar. Tetapi di bawah bimbingan seorang aromaterapis berkualitas, manfaat besar dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa minyak esensial selama kehamilan.

Hal lain yang perlu diingat adalah bagaimana & berapa banyak minyak yang Anda gunakan.

Jangan menggunakan minyak esensial secara tunggal, usahakan selalu encerkan minyak esensial menggunakan minyak pembawa/carrier/campuran sebelum mengoleskannya pada kulit. Nah minyak yang bagus untuk campuran essential oil antara lain: jojoba oil, almond oil, virgine cocconuts oil.

Jika Anda sedang hamil, dosis yang digunakan sebaiknya di pangkas jumlah tetesan atau di samakan dengan dosis anak anak, ini supaya efeknya tetap aman mengingat daya penciuman ibu hamil jauh lebih tajam di banding dengan saat tidak hamil. Contoh, misalnya biasanya Anda menggunakan 5 tetes dalam 10 ml minyak pembawa, maka saat hamil gunakan hanya 2-3 tetes saja. Minyak atsiri yang digunakan dalam alat penguap (difuser) akan membawa risiko jauh lebih kecil daripada diterapkan secara langsung ke tubuh, baik dalam minyak pembawa, di kamar mandi atau sebagai kompres.

berikut ini beberapa essential oil yang berguna dan aman untuk kehamilan:

1. Mual – teteskan 2-3 tetes jahe atau minyak pepermint pada tissue atau saputangan dan tarik napas.

2. Edema (pembengkakan tangan dan / atau kaki) – teteskan 4-6 tetes (sweet orange, geranium, grapefruit di dalam 10 ml almond oil, lalu oleskan dan pijat dengan lembut pada kaki dan tangan yang bengkak, atau gunakan 6-10 tetes dalam 3 liter air hangat lalu gunakan untuk rendam kaki anda

3. Minyak lainnya yang umumnya aman untuk digunakan meliputi, lemon, jeruk manis, mandarin, kemenyan, lavender, cendana dan tea tree.

Jika Anda memiliki riwayat keguguran silahkan konsultasi terlebih dahulu ke ahli aroma atau bidan dan dokter yang merawat Anda

Berikut ini beberapa minyak essential yang harus dihindari selama kehamilan karena memiliki efek toksisitas

a. Kamper (Cinnamomum camphora)

b. Savin (Juniperus sabina)

c. Spanish Sage (Salvia lavandulifolia)

d. Sassafras (Sassafras albidum)

e. Blue Artemesia (Artemesia aborescens)

f. Sage (Salvia officinalis)

g. Mugwort (Artemesia absinthum)

h. Tansy (Tanacetum vulgare)

i. Pennyroyal (Mentha pulegium)

j. Biji peterseli / daun (Petroselinum satium / crispum)