
Bulan: 5-3=2
Hari: 5+7= 12
Maka hari perkiraan bayi Anda lahir adalah 12 Februari 2021.
namun rumus diatas ada beberapa kelemahan.
Nah, lalu bagaimana dengan ibu ibu yang siklus menstruasinya kurang dari 28 hari atau lebih? atau bahkan tidak teratur?
Gunakan rumus PARIKH
Cara penghitungan dilakukan dengan menghitung saat terjadinya ovulasi, yaitu lama siklus menstruasi dikurangi 14 hari.
Misalnya, HPHT pada tanggal 1 Januari 2019. Jika siklus menstruasi 28 hari, maka setelah dihitung dengan rumus Naegele, HPL-nya adalah 8 Oktober 2019. Namun jika siklus menstruasi ternyata adalah 35 hari, maka dengan rumus Parikh, tanggal persalinannya menjadi: HPHT + 9 bulan + (35-21) hari = 15 Oktober 2019.
Apakah hasil perhitungan menurut dua rumus diatas selalu Akurat?
HPHT memang tidak selalu menjadi patokan yang tepat untuk menghitung tanggal persalinan. karena, faktor lain lebih sulit diprediksi, misalnya hari pertama ovulasi atau kapan hubungan seksual terakhir yang menyebabkan kehamilan. Sementara HPHT adalah hari yang paling mudah diingat dan dicatat oleh hampir semua wanita.
Penghitungan waktu lahir dengan rumus atau kalkulator kehamilan ini hanya perkiraan. Sangat mungkin jika bayi lahir lebih awal atau lebih lama dari yang tanggal perkiraan.
Dengan rumus Naegele, hanya 4% ibu hamil yang melahirkan tepat pada HPL. Namun, 90% ibu hamil akan melahirkan dalam 3 minggu di sekitar HPL yang telah ditentukan. Sangat normal jika seorang ibu melahirkan dua pekan lebih awal atau dua minggu lebih lambat dari yang diperkirakan.
Anda akan berpotensi melahirkan jauh melampaui tanggal perkiraannya jika baru pertama kali mengandung, tidak tahu persis kapan HPHT, mengalami obesitas, , punya anggota keluarga dengan riwayat persalinan terlambat, serta sudah pernah memiliki anak dengan persalinan yang juga terlambat.
Kehamilan lewat waktu mempunyai memang resiko lebih tinggi daripada kehamilan aterm, terutama terhadap kematian perinatal (antepartum, intrapartum, dan postpartum) berkaitan dengan aspirasi mekonium dan asfiksia.
Meskipun hal ini masih banyak diperdebatkan dan sampai sekarang masih belum ada persesuaian paham. Dalam kenyataannya kehamilan lewat waktu mempunyai pengaruh terhadap perkembangan janin sampai kematian janin.
Ada janin yang dalam masa kehamilan 42 minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan zat makanan dan oksigen.
Kehamilan lewat waktu mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, atau makrosomia. Sementara itu, risiko bagi ibu dengan kehamilan lewat waktu dapat berupa perdarahan pascapersalinan ataupun tindakan obstetrik yang meningkat.
walaupun kita tahu bahwa HPL lewat adalah hal yang biasa, Namun dasar ibu hamil…pasti rasa kuatirnya tinggi. Takut nanti kalau begini, takut nanti kalau begitu padahal pada dasarnya 90% ketakutan itu belum tentu terjadi. kecuali jika terlalu sering merasa takut, maka ini justru bahaya karena bisa jadi affirmasi negative bunda.