Bidan Kita

Home Blog Page 74

Accupresure untuk induksi alami

Akupresur telah digunakan selama ribuan tahun untuk mengobati berbagai penyakit. Ada tekanan poin/titik yang dapat merangsang kontraksi atau menginduksi persalinan. Akupresur adalah seni penyembuhan kuno yang telah efektif digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia selama lebih dari 5000 tahun. Ini didasarkan pada ide-ide dan prinsip yang sama seperti akupunktur, namun menggunakan tekanan jari bukan jarum. Ini melibatkan aplikasi tekanan ke spesifik, titik sensitif di sepanjang tubuh. Tidak ada pil, obat, perangsang atau jarum yang terlibat – itu aman bagi ibu dan bayi. Menggunakan akupresur untuk menginduksi tenaga kerja merupakan salah satu metode yang alami dan obat gratis. Bukti menunjukkan bahwa merangsang titik akupresur tertentu membawa pada tenaga kerja di 93 persen perempuan dalam waktu 48 jam

Akupresur melibatkan tekanan menerapkannya dengan menggunakan jari-jari Anda dan ibu jari pada titik-titik tertentu. Menggunakan akupresur merupakan cara alami untuk menginduksi persalinan dengan membantu leher rahim menjadi matang, melebar dan melebar. Ini adalah cara yang benar-benar aman untuk induksi persalinan bagi ibu dan bayi.

Akupresure prinsip kerjanya sama seperti akupunktur, Ada titik-titik di seluruh tubuh yang diidentifikasi ribuan tahun yang lalu oleh dokter China untuk merangsang respon dalam tubuh untuk kondisi kesehatan tertentu. Menginduksi secara alami proses persalinan merupakan salah satu hal yang dapat Anda lakukan akupresur.

Akupresure untuk menginduksi persalinan dengan merangsang kontraksi, leher rahim membantu membesar dan mendorong bayi untuk turun. Wanita yang menggunakan akupresur selama persalinan cenderung memiliki proses persalinan hingga dua jam lebih pendek dari wanita-wanita yang tidak menggunakan teknik tersebut. Ini adalah ide yang baik untuk berlatih menemukan titik-titik sebelum hari H: ingat lokasi, tetapi tidak tekan.

Kapan menekan titik tersebut untuk Menginduksi persalinan?

Ada tiga situasi utama saat Anda dapat menggunakan titik-titik tekanan untuk menginduksi persalinan.Yang pertama dan situasi yang paling umum adalah ketika kehamilan Anda sudah melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir)/ “Due Date”. Kedua, sudah dalam persalinan dan ingin memperkuat kontraksi dan membuat kontraksi lebih efektif. Ketiga, cairan ketuban telah pecah sebelum dimulainya persalinan fase aktif. Pastikan bahwa Anda menggunakan akupresur hanya bila kondisi Anda cocok dengan salah satu situasi yang disebutkan di atas.

Anda akan tahu ketika Anda telah menemukan tempat yang akupresur karena daerah tersebut akan sedikit memar dan sakit ketika tekanan diterapkan.Saat ini banyak dokter dan bidan yang menjadi sadar akan efektivitas penggunaan akupresur untuk menginduksi persalinan..

Salah satu kegunaan terbaik dari akupresur tenaga kerja adalah dengan menggunakan titik-titik tekanan untuk memperkuat kontraksi atau ketika ketuban sudah pecah, tetapi proses persalinan belum dimulai. Tekanan poin juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit selama kontraksi ada beberapa titik-titik akupresur persalinan pada bagian tubuh yang dapat dimanipulasi oleh pasangan Anda.

Tintik akupresur tenaga kerja berlokasi di seluruh tubuh wanita dari pergelangan kaki ke pantatnya ke tangannya. Belajar di mana titik-titik ini dan bagaimana untuk memanipulasi mereka secara efektif dapat menawarkan seorang wanita untuk bersalin lebih cepat dan dengan cara yang benar-benar alami dan aman.

Selama persalinan, akupresur dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan kecemasan. Menerapkan tekanan pada titik-titik tertentu dapat mengurangi ketidaknyamanan kontraksi dan membantu seorang wanita dalam tenaga kerja untuk bersantai. Akupresur tenaga kerja telah terbukti untuk melepaskan endorfin, yang bertindak sebagai penghilang rasa sakit alami bagi wanita dalam tenaga kerja. Akupresur untuk tenaga kerja paling baik digunakan selama tahap pertama dan kedua tenaga kerja.

Persalinan dengan akupresur telah terbukti efektif dalam memicu persalinan alami dengan membantu dalam bayi turun, pematangan dan melebarkan leher rahim, dan membuat kontraksi lebih sering dan sukses. Ini adalah salah satu induksi persalinan alami yang paling efektif saat ini.

Manfaat Menggunakan akupresur Bersalin

Menggunakan akupresur dapat membantu Anda:

1. Menginduksi persalinan alami tanpa semua obat yang biasa

2. Mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan bersalin

3. Memperkuat kontraksi

4. Membantu leher rahim membuka dan melebar lebih baik

5. Membuat Anda lebih tenang dan santai

6. Memicu persalinan alami dari dalam rumah Anda sendiri, aman dan tanpa rasa sakit.

7. Metode terbaik untuk menenangkan kegelisahan dan kecemasan selama proses persalinan.

8. Membantu menghentikan muntah dan mual yang berhubungan dengan persalinan

9. Teknik efektif mengurangi dan bahkan menghilangkan rasa sakit pada persalinan Anda.

10. membantu mengubah posisi bayi posterior.

11. Memperkuat kontraksi untuk proses persalinan lebih cepat, yang mengarah ke persalinan singkat dan sedikit kesempatan intervensi medis.

DISTOSIA BAHU & Penatalaksanaannya

Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet diatas sacral promontory karena itu tidak bisa lewat masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi mendapat halangan dari tulang sacrum (tulang ekor). Lebih mudahnya distosia bahu adalah peristiwa dimana tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.

Salah satu kriteria diagnosis distosia bahu adalah bila dalam persalinan pervagina untuk melahirkan bahu harus dilakukan maneuver khusus.

Spong dkk (1995) menggunakan sebuah kriteria objektif untuk menentukan adanya distosia bahu yaitu interval waktu antara lahirnya kepala dengan seluruh tubuh. Nilai normal interval waktu antara persalinan kepala dengan persalinan seluruh tubuh adalah 24detik, pada distosia bahu 79 detik. Mereka mengusulkan bahwa distosia bahu adalah bila interval waktu tersebut lebih dari 60 detik.

Insidensi

American College of Obstetrician and Gynecologist (2002) menyatakan bahwa angka kejadian distosia bahu bervariasi antara 0.6 – 1.4% dari persalinan normal.

Menurut The Royal College of Obstetricians and Gynaecologists tahun 2005 : Insiden keseluruhan adalah 2-3% dari kelahiran dengan; 48% kasus terjadi pada bayi berat badan normal, 0,3% pada bayi dengan berat 2500-4000gram, 5-7% pada bayi dengan berat 4000-4500gram

Posting ini akan membahas bagaimana menghindari distosia bahu dan menangani situasi ini jika terjadi. Ada banyak informasi yang yang tersedia di internet tentang distosia bahu. Jadi, saya akan menikmati beberapa link blog untuk memudahkan Anda agar semakin mengerti.

Apa yang terjadi selama distosia bahu?

Pada dasarnya bahu bayi tertangkap di pinggir panggul

Gambaran urutan kejadian distosia bahu dapat dilihat di video berikut ini:

https://www.youtube.com/watch?v=j_bibDLPW98

Patofisiologi

Setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan berada pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat ibu meneran akan meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis, bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi benturan bahu depan terhadap simfisis sehingga bahu tidak bisa lahir mengikuti kepala.

Etiologi

Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitas panggul, kegagalan bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam panggul.

Penilaian Klinik

1. Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva

2. Kepala bayi tidak melakukan putaran paksi luar

3. Dagu tertarik dan menekan perineum

4. Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina.

5. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di belakang symphisis.

Faktor Risiko

1. Ibu dengan diabetes, 7 % insiden distosia bahu terjadi pada ibu dengan diabetes gestasional (Keller, dkk)

2. Janin besar (macrossomia), distosia bahu lebih sering terjadi pada bayi dengan berat lahir yang lebih besar, meski demikian hampir separuh dari kelahiran doistosia bahu memiliki berat kurang dari 4000 g.

3. Riwayat obstetri/persalinan dengan bayi besar

4. Ibu dengan obesitas

5. Multiparitas

6. Kehamilan posterm, dapat menyebabkan distosia bahu karena janin terus tumbuh setelah usia 42 mingu.

7. Riwayat obstetri dengan persalinan lama/persalinan sulit atau riwayat distosia bahu, terdapat kasus distosia bahu rekuren pada 5 (12%) di antara 42 wanita (Smith dkk., 1994)

8. Cephalopelvic disproportion

The American College of Obstetrician and Gynecologist (1997,2000) meninjau penelitian-penelitian yang diklasifikasikan menurut metode evidence-based yang dikeluarkan oleh the United States Preventive Sevice Task Force, menyimpulkan bahwa :

1. Sebagian besar kasus distosia bahu tidak dapat diramalkan atau dicegah karena tidak ada metode yang akurat untuk mengidentifikasi janin mana yang akan mengalami komplikasi ini.

2. Pengukuran ultrasonic untuk memperkirakan makrosomia memiliki akurasi yang terbatas.

3. Seksio sesarea elektif yang didasarkan atas kecurigaan makrosomia bukan merupakan strategi yang beralasan.

4. Seksio sesarea elektif dapat dibenarkan pada wanita non-diabetik dengan perkiraan berat janin lebih dari 5000 g atau wanita diabetik yang berat lahirnya diperkirakan melebihi 4500 g.

Komplikasi pada Ibu

Distosia bahu dapat menyebabkan perdarahan postpartum karena atonia uteri, rupture uteri, atau karena laserasi vagina dan servik yang merupakan risiko utama kematian ibu (Benedetti dan Gabbe, 1978; Parks dan Ziel, 1978)

Komplikasi pada Bayi

Distosia bahu dapat disertai morbiditas dan mortalitas janin yang signifikan. Kecacatan pleksus brachialis transien adalah cedera yang paling sering, selain itu dapat juga terjadi fraktur klavikula, fraktur humerus, dan kematian neonatal

Bagaimana Cara Menghindari distosia bahu?

Banyak sumber dari ilmu kebidanan dan obstetri berfokus pada bagaimana mengelola komplikasi tertentu atau masalah. Namun saya lebih suka untuk menghindari situasi ini daripada mengelola komplikasinya. Meskipun di beberapa kasus distosia bahu tidak dapat dihindari, namun ada sejumlah cara untuk mengurangi kesempatan itu terjadi kasus tersebut:

Proses Persalinan Alami yang Terganggu

Ketika seorang perempuan dapat melahirkan secara naluriah (tanpa arah) dan alami atau tanpa intervensi mereka mereka akan lebih lancar saat bersalin. Saya telah melihat beberapa posisi persalinan yang aneh dan gerakan yang masuk akal setelah bayi muncul/keluar. Dan dalam kasus terjebak nya bahu di pinggiran tulang panggul (distosia bahu), gerakan panggul naluriah dapat melepaskan dan membebaskan bahu bayi tanpa intervensi. Dan itu alami ada di naluriah seorang ibu. Dan dulu saya tidak pernah menyadarinya.

What Babies Want

0

What Babies Want, sebuah Video dokumenter yang sarat akan makna tentang pentingnya pendidikan dan pembangunan sejak awal pada masa anak-anak dan dampaknya terhadap kesejahteraan sebagai individu dan masyarakat pada umumnya. Meskipun dokumenter ini penuh dengan informasi tentang persalinan, perkembangan bayi, dan kesadaran pada bayi, hal itu juga menunjukkan bagaimana pengalaman sebagai bayi dapat memiliki dampak sepanjang kehidupan kita.

 

Ini berarti bahwa kita akhirnya memiliki bukti ilmiah bahwa otak dan bahkan seluruh bentuk tubuh bayi, berkembang dan tumbuh sebagai akibat dari tanggapan terhadap lingkungan yang dia hadapi. Jika lingkungan adalah penuh dengan perseteruan tubuhnya dengan cara yang defensive akan semakin waspada, semua sistem syaraf dan sistem endokrin dirancang untuk defensif untuk memenuhi tuntutan lingkungan yang tidak bersahabat seperti yang selalu dia temukan selama bayi bahkan selama dalam kandungan

Di sisi lain Jika, bayi lahir dalam lingkungan yang penuh cinta, kehangatan dan penerimaan maka seseorang memiliki kesempatan untuk mengembangkan sistem saraf yang kreatif dan lebih fleksibel. Jika bayi dipenuhi dengan cinta dan perasaan diakui sebagai seseorang, mereka akan lebih sepenuhnya mampu mengembangkan kasih dan damai pada dirinya sendiri maupun lingkungan.  Nah sebenarnya apa yang bayi Anda inginkan terangkum dalam synopsis ini:

Bab Satu: Dimulai dari Kandungan

Bab Satu berfokus pada perawatan sebelum melahirkan, bukti mengatakan bahwa bayi merespon kejadian di dunia sejak di dalam rahim. USG tdigunakan untuk mengamati berbagai respon dan bahkan komunikasi yang terlihat pada bayi sebelum melahirkan dari tahap awal perkembangan mereka. Pengalaman awal kehamilan berisi kesan kita tentang dunia di mana kita akan hidup, dan menyajikan kesempatan pertama untuk menyambut bayi dengan perhatian, komunikasi dan perawatan serta kepedulian

Bab Dua: Penyambutan

Bab Dua membahas tentang kebiasaan tradisional yang ditemukan di kebudayaan kuno yang dirancang untuk menyambut kelahiran bayi sebelumnya. Berikut ini ritual dipimpin oleh Sobonfu yang dipraktekkan selama ribuan tahun di tanah asalnya di banding dengan dalam konteks modern pada ibu hamil di Amerika Serikat.

Pillow Talk dalam Positif Parenting (Healing Birth Trauma)

0

 

Parenting adalah ilmu pengasuhan Anak , bagaimana mendidiknya, membimbing dan mengasuhnya dengan baik dan benar.

Positif parenting adalah memberikan pola asuh dengan cara yang positif.

Birth trauma adalah gangguan fisik maupun psikologis yang disebabkan adanya trauma sejak dalam kandungan maupun saat proses persalinan dan ini akan berefek sampai usia dewasa. Ini biasanya terjadi pada ibu yang stress selama proses kehamilan dan persalinan, maupun ibu yang bersalin dengan tindakan entah itu SC, Induksi, persalinan tindakan maupun persalinan normal yang traumatic. Selama dua puluh tahun, Dr Emerson telah mengamati dan merawat bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar. pengamatan klinisnya menunjukkan bahwa melahirkan caesar menyebabkan lebih banyak trauma, daripada melahirkan vagina, dan bahwa lebih dari sembilan puluh persen dari semua bayi yang lahir sesar menderita trauma psikologis dengan derajat yang bervariasi Persalinan Sc memiliki dampak fisik dan psikologis yang tidak diinginkan. Efek-efek fisik dan psikologis yang halus namun kuat, dan terjadi di tingkat bawah sadar dari jiwa bayi.

Efek gejala langsung yang mudah dikenali misalnya seperti bangun dan menangis tengah malam, menangis menjerit dan histeris, kesulitan makan, kesulitan pencernaan, kolik, dan lain-lain. Ada juga efek gejala jangka panjang seperti perasaan rendah diri, penampilan yang tidak konsisten, kesulitan dalam penyelesaian tugas, rasa bersalah kompleks, sering menunda pekerjaan, kesulitan bicara dan disfungsional perilaku dan perasaan, Autis bahkan hyperaktif.

Birth trauma memang benar-benar Ada dan banyak yang mengalaminya tanpa kita menyadarinya karena semuanya terekam di bawah sadar Anda.

Apa yang ditanyakan secara spontan seketika saat bayi anda baru saja lahir….pertanyaan pertama yang sering keluar dari mulut sang bunda adalah “Sehat tidak dok/bu bidan?”…dan saat itu jawaban dokter/ bu bidan adalah “sehat,,,,,,,”

kalimat sehat yang terlontar sebenarnya masih koma….belum titik!!! karena sehat yang dilihat saat itu adalah sehat secara fisik saja…sedangkan bagaimana konsidi kesehatan bayi itu secara mental dan spiritual??? semua baru bisa kita lihat dan amati setelah > 1 tahun kemudian.

dan sebagai orang tua apalagi ibu pastilah menginginkan anaknya sehat secara fisik, mental maupun spiritual. kenapa saya mengangkat tema ini dalam artikel saya, karena sampai saat ini banyak yang tidak menyadari bahwa ternyata trauma persalinan sangat berpengaruh terhadap kesehatan mental dan spiritual seorang anak.

Seorang bayi adalah suci adanya, saat itu sebagian besar irama otaknya adalah alfa, dimana apapun yang dia dengar dan dia rasakan dapat menjadi rekaman dalam pikiran bawah sadarnya yang dapat mempengaruhi kondisi mentasl dan spiritual nya di usia yang akan datang. trauma persalinan dapat disebabkan karena:

1. Persalinan yang lama dan menyakitkan

2. Proses Induksi persalinan

3. Rasa sakit yang menyiksa ibu saat proses persalinan

4. Perasaan hilangnya kendali /kontrol saat proses persalinan

5. Tingginya Tingkati intervensi medis

6. Secio Cesarea

7. Perlakuan yang kasar/kurang menyenangkan dari penolong persalinan (bidan, dokter/ paramedis)

Gambaran Tentang Sebuah Persalinan

Gambar ini … seorang dokter menolong proses kelahiran bayi dan dengan menangkap bayi dengan kepala dan menarik dia keluar dari vagina, sehingga dia tergantung dengan lehernya. Dapatkah Anda membayangkan reaksi ibu dan orang di sekitarnya? Namun tak seorang pun tenaga medis disana yang mengangkat alis ketika hal ini terjadi selama kelahiran/persalinan.

Jika kita setuju dengan sebuah pendapat bahwa bayi adalah manusia dan memiliki perasaan (baik fisik dan emosional) mengapa ketika menyambut bayi lahir dan menolongnya kita seringkali memperlakukannya secara sangat kasar? Lalu Menurut Anda bagaimana sudut pandang/pandangan/gambaran/bayangan si bayi tentang proses kelahirannya? kira-kira bisa menimbulkan trauma tidak? Nah Ini adalah contoh-contoh ekstrim yang ada dalam pelayanan persalinan. Namun pendekatan pelayanan atau perlakuan seperti ini sangat umum dilakukan di seluruh dunia.

 

 

 

 

 

 

 

Pendekatan medis untuk menyambut bayi lahir ke dunia

{youtubejw}C0QIAZJ_CuE{/youtubejw}

 

 

 

 

Kami Memilih untuk Melahirkan Scr Alami Karena Kami Tahu Apa yg Sebenarnya Terjadi Di Rumah Sakit

0

 

Beberapa minggu yang lalu saya membaca artikel ini di sebuah website http://mynaturalchildbirth.org yang terus terang sangat menggelitik pikiran saya. Artikel tersebut berjudul We Choose Natural Childbirth Because We Know What Goes On in the Hospital yang dibuat April 18th, 2011 yang lalu.

Dan saat ini saya akan mencoba untuk merangkumkan bagi Anda dan mungkin ini bisa menjadi bahan perenungan kita bersama setidaknya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak.

Artikel ini bercerita dan berusaha mengungkapkan fakta yang terjadi di rumah sakit pada umumnya dan artikel ini adalah akumulasi dari sebuah keprihatinan atas semakin tingginya angka SC dan semakin banyaknya intervensi yang sebenarnya tidak perlu yang dilakukan dalam pertolongan persalinan di rumah sakit dan juga keprihatinan atas lemahnya posisi kita sebagai seorang klien.

Artikel ini juga mengungakapkan keprihatinan tentang betapa sedikitnya orang yang tahu dan mau tahu tentang persalinan secara alami. Dan satu-satunya cara untuk mengubah itu adalah untuk membuat semuanya menjadi pengetahuan umum dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah menyebarkan berita. Dan dilakukan dalam artikel ini.

Artikel ini bercerita tentang keadaan di Rumah Sakit di Amerika, tapi setelah saya membaca berulang-ulang tidak menutup kemungkinan juga ini terjadi de Negara kita, mengingat saat ini di Negara kita pun, apalagi di kota besar angka kejadian SC meningkat dari tahun ketahun. Teori yang menyatakan 90% wanita bersalin normal dan 10% bersalin patologis ternyata terbantahkan dengan keadaan dimana kondisi tersebut sudah terbalik, yaitu 90% pasien bersalin secara SC dan 10% bersalin secara normal. Sungguh ironis kan. Walaupun dari berbagai organisasi kesehatan mulai dari WHO, IDI, POGI, HOGSI sll sudah berupaya memberikan “warning” tapi tetap saja ada alasan pembenaran untuk semua tindakan SC yang dilakukan.

Di artikel ini dikatakan bahwa selama ini masyarakat tidak pernah diberikan informasi yang benar-benar benar atau informasi yang baik (apa adanya)tentang proses persalinan. Dan seringkali tindakan yang dilakukan RS dengan dalih untuk keselamatan dan kesejahteraan diri pasien dan bayinya sebenarnya hanya pemanis, artinya sebenarnya bukan itu tetapi sebenarnya ada unsure politik di dalamnya.

Dalam menawarkan sebuah pilihan dan pengambilan keputusan pun tanpa disadari seorang klien tidak bisa memilih dengan paling bijak karena secara tidak langsung berbagai pihak sebenarnya sudah mengkondisikan pasien tersebut untuk memilih pilihan yang dipilihkan oleh pihak RS. Jadi apa gunanya inform choice disini? Saya gak tahu.

Beberapa fakta yang diungkapkan dalam artikel ini antara lain:

 

 

 

 

 

FAKTA # 1 – Persalinan direkayasa menjadi peristiwa Medis

Di Negara AS, persalinan diperlakukan seolah-olah sebuah peristiwa yang sangat darurat dan membutuhkan penanganan medis segera. (sepertinya ini juga tidak jauh beda terjadi di Negara kita ya?)

Dimana proses persalinan harus terjadi di rumah sakit dengan segala intervensi yang harus di berlakukan. Dengan dalih untuk meningkatkan keselamatan ibu dan bayi dan seolah-olah seorang proses ini lebih baik dan lebih aman dibandingkan dengan bersalin secara alami. Padahal ternyata metode ini sangat mengganggu dan berbahaya. Lebih dari setengah dari wanita yang melahirkan di rumah sakit merasa dilecehkan, dianiaya dan trauma. Dan ini adalah sebuah kegagalan besar dari tubuh seorang wanita seutuhnya

*** Kami Memilih untuk Melahirkan secara alami karena ini tubuh kami, Bayi kami, Pengalaman kami dan Pilihan Kami***

 

 

 

 

 

FAKTA # 2 – “Perkosaan Kelahiran” adalah nyata dan ini sering sekali terjadi

Ternyata di Amerika pun ketika seseorang berbondong-bondong ke rumah sakit untuk melahirkan kemudian saat mereka keluar dari RS ternyata mereka benar-benar trauma dengan apa yang terjadi! Mereka mengatakan bahwa mereka dimanipulasi oleh sistem rumah sakit dan diintimidasi untuk menerima intervensi yang tidak perlu dan bahkan terpaksa harus SC tanpa alasan medis yang benar. Beberapa wanita memiliki pengalaman negatif yang luar biasa tentang persalinan. Banyak yang mengklaim penyalahgunaan dan beberapa bahkan mengatakan adanya”perkosaan” terutama jika mereka dilakukan intervensi tanpa persetujuan.

VARISES VAGINA

0

Banyak wanita menderita varises vulva atau vagina dan tidak tahu apa yang harus dilakukan tentang mereka. Nah semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang mengalaminya.

Apakah varises vagina dan varises vulva?

VARISES adalah pembuluh darah balik di bawah kulit atau selaput lendir (mukosa) yang melebar dan berkelok/melingkar akibat kelainan katup dalam pembuluh darah balik tersebut. Biasanya varises terjadi pada tangan dan kaki, namun pada beberapa orang dapat terjadi di tempat-tempat lain seperti pada lambung, rectum (usus besar dekat anus), vagina, skrotum, dan vulva (bibir kemaluan). Sekira 20-30% wanita mengalami varises, terutama pada kehamilan

Varises vagina adalah pembuluh darah yang terlihat menggembung di dinding vagina atau terasa menggembung di dalam vagina itu sendiri.

varises vulva adalah tonjolan vena yang melalui kulit vulva atau “bibir” vagina baik kulit atau mukosa di pintu masuk vagina.

Kadang-kadang varises vagina / vulva bisa sangat besar, membuat kulit vulva terlihat sangat abnormal. Pada umumnya varises tidak menyebabkan gejala yang terlihat hanyalah penonjolan pembuluh darah di bawah kulit atau mukosa. Pada varises vagina, pelebaran pembuluh darah akan terlihat di bawah lapisan selaput lendir vagina. Pada sebagian penderita varises, terutama varises pada kaki, kaki akan terasa berat, lelah dan nyeri yang bertambah apabila ia banyak berdiri atau duduk. Gatal-gatal atau perubahan warna kulit menjadi kebiruan juga merupakan ciri-ciri varises.

Pada kebanyakan wanita hamil yang mengalami varises vagina, persalinan normal masih dapat dilakukan, kecuali pada varises vagina yang sangat berat, dokter akan menganjurkan operasi sesar. Dokter akan dapat mengetahuinya ketika memeriksa panggul saat kehamilan atau pemeriksaan persalinan. Setelah persalinan, dengan sendirinya varises akan mengecil dan seringnya tidak mengganggu lagi. Apabila ibu hamil lagi, pada umumnya varises akan datang kembali.

Pendarahan karena varises vagina, pada umumnya terjadi saat persalinan karena pecahnya dinding pembuluh darah akibat trauma/laserasi jalan pada saat bayi lahir. Sangat jarang perdarahan akibat varises biasanya terjadi lama setelah persalinan

Seberapa banyak wanita yang menderita varises vagina ?

Tidak ada yang tahu berapa banyak perempuan menderita vagina / varises vulva karena tidak pernah ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan berapa orang yang menderita.

Namun fakta yang terjadi di lapangan adalah:

  • Saya jarang melihat varises pada vagina atau vulva pada wanita yang belum hamil atau belum pernah hamil dan melahirkan sebelumnya.
  • Hampir semua wanita dengan varises vagina atau vulva sebelumnya telah pernah bersalin secara normal/ persalinan pervagina.
  • Satu dari 5 wanita dengan varises kaki memiliki beberapa varises vagina atau vulva – walaupun sebagian besar masih terlalu kecil untuk dilihat atau tidak terlalu menyebabkan masalah
  • Banyak wanita dengan varises vagina atau vulva tidak punya varises kaki

Apa penyebab dari varises vagina dan vulva?

Hampir semua varises vagina atau vulva (penderita varises) berasal dari varises dalam panggul. Ada 2 indung telur di dalam panggul namanya ovarium Masing-masing memiliki urat yang sangat panjang disebut vena ovarium – ada satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri.Vena ovarium harus mengambil darah dari ovarium kembali ke vena besar sehingga dapat dipompa kembali ke jantung.

Jika katup berhenti bekerja dalam pembuluh darah, pembuluh darah di sekitar ovarium menjadi sanga besart – suatu kondisi yang disebut “varikokel ovarium” – atau sindroma kongesti pelvis.

Ada dua pembuluh darah lainnya di panggul yang bisa juga – disebut vena iliaka internal. terletak di panggul bagian bawah dan dapat menyebabkan masalah yang sama. Namun, jika cabang dari pembuluh darah ini terpengaruhi, dapat menyebabkan wasir atau varises di sekitar pantat dan anus.

Penyebab varises vagina dan vulva ini terutama karena tekanan dari uterus pada vena hipogastrikus dan iliaka. Usus besar yang terlalu penuh akibat sembelit juga merupakan faktor penting dalam timbulnya masalah ini.

Melahirkan &Kepompong Kupu-Kupu

 

Seorang anak sedang bermain dan menemukan kepompong kupu-kupu di sebuah dahan yang rendah. Diambilnya kepompong tersebut dan tampak lubang kecil didalamnya. Dia tertegun mengamati lubang kecil itu karena terlihat ada seekor kupu-kupu yang sedang berjuang untuk keluar dan membebaskan diri melalui lubang tersebut. Lalu, tampak kupu-kupu itu berhenti mencoba, dia kelihatan sudah berusaha semampunya dan tampaknya sia-sia untuk keluar melaui lubang kecil di ujung kepompongnya.

 

Melihat fenomena itu si anak menjadi iba dan mengambil keputusan untuk membantu si kupu-kupu untuk keluar dari kepompongnya. Dia pun mengambil gunting dan mulai membuka badan kepompong dengan guntingnya agar sang kupu-kupu bisa keluar dan terbang dengan leluasa. Begitu kepompong terbuka, kupu-kupu pun keluar dengan mudahnya. Akan tetapi, ia masih memiliki tubuk yang gembung dan kecil, sayap-saypnya tampak masih berkerut. Anak itu pun mulai mengamatinya lagi dengan seksama sambil berharap agar sayap kupu-kupu tersebut berkembang sehingga bisa membawa kupu-kupu mungil tersebut terbang menuju bunga-bunga yang ada di taman.Harapan tinggal harapan, apa yang ditunggu-tunggu si anak tidak kunjung tiba. Kupu-kupu tersebut terpaksa menghabiskan sisa hidupnya dengan merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap yang masih berkerut serta tidak terbentang dengan sempurna. Kupu-kupu itu akhirnya tidak pernah mampu terbang.

Si anak yang membantu mengeluarkan kupu-kupu dari kepompongnya itu, rupanya tidak mengerti bahwa kupu-kupu perlu berjuang dengan daya usahnya sendiri untuk membebasakan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui kupu-kupu tersebut akan memaksa cairan yang ada di tubuhnya untuk masuk ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh kebebasan.

Cerita ini sangat menarik bagi saya, karena saya bidan tentunya saya akan kaitkan cerita ini dalam proses persalinan.

Seringkali kita sebagai bidan dan dokter atau orang tua tidak menyadai bahwa kita sering melakukan hal yang serupa seperti tindakan anak itu terhadap kepompong kupu-kupu tersebut. Niat Anak itu sebenarnya baik, dia ingin membantu si kupu-kupu agar segera terbebas dari kepompongnya tapi ternyata tindakan itu justru “merusak”. Sama seperti persalinan kadang kita berfikir ayo dipacu agar bayi cepat keluar dengan berbagai obat-obatan atau ayo di Sc biar segera keluar tapi ternyata sebenarnya tindakan kita itu justru juga “merusak”proses alami.

Gunakan BRAIN pada saat mengambil keputusan dalam persalinan

keep-calm-and-use-your-b-r-a-i-n

Menggunakan BRAIN pada saat mengambil keputusan dalam persalinan sangatlah penting ketika kita membuat keputusan pada umumnya. Dengan menggunakan metode BRAIN, berikut ini penjelasannya: B-Benefit/Manfaat /Keuntungan Apa manfaat dari opsi/tindakakan yang diusulkan? Apakah keputusan ini bermanfaat bagi Anda atau bayi Anda?  R-Risk/Risiko Apa resiko dari pilihan yang diusulkan? Apakah keputusan ini berdampak negatif terhadap Anda atau bayi Anda?  A-Alternatif Apa saja pilihan yang lain? Apakah ada alternatif tindakan lain yang tersedia yang mungkin lebih bermanfaat?  I-Intuisi Apa intuisi Anda memberitahu Anda? Apakah Anda memiliki firasat tentang keputusan yang Anda Ambil?  N-No/Tidak ada Apa yang akan terjadi jika Anda memilih untuk tidak melakukan apa-apa?  Sebagai contoh, seorang wanita hamil 41 minggu belum ada pembukaan dan tanda persalinan, begitu datang ke Dokter, dokter ;langsung memutuskan untuk melakukan induksi padahal sebenarnya wanita tersebut dapat menggunakan metode BRAIN terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk induksi.

 

Contoh langkah BRAIN dalam kasus diatas:

B-Benefit/Manfaat

– Dengan di induksi, akan membantu saya untuk mengalami pembukaan yang lebih lebar

– Dengan segera di induksi maka plasenta bayi saya tidak punya kesempatan untuk memburuk.

– Saya bisa segera bersalin dan bertemu bayi saya.

R-Risiko

Keuntungan dari Hipnosis dalam Proses Melahirkan

0

Hipnosis telah digunakan sejak sekitar 3000 SM oleh bangsa Mesir kuno dan Yunani. catatan mereka mengungkapkan bahwa para dokter dan penyembuh akan membawa pasien mereka ke dalam kuil dan menempatkan mereka di kondisi trans (hypnosis). Mereka melakukan penyembuhan baik secara fisik dan emosional dengan meminta mereka mimpi tentang penyakit mereka dan apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan mereka dengan menggunakan pengetahuan/pikiran mereka sendiri. Mereka juga melakukan operasi dengan nyeri sedikit atau tidak ada ketika pasien berada dalam hipnosis. Di India, selama 1800-an, hanya hipnosis yang digunakan sebagai anesthesia untuk prosedur bedah, dan kemudian berhenti hanya ketika eter ditemukan dan mulai digunakan.

Sayangnya, dalam masyarakat saat ini, pengertian tentang hipnosis didasarkan pada pertunjukan panggung, di mana mereka telah melihat orang tampaknya menjadi tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, bertindak bodoh, mungkin menggonggong atau ber-kwek untuk memberikan hiburan bagi penonton. Ada juga beberapa program televisi yang telah menyesatkan publik dengan mempromosikan hipnosis sebagai cara untuk mengendalikan pikiran orang lain sebagai alat untuk membuat mereka melakukan apa yang penghipnotis inginkan.

Pada kenyataannya, hipnosis adalah seperti keadaan trans atau konsentrasi terfokus di mana tubuh dan pikiran berbaur menjadi satu. Tubuh sangat santai, sedangkan pikiran mencapai kesadaran yang lebih tinggi dan menjadi lebih terfokus. Dan tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalaminya seperti saat menonton film, membaca buku yang mengasyikkan, atau menaiki mobil atau motor. Pikiran Anda begitu sangat terfokus. Sehingga ketika menonton film atau sinetron emosi Anda ikut didalamnya, Anda bisa menangis, tertawa atau marah.

Dalam hipnosis, Anda tetap terjaga dan sadar terhadap segala sesuatu, termasuk saran dari peng-hipnotis itu. Pikiran Anda memiliki kemampuan untuk menerima saran dan bertindak menjadi nyata. Anda selalu memiliki kemampuan untuk menolak atau menerima saran ini. Dan yang pasti Anda tetap memegang kendali.

Hipnosis Selama proses persalinan

Selama proses persalinan, hipnosis akan memungkinkan Anda untuk mengingat secara penuh pengalaman persalinan anak Anda. Pikiran bawah sadar diberikan saran positif dan keyakinan tentang persalinan, dan ibu hamil dibuat langsung rileks baik secara fisik dan mental sehingga ia dapat memiliki persalinan alami lebih mudah dan lebih nyaman.

Hipnosis digunakan dalam melahirkan tanpa rasa sakit untuk mengajarkan ibu hamil cara untuk mencapai tingkat relaksasi, menghilangkan rasa takut yang menyebabkan stres dan ketegangan yang akhirnya menyebabkan rasa sakit. Dan justru memperlambat proses persalinan itu sendiri

Tujuan Hypnosis Selama Melahirkan

1. Hipnosis membantu ibu hamil untuk mempersiapkan kelahiran bayinya dengan cara yang membantu dia sepenuhnya menikmati sisa kehamilannya dalam kesehatan dan kedamaian, sehingga ia bersemangat menantikan hari kelahiran dan pengalaman memberikan kehidupan kepada bayinya yang baru lahir

2. Untuk membantu bayi dilahirkan sebagai lembut dan seaman mungkin, sehingga mereka masuk ke dalam dunia yang penuh sukacita dan heran, tenang dan damai