
Tali pusat (funiculus umbilicalis) adalah saluran kehidupan yang menghubungkan janin dengan plasenta. Panjangnya saat cukup bulan (aterm) berkisar 40–60 cm, dengan diameter sekitar 1–2 cm, dan mengandung dua arteri serta satu vena. Ketiga pembuluh darah ini terlindungi oleh Wharton’s Jelly, jaringan gelatin kenyal yang berfungsi sebagai bantalan pelindung.
Fungsi utama tali pusat:
-
Mengalirkan oksigen, nutrisi, dan antibodi dari ibu ke janin (melalui vena umbilicalis)
-
Membuang limbah janin seperti CO₂ dan urea kembali ke plasenta (melalui dua arteri umbilicalis)
Wharton’s Jelly terbukti mampu mencegah penyempitan aliran darah meski ada lilitan, berkat kandungan mukopolisakarida dan kolagen yang tinggi (Yadav et al., 2022; Kumar et al., 2021).
Tali pusat adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.
Letak : Funiculus umbilicalis terbentang dari permukaan fetal plasenta sampai daerah umbilicus fetus dan berlanjut sebagai kulit fetus pada perbatasan tersebut. Funiculus umbicalis secara normal berinsersi di bagian tengah plasenta.
Bentuk : Funiculus umbilicalis berbentuk seperti tali yang memanjang dari tengah plasenta sampai ke umbilicus fetus dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
Ukuran : Pada saat aterm (cukup bulan) funiculus umbilicalis panjangnya 40-50 cm dan diameternya 1-2 cm. Hal ini cukup untuk kelahiran bayi tanpa menarik plasenta keluar dari rahim ibu. Tali pusat menjadi lebih panjang jika jumlah air ketuban pada kehamilan trimester pertama dan kedua relatif banyak, diserta dengan mobilitas bayi yang sering. Sebaliknya, jika oligohidromnion dan janin kurang gerak (pada kelainan motorik janin), maka umumnya tali pusat lebih pendek. Kerugian apabila tali pusat terlalu panjang adalah dapat terjadi lilitan di sekitar leher atau tubuh janin atau menjadi ikatan yang dapat menyebabkan oklusi pembuluh darah khususnya pada saat persalinan.
Penyebab perbedaan panjang tali pusat tidak diketahui, namun panjang kabel diperkirakan mencerminkan gerakan janin dalam rahim. Tali pusat yang pendek berhubungan dengan gangguan gerakan janin, serta terlepasnya talipusat di dalam kandungan. Walaupun tali pusat pendek menyebabkan ketidakmampuan beberapa janin untuk dilahirkan pervagina, data yang tersedia menunjukkan bahwa persalinan per vagina dapat berlangsung dengan kabel sependek 13 cm. Apabila tali pusat terlalu panjang ini berhubungan dengan lilitan tali pusat.
Fungsi tali pusat yaitu :
1. Sebagai saluran yang menghubungkan antara plasenta dan bagian tubuh janin sehingga janin mendapat asupan oksigen, makanan dan antibodi dari ibu yang sebelumnya diterima terlebih dahulu oleh plasenta melalui vena umbilicalis.
2. Saluran pertukaran bahan-bahan kumuh seperti urea dan gas karbon dioksida yang akan meresap keluar melalui arteri umbilicalis.
Lilitan Tali pusat
Kejadiannya Lilitan tali pusat di leher dijumpai pada sekitar 20% dari persalinan normal. Sedangkan lilitan tali pusat dua kali di leher, dijumpai pada 2,5% persalinan dan hanya 0,2% kejadian lilitan tali pusat tiga kali di leher. Pada dasarnya lilitan tali pusat tidaklah terlalu membahayakan. Lilitan tali pusat menjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim (mulas) dan kepala janin mulai turun memasuki saluran persalinan.
Lilitan tali pusat menjadi semakin erat dan menyebabkan penekanan atau kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat. Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi menjadi sesak atau hipoksia
Mengapa terjadi lilitan tali pusat?
1. Pada usia kehamilan sebelum 8 bulan umumnya kepala janin belum memasuki bagian atas panggul. Pada saat itu ukuran bayi relatif masih kecil dan jumlah air ketuban banyak sehingga memungkinkan bayi terlilit tali pusat. Pada kehamilan kembar dan air ketuban berlebihan ataupolihidramnion kemungkinan bayi terlilit tali pusat meningkat.
2. Tali pusat yang panjang dapat menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat bayi rata-rata 50 sampai 60 cm. Namun tiap bayi mempunyai panjang tali pusat berbeda-beda. Dikatakan panjang jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika panjangnya kurang dari 30 cm
3. Polihidramnion atau air ketuban yang terlalu banyak kemungkinan bayi terlilit tali pusat semakin meningkat.
Apakah Lilitan Selalu Berbahaya?
Tidak. Faktanya, mayoritas bayi dengan lilitan tetap lahir normal dan sehat. Risiko hanya meningkat jika: