Bidan Kita

Home Blog Page 9

Seks Setelah Operasi Caesar

Apakah Seks Setelah Operasi Caesar Baik?

Selama ini, terdapat banyak asumsi yang salah mengenai seks pasca persalinan. Seringkali saya mendengar atau menjumpai ibu-ibu yang memilih melahirkan secara caesar karena takut bahwa vaginanya akan longgar setelah dilewati bayi ketika melahirkan secara normal. Adapula yang beranggapan bahwa kehidupan seks pasca persalinan akan mulus-mulus saja setelah operasi caesar karena vaginanya sama sekali tidak tersentuh selama proses persalinan (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai vagina rapet, klik disini). Bagaimana kenyataannya? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai seks setelah operasi caesar.

Kapan dapat berhubungan seks lagi?

Sebenarnya tidak ada patokan waktu yang pasti mengenai kapan Anda dapat berhubungan seks lagi mengingat bahwa setiap ibu itu unik, namun pada umumnya, provider Anda akan menyarankan Anda untuk menunggu sampai kurang lebih 6 minggu sebelum kembali berhubungan seks. Waktu ini didasarkan atas asumsi bahwa pada minggu keenam setelah Anda bersalin, jahitan Anda sudah mulai menutup dan pendarahan sudah berhenti. Rekomendasi ini juga berlaku bagi para ibu yang melahirkan secara normal mengingat bahwa pendarahan ini dialami oleh semua ibu tanpa memandang proses persalinannya (Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendarahan pasca persalinan, klik disini). Apabila Anda mengalami komplikasi pasca operasi, seperti infeksi atau pendarahan, Anda mungkin akan disarankan untuk menunggu lebih lama sebelum kembali berhubungan seks dengan pasangan Anda.

Walaupun pada umumnya, Anda dapat kembail berhubungan seks 6 minggu setelah persalinan, namun hal ini bukan berarti Anda harus berhubungan seks segera setelah 6 bulan setelah melahirkan. Ingatlah bahwa waktu 6 minggu ini ditetapkan dengan catatan bahwa robekan Anda sudah pulih, pendarahan Anda sudah berhenti, dan Anda sudah siap baik secara fisik maupun mental, mengingat bahwa proses penyembuhan persalinan dengan operasi caesar pada umumnya jauh lebih lama daripada proses penyembuhan persalinan normal.

Setelah persalinan, Anda akan mengalami penurunan hormon esterogen yang akan mempengaruhi tubuh dan mood Anda, seperti ASI yang keluar secara tiba-tiba, libido menurun, dinding vagina lebih kering, tipis, dan kaku, mudah lelah, dan lainnya. Kondisi-kondisi ini terjadi pada semua ibu baik yang melahirkan secara caesar maupun secara normal. Hal ini seringkali membuat berhubungan seksual setelah persalinan menjadi tidak nyaman dan terkadang bahkan menyakitkan. Komunikasikanlah hal ini dengan pasangan Anda untuk menghindari kesalahpahaman. Ceritakan pada pasangan Anda mengenai segala kekhawatiran, ketakutan, dan keluh kesah Anda. Ingatlah bahwa komunikasi adalah kunci.

Tips untuk berhubungan seksual pasca operasi sesar

Apabila Anda memutuskan untuk kembali berhubungan seksual setelah persalinan, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda untuk merasa lebih nyaman:

  • Pilih posisi yang tepat

Memilih posisi yang tepat untuk Anda saat berhubungan seksual setelah operasi sesar dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Anda dan pasangan Anda. Di masa-masa ini, bereksperimenlah dengan pasangan Anda dan jangan ragu untuk berhenti apabila Anda merasa tidak nyaman.

Pada umumnya, posisi dimana Anda yang berada diatas (cow girl) merupakan posisi yang cukup ideal di masa-masa ini karena delam posisi ini, Anda mempunyai kontrol penuh. Anda dapat menentukan kedalaman penetrasi dan sentuhan di area perut bawah Anda. Posisi ini juga mengijinkan Anda untuk bergerak dengan cara yang paling nyaman untuk Anda. Selain posisi ini, Anda juga dapat menggunakan posisi penetrasi dari samping seperti spooning untuk menghindarkan sentuhan secara langsung dengan luka sayatan Anda.

Di masa-masa ini, hindarilah posisi apapun yang dapat  memberikan tekanan di area sayatan dan memicu rasa sakit di area sayatan. Untuk beberapa bulan partama, cobalah untuk menghindari posisi dimana pasangan Anda berada di atas Anda (missionary) karena dapat memberi tekanan di area sekitar luka Anda. Selain itu, hindarilah posisi doggy style sampai luka sayatan Anda benar benar sembuh karena posisi ini dapat memberi tekanan di area core dan pelvis Anda.

  • Gunakan pelumas dan perlama foreplay

Setelah persalinan, perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh Anda akan membuat vagina Anda menjadi jauh lebih kering, kaku, dan membuat dinding vagina Anda menjadi lebih tipis. Hal ini dapat membuat berhubungan seksual menjadi tidak nyaman dan bahkan menyakitkan. Untuk mengatasinya, cobalah untuk selalu menggunakan pelumas ketika berhubungan seksual. Selain itu, ingatlah untuk memperlama waktu pemanasan (foreplay) Anda karena pemanasan ini dapat membantu memperbanyak produksi pelumas alami tubuh Anda.

  • Berkencanlah

Selain vagina yang lebih kering, masalah yang seringkali dialami para ibu adalah hilangnya libido setelah melahirkan, ditambah lagi, dengan adanya anggota keluarga baru yang tentu saja membutuhkan banyak perhatian, terkadang membuat Anda dan pasangan Anda menjadi jauh lebih sibuk dan bahkan sampai tidak dapat menghabiskan waktu berdua. Hal ini dapat membuat hubungan Anda dan pasangan Anda menjadi lebih renggang dan rentan akan kesalahpahaman. Untuk mengatasinya, Cara yang paling baik untuk membangun keintiman dan kemesraan dengan pasangan Anda adalah dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Ungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda dengan pasangan Anda untuk menghindari kesalahpahaman. Jadwalkan waktu khusus dan berkencanlah dengan pasangan Anda. Mintalah bantuan saudara atau orang tua Anda untuk menjaga si kecil untuk sementara waktu. Lalu, ijinkan komunikasi itu berkembang menjadi keintiman secara fisik seperti berpelukan, bergandengan tangan, pijatan, ciuman, dan sebagainya untuk mengembalikan perasaan romantis seperti saat sebelum si kecil lahir. Selain membantu untuk membangun keintiman dengan pasangan Anda, hal ini juga dapat meningkatkan produksi pelumas alami dalam tubuh Anda sehingga Anda dapat merasa lebih nyaman ketika berhubungan seks dengan pasangan Anda.

  • Atasi ASI yang bocor

Apabila Anda sedang menyusui, mungkin Anda mengamati bahwa ASI Anda seringkali “bocor” dan kebocoran ini juga seringkali terjadi saat foreplay dan seks. Walaupun hal ini sangatlah normal, namun terdapat beberapa ibu dan pasangan yang merasa tidak nyaman dengan hal ini. Komunikasikanlah hal ini dengan pasangan Anda. Apabila Anda atau pasangan Anda merasa tidak nyaman dengan hal ini, Anda dapat mengatasinya dengan menyusui atau memompa ASI Anda sebelum berhubungan seksual dengan pasangan Anda. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan bra atau lingerie yang dapat membantu untuk mewadahi kebocoran tersebut. Anda juga dapat menggunakan breast pads dibalik bra Anda.

  • Rawat bekas luka Anda

Setiap wanita akan mempunyai pengalaman yang berbeda beda, namun bekas sayatan mungkin dapat terasa menyakitkan, sensitif, atau bahkan mati rasa. Hal ini tentunya akan membuat Anda merasa sangat tidak nyaman ketika berhubungan seksual. Untuk mengatasinya, cobalah untuk melakukan scar massage secara teratur. Berikut ini adalah petunjuk cara melahkuan scar massage:

 

  • Lakukan Kegel

Apabila Anda berfikir apabila Anda dapat tidak melakukan latihan ini karena Anda melahirkan secara caesar maka Anda SALAH BESAR. Kehamilan Anda dapat mempengaruhi otot dasar panggul Anda, dan apabila otot dasar panggul Anda lemah, banyak hal yang dapat terjadi seperti inkontinensia urin (tidak bisa menahan buang air kecil), prolaps vagina, dan bahkan vagina longgar. Maka dari itu sangatlah penting untuk tetap melakukan latihan ini bahkan apabila Anda melahirkan secara caesar. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latihan kegel dan cara melakukannya, klik disini.

  • GUNAKAN ALAT KONTRASEPSI!!

Apabila Anda memutuskan untuk kembali berhubungan seksual dengan pasangan Anda, ingatlah untuk selalu mengunakan alat kontrasepsi. Ingatlah bahwa melahirkan dan menyusui tidak dapat menjamin Anda 100% bahwa Anda tidak akan hamil lagi, dan hal ini juga berlaku apabila Anda melahirkan secara sesar. Bahkan apabila Anda belum kembali menstruasi, Anda masih dapat ovulasi. Inilah mengapa KB sangatlah penting. Komunikasikanlah dengan pasangan dan provider Anda mengenai metode kontrasepsi yang paling cocok untuk Anda. 

Apa yang harus diwaspadai?

Walaupun provider Anda sudah memberikan lampu hijau dan mengijinkan Anda untuk melanjutkan aktivitas seksual dengan pasangan Anda, namun ada beberapa hal yang perlu Anda waspadai untuk mengurangi resiko terjadinya komplikasi seperti infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tips untuk cepat pulih setelah operasi caesar dan tanda tanda infeksi, klik disini.

 

Knowledge is power~

Sumber:

– https://flo.health/being-a-mom/adjusting-to-motherhood/relationships-and-sex/first-sex-after-cesarean
– https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-after-c-section#takeaway
– https://www.medicalnewstoday.com/articles/322715#recovery
– https://www.verywellfamily.com/sex-after-a-c-section-2759420

Trauma Kelahiran (Birth Trauma)

Trauma Kelahiran

Apa itu trauma kelahiran?

Trauma kelahiran terjadi ketika wanita menemukan beberapa aspek dari kelahiran mereka traumatis, menyedihkan, dan / atau menakutkan.

setiap kali saya posting tentang cerita persalinan yang sedikit agak menyeramkan, misalnya tentang Episiotomy, tentang placenta lengket atau tentang apapun yang berbau horor di Instagram, pasti banyak sekali ibu yang berkomentar dan menceritakan cerita cerita horor mereka dalam proses persalinan mereka maupun orang terdekatnya.

saat saya membaca beberapa data dan jurnal penelitian, tentang birth trauma ini, saya cukup terkejut, karena ternyata menurut beberapa penelitian, data statistik mengatakan bahwa Saat ini, di negara maju sekitar 30% wanita menemukan beberapa aspek dari trauma kelahiran mereka, yang setara dengan lebih dari 150.000 wanita per tahun, bahwa banyak wanita yang memulai perjalanan menjadi ibu merasakan emosi yang sangat sulit. apakabar di negara berkembang? dan memang benar! di negara berkembang lebih dari 50% wanita bersalin mengalami trauma kelahiran.

itulah kenapa, tidak heran WHO membuat artikel ini :

seperti yang kita ketahui, di Indonesia, apalagi pada para ibu dengan tingkat ekonomi menengah kebawah , banyak sekali yang “tidak punya pilihan” sehingga banyak sekali ibu ibu yang mengalami kisah horor saat melahirkan.

Namun, trauma kelahiran seringkali tidak dikenali atau diidentifikasi dengan baik.

padahal, dengan membiarkan trauma kelahiran yang tidak ditangani dalam jangka panjang dapat menyebabkan dampak kesehatan yang berkepanjangan baik bagi ibu maupun keluarganya.

Tidak semua wanita yang mengalami kesulitan persalinan terus mengalami Depresi, Kecemasan atau Gangguan Stres Pasca Trauma / PTSD, Namun, beberapa akan mengalaminya

Jika wanita memiliki riwayat kecemasan, depresi, atau pelecehan seksual sebelumnya, 1 dari 5 kelompok wanita ini akan mengembangkan Gangguan Stres Pasca Trauma setelah lahir. Paparan trauma juga meningkatkan risiko depresi selama kehamilan dan masa nifas. Dalam sebuah penelitian terhadap 374 wanita yang direkrut dari klinik kebidanan di kota berpenghasilan rendah, 39% melaporkan mengalami setidaknya satu peristiwa traumatis (Robertson-Blackmore et al., 2013). Peristiwa yang paling umum adalah pelecehan seksual terhadap anak-anak, teman dekat atau anggota keluarga mengalami kekerasan, dan kematian atau penyakit orang dekat yang tidak terduga. Wanita yang terpapar trauma empat kali lebih mungkin mengalami depresi selama kehamilan. Depresi selama kehamilan dapat menyebabkan banyak komplikasi, termasuk kelahiran prematur (Kendall-Tackett, 2017).

Komunikasi dan rasa Peduli itu penting

Trauma saat lahir mencakup lebih dari sekadar keadaan darurat medis yang mengancam jiwa seperti kelahiran sesar darurat atau pendarahan hebat, sama seringnya dengan perawatan dan bahasa yang provider berikan kepada wanita dalam persalinan.

Ini mungkin berarti ketika pada saat proses persalinan, provider mengabaikan dan tidak menganggap kliennya. atau si ibu merasa tidak didengar atau tidak didengarkan. Mungkin kurangnya kebaikan atau perhatian, provider tidak memperkenalkan diri atau tidak menghormati keinginan wanita selama persalinan, atau wanita merasa dipaksa selama persalinan.

nah untuk memahami tentang trauma kelahiran, berikut ini saya akan tuliskan 2 kasus (ini adalah ilustrasi belaka, jadi jika ceritanya mirip ya berarti tidak disengaja)

  1. Nyonya Siti, 24tahun, sudah belajar banyak tentang persalinan alami dan bagaimana caranya untuk mendapatkan pengalaman persalinan yan positif. dia sudah banyak berdiskusi dengan  bidannya dan telah banyak berdiskusi tentang preferensi kelahiran sebelum melahirkan. namun, dalam perjalanana proses persalinannya Dia kemudian mengalami sakit persalinan yang panjang yang berakhir dengan kelahiran Caesar dan pendarahan pascapartum. Ia memandang kelahirannya sebagai sesuatu yang positif, meski bukan kelahiran yang ia harapkan. dan Dia memiliki seseorang di sisinya sepanjang menjelaskan kepadanya apa yang terjadi, meyakinkannya, memungkinkan dia untuk menyampaikan kekhawatiran dan ketakutan. Oleh karena itu, meskipun Ny. Siti mengalami intervensi medis dan komplikasi, ia memiliki pengalaman melahirkan yang positif dan tidak mengalami trauma kelahiran.
  2. Dalam skenario yang berbeda, Ny. Dewi , 25 tahun  datang ke bangsal yang sibuk untuk menemui bidan yang tidak dia kenal yang sopan tapi tidak terlalu hangat. setelah Bidan memeriksa dirinya dengan cepat, bahkan melakukan pemeriksaan vagina tanpa permisi, bidan tersebut terus meninggalkan ruangan untuk waktu yang lama, meninggalkan Ny Dewi sendirian di ruangan dan dia semakin khawatir bahwa persalinannya akan  cepat dan dia akan melahirkan sendiri.Nyonya Dewi merasa lepas kendali dan takut. Dia tidak mendapat kesempatan untuk bertanya tentang pereda nyeri dan pada saat dia meminta epidural, yang dia inginkan, dia diberitahu bahwa sudah terlambat. karena ternyata pembukaan sudah hampir lengkap

    Ketika bayi lahir dan diletakkan di dada Ny. Dewi, Ny Dewi  meminta bidan untuk mengambil bayinya dan membersihkannya, karena ternyata Ny dewi merasa jijik dan risih dengan bayi kecil yang berlumuran darah. dan saat itu bu bidanya nyeletuk ‘ “kok gak mau? sama anaknya sendiri! biasanya tuh nempelin di dada. yaudah dibersihkan saja”

    saat Nyonya Dewi dipindahkan ke bangsal nifas di mana semua orang berkomentar tentang betapa beruntungnya dia memiliki kelahiran yang begitu cepat tetapi dia tidak merasa sangat beruntung atau bahagia.

    Dia mulai merenungkan tentang apa yang dikatakan bidan, tidak tidur sepanjang malam, merasa bersalah karena tidak segera melahirkan putranya di dadanya.

    Ibu Dewi mengalami persalinan pervaginam tiga jam cepat tanpa komplikasi atau intervensi medis, namun dia juga mengalami trauma dari pengalaman melahirkannya.

Ayah juga menderita …

Penting untuk diketahui bahwa ayah dapat mengalami trauma saat lahir dan bahwa bidan, pelajar, dan doula di dalam ruangan juga dapat mengalami trauma.

Apa gejalanya?

Setelah melahirkan, fokus sering kali tertuju pada bayi dan pada menyusui, pendarahan, atau Depresi ibu.

Kesedihan yang terus-menerus sepanjang hari, air mata, suasana hati yang buruk, kecemasan, kelelahan, dan kehilangan kenikmatan dalam hidup, semuanya dapat mengindikasikan depresi.

Dalam gangguan stres pascatrauma atau trauma kelahiran, suasana hati menjadi berubah-ubah, berfluktuasi dari sedih menjadi marah, mulai dari menangis hingga merasa bersalah.

Hal ini biasanya terjadi bersamaan dengan pemikiran berulang atau pemutaran ulang kelahiran dalam mimpi, pikiran atau kilas balik visual saat-saat termasuk komentar yang dibuat, wajah dokter, darah di lantai, atau bayi tidak menangis setelah melahirkan.

Wanita sering merasa tidak dapat rileks atau gelisah sepanjang waktu dan mungkin terlalu melindungi bayi mereka atau memeriksa bayi mereka sepanjang waktu. Wanita sering kesulitan mendengar cerita kelahiran orang lain atau melihat wanita hamil atau bayi kecil lainnya.

Apa yang bisa dilakukan untuk membantu ibu / orang tua?

  1. Provider sebaiknya mulai bertanya kepada semua wanita bagaimana pengalaman melahirkan mereka sebagai bagian dari perawatan rutin. dan menanyakan kembali saat si ibu kontrol persalinan
  2. Provider perlu memberi cukup waktu buat para ibu untuk berbicara dan bercerita.

Berbicara dengan orang lain bisa membantu…

Jika wanita merasa trauma saat lahir, kita harus mendorong mereka untuk merasa dapat berbicara dengan seseorang yang mereka percayai, pasangan, teman, bidan, pengunjung kesehatan atau dokter umum.

Namun, membicarakan trauma kelahiran terkadang bisa menjadi tantangan. Oleh karena itu, jika ini berlebihan, para wanita dapat didorong untuk mencoba dan menulis cerita mereka di blog atau menggunakan jurnal.

Forum online dapat sangat membantu karena memungkinkan wanita untuk berbicara secara anonim, ini mungkin melalui twitter atau forum kelompok sebaya.

Berbagai faktor lain dapat membantu trauma kelahiran, seperti diet, olahraga, tidur, dukungan sosial, meditasi, pernapasan, terapi psikologis atau fisik, dan / atau pengobatan.

Prognosisnya sangat baik setelah diidentifikasi dan kebanyakan wanita merasa lebih baik secara signifikan dalam 12-18 bulan dengan perawatan yang tepat.

Trauma saat lahir memang terasa tidak pernah berakhir dan menakutkan, tetapi dengan perawatan yang tepat, Anda akan menjadi lebih baik dan kita harus selalu berusaha menumbuhkan harapan tentang pemulihan.

Referensi:

  1. Wijma K, Soderquist J, Wijma B. Posttraumatic stress disorder after childbirth: A cross-sectional study. Journal of Anxiety Disorders. 1997;11(6):587-97.
  2. Czarnocka J, Slade P. Prevalence and predictors of post-traumatic stress symptoms following childbirth. British Journal of Clinical Psychology. 2000;39:35-51.
  3. Ayers S, Harris R, Sawyer A, Parfitt Y, Ford E. Posttraumatic stress disorder after childbirth: Analysis of symptom presentation and sampling. Journal of Affective Disorders. 2009;119:200-4.
  4. Ford E, Ayers S. Support during birth interacts with prior trauma and birth intervention to predict postnatal post-traumatic stress symptoms. Psychology and Health. in press.
  5. Soet J, Brack G, Dilorio C. Prevalence and predictors of women’s experience of psychological trauma during childbirth. Birth. 2003;30:36-46

Websites

  1. Birthtalk.org(Australian)
  2. Make Birth Better(UK website mapping out local geographical resources for birth trauma)
  3. Birth Trauma Association. Has some good links to phone lines/peer group forums.
  4. ‘How to heal a Bad Birth’ by Brujin and Gould.

Bentuk kepala Peyang! Baguskah? Yuk kenali Brachycephaly & Plagiocephaly

Bentuk Kepala Saat Bayi

Saya masih ingat sekali dengan omongan nenek nenek jaman dulu sewaktu saya masih kecil. mereka “niteni/menandai” bahwa bentuk tengkorak kepala bayi itu erat kaitannya dengan tumbuh kembang bayi.

dulu saya hanya di beri tahu bahwa kalau kepala bayi bulat dan dimetris dengan dahi yang sedikit menonjol itu artinya anaknya bakalan cerdas. sedangkan bayi bayi yang kepala belakangnya datar artinya perkembangannya akan sedikit terlambat, akan ada keterlambatan bicara dan daya tangkap sedikit terlambat. walaupun ini bisa di adjust dan di rangsang terus dan banyak juga yang tidak ada masalah.

saat itu saya sempat berfikir, “ah…itu ilmu kuno!” namun ternyata setelah belajar lagi dan lagi, Ilmu simbah saya dulu BENAR adanya. silahkan lihat di penelitian ini

itulah kenapa simbah jaman dulu begitu cerewet menyuruh anak anaknya untuk menggonta ganti posisi kepala bayi baru lahir saat tidur supaya bentuk kepalanya bagus. dan ternyata memang ada alasan ilmiahnya.

Brachycephaly

Brachycephaly adalah suatu kondisi yang ditandai dengan area pipih di bagian belakang tengkorak.

bayi dengan bentuk Brachycephaly memiliki tengkorak yang relatif lebar dan pendek (biasanya dengan lebar setidaknya 80 persen dari panjangnya). bayi dengan brachycephaly, kepalanya juga sering lebih tinggi di bagian belakang dan seluruh bagian belakang kepala bisa tampak benar-benar datar, dengan tidak adanya pembulatan ke arah leher. Brachycephaly adalah salah satu bentuk sindrom kepala datar dan dapat ditemukan dalam isolasi atau kombinasi dengan plagiocephaly

Apa Penyebab Brachycephaly?

Brachycephaly berkembang ketika pertumbuhan alami kepala bayi mengalami tekanan eksternal, yang pada gilirannya menghambat pertumbuhan di area kepala tersebut. Selama masa bayi awal, tengkorak bayi masih cukup lunak untuk dibentuk oleh tekanan eksternal ini, yang dapat menyebabkan area tengkorak berubah bentuk dan mengakibatkan brachycephaly.

Ada berbagai penyebab brachycephaly dari tekanan eksternal ini, yang bisa terjadi sebelum lahir di dalam rahim ibu atau sebagai akibat dari tekanan eksternal di luar rahim. Penyebab brachycephaly yang paling umum adalah:

  • Tekanan saat tidur: bayi dilahirkan dengan tengkorak yang lembut dan lentur yang cenderung berkembang selama masa bayi. Perataan tengkorak dapat terjadi jika bayi Anda cenderung tidur dalam satu posisi setiap malam, oleh karena itu memberikan tekanan ke area yang sama di kepalanya. Seiring berkembangnya area yang rata, bayi Anda mungkin akan menjadi lebih terbiasa dengan posisi tersebut. Atau, kepala mereka mungkin secara alami berguling ke posisi itu.
  • Penyebab Bawaan Brachycephaly

beberapa penyebab bawaan Brachycephaly antara lain:

  • Ukuran kepala besar: beberapa bayi hanya memiliki ukuran kepala yang lebih besar dari yang lain dan otot-otot bayi yang sangat muda tidak dapat memindahkan kepala dari posisi rata.
  • posisi posterior: bayi bisa lahir dengan bentuk kepala brachycephaly karena posisinya di dalam rahim atau turun ke jalan lahir. biasanya ini terjadi pada janin dengan  posisi telentang sebelum dilahirkan.
  • Oligo Hidramnion (tingkat cairan ketuban rendah): ketika kantung ketuban ibu tidak mengandung cukup cairan, bantalan di dalam rahim juga akan berkurang. Selain itu, jika terdapat banyak bayi dalam kandungan, seperti kembar, Lingkungan prenatal ini dapat memberikan tekanan berlebih pada tengkorak bayi dan mengakibatkan bentuk kepala brachycephalic.

beberapa issue kesehatan yang potensial terjadi pada kasus brachycephalic antara lain:

  • pandangan mata kabur
  • skoliosis
  • keterlambatan tumbuh dan kembang
  • terlambat bicara
  • terjadi kesulitan dalam mengunyah makanan

Plagiocephaly

Plagiocephaly (sindrom kepala datar) adalah suatu kondisi yang menyebabkan area datar atau asimetris berkembang di kepala bayi. Jenis yang paling umum adalah posisional plagiocephaly, yang terjadi ketika perataan kepala berkembang karena beberapa jenis tekanan eksternal.

Plagiocephaly postural terjadi ketika bayi menghabiskan banyak waktu dengan kepala bertumpu pada permukaan datar, yang biasanya berupa tempat tidur atau boks bayi, tetapi mungkin juga kereta dorong atau tempat tidur gantung yang direntangkan.

PLAGIOCEPHALY DAPAT DIPERHATIKAN SEBELUM USIA  ENAM SAMPAI 10 MINGGU.

  • Bentuk tengkorak asimetris, oksipital unilateral rata.
  • Telinga posisinya anterior di sisi perataan oksipital.
  • Dahi mungkin asimetris / posisi sisi anterior perataan oksipital.
  • Mungkin ada asimetri wajah.
  • Dapat disertai dengan Tortikolis, rentang gerak leher terbatas, kelemahan dan posisi kepala khusus.

PENYEBAB PLAGIOCEPHALY

– Posisinya di dalam rahim.
– Prematuritas.
– Tortikolis Otot Bawaan atau Tortikolis Posisi.
– Waktu yang dihabiskan untuk berbaring di bagian kepala yang sama.

EFEK PLAGIOCEPHALY

  • Mata tidak sejajar dan / atau bentuk mata yang berbeda – kemungkinan astigmatisme atau strabismus dapat berkembang sebagai akibatnya.
  • Telinga asimetri – satu telinga lebih diposisikan ke depan daripada yang lain.
  • Perataan dan penebalan rahang (mandibula).
  • Masalah dengan penutupan bibir (asumsi garis tengah) yang dapat menyebabkan pemberian makan yang buruk.

Pada usia sekitar delapan minggu, banyak orang tua mulai memperhatikan bentuk kepala bayi. Pada usia ini, kami selalu merekomendasikan untuk mencoba beberapa teknik reposisi untuk mencegah brachycephalic maupun plagiocephaly, untuk mencoba dan mencegah bayi Anda memberikan tekanan tambahan atau berlebihan pada titik datar, saat mereka tidur atau terjaga.

Berikut ini beberapa petunjuk dan tips tentang teknik reposisi bayi yang dapat membantu memperbaiki bentuk kepala bayi Anda, sebelum perlu memikirkan untuk menggunakan helm khusus.

Reposisi Kepala Saat Tidur dan Malam Hari

  • Saran pertama kami adalah selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang, bukan miring. Nasihat ini telah sangat mengurangi insiden kematian bayi mendadak. Untuk informasi lebih lanjut tentang meminimalkan risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS),
  • Bayi mungkin membutuhkan bantuan Anda untuk mengubah posisi kepalanya sampai mereka bisa melakukannya sendiri. Saat bayi Anda tidur, putar kepalanya perlahan untuk memvariasikan posisi. bisa miring kekiri dan kanan bergantian
  • Ubah posisi mainan dan hal-hal menarik lainnya yang dilihat bayi Anda, dari satu sisi ke sisi lainnya.
  • Bayi yang menghisap ibu jari cenderung berbalik ke arah jari yang di sedot. artinya jika dia menyedot ibu jari kanan, maka kepalanya akan cenderung miring ke kanan. Cobalah menutupi ibu jari yang tersedot atau dorong mereka untuk menghisap ibu jari yang berlawanan.
  • Untuk mendorong bayi Anda melihat ke sisi lain dan bersandar di sisi lain kepalanya, gantilah ujung ranjang tempat bayi Anda berbaring
  • Jika bayi Anda tidur di boks bayi atau keranjang  di kamar tidur Anda, usahakan bantu bayi untuk ubah posisi ini secara teratur agar bayi Anda tidak selalu melihat ke arah yang sama.

Teknik Reposisi Bayi Saat Bangun Siang

Kami menyarankan untuk menghilangkan tekanan dari belakang kepala bayi Anda setidaknya selama setengah dari waktu bayi Anda terjaga. Ada beberapa cara untuk meredakan tekanan ini:

  • Posisi bergantian saat menyusui= Jangan menyusui bayi Anda dari sisi yang sama setiap saat.
  • Gunakan gendongan khusus yang dapat membebaskan bagian belakang kepala bayi Anda dari tekanan apa pun.
  • Jangan letakkan bayi telentang di atas permukaan yang kokoh untuk menghindari tekanan di area kepala.
  • Saat duduk, cobalah untuk tidak membiarkan bayi duduk bersandar pada Anda. Ini adalah posisi yang sangat mudah dan tidak mendorong kekuatan inti untuk berkembang di  leher. Sebagai gantinya, dudukkan bayi Anda di atas kaki Anda seperti menunggang kuda, sedikit condong ke depan dengan lengan di sekitar tubuh.
  • Jika bayi Anda memiliki leher atau tortikolis yang kencang, yang berarti salah satu otot leher samping jauh lebih kencang daripada yang lain, kami sarankan Anda menemui fisioterapis atau ahli osteopati segera setelah Anda menyadarinya. Meskipun sebagian besar bayi dengan tortikolis hanya memiliki otot yang kencang, ada beberapa penyebab kondisi yang mengharuskan Anda mencari pertolongan medis sebelum melakukan peregangan untuk meningkatkan rentang gerakan di leher.
  • Tengkurap
    Teknik reposisi bayi untuk mencegah kepala brachycephalic dan plagiocephaly ini melibatkan menempatkan bayi Anda tengkurap untuk bermain saat mereka bangun. Ini adalah latihan yang bagus karena mereka belajar bagaimana menopang lengan mereka dan mengembangkan ekstensor tulang belakang dan pinggul. Jika bayi Anda kesulitan, coba gulung handuk dan letakkan di bawah dadanya untuk memberikan dukungan tambahan.

Nah semoga bermanfaat ya

Salam hangat

 

Sumber:

    • https://gmaa.co.za/cranial-deformities/
    • https://www.contemporarypediatrics.com/view/pediatric-epidemic-deformational-plagiocephalybrachycephaly-and-congenital-muscular

Mengapa Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir Peyang?

Bentuk Kepala Bayi Baru Lahir

Kalau kita amati bentuk kepala bayi bayi baru lahir, seringkali kita temukan bahwa bentuknya beda beda. Ada yang lonjong, ada yang peyang dan tidak simetris juga.

Nah apa yang sebenarnya terjadi pada kepala bayi pada saat proses persalinan?

Para ahli telah lama mengetahui bahwa kepala bayi berubah menjadi bentuk kerucut selama persalinan saat melewati jalan lahir, tetapi kami tidak pernah dapat melihat bagaimana hal itu terjadi secara real time. Sampai sekarang.

kebetulan karena saya jarang sekali mendokumentasikan bentuk kepala bayi, maka saya mengutip foto dari internet yang bisa menggambarkan bentuk kepala bayi baru lahir yang lonjong atau kerucut.

Menurut Peneliti

Sebuah penelitian dari University Hospital Center di Clermont-Ferrand, Prancis, menjelaskan lebih banyak tentang seberapa besar tekanan yang dialami bayi, karena tengkorak kecil mereka tumpang tindih sehingga bisa keluar dari vagina ibu. dan ini sangat menarik. (Anda bisa melihat hasil penelitiannya disini)

Nah kali ini saya akan tunjukkan gambaran bagaimana kepala bayi melewati jalan lahir pada saat proses persalinan, melalui MRI.

Tekanan Yang Dialami Bayi Dalam Kandungan

lalu gambaran di bawah ini adalah gambaran tentang seberapa besar tekanan yang dialami wajah, tengkorak, dan otak bayi selama kelahiran. Dan meskipun sebagian besar bayi mampu mengatasi tekanan seperti yang diharapkan oleh alam, dan jarang ada komplikasi, namun ketika proses persalinan terlalu lama, atau ada hambatan, maka tidak jarang ini berpotensi memunculkan masalah.

Bentuk kepala bayi yang tidak biasa dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk tekanan traumatis pada kepala dalam rahim atau selama persalinan, posisi tidur yang teratur, atau kelainan genetik yang jarang terjadi. Bergantung pada jenis deformasi kepala yang dimiliki bayi, dokter mungkin menyarankan untuk membiarkannya sembuh sendiri seiring waktu, intervensi non-invasif kecil, atau operasi besar.

Proses Molase

Tengkorak bayi terdiri dari lempeng tulang yang tumpang tindih, dihubungkan oleh sambungan yang disebut jahitan. Tulang baru muncul dari garis jahitan, memungkinkan kepala bayi tumbuh secara simetris. Biasanya, jahitan menutup antara usia 2-3 tahun. Ini memungkinkan tengkorak untuk mengembang dan menampung otak yang sedang tumbuh. Sebelum penutupan, tengkorak bayi baru lahir sangat lunak dan mudah dibentuk.

Karena fleksibilitas kepala bayi, tekanan pada satu atau beberapa bagian tengkorak dapat menyebabkan bentuknya tidak normal. Ini disebut sebagai cetakan deformasi. Cetakan deformasi dapat terjadi dalam rahim, selama persalinan dan melahirkan, atau pada awal masa bayi.

Jika kepala bayi ditekan dalam rahim atau selama proses persalinan, ini dapat menyebabkan perubahan bentuk. Beberapa faktor terkait kehamilan dan kelahiran yang dapat berkontribusi pada pembentukan deformasi meliputi:

  • Cephalopelvic dispropportion (CPD): Ketika kepala bayi terlalu besar untuk dapat melewati panggul ibu.
  • Oligohidramnion: Kadar cairan ketuban tidak mencukupi
  • Kembar / kembar
  • Kerja lama atau ditahan
  • Kelahiran sungsang

provider harus memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan bayi selama tes prenatal dan persalinan. Jika ada tanda-tanda dari salah satu kondisi di atas, beberapa bentuk intervensi medis (seperti operasi caesar darurat) mungkin diperlukan. Kegagalan untuk mendiagnosis dan bertindak cepat meningkatkan kemungkinan bayi mengalami trauma kepala yang parah selama persalinan pervaginam. Penting juga untuk dicatat bahwa cedera kompresi serebral dapat memiliki konsekuensi bencana tanpa tanda-tanda kerusakan eksternal. Konsekuensi ini dapat mencakup kejang, stroke janin, atau perdarahan intrakranial.

Jenis kelainan Cetakan Kepala Yang Disebabkan Oleh Cedera Lahir

Ada beberapa jenis cetakan kepala yang dapat terjadi akibat cedera lahir pada akhir kehamilan atau selama persalinan dan persalinan. Berikut beberapa contohnya:

Cephalohematoma

Cephalo- berarti “kepala” atau “tengkorak,” dan hematoma adalah bekuan darah yang terjadi di luar pembuluh darah. Cephalohematoma adalah gumpalan yang terjadi di daerah antara tengkorak dan periosteum (selaput yang menutupi tengkorak) akibat pecahnya pembuluh darah. Sefalohematoma bayi dikaitkan dengan penggunaan alat bantu kelahiran seperti forsep atau ekstraktor vakum atau persalinan berkepanjangan atau traumatis. Biasanya, sefalohematoma akan bermanifestasi sebagai benjolan padat yang menonjol di kepala bayi. Ini muncul beberapa jam hingga sehari setelah lahir dan seringkali terbesar pada hari kedua atau ketiga. Sefalohematoma bayi biasanya sembuh tanpa intervensi medis besar, tetapi jika tidak ditangani dengan benar, akibatnya bisa lebih serius.

Caput Succedaneum

Caput succedaneum adalah pembengkakan di kulit dan jaringan di sekitar tengkorak. Ini paling sering terbentuk setelah persalinan yang sulit. Ini sering bisa menjadi hasil ekstraksi vakum atau ketuban pecah dini. Gejala berupa kulit kepala bengkak dan memar, biasanya di bagian kepala yang muncul lebih dulu. Kadang-kadang hal ini dapat membuat bayi tampak seperti “kerucut”. Jika memar, bayi juga bisa mengalami penyakit kuning. Umumnya, caput succedaneum hilang tanpa intervensi dalam beberapa hari.

Fraktur Tengkorak

Tengkorak bayi juga rentan terhadap patah tulang. Kadang-kadang muncul sebagai lekukan seperti kawah dan dapat disebut fraktur “ping-pong” karena ukuran dan bentuknya menyerupai setengah bola ping-pong. Ini bisa disebabkan oleh persalinan yang sulit atau kurangnya ruang dalam rahim. Tergantung pada tingkat keparahannya, patah tulang ping-pong mungkin memerlukan koreksi bedah. Mereka juga berhubungan dengan komplikasi lain seperti hematoma.

Brachycephaly

Perubahan bentuk tengkorak mungkin tidak terlalu terlihat pada bayi yang cenderung berbaring dengan wajah mengarah ke langit-langit, karena rambut dapat menutupi titik datar di belakang kepala. Jenis cetakan posisi ini disebut sebagai brachycephaly.

penjelasan lengkap tentang kondisi ini silahkan buka di sini

Plagiocephaly

Beberapa bayi, ketika diletakkan telentang, memiliki kecenderungan untuk sedikit menoleh ke satu sisi atau sisi lain. Bayi yang menderita tortikolis sangat rentan terhadap hal ini. Tortikolis adalah suatu kondisi yang bisa muncul akibat kehamilan atau persalinan yang sulit. Bayi dengan tortikolis memegangi kepala pada sudut karena peregangan otot leher yang asimetris; jika mereka melakukan ini saat tidur, itu dapat menghasilkan jenis cetakan posisi yang disebut plagiocephaly. Bayi dengan plagiocephaly memiliki bentuk wajah yang lebih asimetris.

penjelasan lengkap tentang kondisi ini silahkan buka di sini

Scaphocephaly

Bayi yang selalu berbaring miring (yang umumnya tidak disarankan karena dianggap sebagai faktor risiko SIDS) cenderung memiliki kepala yang panjang dan sempit. Kondisi ini disebut scaphocephaly, atau terkadang dolichocephaly.

Untuk mencegah atau mengatasi kelainan atau masalah pada bentuk kepala bayi, Anda dapat memutar kepala bayi Anda dari sisi ke sisi sepanjang malam (sambil tetap memastikan bahwa mereka berbaring telentang untuk mencegah SIDS). Hal ini terkadang dapat dilakukan dengan mengubah arah tempat bayi berbaring di ranjang bayi, atau lokasi ranjang bayi sehingga mereka didorong untuk melihat ke arah yang berbeda saat mereka tertidur. Saat bangun dan di bawah pengawasan ketat, bayi juga bisa menghabiskan waktu dengan tengkurap.

Jika cetakan bentuk kepala “tidak beres” setelah bayi berusia empat hingga delapan minggu, provider Anda mungkin menyarankan agar mereka memakai helm khusus untuk membentuk cetakan tengkorak. Helm cetakan kranial lembut dan dirancang untuk mengurangi pertumbuhan berlebihan di area yang menggembung sekaligus memungkinkannya di area yang rata. Mereka perlu disesuaikan saat bayi tumbuh. Biasanya helm dipakai selama 3-6 bulan. hanya saja helm khusus ini belum banyak tersedia di indonesia

Dalam kebanyakan kasus, cetakan kepala sebagian besar merupakan masalah kosmetik dan mudah diperbaiki, tetapi penting untuk diketahui bahwa kepala yang cacat juga bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius: Craniosynostosis.

Craniosynostosis

Craniosynostosis adalah suatu kondisi di mana satu atau lebih jahitan tengkorak menutup sebelum waktunya. Dalam beberapa kasus, tengkorak mungkin mulai mendorong otak dan menghambat perkembangan kognitif. Craniosynostosis dapat disebabkan oleh tekanan pada tengkorak saat dalam rahim, atau oleh faktor genetik.

Meskipun terdapat indikasi tertentu bahwa bayi mengalami kraniosinostosis daripada cetakan posisi, seperti kurangnya ‘titik lunak’, adanya tonjolan di sepanjang sutura, atau kurangnya pertumbuhan kepala, perbedaannya tidak selalu mudah dikenali. . Untuk mendiagnosis kraniosinostosis, dokter Anda mungkin memesan rontgen atau CT scan. Perawatan untuk kraniosinostosis umumnya melibatkan pembedahan untuk mengurangi tekanan pada otak, memungkinkan pertumbuhan otak di masa depan, dan memperbaiki penampilan fisik. Jika pembedahan diperbaiki tepat waktu, prognosisnya seringkali baik. Namun, jika tidak diobati, kraniosinostosis dapat menyebabkan kejang dan keterlambatan perkembangan.

Catatan: Beberapa terminologi yang digunakan saat membahas cetakan posisi, seperti brachycephaly, plagiocephaly, dan scaphocephaly, juga dapat digunakan untuk menggambarkan jenis craniosynostosis dengan penampilan luar yang serupa. Jika Anda  bingung silahkan konsul ke provider Anda

semoga bermanfaat

Pembengkaan di kepala bayi saat lahir? Apa penyebabnya?

Yang Wajib Anda Ketahui

Seperti yang telah Anda ketahui, saat bayi Anda lahir, kepala bayi Anda masih lunak dan terbentuk dari beberapa lempeng tengkorak yang dapat bertumpang tindih. Selama proses persalinan, kepala bayi Anda akan bertumpang tindih untuk menyesuaikan dengan jalan lahir Anda. Seringkali, saat proses persalinan Anda lama, kepala bayi Anda akan tampak lonjong ketika lahir.

Penyebab Pembengkakan

Pembengkaan atau benjolan pada kepala bayi saat lahir ini disebut juga dengan caput succedaneum. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai caput succedaneum.

Ini adalah termasuk Trauma Lahir. silahkan buka juga di artikel ini = Trauma Lahir Pada Bayi

Apa penyebabnya?

Caput Succedaneum pada umumnya disebabkan oleh tekanan yang diterima oleh kepala bayi selama proses persalinan. Kondisi ini seringkali terjadi apabila proses persalinan Anda lama, macet, atau melibatkan intervensi seperti vacuum atau forceps. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya caput succedaneum:

  • Ketuban pecah dini

Salah satu penyebab caput succedeneum yang cukup umum terjadi adalah ketuban pecah dini. Selama proses persalinan, cairan dan selaput ketuban berfungsi sebagai bantal bagi kepala bayi Anda. Selaput ketuban ini dapat mengurangi tekanan yang diterima oleh kepala bayi Anda selama persalinan. Apabila Anda mengalami KPD (Ketuban Pecah Dini), kepala bayi Anda tidak akan mendapatkan bantalan yang dapat meredam berbagai tekanan di jalan lahir, menyebabkan caput succedeneum. Karena hal ini juga, bahkan bayi yang lahir dengan operasi cesar juga dapat mengalami caput succedeneum.

  • Oligohydramnios

Selain ketuban pecah dini, oligohydramnios atau ketuban kurang juga merupakan salah satu hal yang berhubungan dengan ketuban yang dapat menyebabkan caput succedaneum. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, karena cairan ketuban berfungsi sebagai bantal bagi bayi Anda selama proses persailnan, apabila cairan ketuban Anda kurang, tekanan yang diterima oleh kepala bayi Anda juga akan semakin besar, menyebabkan caput succedeneum. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai volume ketuban, klik disini.

  • Penggunaan vacum dan forceps

Apabila Anda melahirkan dengan bantuan vacum atau forceps, besar kemungkinannya bahwa bayi Anda akan mengalami caput succedeneum akibat tekanan tambahan yang diterima dari vacum atau forceps tersebut.

  • Persalinan lama

Ada banyak hal yang menyebabkan persalinan menjadi lebih lama atau macet (persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam). Pada umumnya, semua bayi akan mendapat tekanan pada kepala dan tubuhnya selama proses persalinan, namun apabila proses persalinan berlangsung lancar dan cepat, bayi Anda akan tidak akan mengalami pembengkaan apapun. Namun, apabila persalinan Anda lama atau macet, bahkan tekanan sekecil apapun dapat menyebabkan caput succedaneum. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai persalinan lama, klik disini.

  • Bayi besar

Ukuran dan posisi bayi memiliki peran yang cukup besar untuk menentukan proses persalinan Anda. Apabila bayi Anda besar, Anda mungkin akan mengalami persalinan yang lama, menyebabkan caput succedaneum. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bayi besar, klik disini.

  • Posisi bayi tak optimal

Sama seperti ukuran bayi besar, posisi bayi yang tak optimal juga dapat menyebabkan proses persalinan Anda menjadi lebih lama. Ditambah lagi, posisi bayi yang tidak optimal biasanya juga menyebabkan ketuban pecah dini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi bayi dalam kandungan, klik disini.

 

Apa gejalanya?

Gejala utama dari caput succedaneum adalah adanya bagian yang bengkak, menonjol, dan lunak di puncak kepala si kecil, tepatnya di bawah kulit kepala atas. Pembengkaan ini pada umumnya terjadi di bagian kepala yang melewati jalan lahir terlebih dahulu, namun pembengkaan ini dapat meluas sampau ke tengah kepala bayi. Terkadang, pembengkaan ini dapat disertai dengan luka, memar-memar, atau perubahan warna di kulit kepala bayi.

Apakah caput succedaneum sama dengan cephalohematoma?

Walaupun caput succedaneum memiliki bentuk yang cukup mirip dengan cephalohematoma (benjolan berisi darah di kepala bayi), namun caput succedaneum tidaklah sama dengan cephalohematoma. Perbedaan antara caput dan cephalohematoma terletak pada lokasi penggenangan darah. Pada cephalohematoma, penggumpalan darah terdapat di lapisan tengkorak yang lebih dalam, tepatnya dibawah membran tulang periosteum, sedangkan pada caput, penggenangan terjadi tepat diatas membran tulang periosteum. Salah satu cara untuk membedakan keduanya adalah dengan menggambar garis bayangan dari puncak dahi sampai di area tengkuk bayi Anda. Pembengkaan yang disebabkan oleh caput akan melewati garis tengah (sutura) kepala bayi Anda, sedangan pembengkaan yang disebabkan oleh cephalohematoma tidak melewati garis tengah tersebut dan seringkali hanya terjadi di satu sisi. 

Apa komplikasi yang mungkin terjadi?

Pada umumnya, caput succedaneum bukanlah kondisi yang berbahaya, dan seringkali kondisi ini akan menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan apapun. Namun, walaupun kondisi ini tidak menyebabkan kerusakan pada otak atau tengkorak bayi, di kasus tertentu kondisi ini dapat mendatangkan efek samping yang lebih serius apabila tekanan yang dialami kepala bayi Anda cukup serius. Apabila tekanan yang dialami kepala bayi cukup serius hingga menimbulkan luka, terdapat beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi Anda seperti jaundice (bayi kuning), bekas lingkaran botak (alopecia), atau bahkan infeksi. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai bayi kuning, klik disini. Apabila bayi Anda memiliki jaundice (bayi kuning) dan tidak kian membaik selama beberapa minggu, segara konsultasikanlah dengan dokter anak Anda. Dokter anak Anda mungkin akan melakukan beberapa tes darah untuk mengetahui penyebab jaundice tersebut.

Pertolongan PERTAMA

Beberapa kali saya punya pengalaman dengan caput succedaneum, memang benar, rata rata akibat persalinan lama atau persalinan tak maju. dan ketika menghadapi bayi dengan caput hal yang harus dilakukan:
1. hindari memijat area kepala

2. langsung dikompres dengan air yang sudah di beri Aconite dan Arnica (homeopath) perbandinga 250:4 tts

biasanya dalam waktu 24 jam caput sudah hilang.

Semoga membantu

Sumber:

  • https://www.abclawcenters.com/practice-areas/prenatal-birth-injuries/traumatic-birth-injuries/caput-succedaneum/
  • https://www.birthinjuryhelpcenter.org/caput-succedaneum.html
  • https://www.healthline.com/health/caput-succedaneum#outlook
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/318918#symptoms
  • https://www.parents.com/baby/care/caput-succedaneum-causes-symptoms-and-treatment/

Seks Setelah Melahirkan

Apakah Baik Seks Setelah Melahirkan?

Kehamilan dan persalinan dapat membawa perubahan yang besar pada tubuh Anda, termasuk kehidupan seks Anda. Sayangnya, sering kali, ibu-ibu tidak siap akan perubahan perubahan ini, baik perubahan fisik maupun mental. Ketidak siapan ini memunculkan berbagai kekhawatiraan, ketakutan, pertanyaan, dan bahkan dapat berujung di masalah rumah tangga atau kondisi yang lebih serius seperti vaginismus pasca persalinan. Kekhawatiran akan rasa sakit saat sex, sensasi yang berbeda saat melakukan sex, waktu yang aman untuk melakukan sex, kemungkinan untuk hamil lagi, dan lainnya seringkali muncul ketika berbicara mengenai seks setelah melahirkan.

Dan seperti yang kita tahu bahwa bicara tentang seks itu seringkali terasa kurang nyaman pada kalangan tertentu. merasa tabu, merasa sungkan dan lain sebagainya. padahal ketika tidak dikomunikasikan dengan baik, kekhawatiran-kekhawatiran ini bahkan dapat mempengaruhi hubungan Anda dengan suami Anda dan kehidupan rumah tangga Anda. Maka dari itu sangatlah penting untuk mengkomunikasikan hal-hal ini dengan suami Anda sedini mungkin, bahkan sebelum Anda melahirkan.

Bagaimana Rasanya?

Nah,Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai seks setelah melahirkan.

Kapan dapat berhubungan seks lagi?

Pada umumnya, Anda akan diijinkan untuk berhubungan seks lagi 4 sampai 6 minggu setelah persalinan, baik secara sesar maupun persalinan normal. Apabila Anda melahirkan secara sesar, atau mengalami robekan atau episiotomi saat proses persalinan, provider Anda kemungkinan besar akan merekomendasikan untuk menunggu sampai sekurangnya 6 minggu sebelum kembali melakukan hubungan seks dengan pasangan Anda.itupun dengan catatan, tubuh Anda sudah siap dan sudah pulih kembali.

Sebenarnya, dinas kesehatan sendiri atau bahkan American College of Obstetricians and Gynecologist mengatakan bahwa tidak ada patokan waktu untuk dapat berhubungan seks lagi setelah persalinan, namun ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan sebelum Anda dapat berhubungan seks lagi untuk menghindari berbagai masalah seperti infeksi vagina, jahitan yang membuka kembali, pendarahan, dan bahkan robekan rahim apabila Anda melahirkan secara sesar. Untuk kembali berhubungan seks dengan pasangan Anda, Anda harus menunggu hingga tubuh Anda pulih, atau menunggu sampai pendarahan Anda berhenti, robekan Anda sembuh, dan serviks Anda menutup, dan 6 minggu dinilai sebagai waktu yang ideal untuk semua itu. Namun ingatlah bahwa setiap tubuh itu unik, sehingga sangat mungkin apabila Anda membutuhkan waktu yang lebih lama sebelum berhubungan seks lagi.

Selain kesiapan secara fisik, Anda juga harus memikirkan kesiapan mental Anda, terutama mengingat bahwa Anda masih harus menyesuaikan diri dengan datangnya si kecil. Ditambah lagi, setelah persalinan, terdapat perubahan hormon yang besar di tubuh Anda yang dapat membuat Anda lebih mudah merasa lelah dan tidak “mood” untuk berhubungan seksual. Ingatlah mengkomunikasikan hal ini terlebih dahulu dengan pasangan Anda sebelum Anda memutuskan untuk kembali melakukan hubungan seks dengan pasangan Anda.

Apakah rasanya akan berbeda dari sebelumnya?

Setiap wanita memiliki pengalaman seks yang berbeda setelah persalinan, dari sedikit sensitif, sedikit tidak nyaman sampai sangat sakit (postpartum dyspareunia). Setelah persalinan, vagina Anda mungkin akan berasa lebih longgar dari biasanya (untuk mengetahui lebih lanjut mengeni vagina longgar, klik disini). Hal ini biasanya dapat diatasi dengan memperkuat otot dasar panggul Anda dengan melakukan latihan kegel secara rutin (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latihan kegel, klik disini). Apabila Anda mengalami robekan selama proses persalinan atau melahirkan dengan operasi sesar, lakukanlah scar massage pada bekas luka Anda untuk mengatasi ketidak nyamanan pada bekas luka Anda. Berikut ini adalah petunjuk untuk melakukan scar massage.

 

Selain itu, setelah persalinan, Anda akan mengalami perubahan tingkat hormon esterogen dan progesteron. Saat Anda hamil, tingkat kedua hormon ini akan sangat tinggi, namun kedua hormon ini akan turun secara drastis segera setelah Anda melahirkan, ditambah lagi apabila Anda sedang menyusui. Hal ini akan membuat vagina Anda lebih kering dari biasanya dan membuat dinding vagina Anda menjadi lebih tipis dan kaku. Hal ini dapat membuat seks menjadi tidak nyaman dan mungkin menyakitkan. Untuk mengatasinya, Anda dapat memakai pelumas. Namun, apabila Anda masih merasa sakit bahkan setelah menggunakan pelumas, komunikasikanlah dengan pasangan Anda. Ingatlah bahwa Anda tidak perlu membuktikan apapun pada pasangan Anda dan bahwa seks bukanlah “tugas” Anda. Komunikasi, adaptasi dan kesepakatan bersama baik secara fisik maupun emosional tetaplah nomer satu.

Mulailah secara perlahan, ijinkan diri Anda untuk merasa terangsang tanpa adanya tekanan untuk melakukan penetrasi seks dan tekanan untuk orgasme. Berkencanlah dengan pasangan Anda, luangkan waktu khusus untuk dapat berdua dengan pasangan Anda, lakukan hal yang sering Anda lakukan sebelum adanya si kecil. Berpelukanlah, berpergangan tangan, obrolkan kenangan kenangan Anda, dan apabila Anda sudah siap, mulailah secara perlahan. Komunikasikanlah dengan pasangan Anda apabila Anda belum siap untuk penetrasi seks, Obrolkan mengenai semua ketakutan, kekhawatiran, dan keinginan Anda mengenai hal ini untuk menghindari kesalah pahaman. Ingatlah bahwa berhubungan seks tidak terbatas pada penetrasi, tingkatkan durasi pemanasan (foreplay) Anda, bermainlah dan bereksplorasilah untuk menemukan cara dan posisi yang paling nyaman dan nikmat untuk Anda dan pasangan Anda.

Masalah yang sering terjadi dan cara mengatasinya

Berikut ini adalah masalah yang seringkali terjadi mengenai seks pasca persalinan dan cara mengatasinya:

  • Seks pasca persalinan yang menyakitkan

Solusi: Anda mungkin sering mendengar mengenai hubungan seks pasca persalinan yang menyakitkan atau bahkan merasakan bahwa Anda kesakitan saat berhubungan seks dengan pasangan Anda.

Beberapa ibu merasakan bahwa rasa sakit saat berhubungan seks pasca persalinan hanyalah sementara dan dapat dengan mudah diatasi dengan tambahan pelumas, namun, adapula para ibu, terutama yang mengalami robekan yang cukup parah selama persalinan merasakan bahwa rasa sakit yang dirasakan dapat sangat intens dan tahan lama. Apabila Anda masuk di golongan kedua, berbaik hatilah dengan diri Anda, komunikasikanlah dengan pasangan Anda dan lakukan hubungan seks tanpa penetrasi untuk sementara waktu, lakukan pemanasan (foreplay) lebih lama dari biasanya, dan cobalah untuk tetap rileks. Kuncinya adalah untuk melakukannya secara perlahan-lahan. Ingatlah untuk mengkomunikasikannya dengan pasangan Anda untuk mencari posisi dan cara yang paling nyaman dan nikmat bagi Anda dan pasangan Anda. Disela-sela, lakukanlah latihan kegel secara teratur untuk memperkuat otot dasar panggul Anda dan lakukanlah relaksasi secara rutin. Apabila Anda tidak menemui kemajuan atau rasa sakit Anda tidak kunjung menghilang bahkan setelah melakukan hal diatas selama sebulan atau bahkan lebih, konsultasikanlah dengan provider Anda untuk menemukan sumber kesakitan Anda, seperti jaringan luka di area robekan, jahitan yang terlalu kencang, atau bahkan infeksi.

  • Hilangnya libido setelah melahirkan

Solusi: Setelah persalinan, tingkat hormon estrogen dan progesteron Anda akan menurun, selain itu, Anda akan disibukkan dengan kedatangan anggota baru dalam keluarga Anda. Hal ini dapat menyebabkan libido Anda menurun sehingga Anda tidak memiliki keinginan untuk berhubungan seksual setelah melahirkan. Hal ini terkadang dapat membuat hubungan Ana dan pasangan Anda dapat menjadi renggang dan lebih rentan dengan kesalahpahaman. Cara yang paling baik untuk membangun keintiman dan kemesraan dengan pasangan Anda adalah dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Ungkapkan perasaan dan kekhawatiran Anda dengan pasangan Anda unruk menghindari kesalahpahaman. Jadwalkan waktu khusus dan berkencanlah dengan pasangan Anda. Mintalah bantuan saudara atau orang tua Anda untuk menjaga si kecil untuk sementara waktu. Lalu, ijinkan komunikasi itu berkembang menjadi keintiman secara fisik seperti berpelukan, bergandengan tangan, pijatan, ciuman, dan sebagainya untuk mengembalikan perasaan romantis seperti saat sebelum si kecil lahir. 

  • Payudara yang “mentheng-mentheng” atau terasa penuh dan ASI yang keluar tiba tiba

Solusi: Cobalah untuk memompa payudara Anda atau menyesui terlebih dahulu sebelum berhubungan seksual sehingga payudara Anda tidak terasa penuh dan sensitif. Anda juga dapat menggunakan bra menyusui atau tank top selama berhubungan seksual untuk menyangga payudara Anda. 

  • Seks tidak senikmat sebelumnya

Solusi: Anda mungkin merasa bahwa vagina Anda terasa berbeda setelah melahirkan dan hal ini merupakan hal yang normal. Cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah dengan melakukan latihan kegel secara teratur. Kabar baiknya, Anda dapat melakukan latihan ini dimanapun dan kapanpun. Tentukan jadwal tertentu untuk melakukan kegel, contohnya lakukan kegel setiap Anda menonton TV, atau lakukan kegel setiap Anda menyetir di mobil, dan lain sebagainya.

  • Anda merasa insecure dengan tubuh Anda

Solusi: Tubuh Anda mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan dan merasa insecure dengan tubuh Anda di masa-masa postpartum sangatlah normal. Di masa-masa seperti ini, cobalah untuk berempati dengan diri Anda, lakukan hal yang Anda sukai, luangkan waktu untuk merawat diri Anda seperti berolah raga, memakai skincare, makeup, berbelanja, dan lainnya. Carilah dukungan dan ceritakan keluh kesah Anda dengan pasangan Anda atau dengan orang terdekat Anda. Mengikuti support group virtual atau forum untuk para ibu juga dapat membantu Anda untuk merasa lebih bangga dan percaya diri.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/sex-after-birth#bleeding-during-sex
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/308480#takeaway
  • https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/j.1471-0528.2000.tb11689.x?sid=nlm%3Apubmed
  • https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum-health-and-care/sex-after-birth/

 

 

 

 

AJAIBNYA ASI dan MENYUSUI (The Backwash effect)

Menyusui merupakan sebuah proses yang luar biasa indah. Dan hak setiap ibu untuk menyusui anaknya dan hak setiap anak untuk mendapatkan ASI dari ibunya.

Awal Cerita

Seorang klien saya sebut saja Ibu Siti, mempunyai anak perempuan yang berusia 7 tahun. Namun, uniknya anak ini masih minum ASI. Walaupun sib u Siti ini di hujat para NETIZEN melalui Sosial media, si bu SITI tetap saja menyusui anaknya. Karena dia yakin bahwa ASI adalah YANG TERBAIK dan dia berkomitmen akan menghentikan proses menyusuinya Ketika sang ANAK dengan sadar dan kemauan sendiri untuk berhenti minum ASI.

Suatu hari ibu Siti iseng iseng memompa payudaranya hanya untuk mengetahui bagaimana warna ASI nya. Dan ternyata warnanya kuning cerah, dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi. Ternyata putrinya yang berusia 7 tahun tersebut pulang dari sekolah karena demam dan infeksi tenggorokan.

“Saya membaca beberapa artikel sebelumnya bahwa ASI Anda bisa berubah karena berbagai alasan, tetapi saya sangat kurang tidur pagi itu, saya hanya berpikir ada sesuatu yang salah saat itu,” kata bu SITI saat konsul di Klinik Bidan Kita

Nah apa jawaban saya pada bu siti saat dia konsul ke Klinik?

Warna kuning cerah pada air susu ibu menandakan bahwa ada lebih banyak lemak dan antibodi di dalamnya untuk membantu bayi melawan infeksi. Dan, yang luar biasa, itu adalah reaksi balik dari proses menyusui yang membuat tubuh ibu tahu bagaimana caranya untuk menghasilkan susu yang melawan infeksi.

Melansir dari beberapa buku, penelitian dan artikel yang pernah saya baca, menjelaskan beberapa air liur bayi (dalam hal ini, yang mengandung infeksi) masuk ke payudara ibu selama menyusui.

Jadi saat seorang bayi/anak menyusu di payudara ibunya, maka ada system vaccum yang membuat  Air liur bayi kembali ke payudara dan kemudian payudara memproduksi susu khusus untuk melindungi bayi. Ini adalah salah satu trik alam yang indah untuk melindungi anak dan menjaga populasi tetap sehat dan tumbuh.

Dan itu berhasil.

Menurut Peneliti

Sebuah studi tahun 2013 dari The University of Western Australia, yang diterbitkan dalam jurnal Clinical and Translational Immunology, mengungkapkan bahwa infeksi pada ibu dan bayi merangsang respon cepat leukosit (sejenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi) dalam ASI.

Faktanya, kolostrum, yang diproduksi pertama oleh susu emas cair, memiliki jumlah leukosit yang lebih tinggi (sekitar 13 -70 persen dari total sel) untuk hari-hari awal yang berharga itu. Sementara tingkat leukosit kemudian menurun selama satu berikutnya – dua minggu setelah bayi  lahir, (hingga sesedikit 0-2 persen dari komposisi ASI) penelitian menunjukkan bahwa jika ibu atau bayi mengalami infeksi, leukosit ini akan meningkat lagi – hingga 94 persen dari total sel dalam ASI.

 

Bukankah tubuh kita luar biasa?

SERBA SERBI AIR KETUBAN (Harus diketahui Calon Orang Tua)

Tidak sedikit ibu yang mengirimkan pesan dan pertanyaan mereka melalu DM Instagram @bidankita tentang Ketuban yang kurang, ketuban yang lebih, atau bahkan hingga kasus ketuban rembes, pecah dll

Pengertian Air Ketuban

Nah sebelum kita bahas lebih lanjut tentang Ketuban, dalam artikel ini saya akan membahas dengan lebih detail tentang pentingnya air ketuban beserta berapa jumlah air ketuban yang normal dalam sebuah kehamilan.

Sebagai pengetahuan dasar sebelum Anda melanjutkan membaca lebih lanjut artikel ini, Anda harus paham bahwa:

Selama kehamilan, bayi ini dikelilingi oleh cairan yang disebut cairan ketuban. cairan ketuban membantu melindungi bayi dari trauma perut ibu. Ketuban bantal cairan tali pusar, melindungi bayi dari infeksi, dan menyediakan cairan, ruang, nutrisi, dan hormon untuk membantu bayi tumbuh (Brace 1997).

Selama paruh kedua kehamilan, cairan ketuban terdiri dari urin dan paru-paru sekresi bayi. Cairan ini awalnya berasal dari ibu, dan kemudian mengalir melalui plasenta, untuk bayi, dan keluar melalui kandung kemih dan paru-paru (Brace 1997) bayi.

cairan ketuban yang sama ini kemudian ditelan oleh bayi dan kembali diserap oleh lapisan plasenta. Karena tingkat cairan ibu adalah sumber asli dari cairan ketuban, perubahan status cairan ibu dapat mengakibatkan perubahan jumlah cairan ketuban. tingkat cairan ketuban meningkat hingga ibu mencapai sekitar 34-36 minggu, dan kemudian tingkat secara bertahap menurun sampai kelahiran (Brace 1997).

Artikel lengkapnya dapat Anda lihat di link berikut: Kenali Lebih Dekat Mengenai Ketuban

Pentingnya Jumlah Air Ketuban dalam Kehamilan

Pada umumnya, jumlah air ketuban bukanlah sesuatu yang sering diperhatikan para ibu hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan melalui USG. padahal sebenarnya melalui jumlah air ketuban kita dapat memprediksi kondisi bayi Anda. Jumlah air ketuban yang terlalu rendah dapat mengindikasikan pertumbuhan si kecil yang terhambat dan adanya permasalahan pada ginjal si kecil, sedangkan jumlah air ketuban yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan adanya kelainan saluran pencernaan si kecil, diabetes, dan lain sebaginya. Maka dari itu sangat penting untuk menjaga dan mengetahui jumlah air ketuban Anda. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui mengenai jumlah air ketuban.

Silahkan Anda buka artikel yang membahas hal ini lebih lanjut dilink berikut: Air Ketuban Anda Kurang

DINAMIKA CAIRAN KETUBAN

Produksi Cairan ketuban

Pada paruh pertama kehamilan, cairan amnion berasal dari janin dan kompartemen ibu. Air dan zat larut melintasi kulit janin dengan bebas dan dapat berdifusi melalui amnion dan korion. Dengan demikian cairan ketuban pada awal kehamilan adalah dialisat yang identik dengan plasma janin dan ibu, tetapi dengan konsentrasi protein yang lebih rendah. Sekresi aktif cairan dari epitel amniotik berperan dalam pembentukan cairan amniotik awal.

Pada trimester kedua, kulit janin berkembang menjadi keratin, membuatnya tidak dapat tembus untuk melakukan difusi lebih lanjut. Pada saat ini, janin berkontribusi terhadap volume dan komposisi cairan ketuban hampir secara eksklusif melalui pembuangan air kecil (BAK). Menurut pemeriksaan USG Transabdominal, janin di dalam kandungan sudah bisa berkemih pada umur kehamilan 11 minggu, sedangkan menurut USG Transvaginal, bisa di deteksi bawa janin sudah mulai berkemih di usia 9 minggu. Karena urin janin bersifat hipotonik (80-140 mOsm / liter), itu menghasilkan cairan hipotonik progresif (250-260 mOsm / liter waktu dekat) yang mengandung peningkatan konsentrasi urea, asam urat, dan kreatinin saat ginjal janin mulai  matang. Sehingga, janin menghasilkan rata-rata dari 500 hingga 700 ml / hari dengan sedikit penurunan produksi urin janin setiap jam setelah kehamilan 40 minggu.

Eliminasi Cairan Amniotik

Cairan ketuban hilang atau berkurang dengan setidaknya melalui tiga mekanisme. Yaitu:

  1. Sumber utama eliminasi adalah melalui reflek menelan pada janin, yang telah ada paling awal 16 minggu. Studi penelitian menggunakan sel darah merah radiolabel dan estimasi koloid radioaktif menyatakan bahwa, rata-rata, janin menelan dari 200 hingga 450 ml / hari saat aterm (cukup umur), dan mengeluarkan 50% dari cairan ketuban diproduksi melalui buang air kecil (BAK). Cairan ini diserap melalui sistem pencernaan janin dan didaur ulang melalui ginjal atau dipindahkan ke kompartemen ibu melalui plasenta.
  2. Mekanisme pengurangan volume cairan ketuban (yang masih diperdebatkan) kedua adalah melalui saluran pernapasan. Aktivitas pernapasan janin telah diamati sejak usia kehamilan 11 minggu. Pada saat term, aliran inspirasi pada janin adalah sekitar 200 ml / kg/ hari, hingga 600-800 ml/ hari. Karena cairan ketuban lebih hipotonik daripada plasma janin,maka, dipostulasikan bahwa pajanan cairan ketuban ke dasar kapiler alveolar janin menghasilkan pergerakan bersih air dari rongga ketuban ke dalam janin. Meskipun pada pemeriksaan radioisotop telah ditemukan cairan ketuban di paru-paru janin setelah pemberian intra-amniotik, namun jumlah ini kecil dan tidak konsisten, 2 peneliti terkemuka mempertanyakan kontribusi aktual pernapasan janin terhadap penghilangan cairan ketuban. Faktanya, fosfolipid permukaan-aktif yang berasal dari alveoli janin ditemukan di rongga amniotik, yang mengarah pada dugaan bahwa paru-paru janin sebenarnya bisa menjadi kontributor pada volume cairan amniotik.
  3. Mekanisme terakhir yang mungkin diremehkan, yang berkaitan dengan jumlah volume ketuban ternyata dapat terjadi dalam plasenta itu sendiri. Luas permukaan plasenta yang besar dari antar muka kapiler / intervili janin dapat memperbesar gradien micro osmolar antara ibu dan janin, menghasilkan volume besar pertukaran air bersih. Pertukaran air pada level ini akan mempengaruhi volume intravaskuler janin dan berpotensi mempengaruhi aliran darah ke ginjal dan produksi urin.

Selain aliran cairan dalam jumlah besar, yang terjadi melalui jalur yang bersifat fasik (miksi/berkemih dan menelan) dan nonfasik (dimediasi oleh gradien hidrostatik dan onkotik), ada juga aliran air dua arah antara kompartemen amniotik dan maternal. Ini proses terjadi dengan difusi, tetapi tanpa perubahan dalam volume cairan. Pada saat usia aterm, air ketuban dapat meninggalkan rongga amniotik pada kecepatan 400-500 ml / jam melalui difusi ditambah aliran curah. 

VOLUME KETUBAN

Volume cairan ketuban paling dapat diprediksi sejak awal kehamilan, ketika berkorelasi dengan berat janin. Ini mungkin berhubungan dengan kontribusi dominan dialisis kulit janin terhadap volume cairan ketuban antara 8 dan 20 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu, volume rata-rata adalah 60 ml. Pada 16 minggu, ketika amniosentesis genetik sering dilakukan, volume rata-rata adalah 175 ml. kemudian setelah usia diatas  20 minggu, ada variasi yang lebih besar dari volume cairan ketuban. Berdasarkan berbagai penelitian menggunakan pewarna atau pengenceran para-aminohippurate, isotop radioaktif, dan pengumpulan aktual cairan ketuban di amniotomi, telah ditentukan bahwa volume cairan ketuban meningkat terus selama kehamilan hingga maksimum 400-1200 ml pada umur kehamilan 34-38 minggu; peningkatan cairan ketuban adalah 5-10 ml / hari pada trimester ketiga. Setelah 38 minggu, volume cairan menurun sekitar 125 ml / minggu, ke volume rata-rata yaitu 800 ml pada 40 minggu. Setelah 43 minggu, volume ini berkurang menjadi 250 ml. Dalam beberapa kasus, pengurangan ini mungkin mungkin mencerminkan pergeseran curah jantung dari ginjal sebagai akibat dari insufisiensi uteroplasenta relatif. Gambar dibawah ini memberikan perkiraan volume pada berbagai usia kehamilan, berdasarkan kompilasi dari 12 studi yang dilakukan saat meneliti tentang volume cairan ketuban.

Sumber: Brace RA, Wolf EJ: Normal amniotic fluid volume changes throughout pregnancy. Am J Obstet Gynecol 161:382, 1989 

AFI? Apa itu?

AFI (Amniotic Fluid Index) merupakan salah satu alat ukur standar yang digunakan untuk mengukur jumlah air ketuban selama kehamilan. Air ketuban sendiri merupakan cairan yang mengelili si kecil di dalam kandungan. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai air ketuban, klik disini.

Pada awalnya, air ketuban berasal dari plasma darah sang ibu. Ketika umur kehamilan Anda menginjak 12 minggu, air ketuban Anda sebagan besar terdiri dari air dan elektrolit. Di trimester kedua, protein, karbohidrat, lipid (kelompok molekul yang berfungsi untuk menyimpan energi dan membangun membran sel), dan urea (zat buangan ginjal) akan terkandung dalam cairan ketuban Anda untuk membantu dalam pertumbuhan si kecil. Mulai dari umur kehamilan 16 minggu, ginjal si kecil akan mulai berfungsi dan urin dari si bayi akan menjadi sumber utama dari air ketuban. Seiring bertumbuhnya si kecil, air ketuban Anda juga akan semakin banyak. Jumlah air ketuban Anda biasanya akan memuncak ketika umur kehamilan Anda mulai menginjak 32 minggu sampai 34 minggu. Jumlah ini biasanya tidak akan berubah banyak. Namun, ketika kehamilan Anda menginjak umur 35 sampai 42 minggu, jumlah air ketuban Anda akan mulai menurun secara bertahap akibat peningkatan kapasitas konsentrasi ginjal si kecil. Namun, penurunan jumlah ketuban yang terlalu drastis dapat mengindikasikan adanya masalah pada plasenta Anda, yangmana dapat membahayakan baik ibu maupun bayi. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan AFI secera teratur mulai dari umur kehamilan 34 minggu. Sangat penting bagi Anda untuk mencatat perubahan AFI Anda setiap minggu mulai dari umur kehamilan 34 minggu sampai bayi Anda lahir. Catatan ini nantinya dapat digunakan sebagai pedoman baik Anda maupun provider Anda untuk menentukan apakah intervensi medis benar benar diperlukan atau tidak.

Bagaimana cara mengukur AFI?

Penilaian volume cairan ketuban atau Assessment of amniotic fluid volume(AFV) adalah bagian integral dari evaluasi USG antenatal selama ujian skrining, pemeriksaan anatomi yang ditargetkan, dan dalam tes yang menilai kesejahteraan janin. AFV abnormal telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian perinatal dan beberapa hasil perinatal yang merugikan, termasuk ketuban pecah dini (PROM), kelainan janin, berat lahir abnormal, dan peningkatan risiko intervensi kebidanan. 

Untuk mengukur AFI Anda, provider Anda akan melakukan pemeriksaan USG yang dilakukan setelah Anda telah mengosongkan kandung kemih Anda. Saat melakukan USG, provider membagi rahim Anda kedalam empat kuandran imaginer menggunakan linea nigra (garis hitam atau garis kehamilan yang muncul di perut Anda dan memanjang dari pusar hingga tulang kemaluan Anda ketika Anda hamil) dan garis mediolateral (garis tengah) yang melintas melalui pusar (umbilikus) Anda. Garis ini masing-masing akan berperan sebagai sumbu vertikal dan horizontal. Transduser (komponen USG yang ditempelkan di perut Anda) akan ditempatkan di masing-masing kuadran ini dengan posisi tegak lurus terhadap perut Anda. Dengan transduser tersebut, provider Anda akan mengukur kedalaman maksimal cairan ketuban Anda dalam satuan sentimeter. Setelah menghitung kedalaman cairan ketuban Anda di keempat kuadran, provider Anda akan menambahkan nilai keempat kuadran tersebut untuk mendapatkan hasil AFI Anda.

Transduser dijaga sejajar dengan sumbu longitudinal pasien dan tegak lurus ke lantai. Kantong cairan terdalam, tidak terhalang, vertikal diukur di setiap kuadran dalam sentimeter. Pada saat melakukan pemeriksaan AFI, provider Anda akan menggunakan transduser tersebut dengan lembut karena tekanan berlebihan pada transduser dapat mempengaruhi hasil pengukuran AFI.

Keempat pengukuran saku kemudian ditambahkan untuk menghitung AFI. Nilai AFI normal berkisar dari 5 hingga 25 cm. Berdasarkan data yang tersedia dari uji kontrol acak (RCT), American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mendukung penggunaan kantong vertikal volume cairan ketuban terdalam 2 cm atau kurang untuk mendiagnosis oligohidramnion daripada indeks cairan ketuban 5 cm. atau kurang.

Catatan yang harus diperhatikan: Nilai AFI normal ini mempunyai rentang yang cukup jauh karena kisaran volume cairan ketuban normal akan sangat berbeda-beda sesuai dengan umur kehamilan Anda dan nilai AFI Anda akan mulai menurun mulai dari umur kehamilan 35 minggu.  

Lalu bagaimana dengan pengukuran AFI pada kehamilan kembar?

Pada kehamilan kembar tentu ada tehnik tersendiri yang tidak kami bahas di artikel ini. Namun sebagai referensi bacaan, anda bisa membaca jurnal berikut: http://www.oapublishinglondon.com/article/626

Apa itu Oligohydraminos dan Polyhydramnios?

  1. Oligohydramnios (AFI 5 cm)

Oligohydramnios merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut kurangnya air ketuban yang mengelilingi si kecil. Oligohydramnios atau ketuban kurang dapat didiagnosa ketik nilai AFI Anda kurang dari 5 cm. Kondisi ini diderita oleh 4% ibu, dan penyebab dari kondisi ini tidak diketahui, mengingat nilai AFI Anda akan menurun dengan sendirinya mulai dari umur kehamilan 35 minggu. Selain itu, banyaknya cairan yang Anda minum juga dapat mempengaruhi nilai AFI Anda, jadi sangat memungkinkan apabila satu hari ketika Anda melakukan pemeriksaan nilai AFI Anda lebih rendah dari biasanya namun kembali normal lagi di hari berikutnya, tergantung dengan banyaknya cairan yang Anda minum. Apabila selaput ketuban Anda rembes atau Anda mengalami KPD (Ketuban Pecah Dini), nilai AFI Anda biasanya akan lebih rendah dari biasanya.

Penelitian mengungkapkan bahwa dalam kehamilan yang sehat dan normal, oligohydramnios tidak memiliki hubungan dengan komplikasi yang akan terjadi, namun tetap akan meningkatkan resiko dilakukannya intervensi medis. Di beberapa kasus tertentu, oligohydramnios dapat dikaitkan dengan permasalahan ginjal si kecil atau permasalahan plasenta. Namun kondisi ini biasanya terjadi apabila Anda memiliki kondisi medis lain seperti preeklampsia. Selain itu, bayi yang berada di kondisi ini biasanya lebih kecil dari pada biasanya dan dapat dengan mudah dirasakan dari perut Anda.

2.   Polyhydramnios (>25cm)

Berkebalikan dengan oligohydramnios, polyhidramnios merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut volume air ketuban yang terlalu banyak. Kondisi ini biasanya didiagnosa apabila nilai AFI Anda lebih dari 25 cm. Kondisi ini diderita oleh 2% ibu, dan sama seperti ketuban kurang atau oligohydramnios, penyebab kondisi ini juga tidak diketahui.

Beberapa faktor yang biasa dikaitkan dengan polyhydramnios antara lain adalah:

  • Diabetes gestational (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai diabetes gestational, klik disini)
  • Kehamilan anak kembar
  • Hydrops fetalis (adanya cairan di area tertentu di tubuh si bayi)
  • Gut Atresia (penyumbatan di usus si bayi yang dapat mencegah penyerapan cairan ketuban)
  • Produksi urin bayi yang berlebihan
  • Bayi yang tidak menelan cukup cairan ketuban
  • Permasalahan genetik pada si kecil
  • Chorioandioma (pertumbuhan pembuluh darah plasenta yang berlebihan)

Polyhydramnios biasanya dikaitkan dengan berbagai komplikasi seperti kelahiran prematur, posisi bayi yang tidak ideal (untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi-posisi bayi dalam kandungan, klik disini), umbilical cord prolaps (kondisi ketika tali pusat bayi keluar terlebih dahulu sebelum si bayi lahir), dan pelepasan plasenta sebelum waktunya (placental abruption).

Jumlah cairan ketuban Anda memiliki peran penting dalam kesehatan dan perkembangan bayi Anda. Apabila provider Anda menemukan masalah dengan air ketuban Anda, procider Anda mungkin akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan untuk menentukan apakah kumlah air ketuban tersebut normal untuk Anda atau apakah masalah tersebut disebabkan oleh suatu kondisi medis Anda atau si kecil. Ingatlah bahwa sebelum Anda menerima anjuran dilaksanakannya intervensi, sangatlah penting bagi Anda untuk meminta informasi selengkap lengkapnya yang Anda perlukan untuk membuat keputusan.

 

Knowledge is power~

Sumber:

  • https://www.bellybelly.com.au/pregnancy/amniotic-fluid-levels/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4312643/
  • https://radiopaedia.org/articles/amniotic-fluid-index
  • https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/amniotic-fluid-index
  • Rutherford SE, Phelan JP, Smith CV, Jacobs N.The four-quadrant assessment of amniotic fluid volume: an adjunct to antepartum fetal heart rate testing. Obstet Gynecol. 1987 Sep;70(3 Pt 1):353-6. PMID: 3306497
  • Phelan JP, Smith CV, Broussard P, Small M. Amniotic fluid volume assessment with the four-quadrant technique at 36-42 weeks’ gestation. J Reprod Med. 1987 Jul;32(7):540-2.PMID: 3305930
  • Magann EF, et al Ultrasound estimation of amniotic fluid volume using the largest vertical pocket containing umbilical cord: measure to or through the cord? Ultrasound Obstet Gynecol. 2002 Nov;20(5):464-7.PMID: 12423483
  • Phelan JP, et al.Polyhydramnios and perinatal outcome. J Perinatol. 1990 Dec;10(4):347-50.
    PMID: 2277279
  • Antepartum fetal surveillance. Practice Bulletin No. 145. American College of Obstetricians and Gynecologists. Obstet Gynecol 2014;124:182–92.PMID: 24945455

6 Efek Menguntungkan dari Oksitosin + >30 Cara untuk Meningkatkannya (berbasis bukti)

Apa Itu Hormon Oxytocin?

Hormon oxytocin adalah hormone protein yang diproduksi di hipotalamus (di otak) yang disimpan dalam kelenjar pituitari (di dasar otak). melalui kelenjar pituitary oksitosin dilepaskan secara langsung ke dalam darah atau ke bagian lain dari otak dan sumsum tulang belakang.

Oksitosin memainkan peran penting pada siklus reproduksi wanita. Selama menstruasi oksitosin bertanggung jawab untuk menyebabkan kontraksi uterus yang mengarah pada pelepasan dan pengeluaran dari lapisan rahim. Dan inilah kemampuan untuk menyebabkan kontraksi uterus yang membuat oksitosin menjadi hormone yang sangat penting perannya pada saat melahirkan, karena hormone ini memainkan peranan penting dalam memicu dan mengatur kontraksi selama persalinan. Dan jika persalinan berjalan terlalu lambat maka ibu akan diberikan oxytocin syntetis untuk membantu munculnya kontraksi. Oksitosin juga sering diberikan setelah bayi lahir untuk mendorong atau memacu kala tiga (kala pelepasan plasenta)berjalan dengan cepat dan lengkap. Dan selain itu oksitosin berguna untuk melindungi ibu dengan mendorong uterus berkontraksi dan menghentikan pendarahan.

Setelah kelahiran bayi yang kita dapat melihat secara nyata bahwa oxytocin adalah hormon cinta yaitu ketika Anda melihat seorang ibu dengan bayinya saling bertemu dan bertatap muka pertama kali Sebuah Ikatan yang mendalam.

Oxytocin Saat Menyusui

Oksitosin juga memainkan peran penting dalam pemberian ASI memberikan ‘let-down’ refleks yang memungkinkan air susu ibu mengalir.

lebih lengkapnya bisa Anda baca disini

Hormon Cinta

Oksitosin, disebut sebagai ‘hormon cinta’ karena lonjakan terjadi ketika kita merasa ‘jatuh cinta’ atau mencintai, ketika kita terhubung dengan orang lain, dan bisa dipicu oleh sentuhan seperti pijat atau berpelukan. Neurotransmitter ini luar biasa memainkan peran penting dalam melahirkan bayi Anda, dari memicu kontraksi untuk membuat aliran susu untuk membantu Anda membentuk ikatan dengan bayi Anda. lebih lengkapnya juga dapat di baca disini 

Nah saat ini saya akan coba mengulik lagi tentang oksitosin ini dengan menyertakan penelitian ilmiahnya. supaya lebih mantap

Menurut Peneliti

Oksitosin adalah hormon seks utama. Ini memainkan peran yang sangat menonjol dalam fungsi seksual wanita, tetapi memediasi ikatan romantis pada pria dan wanita. Selain itu, tetes terukur dalam oksitosin darah dikaitkan dengan disfungsi seksual pada wanita yang menggunakan obat antidepresan [1, 2].

Oksitosin membangkitkan perasaan puas dan kepercayaan dan pengurangan kecemasan sosial [3].

Dalam keadaan tertentu, oksitosin tampaknya secara tidak langsung menghambat pelepasan hormon stres seperti kortisol. Namun, belum ada penelitian yang mengidentifikasi cara menggunakan oksitosin untuk mengurangi kecemasan atau memperbaiki gejala depresi secara andal. Banyak penelitian telah mencoba hal ini, tetapi temuan mereka tidak meyakinkan [4, 5].

Beberapa peneliti percaya bahwa oksitosin mencegah peradangan saraf dan karenanya melindungi neuron di otak yang sedang berkembang. Oksitosin telah ditemukan untuk mencegah kerusakan parah pada hewan yang stroke, dan bukti terbaru menunjukkan peran untuk melindungi otak janin dan bayi selama kehamilan, trauma kelahiran, dan pertumbuhan awal [6].

Faktor-faktor yang Meningkatkan Oksitosin

Banyak faktor telah ditemukan untuk meningkatkan pelepasan oksitosin atau untuk mengaktifkan reseptor oksitosin, antara lain:

  1. Perilaku Seksual. Secara garis besar, perilaku seksual memicu pelepasan oksitosin. Lebih khusus lagi, oksitosin dilepaskan selama atau setelah perilaku atau kejadian berikut [7]:
  2. Berhubungan seks, atau rangsangan seksual secara umum [8]
  3. Orgasme [9, 10]
  4. Stimulasi puting susu (pada wanita / ibu) [11]
  5. Memeluk / menyentuh [12]
  6. Jatuh cinta [13]

Praktek dan acara gaya hidup berikut ini telah ditemukan untuk mempromosikan pelepasan oksitosin dalam setidaknya satu penelitian pada manusia.

  • Musik yang menenangkan [14]
  • Pertemuan sosial yang positif [15]
  • Makan [16]
  • Mandi Air hangat / Suhu hangat [17]
  • Yoga [18, 19]
  • Pijat [20]
  • Olahraga (dipelajari pada wanita hamil) [21]
  • Beberapa bentuk meditasi tertentu (seperti “Meditasi Kebaikan”) [22]
  • memelihara Anjing & hewan lain [23]
  • Perawatan [24]
  • Makanan. Fenugreek diyakini sebagai “galactagogue” (stimulator produksi susu) dalam sistem pengobatan tradisional Timur Tengah dan Asia Selatan. Namun, percobaan manusia masih kurang [25].
  • Aroma. Menurut uji coba manusia yang terbatas, beberapa jenis aromaterapi berpotensi meningkatkan pelepasan oksitosin di otak, sehingga meningkatkan kepercayaan dan relaksasi. Jasmine [26], Lavender membangun kepercayaan dan mungkin meningkatkan oksitosin [27]
  • Zat Alami. Suplemen dan probiotik tertentu berpotensi meningkatkan pelepasan oksitosin, tetapi ini umumnya kurang dalam penelitian klinis, dan tidak ada yang disetujui oleh FDA untuk tujuan ini. Bicaralah dengan dokter Anda sebelum menggunakan suplemen baru. Magnesium diperlukan agar oksitosin berfungsi. Kekurangan magnesium dapat mengganggu pensinyalan oksitosin, tetapi tidak ada uji klinis yang menentukan apakah suplementasi magnesium meningkatkan pelepasan oksitosin [28, 29]. Vitamin D memiliki situs pengikatan dalam gen yang menghasilkan reseptor oksitosin dan prekursor oksitosin. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan peluang janin untuk mengembangkan autisme karena kurangnya oksitosin [30]. Probiotik L Reuteri meningkatkan pelepasan oksitosin pada tikus percobaan, tetapi penelitian pada manusia belum menyelidiki efek ini [31].Demikian juga, kafein meningkatkan oksitosin otak pada tikus, tetapi hasil ini belum diselidiki dalam penelitian pada manusia [32].

Nah selamat mencoba ya karena saya yakin ini sangat bermanfaat ketika Anda ingin melakukan induksi alami

salam hangat

Tangan KEBAS & MATI RASA saat kehamilan (Carpal tunnel syndrome)

Siapa yang pernah merasakan tangannya Kebas dan matirasa pada saat masa kehamilan?

  • Pernah
  • Tidak Pernah

Banyak ibu hamil yang pada saat melakukan Ante Natal (kunjungan pemeriksaan kehamilan) mempunyai keluhan tangan kebas dan mati rasa, seolah tidak punya daya apalagi ketika bangun tidur.

Apa Seja Keluhannya?

Ada juga yang mengeluh tidak bisa merasakan setang motor ketika dia mengendarai sepeda motor, sehingga semenjak hamil kemana mana harus di antar karena merasa tidak sanggup mengendarai sepeda motor lagi.

Iya. Mati rasa, kesemutan, nyeri, atau nyeri tumpul di jari, tangan, atau pergelangan tangan adalah tanda-tanda Carpal tunnel syndrome. Kondisi ini sangat umum pada wanita hamil maupun pada orang yang melakukan gerakan tangan berulang, seperti bekerja pada jalur perakitan atau komputer.

Selama kehamilan, gejala Carpal tunnel syndrome cenderung datang dan pergi dan seringkali lebih buruk di malam hari. Kadang-kadang ketidaknyamanan dapat meluas ke lengan dan lengan atas Anda. Dalam kasus yang parah atau kronis, tangan Anda mungkin terasa lemah dan tak berdaya.

Carpal tunnel syndrome pada kehamilan dapat dimulai kapan saja, tetapi biasanya mulai atau menjadi semakin memburuk selama trimester kedua. Sindrom carpal tunnel biasanya menyerang kedua tangan.

Apa yang menyebabkan Carpal tunnel syndrome dalam kehamilan?

Retensi cairan (yang umum selama kehamilan) dapat menyebabkan Carpal tunnel syndrome. Retensi cairan menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan tekanan pada area pergelangan tangan, saluran tulang yang dibentuk oleh tulang pergelangan tangan di tiga sisi dan ligamen yang membentang di pergelangan tangan di sisi lainnya. Meningkatnya tekanan di ruang yang relatif sempit dan tidak fleksibel ini menekan saraf median yang melewatinya, menyebabkan gejala menyakitkan pada area tersebut.

(Saraf median memberi sensasi pada ibu jari dan telunjuk, tengah, dan setengah dari jari manis dan juga bertanggung jawab untuk pergerakan otot di pangkal ibu jari.)

Wanita hamil cenderung menyimpan lebih banyak cairan di paruh kedua kehamilan, itulah sebabnya gejalanya biasanya lebih buruk di akhir kehamilan.

Bagaimana saya bisa menghilangkan rasa sakit carpal tunnel selama kehamilan?

Untuk menghilangkan rasa tidak nyaman, cobalah mengidentifikasi aktivitas apa yang cenderung menyebabkan atau memperburuk sindrom carpal tunnel untuk Anda, dan batasi aktivitas tersebut selama kehamilan sebanyak yang Anda bisa. Melakukan yoga dapat meningkatkan kekuatan tangan dan meringankan gejala Anda. Selain itu, menggunakan bola anti carpal tunnel untuk meringankan keluhan dan melatih kekuatan otot Anda yang bisa Anda beli di website ini: Bidan Kita Shop

Anda juga dapat melakukan penyesuaian pada area tempat kerja  Anda, seperti:

  • Sesuaikan ketinggian kursi meja Anda sehingga pergelangan tangan Anda tidak menekuk ke bawah saat Anda mengetik di komputer.
  • Gunakan keyboard atau mouse yang ergonomis.
  • Beristirahat sejenak untuk menggerakkan tangan dan meregangkan tangan.

Jika gejala mengganggu Anda di malam hari:

  1. Hindari tidur dengan menindih tangan Anda. Sebaiknya jangan tidur dengan tangan di bawah pipi atau leher, atau bagian tubuh lainnya. Tindakan ini menambah tekanan pada area pergelangan tangan yang sudah dalam kondisi tertekan. Selain itu, kemungkinan pergelangan tangan tertekuk semakin besar saat Anda tidur.
  2. Hindari posisi tidur yang membuat pergelangan tangan mendapat tekanan atau menyebabkan pergelangan tertekuk ke segala arah.
  3. Saat mengubah posisi tidur pada malam hari, pastikan pergelangan tangan tidak berakhir di bawah tubuh Anda. Jelas Anda tidak dapat berbaring miring dan menaikkan kedua pergelangan tangan di atas bantal, pada saat bersamaan.
  4. Jika Anda mengalami gejala pada kedua pergelangan tangan, pertimbangkan untuk meletakkan bantal kecil dan tebal di masing-masing sisi tubuh. Saat Anda mengubah posisi ke sisi yang lain, bantal ekstra tersebut dapat dijangkau dengan mudah untuk meletakkan pergelangan tangan yang lain dalam posisi netral.
  5. Carilah posisi yang nyaman, tetapi netral untuk tangan yang berada di bawah. Mungkin Anda masih bisa menyelipkan tangan dan pergelangan tangan di bawah bantal kecil tanpa menyebabkan tambahan tekanan dan tanpa membuat pergelangan tertekuk.
  6. Jika Anda bangun dengan rasa sakit, cobalah memijat tangan Anda dengan lembut sampai rasa sakit atau mati rasa hilang.
  7. Biarkan tangan Anda rileks. Letakkan tangan pada posisi netral setelah Anda mendapatkan posisi nyaman untuk tidur. Biarkan tangan dalam posisi rileks dan pastikan pergelangan tangan tidak tertekuk sama sekali. Jika memungkinkan, letakkan tangan dan pergelangan di atas bantal yang sedikit lebih tinggi dari dada. Pastikan posisi ini nyaman untuk Anda.
  8. Posisi pergelangan tangan yang lebih tinggi akan membantu mengurangi jumlah cairan dan pembengkakan yang menekan saraf.
  9. Sebagian wanita merasa terbantu dengan meletakkan tangan di atas bantal kecil dan menyelipkannya ke dalam sarung bantal. Langkah ini membantu mempertahankan posisi tangan yang netral sepanjang malam.
  10. Kompres pergelangan tangan dengan es sebelum tidur. Rasa dingin dari kantong es, kantong gel beku, atau bahkan sekantong sayuran beku dapat membantu mengurangi pembengkakan dan mengurangi rasa sakit. Bungkus kantong es dengan handuk tipis dan tempelkan pada pergelangan tangan selama 10-15 menit. Rasa sakit hanya akan hilang sementara, tetapi hal itu cukup untuk membuat Anda bisa jatuh tertidur.
  11. Jangan pernah menempelkan es atau sesuatu yang beku secara langsung ke kulit, sebaiknya bungkus es terlebih dahulu, misalnya dengan handuk atau kaos. Jika tidak Anda akan berisiko terkena radang dingin.
  12. Gunakan bidai atau penahan pergelangan tangan. Gunakan bidai atau splint saat tidur. Cara ini terbilang ampuh untuk mencegah telapak tangan menekuk ke arah pergelangan tangan saat tidur. Menekuk pergelangan tangan ke arah mana pun menghambat aliran darah dan memperbesar tekanan pada saraf yang sudah dalam kondisi terjepit atau tertekan. Banyak wanita mendapati bahwa sebagian besar gejala mereda setelah mereka menggunakan bidai pada pergelangan tangan saat tidur. Bidai dan splint dapat membantu mempertahankan pergelangan tangan dan tangan pada posisi netral sehingga Anda bisa terhindar dari rasa sakit pada malam hari dan mencegah tekanan lebih besar pada saraf.
  13. Anda dapat membeli splint dan bidai di apotek terdekat. Anda juga bisa membebat pergelangan tangan. Berhati-hatilah agar alat atau bebat yang Anda gunakan tidak dipasang terlalu kencang.
  14. Istirahat yang cukup. Istirahat penting untuk pulih dari cedera, karena memungkinkan waktu tubuh untuk pulih. Hal ini sangat penting ketika menyangkut bagian tubuh yang sering digunakan seperti tangan dan pergelangan tangan.
  15. Kurangi atau hilangkan aktivitas yang tidak diperlukan. Hindari melakukan apa pun yang berat dengan tangan atau pergelangan tangan sebanyak mungkin saat sembuh dari CTS.
  16. Angkat tangan Anda. Selama istirahat, akan sangat membantu untuk mengangkat lengan bawah dan tangan (atau keduanya, jika mengalami CTS di kedua pergelangan tangan). Meninggikan cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan dan peradangan dengan memperlambat aliran darah.
  17. Untuk mengangkat lengan, gunakan bantal atau handuk bersih yang digulung.

Untuk mengurangi ketidaknyaman sehari hari

  1. Buatlah cengkeraman tangan sedikit rileks. Olahraga menjadi bagian penting dalam mempertahankan kesehatan selama kehamilan, tetapi beberapa latihan dapat memperburuk gejala
  2. Latihan yang dimaksud di antaranya mencengkeram erat pegangan treadmill, stair climber, atau mesin elliptical.
  3. Pertimbangkan untuk mengganti latihan di atas dengan bersepeda menggunakan recumbent bicycle atau aktivitas lain yang tidak mendorong Anda mencengkeram dengan erat.
  4. Aturlah agar latihan pembentukan otot yang Anda lakukan melibatkan penggunaan peralatan untuk latihan kekuatan yang tidak memberi tekanan apa pun pada pergelangan tangan.
  5. Anda bisa memilih antara menghindari latihan tertentu atau mengendurkan cengkeraman tangan. Jika Anda memilih untuk melanjutkan latihan dengan mengendurkan cengkeraman tangan, pastikan latihan dapat dilakukan dengan aman.
  6. Lakukan latihan untuk tangan. Berfokuslah untuk melatih tendon dan ligamen yang terdapat di tangan, pergelangan, dan lengan. Tujuan latihan ini adalah menambah kekuatan, mengurangi pembengkakan di area tangan, dan berusaha meningkatkan rentang gerak
  7. Ulurkan dan rentangkan pergelangan tangan. Ulurkan satu tangan ke depan dengan pergelangan menekuk, jemari mengarah ke atas, dan telapak tangan menghadap ke depan. Gunakan jemari tangan yang satu lagi untuk mendorong ke belakang jemari yang mengarah ke atas, ke arah dada, sampai Anda merasakan ketegangan, tetapi tidak disertai rasa sakit. Tahanlah posisi ini selama 20 detik, kemudian ulangi sebanyak dua kali untuk setiap tangan. Lakukan latihan ini tiga kali sehari.
  8. Lenturkan pergelangan tangan. Ulurkan satu tangan ke depan dengan telapak tangan menghadap dada. Gunakan jemari tangan yang satu lagi untuk mendorong jemari tangan yang direntangkan. Dorong jemari ke arah dada, biarkan pergelangan tangan menekuk. Berhentilah saat Anda merasakan adanya tegangan, tetapi bukan rasa sakit, dan tahan posisi tersebut. Tahan posisi ini selama 20 detik dan ulangi peregangan ini sebanyak dua kali untuk setiap tangan. Lakukan latihan ini tiga kali sehari.
  9. Putarlah pergelangan tangan. Posisikan lengan atas di sisi tubuh dan tekuklah siku sehingga kedua tangan terulur ke depan, dengan telapak tangan saling berhadapan. Putarlah tangan ke atas seraya berfokus untuk menekuk pergelangan tangan sementara siku atau bahu tetap statis. Putarlah tangan ke arah atas 15 kali, kemudian ke bawah 15 kali. Ulangi latihan ini tiga kali sehari.
  10. Manjakan tangan. Selain latihan peregangan, pertimbangkan untuk memijat tangan. Hubungi terapis fisik untuk mengetahui teknik pemijatan terbaik yang dapat meredakan tekanan pada saraf
  11. Selain pemijatan pada tangan, pertimbangkan untuk melakukan pemijatan rutin pada punggung atas dan leher. Pemijatan ini dapat membantu meredakan ketegangan di area tersebut dan membantu memperbaiki postur tubuh bagian atas. Kram leher dan otot bahu yang tertarik mungkin ikut berperan menyebabkan stres dan tekanan dari otot tubuh bagian atas, yang menjalar ke lengan dan turun ke pergelangan dan tangan.
  12. Bergabunglah dengan kelas yoga prenatal atau program latihan peregangan yang dirancang untuk menguatkan dan dan menyeimbangkan persendian pada lengan, pergelangan, tangan, dan persendian tubuh bagian atas seperti bahu. Pastikan tangan dalam keadaan hangat untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi rasa sakit pada area pergelangan.
  13. Gunakan teknik akupresure. Memberikan tekanan pada titik-titik tertentu dapat membantu meredakan sedikit ketidaknyamanan. Jika Anda tidak mampu memberikan cukup tekanan pada diri sendiri, misalnya karena kedua tangan menderita lorong karpal, mintalah bantuan seseorang untuk melakukannya. Berikan tekanan pada titik yang disebut sebagai titik perikardium 6.
  14. Untuk menemukan titik ini, biarkan lengan dan tangan dalam keadaan rileks, dan letakkan pergelangan dengan telapak menghadap ke atas. Ukurlah selebar tiga jari dari titik tempat pergelangan menekuk secara alami, dan pengukuran dilakukan ke arah siku atau bahu.
  15. Titik ini terletak pada lekukan kecil pada kulit, berada di tengah-tengah lengan yang terbaring rata, dan di dalam tendon, tulang, dan ligamen yang ada di area tersebut. Area ini mungkin di sekitar tempat kaitan atau gesper jam tangan biasanya berada.
  16. Berikan tekanan kuat pada titik tersebut. Anda akan merasa seolah titik itu memar. Tahan tekanan ini selama sepuluh detik kemudian ulangi sebanyak tiga kali. Lakukan hal yang sama pada pergelangan yang lain. Ulangi prosedur ini beberapa kali sehari.
  17. Cobalah pijat refleksi. Meskipun penelitian ilmiah di bidang refleksologi terbilang agak terbatas, penelitian menunjukkan bahwa pijat refleksi kemungkinan akan membantu. Menghilangkan rasa sakit adalah salah satu tujuan yang mungkin memberikan hasil positif. Teknik ini dapat membantu jika Anda dilanda rasa sakit akibat sindrom lorong karpal pada malam hari. Untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan akibat gejala carpal tunnel, pemijatan ditargetkan pada titik-titik di kaki. Pijatlah kaki di sisi yang sama dengan pergelangan yang bermasalah.
  18. Temukan titik tersebut dengan mencari pangkal jari kaki keempat. Bayangkan garis lurus yang ditarik dari jari ke pergelangan kaki. Anda mungkin membutuhkan bantuan seseorang untuk melakukannya. Titik paling lunak ditemukan sekitar 2 cm dari pangkal jari kaki keempat di sepanjang garis lurus yang ditarik ke pergelangan kaki. Tekanlah bagian tengah dari titik paling lunak sekuat mungkin dengan ibu jari. Usahakan untuk menerapkan tekanan yang stabil sampai rasa lunak itu berkurang. Ulangi penekanan sebanyak empat sampai lima kali. Titik yang ditekan harus mulai berkurang kelunakannya. Rasa sakit di pergelangan seharusnya mereda setelah titik refleksi pada kaki ditekan.
  19. Lenturkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah. Sindrom carpel tunnel mengurangi mobilitas di pergelangan tangan, dan dapat menyulitkan untuk melakukan bahkan fungsi manual yang paling dasar. Salah satu cara untuk memperkuat pergelangan tangan adalah dengan membangun kekuatan menggunakan pengulangan gerakan lembut. Melenturkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah dapat membantu meningkatkan mobilitas dan membangun kembali rentang gerak Anda.
  20. Jaga jari-jari Anda lurus dan rentangkan tangan lurus ke depan.
  21. Tekuk pergelangan tangan ke depan dan ke belakang, mengangkat seluruh tangan ke atas dan ke bawah dengan gerakan bergantian yang lembut.  Jika Anda kesulitan melakukan latihan ini dengan lengan berada di depan, Anda bisa menjulurkan lengan ke meja atau sandaran tangan dengan pergelangan tangan tergantung di tepinya. Ulangi latihan ini 10 kali setiap hari.

  • Berlatih menggerakkan jari-jari Anda. Selain mobilitas pergelangan tangan menurun, banyak orang yang menderita sindrom carpal tunnel merasa kesulitan untuk menggerakkan jari mereka atau membentuk kepalan. Selain latihan pergelangan tangan, penting untuk membangun kembali kekuatan dan mobilitas di jari dan tangan.
  • Bentuk kepalan dengan tangan Anda, dan remas kepalan sekuat mungkin tanpa menimbulkan rasa sakit.
  • Tahan kepalan tangan selama lima hingga 10 detik sebelum meluruskan jari kembali ke posisi yang lebih panjang.
  • Ulangi latihan ini 10 kali setiap hari.
  • Lakukan latihan penguatan setelah pergelangan tangan Anda cukup kuat. Latihan penguatan dapat dilakukan begitu rasa sakit telah sangat berkurang. Mulailah dengan latihan isometrik, seperti yang berikut: Jaga pergelangan tangan Anda pada posisi netral dengan telapak tangan menghadap ke bawah, dan letakkan tangan Anda yang lain di atas pergelangan tangan Anda. Biarkan kepalan tangan sedikit tertutup dan coba rentangkan pergelangan tangan Anda ke belakang, sementara pada saat yang sama memberikan cukup perlawanan dengan tangan Anda yang lain agar pergelangan tangan Anda tidak bergerak. Tahan posisi selama 10 detik dan ulangi lima hingga 10 kali.  Anda dapat melakukan latihan ini tiga kali seminggu.
  • Anda sekarang dapat memposisikan tangan Anda sehingga telapak tangan Anda menghadap ke atas, dengan tangan Anda dalam posisi tertutup yang nyaman. Letakkan tangan lain di atas tangan yang tertutup dan cobalah melenturkan pergelangan tangan Anda, sambil memberikan resistensi yang cukup dengan tangan lainnya sehingga pergelangan tangan Anda tidak bergerak. Tahan posisi ini selama 10 detik dan ulangi sebanyak lima kali.

Kapan saya harus menghubungi penyedia layanan kesehatan saya tentang gejala carpal tunnel?

Selama kehamilan, hubungi penyedia Anda jika rasa sakit dan mati rasa mengganggu tidur Anda atau rutinitas sehari-hari dan sebelum minum obat penghilang rasa sakit. Penyedia layanan Anda mungkin menyarankan mengenakan belat pergelangan tangan atau penjepit tangan, yang sering kali meredakan sindrom carpal tunnel. Menstabilkan pergelangan tangan dalam posisi netral (tidak tertekuk) dengan belat atau penahan yang sedikit melebarkan terowongan karpal.

Setelah melahirkan, gejala-gejala sindrom carpal tunnel mungkin berangsur-angsur hilang tanpa pengobatan karena pembengkakan akibat kehamilan mereda, tetapi mereka bisa bertahan lebih lama jika Anda menyusui.

Jika gejalanya menetap setelah bayi Anda lahir, atau jika gejala Anda parah (berarti Anda mengalami mati rasa, kelemahan otot, atau kehilangan sensasi), pastikan untuk menyebutkannya ke penyedia layanan kesehatan Anda di salah satu kunjungan nifas sehingga Anda bisa mendapatkan rujukan ke spesialis.

Dokter spesialis mungkin menyarankan menggunakan belat jika Anda tidak melakukannya dan minum obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen (yang tidak dianjurkan selama kehamilan). Jika perawatan ini tidak membantu, langkah selanjutnya mungkin suntikan kortison, terapi ultrasound, atau terapi fisik. Dalam kasus yang parah, pembedahan minor mungkin diperlukan untuk mengurangi tekanan pada saraf median Anda.

Setelah melahirkan

Saya melahirkan beberapa hari yang lalu, dan rasa sakit dan mati rasa di tangan dan jari saya selama kehamilan masih ada. Kapan keluhan  itu akan pergi?

Tergantung. Rasa sakit biasanya hilang secara bertahap ketika pembengkakan akibat kehamilan mereda. Jika tetap ada bahkan setelah pembengkakan sembuh, Anda mungkin perlu memakai belat pergelangan tangan atau memiliki prosedur bedah kecil untuk memperbaiki masalah.

Apa yang bisa saya lakukan untuk menghilangkan rasa sakit?

Penyedia Anda mungkin menyarankan suntikan kortison untuk membantu meringankan rasa sakit (aman untuk ibu menyusui), atau memakai belat pergelangan tangan, pengobatan yang telah terbukti bermanfaat bagi banyak orang dengan sindrom carpal tunnel.

Jika rasa sakit berlanjut, diskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda pada pemeriksaan enam minggu pascakelahiran. Anda mungkin memerlukan prosedur bedah kecil untuk mengurangi tekanan pada saraf medianus, yang mengalir ke lengan Anda dan ke tangan Anda. Sebuah sayatan kecil dibuat di telapak tangan Anda sehingga dokter dapat memotong ligamentum karpal transversal, yang mendorong ke saraf median ketika terowongan karpal membengkak, mencegah saraf berfungsi dengan baik. Setelah potongan ligamen dibuat, tekanan berkurang, memungkinkan saraf median untuk melakukan tugasnya. Operasi ini tidak menyakitkan tetapi pemulihan bisa memakan waktu antara enam dan delapan minggu.

Kapan saya harus menghubungi dokter?

Konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda jika rasa sakit dan mati rasa mengganggu tidur atau rutinitas harian Anda. Jangan minum obat penghilang rasa sakit tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda.

Catatan: Walaupun Anda mungkin pernah mendengar bahwa mengonsumsi vitamin B-6 dosis harian dapat membantu, itu hanya berlaku bagi mereka yang kekurangan B-6; jika Anda makan makanan yang sehat dan seimbang, Anda mendapatkan vitamin yang Anda butuhkan.

Referensi:

ACOG. 2016. Your Pregnancy and Childbirth Month to Month. 6th ed. Washington, D.C.: American College of Obstetricians and Gynecologists.

Burt S et al. 2011. Workplace and individual risk factors for carpal tunnel syndrome. Occupational & Environmental Medicine 68(12):928-933. http://oem.bmj.com/content/68/12/928 [Accessed June 2020]

Meems M et al. 2015. Prevalence, course and determinants of carpal tunnel syndrome symptoms during pregnancy: A prospective study. BJOG 122(8):1112-1118. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25778497[Accessed June 2020]

Mondelli M et al. 2007. Long term follow-up of carpal tunnel syndrome during pregnancy: A cohort study and review of the literature. Electromyography and Clinical Neurophysiology 47(6):259-271. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17918501 [Accessed June 2020]

NINDS. 2017. Carpal tunnel syndrome fact sheet. National Institute of Neurological Disorders and Stroke. https://www.ninds.nih.gov/Disorders/Patient-Caregiver-Education/Fact-Sheets/Carpal-Tunnel-Syndrome-Fact-Sheet [Accessed June 2020]

Padua L et al. 2010. Systematic review of pregnancy-related carpal tunnel syndrome. Muscle & Nerve 42(5):697-702. http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/mus.21910/abstract [Accessed June 2020]

UpToDate. 2017a. Neurologic disorders complicating pregnancy. https://www.uptodate.com/contents/neurologic-disorders-complicating-pregnancy [Accessed June 2020]

Ablove Rh, et al. 2009. Prevalence of carpal tunnel syndrome in pregnant women. WMJ 108(4):194-6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19753825 [Accessed November 2020]

UpToDate. 2016a. Carpal tunnel syndrome: Clinical manifestation and diagnosis. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-clinical-manifestations-and-diagnosis[Accessed November 2018]

UpToDate. 2016b. Carpal tunnel syndrome: Etiology and epidemiology. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-etiology-and-epidemiology [Accessed November 2018]

UpToDate. 2015. Carpal tunnel syndrome: Treatment and prognosis. http://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-treatment-and-prognosis [Accessed November 2019]

Viera AJ. 2003. Management of carpal tunnel syndrome. American Family Physician 68(2):265-72. http://www.aafp.org/afp/2003/0715/p265.html [Accessed November 2019]

UpToDate. 2017b. Carpal Tunnel syndrome: Treatment and prognosis. https://www.uptodate.com/contents/carpal-tunnel-syndrome-treatment-and-prognosis [Accessed June 2020]