
Banyak ibu yang mengeluhkan rasa nyeri di bekas jahitan sesar. Keluhan ini sebetulnya wajar karena tubuh tengah mengalami luka dan penyembuhannya tidak bisa sempurna 100%, apalagi jika luka tersebut tergolong panjang dan dalam. Ingat, dalam operasi sesar ada 7 lapisan perut yang harus disayat. Sementara saat proses penutupan luka, 7 lapisan tersebut dijahit satu demi satu menggunakan beberapa macam benang jahit.
Sayangnya, dalam proses penyembuhan tak bisa dihindari terjadinya pembentukan jaringan parut. Jaringan parut inilah yang dapat menyebabkan nyeri saat melakukan aktivitas tertentu. Begitu juga aktivitas yang berlebihan maupun penekanan di bagian tersebut.
Nah, untuk meminimalkan keluhan yang satu ini mau tidak mau tinggalkan dulu aktivitas yang berlebihan, apalagi dengan gerakan yang terlalu cepat. Pilihlah aktivitas ringan yang tidak terlalu memberatkan. Jangan pula menekan daerah jahitan tersebut, baik sengaja maupun tidak, atau berjongkok secara tiba-tiba sampai bagian bekas jahitan sesar benar-benar kering dan kuat.
MUNCUL KELOID DI BEKAS JAHITAN
Selama masa penyembuhan luka operasi sesar, banyak ibu yang gundah karena perutnya tak lagi mulus. Apalagi jika di bekas jahitan tersebut muncul benjolan memanjang yang disebut keloid. Keloid sering muncul pada bekas luka, termasuk luka akibat operasi sesar, sebagai reaksi tubuh yang berlebihan dalam proses penyembuhan luka.
Munculnya keloid pada bekas sayatan operasi sesar biasanya disebabkan oleh paparan cairan ketuban yang mengandung faktor pertumbuhan sel, jenis benang jahit yang dipakai, teknik menjahit yang digunakan, serta bakat seseorang dalam reaksi jaringan.
Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan munculnya keloid. Antara lain, dokter harus melakukan teknik menjahit yang baik, memilih benang jahit yang tidak iritatif, dan memberikan obat antikeloid.
Usai operasi, ibulah yang harus benar-benar menjaga agar luka bekas operasi sesar tidak mengalami iritasi, infeksi, atau malah terbuka yang dapat merangsang terjadinya keloid. Memang ada operasi untuk mengangkat keloid, tapi upaya ini toh belum dapat mencegah berulangnya keloid.
GATAL DI BEKAS JAHITAN
Rasa gatal di bekas jahitan sangat mengganggu dan mendorong ibu untuk menggaruknya. Urungkan niat itu karena dikhawatirkan jahitan akan terbuka dan berdampak lebih parah. Sebenarnya, rasa gatal bisa timbul akibat adanya infeksi pada daerah luka operasi seperti infeksi jamur atau karena reaksi penyembuhan luka yang berlebihan.
Bila penyebabnya infeksi biasanya akan tampak tanda radang di daerah jahitan. Ditandai dengan kulit yang berwarna kemerahan, ada luka, ada cairan yang keluar, terasa panas, dan terasa nyeri bila ditekan. Berbeda bila disebabkan karena reaksi kulit yang berlebihan; kulit di daerah jahitan menebal dan mengeras serta menonjol dibanding permukaan kulit lainnya. Inilah yang disebut keloid.
Bila keluhannya ringan, ibu masih bisa bertahan untuk tidak menggaruk. Hindari makanan atau zat tertentu yang memang dapat menyebabkan alergi berbentuk gatal di kulit. Yang tak kalah penting, hindari pemakaian celana dalam ketat yang akan menimbulkan gesekan pada bekas jahitan secara berulang kali. Atasi rasa gatal dengan menggunakan salep antigatal atau antikeloid. Namun untuk menilai sejauh mana efektivitasnya, konsultasikan dokter kebidanan dan kandungan.
TAK BISA LAGI MELAHIRKAN NORMAL
Banyak wanita yang merasa tidak sempurna jika tidak pernah menjalani persalinan normal. Oleh sebab itu, informasi yang mengatakan operasi sesar akan menutup kesempatan melahirkan normal di kehamilan berikutnya acapkali membuat ibu gundah. Memang sih pada kasus-kasus tertentu, ibu yang pernah bersalin dengan cara sesar dianjurkan untuk kembali disesar pada persalinan berikutnya.