Selamat Anda positif Hamil!!!!
Terkejut? sebal? menyesal? tapi juga senang!!!
Itulah perasaan saya saat mengetahui bahwa saya positif hamil. Terkejut karena saya ketahuan hamil pada saat saya menjalani test kesehatan hendak masuk sebuah Akademi Perawat Kesehatan di Semarang. Sebal¦karena sebenarnya saya belum pengen hamil, saya masih ingin melanjutkan sekolah, saya tidak akan mendapatkan pekerjaan yang bagus kalau saya hanya lulusan SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). Menyesal!.karena kok saya gak hati-hati sich? memang saya sudah menikah 7 bulan sebelumnya tetapi saya belum pengen punya anak! Tapi juga senang..karena ini adalah bukti bahwa saya adalah wanita sempurna.
Dua bulan pertama saya masih belum bisa menerima kehamilan saya, tapi lama-lama mulai ada rasa sayang kepada janin saya. Dan akhirnya semakin hari rasa sayang itu semakin kuat tumbuh dengan subur di hatiku. Terbayang dibenak saya sebentar lagi akan ada bayi mungil di pangkuan ini, bayi yang sehat, lucu dan menggemaskan. Bayi yang dinanti-nantikan, bayi yang mampu memberi kedamaian saat saya memeluknya.
Namun.tiba-tiba ada rasa takut, cemas, apalagi saat saya ingat proses persalinan pasien-pasien saya dulu (kebetulan sebelumnya ± 4th saya bekerja di RS Swasta), semua serba mengerikan, penuh jeritan, dijahit, sakit, menangis…..Hufft… seiring dengan semakin besarnya perutku hampir tiap malam saya terbangun karena mimpi buruk. Mimpi perdarahan, mimpi harus di operasi sectio cesarean (SC), sampai mimpi bayiku cacat. Apalagi ibu saya pernah cerita kalau belia sempat perdarahan hebat saat melahirkan saya dulu.
Namun setiap kali saya merasakan cemas, takut yang saya lakukan adalah berdoa dan mendengarkan musik klasik bahkan kadang mendengarkan musik lagu india yang membuat saya tenang, kembali ceria dan nyaman. Dan saya melakukannya berulang-ulang sambil selalu menenangkan diri sendiri dan niat dari dalam hati proses persalinan lancar. Kalimat, niat dan keinginanku saat menjelang persalinan adalah saya selalu berharap anakku lahir saat ayahnya pulang (suamiku pulang setiap sabtu dan minggu karena dia bekerja di luar kota) dan saya selalu berharap anakku lahir di tanggal yang sama dengan tanggal kelahiranku.
Hari sabtu, pukul 20.00 WIB suamiku pulang. saat itu sama sekali saya tidak menduga kalau mau bersalin karena sepanjang sore saya masih nari-nari lagu India (Kuch-kuch Hota Hai). lalu pukul 22.00 WIB saat hendak tidur, suami saya mencium dan mengelus perut saya dengan lembut dan berkata kepada bayi saya “ayo tidur ya dek” namun tiba-tiba, ketuban saya pecah! Saya kaget sekali, lalu langsung berdiri dan pindah ke kamar sebelah yang lebih nyaman untuk bersalin. Jam 23.00 WIB akhirnya Puji Tuhan, putri mungil saya lahir dengan selamat, lancar dan benar-benar tanpa rasa sakit. Dan yang membahagiakan adalah anak saya lahir pada tanggal 24 Maret 2001. tanggal yang sama dengan tanggal kelahiranku. Dan putri mungil itu bernama Gabriele Nadina Elloianza yang sekarang ini sudah berumur 9 th (kelas 5 SD, sudah besar yach?!).
Sebuah pengalaman kehamilan dan proses persalinan yang luarbiasa. Berawal dari pengalaman ini saya sangat yakin bahwa betapa hebatnya “kekuatan niat” dan betapa pentingnya komunikasi dengan janin. Saat kita selalu meniatkan dengan sungguh-sungguh bahwa kita sehat, bersalin aman, lancar dan nyaman maka hal itu yang akan terjadi dalam proses kehamilan dan persalinan anda.