Bidan Kita

Home Blog Page 25

PITOCIN Dan Resiko Potensi Terjadinya Cidera Lahir

Apa saja pertanyaan yang seringkali membuat seorang ibu hamil Galau?


Hamil, melahirkan adalah proses yang mengajarkan tentang apa arti KESABARAN

Namun, tidak semua calon orang tua memahami hal ini.
semakin maju tehnologi dan bisnis, maka semakin banyak orang yang menganggap HPL (Hari Perkiraan Lahir) adalah seolah HARGA MATI.

Hingga akhirnya banyak calon orangtua yang menganggap INDUKSI adalah pilihan terbaik, untuk membantu memperlancar proses persalinan.

Sangat di sayangkan memang! namun itulah kenyataan yang terjadi di lapangan.

Induksi menggunakan oxytocin syntetis seolah menjadi DEWA PENOLONG. demi memenuhi “Target” akan HPL tadi.

Pitocin

Dalam artikel ini, saya sekali lagi akan mengulas tentang si PITOCIN (Oxytocin sintetis) yang seringkali digunakan untuk melakukan INDUKSI.


Pitocin adalah bentuk sintetis dari oxytocin, yang mana adalah hormone yang diproduksi oleh tubuh saat persalinan untuk menghasilkan kontraksi yang kuat, tahan lama, dan sering. Pitocin biasanya diberikan melalui infus IV  untuk membantu/ merangsang uituk memulai kontraksi, mempercepat persalinan, atau mengurangi selang waktu diantara kontraksi.

Penyalahgunaan Pitocin beresiko pada kesehatan bayi ketika Pitocin mengganggu kontraksi alami rahim.

Rahim harus berkontraksi dan relax pada ritme tertentu untuk mengalirkan oxygen yang cukup pada placenta. Jika kontraksinya terlalu kuat, terlalu lama, atau terjadi terlalu sering, placenta tidak punya waktu untuk mengisi kembali persediaan oxygen, yang nantinya akan beresiko pada bayi untuk terkena cidera terkait dengan dirampasnya oxygen seperti hypoxic-ischemic encephalopathy (HIE) atau birth asphyxia.

Efek dari Pitocin sangatlah beragam dan tidak dapat diprediksi – satu dosis mungkin tidak menimbulkan efek apapun pada seseorang, tetapi akan menimbulkan hiperstimulasi pada orang lain. Obat Pitocin biasanya dikaitkan dengan efek samping yang merugikan yang sebenarnya dapat dicegah dalam persalinan.

Pitocin vs Oxytocin: Apa Perbedaannya?

Oxytocin adalah hormone yang diproduksi secara alami oleh tubuh wanita saat proses persalinan hingga bersalin. Oxytocin membantu tubuh untuk melakukan kontraksi dan membuat proses persalinan menjadi maju dengan membukanya serviks.

5 Alasan Mengapa Persalinan Anda Macet?

5 Penyebab Persalinan Macet

Berikut ini adalah 5 alasan mengapa persalinan Anda macet dan bagaimana untuk mencegahnya.

  1. Posisi Bayi

Di kehamilan tua, janin biasanya berada dalam posisi kepala menunduk dengan punggung mereka menghadap ke depan (biasanya agak ke kiri), dan dagu menempel pada dada. Posisi ini dikenal dengan nama occiput anterior position.

Pada posisi ini berarti bagian terkecil pada kepala bayi siap untuk keluar melalui cervix yang telah melebar dan melalui panggul yang membuka. Saat persalinan, posisi ini merupakan posisi yang paling efektif untuk bayi dapat berputar melalui panggul dan dilahirkan.

Jika kepala bayi Anda tidak berada dalam posisi optimal ketika persalinan berlangsung, Anda mungkin merasa khawatir bahwa hal itu akan membuat bayi Anda mancet.

Provider Anda yang memeriksa posisi janin di setiap kali pemeriksaan dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu ketika kepala bayi belum mengunci atau jika bayi masih berada di posisi sungsang – bahkan jika Anda hanya punya 1 minggu sebelum hari perkiraan persalinan Anda

Walaupun bayi idealnya berada pada posisi optimal, namun bukan berarti mereka tidak bisa dilahirkan dalam posisi yang lain. Bayi seringkali mengganti posisi saat proses persalinan, dari posterior (punggung bayi menghadap punggung ibu) ke anterior, atau dari sungsang ke vertex (kepala dibawah).

Terkadang kepala bayi miring ke samping (asynclintic presentation) namun hal itu jarang terjadi. Di kebanyakan kasus, bayi akan menemukan caranya sendiri untuk berada di posisi yang lebih baik untuk persalinan.

Jika Anda dapat bergerak dengan bebas atau menggunakan teknik untuk menciptakan lebih banyak ruang di panggul, hal ini dapat membantu bayi Anda untuk berganti ke posisi optimal.

Ketika ibu bersalin mengalami kontraksi yang tidak beraturan dikarenakan posisi bayi yang tidak optimal, provider mungkin akan mengatakan bahwa persalinan Anda macet dan mereka mungkin akan memberikan oxytocin buatan (Pitocin atau Syntocinon) untuk meningkatkan kekuatan dan konsistensi kontraksi.

Sayangnya, hal ini dapat menyebabkan bayi didorong ke panggul dalam posisi mereka sekarang yang tidak optimal.

 Kontraksi yang kuat dari induksi dengan oxytocin buatan dapat mencegah bayi untuk berganti posisi sehingga bayi Anda bisa macet, sehingga membutuhkan intervensi seperti episiotomy (menggunting perineum Anda) dan forceps, atau bahkan endingnya Operasi Caesar.

  1. Posisi Ibu

Posisi yang dipilih oleh seorang wanita saat proses persalinan memerankan peran penting tentang seberapa cepat dan seberapa efektif kemajuan proses persalinan mereka.

Posisi yang efektif dapat mempercepat persalinan dan ditambah lagi dengan bantuan bayi yang optimal.

Posisi tegak seperti berdiri, squat /jongkok atau merangkak dapat membuka panggul hingga 30% lebih lebar

 Pergerakan seperti bergoyang, berayun, berjalan, merangkak dengan tangan di lutut dapat memberikan rasa nyaman kepada ibu disaat sang bayi bergerak ke posisi yang optimal. Dengan kata lain, tetap aktif saat proses persalnan sangatlah penting.

Sayangnya, di banyak rumah sakit, wanita selalu berakhir di Kasur rumah sakit, berbaring terlentang atau agak bersandar di tempat tidur tau miring ke kiri terus sepanjang waktu, atau duduk di tulang ekor mereka. Posisi ini membatasi kemampuan wanita untuk bekerja dengan tubuh dan bayinya.

Hal ini juga dapat meningkatkan resiko fetal distress, karena tekanan pada pembuluh darah ibu atau tekanan pada tali pusar. Fetal distress seringkali mengasilkan persalinan dengan penuh intervensi atau operasi caesar.

Tantangan Yang Akan Anda Hadapi Pada Masa Pemulihan Setelah Persalinan Cesar

Tantangan Persalinan Cesar

Apabila Anda bersalin secara caesar, baik direncanakan maupun tidak, saat saat postpartum mungkin akan menjadi lebih menantang: Karena bagaimanapun juga, Anda tidak hanya harus merawat bayi Anda yang baru lahir, tapi juga luka bekas operasi di perut Anda. Pemulihan luka operasi caesar berbeda beda setiap ibu, namun berikut ini adalah gambaran yang akan Anda hadapi saat Anda dalam masa pemulihan.

Waktu Pemulihan Operasi Caesar

Dengan hadirnya bayi Anda yang baru lahir, Anda mungkin ingin pulih secepatnya. Namun, pemulihan setelah operasi caesar cukup memakan waktu. Secara umum, pemulihan total dari operasi caesar memakan waktu kurang lebih 6 minggu.

Biasanya Anda akan merasakan sensasi terbakar di area jahitan saat Anda berada di rumah sakit (biasanya para ibu akan dirawat di rumah sakit untuk 2 sampai 4 hari setelah operasi caesar).

Namun, saat Anda sudah dirumah sekalipun, masa pemulihan dapat menjadi rumit dan melelahkan secara fisik maupun mental: Disamping self-care, Anda perlu merawat bayi Anda yang baru lahir juga.

“Hormati dan hargai proses pemulihan diri Anda sendiri dan pastikan untuk mendapat pertolongan ketika Anda membutuhkan.”

 

Kegiatan Saat Masa Pemulihan Operasi Caesar

Berikut ini adalah hal hal yang akan dapat Anda lakukan pada masa pemulihan operasi caesar, dan ketika:

Menyusui

Anda bisa menyusui tepat siégera setelah Anda melahirkan atau saat Anda sudah merasa nyaman. Obat penghilang rasa sakit yang Anda terima selama operasi tidak akan mengganggu proses menyusui, tetapi menggendong bayi Anda akan menjadi lebih menantang setelah operasi caesar.

Ketika Anda siap untuk menyusui bayi Anda, minta pendampingan dari perawat atau pasangan Anda. siapkan dan susun bantal yang dapat menyangga punggung Anda supaya dapat membuat proses menyusui menjadi lebih mudah dan nyaman.

Karena jika Anda menengangkan area perut, ini akan terasa menyakitkan, silahkan bereksperimen dengan berbagai posisi yang tidak akan menaruh banyak tekanan di luka operasi.

Berjalan

Anda tidak akan bisa berjalan mengelilingi ruangan sambil menimang nimang bayi Anda tepat setelah Anda melahirkan. Namun, Anda akan dapat beranjak dari tempat tidur dan berjalan jalan sehari setelahnya.

Cara Untuk Menghindari Operasi Cesar Yang Sebenarnya Tidak Perlu

Cara Hindari Operasi Cesar

Fenomena Apa yang Anda amati belakangan ini di seputar dunia kebidanan dan kandungan?

Tanya saya kepada para participane workshop saat itu. Dan sontak jawaban mereka adalah ;

“Semakin banyak ibu-ibu yang endingnya harus Operasi Caesar”

Sampai detik ini, memang saya belum menemukan penelitian di Indonesia, tentang perbandingan, berapa ibu yang di lakukan operasi Caesar dan berapa ibu yang mampu berhasil melahirkan secara spontan pervaginam.

Namun bisa kita lihat langsung bahwa di lingkungan terdekat kita saja, kejadian ibu ibu yang di lakukan operasi Caesar semakin hari semakin meningkat.

Ada satu pertanyaan yang dari dulu  menggelitik sebenarnya.

“Apakah semakin kesini, kemampuan ibu untuk melahirkan normal alami per vaginam menurun, atau ada hal lain?”

Ketika saya membaca sebuah jurnal, saya menemukan bahwa Public Citizen Health Research Group di Washington, D.C. telah memperkirakan kurang lebih setengah dari 1 juta operasi cesar yang dilakukan setiap tahun sebenarnya tidak diperlukan secara medis.

Ada saatnya operasi caesar memang dipelukan; namun, operasi caesar mempunyai berbagai resiko untuk ibu dan bayi. Berikut ini adalah hal – hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari operasi caesar yang tidak perlu dan memastikan bahwa pengalaman persalinanmu se-sehat dan se-positif mungkin.

Sebelum Persalinan

Perbanyak pengetahuanmu, BELAJARLAH! Baca buku buku tentang persalinan dan kehamilan, hadiri kelas kelas dan workshop, didalam maupun diluar rumah sakit. Workshop dan kelas yang di adakan Bidan Kita bisa Anda Ambil.

Info terbaru bisa Anda buka di Instagramnya Bidan Kita : silahkan klik disini, atau Andapun bisa ikut kelas secara Online :silahkan klik disini.

Cari tahu dan siapkan birth plan. Diskusikan birth plan Anda dengan provider Anda dan kirimkan Salinan birth plan Anda ke rumah sakit maupun rumah bersalin Anda.

Wawancarai lebih dari satu provider. Tanyakan beberapa pertanyaan kunci dan amati sikap dan reaksi mereka saat Anda menanyakan hal tersebut. Apakah mereka bersikap defensive atau justru mereka senang dengan ketertarikan Anda?

Tanyakan ke provider Anda apakah ada limit waktu untuk persalinan pada. Lihat apa yang dia rasa dapat mengganggu jalannya proses persalinan normal.

Pergilah ke beberapa tempat bersalin. Catat perbedaan mereka dan tanyakan mengenai tingkat operasi cesar, VBAC, dan lain sebagainya.

Sadari hak hak Anda sebagai ibu hamil.

Temukan orang yang dapat mendukung Anda dalam persalinan. Wwancarai lebih dari satu orang. Artikel penelitian kesehatan yang terbaru menunjukkan bahwa dukungan persalinan dapat menurunkan resiko cesar secara signifikan.

Pastikan bahwa Anda dan bayi Anda sehat dengan menkonsumsi makanan makanan yang seimbang dan bergizi.

15 Hal Yang Mungkin Anda Tidak Tahu, Yang Terjadi Saat Proses Persalinan

Hal Yang Terjadi Saat Proses Persalinan

Bagi Anda yang pertama kali hamil dan Melahirkan, sebagian besar belum pernah masuk ke rumah sakit/ ruang bersalin. dan seringkali Anda jadi terkaget kaget setelah masuk di sana.

Berikut ini beberapa hal yang muntkin tidak Anda ketahui, tidak terlintas di bayangan Anda dan tidak terduga:

  • Perubahan emosi

Pada saat proses persalinan, emosi Anda dan mengalami perubahan, bahkan sesuai dengan fase fase dalam proses persalinan tersebut. dan Mungkin pada saat proses persalinan Anda akan melakukan hal yang tidak pernah Anda kira akan Anda akan melakukannya. Anda mungkin juga akan mengalami “mood swings” saat proses persalinan. beberapa contoh yang bisa saya gambarkan adalah:

Saat fase laten, Haití Pembukaan kuren dari 4 cm, ketika Anda sudah di rawat diRS biasanya Anda masih sangat semangat dan mash bisa tersenyum serta di ajak ngobrol.

Namun begitu memasuki fase aktif apalagi transisi yatu pembukaan lebih dari 8 cm, biasanya untuk bicara saja Anda menjadi sangat malas. dan di fase ini, mood Anda sangat mudah sekali terpengaruh

Prosedur Rutin yang Mungkin Ingin Anda Tolak Saat Proses Persalinan

Wajib Anda Ketahui

Ketika Anda berencana untuk melahirkan di rumah sakit, pelajarilah banyak hal agar Anda memiliki lebih banyak pilihan saat proses persalinan dan dapat menentukan pilihan yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda.

Sealing itu Anda harus menggunakan BRAIN. Menggunakan BRAIN pada saat mengambil keputusan dalam persalinan sangatlah penting ketika kita membuat keputusan pada umumnya. silahkan baca selengkapnya di sini

Berikut ini adalah beberapa prosedur yang biasa Anda temui di rumah sakit yang mungkin ingin Anda tolak:

#1: Melakukan Induksi Tanpa Alasan Medis

Jika kesehatan Anda dan bayi anda dalam keadaan terancam, melakukan induksi mungkin merupakan pilihan terbaik untuk Anda. Namun, sekitar 25% dari semua induksi adalah pilihan, bukan keperluan medis. Induksi mungkin dilakukan karena alasan kenyamanan atau karena keinginan provider Anda.

Induksi memiliki banyak resiko, tergantung metodenya. Resiko tersebut antara lain: bayi lahir prematur, fetal distress (bayi stress), meningkatnya intervensi, dan c-section (operasi cesar).

tentang induksi bisa Anda bula disini   dan disini

#2: Operasi Sesar untuk Kehamilan resiko rendah

Sama halnya dengan induksi, operas sesar di keadaan darurat bisa menjadi penyelamat hidup. Namun di dunia, banyak negara berkembang kejadian operasi sesarnya dua kali lipat dari rekomendasi yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Cara teraman untuk melahirkan bagi ibu hamil beresiko rendah adalah dengan cara normal alami pervaginam.

Ibu dengan kehamilan yang sehat dan tidak beresiko seharusnya didukung untuk menghindari intervensi dan berbagai prosedur yang meningkatkan resiko dilakukannya operasi sesar.

Karena sebenarnya operasi sesar memiliki banyak resiko, tidak hanya saat dan setelah operasi, namun juga untuk persalinan dan kehamilan yang akan datang.

#3: Pilihan operasi sesar untuk Persalinan Selanjutnya

Banyak provider sekarang ini yang mengakui bahwa VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) itu aman, tentnya   ibu hamil tersebut harus menemui banyak kriteria  jika ingin melakukan VBAC

10 Cara Pintar Untuk Mengatasi Rasa Takut Akan Persalinan

Anda Wajib Tahu

Tanggal 1 Desember kemaren, kami mengadakan workshop bertajuk Labor of Love, dimana workshop ini lebih membahas bagaimana caranya supaya bisa bebas dari rasa takut dan panik pada saat hendak Melahirkan. kenapa harus bebas takut?

Karena proses persalinan terjadi karena otak kita memproduksi hormon yaitu Oksitosin namun hormon oksitosin ini sangat mudah terpengaruh oleh banyak hal. termasuk ketakutan dan kepanikan.

Kapan Waktu Yang Tepat Untuk Pergi ke Rumah Sakit?

Kapan Waktu Yang Tepat?

Pertanyaan ini adalah pernyataan yang paling sering ditanyakan ibu hamil yang akan melahirkan di rumah sakit. Banyak ibu hamil yang terlalu semangat sehingga saat kontraksi mereka terasa sudah cukup sering mereka langsung pergi ke rumah sakit dan akhirnya disuruh pulang oleh pihak rumah sakit. arena ternyata proses persalinan belum terjadi, atau ternyata pembukaan serviks Anda msaih sangat kecil dan mesih memungkinkan nutuk pulang ke rumah dulu.

Lalu kapan Anda harus datang ke Rumah Sakit?

Jika Anda bertanya kepada provider Anda kapan waktu yang tepat untuk pergi ke rumah sakit, jawabanya adalah saat kontraksi anda berpola 5-1-1 atau jika ketuban Anda sudah pecah. Apa itu 5-1-1?

5KETIKA KONTRAKSI ANDA BERJARAK 5 MENIT

1 BERDURASI 1 MENIT

1 DAN BERADA DALAM POLA YANG SAMA SELAMA 1 JAM

22 Keuntungan Home Birth (Melahirkan Dirumah), Wah Gimana ya Rasanya?

Wajib Anda Ketahui

Home birth atau melahirkan di rumah memiliki banyak keuntungan. Dan dibawah ini merupakan beberapa hal yang saya suka dari melahirkan di rumah.