Bidan Kita

Home Blog Page 40

Jauhkan Tanganmu dari Vagina Ku!

pelvic_exams

Wow!! Judulnya kayak apa aja ya?!

Saat ini saya ingin membahas tentang proses atau prosedur dalam proses persalinan yang biasanya sangat tidak disukai oleh para ibu yang hendak melahirkan, yaitu PEMERIKSAAN VAGINA (Periksa dalam/Vaginal Toucher/VT)

Dan kebanyakan orang merasa tidak nyaman ketika dilakukan VT bahkan banyak dari Anda mungkin yang saat ini marih trauma karena di VT.

BIRTH TRAUMA JUGA TERJADI PADA PARA AYAH

father-sleeping-baby-small (1)

#gambar diambil dari sini

Birth Trauma!

Apa sich birth trauma itu? Nah mungkin Anda bisa membaca beberapa link artikel sebelumnya yang menjelaskan apa itu birth trauma dan mengapa penting kita bahas disini:

  1. BIRTH TRAUMA IS REAL
  2. TRAUMA LAHIR (BIRTH TRAUMA) DAN EFEK JANGKA PANJANG BAGI ANAK KITA
  3. BIRTH TRAUMA- SISTEM LIMBIC “ DAN KONDISI MENTAL
  4. BIRTH TRAUMA DAN SC
  5. BIRTH TRAUMA “ SISTEM LIMBIC “ TENTUKAN KONDISI MENTAL KITA DAN ANAK KITA

Nah ketika Anda membaca beberapa artikel di atas, seolah olah trauma terhadap proses persalinan sangat nyata dan mungkin jauh lebih sering diapami oleh para wanita dibanding para pria. Malangnya nasib seorang wanita ya?

Namun setelah meninjau lebih jauh lagi apa itu birth trauma ternyata trauma ini tidak eksklusif untuk ibu dan bayi. Ternyata banyak sekali para ayah yang juga mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kelahiran dan persalinan (next baca: birth trauma) juga, tapi mungkin dengan cara yang sangat berbeda. Dan bahkan bisa menyebabkan depresi post partum pada para ayah.

Depresi Postpartum pada para Ayah?

Ya ternyata para kaum pria pun bisa mengalami trauma persalinan bahkan berakhir pada depresi post partum lho! Atau sering disebut Paternal Depresi Post Partum (baca PDPP. Karena faktanya ada sekitar 3-10% pria akan mengalami depresi selama periode antenatal dan postnatal. Banyak orang berpikir bahwa pria mengalami depresi setelah melahirkan (PDPP) sebagai akibat dari, atau dalam hubungannya dengan, depresi yang dialami pasangan mereka, tetapi para pria ternyata bisa mengalami ini secara independen. Meskipun PDPP pada pria memang sangat dipengaruhi oleh depresi yang di apmi para ibu, namun tidak selalu terjadi seperti ini.

Depresi pada ayah baru bahkan bisa saja telah ditemukan sebelum kelahiran anak mereka, dengan pemulihan minimal pada akhir tahun pertama. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa depresi pada kaum laki-laki meningkat antara enam minggu dan enam bulan setelah melahirkan. Sebagai contoh, satu studi menemukan bahwa tiga dari 10 pria mengalami depresi hingga enam minggu, dan depresi mereka memburuk selama enam bulan ke depan. Ada juga bukti bahwa kecemasan mungkin menjadi masalah bagi beberapa orang selama periode antenatal dan postnatal.

10 Tanda Depresi Post Partum (Depresi Paska Melahirkan)

her3Depresi post partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapan pun bahkan sampai 1 tahun kedepan.

Beberapa pengertian depresi postpartum menurut para ahli:

Kartono (2002), menyatakan bahwa depresi adalah keadaan patah hati atau putus asa yang disertai dengan melemahnya kepekaan terhadap stimulus tertentu, pengurangan aktivitas fisik maupun mental dan kesulitan dalam berpikir, Lebih lanjut Kartono menjelaskan bahwa gangguan depresi disertai kecemasan , kegelisahan dan keresahan, perasaan bersalah, perasaan menurunnya martabat diri atau kecenderungan bunuh diri.

Trisna (Hadi, 2004), menyimpulkan bahwa depresi adalah suatu perasaan sendu atau sedih yang biasanya disertai dengan diperlambatnya gerak dan fungsi tubuh. Mulai dari perasaan murung sedikit sampai pada keadaan tidak berdaya. Individu yakin tidak melakukan apa pun untuk mengubahnya dan merasa bahwa respon apa pun yang dilakukan tidak akan berpengaruh pada hasil yang muncul.

Serunya gunakan Birthing Ball

SONY DSCBirthing ball adalah salah satu alat yang sangat bermanfaat selama masa kehamilan dan selama proses persalinan. Seperti yang sudah saya ulas di artikel sebelumnya tentang birthing ball yang bisa Anda baca di link ini :

https://www.bidankita.com/birthing-ball-untuk-perlancar-persalinan/

Mengapa saya harus menggunakan birthing ball selama kehamilan?

Hampir semua ibu hamil yang usia kehamilannya sudah memasuki trimester ke tiga, biasanya selalu saja mengeluh bahwa mereka kesulitan untuk duduk dengan nyaman. Seberapapun bagusnya sofa yang mereka miliki dirumah, masih saja kurang nyaman.

Nah sekarang coba singkirkan sofa Anda untuk sementara waktu lalu beralihlah untuk duudk di atas bole besar yang disebut birthing ball.

WOW!!! Pasti rasanya nyaman

Mau merasakan Orgasme saat melahirkan?

dPernah mengalami Orgasme?

Kapan?

Biasanya Orgasme terjadi atau Anda rasakan saat bercinta bukan? Namun ternyata melahirkanpun bisa mengalami Orgasme lho…

Anda boleh buka contoh kisahnya di sini:

https://www.bidankita.com/my-ecstatic-birth-melahirkan-maulana-yusuf-ghifa/

Nah kok bisa ya? Ya bisa banget.

Selama ini persalinan masih saja di gambarkan sebagai proses yang menyakitkan dan menakutkan. aura KETAKUTAN, disebarkan oleh penggambaran dalam media, diperkuat oleh sistem medis yang otoriter dan dibudidayakan oleh perusahaan yang mengambil  keuntungan dari praktek melahirkan saat ini.

Mayoritas

Perempuan modern di posisikan dalam posisi dan kondisi tak berdaya, putus asa dan tidak berdaya, Kebanyakan orang percaya bahwa mereka tidak punya pilihan! Lagi lagi karena seringkali kata kata Ancaman terlontar dari kami para provider yang membuat Anda menjadi tak punya pilihan dan memang tak diberi pilihan ….(Anda bisa baca di https://www.bidankita.com/kami-tidak-tanggung-jawab-lho/)

Selama ini kita telah diprogram untuk ketidakpercaya dengan anatomi kita sendiri dan takut sehingga banyak wanita yang merasa tidak berdaya, dimanipulasi dan disalahgunakan oleh profesional medis yang otoriter. Yang mana akhirnya banyak sekali para ibu yang trauma dan mengekspresikan perasaan kehilangan, kegagalan dan keinginan yang mendalam untuk lebih. Insiden depresi pasca-melahirkan meningkat, seperti kondisi perilaku pada anak seperti autisme, ADHD dan kekerasan berlebihan dalam masyarakat kita.

Ada sejumlah ilmuwan dan psikolog yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengalaman melahirkan yang traumatik dan dengan kondisi perilaku ibu dan perilaku anak.

Ecstasy atau gembira didefinisikan sebagai perasaan kebahagiaan yang luar biasa

Karena pengalaman persalinan sebenarnya melampaui keadaan normal, dimana ini sebenarnya merupakan sebuah transformasi fisik dan spiritual, yang menghasilkan sensasi sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan abadi. Hal ini mengindikasikan sesuatu yang lebih dari sekedar lega atau senang menerima bayi Anda.

dan saya berucap syukur karena semakin lama semakin semakin banyak perempuan dan pasangan yang memilih untuk mempunyai otoritas dalam proses persalinan.

Kami Tidak Tanggung Jawab Lho!!

fear-of-doctors

“Kalau terjadi apa apa dengan Anda dan bayi Anda, Kami tidak Mau tanggung jawab lho.”

Kata ini adalah kata kata pamungkas dan merupakan momok terbesar ketika orang mau melahirkan.

Nah kok bisa? saya akan ceritakan detailnya.

Siang ini saya mendapatkan klien pasangan suami istri yang berniat untuk melakukan proses melahirkan normal setelah sebelumnya operasi SC (Baca: VBAC / Vaginal Birth After Caesarean) saat ini sang ibu belum hamil, tetapi beliau ingin sekali belajar dan mempersiapkan diri sebelum hamil dengan niatan kelak jika di ijinkan untuk hamil kembali, maka beliau berniat untuk melahirkan dengan cara normal alami per vaginam.

Tiga (3) tahun yang lalu bunda Rianty (Nama Samaran) hamil anak pertamanya. Karena ingin sekali melahirkan secara normal alami, beberapa persiapan beliau lakukan, mulai dari jalan pagi, mengikuti senam hamil, yoga dan rutin periksa di Bidan.

Karena rencana mereka adalah melahirkan normal, maka mereka memutuskan untuk mencari bidan terdekat agar bisa melahirkan normal. Nah ketika usia 36 minggu, tiba tiba bunda Rianty mendapatkan kabar dukacita dari temennya yang meninggal karena melahirkan di tempat praktek bidan karena perdarahan.

Syok, kaget, panik dan takut membuat bunda Rianty menjadi Down mentalnya, apalagi setelah melayat di rumah temannya tersebut, bunda Rianty semakin down, ketakuan, kepanikan selalu melanda pikirannya, tensinya tiba tiba menjadi tinggi dan tubuhnya merasa tidak nyaman. Bayang bayang perdarahan dan meninggal selalu menghantui malam nya.

Dan semenjak itu, “haluan” mereka berubah….bunda Rianty dan suami mulai rutin memeriksakan kehamilannya di RS , dengan alasan biar bisa terdeteksi secara dini jika terjadi apa-apa dalam kehamilannya.

Tepat 4 minggu setelah kejadian meninginggalnya temannya itu, bunda Rianty mengalami Flek dan kontraksi, dan serta merta beliau ke RS. Saat itu ternyata sudah pembukaan 1 cm. Dan pihak RS mengharuskan budan Rianty untuk segera mondok atau stay /menginap di RS tersebut.

Saat itu bunda Rianty bernegosiasi dengan pihak RS untuk pulang dahulu karena menurut yang bunda Rianty baca dari beberapa buku dan artikel bahwa pembukaan 1 cm menuju pembukaan lengkap (10cm) masih sangat lama, bisa beberapa jam bahkan bisa beberapa hari, apalagi karena saat itu kontraksi yang beliau rasakan belum intens. Namun pihak RS lagi lagi menolak permintaan Bunda Rianty.

Dan ketika masuk RS pun, walaupun masih pembukaan 1 cm, bunda Rianty langsung dibawa ke Ruang bersalin. Ketika bunda Rianti mencoba untuk negosiasi kamar, agar bunda Rianty tidur di kamar pasien dulu, serta jalan jalan untuk mempercepat kontraksi dan pembukaan, lagi lagi permintaan itu di tolak oleh pihak RS.

Bahkan dokter sempat melontarkan kata kata begini : “wong cuman baca aja kok udah berlagak pintar.” Dan akhirnya itu yang membuat selama proses pembukaan, bunda Rianty akhirnya hanya tiduran di tempat tidur di ruang persalinan.

Jerat jerit pasien lain yang melahirkan di ruangan itu membuatnya semakin down mentalnya, apalagi ketika salah satu ibu melahirkan di ruangan itu meronta, menangis dan meminta untuk segera dilakukan operasi SC karena dia sudah tidak tahan merasakan sakitnya kontraksi. Itu semakin membuat bunda Rianty ketakutan dan panik.

Sekitar 10 jam menunggu di ruang bersalin, ternyata pembukaan serviks hanya bertahan di pembukaan 1 cm, kontraksi pun masih belum teratur. Dan saat itu dokter yang merawatnya mengatakan bahwa bunda Riyanti harus OPERASI , karena di anggap gagal dan tidak mampu untuk melahirkan secara normal, akibat pembukaan tidak bertambah.

Mari Menari Untuk Persiapan Persalinan Lancar

IMG_3540a

Dahulu sekitar 3-4 tahun (saya agak lupa) yang lalu saat saya menghadiri kebaktian perayaan ulang tahun Emak (ibundanya bu Lanny Kuswandi) yang ke 80th, saat itu kebetulan acaranya di meriahkan oleh Didi Nini Thowok yang kebetulan juga teman sekolahnya bu Lanny.

langsung kepikiran dan kami (saya dan bu Lanny) sempat berandai-andai ingin membuat koreografi tarian untuk ibu hamil dan berharap semoga suatu hari bisa ngobrol dengan Didi Nini Thowok tentang hal ini. karena kami tahu Tari adalah semacam “Moving meditation” dan ini sangat bagus sekali jika dilakukan oleh ibu hamil yang typenya kinestetik dan auditori.

hampir sama seperti tarian sufi atau belly dance tapi saya pikir mengapa kita selalu kebarat-baratan atau ketimur tengahan, dimana menganggap budaya barat atau timur tengah itu pasti WOW, padahal Indonesia JAUH LEBIH WOW!

namun ternyata tahun berganti tahun dan ide serta angan angan itu hanya tersimpan di dalam hati.

nah beberapa bulan yang lalu, saya mendapatkan klien kelas Gentle Birth Balance Privat pasangan penari RAMAYANA BALET Prambanan, mas Damar adalah penari yang biasanya memerankan RAHWANA (Raksasa/butho yang jahat) padahal orangnya haluuuuusss banget.

CINTAI RAHIM, CINTAI SEMESTA

Ketika membuka google dan mencari apa asal kata dari RAHIM, ternyata kata rahim berasal dari bahasa Arab yaitu Ar- Rahim yang artinya adalah Kasih dan Sayang. Ya…Tuhan menciptakan Rahim seorang wanita dengan luar biasa dan Dia mau di dalam rahim para janin tumbuh dan berkembang dalam kasih dan sayang ibu, ayah dan keluarganya.

Sudah saatnya kita semakin peduli dan menyadari kemampuan rahim yang menakjubkan   Rahim adalah organ yang sensitif terhadap bahan kimia industri. Ratusan bahan kimia beracun sekarang banyak di temukan di dalam rahim wanita, dan dengan demikian mengalir ke dalam cairan ketuban ibu hamil dan terdeteksi dalam darah bayi yang baru lahir.

Sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang kekuatan, tujuan dan potensi rahim menakjubkan, sehingga kita bisa fokus lebih banyak energi pada kesehatan dan vitalitas organ kewanitaan menakjubkan ini.

# 1: Rahim adalah Organ yang Super Strong   Rahim adalah otot terkuat dalam tubuh kita. Rahim memiliki beberapa lapisan jaringan otot yang berjalan ke segala arah, bahkan ada yang beralur spiral dan ultra-kuat.

Rahim yang bekerja tekanannya luar biasa untuk mendorong bayi keluar ke dunia, dan merupakan kekuatan terkuat yang diberikan oleh setiap otot dalam tubuh.

The Guinness Book of World Records mencantumkan otot rahang sebagai otot terkuat dalam tubuh karena kontes menggigit yang diukur tekanan, tapi itu hanya karena orang belum memikirkan sebuah cara yang baik untuk mengukur kekuatan rahim perempuan yang melahirkan dalam sebuah kontes.

Coba kalau bisa atau ada, pasti rahim merupakan otot terkuat. Beberapa orang tidak menghargai rahim sebagai otot terkuat karena tidak semua orang memiliki rahim (Red. ehem, laki-laki maksudnya)

# 2: Rahim adalah Organ yang Sangat Fleksibel   Rahim sangat fleksible dan mudah sekali melar, kalau di bayangkan bisa kayak permen karet. Bayangin saja mulai dari sebesar telur ayam jawa yang terselip di belakang tulang kemaluan, kemudian saat hamil bisa sebesar buah labu.

Sakit & Nyeri Dalam Proses Persalinan Adalah “Tanda” Bahwa Tubuh Anda Sedang Berproses, jadi Berdamailah.

Sakit & Nyeri Dalam Proses Persalinan Adalah “Tanda” Bahwa Tubuh Anda Sedang Berproses, jadi Berdamailah.