Bidan Kita

Home Blog Page 47

Bahagia adalah…

0

Bahagia adalah ketika tangan ini menjadi tangan yang pertama kali menyentuh seorang manusia suci yaitu BAYI baru lahir

“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”

idhun

Berawal dari Quote menarik dari bu Robin Lim, yang akan saya cantumkan di buku terbaru saya dan saya posting di Fanpages Bidan Kita di https://www.facebook.com/pages/Bidan-Kita/215563711787505 yaitu:

 

“Tuhan hanya menciptakan vagina, Dia tidak menciptakan “jendela” di perut seorang perempuan.”-Robin Lim, Bidan, CNN Hero 2011.

 

Muncul berbagai opini dan komentar di bawahnya…

Ada yang Marah! Ada yang Setuju! Ada yang tidak Setuju! Ada yang Kecewa! Ada yang sedih karena menganggap saya selalu posting menjelek-jelekkan SC! Ada yang sedih karena merasa menjadi wanita yang TIDAK SEMPURNA karena proses persalinannya dahulu dengan membikin “jendela” bahkan ada yang akhirnya menghujat dan menjelek-jelekkan saya di group lain atau di Facebook nya. Sampai-sampai ada yang langsung nge judge bahwa Bidan Kita Anti dengan Operasi Sesar!

Pertama kali saya melihat reaksi yang beragam ini, justru saya tersenyum! Inilah yang saya tunggu….saya menunggu reaksi Anda. Karena dengan begitu secara random saya bisa menilai dan menarik kesimpulan tentang sejauh mana Anda memahami tentang sebuah Hakikat, Filosofi dan proses kelahiran juga bagaimana pemahaman Anda tentang WANITA secara HOLISTIK.

Tidak ada rasa kecewa karena di caci banyak orang, di marah-marahin ibu-ibu yang merasa di rendahkan oleh postingan saya itu. Tapi justru saya bersyukur, karena dari sinilah saya bisa berbagi ilmu dan berbagi kasih.

Mengapa saya seringkali memposting di media dengan hal-hal yang sedikit “kontroversial” seperti itu? Dan mengapa kemaren saya memilih untuk memposting pernyataan ibu Robin Lim yang menyatakan bahwa Tuhan hanya menciptakan Vagina bukan menciptakan “Jendela” di perut. Sederhana, pedas, tetapi dalam sekali maknanya. Mari kita telaah bersama.

Pada hakikatnya Tuhan menciptakan Rahim untuk tempat bayi-kita dan itu bukan sekedar tempat lho dan bukan sekedar wadah. RAHIM adalah tempat dimana kita sebagai orang tua harusnya melimpahkan kasih dan sayang kepada anak-anak kita, ingat rahim adalah dari bahasa Arab yang berarti kasih dan sayang, artinya bahwa harapan Tuhan adalah “bakal” manusia ini berada dan dikenalkan kasih dan sayang juga damai oleh kedua orang tuanya, supaya bumi ini nanti juga menjadi damai an dipenuhi oleh manusia-manusia yang berhati damai. Ingat arti kata manusia dalam filosofi jawa? Manusia = Manungso = Manunggaling Roso. (Manunggaling = Bersatunya, Roso = Rasa yang berhubungan dengan perasaan, dnegan hati) artinya secara filosofis manusia adalah tempat bersatunya segala macam rasa..dan Tuhan pasti berkehendak bahwa rasa itu adalah rasa kasih, damai, cinta. Bukan rasa benci, dengaki, amarah, dendam. Bukankah begitu?

Tuhan juga ciptakan Vagina, di dalam bahasa jawa Vagina= Dalan Lair (Dalan= Jalan, Lair = Lahir) artinya melalui vagina itulah seorang manusia berproses untuk dilahirkan “kembali” menjadi Manusia baru yang jauh lebih baik di bumi ini. Atau itu juga ada maksudnya adalah supaya bayi yang di kandung dalam limpahan kasih sayang tersebut bisa keluar melalui vagina dengan segala “prosesnya” yang ajaib dan akhirnya disambut dengan limpahan kasih sayang dan penerimaan secara utuh oleh orang-orang yang mencintai bayi ini dan mengakui bayi ini sebagai pribadi yang utuh..sebagai MANUNGSO.

Tak habis anugrah Tuhan dimana Tuhan menciptakan payudara pada wanita (bukan pada Pria lho) ini juga di ciptakan bukan untuk hiasan, bukan untuk pamer mana yang paling indah…tapi untuk memberi makanan pada bayi kita ini, (jadi semua ibu yang punya payudara PASTI bisa menyusui dan kasih ASI Eksklusif)

Nah artinya apa? Artinya bahwa Tuhan sudah menyiapkan segalanya dengan sempurna lho. Tubuh manusia sudah di kreasikan sedemikian rupa sempurnanya oleh Tuhan untuk kebaikan. nah kembali ke proses persalinan, proses persalinan itu adalah proses yang sangat sakral, dan proses yang sangat dan paling alami di dalam rantai kehidupan manusia, dan saking alaminya sejak jaman Adam dan Hawa proses persalinan itu ya begitu itu…melalui vagina, walaupun manusia berevolusi selama ribuan bahkan jutaan tahun, walaupun konon ceritanya Adam dan Hawa itu tinggi badannya bisa mencapai lebih dari 3 meter (bayangkan betapa besarnya) dan sekarang manusia berevolusi menjadi hanya satu meter lebih tapi proses persalinan tetap sama lho yaitu melalui vagina, bukan lewat perut atau lewat telinga seperti cerita di pewayangan dan mahabarata.

Sedari jaman primitif sampai jaman yang canggih dan bertehnologi tinggi, proses persalinan tetaplah sama dan proses persalinan adalah peristiwa yang paling alami, paling primitif di dalam rantai kehidupan seorang manusia.

nah artinya apa? …artinya adalah bahwa SETIAP wanita normal (punya rahim dan punya vagina)PASTI bisa melahirkan Normal alami! Karena Anda diciptakan untuk itu! nah kok ada yang akhirnya SC? Ada yang normal tapi harius di vaccum, harus di forceps harus di induksi? Kenapa? berarti ada “sesuatu” nah “sesuatu” itu apa? musti di cari akar masalahnya bunda.

selama ini dalam kehidupan seringkali kita salah kaprah. Saking alaminya dan tidak berubah prosesnya sampai ribuan bahkan jutaan tahun, kelahiran bayi yang harusnya menjadi moment perayaan sebuah keluarga justru seringkali di abaikan. Masyarakat lebih suka merayakan proses pernikahan. Cobalah Anda ingat kembali berapa lama Anda semua merencanakan pesta perayaan pernikahan? berapa budget yang di keluarkan? apa yang di persiapkan? Mulai dari pihak laki-laki, pihak perempuan dan semua keluarga besar sangat sibuk menyiapkan semuanya, mulai dari uang yang mana pernikahan pasti membutuhkan uang yang tidak sedikit, kadang malah harus hutang sana hutang sini hanya untuk merayakan pesta ini. Persiapan Tubuh, pihak perempuan menyiapkan sebaik-baiknya mulai dari perawatan wajah, tubuh, sampai diet ketat dll, persiapan gedung, konsumsi dan thethek bengeknya berharap di hari “H” semua bersukacita dan tak ada yang kecewa terutama para tamu. Padahal pernikahan yang semegah apapun dengan budget bermilyar-milyar pun suatu saat bisa saja terjadi PERCERAIAN!

Nah bagaimana dengan proses persalinan dan kelahiran? apakah bisa di CERAIKAN? Apakah bisa anak bercerai dengan ibunya? anak bercerai dengan bapaknya? Jawabannya adalah TIDAK bunda. Tidak ada kata CERAI dalam hubungan antara orang tua dan anak. Hubungan ini akan terus menerus seumur hidup. Lalu pertanyaannya sekarang adalah …SUDAHKAH ANDA SEBAGAI CALON ORANG TUA MEMPERSIAPKAN INI?

Proses persalinan dan kelahiran adalah proses yang transformasional dan dramatis di dalam kehidupan manusia. Wanita yang semula jomblo berubah menjadi ibu dengan segala konsekuensinya. Laki-laki yang semula lajang berubah menjadi bapak dengan segaka tanggung jawabnya. Bayi yang semula tenang nyaman aman di dalam rahim harus keluar ke dunia yang penuh dengan kericuhan dan beraneka peristiwa. APA yang SUDAH ANDA SIAPKAN?

dan padahal Tuhan kasih kita waktu 40 minggu buat siapin semuanya, SENGAJA Tuhan kasih waktu sepanjang itu…kira-kira ada maksudnya tidak? Yo pasti ada…salah satunya adalah supaya Anda sebagai calon ibu dan bapak bisa menjaga dan menyambut dengan damai dan kasih Amanah itu.

Si Hormon Cinta, si Ahlinya Bonding

IMG_7039+

Memasuki bulan februari, bulan yang penuh dengan cinta, kali ini saya akan membahas tentang si hormon cinta yaitu hormon oksitosin.

Oksitosin adalah hormon yang diproduksi dalam tubuh manusia saat melahirkan dan menyusui. Tapi ada yang lebih Anda harus tahu tentang hal itu. Oksitosin memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek perilaku manusia: ikatan manusia, orgasme, mencintai seseorang serta perilaku ibu.

Ini adalah alasan mengapa hormon ini biasanya disebut sebagai hormon cinta dan hormon ikatan/bonding. Dan Ini adalah penangkal dari hormon stres – adrenalin dan kortisol – dan berhasil dapat melawan efek merusak mereka.

Hormon ini juga dikenal untuk mengurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan pada waktu yang sama. Adapun jantung, pompa vital tubuh manusia, oksitosin dapat menurunkan tekanan darah dan melindungi kita terhadap berbagai macam penyakit jantung.

Semua dalam semua, orang yang otaknya mengeluarkan jumlah yang lebih tinggi oksitosin hidup lebih lama dan memiliki hidup yang lebih berkualitas.

Ada banyak kegiatan yang dapat menghasilkan oksitosin lebih dalam otak Anda. Latihan fisik, pijat, meditasi dan yoga, atau melakukan hobi Anda, merawat hewan peliharaan semua dapat memiliki efek yang sangat positif pada pengelolaan hormon ini dalam tubuh.

Selain itu, hubungan intim juga dapat mengurangi stres dan meningkatkan kadar hormon cinta pada waktu yang sama. Berikut adalah beberapa tips bagi Anda untuk meningkatkan kadar hormon cinta ini:

1. Untuk memulai, cobalah memahami orang di sekitar Anda lebih intim. Sadarilah kebutuhan mereka dan belajar untuk mendengarkan pikiran dan perasaan mereka.

Hal ini akan menciptakan ikatan kuat antara Anda dan orang-orang di sekitar Anda dan akan meningkatkan kualitas hubungan Anda dengan anggota keluarga, teman dan rekan kerja.

2. Jangan ragu untuk mengungkapkan perasaan cinta Anda kepada orang yang hidup di antara Anda. Senyum, sentuhan yang ramah, pelukan atau gerakan yang menunjukkan kepada orang-orang yang kita sayangi dapat meningkatkan jumlah oksitosin dalam tubuh kita. Menjadi hangat dan penuh kasih serta menunjukkan kepada mereka betapa Anda peduli.

3. Mencintai diri sendiri lebih dan memanjakan diri dengan pijat bagus sekali-sekali. Pergi ke gym juga dapat membantu. Ini akan membebaskan pikiran Anda dari pikiran stres dan melepaskan ketegangan tubuh Anda.

Mengerjakan hobi Anda dan jangan lupa untuk melakukan relaksasi secara teratur. Kegiatan rekreasi memiliki efek signifikan terhadap pikiran kita.

4. Menjaga anak-anak juga dapat meningkatkan tingkat oksitosin.

5. Meditasi dan relaksasi akan membantu Anda merasa lebih mencintai dan dicintai.

Bayiku Kuning? Bagaimana nich?

Bayi Kuning (Jaundice) adalah warna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih mata) sebagian bayi baru lahir. Dalam bahasa Indonesia hal ini lebih sering disebut sebagai “bayi kuning” saja. Istilah lain yang kadang digunakan adalah ikterik. Hal ini dapat terjadi pada bayi dengan warna kulit apapun.

 

 

Bagaimana jaundice terjadi?

Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat kimia yang disebut bilirubin. Sel darah merah manusia memiliki waktu hidup tertentu. Setelah waktu hidupnya selesai, sel darah merah akan diuraikan menjadi beberapa zat, salah satunya bilirubin. Bilirubin ini akan diproses lebih lanjut oleh hati untuk kemudian dibuang sebagai empedu. Pada janin, tugas tersebut dapat dilakukan oleh hati ibu. Setelah lahir, tugas tersebut harus dilakukan sendiri oleh hati bayi yang belum cukup siap untuk memproses begitu banyak bilirubin sehingga terjadilah penumpukan bilirubin.

Apakah jaundice berbahaya?

Sebagian besar jaundice tidak berbahaya. Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubin menjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi. Hal ini terjadi karena walaupun secara normal bilirubin tidak dapat melewati pembatas jaringan otak dan aliran darah, pada kadar yang sangat tinggi pembatas tersebut dapat ditembus sehingga bilirubin meracuni jaringan otak. Keadaan akut pada minggu-minggu awal pasca kelahiran di mana terjadi gangguan otak karena keracunan bilirubin ini disebut sebagai “acute bilirubin encephalopathy”. Bila keadaan tersebut tidak diatasi, kerusakan otak dapat berlanjut menjadi kronik dan permanen menjadi suatu kondisi yang disebut “kernicterus”. Inilah alasan mengapa bayi baru lahir harus diperiksa dengan teliti untuk menilai ada tidaknya jaundice dan ditangani secara tepat jika ditemukan adanya jaundice. Bilirubin juga dapat menjadi sangat tinggi pada infeksi yang berat, penyakit hemolisis autoimun (penghancuran sel darah merah oleh sistem kekebalan tubuh sendiri), atau kekurangan enzim tertentu.

Bagaimana penilaian jaundice dilakukan?

Penilaian jaundice dilakukan pada bayi baru lahir berbarengan dengan pemantauan tanda-tanda vital (detak jantung, pernapasan, suhu) bayi, minimal setiap 8-12 jam.4 Salah satu tanda jaundice adalah tidak segera kembalinya warna kulit setelah penekanan dengan jari. Cara menilai jaundice membutuhkan cahaya yang cukup, misalnya dengan kadar terang siang hari atau dengan cahaya fluorescent. Jaundice umumnya mulai terlihat dari wajah, kemudian dada, perut, lengan, dan kaki seiring dengan peningkatan kadar bilirubin. Bagian putih mata juga dapat tampak kuning. Jaundice lebih sulit dinilai pada bayi dengan warna kulit gelap. Karena itu penilaian jaundice tidak dapat hanya didasarkan pada pengamatan visual. Jika ditemukan tanda jaundice pada 24 jam pertama setelah lahir, pemeriksaan kadar bilirubin harus dilakukan. Demikian pula jika jaundice tampak terlalu berat untuk usia tertentu bayi atau ada keraguan mengenai beratnya jaundice dari pengamatan visual. Pemeriksaan kadar bilirubin dapat dilakukan melalui kulit (TcB: Transcutaneus Bilirubin) atau dengan darah (TSB: Total Serum Bilirubin). Kadar bilirubin yang diperoleh dari pemeriksaan ini dapat menggambarkan besar kecilnya risiko yang dihadapi si bayi. Bagaimana Membedakan Berbagai Jenis Jaundice?

Jaundice fisiologis (normal) dapat terjadi pada 50% bayi baru lahir. Tipe jaundice ini umumnya diawali pada usia 2-3 hari, memuncak pada hari 4-5, dan menghilang dengan sendirinya pada usia 2 minggu. Jaundice karena ketidakcocokan rhesus atau golongan darah ibu dan bayi umumnya terjadi dalam 24 jam pertama setelah lahir. Tipe jaundice ini memiliki risiko besar untuk mencapai kadar bilirubin yang sangat tinggi. Ketidakcocokan rhesus ibu dan janin dapat terjadi jika ibu memiliki rhesus negatif sementara si janin memiliki rhesus positif. Di Indonesia, hal ini relatif jarang terjadi karena sebagian besar penduduk Indonesia memiliki rhesus positif. Di negara dengan proporsi rhesus negatif yang relatif besar, beberapa pemeriksaan dilakukan untuk mempersiapkan ibu dan bayi menghadapi kemungkinan ketidakcocokan rhesus. Setiap ibu hamil menjalani pemeriksaan golongan darah dan tipe rhesus. Jika pemeriksaan tersebut tidak dilakukan dalam kehamilan atau jika ibu memiliki rhesus negatif, maka saat kelahiran dilakukan pemeriksaan pada darah bayi untuk mengetahui golongan darah, rhesus, dan ada tidaknya antibodi yang dapat menyerang sel darah merah bayi.

Apakah ASI berhubungan dengan jaundice?

Jaundice lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI dibanding bayi yang memperoleh susu formula. Ada dua macam jaundice yang dapat terjadi sehubungan dengan ASI:

* Breastfeeding jaundice (5-10% bayi baru lahir): Hal ini terjadi pada minggu pertama setelah lahir pada bayi yang tidak memperoleh cukup ASI. Bilirubin akan dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk empedu yang dialirkan ke usus. Selain itu, empedu dapat terurai menjadi bilirubin di usus besar untuk kemudian diserap kembali oleh tubuh. Jika bayi tidak memperoleh cukup ASI, gerakan usus tidak banyak terpacu sehingga tidak banyak bilirubin yang dapat dikeluarkan sebagai empedu. Dan bayi yang tidak memperoleh cukup ASI tidak mengalami buang air besar yang cukup sering sehingga bilirubin hasil penguraian empedu akan tertahan di usus besar dan diserap kembali oleh tubuh. Selain itu kolostrum yang banyak terkandung pada ASI di hari-hari awal setelah persalinan memicu gerakan usus dan BAB. Karena itu, jika Anda menyusui, Anda harus melakukannya minimal 8-12 kali per hari dalam beberapa hari pertama. Dan penting untuk diperhatikan bahwa tidak pernah ada alasan untuk memberikan air atau air gula pada bayi untuk mencegah kenaikan bilirubin.

Untuk menilai apakah bayi telah memperoleh asupan ASI yang cukup, ada beberapa hal yang dapat diperhatikan:

o Bayi yang memperoleh ASI tanpa suplemen apapun akan mengalami berkurangnya berat badan maksimal (< 10% berat lahir) pada usia 3 hari. Jika berat badan bayi berkurang ≥ 10% berat lahir pada hari ketiga, kecukupan ASI harus dievaluasi. o Bayi yang memperoleh cukup ASI akan BAK dengan membasahi seluruh popoknya 4-6 kali per hari dan BAB 3-4 kali pada usia 4 hari. Pada usia 3-4 hari, feses bayi harus telah berubah dari mekonium (warna gelap) menjadi kekuningan dengan tekstur lunak.

* Breastmilk jaundice (1% bayi baru lahir): Hal ini terjadi dalam akhir minggu pertama atau awal minggu kedua setelah lahir. Sebagian kecil ibu memiliki suatu zat dalam ASI mereka yang dapat menghambat pengolahan bilirubin oleh hati. Keadaan ini tidak memerlukan penghentian pemberian ASI karena tipe jaundice ini ringan dan sama sekali tidak pernah menimbulkan kernicterus atau bahaya lainnya. Tipe jaundice ini hanya memiliki sedikit sekali kenaikan bilirubin dan akan menghilang seiring dengan makin matangnya fungsi hati bayi pada usia 3-10 minggu. Secara umum, jaundice karena sebab apapun tidak pernah merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI

Kuning Tak Selalu Buruk Bilirubin sebagai Antioksidan

 

Bertentangan dengan apa yang sering Anda dengar tentang bagaimana meningkatnya tingkat bilirubin pada bayi baru lahir bukanlah hal yang baik, Nah baru saja saya membaca beberapa penelitian baru yang menunjukkan pentingnya kehadiran bilirubin pada bayi baru lahir dari penelitian tersebut ternyata Bilirubin memiliki kemampuan untuk berfungsi sebagai antioksidan di otak, menangkal radikal bebas dan melindungi otak terhadap kerusakan oksidatif. “Ketika seorang ibu menyusui bayinya, maka bayi tersebut memiliki tingkat bilirubin yang lebih tinggi dan sehat. Bayi dengan tingkat bilirubin yang lebih tinggi akan lebih tahan penyakit, “kata Dr Sylvain Dore dari Johns Hopkins School of Medicine, Baltimore, Maryland. “Bilirubin juga melindungi terhadap retinopati pada bayi prematur.” Dr Dore telah melakukan penelitian tentang efek bilirubin pada saraf dalam hippocampus. Studinya telah menunjukkan bahwa konsentrasi bilirubin yang tinggi dapat bertindak sebagai antioksidan. dr. Dore selanjutnya bereksperimen pada neuron dan menunjukkan bahwa bilirubin melindungi neuron dari stres oksidatif. The hemeoxygenase enzim bertanggung jawab untuk membuat bilirubin. Dalam percobaan ini peneliti mencegah sintesis bilirubin dengan menghilangkan gen untuk hemeoxygenase dan menemukan, sebagai hasilnya, dua kali tingkat kerusakan stroke pada tikus. Ada juga beberapa keyakinan di kalangan profesional medis yang bilirubin merupakan senyawa bakteriostatik yang bertindak untuk memperlambat atau menghilangkan pertumbuhan bakteri dan karena itu memberikan keuntungan bagi bayi dengan tingkat yang lebih tinggi. Teori ini akan memberikan kontribusi terhadap kasus infeksi yang lebih sedikit pada bayi yang disusui. Studi ini memberi wacana bahwa Tidak ada alasan untuk bereaksi berlebihan terhadap jumlah bilirubin yang berkisar sampai 20 asalkan ibu sering menyusui (setiap 60 – 90 menit ). Ibu harus rajin dalam mengikuti pola keperawatan bayi baru lahir sampai ikterus hilang, bahkan jika itu termasuk harus membangunkan bayi, karena penyakit kuning cenderung membuat bayi mengantuk.

 

Jaundice adalah warna. Dan warna Kuning tepatnya. Ini muncul di hampir setiap bayi yang baru lahir. Sesuatu yang muncul di hampir setiap bayi yang baru lahir berarti adalah normal. Bahwa pigmen kuning berasal dari bilirubin, yang pada gilirannya, ditemukan di dalam sel-sel darah merah. Dalam rahim, paru-paru bayi adalah plasenta. Plasenta tidak pandai melakukan pertukaran udara, sehingga bayi, untuk mengkompensasi dengan membuat banyak sel darah merah untuk membawa oksigen. Ketika bayi lahir, mereka tidak banyak membutuhkan sel darah merah. Sel darah mereka hancur, melepaskan bilirubin, sehingga membuat bayi kuning. Bilirubin ternyata menjadi antioksidan.walaupun selama masa kehamilan Anda mendapatkan antioksidan dari makanan yang Anda konsumsi, namun bayi tidak mengambil antioksidan tersebut dalam volume banyak, sehingga bilirubin berfungsi sebagai sumber antioksidan sampai bayi bisa mendapatkan cukup dari diet/ makanan mereka. Ada kalanya kuning adalah masalah. Seperti ketika bayi Anda sudah berumur beberapa hari atau lahir prematur. Atau ketika golongan darah bayi Anda tidak cocok Anda. Tantangan bagi bidan dan dokter adalah untuk membedakan mana anak-anak beresiko untuk komplikasi ketika beban bilirubin meningkat. Dalam rangka untuk memutuskan apa intervensi, jika ada, yang dibutuhkan, kita perlu mempertimbangkan usia bayi, waktu dari penyakit kuning dan tingkat bilirubin serum dan bagaimana asupan ASI bayi tersebut. Tapi. secara umum, bayi cukup bulan lahir lalu kuning itu sehat. Itu bukanlah penyakit: itu warna. Dan sementara saya sebutkan tingkat bilirubin, perhatikan bahwa itu dalam konteks usia kehamilan dan usia kronologis bayi dan waktu mendapatkan penyakit kuning serta seberapa baik bayi mentransfer ASI. Singkatnya, tingkat bilirubin tidak dapat ditafsirkan tanpa mengetahui lebih banyak tentang bayi. nah mari belajar dari kasus ini:

Seorang bayi umur 3 hari lahir dengan diinduksi. Bayi itu dirawat dengan baik di ruang bersalin dalam waktu satu jam setelah IMD dan telah kulit-ke-kulit dengan ibu. Tinja terakhir bayi, sekitar 18 jam yang lalu, adalah hitam. Bayi dan ibu memiliki golongan darah yang sama. Namun ketika diukur kadar bilirubinnya pada 24 jam dari tempat bayi usia di kisahasilnya adalah “tinggi “. nah ketika di kaji lagi ternyata ada beberapa masalah pada ibu: • Putingnya retak dan lecet sehingga puting berdarah • Payudaranya lembut dan tidak tampak seolah-olah susunya telah “masuk” • Bayi telah kehilangan berat badan Faktor-faktor apa mungkin berkontribusi terhadap hiperbilirubinemia bayi? Bayi yang disusui biasanya kesehatannya meningkat, non-patologis, peningkatan bilirubin serum, kadang-kadang disebut “jaundice ASI.” Jaundice ASI bisa bertahan selama berminggu-minggu, dan dianggap bermanfaat bagi bayi karena bilirubin merupakan antioksidan. Hal ini penting karena, seperti yang saya sebutkan di atas, bayi yang baru lahir tidak memiliki sumber antioksidan [1].  Jaundice ASI perlu dibedakan dari “jaundice ” yang dapat menunjukkan kondisi patologis. Salah satu kondisi yang menurun asupan kalori dan dalam kasus kami, ini kekurangan kalori kedua kemungkinan untuk masalah menyusui. bayi perempuan cenderung memiliki penyakit kuning kelaparan karena asupan asi kurang. Trauma puting disebabkan oleh latch atau perlekatan yang salah menyebabkan ASI kurang lancar keluar dan ibu jadi enggan menyusui. Jika bayi minum ASI dengan benar, dia dapat menyerap ASI dan akan mendapatkan kalori perlu memfasilitasi ekskresi bilirubin. Indikasi lain asupan ASI yang kurang adalah adanya tinja yang hitam atau mekonium pada hari ke-3. Kolostrum, susu pertama yang dibuat untuk bayi, adalah pencahar untuk membantu ekskresi mekonium

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan melakukan penilaian dari setiap bayi untuk risiko hiperbilirubinemia parah. [2] transkutan tingkat bilirubin adalah cara untuk memperkirakan tingkat bilirubin serum. Setelah diperoleh, tingkat yang diplot pada nomogram (kadang-kadang disebut sebagai “kurva Bhutani”) sesuai dengan usia bayi dalam jam. Itu nomogram dibagi menjadi ke tingkat risiko. “Tinggi Menengah” risiko berarti bahwa bayi memilikis risiko menengah tinggi tingkat bilirubin berikutnya melebihi persentil ke-95 tingkat bilirubin [3] Ini. Berarti bayi memiliki risiko menengah tinggi bilirubin semakin tinggi. Tujuan dari grafik pengukuran dan selanjutnya merencanakan adalah untuk mencegah kernikterus,

Apa yang kita lakukan selanjutnya? Karena penyebab penyakit kuning bayi kemungkinan “penyakit kuning kelaparan,” atau penyakit kuning akibat kurang asupan ASI maka perlu kita untuk meningkatkan asupan kalori bayi. Kita perlu mengevaluasi atau minta bantuan seseorang, seperti konsultan laktasi, yang dapat membantu ibu menyusui ini tanpa rasa sakit. pilihan pertama adalah ASI ibunya baru-baru ini terungkap bahwa bilirubin merupakan antioksidan kuat dan bahwa perannya dalam fisiologi neonatal harus dipertimbangkan kembali. Berikut ini adalah penjelasan fisiologi bilirubin dalam tubuh dan ringkasan dari beberapa penelitian terbaru mengenai topik bilirubin pada bayi baru lahir. Oksidatif Stres dan Antioksidan seperti kita telah ketahui bahwa apa yang kita kenali sebagai “stres” atau merangsang tubuh akan menyebabkan peningkatan oksidasi. Hal ini tidak selalu buruk. Banyak proses yang menghasilkan stres oksidatif adalah bagian dari fisiologi normal kita. Stimulasi sehat seperti olahraga, seks, dan metabolisme dasar semua mempromosikan oksidasi dalam tubuh. Oksidasi dalam tubuh menjadi “stres oksidatif” ketika melebihi kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Antioksidan adalah kunci untuk mengatasi kerusakan dari stres oksidatif. Antioksidan yang dibuat baik di dalam tubuh (gluthione, misalnya) dan dikonsumsi dari sumber makanan (selenium, vitamin E, vitamin C). (Referensi: Genox, 2011)  Definisi: Stres oksidatif-ketidakseimbangan antara produksi dan manifestasi reaktif oksigen dan kemampuan sistem biologi untuk siap detoksifikasi intermediet reaktif atau untuk memperbaiki kerusakan yang dihasilkan(Referensi: Wikipedia 2011) Antioksidan-molekul yang mampu menghambat oksidasi molekul lain Oksidasi-reaksi kimia yang mentransfer elektron atau hidrogen dari suatu zat ke agen oksidator (Referensi: Wikipedia 2011) Penyebab Stres oksidatif pasa bayi baru lahir: Fisiologis: Inisiasi pernapasan Menangis, terutama berkepanjangan dan kuat stres karena Dingin Sensory stimulasi Gerakan Paparan Sinar matahari Metabolisme ASI Patologis: kegagalan Peredaran Darah Neonatal asfiksia Aspirasi (mekonium) Keracunan darah (Referensi: Sedlack dan Snyder, 2004) Bilirubin dalam Tubuh Dalam Limpa tersebut: Molekul heme (dari hemoglobin) diubah menjadi bilidervin (dan atom besi dan molekul karbon monoksida) oleh oxygenase heme enzim. Bilidervin adalah molekul larut air yang kemudian diubah menjadi biliverdin reduktase menjadi bilirubin (lemak larut).

Dalam Darah: Bilirubin adalah terkonjugasi dengan albumin membentuk bilirubin terkonjugasi. Dalam Hati: Glucoronyl transferase bulu bilirubin ke bilirubin diclucorinide (larut air) Bilirubin diclucorinide dapat dikeluarkan dari tubuh. (Referensi: Friel dan Freinsen, 2003) Pemikiran yang Mendukung Peran fisiologis dari Bilirubin sebagai suatu Antioksidan

Bilirubin adalah antioksidan terkuat di tingkat selular. Gluthione sebelumnya dianggap sebagai antioksidan terkuat yang diproduksi oleh tubuh untuk melindungi sel-sel, tetapi sekarang diketahui bahwa bilirubin adalah 80 kali lebih kuat. (Referensi: Downer, 2002)

Bilidervin diekskresikan dengan mudah dari tubuh melalui empedu. Dibutuhkan energi ekstra bagi tubuh untuk lebih mengkonversi bilidervin ke bilirubin. Bahkan, pada reptil dan burung ini adalah bagaimana heme dipecah dan dikeluarkan dari tubuh. Untuk bilirubin, yaitu lemak larut, yang akan dikeluarkan dari tubuh itu harus menjadi larut air lagi sehingga tubuh harus mengeluarkan energi lebih untuk mengubah bilirubin ke bilirubin diclucholoride (dengan menggunakan enzim transferase glucornyl). Mamalia tampaknya telah berevolusi ini langkah ekstra, menunjukkan pentingnya peran fisiologis sebagai antioksidan. Jika tubuh mengalami upaya ekstra untuk membuat bilirubin dari bilidervin kemudian dikonversi kembali ke bilirbuin diclucholoride, harus melakukannya karena suatu alasan! (Referensi: Sedlack dan Snyder, 2004) Kadar bilirubin jatuh lebih lambat pada bayi yang disusui. Menyusui merupakan bagian dari kontinum, biologis fisiologis untuk bayi mamalia. Karena proses fisiologis mempertahankan tinggi kadar bilirubin pada bayi lebih lama lagi akan terlihat bahwa bilirubin memenuhi fungsi pelindung Penting untuk bayi yang baru lahir. (Referensi: Gordon, 2010) Bilirubin adalah molekul antioksidan, yang berarti bahwa bilirubin akan benar-benar digunakan dalam tubuh dengan kadar stres oksidatif, sehingga tingkat yang lebih rendah dari bilirubin dalam darah dan penyakit kuning kurang. Salah satu penyebab kemungkinan ikterus neonatal kemudian adalah bahwa bayi telah terkena stres oksidatif rendah sebagai salah satu studi menyimpulkan bayi cukup bulan yang sehat. (Referensi: Kumar et al, 2006) Jika tubuh membuat bilirubin sebagai mekanisme perlindungan (karena sebenarnya harus melalui langkah tambahan untuk mengkonversi heme menjadi bilirubin, sehingga sangat mungkin melakukan hal ini cerdas) itu dapat dibuat dalam jumlah yang lebih besar pada bayi dikompromikan sebagai hasilnya dari stres oksidatif, tetapi tubuh bisa membuat bilirubin lebih dari yang dibutuhkan untuk stres jadi mungkin penyakit kuning juga bisa terjadi akibat tingkat stres oksidatif di atas normal. Pemikiran ini menimbulkan pertanyaan apakah atau tidak bayi yang baru lahir mampu mengatur produksi mereka bilirubin, yang mungkin akan ada hubungannya dengan tingkat neonatal dari oxygenase heme enzim yang merupakan langkah pembatas dalam proses konversi heme untuk bilirubin. Untuk itu berdasarkan bukti ini maka pernyataan dimana bayi yang lahir dengan Gentle Birth, minim trauma maka kemungkinan kuning patologis pun sangat sedikit. Bahkan hampir tidak ada. Bilirubin memiliki afinitas untuk lipid dan melindungi jaringan rentan di jantung (miokardium) dan otak terhadap kerusakan oksidatif. Sel-sel yang terdiri dari jaringan ini biasanya memiliki kemampuan untuk melindungi diri dari stres oksidatif. (Referensi: Friel dan Friensen, 2003) Bilirubin, selain menjadi antioksidan yang kuat, juga (menurut beberapa praktisi medis) memiliki efek bakteriostatik dan dengan demikian memainkan peran dalam mengendalikan infeksi. Hal ini sangat penting untuk bayi yang baru lahir karena hubunganya sistem kekebalan tubuh relatif belum matang. (Referensi: Gordon, 2010) Tingkat Aman Bilirubin “Studi ini memberi cahaya baru pada cara di mana bilirubin pada bayi baru lahir harus dilihat. Tidak ada alasan untuk bereaksi berlebihan terhadap jumlah bili berkisar sampai rendah 20-an asalkan ibu sering menyusui (setiap 60 – 90 menit bayi di bangunkan tuk di susui). “(Referensi: Gordon, 2010) Satu studi untuk menentukan tingkat bermanfaat dan berbahaya dari bilirubin dalam hal efek pada sel-sel darah merah, belum tentu jaringan saraf otak di mana kepedulian terhadap kernicterous akan paling relevan, menemukan bahwa bilirubin adalah pelindung sel darah merah di “fisiologis “tingkat tetapi pada tingkat melebihi 30 mg / dL bilirubin sangat berbahaya bagi sel.(Referensi: Mirles et al, 1999) Kesimpulan Bilirubin memiliki peran fisiologis penting dalam melindungi sel dalam, sel-sel darah baru lahir terutama merah, dan jantung, otak, dan jaringan retina (Ref: Friel dan Friensen, 2003). Tampaknya menjadi bagian dari mekanisme homeostatis untuk menengahi beberapa derajat stres oksidatif patologis pada bayi baru lahir selama transisi dari intrauterin ke kehidupan ekstra uterin. Jika kita mempertimbangkan cara-cara di mana oksidasi terjadi dalam tubuh melalui kegiatan hidup normal, itu cukup masuk akal untuk mengakui bahwa untuk kelahiran bayi adalah transisi yang luar biasa penuh rangsangan baru dan menekankan bahwa tubuh neonatal belum alami sebelumnya. Memiliki cadangan antioksidan untuk melindungi tubuh dari semua oksidasi yang dihasilkan dan dengan demikian mencegah stres oksidatif tampaknya akan menjadi fitur lain dari bayi yang baru lahir mahir. Ini mungkin masuk akal untuk berspekulasi bahwa kehadiran bilirubin dapat membantu melindungi jaringan sementara bayi beradaptasi dengan paparan sinar matahari di luar rahim yang akan menjelaskan mengapa tingkat tetap tinggi pada bayi yang disusui. Pemikiran dan Gagasan lainnya yang relevan dengan Praktek Kebidanan Studi lain menunjukkan bahwa vitamin C dan vitamin E tingkat lebih rendah pada bayi dengan ikterus neonatal. Bayi tanpa ikterus memiliki kadar vitamin C dan vitamin E. Vitamin ini antioksidan dapat memberikan efek yang sama dari bilirubin, sehingga tubuh yang baru lahir dengan tingkat yang lebih tinggi antioksidan lainnya dapat buang air bilirubin lebih sebagai bilirubin diclucholoride (larut air bilirubin ). Dengan demikian, jika Anda sedang merencanakan kelahiran di rumah sakit, maka tingkatkan asupan vitamin C pada akhir kehamilan mungkin merupakan cara untuk mengurangi risiko bayi kuning, sementara tetap mempertahankan perlindungan penting dari stres oksidatif untuk bayi. (Referensi:. Abdul Razzak-, et al 2007)

Semoga bermanfaat

Salam Hangat Sumber:

1. http://drjaygordon.com/pediatricks/newborns/bilirubin.html

2. http://www.sfrbm.org/frs/FrielBilirubin.pdf

Therapi Alternatif Untuk Plasenta Previa

0

Plasenta previa adalah suatu kondisi di mana letak plasenta terlalu rendah dalam rongga rahim, dimana sebagian atau seluruhnya menutupi pembukaan serviks. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan dan menghambat ibu untuk melahirkan secara normal melalui vagina. Dan kasus ini terjadi pada sekitar 1 dalam setiap 200 kehamilan.

Meskipun penyebab plasenta previa tidak diketahui, beberapa ahli percaya bahwa implantasi plasenta tidak dapat terjadi pada bagian yang sama dari dinding rahim lebih dari sekali. Artinya jika kehamilan yang lalu Anda mengalami plasenta previa maka di kehamilan berikutnya bisa dipastikan Anda tidak akan mengalami plasenta previa lagi atau plasenta tidak akan melekat di dinding yang sama dnegan perlekatan pada kehamilan sebelumnya.

Namun Jika seorang wanita hamil beberapa kali (lebih dari 5 kali) dan bagian bawah rahim mungkin satu-satunya tempat tersisa di mana plasenta dapat ditanamkan maka plasenta akan tertanam disana. Itulah mengapa plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita yang telah mengalami kehamilan sebelumnya.

Plasenta previa atau plasenta rendah selama kehamilan merupakan masalah yang cukup sering terlihat hari ini. Kondisi ini mungkin terbukti menjadi berbahaya bagi ibu serta bayi jika tidak ditangani dengan hati-hati. Therapi semntara menyarankan istirahat total sebagai solusi.

Namun dalam sebagian besar kasus, ada kemungkinan bahwa di bulan kedelapan plasenta akan bergerak/bergeser naik ke atas di dalam rahim, menjauhi serviks. Tapi banyak juga plasenta yang tidak bergerak/bergeser dan itu menjadi penyebab rasa khawatir khawatir.

Salah satu perhatian utama dalam kasus pasien dengan plasenta previa adalah bahwa, ketika terjadi pembukaan jalan lahir yang mana baik sebagian atau seluruhnya diblokir oleh plasenta, maka ini sangat mungkin dapat menyebabkan perdarahan. Hal inilah yang menyebabkan dokter pasti menyarankan kepad aAnda untuk melahirkan melalui operasi sesar. Karena Perdarahan yang berlebihan selama proses kelahiran dapat berbahaya bagi ibu dan bayinya.

Ada tiga jenis plasenta previa:

1. Lengkap/Totalis, di mana leher rahim benar-benar tertutup,

2. parsial, di mana hanya sebagian dari serviks ditutupi,

3. dan plasenta letak rendah atau marjinal, di mana plasenta tidak menutupi leher rahim tapi dekat cukup untuk berpotensi mengganggu proses persalinan.

Gejala Plasenta Previa

PELATIHAN HYPNOBIRTHING BASIC UNTUK NAKES

Apa itu Hypnobirthing?

Animo masyarakat terhadap metode hypnobirthing saat ini begitu tinggi. Hypnobirthing seolah menjadi trend dan gaya hidup serta kebutuhan tiap ibu yang sedang hamil dan hendak mempersiapkan persalinan.

 

Berbondong-bondong mereka mencari praktisi hypnobirthing dengan harapan untuk membantu mereka mengurangi rasa takut menjelang persalinan dan bahkan hingga untuk mengurangi rasa sakit pada saat melahirkan nanti. Karena hypnobirthing memang telah terbukti mampu menghadirkan rasa nyaman saat proses persalinan dan nyaman adalah hal yang mutlak di butuhkan oleh ibu saat melahirkan nanti.

 

 

Kehamilan dan Persalinan adalah suatu proses sangat alami namun sangatlah transformasional dalam siklus kehidupan manusia dan keluarga. Sebuah proses yang tidak akan terlupakan bagi seseorang yang mengalaminya. Pengalaman positif selama proses kehamilan, persalinan dan kelahiran sangatlah penting karena proses ini sangat terekam di bawah sadar seseorang yang mengalaminya. Untuk mendapatkan pengalaman yang positif memang dibutuhkan ketenangan dan kenyamanan selama hamil, bersalin dan lahir. Relaksasi Hypno-birthing adalah upaya untukmeningkatkan ketenangan dan kedamaian selama hamil, proses melahirkan, masa nifas , masa menyusui hingga pada saat masa pengasuhan (parenting).

Dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas, seorang ibu memerlukan persiapan secara fisik (jasmani), mental (jiwa) dan spiritual. Hypno-birthing bukan sesuatu yang baru. Di Indonesia sudah dilakukan sejak zaman dulu. Saat ini dilengkapi dengan penjelasan secara ilmiah dan terprogram sehingga hasilnya lebih optimal.

Hypno-birthing merupakan sebuah paradigma baru dalam metode persalinan secara alami. Metode Hypno-birthing adalah salah satu teknik otohipnosis (swasugesti) dalam menghadapi persiapan melahirkan yang berfungsi membantu calon ibu melalui masa kehamilan danpersalinannya dengan cara alami, aman, dan tanpa rasa sakit (nyaman). Dasar dari Hypno-birthing adalah relaksasi. Metode Hypno-birthing ini dikembangkan berdasarkan adanya keyakinan bahwa dengan persiapan melahirkan yang menyeluruh ( body,mind and soul ), calon ibu dan pendampingnya saat persalinan akan dapat melalui pengalaman melahirkan yang aman, tenang, dan memuaskan, jauh dari rasa takut yang menimbulkan ketegangan dan rasa sakit. Jika pikiran dan tubuh mencapai harmoni, alam akan bisa berfungsi dengan cara yang sama seperti pada semua makhluk lainnya.

Hypno-birthing adalah pilihan yang tepat sebagai sarana me “reprogramming” rekaman yang sudah ada dipikiran bawah sadar seseorang. Dasar dari Hypno-birthing adalah relaksasi yang mendalam, lewat pola pernafasan perlahan dan dalam sehingga tubuh secara otomatis melepaskan endorphin yang merupakan morfin alami didalam tubuh yang bermanfaat untuk mengurangi bahkan bisa menghilangkan rasa sakit pada saat kontraksi sehingga ibu menikmati proses persalinan yang aman, lembut, lancar dan nyaman.

Sayangnya hingga saat ini praktisi hypnobirthing masih sangatlah sedikit. Apalagi praktisi hypnobirthing yang berlatar belakang tenaga kesehatan. Untuk itu sudah selayaknya Dokter,bidan, dan tenaga paramedis menguasai metode ini. Karena Hypno-birthing mampu membantu ibu hamil untuk membingkai harapan yang positif dan mempersiapkan persalinan

Bagaimana Hypno-birthing Bekerja?

Proses Hypno-birthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh, memandu fikiran, serta mengendalikan nafasnya. Pasien ibu hamil dapat melakukan ini sendiri (self hypnosis) atau melalui perantaraan hypnotherapist. Kadangkala pasien melakukannya dengan seorang Certified Hypnotherapyst untuk mempelajari self-hypnosis. Mereka kerapkali memutar afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang (calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan bunga yang bermekaran, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang dll) untuk mencapai relaksasi. Seorang hypnotherapist bisa hadir atau tidak pada saat kelahiran, tergantung dari kebutuhan pasien. Self hypnosis dapat dilakukan dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain (therapist)

Manfaat Relaksasi & Hypno – birthing:

1. Merupakan formula dasar yang alami dari Pain Management. Pengobatan ini tidak memiliki potensi efek samping terhadap bayi kita (Brown, 2007; Elkins, 2007).

2. Mampu menghadirkan rasa nyaman, relaks, dan aman menjelang kelahiran (Brown, 2007).

3. Hypnobirthing mengajarkan level yang lebih dalam dari relaksasi untuk mengeliminasi stress serta ketakutan & kekhawatiran menjelang kelahiran yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri dan sakit saat bersalin (Flamer, 2007).

4. Membuat ibu mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi uterus (Brown, 2007; Elkins, 2007).

5. Membuat ibu bersalin tetap pada kondisi terjaga dan sadar.

6. Dengan metode Hypnobirthing, maka dapat mempercepat Kala I Persalinan(± 3 jam pada primipara dan 2 jam pada multipara), mengurangi resiko terjadinya komplikasi, dan mempercepat proses penyembuhan pada post partum. (Gallagher, 2001; Gaffney, 2004; Martin, 2001)

7. Hypnosis membuat ibu mampu menghemat energinya pada saat bersalin sehingga dapat mencegah kelelahan saat persalinan (Garafalo, 2003)

8. Tidak memerlukan pelatihan yang lama atau suatu ritual khusus untuk dapat sukses mempraktekkan hypnosis saat persalinan.

9. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi rasa nyeri pada saat kontraksi. Endorphin memiliki kekuatan 200 kali lipat dari morphin untuk menekan rasa sakit pada saat melahirkan.

10. Pada saat stres endorphin terhalang oleh kortisol (Mantle F, 2003)

11. Mengurangi resiko terjadi komplikasi dalam persalinan, mengurangi resiko operasi dan mempercepat pemulihan ibu postpartum (Gay, 2007; Mehl-Madrona, 2004).

12. Persiapan hypnobirthing bermanfaat bagi semua keluarga, termasuk mereka yang karena memang mengalami suatu keadaan khusus, berada dalam kategori resiko tinggi jika persalinan mereka berlangsung tidak seperti yang diharapkan (Brown, 2007; Mehl-Madrona, 2004)

13. Hypnobirthing membuat orangtua menjadi lebih rileks, tenang dan memegang kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya, dan mengambil keputusan mengenai persalinan. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih mudah dan mengurangi komplikasi

14. Terapi ini mengajarkan para ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran

15. Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan

16. Mampu mengurangi resiko komplikasi kehamilan dan persalinan terutama persalinan prematur dan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) (Field, 2008)

Informasi Yang Sering Terlewatkan Dalam Proses Menjadi Ibu

0

IMG_6831+

Berikut ini adalah beberapa hal yang sering kali terlewatkan untuk di informasikan kepada para ibu :

1. Gelombang Rahim/ kontraksi tidak berakhir ketika bayi lahir. Rahim akan berkontraksi selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah bayi lahir.

Dan tekanan yang dirasakan atau rasa kontraksi itu akan semakin kuat selama Anda menyusui pada minggu pertama atau kedua, beberapa wanita menggambarkannya sebagai perasaan seperti rahim mereka akan jatuh keluar!

Tenang saja ini penting dan memang haruslah demikian karena ini adalah proses involusio dimana rahim Anda berusaha untuk kembali ke dalam ukuran semula. Yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana mampu memenejemen “rasa” tersebut dengan nafas, dan tetap tersenyum bahagia.

2. Hal yang perlu Anda ketahui adalah Vagina akan terlihat berbeda … bukan hanya dari bekas luka sobek atau episitomony (jika hal ini terjadi) tetapi warna vagina Anda akan sedikit berbeda, bentuknya pun berbeda.

Vagina Anda warnanya akan menjadi lebih gelap dari warna aslinya dan bentuknya pun lebih besar dan sedikit melebar. Jadi jangan kaget jika ada perubahan bentuk secara fisik terjadi pada vagina anda terutama ketika menjelang masa-masa mendekati persalinan. Konsistensi dari vagina Anda pun akan berubah, lebih empuk dan lebih lembut.

Ngumpulin ilmu tapi tidak diterapkan

IMG_7010+

menjadi Admin di salah satu group facebook yaitu Gentle Birth Untuk Semua (Closed group) membuat saya semakin belajar dan belajar lagi, trimakasih kepada para member yang selalu memberi pelajaran kepada saya 😉 (saat ini member GBUS sudah mencapai 12.610 orang)

dan kebetulan ada postingan dari salah saru member yaitu bunda Trias Julia Siska yang sangat saya sukai. nah mari kita simak pelajaran yang di dapat dari bunda Trias:

NGUMPULIN ILMU TAPI TIDAK DITERAPKAN, mungkin itu judul yang pas untuk proses persalinan saya bundas dan bubid :’)

Rahasia Sederhana untuk Menghilangkan Rasa Sakit dalam Proses Persalinan

fooder

Saya termasuk wanita yang beruntung karena proses persalinan saya Normal, Lancar, dirumah dan tanpa rasa sakit. Dan saya merasa lebih beruntung lagi karena saya mendalami Gentle Birth dan hypnobirthing sehingga Klien-klien yang melahirkan di Bidan Kita-pun jarang sekali bahkan hampir tidak ada yang menjerit-jrit penuh kesakitan atua merasa tersiksa karena proses persalinan, mereka sbagian besar merasakan nyaman, bahkan merasakan nikmat saat melahirkan, Sehingga Mind Set saya tentang proses persalinan normal adalah nyaman dan menyenangkan. Dan inipun dirasakan oleh bidan-bidan yang bekerja di Bidan Kita. Bahkan ada kejadian lucu karena hal ini. Suatu hari ada seorang ibu melahirkan yang kebetulan ibu ini baru sekali periksa kehamilan di bidan kita dan belum pernah mengikuti kelas hypnobirthing di bidan kita. Nah karena si ibu ini belum memberdayakan diri secara optimal maka ketika proses persalinan si ibu ini menjerit lumayan keras. Nah, Anggun, bidan Asisten saya tiba-tiba lari tergopoh-gopoh dari luar dan masuk ke ruang bersalin sambil bertanya kebingungan “Siapa yang jerit-jerit tadi bu? Kok ada yang jerit-jerit?” hahah sontak kamipun tertawa, dan akhirnya sang ibu gak jerit-jerit lagi. Dan akhirnya seorang bayi mungil cantik lahir memecah pagi. Puji Tuhan.

 

Ya senyum memang obat mujarap untuk kurangi rasa sakit terutama pada proses persalinan.

Dan semakin ke sini saya semakin belajar tentang bagaimana meningkatkan rasa nyaman saat melahirkan dan itu saya dapatkan dari klien-klien saya, jadi saya merasa saya wajib berterimakasih kepada mereka juga para bayi yang memberikan pelajaran kepada saya untuk semakin memahami bahwa tubuh wanita itu luar biasa hebat.

Nah dari berbagai pengalaman mendampingi ibu melahirkan di Bidan kita, ijinkan saya memberitahu Anda bahwa ada langkah-langkah dan teknik yang sangat sederhana untuk mengurangi bahkan menghilangkan nyeri persalinan.

Ayo definisikan ulang Nyeri dan keluarkan itu dari mind set Melahirkan Alami Anda Anda akan mengalami apa yang Anda harapkan untuk Anda alami, Artinya adalah jika Anda mengharapkan rasa sakit maka itulah yang akan Anda dapatkan. Saya tahu dan sangat paham bahwa selama kita hidup, sedari kita masih kecil pun orang tua kita mengajarkan bahwa proses persalinan itu sakit, sehingga mengubah ini dalam pikiran kita mungkin sedikit rumit, tetapi bisa dilakukan! Bagian dari masalah dengan keyakinan bahwa melahirkan normal diisi dengan rasa sakit benar-benar hanya berasal dari kurangnya kata yang lebih baik atau lebih positof untuk itu. Bahasa kita terlalu sempit, kita hanya memiliki satu kata (nyeri atau sakit) untuk menggambarkan hampir segala sesuatu yang kita anggap sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan. Padahal sebenarnya kata nyeri dan sakit adalah kata yang tidak tepat dalam segala situasi.

Definisi Nyeri: “Sebuah perasaan yang tidak menyenangkan yang sering disebabkan oleh rangsangan yang intens atau bersifat merusak, seperti mematahkankan jari kaki, membakar jari, meletakkan/menempelkann alkohol pada luka, dan tulang yang patah “[2]. Sebuah Asosiasi Internasional yang mempelajari khusus tentang kata Nyeri menyatakkan bahwa definisi Nyeri, “Nyeri/ Sakit adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial [3] Nyeri memotivasi individu untuk menarik diri dari situasi yang merusak tersebut, untuk melindungi bagian tubuh yang rusak dan untuk menghindari pengalaman serupa di masa mendatang. ” Jadi, rasa sakit adalah cara tubuh kita untuk berkomunikasi dengan Anda. Ketika tubuh kita mengalami sesuatu yang bukan merupakan bagian alami dari proses yang sehat itu maka mereka mengirimi kita sinyal yang memberitahu kita, “Hei jangan lakukan itu lagi atau itu akan menyebabkan kerusakan!” nah, bagaimana dengan persalinan? Bukankah persalinan adalah proses yang paling alami di sepanjang sejarah kehidupan manusia? Jadi, Definisi nyeri/sakit tidak berlaku untuk melahirkan normal. Karena melahirkan bukanlah cedera atau penyakit. Ini bukanlah sesuatu yang harus di hindari oleh tubuh anda. ini sebenarnya justru sebaliknya, dimana ketika proses persalinan tubuh Anda bekerja dengan sempurna untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Yaitu melahirkan bayi Anda.