Bidan Kita

Home Blog Page 59

Keluhan Usai Sesar Dan Cara Mengatasinya

0

Mengikuti anjuran dokter sangat membantu dalam mengatasi keluhan. Berbagai keluhan setelah operasi sesar memang acap terdengar; sering kebal (mati rasa), nyeri tulang belakang, atau nyeri di perut. Sebaiknya, jangan keburu panik karena semua keluhan tersebut pada dasarnya bisa diantisipasi dan diatasi.

Tentu saja semua masalah mesti dikonsultasikan pada dokter kebidanan dan kandungan agar penanganannya tepat dan intensif. Apa saja sih keluhan yang sering muncul? Kita simak satu per satu.

SAKIT DI TULANG BELAKANG

Sehabis sesar ibu sering mengalami rasa sakit di bagian tulang belakang tempat dilakukan suntik sebelum operasi. Keluhan ini umumnya timbul ketika membungkukkan badan saat mengambil sesuatu atau mengangkat beban yang lumayan berat. Sumber rasa nyeri berada tepat pada bekas tusukan jarum suntik saat dilakukan bius lokal. Diduga karena pernah terjadi trauma di situ.

Sebagai tindakan awal, atasi dengan melakukan gerakan yang tidak terlalu mendadak atau berubah drastis. Saat mengambil benda kecil di lantai, contohnya. Sebaiknya ambil posisi jongkok dengan menekuk kaki dan hindari posisi membungkuk yang akan meningkatkan beban di tulang belakang.

Sedapat mungkin, hindari pula mengangkat beban berat. Selain itu, lakukan olahraga yang tepat secara teratur agar kesehatan dan kebugaran tubuh senantiasa terjaga. Untuk penanganan lebih mendalam, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter spesialis anestesi yang menangani pembiusan. Dokter akan memeriksa dan menganjurkan pengobatan sesuai dengan diagnosisnya. Pemeriksaan penunjang mungkin saja diperlukan, misalnya rontgen tulang belakang.

TAK BOLEH SEGERA HAMIL

Jarak aman antar kehamilan yang disarankan adalah 2 tahun setelah sesar, meski ini bukan angka mati karena terpulang kembali pada kondisi masing-masing ibu. Idealnya, sehabis menjalani operasi sesar, tunda kehamilan sampai luka operasi dan jahitannya benar-benar sembuh dan kuat.

Kehamilan selagi jahitan masih basah dan belum kuat dikhawatirkan membuatnya lepas dan selanjutnya membahayakan ibu seiring dengan membesarnya perut. Selain itu, tenggang waktu 2 tahun ini juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada organ-organ reproduksi maupun organ lainnya untuk beristirahat.

Kalau memang sudah keburu hamil sebelum batas waktu tersebut, segeralah berkonsultasi secara intensif pada dokter kebidanan dan kandungan. Akan lebih baik bila yang didatangi adalah dokter yang dulu menangani operasi sesar ibu karena dialah yang tahu kondisi pasiennya. Bila ada tanda-tanda yang mencurigakan, seperti rasa nyeri yang sangat di bawah daerah sayatan atau di atas tulang kemaluan, jangan ragu untuk segera ke rumah sakit.

Saat usia kehamilan 36 minggu jangan lupa mintalah dokter melakukan pengukuran biometri janin, letak plasenta, jumlah cairan ketuban dan tebal segmen bawah rahim. Pengukuran ini penting untuk mengetahui kapan operasi sesar harus dilakukan. Pada kehamilan yang jaraknya relatif dekat seperti ini biasanya ibu tidak dianjurkan menjalani persalinan normal karena dikhawatirkan bakal terjadi robekan rahim yang jauh lebih besar.

RASA KEBAL DI BEKAS SAYATAN

Keluhan lain sehabis sesar adalah rasa kebal di bagian atas bekas sayatan operasi. Ini wajar karena saraf di daerah tersebut boleh jadi ada yang terputus akibat sayatan saat operasi. Butuh waktu cukup lama, kira-kira 6-12 bulan, sampai serabut saraf tersebut menyambung kembali. Ibu-ibu yang mengalami lazimnya diminta bersabar menunggu serabut-serabut saraf menyambung kembali.

NYERI DI BEKAS JAHITAN

DEMAM BERDARAH PADA KEHAMILAN

0

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus dengan empat manifestasi klinis utama berupa demam tinggi, fenomena perdarahan, hepatomegali, dan pada kasus yang berat ditandai dengan kegagalan sirkulasi. Pasien dengan keadaan ini dapat berkembang menjadi syok hipovolemik karena adanya kebocoran plasma, yang dikenal dengan Dengue Shock Syndrome (DSS) yang berakibat fatal.

Epidemiologi

Di Indonesia DBD pertama kali dicurigai telah terjadi di Surabaya pada tahun 1968, tetapi konfirmasi virologis baru diperoleh pada tahun 1970. Di Jakarta, kasus pertama dilaporkan pada tahun 1969. Kemudian DBD berturut-turut dilaporkan di Bandung dan Jogjakarta (1972). Epidemi pertama di luar Jawa dilaporkan pada tahun 1972 di Sumatera Barat dan Lampung, disusul oleh Riau, Sulawesi Utara dan Bali (1973). Pada tahun 1974, epidemi dilaporkan di Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 1994 DBD telah menyebar ke seluruh propinsi di Indonesia. Pada saat ini DBD sudah endemis di banyak kota besar, bahkan sejak tahun 1975 penyakit ini telah terjangkit di pedesaan.

Berdasarkan jumlah kasus DBD, Indonesia menempati urutan kedua setelah Thailand. Sejak tahun 1968 angka kesakitan rata-rata DBD di Indonesia terus meningkat dari 0,05 (1968) menjadi 8,14 (1973) menjadi 8,65 (1983) dan mencapai angka tertinggi pada tahun 1988 yaitu 27,09 per 100.000 penduduk dengan penderita sebanyak 57.573 orang, dengan 1.527 orang penderita dilaporkan meninggal dari 201 daerah tingkat II.

Morbiditas dan mortalitas DBD yang dilaporkan berbagai negara bervariasi disebabkan beberapa faktor antara lain status umur penduduk, kepadatan vektor, tingkat penyebaran virus dengue, prevalensi serotipe virus dengue dengan kondisi metereologis.

Pada awal terjadinya wabah di suatu negara, distribusi umur penderita memperlihatkan jumlah penderita terbanyak dari golongan anak berumur kurang dari 15 tahun (86-95%). Namun, pada wabah-wabah selanjutnya, jumlah penderita yang digolongkan dalam usia dewasa muda meningkat.

Di Indonesia virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4 telah berhasil diisolasi dari darah penderita. Di Jakarta daerah endemis tinggi, dari sebagian besar penderita DBD derajat berat maupun yang meninggal dapat diisolasi virus DEN-3. Survei virologis penderita DBD telah dilekukan di beberapa rumah sakit di Indonesia sejak tahun 1972 sampai dengan tahun 1995. Keempat serotipe virus dengue berhasil diisolasi baik dari penderita DBD derajat ringan maupun berat. Selama 17 tahun, serotipe yang berdominasi adalah virus dengue serotipe DEN-2 atau DEN-3

Laporan kepustakaan mengenai demam berdarah dengue dalam kehamilan dan persalinan masih sangat sedikit. Penelitian di Haiti dan Republik Dominika melaporkan bahwa setengah dari semua anak yang telah mencapai usia 2 tahun di negara tersebut mempunyai antibodi terhadap dengue. Pada saat periode non epidemik, surveilens di Republik Dominika terhadap darah dari 54 ibu hamil dan darah tali pusat bayi yang dilahirkannya menunjukkan bahwa attack rate adalah 6%. Dilaporkan pula bahwa kadar antibodi di dalam darah tali pusat lebih tinggi daripada di dalam darah ibu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam kehamilan telah terjadi imunisasi pasif transplasental.

 

Etiologi

Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) dan sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus, famili Flaviviridae, yang memiliki 4 jenis serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Infeksi oleh salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe yang lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai terhadap serotipe lain tersebut.

 

Patofisiologi

Patofisiologi primer DBD dan DSS adalah peningkatan akut permeabilitas vaskuler yang mengarah pada kebocoran plasma ke dalam ruang ekstravaskuler, sehingga meningmbulkan hemokonsentrasi dan penurunan tekanan darah. Volume plasme menurun lebih dari 20% pada kasus-kasus berat, hal ini didukung oleh penemuan post-mortem meliputi efusi serosa, efusi pleura, hemokonsentrasi dan hipoproteinemia.

Tidak terjadi lesi destruktif yang nyata pada vaskuler, menunjukkan bahwa perubahan sementara fungsi vaskuler diakibatkan suatu mediator kerja singkat. Jika penderita sudah stabil dan mulai sembuh, cairan ekstravasasi diarborbsi dengan cepat, menimbulkan penurunan hematokrit. Perubahan hemostasis pada DBD dan DSS melibatkan 3 faktor yaitu perubahan vaskuler, trombositopenia, dan kelainan koagulasi. Hampir semua penderita DBD mengalami peningkatan fragilitas vaskuler dan trombositopenia, dan banyak di antaranya penderita menunjukkan hasil pemeriksaan koagulasi yang abnormal.

 

Patogenesis

Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia lewat gigitan nyamuk Aedes aegepty atau Aedes albopictus. Organ sasaran dari virus ini adalah organ hepar, nodus limfaticus, sumsum tulang serta paru-paru. Data dari perbagai penelitian menunjukkan bahwa sel-sel monosit dan makrofag mempunyai peranan besar pada infeksi ini. Dalam peredaran darah, virus tersebut akan difagosit oleh sel monosit perifer.

Virus DEN mampu bertahan hidup dan mengadakan multifikasi di dalam sel tersebut. Infeksi virus dengue mulai dengan menempelnya virus genomnya masuk ke dalam sel dengan bantuan organel-organel sel, genom virus membentuk komponen-komponennya, baik komponen antara maupun komponen struktural virus. Setelah komponen struktural dirakit, virus dilepaskan dari dalam sel. Proses perkembangbiakan virus DEN terjadi di sitoplasma sel.

Semua Flavivirus memiliki kelompok epitop pada selubung protein yang menimbulkan reaksi silang pada uji serologis. Hal ini menyebabkan diagnosis pasti dengan uji serologi sulit ditegakkan. Kesulitan ini dapat terjadi di antara keempat serotipe virus DEN. Infeksi oleh satu serotipe virus DEN menimbulkan imunitas protektif terhadap serotip virus tersebut, tetapi tidak ada proteksi silang terhadap serotipe virus yang lain.

Patogenesa DBD dan DSS masih merupakan masalah yang kontroversial. Dua teori yang banyak dianut pada DBD dan DSS adalah hipotesis infeksi sekunder (secondary heterologous infection theory) atau hipotesis immune enchancement. Hipotesis ini menyatakan secara tidak langsung bahwa pasien yang mengalami infeksi yang kedua kalinya dengan serotipe virus dengue yang heterolog, mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita DBD atau DSS. Antibodi heterolog yang telah ada sebelumnya akan mengenai virus lain yang akan menginfeksi dan kemudian membentuk kompleks antigen antibodi yang kemudian berikatan dengan faktor reseptor dari membran sel leukosit terutama makrofag. Oleh karena antibodi heterolog maka virus tidak dinetralisasikan oleh tubuh sehingga akan bebas melakukan replikasi dalam sel makrofag. Dihipotesiskan juga mengenai antibody dependent enchancement (ADE), suatu proses yang akan meningkatkan infeksi dan replikasi virus dengue di dalam sel mononuklear. Sebagai tanggapan terhadap infeksi tersebut, terjadi sekresi mediator vasoaktif yang kemudian menyebabkan peningkatan permeabilitas pembuluh darah, sehingga mengakibatkan keadaan hipovolemia dan syok.

Patogenesis terjadinya syok berdasarkan hipotesis the secondary heterologous infection theory yang dirumuskan oleh Suvatte tahun 1977. Sebagai akibat infeksi sekunder oleh tipe virus dengue yang berlainan pada seorang pasien, respon antibodi anamnestik yang akan terjadi dalam waktu beberapa hari mengakibatkan proliferasi dan transformasi limfosit dengan menghasilkan titer tinggi antibodi IgG anti dengue. Di samping itu, replikasi virus dengue terjadi juga dalam limfosit yang bertransformasi dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah banyak. Hal ini akan mengakibatkan terbentuknya kompleks antigen antibodi (virus antibody complex) yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen. Pelepasan C3a dan C5a akibat aktivasi C3 dan C5 menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan merembesnya plasma dari ruang intravaskuler ke ruang ekstravaskuler. Pada pasien dengan syok berat, volume plasma dapat berkurang sampai lebih dari 30% dan berlangsung selama 24-43 jam. Perembesan plasma ini terbukti dengan adanya peningkatan kadar hematokrit, penurunan kadar natrium, dan terdapatnya cairan di dalam rongga serosa (efusi pleura, ascites). Syok yang tidak ditanggulangi secara adekuat akan menyebabkan asidosis dan anoksia, yang dapat berakhir fatal, oleh karena itu pengobatan syok sangat penting guna mencegah kematian.

Hipotesis kedua menyatakan bahwa virus dengue seperti juga virus binatang lain, dapat mengalami perubahan genetik akibat tekanan sewaktu virus mengadakan replikasi baik pada tubuh manusia maupun pada tubuh nyamuk. Ekspresi fenotipik dari perubahan genetik dalam genom virus dapat menyebabkan peningkatan replikasi virus dan viremia, peningkatan virulensi, dan mempunyai potensi untuk menimbulkan wabah yang besar. Kedua hipotesis tersebut didukung oleh data epidemiologis dan laboratoris.

Sebagai tanggapan terhadap infeksi virus dengue, kompleks antigen antibodi selain mengaktivasi sistem komplemen, juga menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi sistem koagulasi melalui kerusakan sel endotel pembuluh darah. Kedua faktor tersebut akan menyebabkan perdarahan pada DBD. Agregasi trombosit terjadi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen antibodi pada membran trombosit mengakibatkan pengeluaran ADP (adenosin di phospat) sehingga trombosit mekekat satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan trombosit dihancurkan oleh RES (reticulo endothelial system) sehingga terjadi trombositopenia. Agregasi trombosit ini akan menyebabkan pengeluaran platelet faktor III mengakibatkan terjadinya koagulopati konsumtif (KID=koagulasi intravaskuler diseminata), ditandai dengan peningkatan FDP (fibrinogen degredation product) sehingga terjadi penurunan faktor pembekuan.

Agregasi trombosit ini juga mengakibatkan gangguan fungsi trombosit sehingga walaupun jumlah trombosit masih cukup banyak, tidak berfungsi baik. Di sisi lain, aktivasi koagulasi akan menyebabkan aktivasi faktor Hageman sehingga terjadi aktivasi sistem kinin sehingga memacu peningkatan permeabilitas kapiler yang dapat mempercepat terjadinya syok. Jadi, perdarahan masif pada DBD diakibatkan oleh trombositopenia, penurunan faktor pembekuan (akibat KID), kelainan fungsi trombosit, dan kerusakan dinding endotel kapiler. Akibatnya, perdarahan akan memperberat syok yang terjadi.

Gangguan Hemostasis Pada Demam Berdarah Dengue

Infeksi virus dengue dapat asimtomatik atau disertai manifestasi klinis berupa demam tidak terdiferensiasi, demam dengue atau demam berdarah dengue. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan manifestasi infeksi virus dengue yang berat yang ditandai dengan terjadinya perembesan plasma dan gangguan hemostasis sehingga berpotensi menimbulkan syok (Dengue Shock Syndrome). Gangguan hemostasis pada demam berdarah dengue dapat berupa vaskulopati, trombositopenia, gangguan fungsi trombosit, koagulopati dan Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID).

Proses imunopatologi yang terjadi pada demam berdarah dengue melibatkan sistem imunitas humoral dan selular. Hipotesis secondary heterologous infection oleh Halstead menyatakan reaksi antibodi terhadap virus dari infeksi sebelumnya akan mempermudah infeksi virus terhadap monosit dan makrofag (antibody dependent enhancement). Disamping hipotesis tersebut diketahui pula peran komplemen, limfosit T dan berbagai mediator seperti TNF-a, IL-2, IL-6, IFN-g, PAF, C3a, C5a dan histamin yang menyebabkan disfungsi endotel, perembesan plasma, renjatan, gangguan koagulasi dan manifestasi perdarahan  Peran IL-18 terhadap diferensiasi sel T menjadi T-helper 1 diperkirakan juga berperan dalam patogenesis demam berdarah dengue.

Vaskulopati bermanifestasi sebagai uji 1 touniquet yang positif dan petekie yang terjadi pada awal demam sebelum terjadinya, trombositopenia. Gangguan vaskular yang terjadi berupa infiltrasi dinding vaskular oleh limfosit fagosit mononuklear, deposit IgM, komplemen dan fibrinogen. Vaskulopati terjadi sebagai akibat pengaruh virus secara langsung saat awal infeksi atau sebagai akibat reaksi imunologis yang terjadi saat konvalesen.

Trombositopenia dengan jumlah trombosit £ 100.000/ mm3 terjadi pada hari ke 3-7 demam dan kembali meningkat pada hari ke 8-9. Jumlah trombosit pada syok (DSS) pada umumnya £ 50.000/mm3 dengan rata-rata 20.000/mm3. Perdarahan umumnya tidak terjadi walaupun jumlah trombosit £ 20.000/mm3 kecuali pada keadaan syok berkepanjangan (prolonged  shock). Trombositopenia pada infeksi dengue terjadi melalui mekanisme:

1. Supresi sumsum tulang

2. Destruksi dan pemendekan masa hidup trombosit.

Gambaran sumsum tulang pada fase awal infeksi (< 5 hari) menunjukkan keadaan hiposeluler dan supresi megakariosit. Setelah keadaan nadir tercapai akan terjadi peningkatan proses hematopoiesis termasuk megakariopoiesis. Kadar trombopoietin dalam darah pada saat terjadi trombositopenia justru menunjukkan kenaikan, hal ini menunjukkan terjadinya stimulasi trombopoiesis sebagai mekanisme kompensasi terhadap keadaan trombositopenia. Destruksi trombosit terjadi melalui pengikatan frogmen C3g, karena terdapatnya antibodi VD, konsumsi trombosit selama proses koagulopati dan sekuestrasi di perifer.  Gangguan fungsi trombosit terjadi melalui mekanisme gangguan pelepasan ADP, peningkatan kadar B-tromboglobulin dan PF4 yang merupakan petanda degranulasi trombosit.

Koagulopati terjadi pada berbagai infeksi virus dan bakteri termasuk infeksi virus dengue. Koagulopati terjadi sebagai akibat interaksi virus dengan endotel yang menyebabkan disfungsi endotel. Berbagai penelitian menunjukkan terjadinya koagulopati konsumtif pada demam berdarah dengue derajat III dan IV. Terjadi pemanjangan masa protombin (PT), masa tromboplasin parsial teraktivasi (APTT), penurunan fibrinogen dan peningkatan D-Dimer atau FDP, serta penurunan berbagai faktor koagulasi (11, V, VII, VIII, IX, X dan XII). Aktivasi koagulasi pada demam berdarah dengue seperti juga pada sepsis diperkirakan melalui jalur ekstrinsik (tissue factor pathway). Jalur intrinsik juga berperan melalui aktivasi faktor XIa namun tidak melalui, aktivasi kontak (kalikrein C1-inhibitor complex). Aktivitas antitrombin III pada demam berdarah dengue menurun terutama pada DSS dan berkorelasi dengan PT, APTT, kadar albumin dan fibrinogen. Proses koagulopati yang berlangsung di luar batas kompensasi menyebabkan terjadinya penumpukan fibrin, KID dan kegagalan organ multipel.

Bagaimana pengaruh gangguan hemostasis/koagulasi terhadap risiko perdarahan dan mortalitas pada pasien DBD dan DSS, kiranya masih memerlukan penelitian lebih lanjut; walaupun pada DBD derajat I pada umumnya dapat membaik tanpa memerlukan intervensi terapi. Sebagai penutup dapat disimpulkan bahwa gangguan hemostasis pada demam berdarah dengue merupakan proses kompleks yang melibatkan fungsi vaskuler, trombosit dan koagulasi dan terkait dengan keadaan klinis dan derajat penyakit.

 

Manifestasi Klinis

Infeksi virus dengue tergantung dari faktor yang mempengaruhi daya tahan tubuh dengan faktor-faktor yang mempengaruhi virulensi virus. Dengan demikian infeksi virus dengue dapat menyebabkan keadaan yang bermacam-macam, mulai dari tanpa gejala (asimptomatik), demam ringan yang tidak spesifik, demam dengue, atau bentuk yang lebih berat yaitu demam berdarah dengue (DBD) dan Dengue Shock Syndrome (DSS).

1. Demam dengue (DD)

Bentuk klasik demam dengue adalah gejala demam tinggi mendadak, kadang-kadang bifasik (saddle back fever), nyeri kepala berat, nyeri belakang bola mata, nyeri otot, tulang atau sendi, mual, muntah, dan timbulnya ruam-ruam di kulit. Ruam berbentuk makulopapular yang bisa timbul pada awal penyakit dapat menghilang namun timbul kembali pada hari ke 6 atau ke 7 terutama di daerah kaki, tangan, dan telapak kaki atau tangan. Kadang-kadang ditemui keadaan trombositopenia dan leukopenia. Masa penyembuhan dapat disertai rasa lesu yang berkepanjangan.

2. Demam Berdarah Dengue (DBD)

Bentuk klasik DBD ditandai dengan demam tinggi, mendadak 2-7 hari, disertai dengan muka kemerahan. Keluhan seperti anoreksia, sakit kepala, nyeri otot, tulang, sendi, mual, dan muntah sering ditemukan. Beberapa penderita mengeluh nyeri menelan dengan farings hiperemis ditemukan pada pemeriksaan, namun jarang ditemukan batuk pilek. Nyeri epigastrium dan di bawah tulang iga kanan, serta nyeri di daerah perut yang bersifat umum, biasa ditemukan. Demam tinggi dapat menimbulkan kejang demam terutama pada bayi.

Bentuk perdarahan yang paling sering ditemukan adalah uji tourniquet (rumple leed) positif, kulit mudah memar dan perdarahan pada bekas suntikan intravena atau pada bekas pengambilan darah. Pada kebanyakan kasus petekia halus ditemukan tersebar di daerah ekstremitas, aksila, wajah, dan palatum mole, yang biasanya ditemukan pada fase awal dari demam. Epistaksis dan perdarahan gusi lebih jarang ditemukan, perdarahan saluran cerna ringan dapat ditemukan pada fase demam. Keadaan hepatomegali juga dapat ditemukan.

Masa kritis dari penyakit terjadi pada fase akhir demam, pada saat ini penurunan suhu yang tiba-tiba sering disertai dengan gangguan sirkulasi yang bervariasi dalam berat-ringannya. Pada kasus dengan gangguan sirkulasi ringan, perubahan yang terjadi minimal dan sementara, pada kasus berat penderita dapat mengalami syok.

DBD dibedakan dari DD dengan adanya kebocoran plasma yang bermanifestasi sebagai peningkatan nilai hematokrit, efusi pada rongga pleura atau rongga peritoneum, atau hipoproteinemia. Perjalanan penyakit dapat dipengaruhi oleh diagnosis dini dan pemberian cairan.

Berdasarkan manifestasi klinis yang ditemukan, DBD dibagi atas 4 derajat, yaitu:

Derajat I :Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi  perdarahan ialah uji tourniquet.

Derajat II :Seperti derajat 1, disertai perdarahan spontan di kulit dan/atau perdarahan lain.

Derajat III :Kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan denyut nadi yang cepat  dan lemah, tekanan nadi menurun (20 mmHg atau kurang), atau   hipotensi, ditandai dengan kulit dingin dan lembab serta pasien menjadi gelisah.

Derajat IV  :Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur.

Diagnosis

ABORTUS

 

Kupandangi isteriku yang tengah hamil 10 minggu sedang menyiapkan bekal untukku yang akan berangkat meninggalkannya selama satu minggu ke jakarta karena ada panggilan tugas. Tidak tega rasanya meninggalkan isteriku yang sangat kucintai dengan calon anak kami. Ini adalah anak yang kami nanti-nantikan setelah dua kali berturut-turut istriku mengalami keguguran.

“ada apa mas, kok melihat aku terus?” kata isteriku yang menyadari kalau aku memandangi dia dari tadi

“gak tega rasanya meninggalkanmu seorang diri”

 

“Mas gak usah khawatir, kan ada ibu yang akan menemaniku disini, lagi pula ini bukan kehamilanku yang pertama bukan”

 

Mendengar ucapan isteriku itu membuat hatiku kembali terenyuh,mengingat peristiwa yang lalu. Ini adalah kehamilannya yang ketiga. Sewaktu usia kandungan pertama isteriku berumur 12 minggu dia mengalami pendarahan dan ternyata janin kami tidak bisa diselamatkan. Begitu pula di kehamilan yang kedua, dan Sekarang isteriku hamil lagi, dan ini merupakan harapan yang sangat besar untuk kami sekeluarga, selain calon anak kami yang pertama tapi juga calon cucu yang pertama bagi orang tuaku.

“Mas, kok melamun ?” aku tersentak ketika di tegur isteriku

“oh anu dik, pokoknya kamu harus hati-hati, kalau ada apa-apa langsung bawa ke rumah sakit dan jangan lupa telpon aku yaa..”

“iya mas, aku ngerti. Tapi mas doakan aku dan janin kita”

“tentu saja, aku berangkat dulu,assalamu’alaikum”

“wa’alaikum salam,hati-hati di jalan”

Kukecup kening isteriku dan kupeluk dia. Kepergianku dilepas dengan senyuman hangat dan lambaian tangannya.

Hari ke-3 di kota Palembang, seperti biasa menjalani rutinitas seperti hari-hari sebelumnya. Namun entah kenapa hari ini terasa begitu berat, aku mulai punya perasaan tidak enak. Kucoba menghubungi isteriku, alhamdulillah keadaannya baik-baik saja. Perasaanku sudah lega setelah mengetahui keadaan keluragaku baik-baik saja.

Menjelang malam ketika ku ingin merebahkan tubuhku di tempat tidur, Hpku yang sudah ketinggalan mode itu berdering dan yang menelpon adalah isteriku.

“assalamu’alaikum sayang…..”

“waalaikumsalam mas” isteriku menjawab dengan nada suara sperti menahan tangis

“ada apa dik?” aku langsung terduduk karena kaget mendengar suara isteriku

“mas…aku perdarahan lagi…” kudengar dia mulai terisak dan aku hanya diam menunggu istriku melanjutkan kata-katanya. “tadi aku langsung dibawa ibu ke rumah sakit dan dokter mengatakan kalau aku terancam keguguran lagi mas, dan aku harus istirahat total. Aku takut mas, aku takut tidak bisa mempertahankan janin kita lagi”

“sayang, ini bukan kesalahanmu, yang penting sekarang kamu istirahat dan jangan stres, ingat kata dokter kemaren. Ya sayang, demi bayi kita.” Hiburku saat itu.

Malam itu aku benar benar tidak bisa istirahat, dan langsung aku coba buka laptop dan browsing tentang cara yang efektif untuk mengatasi masalah istriku. Dan kutemukan artikel tentang Hypnobirthing di www.bidankita.com. Setelah ku baca dan ku pahami langsung aku tertarik dan mencatat dimana lokasi klinik bidan kita tersebut. Dan ketemu KLATEN, aha kebetulan rumah saya di Jogja, Klaten – Jogja tidaklah terlalu jauh. Dan malam itu juga saya langsung mengirim email untuk mendaftar kelas hypnobirting untuk istri saya.

Singkat cerita setelah aku pulang ke Jogja, segera ku ajak istriku berkunjung ke Bidan kita dan mengikuti kelas-nya. Luar biasa begitu masuk klinik, tidak ada kesan kliniknya sama sekali. Sangat hommy dan menyenangkan. Kami di berikan materi tentang kehamilan sehat dan hypnobirthing, cukup jelas Bidan Yesie mengajarnya sehingga kami semakin mengerti apa yang harus kami lakukan. Yah relaksasi untuk kurangi stres dan merasakan kehamilan nyaman. 90 menit pertemuan kami dan kamipun merasa jauh lebih baik.

Sesampai di rumah istriku langsung mendengarkan CD kaset yang dibekalkan kepada kami. Dan dia sangat rajin melakukan relaksasi. Luar biasa setelah relaksasi perdarahan istriku langsung terhenti. Dan ini emmbuat istriku semakin semangat untuk berlatih relaksasi lagi. Setelah 1 minggu melakukan relaksasi, kamipun kontrol lagi ke dokter kandungan lengganan kami dan hasilnya janin kami sehat. Alhamdullilah kami sangat bersyukur sekali.

Dan sekarang kehamilan istriku sudah menginjak usia 32 minggu, dan kami masih mengikuti program hypnobirthing di Bidan Kita. Hampir tidak ada keluhan selama kehamilan ini dan kami saat ini sedang menanti dengan penuh semangat kelahiran malaikat kecil ini.

** Bp. Adi Siswanto, Jogja **

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, ditentukan sebagai pengakhiran kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu.

· Abortus yang berlangsung tanpa tindakan disebut abortus spontan.

· Abortus buatan ialah pengakhiran kehamilan sebelum 20 minggu akibat tindakan. Abortus terapeutik ialah abortus buatan yang dilakukan atas indikasi medik.

Frekuensi

Frekuensi abortus sukar ditentukan karena abortus buatan, banyak tidak dilaporkan, kecuali apabila terjadi komplikasi, juga karena sebagian abortus spontan hanya disertai gejala dan tanda ringan, sehingga pertolongan medik tidak diperlukan dan kejadian ini dianggap sebagai haid terlambat. Diperkirakan frekuensi abortus spontan berkisar 10-15%.

Etiologi

Lebih dari 80% abortus terjadi dalam 12 minggu pertama dan angkanya menurun setelah itu (Harlap dan Shiono, 1980). Anomali kromosom  menyebabkan sekurang-kurangnya setengah dari abortus dini ini, dan insiden sepertinya menurun setelah itu. Risiko abortus spontan meningkat dengan paritas sebagaimana usia ibu dan ayah (Warburton dan Fraser, 1964 ; Wilson dkk, 1986).

Secara klinik frekuensi  meningkat dari 12% pada wanita usia kurang dari 20 tahun, dan 26% pada wanita usia lebih dari 40 tahun.

Mekanisme pasti yang bertanggungjawab untuk abortus tidaklah jelas, tetapi pada awal-awal bulan kehamilan , ekpulsi spontan ovum selalu mendekati kematian embrio atau janin. Untuk alasan ini, pertimbangan etiologi abortus yang dini melibatkan kepastian kapan saja kemungkinan menyebabkan kematian janin. Pada bulan-bulan berikutnya, janin sering tidak mati di dalam uterus sebelum ekspulsi dan penjelasan lain untuk ekspulsinya harus dicari.

Faktor-faktor janin :

– Perkembangan zygote yang abnormal.

– Abortus aneuploid

– Abortus euploid.

Faktor-faktor maternal :

– Infeksi.

– Penyakit  kronis.

– Kelainan endokrin.

– Nutrisi.

– Faktor lingkungan dan penggunaan obat.

– Faktor imunologi.

– Trmbofilia inheritid.

– Usia gamet.

– Trauma fisik.

– Defek uterus.

– Inkompeten serviks

Faktro paternal :

– Translokasi kromosom.

– Infeksi virus.

VBAC (Vaginal Birth After Caesarea) “Bersalin normal pervagina setelah Operasi Sesar Sebelumnya”

Definisi

Jika Anda telah melahirkan dengan operasi sesar, Anda mungkin memiliki pilihan dengan kehamilan Anda berikutnya yaitu- SC (Sectip Caesarea) Ulang atau upaya melahirkan melalui vagina setelah caesar (VBAC).

Tahun lalu,setelah orang bersalin melalui SC maka pupus sudah harapan mereka untuk dapat melahirkan lagi dengan normal melalui vagina. Namun hari ini, hal tersebut berubah dan perubahan besar tersebut terjadi berkat perubahan dalam teknik bedah, sehingga VBAC sangatlah mungkin dilakukan dalam banyak kasus. Bahkan, 60 sampai 80 persen diperkirakan perempuan yang mencoba VBAC berakhir dengan sukses. Namun demikian, banyak rumah sakit yang tidak menawarkan bahkan tidak melayani VBAC karena mereka tidak memiliki staf atau sumber daya untuk menangani SC darurat.

 

Jika Anda telah mengalami kelahiran sesar, Anda tidak sendirian. Karena saat ini kejadian operasi SC sangat meningkat. Dan Jika Anda ingin mencoba persalinan vaginal kali ini, Anda akan senang setelah mengetahui bahwa 90% dari perempuan yang telah mengalami kelahiran sesar sebelumnya adalah kandidat untuk VBAC. Dalam kebanyakan studi yang diterbitkan, 60-80% atau 3 sampai 4 dari 5 wanita yang sebelumnya mengalami kelahiran sesar berhasil bisa melahirkan melalui vagina. Setelah membaca informasi di bawah ini dan berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan Anda, Anda akan dapat membuat keputusan tentang apakah VBAC dapat menjadi pilihan bagi Anda kali ini.

Seorang Perempuan memilih VBAC karena berbagai alasan, termasuk:

  1. Komplikasi lebih sedikit. kejadian infeksi dan kehilangan darah yang serius dengan VBAC yang sukses lebih sedikit apabila dibandingkan dengan mengulang SC. Namun Jika VBAC gagal, bagaimanapun, juga bayi harus di lahirkan melalui SC- yang membawa risiko infeksi lebih tinggi dari pada SC ulang yang direncanakan.
  2. Waktu pemulihan lebih pendek. Anda akan tinggal di rumah sakit lebih pendek setelah VBAC dari pada Anda mengulang SC. Menghindari operasi akan membantu energi Anda dan stamina kembali lebih cepat, serta mengurangi beban biaya melahirkan.
  3. Partisipasi yang lebih dalam kelahiran. Bagi beberapa wanita, sangat penting untuk mengalami persalinan vagina. Jika Anda memiliki VBAC yang berhasil, Anda mungkin bisa segera memegang dan menyusui bayi Anda lebih cepat daripada Anda mengulang SC.
  4. Dampak pada kehamilan berikutnya. Jika Anda merencanakan sebuah keluarga besar, VBAC mungkin pilihan yang lebih baik dengan setiap persalinan berikutnya. SC yang berulang dapat menjadi lebih rumit, sementara VBAC yang di ulangi cenderung menjadi semakin mudah.
  5. Kemungkinan dari VBAC sukses adalah lebih tinggi jika: Anda hanya memiliki satu luka parut melintang rendah sebelum nya. Atau horizontal /transversal (mendatar/melintang) dan Anda juga bayi Anda sehat dan kehamilan Anda berjalan dengan normal

 

Kemungkinan sukses VBAC akan lebih rendah jika:

1. Kehamilan Anda berlanjut melebihi HPL

2. Anda memiliki bayi yang luar biasa besar

3. Anda punya dua atau lebih SC dan belum pernah mengalami persalinan melalui vagina

4. Anda mengalami obesitas

Dan Anda bukan calon VBAC jika Anda memiliki ruptur uterus selama kehamilan sebelumnya atau kondisi kesehatan apapun yang mungkin mempengaruhi persalinan vagina. Demikian pula, VBAC ini tidak dianjurkan jika Anda sudah mempunyai sayatan klasik yaitu jenis sayatan uterus yang paling mungkin untuk pecah selama persalinan. VBAC mungkin dapat dilakukan dengan bayi kembar jika presentasinya kepala , tapi biasanya VBAC bukanlah pilihan untuk kembar tiga atau kelipatan lainnya.

Resiko

VBAC berpotensi menimbulkan risiko yang serius, termasuk:

1. Gagal usaha melahirkan per vagina sehingga mau tidak mau harus mengulangi SC. Dan ini terjadi pada 20 sampai 40 persen wanita yang mencoba VBAC, sering karena bayi tidak mentolerir kontraksi persalinan mauun si ibu tidak bisa tenang dan menontrol tubuhnya.

2. Infeksi rahim akan lebih tinggi terjadi jika Anda gagal VBAC dan harus SC ulang. Dan resiko ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan SC ulang yang direncanakan.

3. Ruptur uterus. Jkejadian ini sangat Jarang, rahim bisa robek terbuka sepanjang garis bekas luka dari bedah Cesar sebelumnya. Jika rahim Anda pecah – baik sebelum atau selama persalinan – maka SC darurat sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa, termasuk kehilangan darah, infeksi dan kerusakan otak untuk bayi. Dalam beberapa kasus, rahim mungkin perlu diangkat (histerektomi) untuk menghentikan perdarahan. Jika rahim Anda diangkat, Anda tidak akan bisa hamil lagi.

10 Cara Mengatasi Rasa Bosan Saat Harus Bed Rest

0

Bed rest atau istirahat total di tempat tidur biasanya di resepkan kepada para ibu yang mengalami komplikasi dalam masa kehamilan. Ini sering kali diresepkan jika Anda beresiko mengalami persalinan prematur atau untuk  bagi Anda yang menderita serviks incompetent dan beresiko untuk abortus. Kebanyakan ibu hamil rela mematuhi perintah dokter ‘untuk istirahat di tempat tidur, namun bagi banyak orang apalagi para wanita yang aktif hal ini adalah ketidaknyamanan tersendiri. Dimana dia merasa bosan, jenuh namun mereka tidak punya pilihan lagi jika ingin janinnya tetap sehat.  Nah beberapa tips dan saran yang bisa anda terapkan antara lain:

1. TAHU PERSIS APA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH ANDA LAKUKAN.

Pastikan Anda memahami apa dan mengapa Anda di anjurkan atau di haruskan ber rest oleh bidan atau dokter Anda. Anda dapat cukup banyak sosok yang istirahat di tempat tidur berarti menahan diri dari kegiatan yang paling dilakukan di luar rumah. Periksa untuk memastikan Anda mengetahui apakah dokter anda menyarankan istirahat tidur total, yang berarti mandi spons di tempat tidur dan pispot, atau apakah Anda mendapatkan hak istimewa kemewahan kamar mandi dan sesekali berjalan kaki ke dapur.Tanyakan apakah Anda perlahan-lahan bisa berjalan naik dan turun tangga, atau jika Anda terbatas pada satu lantai. Kebanyakan dokter meresepkan lebih dari tingkat istirahat, menyadari bahwa kebanyakan makhluk manusia tidak mudah beradaptasi dengan perubahan drastis seperti dalam gaya hidup dan kadang-kadang akan menipu. Ajukan pertanyaan khusus untuk dokter Anda, sehingga Anda bisa menghabiskan berjam-jam bertanya-tanya apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak, dan kemudian jengkel tetap melakukannya. Dapatkah Anda berurusan dengan pekerjaan kantor melalui telepon? Bagaimana dengan anak-anak Anda yang lain? Melukis gambaran yang jelas sehingga penyedia perawatan terang-terangan hati-hati akan mengerti apa yang layak dan apa yang meminta terlalu banyak untuk gaya hidup Anda. Juga bertanya tentang seks dan spesifik: Anda harus tinggal jauh dari penetrasi dan hubungan seksual, atau juga orgasme. Tergantung pada kondisi Anda bahkan orgasme terlarang. Ketika Anda berada di tempat tidur pastikan Anda sering mengubah posisi dan tempat beberapa bantal di sekitar Anda dan di antara kaki Anda.

2. MENGATUR “SARANG” YANG NYAMAN.

“Sarang” disini artinya tempat tidur. Jika Anda harus benar-benar ded ret atau istirahat di tempat tidur, buatlah tempat tidur Anda senyaman mungkin. Mungkin Anda bisa  mengatur ulang agar penempatan tempat tidur Anda  dekat atau menghadap jendela sehingga memungkinkan untuk Anda jika ingin menghirup  udara segar dan pemandangan. Masukan apa saja yang akan Anda butuhkan letakkan di tempat yang strategis dimana tangan Anda dapat menggapai semuanya tanpa Anda harus bersusah payah beranjak dari tempat tidur Anda. Seperti: letakkan buku alamat, buku telepon, jurnal Anda dan segala macam bahan bacaan di meja yang berdekatan. Pindahkan televisi atau DVD stereo dan komputer ke kamar tidur. Membeli lemari es kecil untuk meletakkan camilan disamping tempat tidur Anda. persiapkan buku-buku dan  CD yang membantu Anda untuk tidak stres seperti buku hypnobirthig, huga CD panduan bahkan bisa juga DVD Film-Film jika Anda hobi nonton film tentunya.

3. BERPIKIR POSITIF.

Daripada memikirkan “jangan-jangan saya keguguran, jangan-jangan bayi saya tidak bisa di selamatkan, dll”, mending pikirkan tentang apa yang Anda nikmati saat ini. Bahkan jika Anda menemukan diri Anda merasa bosan dan tertekan, biarkan dan usahakan perasaan ini pada akhirnya mereda, dan Anda akan memiliki hari-hari bahagia lagi. Fokus pada apa yang Anda lakukan untuk bayi Anda, dan manfaat beristirahat dan santai untuk Anda. Hal yang baik untuk menjaga kestabilan emosi Anda selama masa kehamilan.  Hypnotherapy, hypnobirthing  dan self-hypnosis yang sangat membantu. Ini adalah kesempatan besar untuk fokus pada diri sendiri, dan memulai percakapan dan bonding dengan bayi Anda.

4. SADARILAH BAHWA PERASAAN ANDA ITU NORMAL.

Anemia dalam Kehamilan

0

Definisi dan Klasifikasi

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin n 1 g/dl sementara CDC mendefinisikan sebagai hemoglobin mester kedua.

Penyebab anemia dalam kehamilan dibagi menjadi penyebab yang didapat dan yang diturunkan. Penyebab yang didapat termasuk defisiensi besi, perdarahan, megaloblastik, hemolitik dan anaplastik. Penyebab yang diturunkan termasuk thalasemia, sickle cell dan hemoglobinopati lainnya.

 

Epidemiologi

Frekuensi timbulnya anemia dalam  kehamilan tergantung pada suplementasi besi. Taylor dkk melaporkan rerata kadar hemoglobin sebesar 12,7 g/dl pada wanita yang mengkonsumsi suplemen besi sementara rerata hemoglobin sebesar 11,2 g/dl pada wanita yang tidak mengkonsumsi suplemen.

Patofisiologi

Patofisiologi anemia dalam kehamilan tergantung dari jenis anemia itu sendiri. Anemia defisiensi besi termasuk dalam penyebab anemia tersering pada ibu hamil. Dalam kehamilan terjadi peningkatan volume darah dan peningkatan kebutuhan zat besi sebesar 1000 mg. Kebutuhan yang meningkat sebesar ini bila tidak dipenuhi dapat mengakibatkan anemia defisiensi besi. Anemia karena defisiensi lainnya adalah anemia megaloblastik yang disebabkan defisiensi asam folat atau vitamin B12. Defisiensi asam folat lebih sering dibandingkan defisiensi vitamin B12, karena selama kehamilan kebutuhan asam folat meningkat dari 50-100 ug/hari menjadi 400 ug/hari.

Hemoglobinopati adalah gangguan dalam produksi satu atau lebih rantai globin. Thallasemia adalah hemoglobinopati yang diturunkan, dan diklasifikasikan berdasarkan rantai globin mana yang mengalami gangguan. Terdapat dua jenis thallasemia yaitu alfa dan beta.

Dalam kehamilan, beberapa penyakit kronik juga dapat menyebabkan anemia termasuk penyakit ginjal, systemic lupus eritematosus, reumatoid artritis, tuberkulosis dan neoplasma. Mekanisme terjadi anemia karena perubahan fungsi retikuloendotel, gangguan metabolisme besi dan eritropoesis yang berkurang.

Penyebab lain anemia seperti hemolisis jarang ditemukan dalam kehamilan. Terjadinya hemolisis dikarenakan adanya autoantibodi yang merusak eritrosit. Penyebabnya idiopatik atau karena penyakit lain yang mendasari seperti limfoma, leukemia, infeksi atau obat-obatan. Hemolisis juga dapat disebabkan oleh defek eritrosit yang diturunkan seperti sferotisosis herediter, defisiensi G6PD namun jarang ditemukan.

MEDITASI SELAMA MASA KEHAMILAN

0

Meditasi

Ketika Anda tidak lagi terganggu oleh rangsangan eksternal dan ketika pikiran Anda benar-benar terkontrol dan tetap fokus pada satu titik, ini disebut meditasi. Latihan meditasi secara teratur akan menginduksi perasaan yang mendalam tentang peremajaan dan relaksasi. Denyut nadi, tekanan darah dan kebutuhan oksigen turun. Pikiran menjadi lebih rileks dan reseptif sugestif.

 

Meditasi selama kehamilan memainkan peran yang sama penting dalam tumbuh kembang bayi yang sehat. Semua ibu hamil menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka mulai dari makanan dan diet bergizi untuk ibu semua diberikan yang terbaik.Namun, kebutuhan ibu hamil bukan hanya kebutuhan fisik tetapi juga psikologis. Emosi memainkan peran penting dalam perkembangan bayi. Anda sering melihat contoh stres ibu melahirkan bayi dengan suasana hati berfluktuasi, dengan mudah akan berubah menjadi kemarahan atau depresi. Sangat penting bagi ibu untuk tetap santai, tenang dan bebas dari kecemasan atau stres. Dengan bantuan meditasi, Anda dapat menanamkan harmoni dalam diri Anda. Ini akan membantu Anda untuk tetap bebas dari stres dan depresi, terutama, jika Anda adalah orang yang emosional.

 

Meditasi selama kehamilan adalah cara terbaik untuk membuat Anda lebih kuat secara emosional dan mental. Dengan meditasi, Anda mendapatkan kemampuan untuk menahan rasa sakit yang membantu selama persalinan pada kehamilan. Tidak sulit jika Anda mencoba untuk berlatih meditasi sendiri selama kehamilan.

Apa itu Meditasi Kehamilan?

Meditasi Kehamilan adalah kemampuan untuk memfokuskan pikiran untuk mencapai keadaan damai, keheningan dan relaksasi yang mendalam, melalui teknik pencitraan dan pernapasan. Bermeditasi selama kehamilan adalah hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk Anda dan bayi Anda karena ketika Anda meluangkan waktu untuk merasa sepenuhnya santai, ini akan meningkatkan pasokan oksigen ke bayi Anda. Waktu yang Anda habiskan selama meditasi juga penting dalam membantu Anda “terhubung” dengan bayi yang belum lahir. Ini adalah waktu pengasuhan,dan Ini adalah waktu yang Anda tidak berada dalam kontrol. Meditasi Kehamilan anda adalah waktunya Anda merasakan cinta, refleksi dan perawatan. Lima belas sampai dua puluh menit sehari untuk merawat seluruh tubuh Anda, pikiran dan semangat, untuk memperbarui dan melepaskan kekhawatiran dan stres.

Mengapa Meditasi Kehamilan

Manfaat fisiologis dari meditasi kehamilan yang ditransmisikan secara langsung ke bayi dalam rahim Anda. Ketika Anda bermeditasi dan merasa nyaman, damai dan santai, Anda berkomunikasi intens dengan bayi yang belum lahir. Meditasi mempengaruhi produksi neurohormonnya dan neurotransmiter. Meditasi kehamilan harus menjadi bagian dari kesehatan prenatal Anda karena memiliki kemampuan untuk berkontribusi guna menyeimbangkan hormon dan mendukung sistem kekebalan tubuh.

Manfaat Meditasi Kehamilan

1. Mengurangi stres.

2. Memproduksi endorphines yang mengurangi rasa sakit fisik.

3. Peningkatan produksi DHEA (dehydroepiandrosterone), yang merangsang produksi limfosit T dan B, sehingga mendukung sistem kekebalan tubuh. DHAE juga membuat Anda merasa lebih baik dan meningkatkan biokimia otak, mencegah kesedihan dan depresi sebelum dan sesudah kelahiran.

4. Penurunan produksi adrenalin dan kortisol.

5. Meningkatkan kadar melatonin, sehingga mendukung sistem kekebalan tubuh, meningkatkan kualitas tidur, dan suasana hati membaik.

6. Peningkatan produksi endorfin, yang memiliki efek penghilang rasa sakit yang sangat kuat dalam persiapan untuk melahirkan.Semakin banyak waktu yang dikhususkan untuk praktek meditasi kehamilan semakin tinggi tingkat endorphines saat lahir. Produksi endorphin adalah penting untuk seorang wanita dalam menghindari risiko intervensi medis.

7. Mencegah pre-eklampsia.Meditasi dapat sangat efektif dalam menurunkan tekanan darah dan denyut jantung, menurunkan risiko kerusakan otak pre-eklampsia dan potensi prematur.

8. Menghilangkan emosi negatif, yang jika berkepanjangan dapat mempengaruhi perkembangan bayi anda dalam rahim.

9. Melepaskan rasa takut tenaga kerja dengan memberdayakan Anda meskipun proses persalinan. Anda belajar bahwa setiap kontraksi adalah cara biologis bayi Anda berkomunikasi dengan Anda untuk memberitahu Anda ketika dia atau dia akan datang.ÂMenghadapi kontraksi masing-masing dengan kekuatan relaksasi yang mendalam dan bukan karena ketakutan adalah kunci untuk mencapai melahirkan alami.

10. Meningkatkan produksi susu, dan mencegah depresi postpartum. Hal ini penting untuk belajar bagaimana untuk hadir, berada di saat ini dan mencintai diri Anda dan bayi Anda tanpa syarat.

Latihan Meditasi untuk Kehamilan

 

1. Meditasi pada nafas

Ini adalah saat yang tepat untuk memulai jika Anda tidak memiliki pengalaman dengan meditasi.

Petunjuk:

Duduk atau berbaring dalam posisi nyaman. Taruh satu tangan di dada dan yang lainnya di perut Anda. Mulailah dengan hanya bernapas masuk dan keluar perlahan-lahan. Perhatikan gerakan tubuh Anda di bawah tangan Anda.

Cobalah untuk bernapas pada tingkat 12-15 napas per menit. Kadang-kadang membantu untuk memiliki orang lain melakukan penghitungan suara, sehingga Anda dapat memfokuskan semua energi Anda pada pernapasan itu sendiri.

pregnancy-meditation-benefit-hormones-Copy

 

2. Relaksasi Progresif

Untuk latihan ini, Anda akan menegangkan bagian-bagian berbeda dari tubuh Anda, dan kemudian secara sadar merilekskannya. Dengan menyadari perbedaan kontras antara ketegangan dan relaksasi tubuh, Anda akan bisa rileks sepanjang hari-setiap kali Anda merasa tegang.

DOKTER SPOG dan BIDAN yang menerapkan prinsip GENTLE BIRTH di INDONESIA

 

{youtubejw}VU8T-ebxu1c{/youtubejw}

 

Dear member, www.bidankita.com di seluruh Indonesia

kelahiran manusia adalah peristiwa yang paling ajaib, transformasional, dan misterius dalam kehidupan kita. Pengalaman melahirkan akan meninggalkan jejak sendiri yang dapat tak terhapuskan begitusaja pada kehidupan seorang ibu dan bayi.  Namun sayangnya seringkali para calon orang tua tidak menyadari hal ini.

 

Gentle birth adalah sebuah filosofi dalam persalinan dimana sangat ramah jiwa dan minim trauma.  Namun sayangnya di Indonesia baru sedikit sekali yang mau menerapkannya. berikut ini saya membuat artikel ini sebagai informasi tentang provider yang bisa diajak menerapkan prinsip2 gentle birth.

 

 

mari ingat bersama bahwa hakikat gentle birth adalah memberdayakan diri. proses ngomong dengan bidan/dokter, nego dengan RS/klinik, juga bagian dari memberdayakan diri. inilah yang membedakan dgn persalinan umum, yang “tinggal bawa badan” dan “pasrah” aja sama klinik/RS/dokter/bidannya. Dan apapun hasilnya nanti, inilah yang membuat semua proses selalu istimewa.

so, semoga info dalam dokumen ini tidak mengurangi niat dan usaha kita semua untuk memberdayakan diri ya…

daftar di bawah ini adalah yang saya kenal dan sudah terbukti kiprahnya dalam dunia GB di Indonesia:

Dr. Hariyasa Sanjaya, SpOG

Klinik Kasih Medika Bersama RS Wing’s International & RSB Harapan Bunda

Jl. Diponegoro No. 150 Blok B Pertokoan Diponegoro IDT Genteng Biru, Denpasar, BALI

Phone: (0361) 231628

[email protected]

Ibu Robin Lim, dkk

Klinik Bumi Sehat

Yayasan Bumi Sehat Bali, Banjar Nyuh Kuning, Ubud, Bali, Indonesia 80571.

Phone: (0361) 970002

www.bumisehatbali.org

www.robinlimsupport.org

Latihan Relaksasi Hypnobirthing Mendalam

0

Stres saat hamil dapat menyebabkan ibu merasa lelah, cemas dan sakit. Hal ini juga dapat membuat masalah. Namun jika ibu dapat menangani stress tersebut dengan baik, maka ibu dapat meningkatkan kesehatan fisik dan emosional. teknik relaksasi sangat efektif untuk dapat mengurangi stres. Ibu dapat mulai berlatih relaksasi sebagai bagian dari persiapan Ibu untuk menjadi orangtua. Teknik relaksasi dapat membantu ibu untuk menikmati selama kehamilan dan persalinan serta setelah bayi lahir. Selama persalinanpun  tehnik ini akan membantu ibu untuk  menghemat energi dan bekerja sama dengan tubuh, daripada melawan kontraksi.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah mulailah dengan berpikir tentang apa yang Anda lakukan sekarang untuk membantu diri Anda rileks. Apakah Anda mendengarkan musik? Meringkuk di kursi favorit? Gunakan teknik dari yoga atau olahraga?

Pendekatan untuk relaksasi Ada dua cara utama untuk relaksasi. Ketika Anda  berusaha untuk rileks dari dalam, cobalah untuk fokus dalam menenangkan pikiran dan emosi. Hal ini menyebabkan rasa nyaman dan membuat semua otot anda rileks. Ketika Anda rileks dari luar, secara  sadar kendurkan otot Anda. Lepaskan ketegangan dari otot-otot Anda dan ini akan membuat Anda merasa santai dan nyaman. Kebanyakan orang menggunakan kombinasi teknik.

Relaxing from the inside out (relaksasi dari dalam ke luar ) Anda dapat menggunakan meditasi atau doa untuk mendapatkan diri Anda masuk ke dalam keadaan relaksasi. Beberapa orang merasa terbantu dengan menambahkan musik lembut, aroma therapy yang menyenangkan, atau gambar favorit. Anda juga bisa fokus dalam menjaga pernapasan lambat dan mudah.

relaxation_labor

1. Imagery (Perumpamaan/ membayangkan) Jika ini adalah teknik baru untuk Anda, cobalah ini:  Ambil posisi senyaman mungkin, anda bisa duduk nyaman di kursi dan tutup mata. Bayangkan tempat favorit Anda.  Perhatikan, warna suara, aroma, dan tekstur.   Nikmati dan rasakan di tempat ini selama beberapa menit dan menikmati rasa damai dan kenyamanan. Lain kali, tambahkan musik atau apa pun yang akan membantu Anda kembali ke tempat khusus tersebut.

2. Breathing (Pernafasan) Sebuah alternatif yang dapat membantu anda adalah dengan menggunakan pernapasan Anda sebagai teknik relaksasi:   Ambil posisi senyaman mungkin (Anda bisa duduk ataupun tidur miring) Mulai memperhatikan pernapasan Anda.  Fokus pada menjaga pernapasan anda lambat dan mudah.  Biarkan pernapasan Anda semakin dalam, lamban dan nyaman. Nikmati perasaan damai yang berasal dari latihan pernapasan semacam ini. Relaxing from the outside in (Relaksasi dari luar ke dalam) Jika Anda membutuhkan cara yang lebih aktif untuk bersantai, Anda dapat menggunakan pendekatan berbasis otot. Atau, Anda dapat menggabungkan dengan teknik lain. Misalnya, Anda dapat memperlambat napas anda selama satu menit dan kemudian fokus pada relaksasi otot-otot yang belum dilepaskan ketegangannya.

Tense and release (Tegang dan rilekskan)

Ini adalah tehnik yang paling mudah:

Ambil posisi yang paling nyaman, Anda dapat duduk atau semi-berbaring, seperti berada di kursi santai.

Gunakan beberapa bantal yang Anda butuhkan untuk mendukung sendi Anda dan dengan posisi kaki dan tangan yang paling nyaman. Jangan biarkan satu bagian dari tubuh Anda menindih bagian tubuh yang lain (misalnya kaki tidak boleh disilangkan).

Ambil napas dalam-dalam dan perlahan-lahan hembuskan.

Fokus pada otot-otot di dahi Anda. Tegangjan (anda bisa mengerutkan kneeing) tahan sesaat lalu rilekskan lagi, bersama dengan melepaskan nafas perlahan.

Biarkan  mata Anda tertutup rapat (rasakan ketegangan pada otot mata) lalu lepaskan perlahan. Kemudian Anda dapat menutup dengan lembut mata Anda atau membuat mereka tetap terbuka.

Asma pada kehamilan

0

Asma adalah kondisi kronis yang ditandai dengan sesak napas dan serangan mengi. Seorang ibu hamil yang menderita asma pasti akan khawatir tentang efek dari kondisi pada kehamilan dan sebaliknya. Hal ini khususnya terjadi pada kehamilan pertama. Pertanyaan dan jawaban di sini adalah tuntuk memperjelas situasi untuk penderita asma. Intinya asma tetap terkontrol dengan baik, dan bagaimana mengambil langkah-langkah pengobatan dan pencegahan lainnya dan pengobatan serta menghindari situasi yang dapat memicu serangan. Asma merupakan penyakit paru yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Banyak wanita yang khawatir tentang perubahan2 tubuh selama hamil dapat memicu serangan asma atau adakah efeknya pengobatan asma terhadap bayi.

Dengan pengobatan asma yang baik, maka hamil umumnya akan normal serta dapat melahirkan bayi secara normal juga. Pengobatan asma selama hamil akan sangat sukses jika bumil mendapatkan pengobatan yang pengobatan secara teratur. Banyak wanita dengan asma tidak teridentifikasi selama kehamilan, sehingga kurang perawatan. Ada juga kesalahpahaman dengan wanita hamil bahwa pengobatan asma mereka dapat membahayakan bayi. Padahal asma jauh lebih mungkin berbahaya daripada obat preventif. Sebanyak 55% wanita dengan asma minimal akan mengalami satu kali serangan asma akut selama kehamilan dan ini bisa menyebabkan efek samping pada bayi, termasuk kelahiran prematur. Hal ini bisa dicegah dengan manajemen asma yang tepat.

Rutinlah mengunjungi dokter dan ketahui kapan harus mendapatkan dan meningkatkan dosis obat asma. Serta perlu mengetahui kapan saatnya harus pergi ke gawat darurat rumah sakit Berat ringannya serangan asma saat hamil berbeda-beda pada setiap wanita. Saat hamil, asma memburuk pada 1/3 penderitanya, membaik 1/3 nya dan tetap stabil pada 1/3 nya lagi. Pola lainnya yang berhasil diamati adalah:

Pada yang asmanya memburuk, peningkatan gejala sering terlihat pada usia kehamilan sekitar 29 dan 36 minggu.

Asma biasanya membaik dalam minggu-minggu akhir kehamilan.

Persalinan dan kelahiran jarang memperburuk asma.

Bagi ibu yang asamanya membaik, prosesnya berlangsung bertahap selama kehamilan.