Bidan Kita

Home Blog Page 64

Masa Transisi dalam Proses Melahirkan

0

 

Proses persalinan terdiri dari beberapa fase atau tahapan. Yaitu:

KALA I

1. Awal Persalinan (Kala 1 Fase Laten): 0-3 cm

2. Persalinan aktif (Kala 1 Fase Aktif):4-7 cm

3. Masa Transisi: 8-10 cm

4. Pembukaan lengkap/ dilatasi penuh: 10 cm

KALA II (fase pengeluaran janin)

 

KALA III (Fase pelepasan plasenta)

 

Rasa tidak nyaman seringkali dirasakan oleh ibu ketika mereka berada di fase kala I persalinan. Nah artikel ini saya susun agar Anda menemukan semua yang anda perlu tahu tentang masa transisi dalam persalinan. Termasuk tanda-tanda mungkin persalinan, tanda-tanda fisik, respons emosional, apa yang ibu dapat melakukan dan apa yang pasangannya dapat lakukan untuk membantu.

Perubahan serviks

Pembukaan sampai 10 cm; mungkin tidak merata pelebarannya (tidak seperti yang Anda bayangkan selama ini), kadang ini menyebabkan bibir serviks anterior.

Bisa di baca di sini:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=346:apa-dan-bagaimana-serviks-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=308:bibir-serviks-anterior&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=293:20-fakta-tentang-serviks-dan-bagaimana-perannya-selama-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Posisi Bayi

Bayi mulai turun jauh di panggul dan melakukan beberapa maneuver untuk menyesuaikan diri dengan ukuran panggul

Bisa And abaca di link:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=310:mari-mempelajari-proses-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Delapan Cara untuk Meningkatkan Keselamatan dan Kenyamanan saat Melahirkan


Selamat! Anda akan punya bayi. Atau mungkin Anda berpikir untuk menjadi hamil. Tidak pernah terlalu dini untuk mulai merencanakan untuk kehamilan dan kelahiran yang damai, aman, sehat. Di seluruh dunia, perempuan mempunyain memori bahwa melahirkan adalah proses alami, fisiologis normal. Perempuan memberdayakan diri mereka sendiri untuk memungkinkan kehamilan dan kelahiran terjadi dalam cara yang damai, nyaman, mencintai, bahkan suci.

Artikel ini akan menyarankan delapan cara untuk meningkatkan kenyamanan dan kesehatan Anda saat Anda sedang hamil dan ketika Anda “membawa” anak Anda yang berharga ke dunia. Ambil waktu beberapa saat untuk membaca setiap saran.

1. Mendidik diri sendiri.

Ingat pengetahuan itu penting dan bahkan KUNCI untuk mencapai kehamilan dan persalinan yang nyaman. Karena ketika Anda tidak tahu menahu tentang kehamilan dan persalinan/kelahiran Anda akan semakin tidak bisa “connect” dengan diri dan tubuh Anda. Dan ketika itu terjadi maka yang ada adalah rasa takut, cemas, khawatir. Dan ketika selama hamil dan proses persalinan pikiran Anda diliputi rasa takut maka semuanya tidak akan berjalan dengan lancar.

Ayo mulai BACA. Cobalah untuk merumuskan pendapat tentang bagaimana melahirkan dipandang oleh profesi medis dan bagaimana Anda melihatnya dari kacamata Anda sendiri. Berbicara dengan wanita yang telah melahirkan secara alami. Luangkan beberapa menit membayangkan bagaimana proses persalinan yang “sempurna” untuk Anda dan bayi Anda, dan apa yang diperlukan atau apa yang harus Anda pelajari dan persiapkan untuk memiliki pengalaman itu. Kembangkan daftar pertanyaan dan tanyakan kepada dokter, perawat, atau bidan agar mereka dapat menjawab dan menjelaskan secara detail kepada Anda. Salin artikel ini atau artikel-artikel lain yang sekiranya penting dan dapat dijadikan bahan diskusi lalu membawanya ke pertemuan prenatal Anda berikutnya.

Ingat bahwa penyedia layanan kesehatan adalah orang-orang yang memiliki keahlian medis mereka, namun juga sibuk sehingga kadang mereka hanya berkutat pada rutinitas dan tidak atau belum berkembang sesuai dengan perkembangan asuhan pelayanan yang berkembang saat ini. Contoh nyata saja, kita tahu bahwa hypnobirthing sangatlah penting untuk dipelajari ibu hamil dan juga bidan serta dokternya seharusnya semua ibu yang hendak bersalin didampingi dnegan metode hypnobirthing namunkenyataannya banyak bidan atau dokter yang belum tahu tentang apa itu hypnobirthing. Ini dikarenakan mereka masih ketinggalan informasi karena rutinitas yang begitu menyita waktu mereka.

2. Lebih teliti saat memilih provider.

Setelah membaca, berbicara dengan ibu baru di daerah Anda, saling sharing tentang jenis kehamilan dan perawatan kelahiran yang Anda inginkan, wawancara calon penyedia layanan kesehatan tentang perawatan. Jangan memilih provider hanya karena mereka dekat, atau anggota keluarga Anda pernah dia tolong. murah atau alasan-alasan lainnya. Anda harus jeli memilih provider yang pas untuk Anda.

  • Pilih dokter, perawat, atau bidan yang akan mendukung keinginan Anda. Bicara ke banyak atau beberapa provider untuk mendapatkan rasa “klik” dan memahami bagaimana cara provider tersebut melakukanpendekatan dalam memberikan pelayanan kepada ibu yang hendak melahirkan. atau gampangannya memahami “treatment & hospitality” provider kepada klien kliennya
  • Menulis rencana melahirkan (birth plan) dan mendiskusikannya dengan provider tentang prospektifnya. Ingat bahwa penyedia layanan kesehatan adalah manusia, sama seperti Anda. Jadi pasti ada yang “cocok” dan juga ada yang “kurang cocok” dengan Anda. Yang terpenting saat ini adalah cobalah untuk memberdayakan diri Anda untuk memiliki kelahiran yang Anda inginkan, sementara yang lain biarlah mereka melakukannya dengan cara mereka.
  • Mempertimbangkan untuk melahirkan alami di rumah (jika memungkinkan) tau di rumah bersalin atau klinik bidan. karena pada dasarnya bidan itu memiliki keahlian sama seperti mereka yang bekerja di rumah sakit. Mereka punya peralatan darurat, dan sudan punya system rujukan, sehingga jika perlu atau ada situasi khusus maka Anda dan bayi Anda dapat diangkut ke rumah sakit.
  • Menyewa bidan dan / atau doula. Doula bukan penyedia layanan medis: mereka hadir semata-mata untuk menjadi advokat dan orang yang mendukung. saat Anda peruksa tanyakan ke provider Anda untuk memastikan doula Anda akan diizinkan untuk tinggal bersama Anda dan memndampingimu setiap saat. Jika Anda memilih bidan, jangan lupa untuk mewawancarai dia.
  • Pertimbangkan untuk melahirkan bayi dalam air (apabila ternyata provider Anda menyediakan layman ini). Air adalah lingkungan yang sangat menenangkan untuk persalinan.  Pastikan untuk meminta penyedia layanan kesehatan Anda jika mereka mendukung Anda dalam hal ini dan apakah mereka memiliki bak khusus untuk melahirkan dan bersedia untuk menggunakannya.

3. Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang

Wanita hamil makan untuk dua orang, tetapi bayi Anda tidak membutuhkan kalori sebanyak orang dewasa. Jangan gunakan kehamilan Anda sebagai alasan untuk makan makanan junk food.  Mulailah mengkondumsi makan organic, Pastikan Anda mendapatkan jumlah yang cukup dari asam lemak esensial, Konsumsilah juice setiap hari, jus sayuran segar adalah sumber nutrisi. Hindari kafein dan alcohol.

4. Kendalikan emosi Anda.

Mendapatkan apa yang Anda inginkan untuk memperoleh pengalaman melahirkan yang positif itu penting

Ingatkah Anda ketika Anda bertanya kepada ibu Anda dan menanyakan proses ketika ibu melahirkan Anda? Wah si ibu akan dengan lancar dan detail menceritakan kronologis kejadian seputar kehamilan dan persalinannya dulu. Padahal mungkin itu sudah 25 tahun yang lalu. Dan ketika Anda menanyakan kepada nenek bagaimana critanya saat melahirkan ibu Andapun nenek dengan lancar dan fasih akan menceritakan kronologisnya padahaln itu bisa jadi 50 tahun yang lalu, namun si nenek akan dengan lancarnya bercerita kepada Anda bahkan seolah-olah beliau sedang bernostalgia dengan masa lalu. Nah itu adalah gambaran bahwa proses dilahirkan dan melahirkan adalah peristiwa yang sangat fenomenal dan sangat di kenang oleh setiap wanita.Nenek/Ibu adalah figure dan sosok bagi Anda. Tentunya Anda akan lebih mempercayai mereka dibandingkan dengan siapapun di lingkungan Anda bukan? Apalagi jika ibu adalah figure yang sangat kuat bagi Anda tentu Anda akan menganggap apapun yang dikatakan dan diceritakan sang ibu adalah benar adanya. Benar demikian bukan?

Nah sekarang, bayangkan jika sang ibu dan sang nenek bercerita tentang pengalaman saat melahirkan ibu Anda dan Anda dengan sukacita dan menyatakan bahwa proses persalinan mereka berjalan sangat mudah dan lancar juga menyenangkan. Apa yang Anda rasakan? Lega, bahagia..senang juga semangat mungkin. Namun apa jadinya apabila mereka mengatakan yang sebaliknya? Bahwa proses persalinan mereka sungguh menyiksa, menyakitkan dan membuat mereka berfikir 2 kali bahkan 5 kali untuk hamil dan melahirkan lagi? Bagaimana perasaan Anda> takut, cemas, kawatir dan sedih adalah perasaan yang bisa dipastikan hinggap di hati dan pikiran Anda ketika itu.

Sebuah pengalaman melahirkan yang baik harus bahagia dan memuaskan, serta aman.Dan Anda lebih mungkin untuk memiliki pengalaman yang baik tersebut jika Anda membangun komunikasi yang baik dengan dokter atau bidan sejak awal. Biarkan dokter atau bidan tahu apa yang Anda inginkan.Jika ia tidak setuju dengan keinginan Anda, jauh lebih baik untuk mengetahuinya ketika Anda masih hamil dibandingkan Anda baru mengetahui ketidak setujuan mereka dengan permintaan Anda ketika Anda berada di detik-detik menjelang persalinan. Karena jika ini terjadi Anda tak mungkin mempunyai cukup waktu untuk mencari alternative lain. Beda halnya dengan apabila anda sudah mengetahui sejak awal tentang ketidaksetujuan bidan/dokter terhadap beberapa permintaan Anda, setidak nya Anda mempunyai cukup waktu untuk bernegosisasi ataupun mencari alternative lain dengan kepala dingin.

Nah point apa saja yang bisa tanyakan dan komunikasikan kepada bidan/dokter (provider) Ketika Anda melakukan kunjungan pertama kehamilan Anda:

  1. Tanyakan kepada resepsionis tentang biaya untuk dokter untuk persalinan per vagina, dan juga untuk operasi caesar.Tanyakan dan cros check dengan pihak asuransi Anda apakah pihak asuransi Anda sepenuhnya akan menutupi biaya untuk persalinan per vagina atau operasi Caesar.
  2. Tanyakan kepada klien lain yang pernah melahirkan di tempat yang Anda maksudkan, tanyakan kepada mereka bagaimana pengalaman mereka terhadap pelayanan yang mereka terima ketika melahirkan.
  3. Tanyakan pula bagaimana pengalaman mereka dan cari tahu apakah pihak provider menghormati permintaan ibu dan apabila permintaan ibu di tolak tanyakan apa dan alasannya mengapa ditolak. Untuk itu ada baiknya Anda mengenal para ibu lain yang mungkin anda temui ketika Anda melakukan kunjungan Antenatal. Setidaknya untuk saling sharing pengalaman.
  4. Jika Anda memiliki keraguan bahwa dokter atau bidan anda adalah orang yang tepat untuk Anda, maka berusahalah untuk mencari orang lain atau menemukan seseorang yang lebih kompatibel. Jangan abaikan rasa kurang sreg atau rasa sungkan ketika Anda melakukan kunjungan Antenatal dan menentukan dokter atau bidan mana yang akan menolong Anda.
  5. Jika dokter atau bidan tampaknya tepat untuk Anda, tanyakan apakah mereka (dokter) akan tetap menolong dan mendampingi Anda walaupun Anda melahirkan di akhir pecan atau hari libur misalnya. Karena beberapa kasus di RS terjadi bahwa secara tiba-tiba si ibu langganan dokter A harus di damping dokter F yang notabenenya tidak dia kenal sama sekali sebelumnya hanya gara-gara saat itu si ibu melahirkan di hari minggu dan dokter A tidak jaga. Untuk itu sejak awal kunjungan tanyakan dan tentukan alternative dokter atau bidan ketika mereka yang bersangkutan oleh suatu hal dan sebab terpaksa tidak bisa mendampingi Anda di hari H. ini akan sangat membantu Anda agar tidak cemas ketika hari H nanti.
  6. Beberapa dokter dan bidan sangat sensitif, dan beberapa bahkan jengkel ketika kliennya bertanya tentang prosedur kebidanan dan obat-obatan. Oleh karena itu, cobalah untuk hati-hati ketika membuka diskusi, akan lebih baik jika Anda menghindari kesan menggurui atau memerintah karena seringkali dokter dan bidan sensitive sehingga ketika mereka merasa digurui oleh Anda maka secara tak langsung mereka akan merasa kesal dengan Anda.
  7. Ketika Anda mempunyai beberapa permintaan khusus misalnya tentang penundaan pemotongan tali pusat, atau IMD kepada provider namun mereka menolaknya jangan langsung patah arang. Cobalah untuk pelan-pelan “merayu” mereka tentunya di kunjungan berikutnya dan berikutnya lagi. Yang penting ingatlah untuk mengkomunikasikan dengan damai. Dan ketika mereka menyangsikan kegunaan dan keuntungan dari permintaan khusus Anda tersebut secara ilmiah, cobalah untuk membawa beberapa literature dan bukti ilmiah (EBM) untuk menguatkan argumentasi Anda.
  8. Yang terpenting adalah jangan biarkan Anda datang berkunjung ke bidan atau dokter dengan “kepala kosong” artinya Anda harus banyak baca, banyak belajar dan berdayakan diri Anda dan ketahui apa yang terjadi pada diri Anda, tak ada salahnya belajar sedikit tentang ilmu kebidanan karena dengan demikian Anda bisa lebih kritis lagi.
  9. Jadilah klien yang kritis dan bijak. Jangan serta merta “menyerahkan” tubuh Anda kepada bidan atau dokter seperti menyerahkan mobil rusak kepada montir tanpa mengetahui onderdil apa yang akan diperbaiki atau mungkin dig anti. Ingat ini tubuh Anda, bayi Anda dan hidup Anda selain itu Andapun membayar mereka maka jadilah klien yang SMART. Yang selalu menggunakan BRAIN ketika mengambil sebuah keputusan medis.

Link: https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=262:gunakan-brain-pada-saat-mengambil-keputusan-dalam-persalinan&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Berikut ini beberapa contoh pertanyaan penting lainnya kepada dokter atau bidan meliputi:

  • “Apakah saya bisa minum air dan makan makanan ringan di saat persalinan?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang diperbolehkan untuk berjalan-jalan selama persalinan?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang diperbolehkan atau diberikan kebebasan untuk melahirkan dalam posisi tegak atau alternatif?”
  • ” Berapa % dari pasien Anda yang tidak diberikan obat sama sekali selama persalinan? Apa obat yang Anda sering diberikan kepada ibu selama persalinan? Apa resiko obat tersebut kepada saya dan bayi saya? Bisakah saya membaca label produsen (lembar informasi ) untuk obat-obatan? “
  •  “Ketika Anda mendengarkan detak jantung janin selama kehamilan dan persalinan, apakah Anda menggunakan fetoscope atau USG?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang tidak dilakukan episiotomi?”
  • ” Berapa % dari pasien Anda yangSC atau berakhir di meja operasai setelah sekian lama dengan berbagai kasus tentunya mencoba untuk persalinan normal?”
  • “Berapa % dari pasien Anda yang dilakukan induksi persalinan? Rata=-rata apa factor penyebabnya? Dan bagaimana rata-rata “ending” nya?

Mendapatkan catatan medis Anda

Selain bertanya secara detail pada provider, cobalah untuk meminta salinan rekam medis Anda dan bayi Anda dari rumah sakit setelah melahirkan. Namun beberapa kali permintaan ini cenderung membuat dokter dan rumah sakit khawatir tentang kemungkinan Anda gugatan akibat malpraktik medis. Oleh karena itu, jika Anda ingin memiliki salinan Anda dan catatan bayi Anda, ungkapkan permintaan Anda ini di kunjungan awal prenatal Anda. Nah berikut ini contoh kalimat yang bisa Anda adopsi:

“saya ingin mempunyai salinan rekam medis selama saya kunjungan, bersalin dan selama bayi saya di rawat di RS ini termasuk catatan asuhan kebidanan (ASKEB), form pemantauan, hasil pemeriksaan dll untuk menyimpan sebagai catatan saya sendiri. Apakah ini memungkinkan?”

“Berapa biaya yang harus saya tambahkan untuk memperoleh salinan catatan-catatan atau rekam medis Anda?”

Air Ketuban Anda Kurang?

Beberapa ibu di Fb Bidan Kita inbok ke saya lalu konsultasi karena cemas setelah di beritahu sang dokter kalau dia harus segera diinduksi atau dilakukan SC gara-gara sudah HPL atau mendekati HPL dan di beritahu bahwa air ketubannya berkurang bahkan ada dokter yang dengan tragisnya menyatakan air ketubannya sudah habis. Sehingga induksi atau Sc harus dilakukan secepatnya.

Nah di artikel ini mari kita luruskan. Dan saya akan sangat senang jika pembaca mempunyai masukan dan pendapat. Disini kita coba untuk diskusikan bersama.

Pertama

Oligohidarmnion

Pada kasus-kasus yang jarang, volume air ketuban dapat turun di bawah batas normal dan kadang-kadang menyusut hingga hanya beberapa ml cairan kental. Penyebab keadaan ini belum sepenuhnya dipahami. Secara umum, oligohidramnion yang timbul pada awal kehamilan jarang dijumpai dan sering memiliki prognosis buruk. Marks dan Divon (1992) menemukan oligohidramnion pada 12% dari 511 kehamilan usia 41 minggu atau lebih pada 121 wanita yang diteliti secara longitudinal terjadi penurunan volume cairan ketuban sebesar 25% perminggu setelah 41 minggu. Akibat berkurangnya cairan, risiko kompresi tali pusat, dan pada gilirannya gawat janin, meningkat pada semua persalinan, terutama pada persalinan post term.

Kebocoran kronik suatu defek di selaput ketuban dapat mengurangi volume cairan dalam jumlah bermakna, tetapi seringkali kemudian segera terjadi persalinan. Pajanan ke inhibitor enzim pengubah-angiotensin dilaporkan berkaitan dengan oligohidramnion Seba­nyak 15 sampai 25 % kasus berkaitan dengan anomali janin. Namun pada dasarnya Oligohidramnion sangatlah jarang ditemukan.

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan oligohidramnion:

1. Faktor janin

– Kelainan ginjal

– Uropati obstruksi

– Pecah selaput ketuban

– Kehamilan lewat waktu

2. Faktor ibu

– Penyakit hipertensi

– Insufisiensi utero-plasenta

– Sindrom antifosfolipid

– Dehidrasi-hipovolemi / Kurang minum

Hasil luaran janin pada oligohidramnion di kehamilan usia dini adalah buruk. Bayi yang tadinya normal dapat mengalami akibat dari oligohidramnion awitan dini yang parah. Perlekatan antara amnion dan bagian-bagian janin dapat menyebabkan kecacatan serius termasuk amputasi. Selain,itu, akibat tekanan dari semua sisi, penampakan janin menjadi aneh, dan kelainan otot-rangka, misalnya kaki gada (clubfoot) sering terjadi.

Secara normal, volume cairan amnion secara normal berkurang setelah usia gestasi 35 minggu. Dengan menggunakan indeks cairan amnion kurang dari 5 cm, Casey dan kawankawan (2000) mendapatkan insidensi oligo­hidramnion terjadi hanya 2,3 % dari 6400 kehamilan lebih yang menjalani sonografi setelah minggu ke-34 di Parkland Hospital.Jadi kejadian ini sangat jarang.

Namun yang saya herankan adalah mengapa begitu banyak ibu yang inbok ke FB saya menyatakan bahwa harus di induksi atau di SC segera karena air ketubannya sudah kering padahal usia kandungannya masih 38 s.d 39 minggu. Dan ketika saya coba tanyakan diagnose itu didasari oleh pemeriksaan jenis apa, mereka tidak mengetahuinya. Apalagi ketika saya tanyakan indeks cairan ketubannya. Mereka sama sekali tidak tahu yang mereka ketahui adalah mereka harus segera dilakukan intervensi karena air ketuban berkurang.

Pertahankan Ketuban Anda

0

 

ARM atau Artificial Rupture Of Membran atau pemecahan ketuban adalah salah satu intervensi rutin dayng umum dilakukan oleh tenaga kesehatan selama proses persalinan. Namun, sebenarnya ARM tidak boleh dilakukan tanpa pemahaman yang baik tentang bagaimana kantung ketuban dan fungsi cairan ketuban dalam proses persalinan. Seorang ibu harus sepenuhnya diberitahu tentang risiko yang terkait intervensi ini sebelum ia menyetujui untuk melakukan ARM ini. Posting ini akan membahas bagaimana resiko ARM pada persalinan.

Anatomi dan fisiologi

Pada akhir kehamilan janin Anda dikelilingi oleh sekitar 500-1000ml Fluida/ cairan ketuban. janin juga berkontribusi terhadap jumlah air ketuban melalui sekresi urine dan saluran pernapasan ke dalam cairan. Cairan ketuban/cairan amnion terus-menerus diproduksi dan selalu baru – Bayi menelan cairan, melewati usus ke dalam sirkulasi bayi; kemudian dikirim keluar melalui plasenta. Proses ini terus berlanjut bahkan jika selaput ketuban telah pecah. Jadi sebenarnya, bahkan ketika ketuban sudah pecah, cairan ketuban tetap diproduksi oleh plasenta dan tubuh nah ini akan tergantung dengan bagaimana rehidrasi si ibu. Jadi sebenarnya tidak ada istilah ketuban kering bunda!

Beberapa penelitian menyatakan Cairan amnion pada keadaan normal berwarna putih agak keruh karena adanya campuran partikel solid yang terkandung di dalamnya yang berasal dari lanugo, sel epitel, dan material sebasea. Volume cairan amnion pada keadaan aterm adalah sekitar 800 ml, atau antara 400 ml -1500 ml dalam keadaan normal. Pada kehamilan 10 minggu rata-rata volume adalah 30 ml, dan kehamilan 20 minggu 300 ml, 30 minggu 600 ml. Pada kehamilan 30 minggu, cairan amnion lebih mendominasi dibandingkan dengan janin sendiri. Cairan amnion diproduksi oleh janin maupun ibu, dan keduanya memiliki peran tersendiri pada setiap usia kehamilan. Pada kehamilan awal, cairan amnion sebagian besar diproduksi oleh sekresi epitel selaput amnion.

Dengan bertambahnya usia kehamilan, produksi cairan amnion didominasi oleh kulit janin dengan cara difusi membran. Pada kehamilan 20 minggu, saat kulit janin mulai kehilangan permeabilitas, ginjal janin mengambil alih peran tersebut dalam memproduksi cairan amnion. Penelitian mengatakan sekitar 500 ml per hari cairan amnion di sekresikan dari urin janin dan 200 ml berasal dari cairan trakea. Pada penelitian dengan menggunakan radioisotop, terjadi pertukaran sekitar 500 ml per jam antara plasma ibu dan cairan amnion.

Membran ketuban juga mengandung korion  ini adalah membran di antara membran ketuban dan uterus. Membran ini tampaknya menempel seperti jadi satu dengan membrane luar. Namun sebenarnya bisa dipisahkan. Anda dapat mencoba untuk memisahkannya setelah plasenta keluar (*** Jika Anda bidan/dokter yang ingin membuktikannya).

Cairan ketuban/cairan amnion merupakan komponen penting bagi pertumbuhan dan perkembangan janin selama kehamilan. Pada awal embryogenesis, amnion merupakan perpanjangan dari matriks ekstraseluler dan di sana terjadi difusi dua arah antara janin dan cairan amnion. Pada usia kehamilan 8 minggu, terbentuk uretra dan ginjal janin mulai memproduksi urin. Selanjutnya janin mulai bisa menelan. Eksresi dari urin, sistem pernafasan, sistem digestivus, tali pusat dan permukaan plasenta menjadi sumber dari cairan amnion. Telah diketahui bahwa cairan amnion berfungsi sebagai kantong pelindung di sekitar janin yang memberikan ruang bagi janin untuk bergerak, tumbuh meratakan tekanan uterus pada partus, dan mencegah trauma mekanik dan trauma termal.

Cairan amnion juga berperan dalam sistem imun bawaan karena memiliki peptid antimikrobial terhadap beberapa jenis bakteri dan fungi patogen tertentu. Cairan amnion adalah 98% air dan elektrolit, protein , peptide, hormon, karbohidrat, dan lipid. Pada beberapa penelitian, komponen-komponen cairan amnion ditemukan memiliki fungsi sebagai biomarker potensial bagi abnormalitas-abnormalitas dalam kehamilan. Beberapa tahun belakangan, sejumlah protein dan peptide pada cairan amnion diketahui sebagai faktor pertumbuhan atau sitokin, dimana kadarnya akan berubah-ubah sesuai dengan usia kehamilan. Cairan amnion juga diduga memiliki potensi dalam pengembangan medikasi stem cell .

Selama kehamilan, ketuban melindungi dan mempersiapkan bayi dengan:

1. Sebagai Bantalan pelindung janin dari benturan keras.

Ibu Hamil Tidak Wajib Minum Susu!

0

Semua kandungan nutrisi yang terdapat dalam susu bisa dipenuhi dari makanan. Bahkan, lebih aman.

Artika Yulianti (31 tahun) susah payah menghabiskan segelas susu yang dibuatkan oleh Alfons, suaminya. Perempuan yang berdomisili di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, itu bahkan harus memencet kedua lubang hidungnya supaya tidak muntah.

Meskipun mengaku tidak doyan dan sering kembung usai meminumnya, tekad Tika untuk minum susu memang sangat kuat. Sebab, ia dan suaminya percaya, susu sapi “ apalagi yang khusus kehamilan “ sangat penting bagi pertumbuhan bayi dalam kandungan. “Ibaratnya,” Tika mengatakan, “minum susu itu investasi untuk si buah hati.”

Hal yang sama juga dirasakan oleh Chelsea (27 tahun), ibu muda yang sedang hamil empat bulan. Saking terobsesi, perempuan yang tinggal di Semarang ini pernah sangat merasa bersalah ketika suatu hari terpaksa hanya bisa minum segelas susu karena stok di rumah sudah habis.

“Harusnya kan minimal dua gelas sehari…”, begitu alasannya, menirukan sebuah iklan. Chelsea beranggapan, semua nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan janin sudah ada di dalam susu. “Lagipula, waktu saya bandingkan dengan merk lain yang sejenis, susu hamil yang saya minum memiliki komposisi zat gizi yang paling lengkap,” tegasnya

Jika susu menjadi bahan makanan yang identik dengan kebutuhan ibu hamil, sekilas memang wajar. Kandungan nutrisi yang terkandung di dalam susu – terutama susu sapi – seperti kalsium, protein, lemak, vitamin, dan mineral, dianggap sudah komplit dan perlu bagi kesehatan ibu dan janin.

Khusus bagi ibu hamil, beberapa produsen susu bahkan menambahkan komposisi ekstra ke dalam produknya, berupa asam folat, kolin, AA, DHA, dan lain sebagainya. Hal ini dipercaya mampu mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah atau cacat, sekaligus membuatnya pintar sejak berada dalam kandungan. Itu sebabnya, banyak orang percaya, minum susu saat hamil merupakan suatu kewajiban.

Menariknya, di saat yang sama, kebutuhan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang justru kurang diperhatikan. Artika dan Chelsea, misalnya, mengaku “biasa-biasa” saja bila pada hari yang sama, mereka “lupa” mengonsumsi tahu, tempe, ikan, kacang-kacangan, sayur-sayuran, atau buah-buahan.

Peran iklan

Meskipun memprihatinkan, fenomena semacam ini bisa dimaklumi. Produsen susu terhitung agresif menjajakan produknya. Baik yang berupa iklan di televisi, berpromosi melalui fasilitas kesehatan dan petugas kesehatan, atau pun acara bertajuk seminar ilmiah.

Memang benar, susu tersebut tidak ditawarkan secara langsung kepada konsumen. Sebagian besar justru diperkenalkan secara tersirat, dengan cara mengulas manfaat zat-zat nutrisi yang terkandung di dalamnya sambil didukung testimonial seorang public figure ternama sebagai modelnya.

Khusus mengenai susu formula untuk bayi, hal ini jelas-jelas melanggar kode etik internasional yang dicanangkan oleh badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), pada tahun 1981. Di Indonesia, kode etik ini juga sudah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 237 tahun 1997 mengenai pemasaran produk pengganti ASI.

Bagi susu kehamilan, peraturan khususnya memang belum ada. Namun banyak kalangan menilai, pesan yang disampaikan dalam sebagian besar iklan susu berisiko membentuk pola pikir bahwa susu merupakan makanan ideal yang “wajib” dikonsumsi oleh ibu hamil.

Memang perlu ekstra, tapi…

Siapapun tidak menampik bahwa kehamilan merupakan peristiwa yang sangat berharga, dan untuk menjalani kehamilan serta melahirkan bayi yang sehat, ibu harus cukup nutrisi.

Saking pentingnya, Elson M. Haas, MD, dalam bukunya Staying Healthy with Nutrition, bahkan mengatakan,  kata kunci bagi ibu hamil adalah makan. Ini disebabkan, “Saat hamil, seorang ibu memerlukan tambahan asupan kalori, protein, kalsium, zat besi, seng, vitamin B, serta vitamin lain dan mineral,” tulisnya.

Memang betul, selain makan untuk diri sendiri, ibu juga harus “memberi makan” si bayi. Namun yang harus diperhatikan, asupan tambahan itu tidak lantas berarti ibu hamil harus “makan untuk berdua”, alias mengonsumsi makanan dengan porsi serba dobel.

Menurut Dr Ahmad Mediana, SpOG, ahli kandungan dan kebidanan dari RSIA Kemang Medical Care, Jakarta, tambahan kalori yang diperlukan oleh ibu hamil adalah sekitar 300 kkal/hari. Jumlah ini bisa diperoleh dari segelas jus alpukat tanpa gula, sebuah muffin pisang, atau sandwich gandum berisi seiris fillet ikan dan sayuran.

Kebetulan, jumlah kalori ini juga setara dengan dua gelas susu sapi. Namun, minum sedikitnya dua gelas susu dalam sehari belum menjamin kebutuhan nutrisi ibu hamil, termasuk ketika susu tersebut sudah diformulasikan dengan zat-zat tambahan yang diklaim sangat diperlukan ibu hamil. “Memenuhi kebutuhan nutrisi bukanlah sekadar memasukkan zat-zat esensial ke dalam tubuh,” tutur Dr Ahmad.

Makanan transisi

Pada hakikatnya, susu merupakan makanan sementara yang diciptakan Tuhan untuk manusia, ketika gigi dan sistem pencernaannya belum cukup sempurna.

Ada banyak alasan medis mengapa ASI hanya dianjurkan hingga anak berusia dua tahun. Menurut Dr Tan Shot Yen, M.Hum, dokter pemerhati nutrisi, itu disebabkan, mulai usia dua tahun gigi manusia mulai komplit, enzim-enzim di sepanjang saluran pencernaan telah siap, dan organ-organ di dalamnya juga sudah kuat untuk mengonsumsi makanan padat.

Sebaliknya, pada saat yang sama, sebagian enzim yang bertugas mencerna susu sudah tidak bekerja secara optimal lagi, bahkan pensiun. Salah satunya adalah laktase, enzim pencerna laktosa (zat gula yang terdapat dalam susu mamalia). Beberapa gejala yang sering muncul saat minum susu, seperti mual, muntah, perut bergemuruh, kembung, diare, atau bentuk alergi lain, merupakan sinyal yang menandakan ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa.

“Menipisnya stok enzim laktosa saat manusia beranjak dewasa, pada hakikatnya merupakan cara alam untuk mengatakan bahwa susu bukan makanan orang dewasa,” jelas Dr Tan.

Justru menarik kalsium

Banyak ibu hamil yang minum susu karena berharap memperoleh tambahan kalsium demi mendukung pertumbuhan tulang dan gigi si janin. Jika asupannya kurang, dikhawatirkan si janin akan mengambil jatah kalsium dari tulang ibunya. Kekurangan asupan kalsium pada ibu hamil ini berhubungan erat dengan risiko pre-eklamsia (tekanan darah yang melonjak secara mendadak) dan hipertensi gestasional (tekanan darah tinggi yang muncul pada masa kehamilan).

Namun yang perlu diingat, masalah jatah tersebut bukan berarti ibu hamil harus menambah asupan kalsium secara semena-mena. “Perlu diketahui,” kata Dr Ahmad, “berapa pun persediaan kalsium dan zat nutrisi lain yang dimiliki oleh sang ibu, janin akan menyerap jumlah yang sama. Jadi, bukan berarti bila ibunya minum susu lebih banyak, janinnya akan memperoleh kalsium ekstra bagi pertumbuhannya.”

Mekanisme penyerapan kalsium di dalam tubuh memang tidak sesederhana itu. Menurut Andang Gunawan, ND, ahli terapi nutrisi, penyerapan kalsium memerlukan bantuan protein. Susu, memang mengandung kalsium sekaligus protein yang tinggi. Namun, untuk mencerna kalsium, jumlah protein ini terlalu tinggi sehingga justru menyulitkan proses penyerapan.

Organ tubuh dapat bekerja dengan baik pada ketika asam basa darah dan jaringan mempunyai pH 7,35-7,45. Dalam lingkungan cenderung basa tersebut, tubuh mampu mendetoksifikasi racun dan menyingkirkan zat-zat pencemaran lainnya.

Bagaimana Mengenali Gejala-Gejala Persalinan

SAAT-saat persalinan selalu menjadi momen yang ditunggu ibu hamil. Perasaan bahagia, takut, dan gelisah bercampur-aduk. Bagi beberapa wanita, proses melahirkan hanya membutuhkan beberapa jam saja, sedangkan pada beberapa wanita lain bisa menghabiskan waktu lebih dari 24 jam.Untuk itu, mengetahui tanda-tanda persalinan sangat penting untuk memastikan kapan harus ke klinik bersalin ataupun ke rumah saki. Bersiaplah, sebentar lagi anda akan melahirkan dan akan memiliki seorang anak!

 

Tanda-Tanda Awal Persalinan  Apakah Persalinan Sudah Dekat?

Banyak wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan diri. Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya, tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:

Engagement atau Turunnya Bayi ke Panggul

Ketika persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih lega. Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini, maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang dimulai. Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.

Tekanan Panggul (Pelvic)

Setelah bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda. Selain itu, kaki anda mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan tanda-tanda awal persalinan ini.

Berbagai Alasan “Gila” untuk Melakukan SC

Saat ini, semakin banyak ibu yang melahirkan di tanggal yang sesuai dengan keinginan orang tuanya. Bukan saat hari perkiraan lahir, namun di jadwalkan di tanggal tertentu dengan berbagai alasan. Ada orang tua yang beralasan agar hoki sia anak nanti bagus, ada juga yang beralasan mumpung HPL(Harp Perkiraan Lahir) sekitar bulan Agustus jadi mending sekalian di lahirkan pas tanggal 17 supaya pas dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia, Ada juga yang dengan alas an karena bapaknya di sekitar menjelang HPL harus berlayar, pergi keluar kota atau show sehingga nanti kalau bersalin normal yang kita tak tahu kapan terjadinya justru tidak bisa di tungguin bapaknya. Atau macam-macam alasan.

Alasan alasan diatas adalah alasan dari pihak orang tua atau keluarga besar. Nah di dunia kedokteran atau dari pihak dokter juga ternyata ada juga alasan-alasan yang yang sebenarnya tak masuk akal namun menjadi seolah-olah sangat masuk akal sehingga dengan sukarela ataupun terpaksa kedua orangtua memutuskan untuk melakukan SC. Ingin tahu apa saja alasannya?

Ini adalah beberapa alasan paling gila dan paling tidak masuk akal yang pernah kudengar. Dan Berikut ini adalah alasan lain yang pernah saya jumpai yang memiliki sedikit atau tidak ada validasi dan bukti ilmiah.  Karena seperti kita ketahui bersama sebenarnya Induksi dan bedah caesar berisiko dan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup. Alasan tersebut Antara lain:

1. Anda sudah hampir masuk ke tanggal HPL tetapi belum ada tanda persalinan.

2. Anda berada di tanggal HPL dan belum ada tanda persalinan

3. Posisi Bayi Anda masih terlalu tinggi/belum masuk panggul

4. Leher rahim Anda terlalu jauh tersembunyi ke belakang (posisi mulut rahim jauh di belakang)

5. Leher rahim Anda terlalu jauh menghadap ke depan

6. Leher rahim Anda terlalu pendek

7. Leher rahim Anda terlalu panjang

8. Dokter tidak dapat menemukan serviks (dari hasil pemeriksaan dalam)

9. Air Ketuban Terlalu Banyak

10. Posisi Bayi Anda posterior

11. Anda gemuk

12. Kepala bayi besar berdasarkan pemeriksaan terakhir

13. Lilitan tali pusat (indikasi ini sering digunakan “senjata” untuk melakukan SC, padahal sebenarnya dengan melakukan komunikasi dengan janin liltan tersebut bisa di lepaskan)

14. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda besar

15. Hasil tafsiran berat janin di pemeriksaan terakhir menunjukkan jika janin Anda kecil

16. Suami atau dokter yang menganjurkan dengan alasan supaya bayi lebih pintar.

17. Anda memiliki riwayat keguguran sebelumnya

18. Cuti hamil Anda hendak habis dan tanda-tanda persalinan belum kunjung datang

19. Dokter yang merawat Anda punya rencana rapat, konggres, ataupun liburan di sekitar hari HPL Anda

20. Anda memiliki riwayat keluarga yang sebagian besar mereka melahirkan dengan cara induksi / bedah caesar

21. Anda tidak tahan sakit dan ketakutan jika harus menahan rasa sakit saat persalinan (padahal SC justru akan melipat gandakan rasa nyeri bukan?)

10 Cara Mempersiapkan si IBU Agar Mendapatkan Proses Persalinan yang Buruk

0

** picture resource = http://www.vancouverbirthtrauma.ca/facts.html

Judulnya agak kontroversi ya….

Tapi tenang ayo baca dulu, ada 10 cara untuk mempersiapkan tubuh seorang ibu untuk mendapatkan proses persalinan yang buruk dan banyak trauma.

karena terus terang saya kadang gemas sekali dengan Anda para calon orang tua. 

kok bisa?

Ya!! karena proses melahirkan itu bukan HANYA seolah olah mengeluarkan seorang bayi dari perut ibunya dalam kondisi begitu lahir langsung nangis keras (dan itu bisanya dianggap sebagai indikator SEHAT) dan tidak ada cacat saja. 

tapi proses melahirkan adalah sebuah proses yang sangat sangat SAKRAL dimana 

seorang wanita di lahirkan kembali menjadi seorang IBU

seorang lelaki dilahirkan kembali menjadi seorang BAPAK

bahkan seorang anak dilahirkan kembali menjadi seorang KAKAK

begitu luar biasa sakralnya proses persalinan sehingga Tuhan memberi waktu kepada Anda dan saya selama 40 minggu bahkan kadang lebih untuk mempersiapkannya bukan? 

tapi ada kenyataannya coba???!!!

banyak orang yang ABAI dan OGAH untuk mempersiapkannya, banyak dari Anda yang HANYA memasrahkan diri saja kepada orang yang Anda anggap lebih AHLI dari Anda (padahal tidak).  dan banyak dari Anda yang tidak menyadari hal ini. 

nah artikel ini saya tulis sebagai sebuah sebuah ilustrasi, karena seharusnya dan sudah selayaknya Anda mulai membuka hati dan pikiran. Jadi silahkan Analisa apakah dokter atau bidan Anda melakukan salah satu point ini? Nah sekarang silahkan memilih bunda, pilih “menyerahkan” tubuh Anda ke pada mereka begitu saja atau pilih memberdayakan diri Anda?

 

30 Alasan Bahwa Anda Mampu Lahir Secara Alami

Akhir-akhir ini seringkali kita mendengar begitu banyak cerita negatif tentang proses persalinan.

Ada yang di vaccum, di forceps juga di SC. Apalagi di Kota besar, persalinan normal alami sangatlah jarang terjadi. Dan jika Anda menginginkan untuk melahirkan secara normal alamipun seolah-olah ini sangat sulit di capai bagaikan pungguk merindukan bulan. Dan seolah-olah kodrat perempuan bahwa tubuh seorang perempuan/wanita secara ilahi dirancang untuk melahirkan bayi secara alami ini hilang entah kemana.

Sebenarnya Tubuh kita adalah sebuah keajaiban, dan tubuh seorang wanita mempunyai pengetahuan yang sempurna untuk melahirkan secara alami. Asal Anda siapkan sebaik-baiknya maka mereka akan saling bersinergi dan berfungsi dengan normal.

Berikut adalah beberapa pengingat dan alasan untuk Anda tentang kebenaran bahwa kita bisa melahirkan alami dan normal:

1. Anda seorang wanita

2. Ibu Anda adalah seorang wanita juga dan dia melahirkan Anda.

3. Begitu juga dengan nenekmu dan semua ibu mereka

4. Seorang Perempuan secara harfiah memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan berkembang biak dan sudah beribu-ribu tahun mereka melakukan ini (melahirkan alami) dan untuk untuk mempertahankan populasi generasi. Buktinya adalah bahwa kita semua SINI.

5. Dunia kedokteran mulai melayani atau membatu ibu melahirkan baru sekitar 100 tahun yang lalu. Sedangkan sejak beribu-ribu tahun yang lalu seorang ibu sudah mampu melahirkan. Jadi apa yang Anda takutkan?

6. Anda memiliki vagina dan vagina fungsinya untuk melahirkan. Ini yang harus Anda ingat!

7. Anda mampu hamil berarti Andapun mampu melahirkan secara alami

8. Semua ketidaknyamanan, rasa sakit dan nyeri, meskipun mungkin menjengkelkan, namun ini membuktikan bahwa tubuh Anda MELAKUKAN tugasnya.

9. Anda memiliki payudara berarti Anda pasti bisa menyusui dan memberikan ASi eksklusif kepada bayi Anda nanti. Mengapa Tuhan menciptakan payudara untuk Anda? satu alasan: untuk memberi makan terbaik bagi anak Anda.