Bidan Kita

Home Blog Page 65

Waktu Bercinta Terbaik Agar Cepat Hamil

Menemukan waktu terbaik untuk hamil berarti harus memahami siklus menstruasi Anda dan mengidentifikasi tanda-tanda fisik Anda. serta dapat mendeteksi hari-hari Anda yang paling subur.  Anda dapat menggunakan pengamatan lendir vagina Anda, perubahan serviks dan mungkin menghitung hari dari siklus menstruasi Anda untuk merencanakan kapan waktu bercinta terbaik dengan pasangan Anda. Anda juga dapat menggunakan perubahan suhu basal tubuh Anda untuk mendeteksi ovulasi (untuk mengkonfirmasi apakah ovulasi telah benar-benar terjadi) dan menentukan waktu Anda yang paling subur.

Beberapa hal yang harus Anda ingat adalah:

1. Sperma seorang pria dapat bertahan hingga 6 hari dalam lendir seorang wanita subur sebelum dia berovulasi. Tapi kemungkinan besar mereka akan bertahan untuk membuahi sel telur yang matang adalah sekitar 1 sampai 3 hari sebelum sel telur dilepaskan. DAN

2. Sel Telur dapat bertahan selama 12 sampai 24 jam setelah dilepaskan. Oleh karena itu masih mungkin untuk hamil jika Anda berhubungan seks dalam waktu setelah ovulasi. Namun, Anda lebih mungkin untuk hamil jika sperma sudah ada di tuba falopi sebelum ovulasi

Oleh karena itu, untuk menentukan waktu yang paling menguntungkan untuk bercinta agar hamil adalah Jika Anda mampu berhubungan seks sebelum ovulasi terjadi. Karena dengan demikian memungkinkan sperma berada di saluran tuba sebelum Anda berovulasi, sehingga akan meningkatkan kesempatan Anda untuk hamil lebih cepat. “Menghitung hari” dapat membantu Anda memperkirakan kapan Anda masa subur Anda. Untuk itu Anda mungkin perlu menyesuaikan hari yang cocok dengan panjang siklus menstruasi Anda. Sebagai contoh, jika Anda memiliki:

1. siklus 28 hari, Anda akan melepaskan sel telur pada hari ke 12 sampai 16 hari dari siklus Anda. Masa-subur Anda hari ke 6 sampai 17 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 9 sampai 15.

2. siklus 26 hari, Anda akan melepaskan sel telur antara hari ke 10 sampai 14 hari dari siklu s Anda. Masa subur Anda 4 sampai 15 dari siklus, namun sebaiknya Anda bercinta pada hari-hari ke 7 sampai 13.

cara Kerja The Conscious and Subconscious

pengen tahu cara kerja pikiran sadar dan bawah sadar?

ayo pelajari

lalu mulailah latihan relaksasi hypnobirthing dari sekarang!

(1) Setiap pikiran atau ide menyebabkan reaksi fisik. Pikiran bisa membuat Anda sakit atau membuat Anda tetap baik,. Ide emosional yang kuat memiliki konten hampir selalu mencapai alam bawah sadar pikiran karena pikiran perasaan. Setelah diterima, ide-ide ini terus menghasilkan reaksi tubuh yang sama secara berulang-ulang.

 

(2) Apa yang diharapkan cenderung dapat direalisasi. Otak dan sistem saraf merespon hanya untuk citra mental, baik diri sendiri yang disebabkan atau dari dunia luar.. Gambaran Mental Gambar yang terbentuk menjadi blue print, dan alam bawah sadar pikiran menggunakan sarana tersebut untuk mewujudkannya. Itulah sebabnya penting untuk selalu menjaga kondisi pikiran positif karena kita akan menjadi apa yang kita pikirkan.

(3) Imajinasi lebih kuat daripada pengetahuan pikiran.. Hal ini penting aturan untuk diingat dikendalikan dalam meditasi Setiap ide disertai dengan emosi kuat seperti kemarahan, kebencian, cinta, atau dan agama keyakinan politik biasanya tidak dapat diubah melalui menggunakan alasan. Dalam menggunakan meditasi dikendalikan kita dapat membentuk gambar dalam pikiran bawah sadar dan dapat menghapus, mengubah atau mengubah ide-ide lama. Ini juga disebut hukum konflik yang disebutkan di atas.

Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara pikiran sadar dan bawah sadar. Setelah Anda membaca ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang alam bawah sadar.

Pikiran sadar hanya menyadari 7 + atau – bit informasi pada satu waktu.

Pikiran bawah sadar menyadari segala sesuatu yang lain.

Pikiran sadar adalah berurutan. Ia menyukai urutan logis.

Pikiran bawah sadar proses secara bersamaan. Ini multitasks.

 

Pikiran sadar adalah logis. Ia menyukai hal-hal masuk akal – punya alasan.

Pikiran bawah sadar yang intuitif dan bisa membuat asosiasi informasi dengan mudah.

Pikiran sadar adalah berpikir linier. Ia berpikir dalam hal sebab-akibat.

Pikiran bawah sadar membuat asosiasi dan hubungan antara banyak ide-ide pikiran, dan perasaan.

Pikiran sadar mencari jawaban untuk “mengapa”?

Melahirkan Tanpa Rasa Sakit

“Selamat Anda positif Hamil!”

Terkejut…..sebal…..menyesal….tapi juga senang!!!

Itulah perasaan saya saat mengetahui bahwa saya positif hamil. Terkejut karena saya ketahuan hamil pada saat saya menjalani test kesehatan hendak masuk sebuah akademi perawat kesehatan di semarang. Sebal…karena sebenarnya saya belum pengen hamil, saya masih ingin melanjutkan sekolah, saya tidak akan mendapatkan pekerjaan yang bagus kalau saya hanya lulusa SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). Menyesal….karena kok saya gak hati-hati sich…memang saya sudah menikah 7 bulan sebelumnya tetapi saya belum pengen punya anak!!! Tapi juga senang…..karena ini adalah bukti bahwa saya adalah wanita sempurna.

HAMIL & MELAHIRKAN itu BUKAN PENYAKIT

Hamil dan melahirkan atau bersalin itu bukanlah penyakit, ya memang benar. Namun tanpa disadari kita seringkali memperlakukan ibu hamil dan ibu bersalin seperti orang sakit.

Contoh yang nyata saja.

– Ibu bersalin harus ke Rumah Sakit. Rumah Sakit adalah “Rumahnya Orang Sakit”. Harusnya ibu hamil pergi untuk melahirkan di Rumah Sehat atau minimal ke Rumah Bersalin Bukan Rumah Sakit. Walaupun hanya istilah tentusaja tanpa disadari itu dapat mengubah mindset kita bahwa ibu yang melahirkan itu harus sakit.

– Di Rumah Sakit seringkali ibu datang mau bersalin disodori atau disuruh duduk di kursi roda. Padahal si ibu masih bisa dan masih kuat berjalan. Namun prosedur RS seolah-olah mengharuskan si ibu di “geledeg” menggunakan kursi roda atau brantcar untuk menuju ruang persalinan.

Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain.

 

Nah dalam artikel ini saya ingin berbagi tentang 15 point penting Rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) th 1997 – WHO/FRH/MSM/96.24

15 rekomendasi ini didasarkan pada prinsip bahwa setiap wanita memiliki hak dasar untuk menerima perawatan prenatal yang tepat:

Bahwa wanita memiliki peran yang sangat penting bahkan utama dalam semua aspek perawatan ini, termasuk partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perawatan: dan juga faktor-faktor sosial, emosional dan psikologis yang menentukan dalam pemahaman dan pelaksanaan perawatan prenatal yang tepat.

Dan saya rasa 15 point penting ini harus Anda ketahui. Yaitu:

1. Seluruh masyarakat harus diberitahu tentang berbagai prosedur dalam perawatan kelahiran & persalinan, untuk memungkinkan setiap wanita untuk memilih jenis perawatan persalinan yang dia suka atau dia inginkan.

*** Beberapa Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Pemerintah sepertinya masih sangat sulit untuk mengadopsi aturan dari WHO ini. Jangankan diberitahu tentang prosedur, kita bertanya saja seringkali mendapatkan jawaban yang kurang enak dan kurang nyaman.

Dari point pertama ini jelas bahwa setiap tindakan atau prosedur harusnya di beritahukan kepada klien dan dijelaskan sesuai metode BRAIN (Benefit/Keuntungan/Manfaat, Risk/Resiko, Alternatif. Intuition/Intuisi, dan No/jika tidak dilakukan bagaimana akibatnya)

Disinilah peran Informed Consent dimana klien dan keluarga harus diberikan penjelasn yang sangat detail tentang intervensi yang akan di lakukan dan penjelasan inipun di berikan dalam keadaan yang sehat bukan pada saat klien baik ibu maupun suaminya dalam keadaan panik atau emosi yang intens.

Contoh real di lapangan seperti ini:

– Ada seorang ibu bersalin di ruang bersalin yangmerasa kesakitan akibat kontraksi, dia merasa capek, haus dan terlihat sangat kelelahan. Kondisi detak jantung di janin saat itu masih baik artinya detak jantung janin normal. Dalam kondisi yang panic akhirnya di dokter langsung menginstruksikan untuk dilakukan SC, tanpa ada penjelasan yang detail baik kepada suami apalagi kepada si ibu. Dan tanpa pikir panjang akhirnya suami dan ibu dalam kondisi yang semakin panic menyetujui instruksi dokter tanpa tahu apa dan bagaimana serta resikonya nanti. Padahal sebenarnya jika di telaah lagi kondisi si ibu bisa lebih baik apabila diberikan rehidrasi cukup, diijinkan minum makan, dilakukan relaksasi hypnobirthing, di berikan dukungan yang baik, di massage bagian-bagian tertentu yang dapat merangsang kontraksi dan memperlancar persalinan. Hal yang serupa seperti ini sering kali terjadi di rumah sakit.

2. Pelatihan bidan profesional harus selalu ditingkatkan. Perawatan selama kehamilan dan kelahiran normal harus menjadi tugas dari profesi ini. Dan bidan harus bisa memberikan pelayanan yang berorientasi pada ibu dan bayi.

Pelayanan Sayang ibu dan bayi. Ini adalah inti dari point ke -2 ini. Seorang bidan harus benar-benar mampu mendukung dan memahami proses persalinan normal baik secara fisiologis, maupusn psikologis /mental spiritual sang ibu yang sedang melahirkan. Sangat tidak dianjurkan bidan bersikap kurang sopan atau sinis pada saat menghadapi ibu yang hendak bersalin. Karena hal ini bisa menghambat kelanncaran proses persalinan.

*** Namun masih saja ada bidan yang sering mengatakan seprti ini kepada kliennya:

“Ah ibu, waktu buatnya saja sambil tersenyum, begitu melahirkan kok teriak-teriak.”

Meminta Pertolongan Si Plasenta Previa

di Terjemahkan dari Buku PLACENTA THE FORGOTTEN CHAKRA

Karya Ibu Robin Lim

Banyak keajaiban terjadi di Bumi Sehat, yayasan yang dibina oleh Ibu Robin Lim. Saya tahu itu dari posting-posting beliau di facebook. Yang paling fantastis adalah pada suatu kasus gawat janin yang sudah tidak bernafas selama 3 jam, namun dengan doa dan upaya, janin tersebut akhirnya bernafas normal tanpa ada gejala kerusakan otak. Entah energi apa yang membuat segala keajaiban itu terjadi, mungkin daya spiritual Ibu Robin Lim yang sangat tinggi, atau memang rata-rata penduduk Bali punya optimisme dan mental berharap yang bagus, jarang berburuk sangka. Maka dari itu saya ingin menyebarkan satu saja dari sekian kasus fantastis yang terjadi di sana. Moga bisa menjadi bahan pembelajaran dan perenungan buat kita semua. Berikut adalah cerita Ibu Robin tentang pengalamannya dengan kasus plasenta previa.

Li Wati gembira bukan main saat mengetahui dirinya sedang hamil anak kedua. Anak pertamanya, Niti, dulu lahir dengan lembut dan penuh cinta di rumah. Kebetulan yayasan kami, Bumi Sehat, baru saja resmi dibuka tak jauh dari rumahnya, maka dengan penuh antusias ia ingin melahirkan secara waterbirth di Bumi Sehat bersama para bidan yang dulu juga menolong persalinan pertamanya. Namun, mimpi indah itu ternyata terusik oleh kejadian perdarahan di usia kandungan 16 minggu.

Flek selama kehamilan salah satunya dapat menjadi tanda adanya suatu kelainan yang jarang terjadi namun sangat berbahaya, yang disebut Plasenta Previa: yakni saat posisi plasenta di dalam rahim begitu rendahnya hingga menutupi mulut rahim. Bila plasenta tersebut secara total menutupi serviks, pasien bisa mengalami perdarahan hebat saat nanti kontraksi persalinan mulai terjadi, dan sudah pasti sangat beresiko pada kehidupan ibu maupun janinnya.

Begitu Li Wati melaporkan perdarahannya, saya membawanya untuk USG ke DSOG yang masih kolega baik saya, dr. Wedagama. Hasil USG menunjukkan bahwa plasenta secara total tumbuh menutupi jalan lahir, complete Placenta Previa. Ini berarti tidak ada jalan lain, kelahiran nanti harus melalui operasi cesar. Li Wati menangis sedih karena dia sangat menginginkan persalinan normal, bukan SC. Saya menganjurkan agar kita semua “bicara” kepada plasenta: “Plasenta sang pelindung tolong lakukan usaha terbaikmu untuk naik, menjauhi serviks sehingga kamu, ibu, dan bayi bisa aman dan selamat.” Kami juga bicara kepada sang bayi: “Bayi, kamu harus bilang ke plasentamu, minta dia untuk berpindah ke utara dalam rahim ibumu, sehingga kamu mungkin bisa lahir secara normal.”

Dokter Wedagama memberikan tatapan aneh kepada saya. Saya tahu dia menganggap ini gila. “Well” ujarnya dengan penuh keraguan, “ini sangat butuh keajaiban, tapi tidak ada ruginya dicoba.” Dia terus membuat mimik wajah yang sangat aneh keheranan sehingga Li Wati tak kuasa tertawa serta menghapus air matanya. Kami menyuruhnya bed rest selama beberapa minggu untuk menghilangkan tekanan pada serviks guna mencegah terjadinya dilatasi akibat menanggung tumpuan plasenta di atasnya. Saya juga minta agar kita semua tetap fokus, yakin, satu visi, sehingga plasenta dapat melakukan usaha terbaiknya untuk naik dan tidak terganggu oleh keraguan maupun kecemasan kita. Dengan begitu maka seharusnya perdarahan akan berhenti, dan kami tidak perlu lagi melakukan USG hingga nanti usia kandungan Li Wati mencapai 8 setengah bulan.

Setelah beberapa minggu melakukan bed rest, Li Wati pelan-pelan mulai bangun dan bergerak, tapi dia berusaha untuk tidak pernah mengangkat benda apapun atau membuat tubuhnya lelah. Dia secara seimbang beristirahat, beraktifitas, makan sehat, minum banyak air putih, dan mengkonsumsi vitamin organik “Perfect Prenatal” sumbangan dari New Chapter. dIa juga terus melakukan perbincangan dengan plasenta. Dia bicara dan terus bicara padanya, memintanya untuk memberikan jalan yang aman buat sang bayi. Saya juga selalu ikut dalam komunikasi ini, bersama keluarganya, dan seluruh staf Bumi Sehat. Bicara kepada plasenta bayi Li Wati telah menjadi sebuah proyek bagi seluruh desa.

Dua minggu sebelum due date, kami datang lagi ke tempat praktek dr. Wedagama. Dokter itu tampak tegang penuh dilema, seperti merasa bahwa dia dan alat USG nya akan menjadi pembawa kabar buruk. Sebenarnya dia juga sangat berharap agar ibu ini jangan sampai mengalami operasi SC, namun dia tahu semua kondisi ini adalah kontra indikasi untuk persalinan normal. Dia mempersiapkan alat-alat lebih lambat dari biasanya. Akhirnya, dia mengoleskan gel dingin pada perut Li Wati dan menempelkan alat USG di atasnya, mencoba melihat hasil perjuangan, doa dan pengharapan kami selama berbulan-bulan ini.

Saat dr. Wedagama pertama-tama mencari di separuh rahim bawah, kami hanya melihat kepala bayi, sudah masuk panggul dengan sempurna. Tapi mana plasentanya? Dia bergerak ke atas sedikit, sedikit lagi, lalu balik turun, terus ke atas lagi, mencari pelan-pelan. Akhirnya jauh di atas sana, setinggi posisi yang seharusnya terjadi pada kasus normal, di sanalah kami melihat plasenta berada, plasenta yang luar biasa.. Sang pelindung ini ternyata mampu mendengar dan bertindak. Li Wati akan bisa melahirkan normal seperti yang selalu didoakannya. Setelah melompat-lompat kegirangan, dr. Wedagama bertanya “ibu ingin tahu jenis kelaminnya?” Li Wati berkata “tidak perlu dokter, saya akan menunggu sampai saat lahir apakah bayi ini laki-laki atau perempuan. Saya sudah sangat bahagia cukup dengan mendengar bahwa saya tidak perlu dioperasi”

Tiga minggu kemudian (minggu 41), Kakak Edi lahir di dalam kolam bersalin penuh bunga-bunga. Saat si plasenta keluar, kami menaruhnya dalam mangkuk khusus dan menaburinya dengan bunga, mengucapkan terima kasih karena ia telah melakukan sebuah keajaiban.

(translator Oleh: Hanita Fatmawati)

www.ourdropbox.wordpress.com

SEMINAR KESEHATAN “SIAPA BILANG MELAHIRKAN ITU SAKIT?”

Kini ada tehnik terbaru…

Dapatkan kehamilan yang sehat dan bahagia

Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal

Bersalin dengan tenang..rileks..dan nyaman..

Untuk para bidan dan dokter…

Dapat memberikan pelayanan yang maksimal dengan ilmu dan kompetensi yang baru..

Mari hadir dan berbagi bersama..

 

Di acara seminar “SIAPA BILANG MELAHIRKAN ITU SAKIT?”

Hari/tgl   : Minggu 16 Oktober 2011

Waktu    : Pkl.08.00-14.00 wib

Keberhasilan Hypnofertility

Hypnofertility adalah metode hypnosis atau hypnotherapy yang ditujukan untuk membantu klien dengan masalah infertility.

Infertility adalah Ketidakmampuan pasangan suami istri untuk mencapai konsepsi / kehamilan setelah satu tahun melakukan sanggama teratur tanpa kontrasepsi atau ketidakmampuan untuk hamil sampai melahirkan bayi yang mampu hidup

infertilitas tidak hanya  menyangkut fisik saja  dan sudah waktunya untuk mengakui bahwa  komponen mental dan emosional memainkan peran penting dalam menciptakan konsepsi. perasaan, emosi, khawatir, stress, frustasi, kegelisahan, merupakan faktor utama dari semua dalam proses yang sangat rumit ini.

Infertilitas telah didefinisikan oleh World Health Organization sebagai “ketidakmampuan pasangan untuk mendapatkan kehamilan untuk jangka waktu setelah satu tahun atau lebih dengan hubungan seksual biasa tanpa kondom”. Sekitar 10-15 persen pasangan usia subur mempunyai pengalaman infertilitas.

Dampak psikologis dari infertilitas dapat menyebabkan gejala depresi pada wanita subur. Sekitar 10 persen wanita subur memenuhi kriteria untuk didiagnosa depresi, 30-50 persen melaporkan gejala awal depresi, dan 66 persen laporan merasa tertekan setelah gagal melakukan pengobatan untuk mengatasi infertilitas. Mayoritas wanita infertil menyatakan bahwa infertilitas merupakan pengalaman yang paling menyakitkan dalam hidup mereka.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tekanan psikologis dapat mengganggu kesuburan dan bahwa gejala depresi dapat mengurangi efektivitas pengobatan pada kasus infertilitas. Beberapa studi yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir mendukung teori bahwa tekanan psikologis dapat berdampak buruk secara signifikan keberhasilan program fertilisasi in vitro (IVF). Para peneliti menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan pengobatan infertilitas dengan teknologi tinggi dapat terganggu oleh stres psikologis.

pengobatan Mind / body pada pasien infertilitas telah terbukti baik meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan serta mengurangi tekanan psikologis.

Dr Ernest L. Rossi seorang ahli psychobiology dan body mind connection, telah melakukan penelitian yang luas untuk menunjukkan bahwa gen manusia harus dalam keadaan kesiapan secara fisik maupun psikologis ketika proses pembuahan berlangsung, dan bahwa sugesti hypnosis- dapat mengaktifkan tipe gen-gen spesifik, termasuk IL-1, c-FOS, dan CYP17.

perasaan negatif yang terekspresikan dan / atau energi yang cukup besar yang belum terselesaikan (block energy negative) dapat menghalangi terjadinya konsepsi. emosi terekspresikan seperti rasa bersalah, kesedihan mendalam atau malu karena belum hamil, atau sedih setelah terjadi keguguran dan merasa bersalah karena telah melakukan aborsi dapat membuat konflik emosional yang ekstrim, yang mempengaruhi setiap sel tubuh dan dapat menyebabkan terproduksinya senyawa khusus yang akan mempengaruhi kesehatan reproduksi.

Self-talk Negatif memiliki efek langsung pada sistem (hormonal) endokrin. Hal ini terjadi karena adanya stimulasi langsung amydgdala, dan keterkaitan dengan hypothalamus, dan bagian dari otak yang terlibat dengan emosi. Isu yang melibatkan trauma dapat menyebabkan seorang perempuan untuk hidup dalam keadaan ketakutan. Meskipun pikiran sadar memutuskan untuk lupa atau berusaha melupakan kejadian negatif, namun pikiran bawah sadar (bagian emosional dari pikiran) saling bertentangan. Ketidakharmonisan antara sistem saraf simpatis dan parasimpatis, menyebabkan berbagai gejala stres terkait termasuk “ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan.”

Rentetan neurokimia yang dikaitkan dengan respon “fight atau flight” di seluruh tubuh manusia, yang dapat dipicu oleh ancaman untuk harga diri atau martabat, akan diterjemahkan dalam tubuh sebagai kontraksi dari otot-otot, percepatan sistem kardiovaskular, dan pelepasan hormon “darurat” seluruh tubuh.

Ketika ketidakseimbangan dari sistem saraf otonom terjadi begitu lama (kronis), maka hanya latihan rutin dan konsisten relaksasi hypnofertility yang akan memfasilitasi pemulihan sistem saraf parasimpatis tersebut. Hypnotherapy/Hypnofertility menyediakan sarana yang efektif untuk pemulihan itu dan memungkinkan perempuan untuk menyehatkan system reproduksinya

Dr Elizabeth Muir, seorang psikolog klinis yang mempraktekkan hipnoterapi untuk infertilitas menjelaskan hipnosis mempengaruhi hipotalamus-pusat saraf di dasar otak yang berhubungan dengan kelenjar pituitary dan mengontrol aliran hormon dalam tubuh.

Hipotalamus sensitif terhadap stres dan bertindak sebagai jembatan antara emosional dan fisik, mengubah pesan emosional menjadi respon fisik yang mempengaruhi tingkat hormon.

Stres dan kurang percaya diri cenderung menjadi penyebab utama yang harus ditangani dalam hypnofertility.

Tehnik dasar yang dapat digunakan (pedoman untuk klien):

1. Cari tempat yang tenang di rumah Anda di mana Anda dapat merasa nyaman.

2. Cobalah untuk Mengatur waktu sehingga Anda tidak akan terganggu oleh anggota keluarga, binatang peliharaan atau telepon.

Melahirkan di dalam Air: Aman, Nyaman dan Minim Trauma

Melahirkan dalam air sekarang menjadi pilihan yang sangat popular dikalangan pasangan yang menginginkan persalinan normal dan alami baikdi rumah maupun di rumahsakit.

 

Nah berikut ini Beberapa Ide untuk Membuat Perencanaan Waterbirth Anda Pergi Lebih Lancar

 

Bath Up

Jika Anda memiliki bath up di kamar mandi Anda dan cukup mengisinya sampai batas perut Anda saja.

Keuntungan:

1. Praktis cukup bersihkan dahulu bath up Anda dengan larutan chlorine 5% (didapat dari baycline). Diamkan selama 20 menit lalu bilas dengan air bersih.ini cukup ampuh membasmi kuman dan bakteri.

2. Tidak ada biaya tambahan

3. Air dingin atau kotor dapat dengan mudah dibiarkan keluar dan digantikan air yang hangat dan baru dengan mudah

Kekurangan:

1. Sering tidak sedalam bak khusus untuk melahirkan lainnya

2. Kurang luas sehingga gerak Anda terbatas

3. Biasanya bak mandi memiliki dinding pada tiga sisi, ini membatasi akses ke ibu untuk mendapatkan dukungan seperti pijatan atau sentuhan

4. Jika Anda berencana untuk didampingi oleh lebih dari dua orang yang masuk ke kamar mandi

Kolam Karet Tiup

KOlam ini sangat bagus dan tersedia dalam berbagai ukuran. Biasanya yang saya pakai adalah ukuran diameter 153 dengan kedalaman 56 cm, ini cukup luas dan cukup nyaman untuk menyandarkan punggung.

Keuntungan:

1. Diakses pada semua sisi oleh pembantu ketika harus mengganti air dingin dengan air hangat

2. Dapat diletakkan di setiap ruangan untuk memungkinkan lebih banyak orang yang mensuport Anda

3. Lebih lapang bahkan, dua atau tiga orang bisa masuk turut serta di dalamnya.

4. Dapat dibersihkan dan digunakan kembali sebagai kolam untuk mandi bola atau mainan anak-anak Anda nanti.

5. Praktis mudah dibawa dan mudah di dapatkan

Kekurangan:

1. Kurang praktis karena harus diisi dan dikeringkan dengan selang.

2. Harus menggunakan ember untuk mengambil air dingin

3. Harus dibeli. Harga sekitar 400 hingga 500 ribu per kolam sedangkan untuk kolam khusus waterbirth harganya sangat mahal sekitar 7 juta.

Cara menggunakan kolam untuk melahirkan

Apa yang perlu saya tahu sebelum menggunakan kolam untuk kelahiran?

Biarkan diri Anda banyak waktu untuk mengetahui rumah sakit atau layanan kesehatan di dekat Anda yang dapat menyediakan kolam kelahiran. Tanyakan apakah mereka memiliki bidan yang terlatih dan berpengalaman dalam menolong persalinan dengan metode waterbirth . Jika Anda ingin melahirkan di rumah , Anda mungkin perlu menyewa atau membeli birth pool sendiri.  Apakah Anda hanya ingin untuk menghilangkan rasa sakit selama persalinan Anda? Atau apakah Anda benar-benar ingin melahirkan di bawah air? Silahkan komunikasikan sejak awal dengan bidan Anda. 

Kapan saya harus masuk ke kolam?

Jika Anda melahirkan di rumah, Anda bisa masuk ke kolam kapanpun Anda inginkan. Saat ada kontraksi awal Anda dapat masuk dan dapat bertahan selama berjam-jam, dan Anda mungkin ketika Anda merasakan sakit punggun, air hangat akan membuat punggung Anda lebih nyaman dan membantu Anda untuk bersantai, dan untuk menyimpan energi untuk beberapa jam ke depan. Jika Anda kontraksi Anda melambat dan urang intens, Anda bisa keluar dari kolam untuk sementara waktu. Jika kemudian Anda ingin menggunakan kolam tersebut tepat dari awal kala dua saat hendak mengejan, air mungkin perlu diganti dengan yang baru. Kecuali sistem filtrasi dipasang, kolam renang harus dikosongkan, didesinfeksi dan mengisinya lagi setelah 24 jam.

Jika Anda menggunakan kolam di rumah sakit, Anda mungkin hanya akan diperbolehkan masuk dalam air ketika leher rahim Anda membuka sebesar lebih dari 5cm. Pada saat ini biasanya kontraksi yang cukup kuat. Beberapa rumah sakit memiliki aturan karena kekhawatiran bahwa masuk ke kolam awal akan memperlambat proses persalinan atau kontraksi Anda. Meskipun penelitian menyatakan hal ini tidak signifikan.

Siapa yang dapat bergabung dengan saya di kolam?

Dalam kebanyakan kasus bidan Anda tidak akan ikut masuk ke dalam kolam dengan Anda. Anda mungkin ingin Anda suami untuk bergabung dengan Anda di kolam. Ini adalah ide yang baik untuk mendiskusikan keinginan Anda dengan setiap orang yang terlibat sebelum persalinan Anda mulai. Bahkan jika pasangan Anda melahirkan tidak masuk ke kolam.

Apa posisi terbaik saat aku di kolam?

Air hangat akan membantu Anda untuk rileks jika Anda dapat menemukan posisi yang nyaman . Anda mungkin menggunakan bantal tiup untuk membantu beristirahat, dan mengapung berguna untuk mendukung Anda. Anda bisa meletakkan handuk terlipat di dasar kolam untuk mengganjal ketika Anda berlutut.  Anda bisa mencoba posisi-posisi ini:

1. Jongkok, memegang sisi kolam.

2. Berlutut, membungkuk ke depan ke sisi kolam, atau dengan lengan di leher pasangan Anda.

3. Istirahat sambil pisisi miring dengan kepala di atas bantal tahan air di sisi kolam renang.

4. Mengambang dengan tangan Anda memegang sisi kolam dan kepala Anda disangga pasangan

5. Mengambang tengkurap dengan kepala berpaling ke samping, disangga pada bantal.

Rencana Melahirkan di Rumah (Home Birth) -Persiapan Home Birth-

Home birth artinya persalinan yang dilakukan di rumah, bukan di rumah sakit, bukan di rumah bersalin atau di tempat praktek bu bidan. Di Indonesia masih banyak home birth apalagi di pedesaan dimana di daerah itu untuk pergi ke RS atau ke tempat pelayanan kesehatan sulit. Biasanya bidan atau dukun di panggil untuk membantu pertolongan persalinan. Nah biasanya metode yang digunakan adalah persalinan alami. Tentu saja begitu karena biasanya yang menolong adalah bidan dan dukun sehingga bagaimana caranya mereka akan berusaha mengupayanan proses persalinan berlangsung sealami mungkin.

Nah sebelum melanjutkan membava artikel ini coba buka link ini:

https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=275:home-birth-aman-kah&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

dan buka beberapa kisah menarik tentang kesuksesan homebirth di sini:

1. https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=359:my-ecstatic-birth–melahirkan-maulana-yusuf-ghifa&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

2. https://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=268&Itemid=1

DILEMA Oh DILEMA

“Ibu kalau mau melahirkan sebaiknya di Rumah Sakit?” kalimat ini sebenarnya saya pribadi sangat tidak setuju karena Rumah Sakit adalah Rumahnya orang sakit atau rumah untuk merawat orang sakit. Bagaimana dengan ibu bersalin? Ibu hamil dan bersalin adalah orang sehat. Bukan orang sakit selayaknya dia bersalin di Rumah Sehat atau Rumah Bersalin.

di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih sangat tinggi. Untuk itu ada aturan bahwa kalau mau melahirkan dianjurkan di tempat pelayanan kesehatan. Ini adalah kebijakan pemerintah namun sayangnya seringkali pelayanan kesehatan tidak berpihak pada prisnsip sayang ibu dan sayang bayi. Adanya praktek intervensi medis tanpa indikasi yang jelas, pemisahan ibu dan bayi setelah lahir, pemberian susu formula dan banyak hal yang saya rasa justru menyimpang dari kategori persalinan yang alami dan nyaman.

Memang dengan melahirkan di tempat pelayanan kesehatan akan sangat memudahkan bagi kita untuk melakukan pertolongan apabila ada kasus darurat atau kasus yang tidak di harapkan. Namun seringkali justru ketika si ibu masuk ke rumah sakit, atau rumah bersalin dia tidak merasa nyaman dan tingkat stresnya tinggi. Sehingga dengan demikian proses persalinannyapun tidak akan berjalan dengan lancar.

Kebijakan tentang anjuran untuk melahirkan di tempat pelayanan kesehatan tentunya tidak tanpa alasan. Mengingat masyarakat bangsa kita yang masih banyak yang berada pada level menengah ke bawah bahkan miskin, dengan asupan gizi yang kurang, tentu saja ini adalah factor utama peningkatan resiko dalam kehamilan dan persalinan, pola hidup yang tidak teratur dan tidak benar, kebersihan lingkungan yang kurang. Dilihat dari segi demografi, geografi, social ekonomi, dan tingkat pengetahuan tentang kesehatan masih banyak sekali masyarakat yang “buta” tentang masalah kesehatan ibu dan anak. Nah untuk masyarakat seperti itu tentunya melahirkan di tempat pelayanan kesehatan adalah HARUS!.

Lalu bagaimana dengan para calon ibu dan calon ayah yang ingin melahirkan dengan nyaman, tenang di lingkungan yang familiar jauh dari intervensi medis? Apakah tidak mungkin mereka memilih melahirkan di rumah? Tentu saja mungkin. Bahkan fenomena yang terjadi saat ini beberapa artis di Hollywood (Alanis Morissette, Alyson Hannigan, juga Ricki Lake) dan ada juga artis di Indonesia (Reza Gunawan dan Dewi Lesteri /Dee) (silahkan baca link: http://www.gentlebirthindonesia.com/kisah-kelahiran/kisah-kelahiran-atisha-prajna-tiara) melakukan pertolongan persalinan di rumah bahkan bukan dengan bidan atau tenaga kesehatan tetapi dengan suami atau guru spiritualnya.

Lalu Apakah mereka salah? Karena memilih melahirkan di rumah? Tentu saja tidak.

Itu adalah hak mereka. Ketika seseorang tidak mendapatkan layanan yang dia inginkan dan tidak mendapatkan kenyamanan di tempat pelayanan kesehatan dan akhirnya memilih melahirkan di rumah tentu saja bukan sebuah tindakan criminal bukan?

Dan Anjuran saya adalah apabila Anda ingin berencana untuk melahirkan di rumah ya siapkan sebaik-baiknya Body, Mind and Soul Anda. Berdayakan semuanya dan tentusaja ajak bidan atau dokter untuk membentu menolong proses kelahiran.

Apakah saya bisa mempertimbangkan untuk melahirkan di rumah?

Jika Anda seorang ibu hamil yang sehat yang memiliki kehamilan normal dan Anda tidak memiliki faktor risiko medis atau obstetri, melahirkan di rumah bisa menjadi pilihan untuk Anda.

Melahirkan di rumah memungkinkan Anda untuk melewati masa-masa kontraksi dan fase-fase persalinan di lingkungan yang akrab dan nyaman. Anda akan memiliki kontrol lebih atas pengalaman kelahiran Anda daripada Anda berada di Rumah Sakit, dan Anda tidak akan harus mendapatkan intervensi medis yang rutin dilakukan di Rumah Sakit.

Di rumah, karena banyak anggota keluarga atau teman yang Anda inginkan untuk menghadiri proses kelahiran, dan Anda dapat bebas berbagi pengalaman dengan mereka dalam privasi rumah Anda sendiri, tanpa interupsi dari staf rumah sakit. Dan semua perhatian mereka akan difokuskan pada Anda dan bayi Anda.

Melahirkan di rumah bukan untuk semua orang, tentu saja.

Calon ibu yang memiliki resiko tinggi selama kehamilan tentu akan beresiko untuk memiliki komplikasi selama persalinan dan dia harus melahirkan di rumah sakit.

Ini termasuk wanita dengan:

1. Kondisi medis, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes

2. Riwayat SC Sebelumnya (walaupun banyak kasus VBAC / Vaginal Birth After Caesarea)

3. Komplikasi Kehamilan, seperti persalinan prematur, preeklamsia, kembar (atau lebih), atau bayi dalam posisi sungsang atau lintang pada 37 minggu

Jika Anda memilih untuk memiliki melahirkan di rumah, sangat penting untuk lebih fleksibel dan memahami bahwa jika timbul komplikasi, Anda mungkin harus segera dirujuk ke Rumah Sakit.

untuk itu penting juga memastikan lokasi dan “lokasi eksekusi” apabila ada hal atau kondisi diluar dari perkiraan dan harapan.

Infertil? Waspadai PCOS!

0

 

PCO / PCOS merupakan kumpulan gejala yang terjadi karena adanya gangguan keseimbangan metabolisme hormon. Gejala-gejala itu dapat berupa: tidak ada mens atau mens tidak teratur, obesitas terutama dibagian perut, jerawat, pertumbuhan rambut yang lebat, sampai adanya gangguan tidur.

 

Hormon yang terganggu disini biasanya adalah Androgen dan Estrogen. Didalam Ovarium, Androgens akan dirubah menjadi Estrogen dengan pengaruh dari hormon FSH. Estrogen (yang dalam jumlah tertentu)lah yang akan mempengaruhi terjadinya Ovulasi, dengan adanya Ovulasi maka akan terjadi mens dan dapat terjadi kehamilan. Namun, pada pasien PCO, kadar FSH relatif rendah, sehingga Estrogen pun menjadi relatif menurun, sehingga akan terjadi gangguan Ovulasi.  Derajat terjadinya gangguan Ovulasi tiap-tiap orang akan berbeda, tergantung berat ringannya gangguan hormon tersebut diatas.

 

PCO juga berhubungan dengan gangguan hormon Insulin, artinya Insulin dalam tubuh tidak dapat digunakan secara maksimal. Gangguan ini biasa terjadi pada orang dengan Diabetes. Namun tidak dapat berarti adanya gangguan menstruasi berarti menderita PCO.

PCO biasanya mudah dikenali dari pemeriksaan USG, jadi tidak memerlukan pemeriksaan khusus untuk tahu PCO atau tidak..baru kemudian jika sudah (+), akan dicari penyebabnya atau akan langsung diberikan obat untuk mengatasinya.

Wanita dengan ovarium polikistik dan masalah kesuburan:

· Jarang melepaskan telur (ovulasi) secara teratur

· ovarium berisi banyak ovum dengan struktur kistik kecil, sekitar 2-9 m

Bagaimana cara kerja ovulasi normal?

Dalam siklus haid normal dengan ovulasi, folikel matang – yang juga merupakan struktur kistik – berkembang. Ukuran folikel matang yang siap untuk ovulasi adalah sekitar 18 sampai 28mm diameter.

Sekitar 14 hari setelah ovulasi wanita akan diharapkan untuk mendapatkan menstruasi jika dia tidak hamil.

Perbedaan mendasar antara dan normal ovarium polikistik adalah bahwa meskipun ovarium polikistik mengandung banyak kecil folikel antral dengan telur di dalamnya, folikel tidak berkembang dan matang benar – sehingga tidak ada ovulasi.

Karena wanita dengan ovarium polikistik tidak berovulasi teratur, mereka tidak mendapatkan periode menstruasi yang teratur.

Resistensi insulin merupakan AKAR PENYEBAB PCOS

 

PCOS dan resistensi insulin

Sindrom ovarium polikistik adalah ketidakseimbangan hormon yang terkait dengan cara tubuh memproses insulin setelah itu telah diproduksi oleh pankreas untuk mengatur gula darah (glukosa). Insulin Resistance, merupakan penyebab yang mendasari PCOS, memiliki banyak faktor yang berkontribusi terhadap kehadirannya dalam tubuh. Pada intinya, lingkungan kita dan gaya hidup telah berevolusi terlalu cepat bagi tubuh kita untuk mengikuti.

Beberapa orang juga mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk Resistensi Insulin, sementara yang lain dapat menderita hal ini karena dipicu kondisi stres tinggi dan gaya hidup tidak sehat.

Seiring waktu, faktor di atas telah merusak kemampuan kompleks sel-sel tubuh untuk benar memanfaatkan insulin untuk mengubah glukosa menjadi energi.

Proses ini menciptakan Insulin Resistance.

Resistensi insulin sangat mengurangi sensitivitas insulin sel, yang merusak pengolahan glukosa melalui dinding sel untuk dikonversi menjadi energi. Akibatnya, glukosa tetap dalam aliran darah, menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang dikirim ke hati. Sesampai di sana, gula diubah menjadi lemak dan disimpan melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Proses ini dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas.

Resistensi insulin juga dapat menyebabkan PCOS adalah dengan meningkatkan kadar insulin dalam aliran darah. Gaya hidup tidak sehat dan kondisi genetik dapat menyebabkan insulin pankreas overproducing. Kelebihan insulin ini merangsang ovarium untuk menghasilkan sejumlah besar hormon testosteron pria, yang dapat mencegah dari ovarium melepaskan telur setiap bulan, sehingga menyebabkan infertilitas. Tingginya kadar insulin juga meningkatkan konversi androgen (hormon pria) menjadi estrogen (hormon wanita), mengganggu keseimbangan antara dua dan memiliki efek langsung pada berat badan dan pembentukan folikel ovarium kistik atau kista.

Gejala sindrom ovarium polikistik

Gejala cenderung ringan pada awalnya. Anda mungkin hanya memiliki beberapa gejala. Gejala yang paling umum adalah:

a. Jerawat.

b. Siklus haid tidak teratur

c. Tidak menstruasi

d. Infertilitas

e. Peningkatan pertumbuhan rambut terutama pada wajah, dada, punggung, perut, kaki, ibu jari

f. Kulit berminyak

g. Ketombe

h. Nyeri panggul

i. Berat badan berlebih/Kegemukan dan kesulitan menurunkan berat badan

j. Sleep apnea

k. Diabetes tipe II

l. Peningkatan kolesterol

m. Tekanan darah tinggi

n. Rambut menipis / kebotakan

o. Bercak kulit lengan, tebal leher, paha

p. Kulit tag / lipatan kulit berlebih di ketiak dan leher